RETINOBLASTOMA EKSTRAOKULAR
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
D. KLASIFIKASI
Menurut Darmojo, 2010 klasifikasi pada retinoblastoma dibagi
menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut :
.
E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada pada umumnya adalah sebagai berikut menurut
Azahri,2010 :
1. Ada warna putih dalam lingkaran tengah mata (pupil) ketika mata Anda
terkena cahaya.
2. Mata tidak bisa bergerak dan fokus pada arah yang sama.
3. Pupil terus melebar.
4. Mata merah dan bengkak
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mata secara rutin akan dilakukan terutama pada anak yang
memiliki anggota keluarga dengan riwayat retinoblastoma. Penemuan
retinoblastoma pada tahap awal akan menentukan keberhasilan pengobatan.
Pemeriksaan dapat dilakukan setiap bulan hingga usia satu tahun.
H. KOMPLIKASI
Komplikasi dapat terjadi pada retinoblastoma dan biasanya terjadi
pada retinoblastoma tahap lanjut. Beberapa di antaranya adalah :
1. Ablasi retina
2. Perdarahan dalam bola mata.
3. Glaucoma
4. Peradangan jaringan bola mata dan sekitarnya ( selulitis orbita )
5. Bola mata berkeru dan tidak berfungsi normal ( phthisis bulbi )
I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, dan status
ekonomi menengah kebawah dan satitasi kesehatan yang kurang ditunjang
dengan padatnya penduduk
B. Keluhan utama
Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola
mata. Trauma sebelumnya dapat juga memberikan kelainan pada mata
tersebut sebelum meminta pertolongan
C. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan dibawa kerumah sakit karena
melakukan kemoterapi sesuai protocol retinoblastoma ekstraocular dsn pasien
mengeluh matanya terasa sakit
D. Riwayat penyakit dahulu
Kadangkadang dengan mengetahui riwayat penyakit mata sebelumnya
akan dapat menerangkan tambahan gejala- gejala penyakit yang dikeluhkan
penderita.
E. Riwayat penyakit keluarga
Retinoblastoma bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom,
protekinan 50% menurunkan anakdengan retinoblastoma.
F. Riwayat psikososial
Reaksi pasien dana keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami
pasien: cemas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya.
G. Pola fungsi kesehatan
Adanya tindakan medis dan perawatan dirumahsakit mempengaruhi
perubahan persepsi tentang kesehatan
H. Pola nutrisi
Dilakukan pengukuran tinggi badan dab berat badan untuk mengetahui status
nutrisi pasien
I. Pola istirahat tidur
Adanya sesak nafas atau peningkatan suhu akan berpengaruh terhadap
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
J. Pemeriksaan fisik paru
Kecepatan pernafasan pasien, usaha pernafasan dan suara nafas harus
diperiksa secara menyeluruh
K. Pemeriksaan fisik tambahan
1. Adanya suara bising usus atau murmur jantung dan kardiomegali pada
pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya gagal jantung
2. Keadaan umum : tampak lemah, kesadaran komposmentis selama belum
terjadi komplikasi
3. Tanda- tanda vital meliputi : suhu, pernafasan, nadi
4. Pemeriksaan kepala leher : Rongga mulut apakah terdapat peradangan atau
tidak dan konjungtiva apakah anemis atau tidak
5. Pemeriksaan abdomen :
a. Inspeksi : apakah terjadi pembesaran
b. Auskultasi : peristaltic usus
c. Palpasi : Nyeri tekan apabila ada pembesaran hepar
d. Perkusi : tanda asites bila ada
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN