GANGGUAN SISTEM
SENSORI/RETINOBLASTOMA
KELOMPOK 3 A 2016 1
ANATOMI MATA
Organ Luar Mata Organ Dalam Mata
• Bulu mata • Konjungtiva
• Alis mata • Kornea
• Kelopak mata • Sklera
• Pupil dan Iris
• Lensa Mata
• Retina (selaput jala)
• Saraf Optik
• Humor Aqueus
• Humor Vitreus
Contoso 2
S u i t e s
Retinoblastoma (RB) adalah suatu penyakit
keganasan pada lapisan retina mata, yaitu
DEFINISI bagian mata yang paling peka terhadap
cahaya. Penyakit RB dapat menyerang segala
usia, tetapi umumnya menyerang anak
dengan usia di bawah 3 tahun.
Contoso 3
S u i t e s
EPIDIMIOLOGI
Perkiraan kejadian retinoblastoma adalah 1 dari 16.000-18.000 kelahiran
setiap tahun dengan antara 7000 dan 8000 kasus baru per tahun di
seluruh dunia. Insiden tahunan adalah 3,5 per juta anak-anak lebih muda
dari 15 dan 11,8 per juta anak-anak lebih muda dari 5 tahun usia..
Tingkat ketahanan hidup berkisar dari 80-89% di Amerika Latin yang
lebih maju negara ke level 20-46% di negara-negara Afrika tertentu.
Lebih dari 90% anak-anak dengan retinoblastoma hidup di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC), tetapi negara-
negara tersebut memiliki 90% dari kasus-kasus yang muncul dengan
penyakit metastatik, dan hampir semua kasus yang meninggalkan terapi.
Sebagai hasil dari tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah, ada
sekitar 3000 hingga 4000 kematian setiap tahunnya karena
retinoblastoma.
Contoso 4
S u i t e s
ETIOLOGI
Retinoblastoma diklasifikasikan menjadi dua
sub kelompok yag berbeda, yaitu bilateral atau
unilateral. Kasus yang tidak diturunkan selalu
unilateral, sedangkan kasus yang diturunkan adalah
bilateral, dan unilateral sebanyak retinoblastoma
diisolasi dari kromosom, yang berperan sebagai
pengatur pertumbuhan sel pada sel normal.
Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan
tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan.
Retinoblastoma terjadi karena adanya mutasi pada
gen RBI yang terletak pada kromosom 13q14
(kromosom nomor 13 sequence ke 14)baik terjadi
karena faktor hereditas maupun faktor lingkungan
seperti virus, zat kimia dan radiasi. Gen RBI ini
merupakan gen supperessor tumor, bersifat alel
dominan protektif. Dan merupakan pengkode protein
RBI (P-RB) yang merupakan protein yang berperan
dalam regulasi suatu pertumbuhan sel ( Anwar, 2010)
Contoso 5
S u i t e s
PATOFISIOLOGI
RETINOBLASTOMA
Contoso 6
S u i t e s
MANIFESTASI KLINIS
• Secara umum Pasien umur < 5 tahun Pasien umur > 5 tahun
• Mata yang bercahaya dan • Leukokoria (54 – 62 %) • Leukokoria (35%)
berkilat (cat’s eye • Strabismus (18%-22%) • Penurunan visus (35%)
appearance) • Hypopion • Strabismus (15%)
• Strabismus
• Hyphema • Inflamasi (2%-10%)
• Inflamasi okular • Heterochromia • Floater (4%) & Nyeri (4%)
• Spontaneous globe
perforation
• Proptosis
• Katarak
• Glaukoma
• Nystagmus
• Tearing
• Anisocoria
Contoso 7
S u i t e s
KLASIFIKASI
Berdasarkan tujuan terapi: Terdapat 3 stadium dalam
• Retinoblastoma intraokular retinoblastoma
• Retinoblastoma intraokular • Stadium tenang : Pada pupil
terdapat dalam mata dan tampak reflek kuning yang
terbatas pada retina atau disebut Amourotic Cat’s Eye
mungkin dapat meluas dalam • Stadium glaukoma : Terdapat
bola mata tumor yang semakin besar
• Retinoblastoma ekstraokular • Stadium ekstraokuler : Tumor
• Secara tipikal dapat mengenai menjadi lebih besar
sistem saraf pusat (SSP) dan
tersering mengenai sumsum
tulang.
Contoso 8
S u i t e s
KLASIFIKASI
Klasifikasi yang paling sering dipakai adalah klasifikasi Reese Ellsworth (American Cancer
Society, 2013).
Grup 1a : Tumor soliter ukuran 4 diameter papil nervus optikus pada atau dibelakang ekuator
Grup 1b : Tumor multipel ukuran 4 diameter papil nervus optikus pada atau dibelakang
ekuator
Grup 2a : Tumor soliter ukuran 4 – 10 diameter papil nervus optikus pada atau dibelakang
ekuator
Grup 2b : Tumor multipel ukuran 4 – 10 diameter papil nervus optikus pada atau dibelakang
ekuator.
Grup 3a : Beberapa lesi pada anterior sampai ekuator
Grup 3b : Tumor soliter ukuran 10 diameter papil nervus optikus di posterior sampai ekuator
Grup 4a : Tumor multipel Iebih dari 10 diameter papil nervus optikus
Grup 4b : Beberapa lesi dari anterior ke oraserata
Grup 5a : Tumor masif setengah atau lebih retina
Grup 5b : Vitreous seeding
Contoso 9
S u i t e s
PENATALAKSANAAN
Subtenon
(subconjunctival)
kemoterapi.
Contoso 10
S u i t e s
PROGNOSIS
Contoso 11
S u i t e s
ASKEP
Contoso 12
S u i t e s
PENGKAJIAN
• Identitas klien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
Contoso 13
S u i t e s
PEMERIKSAAN FISIK
Contoso 14
S u i t e s
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan persepsi sensorik penglihatan berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori dari mata
• Resiko tinggi cidera, berhubungan dengan keterbatasan
lapang pandang
• Nyeri berhubungan dengan metastase ke otak, penekanan
tumor ke arah otak.
• Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan
penampilan pasca operasi
• Risiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan
pembatasan aktivitas.
Contoso 15
S u i t e s
• Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang
lain di areanya.
• Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil
dalam jangkauan.
• Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang
kehilangan/kemungkinan kehilangan penglihatan.
• Lakukan tindakan untuk membantu pasien untuk
menangani keterbatasan penglihatan, contoh, atur
perabot/mainan, perbaiki sinar suram dan masalah
penglihatan malam
INTERVENSI • Ketajaman penglihatan dapat digunakan
mengetahui gangguan penglihatan yang terjadi
untuk
Contoso 16
S u i t e s
• Orientasikan pasien klien terhadap lingkungan,
staf, dan orang lain yang ada di areanya.
• Anjurkan keluarga memberikan mainan yang
aman (tidak pecah), dan pertahankan pagar
tempat tidur.
Contoso 17
S u i t e s
• Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya:
reposisi) dan aktifitas hiburan (misalnya: mudik,
telefisi).
• Bicarakan dengan individu dan keluarga
penggunaan terapi distraksi, serta metode pereda
nyeri lainnya.
• Ajarkan tindakan pereda nyeri
• Beri individu pereda rasa sakit yang optimal
Contoso 18
S u i t e s
• Berikan kesempatan anak mengambil
keputusan dan melibatkan orang tua
dalam perencanaan kegiatan.
• Melibatkan orang tua berperan aktif
dalam perawatan anak
INTERVENSI • Lakukan pendekatan melalui metode
permainan.
• Buat jadwal untuk prosedur terapi dan
Risiko keterlambatan
latihan.
perkembangan berhubungan
dengan pembatasan aktivitas. • Upaya meningkatkan pola pikir klien
Contoso 19
S u i t e s
Contoso 20
S u i t e s