Anda di halaman 1dari 32

DOKUMEN LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN

DAN KONSELING (BIDANG PRIBADI, SOSIAL,


BELAJAR, KARIR)
SEMESTER GANJIL/GENAP

DISUSUN OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING:

DEVITA WIDYA NINGRUM, S.Pd

SMK KARYA ANDALAS PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Bimbingan dan Konseling SMK Karya Andalas Palembang Tahun Pelajaran
2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 01 Maret 2023

Palembang, 01 Maret 2023

Mengetahui,
Kepala SMK Karya Andalas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Tiara Hikmah, S.Pd Dian Windayani, SE

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2022/2023.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkanbahawa Komponen
layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
sistem. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program
guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.Penyusunan
program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di
sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang terkait. Pada kesempatan ini ijinkanlah saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tiara Hikmah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Karya Andalas Palembang
2. Dian Windayani, SE selaku Waka Kurikulum SMK Karya Andalas Palembang
3. Nur Waki’ah, M.Pd selaku Waka Kesiswaan SMK Karya Andalas Palembang
4. Bapak/Ibu Guru serta Karyawan, Staff Tata usaha SMK Karya Andalas Palembang

Saya berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang
akan datang. Akhirnya saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada saya menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Allah SWT. Aamiin

Palembang, 01 Maret 2023


Penyusun

Devita Widya Ningrum, S.Pd

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Rasional ........................................................................................................................... 1
B. Landasan.......................................................................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................................................. 1
D. Sasaran dan Target .......................................................................................................... 2
E. Pelaksanaan ..................................................................................................................... 4
F. Sarana dan Prasarana ....................................................................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING .................... 8
A. Tugas Perkembangan ...................................................................................................... 8
B. VISI DAN MISI .............................................................................................................. 8
C. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling.................................................................... 9
D. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling ................................................................................... 9
E. Peminatan Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling .................................................. 10
F. Penilaian Bimbingan dan Konseling ............................................................................... 11
G. Strategi Pelaksanaan Program Layanan BK.................................................................... 11
BAB III. METODE DAN STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING ............................................................................... 12
A. Strategi Untuk Pelayanan Dasar Konseling ..................................................................... 12
B. Strategi Untuk Pelayanan Responsive ............................................................................. 13
C. Strategi Untuk Perencanaan Individu .............................................................................. 14
D. Strategi Untuk Dukungan System ................................................................................... 14
BAB IV. HASIL PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ...... 18
A. Pelaksanaan Layanan ...................................................................................................... 18
B. Evaluasi Hasil Pelaksanaan ............................................................................................. 23
C. Analisis ............................................................................................................................ 23
D. Faktor Penunjang dan Penghambat ................................................................................. 23
E. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................................... 24
BAB V. PENUTUP .................................................................................................... 25
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 25
B. Rekomendasi ................................................................................................................... 25
DOKUMENTASI ......................................................................................................... 26

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Rasional
Guru pembimbing yang profesional adalah guru pembimbing yang mampu melaksanakan
tugasnya sesuai dengan rinciaan kegiatan guru pembimbing yang tercantum dalam permenegpan
dan RB no 16 tahun 2009 dan mampu mengaktualisasikan standar kompetensi guru pembimbing
atau konselor sekolah sesuai dengan uraian Permendiknas No. 27 tahun 2008 tantang standar
kompetensi kualifikasi akademik dan kompetensi konselor. Selain, merencanakan, melaksanakan
program BK, guru pembimbing dituntut untuk mampu mengevaluasi, menganalisis hasil layanan
dan membuat laporan kegiatan baik setiap bulan maupun setiap semester.

B. Landasan
Sebagai sebuah layanan profesional, bimbingan dan konseling harusdibangun di atas landasan
yang kokoh. Landasan bimbingan dan konseling yangkokoh merupakan tumpuan untuk terciptanya
layanan bimbingan dan konseling yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
Landasan bimbingan dan konseling meliputi :
(a) landasan filosofis,
(b) landasan psikologis;
(c) landasan sosial-budaya; dan
(d) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Landasan filosofis terutama berkenaan dengan upaya memahami hakikat manusia, dikaitkan
dengan proses layanan bimbingan dan konseling. Landasan psikologis berhubungan dengan
pemahaman tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling,
meliputi : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan; (c) perkembangan individu; (d)
belajar; dan (d) kepribadian.
Landasan sosial budaya berkenaan dengan aspek sosial-budaya sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu, yang perlu dipertimbangakan dalam layanan bimbingan
dan konseling, termasuk di dalamnya mempertimbangkan tentang keragaman budaya.
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling
sebagai kegiatan ilimiah, yang harus senantiasa mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang demikian pesat.
Layanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, di samping berlandaskan pada
keempat aspek tersebut di atas, kiranya perlu memperhatikan pula landasan pedagodis, landasan
religius dan landasan yuridis-formal.

1
C. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan adalah ;
1. Laporan disusun sebagai wujud pertanggung jawaban tugas yang di berikan dari kepala
Sekolah.
2. Laporan dapat dijadikan bukti keterlaksanaan suatu program
3. Dalam pengembangan Guru BK/Konselor lebih lanjut, laporan pelaksanaan program dapat
dijadikan dasar guna perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

D. Sasaran dan Target


Pada dasarnya sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ialah pribadi siswa
secara perseorangan. Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat
individualistis yang mengutamakan kepentingan individu di atas segala-galanya, melainkan
bimbingan dan konseling mempunyai sasaran mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap
individu secara optimal agar masing-masing individual dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya
sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya.
Dalam setiap kegiatannya pelayanan bimbingan dan konseling, terdiri dari pelayanan secara
pribadi dan secara kelompok, yang bertujuan untuk membina satu atau beberapa kemampuan
pribadi individu yang dibimbing dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek akademik, sosial,
emosional, sikap, keterampilan dan sebagainya.
Lebih khusus lagi sasaran dan target pelayanan konseling yaitu, sasaran pembinaan pribadi
siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap pengembangan
kemampuan:
(a) Pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri
(b) Pengenalan lingkungan
(c) Pengambilan keputusan
(d) Pengarahan diri
(e) Perwujudan diri

1. Pengungkapan, Pengenalan dan Penerimaan Diri


Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang diri baik ialah apabila individu yang
bersangkutan benar-benar sadar tentang dirinya sendiri. Kesadaran tentang diri sendiri ini akan
tercapai apabila kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Seringkali
kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan
memerlukan bantuan orang lain atau alat-alat tertentu (misalnya tes intelegensi, alat pengungkapan
ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya).
2
Seseorang harus tahu batas-batas kemampuannya sendiri, apa-apa yang dia mampu dan tidak
mampu, harus tahu tentang bakat dan minatnya, harus tahu tentang keadaan dirinya baik jasmaniah
maupun rohaniah, dan sebagainya. Hasil pengungkapan diri yang objektif merupakan dasar yang
sehat untuk mengenal diri sendiri sebagaimana adanya yang selanjutnya menjadi titik tolak bagi
penerimaan diri sendiri.
Pribadi yang sehat ialah apabila dia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu
mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan diri itu. Jika seorang siswa rnengenal
dirinya sebagai kurang berprestasi dibandingkan dengan kawan-kawannya maka hendaknya dia
tidak menjadi putus asa, rendah diri, dan sebagainya melainkan justru hendaknya lebih bersemangat
lagi untuk berprestasi lebih tinggi. Sebaliknya, mereka yang tahu bahwa dirinya dalam satu hal
lebih baik daripada kawan-kawannya, hendaklah tidak menjadi sombong ataupun berhenti
berusaha. Keadaan jasmaniah yang “kurang menguntungkan” hendaknya tidak menjadi alasan
untuk bersedih hati, merasa rendah diri, dan sebagainya. Demikianlah beberapa contoh penerimaan
diri yang positif, Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha untuk mengembangkan penerimaan
diri yang positif seperti itu.

2. Pengenalan Lingkungan
Sebagaimana diketahui hidup manusia ialah dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Seorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut
untuk mengenal lingkungannya. Seperti pada penerimaan diri sendiri, individu juga hendaknya
menerima lingkungan sebagaimana adanya. Ini tidak berarti bahwa individu harus „nerimo‟ atau
tunduk saja terhadap lingkungan, melainkan dia dituntut untuk mampu bersikap positif terhadap
lingkungannya.
Lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya tidak membuat dia putus asa, melainkan
dia menerimanya secara wajar dan berusaha memperbaikinya.
Dengan kata lain, pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan
terhadap lingkungannya. Perpaduan yang tepat dan serasi antara unsur-unsur pribadi dan unsur-
unsur lingkungan akan dapat membawa keuntungan timbal balik antara individu dan
lingkungannya. Pelayanan bimbingan dan konseling selalu berusaha membantu tercapainya
perpaduan yang tepat dan serasi antara vindividu dan lingkungannya.

3. Pengambilan Keputusan
Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap
berikutnya ialah pembinaan kemampuan untuk mengambil keputusan. Hal apakah yang paling baik
dilakukan sesuai dengan keadaan diri yang sudah dikenal, dan diterimanya itu dalam hubungannya
3
dengan keadaan lingkungan? Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri ini sering kali
amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau pada diri seorang siswa masih terjadi pertentangan antara
kenyataan tentang diri sendiri dan penerimaan diri sendiri, serta pertentangan antara penerimaan
diri sendiri dan penerimaan lingkungan. Disinilah peranan bimbingan dan konseling untuk
membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan, dan di atas
kedua unsur objektif itu dibangun suatu arah yang positif, yaitu keputusan yang berkenaan dengan
diri individu yang dibimbing.
Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan itu hendaknya dilakukan oleh individu itu sendiri
atau setidak-tidaknya, apabila pengambilan keputusan itu diprakarsai oleh orang lain (misalnya oleh
konselor), keputusan itu hendaknya disetujui oleh individu yang dibimbing. Tujuan akhir
bimbingan dan konseling ialah agar individu yang dibimbing mampu mengambil keputusan untuk
dirinya sendiri.

4. Pengarahan Diri
Keputusan yang diambil diatas hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata.
Bagaimanapun bagusnya keputusan apabila tidak dijalankan tidaklah ada faedahnya. Individu yang
bersangkutan harus berani menerjunkan dirinya untuk menjalani keputusan yang telah diambilnya
untuk dirinya sendiri itu. Pelayanan Bimbingan dan Konseling selalu akan membantu peserta didik
dalam melakukan atau melaksanakan apa yang telah jadi keputusannya.

5. Perwujudan Diri
Kemampuan mewujudkan diri merupakan tujuan akhir dan usaha bimbingan dan konseling.
Setiap individu hendaknya mampu mewujudkankan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya.
Perwujudan diri ini hendaknya terlaksana tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada orang
lain. Di samping itu perwujudan diri haruslah normatif, artinya sejalan dengan norma dan nilai-nilai
yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada
pada diri seseorang maka dia akan mampu berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap.
Individu seperti ini terhindar dan keragu-raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal positif
pada dirinya, seperti kreativitas, semangat, sportivitas, dan sebagainya. Individu ini juga pada
umumnya mampu mengatasi masalah-masalahnya sendiri.

E. Pelaksanaan
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dimuat dalam peraturan menteri Pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia No 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling, yang
4
diantaranya memuat Fungsi, Tujuan, Asas, serta Prinsip pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
 Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling:
1. Pemahaman diri dan lingkungan
2. Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
3. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan
4. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir
5. Pencegahan timbulnya masalah
6. Perbaikan dan penyembuhan
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri konseli
8. Pengembangan potensi optimal
9. Advokasi diri terhadap perlakuan deskriminatif dan
10. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktifitas
pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan
belajar, dan kebutuhan konseli.
 Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu konseli mencapai perkembangan
optimal dan kemandirian secara utuh, dalam aspek pribadi, belajar, social adan karir
 Layanan Bimbingan dan konseling, dilaksanakan dengan asas :
a. Kerahasiaan
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan
f. Kekinian dalamm penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan konseli.
 Prinsip Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Diperuntukkan bagi semua dan tidak deskriminatif
b. Merupakan proses individual
c. Menekankan pada nilai yang positif
d. Merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, konselor, atau guru
bimbingan dan konseling dan pendidik lainnya dalam satuan pendidikan.
e. Mendorong konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusansecara bertanggung jawab
f. Berlangsung dalam berbagai latar kehidupan
g. Merupakan bagian integral dari proses pendidikan
h. Dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia
5
i. Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan
j. Dilaksanakan sesuai standard an prosedur professional Bimbingan dan konseling
k. Disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.

F. Sarana dan Prasarana ( R A B )


Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, tidak akan berjalan dengan baik,tanpa
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Fasilitas yang diharapkan tersedia di sekolah
ialah ruangan tempat konseling yang khusus dan teratur, serta kelengkapan lain yang
memungkinkan tercapainya proses pelayanan konseling yang bermutu. Ruangan hendaknya
sedemikian rupa sehingga disatu sisi para siswa yang berkunjung ke ruangan tersebut merasa
senang, aman dan nyaman, serta segi lain di ruangan tersebut dapat dilaksanakan layanan dan
kegiatan konseling lainnya sesuai dengan asas-asas dan kode etik pelayanan bimbingan dan
konseling. Terkait dengan sarana pelayanan bimbingan dan konseling, dapat dikemukakan tentang
unsur-unsurnya, yaitu:
1. Tempat kegiatan yang meliputi ruang kerja konselor, ruang layanan konseling dan konseling
kelompok, ruang tunggu tamu, ruang tenaga administrasi, dan ruang perpustakaan.
2. Instrument dan kelengkapan administrasi, seperti: angket siswa dan orang tua, pedoman
wawancara, pedoman observasi, format konseling, format satuan layanan, dan format refferal.
3. Buku-buku panduan, buku informasi tentang studi lanjutan atau kursus-kursus, modul layanan
konseling, atau buku materi layanan, buku program tahunan, buku program semesteran, buku
kasus, buku harian, buku hasil wawancara, laporan kegiatan layanan, data kehadiran siswa, leger
pelayanan konseling, dan buku realisasi kegiatan pelayanan konseling.
4. Perangkat elektronik (seperti komputer, dan tambahan mesin print )
5. Filing cabinet (tempat penyimpanan dokumentasi dan data siswa )

Sarana lain yang diperlukan untuk penunjang layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut:
1. Alat pengumpul data, baik tes maupun non-tesAlat pengumpul data berupa tes yaitu: tes
intelegensi, tes bakat khusus, tes bakat sekolah, inventori kepribadian, inventori minat dan
tes prestasi belajar. Alat pengumpul data non tes yaitu: Pedoman observasi, catatan anekdot,
daftar cek, skala penilaian, alat-alat mekanis, pedoman wawancara, angket, AUM dan
sosiometri.
2. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
Alat penyimpan data itu, dapat berupa kartu, buku pribadi dan map. Bentuk kartu dibuat
sedemikian rupa dengan ukuran serta warna yang berbeda. Untuk menyimpan berbagai
6
keterangan, informasi, ataupun data untuk masing-masing siswa , maka perlu disiapkan map
pribadi,
3. Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket pelayanan, alat bantu layanan.
Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format RPL, dan kegiatan pendukung, serta
blanko laporan kegiatan, blanko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konfrensi kasus
dan agenda surat.

7
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Tugas Perkembangan
Siswa SMA rata-rata berusia 16 sampai 18 tahun, dimana mereka berada pada periode remaja.
Pada masa ini mereka memiliki 9 tugas perkembangan yang harus mereka penuhi. Tugas- tugas
perkembangan tersebut yaitu :
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Mencapak kematangan dalam hubungan antar teman sebaya, baik pria maupun wanita, serta
kematangan dalam perannya sebagai pria atau wanita.
3. Mencapai kematangan emosional
4. Mencapai kematangan jasmaniah yang sehat
5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir kejuruan yang akan diemban dan dikembangkan
lebih lanjut.
6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri, baik secara
emosional, intelektual, maupun ekonomi.
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual
9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa, serta sebagai warga negara.

B. Visi Dan Misi


Pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling didasarkan pada visi dan misi, yaitu:
VISI pelayanan bimbingan dan konseling adalah “terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan
dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal mandiri dan bahagia”.
MISI bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa hal yakni:
 Misi Pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan
perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian masa depan.
 Misi Pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta
didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
 Misi Pengentasan Masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu
pada kehidupan efektif sehari-hari.

8
C. Bidang Pelayanan Bimbingan Dan Konseling
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

D. Kegiatan Layanan Dan Pendukung Pelayanan Bimbingan Dan Konseling


1. Layanan Konseling
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik
dilingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
9
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antar mereka.

2. Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan
khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dankomitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

E. Peminatan Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling


Konstruk dan isi Kurikulum 2013 mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran secara
Interaktif, inpiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berprestasi aktif serta
memberi ruang yang cukup untuk berdinamika mengembangkan prakasa, aktifitas, kreatifitas dan
kemandirian, sesuai dengan potensi, dasar, bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
Dalam kurikulum 2013, selain memuat isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, dan
kegiatan lainnya, kurikulum 2013 menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran
peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang dikikuti peserta didik
sepanjang masa studi mereka. Masing-masing tingkap pilhan peminatan kelompok mata pelajaran,
peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan pendalaman materi mata pelajaran itu memerlukan
10
penanganan yang akurat sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta didik yang
bersangkutan, serta karakteristik satuan pendidikan dimana peserta didik belajar.

F. Penilaian Pelayanan Bimbingan Dan Konseling


1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan
pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu
sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung
konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta
didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan
sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung
konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan
unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG
4. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta
didik dilaporkan secara kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri pada laporan
hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas
perkembangan.

G. Strategi Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling


Program layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dengan berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, yang disesuaikan dengan kalender akademik. Strategi layanan tersebut
dibedakan atas :
1. Strategi layanan bimbingan dan konseling berdasarkan jumlah individu yang dilayani
dilaksanakan melalui layanan individual, layanan kelompok, layanan klasikal, atau kelas
besar.
2. Strategi layanan berdasarkan permasalahan dilaksanakan melalui pembimbingan, konseling
atau advokasi.
3. Strategi layanan berdasarkan cara komunikasi layanan dilaksanakan melalui tatap muka atau
media.

11
BAB III
METODE DAN STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Strategi pelayanan konseling terkait dengan empat komponen program yang terdapat dalam
buku Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan layanan BK dalam konseling dalam jalur
pendidikan Formal (Depdiknas, 2007). Dijelaskan bahwa program bimbingan dan konseling
mengandung empat komponen pelayanan, yaitu:
1. Pelayanan dasar
2. Pelayanan responsif
3. Pelayanan perencanaan individu
4. Dukungan sistem
Setiap Komponen Pelayanan tersebut memiliki strategi pelayanannya masing-masing, yaitu:
1. Strategi untuk Pelayanan Dasar Konseling
a. Konseling Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran
program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan siswa
di kelas. Secara terjadwal konselor memberikan pelayanan konseling kepada para siswa. Kegiatan
pelayanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal
yang dipandang bermanfaat bagi siswa.

b. Konseling Kelompok
Konselor memberikan pelayanan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil. Pelayanan
ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam
adalah masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia.

c. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas


Program pelayanan konseling akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang
dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran dan wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan
mereka dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan
pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek konseling
yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu diantaranya :
 Menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang
 kondusif bagi belajar siswa.
 Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam

12
 Menandai siswa yang diduga bermasalah
 Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial
 Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan konseling kepada
konselor.Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang
diminati siswa.
 Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan
informasi seluas-luasnya kepada siswa tentang dunia kerja. Menampilkan pribadi yang matang,
baik secara aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual. Dan memberikan informasi
tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikan secara efektif.

d. Berkolaborasi dengan orang tua.


Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program pelayanan konseling, konselor perlu
melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa, agar proses konseling berlangsung tidak hanya
di sekolah, tapi juga oleh orang tua di rumah. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini,
dapat dilakukan beberapa upaya, seperti :
 Kepala sekolah dan komite, mengundang orang tua kesekolah minimal satu semester satu
kali.
 Sekolah memberikan informasi kepada orang tua tentang kemajuan belajar atau masalah
siswa.
 Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama
menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya

2. Strategi Untuk Pelayanan responsif


a. Konsultasi
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah
dalam rangka membangun kesamaanpersepsi dalam memberikan pelayanan kepada para siswa.
b. Konseling individual atau kelompok
Pemberian layanan konseling ini dilakukan secara individual atau kelompok yang ditujukan
untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan, hambatan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Melalui konseling siswa dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab,
penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat.
c. Referal (rujukan atau alih tangan)
Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan dalam menangani masalah klien, maka
sebaiknya konselor mengalihtangankan klien kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti
psikolog, dokter, kepolisian dan lain-lain.
13
d. Konseling teman sebaya (Peer Guidance/ Peer Facilitation)
Konseling teman sebaya ini adalah pelayanan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang
lainnya. Siswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh
konselor.

3. Strategi Untuk Perencanaan Individu


a. Penilaian Individual atau Kelompok (Individual or small-group Appraisal)
Yang dimaksud penilaian ini adalah konselor bersama siswa dan menilai kemampuan, minat,
keterampilan, dan prestasi belajar siswa. Konselor membantu siswa menganalisis kekuatan dan
kelemahan dirinya menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
b. Individual or Small-Group Advicement
Konselor memberikan nasehat kepada siswa untuk menggunakan atau memanfaatkan hasil
penilaian tentang dirinya untuk :
 Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternative kegiatan) yang menunjang
pengembangan dirinya atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya.
 Melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan
 Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.

4. Strategi untuk dukungan sistem


a. Pengembangan Profesional
Konselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan dan
keterampilannya melalui :
 In-service training
 Aktif dalam organisasi profesi
 Aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar, dan
 Workshop
 Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (Pascasarjana)
b. Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi
Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf sekolah,
pihak institusi, di luar sekolah (pemerintah dan swasta) untuk memperoleh informasi, dan umpan
balik tentang layanan bantuan yang telah diberikan kepada para siswa. Dengan kata lain strategi ini
berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang
dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan konseling.

14
c. Manajemen program
Suatu program pelayanan konseling tidak mungkin akan terkelola, terselenggara dan tercapai
bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti, dilakukan
secara jelas, sistematis, dan terarah. Aspek-aspek sistem manajemen sistem manajemen program
pelayanan konseling :
1. Kesepakatan Manajemen
2. Keterlibatan Stakeholder
3. Manajemen dan Penggunaan Data
4. Rencana Kegiatan
5. Pengaturan Waktu
6. Kalender Kegiatan
7. Jadwal Kegiatan
8. Anggaran
Kebutuhaan untuk melengkapi fasilitas dan perlengkapan kegiatan BK sudah diajukan dalam
RKAS tahunan, sesuai dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan jika anggaran
yang dibutuhkan mengalami hambatan, konselor berusaha untuk dapat bekerja semaksimal
mungkin.
9. Penyiapan Fasilitas
10. Pengendalian
Pengendalian program konseling adalah:
 Untuk menciptakan suatu koordinasi dan komunikasi dengan seluruh staf konselor yang
ada.
 Untuk mendorong staf konselor dalam melaksanakan tugas-tugas
 Memungkinkan kelancaran dan efektifitas pelaksanaan program yang telah direncanakan.
d. Organisasi dan Personalia
Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah tanggung jawab kepala sekolah dan
seluruh staf. Koordinator konselor bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan
konseling secara operasional. Personil sekolah lainnya memiliki peran dan tugas masing-masing
dalam penyelenggaraan layanan konseling.
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya pelayanan
bimbingan, pengajaran, latihan, bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu,
harmonis dan dinamis.
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran,
pelatihan serta bimbingan dan konseling di sekolah;
15
 Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbing
dan konseling di sekolah;
 Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah;
 Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;
 Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru
pembimbing;
 Membuat surat tugas pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal
semester;
 Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan
usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik
pelaksanaan tugas;
 Mengadakan kerjasama dengan instansi lain (seperti perusahaan/industri, dinas kesehatan,
kepolisian, kemenag) atau dengan pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling (seperti psikolog dan dokter).
2. Wakil Kepala Sekolah
 Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel
sekolah;
 Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling;
3. Konselor atau Guru Pembimbing
 Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dankonseling;
 Merencanakan program bimbingan dan konseling bersama koordinator BK;
 Merumuskan kegiatan persiapan bimbingan dan konseling;
 Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang menjadi
tanggungjawabnya (berupa layanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan
sistem);
 Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling;
 Menganalisis hasil evaluasi;
 Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian;
 Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling;
 Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing atau
kepada kepala sekolah;
 Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia (seperti taat beribadah, jujur,
bertanggung jawab, sabar, disiplin, respek terhadap pimpinan, kolega dan siswa);
16
 Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
4. Guru Mata Pelajaran
 Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling pada siswa;
 Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling;
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing;
 Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling (program perbaikan dan
program pengayaan atau pengajaran remedial);
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling dari guru pembimbing;
 Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan
bimbingan dan konseling;
 Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau dalam berinteraksi dengan siswa,
seperti: bersikap respek terhadap semua siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya/berpendapat, memberikan reward kepada siswa yangmenampilkan
perilaku/prestasi yang baik, menampilkan pribadi sebagai figur moral yang baik.
5. Wali Kelas
 Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi
tanggung jawabnya;
 Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling;
 Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk memperoleh
layanan bimbingan dan konseling;
 Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan secara
khusus dalam kegiatan belajar;
 Ikut serta dalam konferensi kasus.
6. Staf Administrasi/Tata Usaha
 Membantu guru pembimbing dan Koordinator BK dalam mengadministrasikan seluruh
kegiatan bimbingan konseling di sekolah;
 Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling;
 Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling.

17
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling terdiri dari 8 Bidang Bimbingan, 10 Jenis Layanan, 6 Kegiatan
Pendukung, yang kesemuanya dilaksanakan dalam 6 format layanan, kesemuanya itu dirangkum
kedalam BK POLA 17 +. Berikut ini laporan keterlaksanaan berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung yang diberikan kepada siswa asuh dan selain siswa asuh selama semester Ganjil dan
Genap (Juli 2022-Februari 2023).
1. Jenis Layanan
a. Layanan Informasi
Tabel 1.
Jumlah Layanan Informasi yang terlaksana
Kelas
NO Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ket
Asuh
1 X Ak 1 1 1 1 1 1 - 1 1

2 X Ak 2 1 1 1 1 1 - - 1

3 X Ak 3 1 1 1 1 1 - - 1

4 XI Ak 1 1 1 1 1 1 - - -

5 XI Ak 2 1 1 1 1 1 - - -

XI Ak 3
6 1 1 1 1 1 - - -

XII Ak 1
7 1 1 1 1 1 - 1 -

XII Ak 2
8 1 1 1 1 1 - - -

XII Ak 3
9 1 1 1 1 1 - - -

b. Layanan Penempatan dan penyaluran


Layanan Penempatan yang dilakukan dalam bentuk mendaftarkan siswa pada Seleksi Nasional
Berbasis Prestasi (SNBP) 2023, yang diperuntukkan bagi siswa yang eligible dan masuk sesuai
persyaratan dan ketentuan SNBP 2023.

18
Tabel 2.
Pendaftaran SNBP
NO Jumlah Pendaftar Ket
1 19 Orang Siswa -

c. Layanan Penguasaan Konten

Tabel 3.
Jumlah Layanan Konten yang terlaksana
Kelas
NO Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ket
Asuh
1 X Ak 1 1 1 - - - - - 1

