Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Ashifa Isnaeni Salsabilla (1817202136)
2. Irbah Shahrifah (1817202154)
3. Nurul Qurrota A’yun (1817202166)
4. Syareah Nur Fitriyani (1817202174)
Menurut Kemenperin, dilihat dari proporsi ekonomi Indonesia termasuk dalam kategori
negara industri. Sektor industri merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian nasional yang
sumbangannya lebih dari 20 persen. Indonesia masuk dalam 10 besar manufacturing value added
sejajar dengan negara Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia. Pada revolusi industri 4.0
diharapkan seluruh pelaku industri dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk mendukung
produksinya. Setiap harinya berbagai sektor industri menerima informasi data baik data struktur,
semi-struktur dan data tidak struktur.
Di era persaingan teknologi informasi dan digital, data menjadi kebutuhan setiap
perusahaan dan profesional dari berbagai sektor untuk mengembangkan usaha. Pemahaman
tentang data perlu ditanamkan dalam hampir setiap industri untuk menumbuhkan pemahaman
dan proses kreatif generasi muda dalam persaingan yang semakin ketat. Pembelajaran mendalam
sangat membutuhkan big data karena big data diperlukan untuk mengisolasi pola tersembunyi
dan untuk menemukan jawaban tanpa pemasangan data yang berlebihan. Dengan pembelajaran
yang mendalam, semakin banyak data berkualitas yang Anda miliki, semakin baik hasilnya.
Ada saat ketika perusahaan di sektor media dan hiburan harus membaca ulasan,
mewawancarai pelanggan, membaca peringkat TV dan grafik untuk mendapatkan data dan
wawasan pelanggan. Jelas bukan itu masalahnya lagi. Saat ini, di semua perangkat dan jenis
media, perusahaan dapat melacak klik, penayangan, keterlibatan, pembagian, dan banyak lagi.
Semua data ini adalah informasi penting setelah dianalisis dan diatur.
Di era persaingan teknologi informasi dan digital, data menjadi kebutuhan setiap perusahaan
dan profesional dari berbagai sektor untuk mengembangkan usaha. Pemahaman tentang data
perlu ditanamkan dalam hampir setiap industri untuk menumbuhkan pemahaman dan proses
kreatif generasi muda dalam persaingan yang semakin ketat. Industri apa saja kini bisa direvolusi
oleh teknologi data, termasuk industri hiburan (entertainment). Seperti Spotify dan Netflix
contohnya, mereka berdua merupakan contoh sukses dari industri hiburan yang berhasil lewat
analisa data yang tepat.
Netflix melakukan lisensi kontennya berdasarkan organic viewing behavior vs standard pilot
testing dan reactionary paradigm. Setelah sebuah konten baik itu tv series, dokumenter ataupun
film tersedia dan siap ditonton didalam maka Netflix menjamin bahwa tayangan tersebut akan
sesuai preferensi penontonnya. Hal ini dikarenakan penggunaan engine recommendation yang
mereka miliki. Dengan lebih dari 125 juta langganan, Netflix sukses mengolah data menjadi
sebuah blueprint. Hasilnya pun kita bisa lihat dari bagaimana Netflix mengalahkan
kompetitornya. Spotify menggunakan berbagai metode penyaringan kolaboratif (dekomposisi
artis-pengguna, matriks lagu-pengguna yang menjadi kompak dengan menemukan pola dalam
data) yang memberikan representasi laten (vektor angka) dari setiap pengguna dan setiap artis /
lagu. Hal ini memungkinan Spotify untuk membuat peta musik yang komprehensif, di mana lagu-
lagu serupa diposisikan bersama-sama dan pendengar cenderung mendengarkan musik hanya di
area tertentu dari peta itu. Untuk meringkas, sebagian besar fitur navigasi Spotify merupakan hasil
olahan data dan kreatifitas. Dimana inovasi yang lahir berdasarkan data individual tiap
penggunanya.
Ada banyak eksperimen yang menghadirkan teknologi digital dalam seni. Mengambil
pameran sebagai contoh, Museum of Design in Plastics mengeksplorasi cara baru yang inovatif
untuk melibatkan publik dalam koleksi museum dan Mengambil Karya Seni ke rumah menemukan
cara untuk membawa pameran ke dalam rumah. Kembali pada bulan November, saya bahkan
menulis daftar eksperimen teknologi di museum. Menemukan cara untuk mengumpulkan data
yang berguna akan sangat penting bagi masa depan perusahaan di sektor seni dan budaya. Contoh
https://www.antaranews.com/berita/2128222/menkominfo-sebut-industri-hiburan-perlu-
dukungan-teknologi-digital (diakses pada Minggu, 30 Mei 2021)
https://medium.com/iykra/industri-hiburan-bertemu-teknologi-data-e5170e113385 (diakses
pada Minggu, 30 Mei 2021)
https://www.sas.com/id_id/insights/big-data/what-is-big-data.html#technical (diakses pada
Minggu, 30 Mei 2021)
https://www.maropost.com/5-ways-big-data-plays-a-major-role-in-the-media-and-
entertainment-industry/(diakses pada Senin, 31 Mei 2021)
https://www.create-hub.com/comment/big-data-in-the-arts/ (diakses pada Senin, 31 Mei 2021)