Anda di halaman 1dari 27

EDITION ONE

PERANGKAT
BIMBINGAN DAN KONSELING
(Program Tahunan)

FASE F
2021/2022 02
/2

0
1. HALAMAN SAMPUL

PERANGKAT BIMBINGAN DAN KONSELING SMKN 3 BLITAR


TAHUN AJARAN 2023 – 2024

DISUSUN OLEH :
TIM BIMBINGAN KONSELING
SMKN 3 BLITAR

i
2. INSTRUMEN VALIDASI

Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

Sekolah : SMKN 3 BLITAR


Nama Guru : Romi Mumtahanus Siasi, S. Pd

Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 Catatan
A. Identitas RPL
1 Terdapat : nama sekolah, kelas, dan semester
B. Komponen Layanan
Memuat 12 komponen utama RPL:
1. Komponen program
2. Bidang layanan (pribadi, sosial, belajar, atau karir)
3. Fungsi layanan
4. Tujuan umum (berdasarkan topik dan masalah atau SKKPD)
5. Tujuan khusus (rincian tujuan umum)
6. Topik (sesuai dengan tujuan yang akan dicapai)
7. Sasaran layanan
8. Metode dan teknik
9. Waktu
10. Media/alat
11. Waktu pelaksanaan
12. Sumber bacaan
C. Uraian Kegiatan
Tahap awal
a. Pernyataan tujuan
1 b. Penjelasan langkah-langkah kegiatan
c. Pengarahan kegiatan (konsolidasi)
d. Tahap peralihan (kesiapan memulai ke tahap inti)
2 Tahap Inti
a. Doing
Memastikan keterlaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling selaras dengan tujuan metode dengan materi
b. Pemberian materi
Tahap penutup
3 Pemberian penguatan terhadap materi dan merencanakan
tindak lanjut
D. Evaluasi
1 Evaluasi Proses
Konselor dapat menumbuhkan antusiasme, dinamika
kelompok, dan memberikan penguatan.

ii
Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 Catatan
Evaluasi Hasil
Konselor mengajukan pertanyaan yang mengungkap
2
pengalaman konseli, mengamati perubahan perilaku dan
menyediakan instrument penilaian kepuasan konseli

Jumlah Skor Perolehan

Skor yang diperole h …………….


Nilai= x 100= =… … … … …
10 x 3 30

Keterangan :
Nilai Predikat
91-100 Amat Baik
81 – 90 Baik
71 – 80 Cukup
≤ 70 Kurang

Catatan dan saran secara umum:

Blitar, 12 Juli 2023


Guru Bimbingan dan Konseling, Pengawas/Validator,

Romi Mumtahanus Siasi, S. Pd Tri Eny Pamuji R, S. Pd


NIP. 19880829 202221 1 013 NIP. 19960901 202221 2 024

Mengetahui,
Kepala Sekolah

HADI SUCIPTO, M.Pd


iii
NIP. 19700220 199703 1 004

iv
3. LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMKN 3 BLITAR tahun ajaran 2023/2024 ini telah
disetujui dan disahkan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 11 Juli 2023

Koordinator
Bimbingan dan Konseling, Guru Bimbingan dan konseling

Tri Eny Pamuji R, S. Pd Romi Mumtahanus Siasi, S. Pd


NIP. 19960901 202221 2 024 NIP. 19880829 202221 1 013

Mengetahui,
Kepala Sekolah

HADI SUCIPTO, M.Pd


NIP. 19700220 199703 1 004

v
4. KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan
Konseling tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Sehubungan dengan
hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun
angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak HADI SUCIPTO, M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 3 BLITAR
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMKN 3 BLITAR
Kami berharap program kerja pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman
guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program
Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala
dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME.

Blitar,
Hormat Kami

Penyusun

vi
5. DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
INSTRUMEN VALIDASI........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
DAFTAR TABEL......................................................................................................................i
PROGRAM KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING...............................1
A. RASIONAL.....................................................................................................................1
B. DASAR HUKUM............................................................................................................1
C. VISI MISI........................................................................................................................1
D. TUJUAN..........................................................................................................................1
E. STRUKTUR ORGANISASI BK DI SMKN 3 BLITAR................................................1
F. KOMPONEN PROGRAM..............................................................................................1
G. BIDANG LAYANAN.....................................................................................................1
H. LINGKUP CAPAIAN LAYANAN................................................................................1
I. DESKRIPSI ASPEK........................................................................................................1
J. ALUR TUJUAN LAYANAN.........................................................................................1
K. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN).............................................................1
L. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN, DAN TINDAK LANJUT.............................1
M. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING.........................1

vii
6. DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lingkup Bidang Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling Di SMK....................7
Tabel 1.2 Tugas Perkembangan Peserta Didik...........................................................................8
Tabel 1.3 Profil Pelajar Pancaasila dan Penguatan Pendidikan Karakter...................................9

viii
7. PROGRAM KERJA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu terapan yang muncul dan berkembang untuk
merespon tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan dan konseling di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai
perkembangan secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi
sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah
kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan
keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi
terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Setiap peserta didik antara satu dengan lainnya berbeda dalam hal kecerdasan, bakat,
minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajarnya.
Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan perkembangan secara utuh
dan optimal melalui layanan bimbingan dan konseling. Sisi lain peserta didik di SMK
berada dalam rentangan usia yang hampir sama, sehingga tugas perkembangan yang
hendak dicapai umumnya adalah sama, namun ada beberapa perbedaan antara siswa SMA
dan SMK, terutama pada aspek perkembangan karir.
Aspek perkembangan karir di SMK lebih dipertajam dalam hal kematangan dan
keputusan karir. Pendidikan di SMK memiliki untuk membentuk tenaga kerja yang
terampil, kompetitif dan memiliki kompetensi sejak dini, baik potensi akademis maupun
non akademis, sehingga peserta didik lulusan SMK sudah siap bekerja sesuai bidangnya.
Adapun aspek potensi non akademis peserta didik SMK disebut juga dengan soft skills
dapat diperoleh melalui keterampilan kerja (employability skills).
Layanan bimbingan dan konseling di SMKN 3 BLITAR dilaksanakan oleh guru
bimbingan dan konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Khususnya, membantu peserta didik mencapai
perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam
kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan kesinergian
antara guru bimbingan dan konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu
kelancaran proses dan pengembangan peserta didik secara utuh dan optimal dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir.

9
B. DASAR HUKUM

1. Dasar hukum penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SMKN 3 BLITAR sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Materi Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2010 tentang Guru
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan
layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Peraturan Pemerintah Mendiknas Nomor:27/Mendiknas/2010, tentang Standar
Kualifikasi Akedemik dan Kompetensi Konselor
10. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan
Formal Tahun 2007 se- Indonesia.
11. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi

10
guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.

C. VISI MISI
1. Visi BK SMKN 3 BLITAR
Sebagai motivator siswa dalam mengembangkan diri dan pembimbing siswa dalam
menghadapi permasalahannya menuju pelajar mandiri berkarakter pancasila.
2. Misi BK SMKN 3 BLITAR
a. Membantu siswa mengembangkan potensi diri.
b. Membantu siswa menyusun rencana pengembangan diri
c. Membantu siswa menyusun konsep karir
d. Membantu siswa memecahkan masalah pribadi,Sosial,Karir dan Belajar.
e. Meningkatkan peran serta Unit Kerja BK dalam mendukung Program Sekolah.
f. Mengembangkan profesionalitas guru BK melalui pengembangan diri.

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan layanan BK adalah membantu peserta didik agar dapatmencapai
kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan
optimal.
2. Tujuan Khusus
Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan BK adalah membantu peserta didik agar
mampu:
a. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya
b. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya
di masa yang akan dating
c. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin
d. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya
e. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya
f. Mengaktualisasikan dirinya secara bertanggung jawab.

11
E. STRUKTUR ORGANISASI BK DI SMKN 3 BLITAR

Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling SMKN 3 BLITAR meliputi segenap unsur-
unsur sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMKN 3 BLITAR adalah penanggung jawab pelaksana teknis
bimbingan dan konseling di sekolah .
2. Koordinator BK dan Guru Pembimbing/Konselor sekolah
Koordinator BK dan Guru Pembimbing/ Konselor sekolah adalah pelaksana utama
yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling .
3. Ketua Program
Adalah penanggung jawab di lingkup program keahlian tertentu dalam memberikan
informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling
4. Wali Kelas
Adalah guru yang diberikan tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu
kelas tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di
kelasnya.
5. Wali Siswa
Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pengasuhan siswa
baik di rumah maupun di sekolah.
6. Siswa
Adalah seluruh peserta didik SMKN 3 BLITAR yang berhak menerima bimbingan,
pelatihan dan pelayanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing/Konselor.

12
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMK meliputi :
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan
tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung
diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah
papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas
yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang
bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan
terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus,
referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik dan kotak masalah.Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi
secara singkat.
Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada
membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial
ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

13
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan
ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi
tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan
pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan
diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik,
misalnya dalam bentukgrafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual
yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan
klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas
kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.
Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan
yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam
dukungan sistem adalah:
a. Administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling
b. kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi

14
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk
memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling ataukonselor.

G. BIDANG LAYANAN
2. Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli.
Keempat bidang layanan tersebut mencangkup sebelas aspek perkembangan peserta didik fase
SMK.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara
optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangkanmeliputi landasan hidup religious, perilaku etis, kematangan emosional,
pengembangan pribadi, dan kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif,
terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi kesadaran bertanggung jawab, kematangan hubungan dengan teman sebaya,
dan kesadaran gender.
3. Belajar/Akademik
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur
dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspekperkembanganyang
dikembangkan yaitu kematangan intelektual.

15
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehinggamencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi perilaku kewirausahaan dan wawasan dan
kesiapan karir.
H. LINGKUP CAPAIAN LAYANAN
3. Dalam kurikulum Sekolah Penggerak, capaian layanan (CL) merupakan dokumen
utama bagi guru bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan layanan bimbingan dan
konseling. Guru BK menyusun perangkat layanan mengacu pada CL yang disediakan oleh
pemerintah pusat. Capaian layanan dalam bimbingan dan konseling mengacu pada SKKPD
(Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik) yang telah dirumuskan oleh Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014. Adapun rujukan implementasinya yaitu melalaui Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling (POP BK) di setiap satuan pendidikan
4. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK mengacu pada tugas
perkembangan peserta didik SMK pada tahapan perkembangan remaja madya. Tugas
perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta didik pada
tahapan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan
fisik, kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi
individu. Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas perkembangan pada tahapan
perkembangan tertentu dapat membuat mereka memiliki perasaan sebagai individu yang
kompeten, bahagia dan memiliki modal prasyarat bagi pencapaian tugas-tugas
perkembangan pada fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta didik dalam
menuntaskan tugas perkembangan pada tahapan perkembangan tertentu dapat
memunculkan rasa tidak bahagia, potensi penolakan sosial dan kesulitan untuk mencapai
tugas perkembangan pada fase selanjutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus
dipahami oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling. Deskripsi aspek
perkembangan dalam layanan Bimbingan dan Konseling adalah berikut ini.

16
Tabel 1
Aspek Perkembangan Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK

Aspek Deskripsi

Landasan Hidup Landasan hidup religius adalah fondasi yang dimiliki peserta
Religius didik/konseli dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
keyakinannya dalam kehidupan sehari-hari.

Landasan Perilaku Etis Landasan Perilaku Etis merupakan dasar keyakinan yang dimiliki
peserta didik/konseli dalam mengembangkan kata hati, moral dan
nilai-nilai sebagai pedoman berperilaku sesuai dengan norma yang
berlaku dan didasari dengan penuh tanggung jawab.

Kematangan Emosi Kematangan Emosi adalah kemampuan peserta didik/konseli dalam


mengekspresikan dan mengelola emosinya secara wajar dan tepat,
menerima berbagai aspek yang ada dalam dirinya, serta memiliki
karakter yang tangguh.

Kematangan Intelektual Kematangan Intelektual adalah kemampuan peserta didik/konseli


dalam memperoleh dan mengelola informasi, memecahkan masalah
dan mengambil keputusan serta mengembangkan diri sebagai
pembelajar sepanjang hayat.

Kesadaran Tanggung Kesadaran Tanggung Jawab adalah kemampuan peserta didik/konseli

17
Jawab untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan hak dan kewajiban
dengan sebaik mungkin pada setiap perannya.

Kesadaran Gender Kesadaran Gender adalah kemampuan peserta didik/konseli dalam


membangun kesadaran dirinya akan peran, fungsi dan peran sosial
sebagai laki-laki dan perempuan, menghargai perbedaan, bekerja
sama, serta memiliki solidaritas dalam keragaman peran.

Pengembangan Pribadi Pengembangan Pribadi adalah kemampuan peserta didik/konseli


dalam mengembangkan kesadaran akan keunikan diri, minat, potensi,
serta menampilkan kemandirian dalam berperilaku sesuai dengan
keberadaan dirinya.

Perilaku Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian Perilaku Ekonomis adalah


Kewirausahaan/Keman kemampuan peserta didik/konseli dalam mewujudkan jiwa
dirian Perilaku kewirausahaan yang mandiri, inovatif, memiliki etos kerja yang
Ekonomis tinggi, serta cerdas dalam mengelola keuangan.

Wawasan dan Kesiapan Wawasan dan Kesiapan Karir adalah kemampuan peserta
Karir didik/konseli dalam menetapkan tujuan dan rencana strategis
pengembangan diri dengan memanfaatkan informasi lingkungan karir
untuk mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam
kehidupannya.

Kematangan Hubungan Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya adalah kemampuan


dengan Teman Sebaya peserta didik/konseli dalam membangun hubugan sosial dengan
teman sebayanya yang ditandai dengan memiliki keterampilan sosial,
emosional, kognitif, karakter positif, serta solidaritas persahabatan
dalam menjalin hubungan tersebut.

Mencapai kematangan Mencapai kematangan dan kesiapan diri untuk menikah dan
dan kesiapan diri untuk berkeluarga adalah kemampuan peserta didik/konseli dalam
menikah dan memahami nilai, norma serta pengetahuan tentang kesiapan diri
berkeluarga dalam dunia pernikahan dan keluarga berdasarkan agama, fisik,
18
psikologis, sosio-ekonomi, dan ilmu pengetahuan.

Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan untuk membantu peserta


didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam
kehidupannya serta mencapai CL sesuai dengan fase perkembangannya yang
mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier secara utuh dan optimal.
Secara lebih rinci, tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yaitu membantu
peserta didik/konseli agar mampu:
a. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya;
b. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang;
c. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
d. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya
e. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya; dan
f. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam konteks layanan Bimbingan dan Konseling di SMK, Bimbingan dan Konseling
bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik SMK dalam mencapai kesejahteraan
psikologis (wellbeing), Profil Pelajar Pancasila, dan karakterisasi budaya kerja. Oleh
karena itu, Bimbingan dan Konseling bagi peserta didik SMK ditekankan pada aspek
kemandirian perilaku ekonomis dan kewirausahaan dan aspek wawasan dan kesiapan
karier.
I. DESKRIPSI ASPEK
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK diupayakan untuk mewujudkan
peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Wellbeing, Profil Pelajar
Pancasila, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dapat dilihat pada akhir
fase E d an Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMK).

