AUDITING BANK
tentang
OLEH
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU :
BATUSANGKAR
2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PENGENALAN AUDIT DAN SISTEM PENGENDALIAN BANK.
”Salawat dan semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
meninggalkan dua tuntunan hidup untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat
yang berupa Al-quran dan sunnah.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
“Auditing Bank.” semoga bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dibalas
dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. latar Belakang Masalah...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
A. Tugas dan fungsi auditor Internal.......................................................................................2
B. Tugas dan fungsi auditor eksternal.....................................................................................6
C. Bentuk audit internal di Bank syariah.................................................................................8
D. Bentuk audit eksternal di Bank syariah............................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................11
Kesimpulan...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta
meningkatkan kegiatan operasi organisasi.”
Dimana Hidayat (2011) menyimpulkan bahwa pemeriksaan intern
merupakan:
1. Proses yang sistematis, dimana pemeriksaan intern mencakup suatu seri
dari langkah dan prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisasi.
2. Menilai operasi organisasi, dimana hal ini harus didasarkan pada
beberapa kriteria yang ditetatapkan dan disetujui. Dalam pemeriksaan
intern, kriteria biasanya dinyatakan dalam standar peforma yang
dinyatakan maanejmen.\
3. Efektifitas, efisiensi dan ekonomisnya suatu operasi, diaman tujuan dari
oemeriksaan intern adalah untuk membantu manajemen dan organisasi
yang diperiksa, memperbaiki efektifitas, efisiensi dan ekonomisnya
suatu operasi. Hal ini berarti pemeriksaan intern memfokuskan pada
masa yang akan datang.
4. Melaporkan pada orang yang tepat, dimana penerima laporan
pemeriksaan intern atau individu yang meminta pemeriksaan, dalam
kebanyakan kasus, dewan direksi menerima tembusan laporan
pemeriksaan intern.
5. Rekomendasi untuk perbaikan, suatu pemeriksaan intern tidak berakhir
dengan suatu laporan temuan-temuan mengembangkan rekomendsi pada
kenyataannya adalah suatu aspek yang paling menantang dari tipe
pemeriksaan ini.
6. Konsultasi untuk perubahan, suatu pemeriksaan tidak hanya untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi namun juga memberikan
konsultasi kepada pihak yang diperiksa (auditee) agar kesalahan yang
serupa dapat diminimalisir dikemudian hari.
2. FungsiAuditor Internal
Audit Intern adalah fungsi staf manajemen perusahaan yang melakukan
tugas fungsional yaitu melakukan pengawasan dan tidak melaksanakan
tugas opersional dalam perusahaan. Sebagai konsekuensi dari fungsinya
menyebabkan auditor intern dalam melaksanakan tugasnya tidak memiliki
kekuasaan secara langsung terhadap bagian dalam perusahaan.Dengan
menjalankan fungsi fungsional makan pada dasarnya fungsi yang dijalankan
auditor intern meliputi semua penilaian terhadap aktivitas perusahaan dan
3
terhadap kelayakan serta efektifitas pengendalian intern yang telah
ditetapkan perusahaan.
Menurut Hartadi seperti yang dikutip oleh Hidayat (2011), fungsu audit
intern adalah sebagai berikut:
1. Menilai proseduryang berkaitan dengan efisiensi dan kelayakan
prosedur, pengembangan dan perbaikan prosedur, dan personalia.
2. Verifikasi dan analisa data yang menyangkut sistem akuntansi.
3. Verifikasi kelayakan untuk menentukan prosedur akuntansi atau
kebijakan lainnya yang telah dilakukan.
4. Fungsi perlindungan untuk menghindari dan menemukan penggelapan,
ketidakjujuran dan kecurangan.
5. Melatih dan memberikan bantuan kepada karyawan terutama bagian
akuntansi.
6. Jasa-jasa lainnya seperti jasa konsultasi kepada manajemen.
4
komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai atau tidaknya dan penerapan
dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dari
pengedalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian
yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan
dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
5
sendiri, dan kemudian menyajikan sebagai sebuah hasil kerja sama tim
antara auditor dengan klien.
1. Pengertian Auditor
Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa audit kepada
auditan untuk memeriksa laporan keuangan agar bebas dari salah saji.
