N
egara sebagai organisasi kekuasaan rakyat dalam
suatu wilayah tertentu di dalamnya memiliki organ-
organ untuk menjalankan kekuasaannya. Organ
kekuasaan di dalam negara oleh hukum diberikan kewenangan
menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Tugas dan fungsi
organ di dalam negara ini berisi kewajiban dalam rangka pencapaian
tujuan politik negara. Bekerja sebagai satu kesatuan sistem yang
terpisah satu sama lainnya, namun demikian antara satu organ dengan
organ negara lainnya saling berkaitan erat satu sama lainnya. Ciri dan
sifat negara yang banyak dan meliputi berbagai hal, misalnya
kewenangan, bagian-bagian organ, pembagian atau pemisahan tugas
dan fungsi, tujuan politik negara, dan lain sebagainya, membuat defenisi
tentang negara memiliki kesukaran tersendiri. Ilmu negara yang
mengkaji negara secara umum selain itu terdapat bagian-bagian ilmu
yang secara spesifik mengkaji tentang negara seperti hukum tata
negara, hukum administrasi negara, dan ilmu politik.
Definisi hukum tata negara oleh para ahli mempunyai
perbedaan-perbedaan penekanan tergantung sudut pandang setiap ahli
dalam melihat hukum tata negara tersebut. Perbedaan ahli
mendefinisikan hukum tata negara ini juga disebabkan oleh berbagai
faktor historis atau yang melatar-belakangi setiap negara, termasuk
perbedaan sistem yang digunakan oleh setiap negara. Hukum tata
negara sebagaimana pandangan Pudjosewojo adalah hukum yang
mengatur bentuk negara yang dapat berbentuk kesatuan ataupun
bentuknya yang federal. Hukum selain itu dalam pengertian hukum tata
negara mengatur itu tentang bentuk pemerintahan, baik bentuk kerajaan
dan dapat juga berbentuk republik).
Defenisi hukum tata negara oleh Pudjosewojo juga
menunjukkan masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun