Anda di halaman 1dari 13

A.

Indra Penglihatan
2.1 Bagian- Bagian Mata

1. Sklera adalah bagian putih mata membentuk lapisan terluar bagian posterior dan
lateral bola mata, berlanjut di anterior dengan kornea yang bening. Fungsi sklera
adalah melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.
2. Koroid adalah lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah kecuali
dibagian denpan. Fungsinya adalah memberikan nutrisi pada bagian-bagian mata.
3. Iris adalah selaput berwarna yang mengandung pigmen melanin yang merupakan bagian
depan melanin. Fungsinya untuk mengatur lebar pupil sehingga banyaknya cahaya yang
masuk ke mata dapat di kendalikan.
4. Lensa adalah benda bening yang di dalam bola mata yang berbentuk cembung.
Fungsinya untuk memfokuskan cahaya atau bayangan benda agar tepat jatuh di retina.
Bila kita melihat jarak jauh maka lensa akan mencembung, dan apabila kita melihat jarak
dekat maka lensa akan mencekung.
5. Pupil adalah celah budar di tengah iris. Fungsinya mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke mata. Pupil pada cahaya terang akan berkontriksi (mengecil/meosis),
sedangkan saat cahaya redup akan berdilatasi (membesar/medriasis).
6. Kornea adalah selaput luar bola mata. Fungsinya sebagai pelindung bagian-
bagian dalam mata.
7. Aqueous humor adalah cairan encer yang terdapat di antara kornea dan lensa
mata. Fungsinya untuk menjaga bentuk kantung depan bola mata.
Aqueous humor bergerak melalui ruang posterior dan ke ruang anterior, melembabkan
lensa dan belakang kornea. Ini adalah air 99 persen, tapi sedikit tebal dan benar-benar
jelas sehingga cahaya yang dapat melewati ke arah retina.
8. Vitreus humor adalah cairan bening dan kental \terdapat di antara lensa mata dan
retina. Fungsinya untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.
Vitreous humor lebih tegas daripada aqueous dan meskipun sentuhan aqueous terhadap
hal itu, keduanya tidak bercampur. Vitreous ini diproduksi oleh beberapa sel retina ( sel
tidak sensitif terhadap cahaya ) dan air 98 persen. Satu persen adalah garam, gula dan
serat kolagen, dan satu persen sisanya adalah asam hialuronat, suatu zat yang sangat
obligasi dengan air. Tidak ada pembuluh darah .

Vitreous mendorong terhadap retina dan membantu menahannya di tempat, tetapi hanya
terhubung ke retina di tiga tempat :
· Sekitar pinggiran retina
· Pada makula ( daerah pusat kecil yang menyediakan visi tajam kami)
· Pada disk optik ( di mana saraf optik meninggalkan retina )
Di mata tua, vitreous dapat menyusut sedikit dan menarik diri dari retina. Dimana
terhubung ke retina, dapat menarik lapisan retina atas dengan itu. Ini disebut ablasi retina
dan memerlukan perhatian medis segera jika visi orang tersebut harus dipertahankan.
Vitreous tidak terus-menerus diisi ulang seperti aqueous humor, tapi statis. Itu berarti
bahwa jika sesuatu masuk ke dalamnya, ia akan tetap di sana kecuali pembedahan.
Sebuah benda mengambang di vitreous akan melemparkan bayangan pada retina yang
Anda akan dapat melihat. Ini disebut floatera. Floaters adalah bayangan dari gumpalan
kecil kolagen.
9. Retina adalah lapisan terdalam dari dinding bola mata fungsinya menerima
bayangan dan untuk melihat benda.
10. Fovea (bintik kuning) adalah berupa bagian yang mengandung sel-sel kerucut
fungsinya sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina.
11. Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata
fungsinya tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan
sedikit sel batang.
12. Saraf optik adalah berupa serabut saraf fungsinya meneruskan rangsang cahaya
ke saraf cranial (saraf optic)

2.2 Proses Melihat Benda


Benda-benda di luar mata mengirimkan cahaya masuk dalam mata dengan menembus
kornea, aqueous humor, melalui pupil, lensa kristanila, vitreous humor setelah mengalami
beberapa kali pembiasan, sampailah pada retina (sebagai layar penangkap bayangan, bayangan
pada retina terbalik dan lebih kecil) bayangan tersebut dikirim ke pusat penglihatan (otak)
melalui saraf optik di otak (lobus opticus), bayangan tersebut diartikan kita dapat melihat benda
tersebut.

Secara Sistematis Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut


1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan
ke otak.
5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui
apa yang kita lihat.

2.3 Adaptasi Terang Gelap


Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel
konus (sel kerucut) dan sel basilus (sel batang). Sel Konus
berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen
ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena
sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel batang berfungsi
untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel
kerucut berfungsi lebih pada suasana terang, yaitu untuk
membedakan warna, makin ke tengah jumlah sel batang
makin berukurang, sehingga pada daerah bintik kuning
hanya terdapat sel konus.
Adaptasi Gelap
 Pigmen ungu yang terdapat pada sel batang disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein
dan vitamin A. apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai
menjadi protein dan vitamin A.
pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali
memerlukan waktu yang disebut adapatasi gelap( disebut juga adaptasi rodopsin)
Adaptasi Terang
 Pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin yang merupakan
gabungan antara retina dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka
terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata
dapat menangkap spektrum warna.

2.4 Aparatus Lakrimalis

Aparatus Lakrimalis
Kelenjar lakrimalis merupakan kelenjar eksokrin yang berada di resesi tulang
frontal di bagian lateral tiap mata tepat di belakang tepi supraorbita. Kelenjar
menyekresikan air mata yang terdiri atas air, garam mineral, antibodi, dan lisozim, suatu
enzim bakterisida.
Air mata keluar dari kelenjar lakrimalis melalui beberapa duktus kecil dan melalui
bagian depan mata dibawah kelopak menuju kantus medialis dimana air mata mengalir
kedua kanalikuli lakrimalis. Lubang pada tiap kantus disebut panktum. 2 kanalikuli
berada saling bertumpuk, dipisahkan oleh badan merah kecil, yang disebut karunkel. Air
mata kemudian mengalir ke sakus lakrimaris, yang bagian atas nya memanjang ke duktus
nasolakrimalis. Duktus nasolakrimalis merupakan saluran bermembran yang panjangnya
2cm,memanjang dari bagian sakus lakrimalis hingga rongga nasal. Saat benda asing atau
iritan lain masuk ke mata, sekresi air mata semakin meningkat dan pembuluh darah
dikonjungtiva juga melingkar.
Fungsi air mata adalah membersihkan materi iritan, misalnya debu dan pasir,
lisozim enzim bakteriosida didalam air mata mencegah infeksi bakteri, dan cairan
berminyak dalam air mata memperlambat evaporasi dan mencegah kekeringan pada
konjungtiva.

Sirkulasi cairan mata


Terdapat 3 macam tipe dasar air mata :
1. Air mata basal : pada mata yang sehat, kornea selalu dipertahankan tetap basah dan
menghambat masuknya debu. Beberapa kandungan didalamnya juga melawan
infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
2. Air mata refleks : yang disebabkan karena adanya iritasi oleh benda asing, atau
karena adanya suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih. Air mata ini berusaha
mengeluarkan iritan yang telah kontak dengan mata.
3. Air mata tangisan (air mata psikis) : yang disebabkan karena stres emosional yang
kuat, depresi atau nyeri fisik. Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang
juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia.

2.5 Saraf Optik

Cahaya melewati lensa yang berada


dibelakang pupil, kemudian cahaya diteruskan ke
vitreus humor pada bagian tengah mata. Yang
pada akhirnya cahay sampai pada retina. Dimana
pada retina tersebut terdapat foto reseptor yang
disebut sel batang dan sel kerucut.
Cahaya yang diterima sebagai impuls
kemudian diteruskan ke otak melalui saraf optic,
yang kemudian menuju ke jalur optic.
B. Indra Pendengaran

 DAUN TELINGA(PINA)
Daun telinga atau pina adalah bagian telinga terluar yang membatasi bagian luar
kepala dengan saluran telinga. Berfungsi untuk menangkap suara sehingga suara dapat
masuk kedalam telinga hingga akhirnya kita dapat mendengar.

 TULANG MALEUS (MARTIL)


Tulang Maleus (Martil) adalah salah satu dari 3 tulang yang terdapat pada telinga
tengah. Tulang ini berbentuk seperti palu atau martil sehingga sering disebut Tulang
Martil. Tulang Maleus (martil) bagian awalnya berhubungan dengan membran timpani,
sedangkan bagian ujung lainnya berhubungan dengan tulang Incus (Landasan). Tulang
Martil ini berfungsi untuk menghantarkan getaran suara yang diterima dari membran
timpani (gendang telinga) ke tulang incus (Landasan). Dengan Tulang incus dan
Sanggurdi ia akan membentuk hubungan antartulang di telinga tengah.

 TULANG INKUS (LANDASAN)

Tulang Incus (Landasan) adalah salah satu dari 3 tulang yang terdapat pada
telinga tengah. Tulang ini merupakan tulang kecil yang berbentuk seperti landasan.
Tulang Incus (Landasan) bagian awalnya berhubungan dengan Tulang Maleus (Martil)
dan bagian ujung lainnya berhubungan dengan Tulang Stapes (Sanggurdi). Tulang Incus
berfungsi untuk menghantarkan getaran suara yang diterima dari tulang Maleus ke
Tulang Stapes.
 TULANG STAPHES
Fungsi tulang sanggurdi (Stapes). Tulang Sanggurdi (Stapes) mempunyai dua
cabang, yang dikenal sebagai crus inferior dan superior. Tulang sanggurdi (stapes)
berfungsi menyampaikan getaran suara ke dasar tulang tengah sehingga getaran
memasuki telinga bagian dalam, di mana ia diproses menjadi data saraf yang akan
diteruskan ke otak melalui koklea dan saraf pendengaran.

 SEMICIRCULAR CANALS
Fungsinya mengatur keseimbangan pada telinga dan melindungi telinga dari
gangguan
virus yang menyerang organ tersebut.

 VESTIBULAR NERVE berfungsi untuk mengatur keseimbangan.


 COCHLEAR NERVE berfungsi menerima rangsangan untuk dip roses sebagai suara.
 VESTIBULE
Bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula di susun oleh sel rambut yang
memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika.

 KOKLEA
Koklea adalah indera yang menerjemahkan suara menjadi impuls saraf yang akan
dikirim ke otak. Setiap orang memiliki dua koklea, satu untuk masing-masing telinga.
 ROUND WINDOW
 TUBA EUSTACHIUS
 MEMBRAN TIMPANI (GENDANG TELINGA)
Merupakan bagian telinga luar yang membatasi telinga luar dan telinga tengah,
fungsinya untuk menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran.

 AUDITORY CANAL

 PINNA (DAUN TELINGA)


Terbentuk oleh susunan tulang rawan dengan bentuk khas yang berperan untuk
menyokong, fungsinya memusatkan gelombang suara yang diterima dan kemudian
menyalurkannya masuk ke dalam liang telinga.
Telinga dalam : aparatus vestibularis fungsinya adalah mengadung sistem sensorik untuk
keseimbangan dan member masukan yang penting bagi pemeliharaan dan keseimbangan.

 Kanalis semisirkularis terletak pada tiga saluran setengah lingkaran yang tersusun
dalam tiga dimensi bersudut tegak lurus satu sama lain dekat koklea, berfungsi
mendeteksi percepatan dan angular.
 Antrikulus lokasi nya distruktur mirip kantung dalam rongga tulang antara koklea
dan kanalis semisirkularis fungsinya mendeteksi, perubahan posisi kepala menjauhi
vertical, akselarasi.
 Sakulus terletak disamping utrikulus berfungsi untuk mendeteksi, akselerasi dan
deselerasi linier dalam arah vertical.

Bagian Telinga Luar

 HELIX, bagian terluar dari daun telinga yang


melipat ke dalam
 SCAPHA, lekukan yang berbentuk di antara helix
dan antihelix
 ANTIHELICAL FOLD,
 ANTI HELIX, membentuk bentuk Y
 ANTITRAGUS, tonjolan yeng terletak di sebrang
antitragus dan di ujung badan antihelix.
 FROSSA, stuktur depresif di dekat antihelix.
 CONCHA, berada di dekat saluran pendengaran.
 EXTERNAL AUDITORY MEATUS, bagian luar
terdiri dari tulang rawan dan banyak terdapat banyak
minyak dan kelenjar serumen.
 TRAGUS, tonjolan berbentuk sayap di atas meatus.
 LOBULE, bagian telinga bawah yang tidak
memiliki tulang rawan.
Transmisi Gelombang Suara

Sumber suara dikumpulkan di pinna lalu masuk ke auditory canal, lalu akan menggetarkan
membrane timpani lalu dibalik membrane timpani ada kapum timpani yang melekat pada
maleus,inkus, staphes. Jika membrane timpani bergetar maka meleus, inkus, staphes ikut
bergetar, maka akan menggetarkan jendela oval.

Koklea ketika dibelah terdiri dari 3 bagian yaitu skala vestibula, skala timpani, dan bagian
tengah skala media. Pada skala media terdapat sel-sel rambut yang menerima auditoris atau
gelombang suara, jika gelombang tidak mengenai ke sel rambut maka kemudian akan
menggerakan jendela bundar. Jika kondisi nya seperti ini maka tidak akan di persepsikan sebagai
suara, jadi tidak terdengar penyebabnya bisa karena gangguan atau bisa jadi karena tuli ataupun
karena gelombang suara nya terlalu kecil. Tetapi jika gelombang suaranya besar lalu menekan ke
skala media dan mampu menggetarkan endolymph , lalu endolymph akan merangsang sel-sel
rambut.

Yang mempersepsikan pendengaran adalah otak temporalis, maka di telinga ada nervus
vestibulokoklearis yang berfungsi untuk pendengaran.
C. Indra Pengecap

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian otot mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan menguyah dan menelan.
Dalam lidah terdapat otot lidah yang berfungsi sebagai:
Otot ada dua jenis intrinsik dan ekstrinsik
Otot intrinsik berfungsi untuk mengubah-ubah bentuk lidah
Otot ekstrinsik berfungsi untuk membuat lidah dapat bergerak menggilingi rongga mulut dan faring
Dalam lidah terdapat papila, macam-macam papila :
 Papilla sirkumvalata: ada delapan hingga dua belas jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah,
jenis papilla terbesar
 Papilla fungiformis: menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan beebentuk jamur berada
didepan lidah (apex lingue)
 Papilla filliformis: yang terbanyak da menyebar pada seluruh permukaan lidah.

Rasa rasa yang dapat di rasakan oleh lidah ada 4 yaitu


Lima rasa primer adalah asin, asam, manis, dan pahit.

Cara Kerja Lidah:


Ketika di papilla ada aktifitas depolarisasi maka akan diteruskan ke saraf Nervus Glossopharyng yang
berfungsi untuk suplai persarafan sensoris dari orofaring dan bagian posterior dari lidah , dan nervus
hypoglossus yang berfungsi mempersarafi otot-otot intrinsic lidah , sebelum dipersepsikan bahwa rasa
yang diterima itu manis, asin, asam, atau pahit.
D. Indra Penciuman
Indera penciuman atau hidung adalah sistem indra yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan
berupa bau atau zat kimia berupa gas.

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Masing-masing rongga
hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi atau konka dari dinding lateral.
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet
yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan
silia.
Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalannapas
ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkanudara yang
dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktoriatau penghidu
karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan
pertambahan usia.

Indra pembau ( penciuman ) disusun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor
olfaktori terdapat di rongga hidung bagian atas. Sensasi yang kita sebut rasa pada kenyataannya
adalah bau. Bau dihasilkan dari rangsang kimia yang berupa gas. Gas masuk ke dalam rongga
hidung, berdifusi ke dalam lapisan mukus lalu berkaitan dengan reseptor pada dendrit. Gas
tersebut akan merangsang sel-sel olfaktori sehingga impuls dari saraf olfaktori bergerak menuju
ke otak. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau.
Saraf pembau tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus menerus diterima dalam
waktu yang lama. Saraf tersebut baru aktif kembali juka mendapat rangsang untuk aroma tertentu
karena labu olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan pusat ingatan di otak.
Sistem Sensori Persepsi

Sistem sensori persepsi adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Sistem sensori persepsi terbagi menjadi indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, dan pengecapan.

Reseptor
Reseptor adalah molekul khusus pada permukaan sel yang merespon sinyal eksternal.

 Fotoreseptor : peka terhadap cahaya


 Mekanoreseptor : Peka terhadap energy mekanis
 Termoreseptor : Peka terhadap panas dan dingin
 Osmoreseptor : Mendeteksi perubahan zat-zat terlarut dalam cairan tubuh dan perubahan aktifitas
osmotik yang terjadi
 Kemoreseptor : Peka terhadap zat-zat kimia tertentu.
 Nosiseptor : Reseptor nyeri pada kulit.

Cara Kerja Hidung

Cara kerja hidung adalah saat kita bernafas bau ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung,
bau akan larut di dalam lendir. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif
terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (receptors). Ketika
molekul bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan dikirim ke bulbus olfaktori melalui saraf olfaktori.
Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah
tercium oleh hidung kita.

Saraf Olfaktori

Fungsi saraf olfaktori meningkatkan nafsu makan


melalui bauan, juga memperingatkan adanya makanan
yang busuk, polusi udara, dan asap yang berbahaya
untuk tubuh.

 Bulbus olfaktori adalah sistem saraf cranial


yang terdapat pada otak yang berfungsi sebagai
pengatur sistem penciuman manusia.
 Saraf olfaktori adalah saraf reseptor utama
untuk indera penciuman. Saraf ini memonitor
asupan bauan yang dibawa udara ke dalam
sistem pernapasan manusia dan sangat
menentukan rasa, aroma dari makanan dan
minuman.
 Rambut olfaktori adalah penonjoln dari dendrite yang terbenam pada lapisan mucus.
Dirambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.
 Mucus merupakan bagian penting dari tubuh, fungsinya melindungi permukaan saluran
napas agar tetap lembab serta menangkap bakteri, debu, atau benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.

Otak Bagian Sensori

Lobus
Farientalis

Lobus
Temporalis

Lobus Occhipitalis

Lobus
Temporalis
Lobus Temporalis

Anda mungkin juga menyukai