Tn.B. yang berumur 48 tahun dan berjenis kelamin laki-laki di
diagnosa medis “melena”. Keluarga pasien mengatakan saat masuk rumah sakit (MRS) adalah lemas, pusing dan BAB hitam saat sebelum berangkat kerja 5menit setelah itu keluarga pasien membawa pasien ke PKM. Lalu di PKM sempu tidak bisa menanganinya dan langsung diberi surat rujukan ke rumah sakit. pasien tetap lemas dan dan panas setelah di pasang infus sebelah kiri tangannya di ruang IGD. Setelah 4 menit pasien di bawa ke ruangrawat inap / RPD 1. Dan saat pengkajian pasien mengeluh tidak bisa BAB dan masih lemas. Dokter mendiagnosa Tn.B tersebut karena keluhan-keluhan yang di dapat dari pasien tersebut dikarenakan kotoran bercampur asam lambung, biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas, atau perdarahan daripada usus-usus ataupun colon. Dan feses berwarna hitam pada melena terjadi akibat hemoglobin yang ada dalam darah breaksi dengan bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung serta adanya reaksi oleh bakteri usus dlam durasi waktu tertentu sehingga feses tidak lagi berwarna merah saat keluar, mealinkan berwarna hitam.penyebab melena paling umum dari melena adalah ulkus peptikum ( adanya luka berdarah pada lambung).
2. MASALAH
a. Ganguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia dan
penurunan kadar hemoglobin. Dengan memilihnya masalah ini dikarenakan adanya data-data yang sangat mendukung untuk dimunculkannya diagnosa gangguan perfusi jaringan perifer karena ditandai pusing, lemas, dan BAB hitam. b. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ancaman kematian . Dengan memilihnya masalah ini dikarenakan adanya data-data yang sangat mendukung untuk dimunculkannya diagnosa cemas berhubungan perubahan status kesehatan di tandai dengan pasien gelisah, mudah tersinggung, dan menolak. 3. TINDAKAN 1. Infus dan tranfusi darah Tindakan yang pertama yang dilakukan adalah resusitasi untuk memulihkan keadaan penderita akibat kehilangan cairan atau syok. 2. Psikoterapi Sebagai akibat perdarahan yang banyak, dapat membuat penderita menjadi gelisah. Maka diperlukan psikoterapi. 3. Istirahat mutlak Istirahat mutlak yang dianjurkan, sekurang kurangnya selama 3 hari setelah perdarahan berhenti. 4. Diet Dianjurkan puasa jika perdarahan belum berhenti. Dan penderita mendapat nutrisi secara parenteral total sampai perdarahan berhenti, diet bisa dimulai dengan diet cair HI/ LI. Selanjutnya secara bertahap diet pindak kemakan padat. 5. Pemasangan naso gastric tube Kemudian dilakukan lavage lambung dengan air es yang dimasukkan, di tunggu 5 menit, dan dikeluarkan. Ini dilakukan berulang ulang sampai cairan lambung jernih. Tindakan ini bisa diulang 1-2 jam kemudian jika masih ada perdarah.