Fase F peserta didik mampu menerapkan pengetahuan keberagamaan serta mengajak


teman sebaya atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan
perilaku sehari hari, berperilaku atas dasar keputusan yang mengintegrasikan
keragaman norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari, menyesuaikan
ekspresi perasaan diri dan orang lain secara tepat untuk menyelesaikan konflik,

19
mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah
secara objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar serta

konsekuensinya, menunjukan kesamaan (equality) dan/atau kesetaraan (equity)


dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, mendesain bentuk
kolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keberagaman peran sosial,
mengelola dan Mengembangkan kemampuan dan keunikan diri yang dimiliki dalam
lingkungan sosial yang lebih luas, mendesain beberapa peluang wirausaha yang akan
diambil untuk mencapai kemandirian secara finansial dan sosial, menyelaraskan
perilaku diri dengan kebutuhan bidang karier masa depan yang diminati baik
bekerja, melanjutkan studi maupun berwirausaha, mengembangkan kemampuan
kerja sama yang harmonis dengan teman sebaya antar budaya tanpa stereotip dan
prasangka, menunjukan pemahaman tentang bentuk-bentuk kesiapan pernikahan
serta peran dan tanggung jawab dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik,
psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan).

Fase F Berdasarkan Aspek Perkembanganan F (SMK) berikut ini.

Aspek Capaian Layanan


Landasan Hidup Menerapkan pengetahuan keberagamaan serta mengajak
Religius teman sebaya atas dasar keyakinan yang dimiliki secara
konsisten melalui sikap dan perilaku sehari hari.
Landasan Perilaku Etis Berperilaku atas dasar keputusan yang mengintegrasikan
keragaman norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-
hari.
Kematangan Emosi Menyesuaikan ekspresi perasaan diri dan orang lain
secara tepat untuk menyelesaikan konflik.
Kematangan Intelektual Mengembangkan ragam alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan masalah secara objektif
menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku
belajar serta konsekuensinya.
Kesadaran Tanggung Menunjukan kesamaan (equality) dan/atau kesetaraan
jawab (equity) dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai hak
dan kewajiban
Kesadaran Gender Mendesain bentuk kolaborasi secara harmonis dengan
lain jenis dalam keberagaman peran sosial.
Pengembangan Pribadi Mengelola dan Mengembangkan kemampuan dan
keunikan diri yang dimiliki dalam lingkungan sosial yang
lebih luas.
Perilaku Mendesain beberapa peluang wirausaha yang akan
Kewirausahaan/ diambil untuk mencapai kemandirian secara finansial dan
Kemandirian Perilaku
20
Ekonomis sosial
Wawasan Kesiapan Menyelaraskan perilaku diri dengan kebutuhan bidang
Karir karier masa depan yang diminati baik bekerja,
melanjutkan studi maupun berwirausaha

Kematangan Hubungan Mengembangkan kemampuan kerja sama yang harmonis


dengan Teman Sebaya dengan teman sebaya antar budaya tanpa stereotip dan
prasangka

Mencapai kematangan Menunjukan pemahaman tentang bentuk-bentuk


dan kesiapan diri untuk kesiapan
menikah dan pernikahan serta peran dan tanggung jawab dalam
berkeluarga pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik, psikologis, sosio-
ekonomi, ilmu pengetahuan)

21
K. ALUR TUJUAN LAYANAN
5. Pada akhir fase SMK, peserta didik diharapkan mampu memenuhi capaian yang
tertuang dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) SMK. Pada
setiap aspek perkembangan yang tertera dalam SKKPD, dideskripsikan dalam sebuah alur
capaian yang di dalamnya terinternalisasi dimensi wellbeing, profil Pelajar Pancasila, dan
pengembangan karakter. Alur capaian ini menunjukkan tahapan kompetensi yang harus
dilalui peserta didik sehingga dikatakan aspek perkembangan tertentu dapat terpenuhi
dengan baik. Tahapan kompetensi dapat tercapai melalui pemberian layanan Bimbingan
dan Konseling yang memandirikan pada setiap jenjang kelas dalam fase ini. Alur tujuan
akan dipaparkan secara rinci pada table 4
6.
L. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)
7. Rencana operasional bimbingan dan konseling merupakan rencana detail yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Agar layanan
Bimbingan dan Konseling dapat dirancang dan menghasilkan dokumen- dokumen
perencanaan, konselor atau guru BK perlu melakukan serangkaian kegiatan perencanaan
yang terbagi atas dua tahap yaitu:
1. Persiapan Perencanaan Program (Preparing)
8. Tahap pertama dalam perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling adalah
persiapan (preparing). Pada tahap ini guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan (designing) layanan
Bimbingan dan Konseling. Rangkaian kegiatan pada tahap persiapan perencanaan
program adalah dengan melakukan asesmen kebutuhan dan analisis kebutuhan.
9. Langkah awal dalam asesmen kebutuhan adalah menentukan data yang akan
diukur/diungkap untuk kepentingan penyusunan program layanan Bimbingan dan
Konseling. Data yang perlu diungkap antara lain adalah data tentang tugas-tugas
perkembangan, permasalahan, prestasi peserta didik/konseli, harapan orangtua dan juga
industri terhadap mutu lulusan SMK

22
10. Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan teknik non tes yang
dikembangkan sendiri untuk melakukan asesmen lingkungan. Asesmen lingkungan,
yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan sekolah dan masyarakat (komite
sekolah atau orangtua), sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program
Bimbingan dan Konseling, kondisi dan kualifikasi guru Bimbingan dan Konseling
/konselor, harapan industri pada mutu lulusan, dan kebijakan-kebijakan yang terkait
dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Asesmen lingkungan ini yang
menjadi salah satu faktor kekhasan program Bimbingan dan Konseling di suatu
sekolah, khususnya SMK yang memiliki keunikan masing- masing. Beberapa contoh
angket yang dapat digunakan dalam melaksanakan asesmen kebutuhan dapat diliat
pada bagian lampiran.
2. Tahap Perancangan (Designing)
11. Tahap perancangan (designing) terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu
penyusunan program tahunan dan penyusunan program semesteran. Setiap kegiatan
diuraikan pada bagian berikut;
a. Penyusunan Program Tahunan Bimbingan dan Konseling
12. Isi dokumen perencanaan program Bimbingan dan Konseling terdiri dari: 1)
Rasional, 2) Visi dan Misi, 3) Deskripsi Kebutuhan, 4) Tujuan, 5) Komponen
Program, 6) Bidang layanan, 7) Rencana Operasional (Action Plan), 8)
Pengembangan Tema/Topik, 9) Rencana Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, dan
10) Anggaran biaya. (contoh dalam lampiran)
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
13. Setelah program tersusun, kegiatan berikutnya adalah menyusun rencana
pelaksanaan layanan (RPL) Bimbingan dan Konseling. RPL merupakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam Bimbingan dan Konseling, yang
disusun sebagai acuan bagi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dalam
melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling. Hal yang dilakukan yaitu
menuangkan materi dalam RPL Bimbingan dan Konseling. Disajikan dengan
mempergunakan beragam metode, teknik dan media bimbingan serta bersifat
informatif dan berorientasi membuat peserta didik/konseli mengetahui dan
memahami bagaimana cara berperilaku, mengembangkan pemikiran positif,
membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang suatu perilaku.
14.
15.
23
16.
M. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN, DAN TINDAK LANJUT
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.
Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi
oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :

a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik
/ masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah 24
dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
d. Langkah-langkah dalam penyusunan laporan:
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Format rencana kegiatan
c. Blanko laporan kegiatan
d. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
e. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

N. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

17. Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai.Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan
berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.

18. Prasarana penunjang layanan BK di SMKN 1 Kediri terdapat ruang bimbingan dan
25ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi,
konseling terdiri atas ruang tamu, ruang kerja,
ruang dokumentasi. Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang
akandigunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:

1. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :


a. Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
b. Sosiometri
c. Alat Penelusuran Minat Peserta Didik
d. Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
e. Inventori Tugas Perkembangan
f. Catatan Anekdot
2. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
a. Cummulative Record
b. Data Prestasi Akademik
c. Daftar Peserta Didik Asuh
3. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
a. Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
b. Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
c. Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
4. Perlengkapan administrasi, yaitu :
a. Alat tulis

26

Anda mungkin juga menyukai