TENDENSI SENTRAL
: UKURAN TENGAH ( MEAN, MEDIAN, MODE)
Dosen Pembimbing :
Lilis Lestari
Disusun Oleh :
MARIANA
OFA
REGINA HENI
UTARI
Puji dan Syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya
yang telah dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tendensi Sentral : Ukuran Tengah ( Mean, Median, Mode) ” yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah BIOSTATISTIK
Penulis
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di dalam makalah ini kami merumuskan
beberapa rumusan masalah :
1. Apakah pengertian dari tendensi sentral ?
2. Apakah pengertian dari mean, median, dan modus ?
3. Bagaimana penghitungan dan penerapan rumus dari tendensi sentral ?
C. Tujuan
TINJUAN TEORITIS
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata- rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, modus.
Arti dari mean tidak lain adalah (angka rata-rata). Istilah mean akan tetap dipakai
disini oleh karena sudah lazim digunakan dalam statstik. Dari segi aritmetik mean
adalah jumlah nilai dibagi-bagi dengan jumlah individu. Istilah mean saja merupakan
metode yang paling banyak digunakn untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral.
Mean (rata-rata) merupakan jumlah seluruh nilai data dibagi dengan jumlah seluruh
kejadian atau nilai raa-rata dari beberapa buah data.
a. Data Tunggal
Berikut adalah rumus mean data tunggal menurut Siregar (2010 : 20)
��=��
n
Keterangan :
�� = mean
�� = nilai
tiap data n = jumlah
data
Contoh soal :
Apabila ada 6 orang mahasiswa menikuti tes dengan nilai masing-masing 80, 70,
90, 50, 85, 60 carilah nilai rata-rata hitungnya (mean)
��= 80+70+90+50+85+606 =72.5
6
b. Data Kelompok
Rumus mean untuk data berkelompok menurut Syofian Siregar (2010 : 21-23)
adalah
� = Σ (��,��)
Σ ��
Keterangan :
�� = titik tengah kelas ke i
�� = frekuensi kelas ke i
�� = mean
Contoh soal:
Diketahui nilai ujian mata kuliah statistika untuk kelas Jumat pagi ruang F.5 di
Fuhum UIN Walisongo yang diikuti oleh 65 orang mahasiswa adalah sebagai
berikut.
Kelas Interval Frekuensi
Kelas
1 25-34 6
2 35-44 8
3 45-54 11
4 55-64 14
5 65-74 12
6 75-84 8
7 85-94 6
Jumlah 65
Berapakah nilai rata-rata hitung untuk nilai statistika ? Penyelesaian :
2. Median
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian bawah
dengan 50% frekuensi distribusi bagian atas (Rachman, 1996 : 19). Menurut Saleh
(1998: 16), median merupakan ukuran rata-rata yang pengukurannya didasarkan atas
nilai data yang berada ditengah-tengah distribusi frekuensinya. Sedangkan menurut
Siregar (2010 : 32), median ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan
(disusun) dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar
sampai data terkecil. Jadi dapat disimpulkan bahwa median adalah nilai tengah dari
data yang terlebih dahulu diurutkan dari data yang terkecil sampai data yang terbesar
ataupun dari data yang terbesar sampai data yang terkecil.
Rumus Median data tak berkelompok menurut Siregar (2010 : 32-33), Letak median
= �+1
Contoh soal :
Data ganjil : 50, 40, 70, 75, 75, 80, 65, 30, 75
Langkah-langkah menjawab :
a. Urutkan data dari terkecil sampai besar : 30, 40, 50, 65, 70, 75, 75, 75, 80
b. Cari posisi median dengan menggunakan rumus � +1
Letak Median = 9+1 = 5 (posisi Median pada data ke-5)
2
sehingga nilai , Me = 70
Data genap : 50, 40, 70, 75, 75, 80, 65, 30, 75, 95
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar : 30, 40, 50, 65, 70, 75, 75, 75, 80, 95
b. Cari posisi median dengan menggunakan rumus �+1
2
10+1 11
Letak median = = =5,5 (posisi Me pada data
2 2
ke-5,5)
70+25
Jadi Me = = 72,5
2
Salah satu konsep nilai modus adalah bahwa nilai ini pasti ditemukan dalam data,
sedangkan median dan mean (rata-rata) belum tentu dapat ditemukan dalam data.
Modus menjadi bermanfaat ketika ingin menunjukkan data mayoritas dari satu
populasi. Misalkan seperti pada contoh, kita ingin menunjukkan bahwa mayoritas (90
%) dari penduduk sebuah desa berpenghasilan lebih dari tiga juta. Sangat tidak bijak
jika rata-rata dari seluruh penghasilan penduduk desa digunakan sebagai wakil data dari
penghasilan di desa itu, untuk kemudian dibandingkan dengan desa lain yang rata-
ratanya lebih besar namun tidak merata. Lalu, bagaimana nilai mean sebaiknya
digunakan? Saat ingin memilih wakil data yang stabil (tidak menampakkan perubahan
yang signifikan ketika terjadi perubahan ukuran sampel), agaknya nilai mean adalah
nilai yang lebih cocok dipilih daripada modus dan media. Secara umum, dibandingkan
modus dan median, mean juga sangat bermanfaat sebagai nilai taksiran yang paling baik
untuk digunakan dalam menggambarkan populasi besar. Oleh karena itulah, mean lebih
banyak digunakan dalam perhitungan-perhitungan statistik oleh para peneliti.
Median, yang nilainya dapat diperoleh dari memilih data paling tengah setelah data
diurutkan dari yang terkecil, memiliki keuntungan yang paling terlihat untuk digunakan
sebagai wakil data, yaitu adanya kenyataan bahwa nilai median tidak tergantung pada
nilai data-data yang ekstrem. Sebagai contoh, baik data (2,3,7,8,10) maupun (1,3,7, 24,
218) memiliki nilai median 7. Jika dibandingkan dengan perhitungan nilai mean,
perhitungan nilai median tidak perlu melibatkan semua data. Pada data 1,3,7,24, 218,
nilai median 7 sama sekali tidak mempertimbangkan seberapa jauh interval 7 dengan
218. Tidak demikian dengan perhitungan nilai mean yang dalam hal ini, bilangan 218
harus dilibatkan dalam perhitungan.
D. Penggunaan Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan digunakan untuk memudahkan penyajian atau penjelasan data.
Data yang terdiri dari banyak observasi dapat dinyatakan dengan satu nilai. Data berat
badan dari ratusan orang bahkan ribuan orang dapat dinyatakan dengan satuan nilai saja
yaitu nilai rata-rata. Kadar gula darah pasien di suatu rumah sakit yang jumlahnya
ratusan dapat dikemukakan dengan satu nilai rata-rata hitung atau mean.
Ketika melakukan observasi kepada seseorang kepala puskesmas dan ditanyakan
rata-rata jumlah kunjungan dalam satu hari, jika ia dapat menjawab segera tanpa
melihat catatan jumlah kunjungan, maka ada dua kemungkinan dari jawaban itu.
Pertama, ia akan mengemukakan rata- rata tengah, dan kedua, mungkin juga ia akan
mengemukakan jumlah kunjungan yang sering terjadi. Nilai yang terakhir ini disebut
dengan rata-rata terbanyak atau modus. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar
orang mengatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia beragama Islam, artinya paling
banyak penduduk Indonesia beragama Islam
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan
letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering
digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus.
Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun berkelompok. Mean berarti rata-
rata hitung, yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Median merupakan
nilai tengah dari pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil. Sedangkan, modus adalah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.
B. SARAN
Kami sangat memohon saran dan kritiknya terutama yang membangun. Hal ini
ditujukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saran kami, diharapkan makalah –
makalah selanjutnya dalam penyusunannya agar dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA