Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN OTITIS

MEDIA AKUT DAN OTITIS MEDIA


KRONIS
Oleh :
Mohammad Arifin Noor
ANGKA KEJADIAN
Prevalensi terjadinya otitis media di seluruh
dunia untuk usia 10 tahun sekitar 62 %
sedangkan anak-anak berusia 3 tahun sekitar
83 %. Di Amerika Serikat, diperkirakan 75 %
anak mengalami minimal 1 episode otitis media
sebelum usia 3 tahun dan hampir setengah dari
mereka mengalaminya 3 kali atau lebih. Di
Inggris, setidaknya 25 % anak mengalami
minimal 1 episode sebelum usia 10 tahun
Anatomi System Pendengaran
OTITIS MEDIA
• Otitis Media : Radang peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
euschiuseus ( sauran yang menghubungkan
telinga tengah dan rongga mulut), antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid. Hampir 70 %
anak-anak pernah mengalami radang telinga
dan tidak sedikit yang mengalami gangguan
pendengaran akibat penanganan yang
terlambat/kronis
Con’t….
• Infeksi saluran nafas : pilek Tuba eusthacius
Otitis Media pembengkakan jaringan sekitar
eustachus nyeri akumulasi lendir di belakang
gendang telinga penurunan pendengaran (24
desibel) normal (45 desibel) robekan pada
gendang telinga
OMA n OMK
Otitis Media Akut : peradangan akut sebaigan
atau seluruh periosteum telinga tengah, keadaan
dimana terdapat cairan di dalam telinga tengah
dengan tanda dan gejaa infeksi dan dapat
disebabkan berbagai patogen termasuk
Haemophilus influenzae.

Otitis Media Akut


ETIOLOGI OMA
Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya
bakteri patogenik ke dalam telinga tengah yang
normalnya adalah steril. Paling sering terjadi bila
terdapat disfungsi tuba eustachii seperti obstruksi
yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan
atas, inflamasi jaringan disekitarnya (eg : sinusitis,)
atau reaksi alergik ( eg : rhinitis alergika). Bakteri
yang umum ditemukan sebagai organisme
penyebab adalah Streptococcus peneumoniae,
Hemophylus influenzae, Streptococcus pyogenes,
dan Moraxella catarrhalis.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Otoscope untuk melakukan auskultasi
pada bagian telinga luar
• Timpanogram untuk mengukur
kesesuaian dan kekakuan membrane
timpani
• Kultur dan uji sensitifitas ; dilakukan bila
dilakukan timpanosentesis (Aspirasi
jarum dari telinga tengah melalui
membrane timpani)
Cara pemeriksaan telinga
PENATALAKSANAN MEDIK

Hasil penatalaksanaan otitis media bergantung


pada efektifitas terapi (dosis antibiotika oral
yang diresepkan dan durasi terapi ), virulensi
bakteri, dan status fisik klien.
Antibiotik dapat digunakan untuk otitis media
akut. Pilihan pertama adalah Amoksisilin;
pilihan kedua – digunakan bila diperkirakan
organismenya resisten terhadap amoksisilin.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
OTITIS MEDIA

Pengkajian
• Kaji adanya perilaku nyeri verbal dan non
verbal
• Kaji adanya peningkatan suhu (indikasi adanya
proses infeksi)
• Kaji adanya pembesaran kelenjar limfe di
daerah leher
• Kaji status nutrisi dan keadekuatan asupan
cairan berkalori
• Kaji kemungkinan tuli.
Anamnesis
Keluhan utama dapat berupa :
 Gangguan pendengaran/pekak.
 Bila ada keluhan gangguan pendengaran, perlu
ditanyakan :
 Apakah keluhan tsb pada satu telinga atau kedua
telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah secara
bertahap dan sudah berapa lamanya. Apakah ada
riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma
akustik atau pemekaian obat ototoksik sebelumnya.
 Apakah sebelumnya pernah menderita penyakit
infeksi virus seperti parotitis, influensa berat dan
meningitis.
Con’t….
 Apakah gangguan pendengaran ini diderita
sejak bayi atau pada tempat yang bising atau
pada tempat yang tenang.
 Suara berdenging/berdengung (tinitus)
Keluhan telinga berbunyi dapat berupa suara
berdengung atau berdenging yang dirasakan
di kepala atau di telinga, pada satu sisi atau
kedua telinga. Apakah tinitus ini menyertai
gangguan pendengaran.
Con’t…..

 Rasa pusing yang berputar (vertigo) Dapat sebagai


keluhan gangguan keseimbangan dan rasa ingin
jatuh.
 Apakah keluhan ini timbul pada posisi kepala
tertentu dan berkurang bila pasien berbaring dan
timbul lagi bila bangun dnegan gerakan cepat.
 Apakah keluhan vertigo ini disertai mual, muntah,
rasa penuh di telinga dan telinga berdenging yang
mungkin kelainannya terdapat di labirin atau disertai
keluhan neurologis seperti disentri, gangguan
penglihatan yang mungkin letak kelainannya di
sentral.
• Rasa nyeri di dalam telinga (Otalgia)
Apakah pada telinga kiri/kanan dan sudah
berapa lama. Nyeri alihan ke telinga dapat
berasal dari rasa nyeri gigi, sendi mulut, tonsil,
atau tulang servikal karena telinga di sarafi
oleh saraf sensoris yang berasal dari organ-
organ tersebut.
• Keluar cairan dari telinga (otore)
TES AUDIOMETRIK

 Merupakan pemeriksaan fungsi untuk mengetahui


sensitivitas (mampu mendengar suara) dan perbedaan
kata-kata (kemampuan membedakan bunyi kata-kata),
dilaksanakan dengan bantuan Audiometrik
Tujuan :
1. Menentukan apakah seseorang tidak mendengar.
2. Untuk mengetahui tingkatan kehilangan pendengaran.
3. Tingkat kemampuan menangkap pembicaraan.
4. Mengethaui sumber penyebab gangguan pada telinga
media (gangguan konduktif) dari telinga tengah (sistem
neurologi).
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Nyeri akut berhubungan dengan agen


cedera biologis R/t Inflamasi pada
jaringan telinga tengah
• Ancietas b.d infeksi /kontaminan
interpersonal R/t Prosedur
pembedahan ; timpanopalsty /
mastoidektomi
INTERVENSI
• NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam diharapkan pasien dapat
mengontrol nyeri
Kriteria Hasil :
Indikator Awal Tujuan

Mengenali faktor penyebab 2 4

Mengenali lokasi nyeri 2 4

Menggunakan analgesic yang sesai 2 4


1. Performe a comprehensive assesment of pain
to include location, characteritics,
onset/duration, frequency, quality, intensity
or severity of pain, and precipitating factor
2. Observe for non verbal cues of discomfort,
especialy in those unable to communicate
effectively
3. Ensure that the patient receives analgesic
care.
4. Use pain control measures before pain
becomes severe
Tank’s for all….
• Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and
Suddarth’s textbook of medical – surgical
nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.
Jakarta: EGC; 2010 (Buku asli diterbitkan tahun
1996)
• Price, S.A. & Wilson, L.M. 2010
Pathophysiology: Clinical concept of disease
• NANDA, NIC AND NOC

Anda mungkin juga menyukai