NAMA KELOMPOK
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Dan Prinsip Kebutuhan Rasa Aman Nyaman” kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyaknya kekurangan dari segi referensi teori yang ada.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada
umumnya. Kami menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini belum sempurna
sepenuhnya sesuai yang diharapkan. Dengan rela hati kami menerima kritikan dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini bagi kemajuan asuhan keperawatan khususnya pada Kebutuhan Rasa
Aman dan Nyaman.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................. 4
C. Manfaat …………............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keamanan Atau Keselamatan ........................................... 6
B. Klasifikasi Kebutuhan Keamanan Atau Keselamatan .... 6
1. Keselamatan Fisik ........................................................ 6
2. Keselamatan Psikologi ................................................. 7
3. Cara Meningkatkan Keamanan .................................... 7
C. Kenyamanan ........................................................................ 8
D. Jenis-Jenis Resiko Keamanan Pada .................................. 8
E. Nyeri ..................................................................................... 10
1. Definisi Nyeri .............................................................. 10
2. Penyebab Nyeri ............................................................ 11
3. Klasifikasi Nyeri .......................................................... 12
4. Mekanisme Nyeri ......................................................... 17
5. Fisiologi Nyeri ............................................................. 19
6. Upaya Mengatasi Ketidaknyamanan (Nyeri) .............. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan rasa aman dan nyaman merupakan bagian dari kebutuhan
dasar manusia. Oleh karena itu hal tersebut harus terpenuhi agar kehidupan
sebagai individu dapat berjalan dengan seimbang. Terutama pada usia remaja
dan lansia dimana kebutuhan ini haruslah sangat terpenuhi. Usia secara alami
akan mempengaruhi kesanggupan individu mempertahankan dirinya untuk
tetap dalam kondisi aman dan merawat dirinya agar senantiasa merasa
nyaman.
Kebutuhan rasa aman dan nyaman ini bisa masuk di faktor lingkungan
yang eksternal yang dapat mempengaruhi sehat sakit seseorang. Dan hal itu
juga memberikan dampak rasa aman dan nyaman yang positif atau negatif.
Dengan seperti itu sebagai seorang perawat kita seharusnya lebih peka dan
caring terhadap klien yang kita asuh. Karena, ada beberapa klien yang tidak
dapat mengekspresikan apa yang dia rasakan dan kurang terbuka kepada
perawat. Dan kebutuhan rasa nyaman yang bebas dari rasa nyeri juga
merupakan salah satu kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman
pasien yang ditujukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
Agar terciptanya rasa saling percaya tersebut seharusnya perawat lebih
aktif dalam memberikan asuhan serta mampu untuk berinteraksi kepada
pasien dalam melakukan orientasi untuk membangun kepercayaan.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebutuhan rasa aman dan nyaman.
2. Mendalami konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman.
C. Manfaat
Dengan mengetahui cara atau pola asuh keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan rasa aman dan nyaman kita sebagai seorang perawat akan lebih
peduli dan mengerjakan pekerjaan dengan tulus kepada pasien. Agar
menimbulkan rasa aman dan nyaman demi kebaikan kondisi seorang klien
yang kita asuh. Karena kita sebagai seorang perawat tidak hanya membantu
penyembuhan klien yang sakit secara fisik saja namun juga secara
psikologisnya dan menciptakan lingkungan yang damai. Karena lingkungan
yang damai dapat membuat pasien merasakan aman dan nyaman secara utuh
dan menyeluruh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E. Nyeri
1. Definisi Nyeri
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa salah satu kondisi
yang mempengaruhi perasaan ketidaknyamanan pada pasien adalah
perasan nyeri yang timbul akibat gejala ataupun tanda pada pasien.
Nyeri sendiri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya.
Menurut International Association for Study of Pain (IASP),
nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri tidaklah selalu
berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. Nyeri
bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang
kultural, umur dan jenis kelamin. Pada anak mereka belum bisa untuk
mengungkapkan nyeri sedangkan orang dewasa mengungkapkan nyeri
jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pengalaman masa
lalu dengan juga dapat memberikan pengaruh terhadap rasa nyeri.
2. Penyebab Rasa Nyeri
Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan
yaitu penyebab yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan
dengan psikis. Secara fisik misalnya, penyebab nyeri adalah trauma
(baik trauma mekanik, termis, kimiawi maupun elektrik), neoplasma,
peradangan, gangguan sirkulasi darah dan lain-lain. Secara psikis,
penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis.
(Asmadi. 2008)
Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung-ujung saraf
bebas mengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, ataupun luka.
Trauma termis menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor
mendapat rangsangan akibat panas, dingin. Trauma kimiawi terjadi
karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat. Trauma eletrik dapat
menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik yang kuat megenai
reseptor nyeri. (Asmadi. 2008)
Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau
kerusakan jaringa yang mengandung reseptor nyeri dan juga karena
tarikan, jepitan, atau metastase. Nyeri pada peradangan terjadi karena
kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau
terjepit oleh pembengkakan. (Asmadi. 2008)
Dengan demikan, dapat disimpulkan bahwa nyeri yang
disebabkan oleh faktor fisik berkaitan dengan terganggunya serabut
saraf reseptor nyeri. Serabut saraf ini terletak dan tersebar pada lapisan
kulit dan pada jaringan-jaringan tertentu yang terletak lebih dalam.
(Asmadi. 2008)
Nyeri yang disebabkan faktor psikologis merupakan nyeri yang
dirasakan bukan karena penyebab organik, melainkan akibat trauma
psikologis dan pengaruh terhadap fisik. Kasus ini dapat dijumpai pada
kasus yang termasuk kategori psikosomatik. Nyeri karena faktor ini
disebut pula psychogenic pain. (Asmadi. 2008)
3. Klasifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan berdasarkan
pada tempat, sifat, berat dan ringannya nyeri, dan waktu lamanya
serangan.
a. Nyeri berdasarkan tempatnya :
1) Pheriperal Pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan
tubuh misalnya pada kulit, mukosa.
2) Deep Pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh
yang lebih dalam atau pada organ-organ tubuh visceral.
3) Refered Pain, yaitu nyeri yang disebabkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan ke bagian
tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
4) Central Pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan
pada sitem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus,
dan lain-lain. (Asmadi. 2008)
b. Nyeri berdasarkan sifatnya :
1) Incidental Pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu
menghilang.
2) Steady Pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta
dirasakan dalam waktu yang lama.
3) Paroxymal Pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas
tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut menetap biasanya ±
10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi.
(Asmadi. 2008)
c. Nyeri berdasarkan berat ringannya :
1) Nyeri ringan, yaitu nyeri dengan intensitas rendah
2) Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi
3) Nyeri berat, yaitu myeri dengan intensitas yang tinggi.
(Asmadi. 2008)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya fisik. Sementara kenyamanan/rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-
hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transeden (keadaan tentang
sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Dengan berdasarkan pada
tempat, sifat, berat dan ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan nyeri.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Sebagai seorang perawat seharusnya sudah sepantasnya untuk
menjaga keamanan dan kenyamanan klien dan perawat itu sendiri. Dan
mampu memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang memiliki
gangguan terhadap rasa aman dan nyaman.
2. Bagi Pembaca
Sebaiknya pembaca dapat memahami dan menerapkan konsep
kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA