Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOSTATISTIK

TENDENSI SENTRAL
: UKURAN TENGAH ( MEAN, MEDIAN, MODE)
Dosen Pembimbing :
Lilis Lestari

Disusun Oleh :
MARIANA
OFA
REGINA HENI
UTARI

PRODI NERS REG.B


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya
yang telah dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tendensi Sentral : Ukuran Tengah ( Mean, Median, Mode) ” yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah BIOSTATISTIK

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan masih terdapat beberapa


kekurangan, hal ini tidak lepas dari terbatasnya pengetahuan dan wawasan yang penulis
miliki. oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif
untuk perbaikan di masa yang akan datang, karena manusia yang mau maju adalah orang
yang mau menerima kritikan dan belajar dari suatu kesalahan.

Pontianak, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Tendensi Sentral................................................................................


B. Ukuran Tendensi Sentral................................................................................
C. Manfaat Tendensi Sentral Dalam Kehidupan Sehari-Hari Khusus
(Mean,Modus,Median)....................................................................................

D. Penggunaan Ukuran Pemusatan....................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistic untuk


mendapatkan informasi deskriptif mengenai banyak hal, misalnya pajak, perang, hasil
pertanian, dan bahkan pertandingan atletik. Pada masa kini, dengan berkembangnya
teori peluang, kita dapat menggunakan berbagai metode statistic yang memungkinkan
kita meneropong jauh di luar data yang kita kumpulkan dan masuk ke dalam wilayah
pengambilan keputusan melalui generalisasi dan peramalan.

Pada dasarnya statistika ialah sebuah konsep dalam bereksperimen, menganalisa


data yang bertujuan untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya dengan
memperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan definisinya Statistika merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Sedangkan statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Data sendiri
merupakan kumpulan fakta atau angka.
Disadari atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu
dan juga untuk membuat rencana masa datang. Sebagai seorang mahasiswa sudah
sewajarnya kita melakukan berbagai kegiatan dan penelitian apalagi sebagai mahasiswa
kesehatan masyarakat. Tidak dipungkiri keberadaan statistik sangat penting untuk
membantu mengumpulkan dan mengolah data yang didapatkan ketika melakukan
penelitian. Perlu diketahui bahwa tidak semua data dapat diolah dengan cara yang sama.
Ada berbagai metode dan cara pengolahan data sesuai dengan karakteristik data.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai
pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi sentral
sering sekali digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada
ditengah data (median), nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak
lagi yang dapat dihitung dalam tendensi sentral.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di dalam makalah ini kami merumuskan
beberapa rumusan masalah :
1. Apakah pengertian dari tendensi sentral ?
2. Apakah pengertian dari mean, median, dan modus ?
3. Bagaimana penghitungan dan penerapan rumus dari tendensi sentral ?
C. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami ukuran skala pengukuran, konsep – konsep


tendensi sentral, penghitungan dan penerapan rumus dari tendensi sentral, serta manfaat
tendensi sentral bagi kehidupan sehari – hari.
BAB II

TINJUAN TEORITIS

A. Definisi Tendensi Sentral

Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai


yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan
pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan
untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam
tabel atau diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila ukuran tersebut
diambil dari sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi disebut
parameter. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat sekumpulan data
dari suatu pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa disebut nilai yang representatif
dalam suatu kelompok observasi atau studi. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
yang disajikan dalam tabel atau diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi.
Bila ukuran tersebut diambil dari sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil
dari populasi disebut parameter. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan
sifat sekumpulan data dari suatu pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa disebut nilai
yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau studi. Syarat-syaratnya adalah
sebagai berikut:
1. Harus dapat mewakili rangkaian data
2. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
3. Perhitungannya harus objektif
4. Perhitungannya harus mudah
5. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral

Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata- rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, modus.

B. Ukuran Tendensi Sentral


1. Mean

Arti dari mean tidak lain adalah (angka rata-rata). Istilah mean akan tetap dipakai
disini oleh karena sudah lazim digunakan dalam statstik. Dari segi aritmetik mean
adalah jumlah nilai dibagi-bagi dengan jumlah individu. Istilah mean saja merupakan
metode yang paling banyak digunakn untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral.
Mean (rata-rata) merupakan jumlah seluruh nilai data dibagi dengan jumlah seluruh
kejadian atau nilai raa-rata dari beberapa buah data.