Auditor eksternal adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan
keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pengguna dari informasi keuangan
perusahaan, seperti investor, agen pemerintah dan umum bergantung pada
auditor eksternal untuk mengahasilkan informasi yang tidak bias dan
independensi. Menurut Messier dalam (Hapsari 2013: 22), Certified
accounting public firms (akuntan publik) disebut juga auditor eksternal atau
6
auditor independen. Dimana akuntan ini bertanggung jawab atas
pemeriksaan atau pengaudiran laporan keuangan organisasi yang
dipublikasikan dan memberikan opini atas informasi yang diauditnya
(Mulyadi, 2002:6).
Dimana seorang auditor eksternal (external auditor) bisa berpraktek
sebagai pemilik tunggal atau anggota dari kantor akuntan publik. Disebut
eksternal karena mereka tidak dipekerjakan oleh entitas yang
diaudit.Auditor eksternal mengaudit laporan keuangan untuk perusahaan
publik maupun non publik (Hapsari 2013:22).
Peran utama auditor eksternal adalah untuk memberikan pendapat
apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material.Pada umumnya,
auditor eksternal mereview prosedur pengendalian teknologi informasi saat
menilai pengendalian internal secara keseluruhan.
7
b. Melakukan evaluasi objektif terhadap risiko dan kerangka pengendalian
internal yang berjalan di perusahaan.
c. Melakukan analisis sistematis dari proses bisnis dan pengendalian yang
berlangsung.
d. Meninjau keberadaan serta nilai aset yang dimiliki perusahaan.
e. Meneliti dan menemukan apakah ada major fraud dan irregularaties
dalam kinerja perusahaan.
f. Memberi opini atau pendapat tentang apa yang perlu diperbaiki,
ditingkatkanm ataua diubah pada akhir laporan.
Pada umumnya dalam LKS, kita mengenal ada dua cara yang
melakukan audit yaitu audit internal, dan auditor eksternal. Audit internal
meliputi pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem
pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerja dalam melaksanakan
tanggung jawab yang ditugaskan (Imran, et.al., 2012). Auditor internal harus
melaksanakan:
a. Mereview keandalan (realibilitas dan integritas) informasi finansial dan
operasional serta cara yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi tersebut.
b. Merreview berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan berbagai kebijakan, rencana, prosedur, hukum
8
dan peraturan yang dapat berakibat penting terhadap kegiatan
organisasi, serta menentukan apakah organisasi telah mencapai
kesesuian.
c. Mereview berbagai cara yang dipergunakan untuk melindungi harta
dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan harta-harta
tersebut.
d. Menilai keekonomisan dan keefisienan penggunaan berbagai sumber
daya.
e. Mereview berbagai operasi atau program untuk menilai apakah
hasilnya akan konsisten sesuai dengan yang diwacanakan.
Menurut kajian Baehaqi (2014: 127), audit internal LKS (bank syariah)
masih belum didukung dengan orang yang kompeten dalam bidang operasional
LKS (bank syariah), khususnya berkaitan dengan prinsip syariah, sehingga tidak
memiliki kompetensi untuk melakukan audit terkait aspek syariah (internal
sharia review). Selain itu, audit internal juga tidak memiliki panduan khusus
dari DPS ketika melakukan review berkaitan dengan aspek syariah apa saja
yang harus diperhatikan.
SKAI (Satuan Kerja Audit Internal) BSM sebagai salah satu pihak
yang bertanggung jawab terhadap fungsi pengawasan internal
kedudukannya berada dibawah Direktur Utama dan dapat berkomunikasi
secara langsung dengan Dewan Komisaris/Komite Audit. SKAI bertugas untuk:
1. Mengevaluasi efektivitas SPI secara berkesinambungan berkaitan
dengan pelaksanakan operasional bank
2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas penerapan SPI sesuai
sasaran yang telah ditetapkan bank
3. Melaksanakan audit berbasis risiko (risk based audit) secara
independen dan objektif.
9
partner, Internal Audit Group (IAG) berupaya untuk dapat memberikan “added
value and improving organization’s operations”, yang tidak hanya membantu
management untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan
pengendalian internal perusahaan, namun juga ikut berperan mengawal
pencapaian target-target bank yang sudah dituangkan dalam inisiatif strategis
lima tahun ke depan. Berikut contoh laporan audit internal :
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12