Anda di halaman 1dari 6

1.

Jawaban no 1
(Arens et al., 2012) membagi audit manajemen dalam 3 kategori, yaitu audit fungsional,
audit organisasional, dan penugasan khusus. Tiap audit bertujuan untuk mengevaluasi
pengendalian internal terkait efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
a. Audit Fungsional
Fungsi adalah salah satu cara untuk membagi aktivitas bisnis, contohnya adalah fungsi
produksi, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia. Audit fungsional melakukan
audit atas fungsi yang ada di perusahaan terkait dengan efisiensi, efektivitas, dan
ekonomisasi. Keuntungan melakukan audit fungsional adalah dapat meningkatkan
spesialisasi auditor dalam bidang tertentu sehingga dapat lebih efektif dan efisien dalam
melakukan audit. Kelemahan dari audit fungsional adalah kurang dapat mengevaluasi
keterkaitan antar fungsi di perusahaan.
b. Audit Organisasional
Audit manajemen atas organisasi mengaudit suatu unit organisasi, seperti departemen,
cabang, atau anak perusahaan. Audit organisasi menge valuasi efisiensi dan efektivitas
dari interaksi antar fungsi.
c. Penugasan Khusus
Manajemen dapat memberikan penugasan khusus untuk melakukan audit manajemen,
seperti menentukan penyebab dari tidak efektifnya system teknologi informasi di
perusahaan, menginvestigasi kemungkinan terjadinya kecurangan di suatu divisi.

Dalam sistem pengendalian manajemen, auditor manajemen melakukan reviu atas


area-area di organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi pengendalian manajemen.
Oleh karena itu, auditor manajemen yang efektif harus memahami definisi dan konsep-
konsep sistem pengendalian manajemen dan memahami konsep-konsep evaluasi
system pengendalian manajemen. Hal ini akan berguna jika auditor diminta untuk
mendokumentasikan dan memahami suatu sistem atau proses. Definisi dan konsep
sistem pengendalian manajemen juga perlu dipahami auditor manajemen agar auditor
manajemen dapat menggunakan definisi dan konsep tersebut untuk menilai apakah
pengendalian yang ada dalam organisasi sudah memadai atau belum. Untuk melakukan
audit yang sukses dan melaporkan kepada manajemen puncak bahwa pengendalian
sudah memadai dalam area tertentu maka seluruh pihak harus menggunakan definisi
dan konsep system pengendalian yang sama.

2. Jawaban no 2a

Unit audit manajemen umumnya mempunyai pimpinan unit (Direktur/CAE) dan staf.
Dalam praktiknya terdapat variasi nama posisi maupun uraian tugas. Berikut adalah
uraian tugas dari staf audit manajemen.
1. Direktur/CAE
Direktur/CAE adalah orang yang memimpin dan mengarahkan audit manajemen.
Peranan Direktur harus tercermin di dalam piagam audit manajemen.
a. Mengelola unit audit manajemen dan juga harus memahami semua aspek operasi
perusahaan.
b. Bertanggung jawab mengelola sumber daya manusia di unit audit manajemen,
membangun organisasi audit manajemen yang efektif, dan merekrut serta memimpin
tim audit manajemen yang efektif.
c. Penghubung unit audit manajemen dengan manajemen dan komite audit.
d. Memiliki pemahaman terkait isu tata kelola perusahaan, akuntansi, dan aturan
perundangan.
e. Memiliki pemahaman umum mengenai bagaimana teknologi digunakan dalam
perusahaan dan juga bagaimana menggunakan teknologi dalam pelaksanaan audit
manajemen.
f. Memahami proses penetapan risiko.
g. Memiliki keahlian bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak.
h. Memahami standar yang digunakan untuk melaksanakan audit manajemen dan
membantu penerapannya di semua aktivitas audit manajemen.

2. Manajer
Tergantung ukuran dari perusahaan, unit audit manajemen dapat mempunyai
beberapa tingkat manajer untuk mengelola unit audit manajemen. Manajer mempunyai
tanggung jawab membantu Direktur/CAE dalam memberikan arahan dan pengawasan
unit audit manajemen. Selain itu, manajer juga bertanggung jawab:
a. menjalankan audit sesuai rencana audit tahunan unit audit manajemen,
b. membantu Direktur dalam menyiapkan laporan berkala aktivitas audit manajemen
untuk Dewan Komisaris atau Komite Audit,
c. mengelola sumber daya unit audit internal secara efektif dan efisien,
d. merekrut, memberikan pelatihan, dan melakukan pengembangan personel tim audit
manajemen, dan
e. mengawasi kualitas pekerjaan yang dilakukan tim audit manajemen, memastikan
ketaatan terhadap standar yang berlaku.

3. Staf
Staf audit manajemen dapat terdiri dari staf senior dan staf yunior. Sebagai anggota
dari unit audit manajemen dan di bawah pengarahan dari manajer audit manajemen,
staf audit manajemen bertanggung jawab untuk perencanaan, pengembangan,
pelaksanaan, pelaporan, dan menindaklanjuti penugasan audit manajemen
sebagaimana diarahkan oleh manajer audit manajemen. Berikut adalah tugas dan
tanggung jawab spesifik dari staf audit manajemen.
a. Menyiapkan atau merevisi audit program untuk melaksanakan audit manajemen sesuai
dengan program audit yang sudah disetujui.
b. Melakukan reviu dan menentukan kecukupan pengendalian intern.
c. Melakukan reviu secara berkala dan menguji ketaatan dengan prosedur dan ketentuan
perundangan, memberikan rekomendasi untuk meningkatkan prosedur yang ada atau
prosedur yang diusulkan.
d. Melakukan reviu dan melaporkan kelemahan pengendalian intern dan pelanggaran
terhadap praktek, kebijakan, dan prosedur perusahaan.
e. Melaksanakan tugas audit manajemen lain sebagaimana
ditugaskan manajer.

b. jawaban no 2b
a. Tim audit manajemen memulai pelaksanaan audit dengan melakukan pertemuan
dengan pihak auditee untuk menjelaskan rencana awal pelaksanaan audit,
termasuk area yang akan diuji, dokumentasi yang diperlukan, dan personel yang
akan diwawancara. Hal ini untuk menghindari timbulnya masalah kurangnya kerja
sama yang baik dari pihak auditee.
b. Jika terdapat permasalahan, auditor manajemen yang bertanggung jawab (in-
charge audit management) perlu bertemu dengan pihak manajemen auditee untuk
membahas mengenai permasalahan yang ada dan mencari solusinya.
c. Jika komponen penting dalam audit yang direncanakan tidak ada, maka auditor
manajemen dapat merevisi strategi audit apabila diperlukan, termasuk di antaranya
adalah sebagai berikut:
- Merevisi prosedur audit untuk melakukan pengujian tambahan di area lain.
- Menyelesaikan audit tanpa data yang hilang tersebut
- Menyelesaikan bagian lain dari audit dan melakukan penjadwalan ulang
kunjungan lapangan untuk melakukan pengujian yang belum dilakukan.
d. Pada saat pelaksanaan audit, auditor manajemen bukan hanya melakukan
observasi, tetapi juga memahami materi audit yang diperoleh, menggunakan
materi tersebut untuk memahami proses yang sedang direviu dan mengidentifikasi
kelemahan pengendalian intern. Berdasarkan pemahaman yang diperoleh, auditor
manajemen memberikan masukan untuk perbaikan atas proses yang sedang direviu
e. Untuk memverifikasi proses dokumentasi yang dilakukan auditee, auditor
manajemen sering melakukan walk-through, dengan cara mengambil satu
dokumen, misal laporan penerimaan bahan baku, dan secara manual menelusuri
tahap-tahap yang sedang direviu oleh auditor. Cara ini dapat mengidentifikasi
kelemahan pengendalian intern.
f. Apabila proses pendokumentasian sudah lengkap dan tepat maka langkah
selanjutnya adalah auditor manajemen mengidentifikasi area pengendalian internal
kunci dan mengembangkan pengujian untukmemverifikasi apakah pengendalian
intern tersebut berjalan. Auditor manajemen perlu menentukan jumlah sampel
yang diambil untuk diuji
g. Apabila proses pendokumentasian sudah lengkap dan tepat maka langkah
selanjutnya adalah auditor manajemen mengidentifikasi area pengendalian internal
kunci dan mengembangkan pengujian untuk memverifikasi apakah pengendalian
intern tersebut berjalan. Auditor manajemen perlu menentukan jumlah sampel
yang diambil untuk diuji
h. Apabila audit manajemen memerlukan waktu yang cukup lama atau sumber daya
yang cukup besar maka pimpinan unit audit manajemen perlu melakukan reviu
perkembangan audit secara berkala dan memberikan pengarahan teknis melalui
kunjungan ke lapangan dan komunikasi. Pimpinan unit audit manajemen yang
melakukan kunjungan ke lapangan perlu melakukan reviu dan menyetujui kertas
kerja pemeriksaan dan temuan audit awal. Berdasarkan hasil reviu tersebut,
anggota tim audit melakukan pekerjaan audit tambahan dan melakukan perubahan
yang diperlukan di dalam kertas kerja.
3. Jawaban no 3

Fungsi keuangan pada perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis dalam kehidupan perusahaan, baik dalam pencapaian sasaran jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang, yang meliputi perolehan keuntungan,
pertumbuhan, dan perluasan usaha.
Sehingga audit manajemen fungsi keuangan menjadi penting untuk melihat dan
mngevaluasi apakah fungsi keuangan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Audit manajemen fungsi keuangan mempunyai sasaran-sasaran penting untuk dicapai.
a. Sasaran pertama adalah menilai efektivitas fungsi keuangan yang menangani
keuangan perusahaan, sehubungan dengan tugasnya memberikan arah dan
pengendalian keuangan bagi perusahaan secara keseluruhan termasuk semua
satuan kerja dan bidang-bidang fungsional di dalam perusahaan.
b. Sasaran kedua adalah mencari fakta dan informasi tentang kinerja internal fungsi
keuangan, dengan melihat praktik-praktik keuangan satuan kerja fungsi
keuangan terkait dengan standar manajemen keuangan, perumusan kebijakan
finansial, prosedur akuntansi, dan prosedur penyusunan anggaran.

Sumber: BMP EKS4413 Audit Manajemen

Anda mungkin juga menyukai