a. Data Tunggal

Berikut adalah rumus mean data tunggal menurut Siregar (2010 : 20)
��=��
n

Keterangan :
�� = mean
�� = nilai
tiap data n = jumlah
data
Contoh soal :
Apabila ada 6 orang mahasiswa menikuti tes dengan nilai masing-masing 80, 70,
90, 50, 85, 60 carilah nilai rata-rata hitungnya (mean)
��= 80+70+90+50+85+606 =72.5
6

b. Data Kelompok

Rumus mean untuk data berkelompok menurut Syofian Siregar (2010 : 21-23)
adalah
� = Σ (��,��)
Σ ��
Keterangan :
�� = titik tengah kelas ke i
�� = frekuensi kelas ke i
�� = mean

Contoh soal:
Diketahui nilai ujian mata kuliah statistika untuk kelas Jumat pagi ruang F.5 di
Fuhum UIN Walisongo yang diikuti oleh 65 orang mahasiswa adalah sebagai
berikut.
Kelas Interval Frekuensi
Kelas
1 25-34 6
2 35-44 8
3 45-54 11
4 55-64 14
5 65-74 12
6 75-84 8
7 85-94 6
Jumlah 65
Berapakah nilai rata-rata hitung untuk nilai statistika ? Penyelesaian :

No. Nilai Titik tengah Frekuensi Perkalian


Interval (ti) (fi) (ti.fi)
1 25-34 29,5 6 177
2 35-44 39,5 8 316
3 45-54 49,5 11 544
4 55-64 59,5 14 833
5 65-74 69,5 12 834
6 75-84 79,5 8 636
7 85-94 89,5 6 537
Jumlah 65 3877
= Σ((��,��)
Σ ��
� = 3877,565 = 59,9
65

2. Median
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian bawah
dengan 50% frekuensi distribusi bagian atas (Rachman, 1996 : 19). Menurut Saleh
(1998: 16), median merupakan ukuran rata-rata yang pengukurannya didasarkan atas
nilai data yang berada ditengah-tengah distribusi frekuensinya. Sedangkan menurut
Siregar (2010 : 32), median ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan
(disusun) dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar
sampai data terkecil. Jadi dapat disimpulkan bahwa median adalah nilai tengah dari
data yang terlebih dahulu diurutkan dari data yang terkecil sampai data yang terbesar
ataupun dari data yang terbesar sampai data yang terkecil.
Rumus Median data tak berkelompok menurut Siregar (2010 : 32-33), Letak median
= �+1
Contoh soal :
Data ganjil : 50, 40, 70, 75, 75, 80, 65, 30, 75
Langkah-langkah menjawab :
a. Urutkan data dari terkecil sampai besar : 30, 40, 50, 65, 70, 75, 75, 75, 80
b. Cari posisi median dengan menggunakan rumus � +1
Letak Median = 9+1 = 5 (posisi Median pada data ke-5)
2
sehingga nilai , Me = 70

Data genap : 50, 40, 70, 75, 75, 80, 65, 30, 75, 95
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar : 30, 40, 50, 65, 70, 75, 75, 75, 80, 95
b. Cari posisi median dengan menggunakan rumus �+1
2
10+1 11
Letak median = = =5,5 (posisi Me pada data
2 2
ke-5,5)
70+25
Jadi Me = = 72,5
2

3. Modus atau Mode


Riduwan (2010 : 115) mengatakan bahwa Modus ialah nilai dari beberapa data yang
mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data yang berbentuk
distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data.5 Sedangkan Rachman
(1996 :18) berpendapat bahwa dalam sebaran frekuensi tunggal, Modus adalah nilai
variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam sebaran dan frekuensi bergolong
modus secara kasar adalah titik tengah interval kelas yang mempunyai frekuensi
tertinggi dalam sebaran. Menurut Saleh (1998 : 20), modus merupakan suatu
pengamatan dalam distribusi frekuensi yang memiliki jumlah pengamatan dimana
jumlah frekuensiya paling besar/paling banyak. Menurut Usman dan Akbar
(2008:93) jika nilai yang muncul itu hanya ada satu macam saja, maka modus
tersebut dinamakan unimodel. Dan jika nilai yang muncul ada dua macam,
maka modus tersebut dinamakan bimodal. Jadi dapat disimpulkan bahwa modus
adalah nilai dari beberapa data yang memiliki frekuensi tertinggi baik terbanyak
dalam pengamatan. Siregar (2010: 30) menyatakan menghitung modus dengan data
tunggal dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai yang
paling sering muncul diantara sebaran data.
Contoh soal :
Diketehui ujian UTS untuk pelajaran statistika untuk 10 orang mahasiswa, adalah
sebagai berikut : 50,40,70,75,75,80,75,30,75,80
Penyelesaian :
Modus nilai UTS pelajaran statistika, yaitu pada nilai 75, karena muncul 4 kali.
Contoh Lain:
a. Data: 2 3 4 5 6
Karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka
dikatakan tidak memiliki modus.
b. Data: 2 3 4 4 5 6
Frekuensi terbesar ada dua (muncul dua kali). Jadi modusnya adalah 4.
Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono-modus. c.
Data: 2 3 4 4 5 6 6 7
Frekuensi terbesar ada dua (muncul dua kali), yaitu angka 4 dan 6. Jadi modus
rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki 2 modus atau
disebut Bi-modus.

C. Manfaat Tendensi Sentral Dalam Kehidupan Sehari-Hari Khusus


(Mean,Modus,Median)

Salah satu konsep nilai modus adalah bahwa nilai ini pasti ditemukan dalam data,
sedangkan median dan mean (rata-rata) belum tentu dapat ditemukan dalam data.
Modus menjadi bermanfaat ketika ingin menunjukkan data mayoritas dari satu
populasi. Misalkan seperti pada contoh, kita ingin menunjukkan bahwa mayoritas (90
%) dari penduduk sebuah desa berpenghasilan lebih dari tiga juta. Sangat tidak bijak
jika rata-rata dari seluruh penghasilan penduduk desa digunakan sebagai wakil data dari
penghasilan di desa itu, untuk kemudian dibandingkan dengan desa lain yang rata-
ratanya lebih besar namun tidak merata. Lalu, bagaimana nilai mean sebaiknya
digunakan? Saat ingin memilih wakil data yang stabil (tidak menampakkan perubahan
yang signifikan ketika terjadi perubahan ukuran sampel), agaknya nilai mean adalah
nilai yang lebih cocok dipilih daripada modus dan media. Secara umum, dibandingkan
modus dan median, mean juga sangat bermanfaat sebagai nilai taksiran yang paling baik
untuk digunakan dalam menggambarkan populasi besar. Oleh karena itulah, mean lebih
banyak digunakan dalam perhitungan-perhitungan statistik oleh para peneliti.
Median, yang nilainya dapat diperoleh dari memilih data paling tengah setelah data
diurutkan dari yang terkecil, memiliki keuntungan yang paling terlihat untuk digunakan
sebagai wakil data, yaitu adanya kenyataan bahwa nilai median tidak tergantung pada
nilai data-data yang ekstrem. Sebagai contoh, baik data (2,3,7,8,10) maupun (1,3,7, 24,
218) memiliki nilai median 7. Jika dibandingkan dengan perhitungan nilai mean,
perhitungan nilai median tidak perlu melibatkan semua data. Pada data 1,3,7,24, 218,
nilai median 7 sama sekali tidak mempertimbangkan seberapa jauh interval 7 dengan
218. Tidak demikian dengan perhitungan nilai mean yang dalam hal ini, bilangan 218
harus dilibatkan dalam perhitungan.
D. Penggunaan Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan digunakan untuk memudahkan penyajian atau penjelasan data.
Data yang terdiri dari banyak observasi dapat dinyatakan dengan satu nilai. Data berat
badan dari ratusan orang bahkan ribuan orang dapat dinyatakan dengan satuan nilai saja
yaitu nilai rata-rata. Kadar gula darah pasien di suatu rumah sakit yang jumlahnya
ratusan dapat dikemukakan dengan satu nilai rata-rata hitung atau mean.
Ketika melakukan observasi kepada seseorang kepala puskesmas dan ditanyakan
rata-rata jumlah kunjungan dalam satu hari, jika ia dapat menjawab segera tanpa
melihat catatan jumlah kunjungan, maka ada dua kemungkinan dari jawaban itu.
Pertama, ia akan mengemukakan rata- rata tengah, dan kedua, mungkin juga ia akan
mengemukakan jumlah kunjungan yang sering terjadi. Nilai yang terakhir ini disebut
dengan rata-rata terbanyak atau modus. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar
orang mengatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia beragama Islam, artinya paling
banyak penduduk Indonesia beragama Islam
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan
letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering
digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus.
Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun berkelompok. Mean berarti rata-
rata hitung, yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Median merupakan
nilai tengah dari pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil. Sedangkan, modus adalah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.
B. SARAN
Kami sangat memohon saran dan kritiknya terutama yang membangun. Hal ini
ditujukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saran kami, diharapkan makalah –
makalah selanjutnya dalam penyusunannya agar dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Furqon. 2011. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hasan,


M. Iqbal. 1999. Pokok-Pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif).
Jakarta: Bumi Aksara. Iriato, H. Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan
Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Iriato, H. Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar, Aplikasinya, dan
Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siregar,Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Rajawali Pers. Hlm. 20.
Riduwan . 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta. Hlm. 115.

Anda mungkin juga menyukai