Anda di halaman 1dari 3

TUGAS METODOLOGI KEPERAWATAN

Critical Thinking

( Melena )

Disusun Oleh :

Nur lailya

(2016.01.022)

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

NOVEMBER 2017
1. PENYAKIT

Tn.B. yang berumur 48 tahun dan berjenis kelamin laki-laki di


diagnosa medis “melena”. Keluarga pasien mengatakan saat masuk rumah
sakit (MRS) adalah lemas, pusing dan BAB hitam saat sebelum berangkat
kerja 5menit setelah itu keluarga pasien membawa pasien ke PKM. Lalu di
PKM sempu tidak bisa menanganinya dan langsung diberi surat rujukan ke
rumah sakit. pasien tetap lemas dan dan panas setelah di pasang infus
sebelah kiri tangannya di ruang IGD. Setelah 4 menit pasien di bawa ke
ruangrawat inap / RPD 1. Dan saat pengkajian pasien mengeluh tidak bisa
BAB dan masih lemas.
Dokter mendiagnosa Tn.B tersebut karena keluhan-keluhan yang di
dapat dari pasien tersebut dikarenakan kotoran bercampur asam lambung,
biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas, atau
perdarahan daripada usus-usus ataupun colon. Dan feses berwarna hitam
pada melena terjadi akibat hemoglobin yang ada dalam darah breaksi dengan
bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung serta adanya reaksi oleh
bakteri usus dlam durasi waktu tertentu sehingga feses tidak lagi berwarna
merah saat keluar, mealinkan berwarna hitam.penyebab melena paling
umum dari melena adalah ulkus peptikum ( adanya luka berdarah pada
lambung).

2. MASALAH

a. Ganguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia dan


penurunan kadar hemoglobin.
Dengan memilihnya masalah ini dikarenakan adanya data-data
yang sangat mendukung untuk dimunculkannya diagnosa gangguan
perfusi jaringan perifer karena ditandai pusing, lemas, dan BAB hitam.
b. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ancaman
kematian .
Dengan memilihnya masalah ini dikarenakan adanya data-data
yang sangat mendukung untuk dimunculkannya diagnosa cemas
berhubungan perubahan status kesehatan di tandai dengan pasien
gelisah, mudah tersinggung, dan menolak.
3. TINDAKAN
1. Infus dan tranfusi darah
Tindakan yang pertama yang dilakukan adalah resusitasi
untuk memulihkan keadaan penderita akibat kehilangan cairan atau
syok.
2. Psikoterapi
Sebagai akibat perdarahan yang banyak, dapat membuat
penderita menjadi gelisah. Maka diperlukan psikoterapi.
3. Istirahat mutlak
Istirahat mutlak yang dianjurkan, sekurang kurangnya selama 3
hari setelah perdarahan berhenti.
4. Diet
Dianjurkan puasa jika perdarahan belum berhenti. Dan
penderita mendapat nutrisi secara parenteral total sampai perdarahan
berhenti, diet bisa dimulai dengan diet cair HI/ LI. Selanjutnya
secara bertahap diet pindak kemakan padat.
5. Pemasangan naso gastric tube
Kemudian dilakukan lavage lambung dengan air es yang
dimasukkan, di tunggu 5 menit, dan dikeluarkan. Ini dilakukan
berulang ulang sampai cairan lambung jernih. Tindakan ini bisa
diulang 1-2 jam kemudian jika masih ada perdarah.

Anda mungkin juga menyukai