ALMA TRIANA
NENDA NURFENDA
ASRI SARTIKA PUTRI SUHADA
SINTIA MUSTOPA
RENDRA RAMDHANI
ANGGY AGUSTINA RAHAYU
ANISA RESTI OKTAVIANI
LUSI DESIANTI
ISOLASI SOSIAL
Keadaan dimana seorang
individu mengalami
penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang
lain di sekitarnya. Klien
mungkin merasa ditolak,
tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu
membina hubungan yang
berarti dengan orang lain.
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh
individu dan dirasakan saat di dorong oleh keberadaan
orang lain dan sebagai pernyataan negatif atau
mengancam
RENTANG RESPON
HUBUNGAN SOSIAL
Menyendiri
• Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan
apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara
mengevaluasi diri untuk menentukkan langkah selanjutnya. Solitude
umumnya dilakukan setelah melakukan kegiatan.
Otonomi
• Merupakan kemampuan individu untuk menentukkan dan
menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
Kebersamaan
• Mutualisme adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal
dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima.
Saling Ketergantungan
• Intedependen merupakan kondisi saling ketergantungan antar
individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
RENTANG RESPON
HUBUNGAN SOSIAL
Kesepian
• Merupakan kondisi dimana individu merasa sendiri dan
terasing dari lingkungan.
Isolasi Sosial
• Merupakan suatu keadaan dimana seseorang
menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain.
Ketergantungan
• Dependen terjadi bila seorang gagal mengembangkan
rasa percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi
secara sukses. Pada gangguan hubungan sosial jenis ini
orang lain diperlakukan sebagai objek, hubungan terpusat
pada masalah pengendalian orang lain, dan individu
cenderung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, bukan
pada orang lain.
RENTANG RESPON
HUBUNGAN SOSIAL
Manipulasi
• Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat
pada individu yang menganggap orang lain sebagai
objek. Individu tersebut tidak dapat membina hubungan
sosial secara mendalam.
Impulsive
• Individu impulsive tidak mampu merencanakan sesuatu,
tidak mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat
diandalkan, dan penilaian yang buruk.
Narkisisme
• Pada individu narsisme terdapat harga diri yang rapuh,
secara terus menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, sikap egosentrik,
pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung.
PERKEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
Bayi
Bayi sangat tergantung pada orang lain dalam
pemenuhan kebutuhan biologisnya. Bayi umumnya
menggunakan komunikasi yang sangat sederhana
dalam menyampaikan kebutuhannya. Konsisten ibu
dan anak seperti stimulasi sentuhan, kontak mata,
komunikasi yang hangat merupakan aspek yang
penting yang harus di bina sejak dini karena akan
menghasilkan rasa aman dan rasa percaya yang
mendasar.
Faktor Perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus
dilalui individu dengan sukses, karena apabila tugas
perkembangan ini tidak dapat dipenuhi, akan menghambat
masa perkembangan selanjutnya. Keluarga adalah tempat
pertama yang memberikan pengalaman bagi individu dalam
menjalin hubungan dengan orang lain. Kurangnya stimulasi,
kasih sayang, perhatian dari kehangatan dari ibu / pengasuh
pada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat
menghambat terbentuknya rasa percaya diri. Rasa ketidak
percayaan tersebut dapat mengembangkan tingkah laku
curuga pada orang lain maupun lingkungan dikemudian hari.
Komunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar
anak tidak merasa diperlakukan sebagai objek.
ETIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI
Tidak merawat
Komunikasi Klien tampak
dan Mengisolasi
verbal menurun memisahkan diri
memperhatiakan (menyendiri)
atau tidak ada dari orang lain
kebersihan diri
Tidak atau
Pemasukan
kurang sadar Aktivitas
makan dan Retensi urine dan
terhadap menurun kurang
minuman feses
lingkungan energy (tenaga)
terganggu
sekitar
Menolak
Harga diri hubungan
rendah dengan orang
lain
BATASAN KARAKTERISTIK
Objektif
Dipenuhi
Tidakan tidak Tidak ada
Sakit dengan
berarti kontak mata
pikiran sendiri
Menunjukan Tindakan
Afek sedih Ingin sendirian
permusuhan berulang
Tidak
Menarik diri
komunikatif
BATASAN KARAKTERISTIK
Subjektif
Mengungkapkan
Tidak percaya diri Mengungkapkan
perasaan yang
saat berhadapan perasaan
didorong oleh orang
dengan public. penolakan.
lain.
Mengungkapkan
Mengungkapkan nilai yang tidak
tujuan hidup yang dapat diterima oleh
tidak adekuat. kelompok kultural
yang dominan
PENGKAJIAN
Tidak memiliki
Menarik diri
teman dekat
Tindakan berulang
Tidak komunikatif dan tidak
bermakna
Resiko gangguan
Koping keluarga tidak
persepsi sensori :
efektif
Halusinasi
Resiko tinggi
Defisit perawatan diri mencederai diri, orang
lain dan lingkungan
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Membina Hubungan Saling Percaya