Kep
PREVALENSI
• Terjadi pada kira-kira 1 dalam 18.000 bayi. 250-300 kasus
• Rata-rata pasien yang dirawat usia 1-5 tahun
• Terdapat pola transmisi herediter ( 40%) dan non-herediter (60%),
tidak ada prediksi jenis kelamin atau ras.
• Herediter untuk kasus bilateral pada 25-35 % kasus. Umur rata-rata
saat diagnosis adalah 12 bulan
• Non- herediter untuk kasus unilateral didiagnosis pada rata-rata
umur 21 bulan. Ditemukan saat lahir, saat remaja, atau bahkan
pada masa dewasa (Nelson, 2000).
Tujuan tata laksana
• Mempertahankan bola mata
• Menghindari kebutaan/menyelamatkan
penglihatan
• Efek samping lain yang menurunkan kualitas
hidup
Definisi Retinoblastoms
Tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik
yang tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor
ganas pada anak.
• Tumor ganas yang berasal dari jaringan
embrional retina di dalam bola mata yang
berkembang dari sel retina
• Terbanyak pada bayi dan anak usia 5 tahun ke
bawah
• insidens tertinggi pada usia 2-3 tahun. Massa tumor di
retina dapat tumbuh ke dalam vitreus (endofitik) dan
tumbuh menembus keluar (eksofitik).
• Retinoblastoma dapat bermetastasis ke luar mata
menuju organ lain, seperti tulang, sumsum tulang
belakang dan sistem syaraf pusat.
ETIOLOGI
Berasal dari mutasi gen autosomal dominan,
Kromosom alela nomor 13q14 berperan dalam mengontrol
bentuk hereditable dan non-hereditable (sifat menurun atau
tidak menurun) suatu tumor.
Jadi pada setiap individu sebenarnya sudah ada gen
retinoblastoma normal.
Kasus herediter, tumor muncul bila satu alela 13q14
mengalami mutasi spontan
Kasus yang non-herediter baru muncul bila kedua alela
13q14 mengalami mutasi spontan.
Klasifikasi
• Intraokular : terlokalisir di dalam mata, dapat terbatas pada retina
saja atau melibatkan bola mata; tidak berekstensi keluar dari mata
kearah jaringan lunak sekitar mata atau bagian lain dari tubuh.
Harapan hidup 5 tahun >90%.
4. Buphthalmos/Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah
menyebar luas di dalam bola mata.
5. Glukoma
6. Selulitis orbita
7. Hifema (darah yang terdapat di depan iris)
8. Endoftalmitis
9. Mata merah dan nyeri
10. Pseudohipopion (sel tumor yang terletak inferior di depan iris)
11. Amauritic cat’ eye (bila mata kena sinar akan memantulkan
cahaya seperti mata kucing)
Komplikasi dan metastase
• Komplikasi : terhambat-nya pengaliran akuos humor,
sehingga timbul glaukoma sekunder.
• Metastase pertama : terjadi penyebaran ke kelenjar
preaurikuler dan kelenjar getah bening yang berdekatan.
• Metastase kedua : melalui lamina kribosa ke saraf optik,
kemudian mengadakan infiltrasi ke vaginal sheath
subarachnoid masuk kedalam intrakranial.
• Metastase ketiga dapat meluas ke koroid dan secara
hematogen sel tumor akan menyebar ke seluruh tubuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hitung darah lengkap (HDL)
• Urinalisis dan kimia darah diprogramkan untuk mengkaji status
kesehatan secara umum.
• Apusan darah perifer. Diambil untuk menentukan jenis sel dan
maturitasnya.
• Sinar X dada.
• Utrasonografi orbita
• CT Scan, MRI orbita. Melihat perluasan tumor dan keterlibatan
jaringan di sekitar mata
• CT scan, MRI kepala. Penyebaran ke intrakranial/trilateral
retinoblastoma
• Biopsi sumsum tulang. Dilakukan jika ada indikasi perluasan tumor
keluar dari bola mata
• Bone scan. Penyebaran tulang tengkorak atau tulang lainnya.
Dilakukan jika ada indikasi kuat kecurigaan penyebaran
ekstraokuler
• Hispatologi. Menentukan prognosis, resiko kekambuhan
• Elektroretino-gram (ERG) : Kerusakan retina yang luas, atau
penderita kelainan retina dengan media refrakta keruh.
• Visual Evoked Respons (VER) : mengetahui adanya perbedaan
rangsangan yang sampai ke korteks sehingga dapat diketahui
adanya gangguan rangsangan/penglihatan pada seseorang.
PENATALAKSANAAN
1. Enukleasi : pengangkatan bola mata, utk mengatasi
kerusakan berat bola mata.
Indikasi : satu mata terlihat berat dan tdk ada penglihatan yang
tersisa yang bermanfaat, dan nyeri yang berkembang sbg
komplikasi
Efek : kecacatan shg membutuhkan pertimbangan yang matang
Eksenterasi: pengangkatan bola mata dan jaringan orbita
2. Radiasi : (brachytherapy atau terapi radiasi eksternal beam)
3. Kemoterapi. Tujuannya untuk mereduksi volume
tumor.Penyakit bilateral untuk menyelamatkan mata yang
satu.
4. Laser fotokoagulasi : mematikan tumor kecil atau tumor
residu setelah kemoterapi (kemoreduksi)
5. Krioterapi (menggunakan probe yang sangat dingin untuk
membekukan dan mematikan tumoryang kecil)
6. Termoterapi (merupakan terapi panas yang menggunakan
infra merah untuk mematikan tumor yang kecil
• Retinoblastoma herediter dan tidak ditemukan
kelainan pada mata lainnya harus memeriksakan
mata secara teratur 2-4 bulan hingga 28 bulan
untuk mengawasi pertumbuhan tumor
• Kontrol rutin sampai usia 5 tahun
DIANGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan
proses penyakitnya
Gangguan persepsi sensorik penglihatan sehubungan
dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima
Anxiety
Resiko tinggi cedera
Kurangnya pengetahuan keluarga
• TERIMA KASIH