2 X Ak 2 1 1 - - - - - 1

3 X Ak 3 1 1 - - - - - 1

4 XI Ak 1 1 1 - - - - - -

5 XI Ak 2 1 1 - - - - - -

XI Ak 3
6 1 1 - - - - - -

XII Ak 1
7 1 1 - - - - 1 -

XII Ak 2
8 1 1 - - - - 1 -

XII Ak 3
9 1 1 - - - - 1 -

d. Layanan konseling perorangan


Tabel 4.
Jumlah Layanan Konseling Perorangan yang terlaksana

IDENTITAS TANGGAL BIDANG


NO KELAS KET
KLIEN PELAKSANAAN MASALAH

1 TA XI AK 1 25 Juli 2022 Masalah Pribadi

2 BS XI AK 1 28 Juli 2022 Masalah Pribadi

19
3 MR XII. AK 2 22 Agustus 2022 Masalah pribadi

4 K X Ak 3 12 September 2022 Masalah Pribadi

5 J X Ak 3 15 November 2022 Masalah Pribadi

6 M XI Ak 3 18 November 2022 Masalah Keuangan

7 M XI Ak 3 21 November 2022 Masalah Sosial

8 E XII Ak 1 21 November 2022 Masalah Sosial

9 N XII Ak 2 21 November 2022 Masalah Pribadi

10 MS X Ak 3 22 November 2022 Masalah Pribadi

11 R X Ak 2 13 Januari 2023 Masalah Pribadi

12 RS XII Ak 2 15 Januari 2023 Masalah Pribadi

13 PL XII Ak 1 06 Februari 2023 Masalah Pribadi

14 AS XII Ak 1 20 Februari 2023 Masalah Pribadi

e. Layanan Konsultasi
Tabel 5.
Jumlah Layanan Konsultasi yang Terlaksana
TANGGAL
NO SASARAN MATERI KET
PELAKSANAAN
1 L 14 Juli 2022 Motivasi Sekolah
2 MG 03 Agustus 2022 Terlambat dan Orang Tua
Kedisiplinan
Kurangnya motivasi
3 GF 05 September 2022
dalam belajar
4 DA 03 November 2022 Nilai
Meningkatkan
5 ZF 11 November 2022 Wali Kelas
Motivasi Belajar siswa
6 RM 12 November 2022 Kehadiran Orang Tua
7 A 14 November 2022 Membawa Hp Orang Tua
8 AD 17 November 2022 Membawa Hp Orang Tua
9 N 18 November 2022 Membawa Hp Orang Tua

20
Orang Tua
10 IW 24 November 2022 Membawa Hp
11 DV 26 November 2022 Masalah Belajar Orang tua
12 AK 30 November 2022 Berkelahi Orang Tua
13 R 9 Januari 2023 Masalah Pribadi Orang tua
14 RV 10 Januari 2023 Mengatur Keuangan -
15 PKY 12 Januari 2023 Karir Setelah Lulus -
16 NH 13 Januari 2023 Karir Setelah Lulus -
17 ANM 13 Januari 2023 Pemilihan Jurusan Kuliah -
18 F 14 Januari 2023 Pemilihan Jurusan Kuliah -

f. Layanan Mediasi

 Tanggal 25 Juli 2022, pihak yang dimediasi adalah siswa kelas XI Ak 1, dalam masalah

tidak tanggung jawab sama-sama mengganti rugi motor orang sehingga membuat saling

berkelahi disekolah, yang diakhiri dengan permintaan maaf dari kedua belah pihak.

 Tanggal 21 November 2022, Pihak yang dimediasi adalah siswa kelas XI Ak 3 yang

terlibat perkelahian dijam sekolah dengan kakak kelas XII Ak 1, disepakati saling

berdamai.

Layanan Bimbingan dan Konseling yang terlaksana selama semester Ganjil/Genap dapat

diakumulasikan dalam table berikut :

Tabel 6.
Jenis-jenis layanan yang terlaksana selama semester Ganjil 2022/ 2023
NO JENIS LAYANAN JUMLAH PELAYANAN KET
1 Layanan Informasi 50
2 Layanan Penempatan dan Penyaluran 1
3 Layanan Penguasaan Konten 24
4 Layanan Konseling Perorangan 14
5 Layanan Konsultasi 18
6 Layanan Mediasi 2

2. Kegiatan Pendukung

Adapun Kegiatan Pendukung yang terlaksana selama semester ganjil (Juli s/d Desember 2021)

adalah :

21
a. Aplikasi Instrumentasi

Aplikasi Instrumentasi yang dilakukan dalam bentuk Data Pribadi Siswa, dan Angket

Kebutuhan Siswa.

b. Himpunan Data

Himpunan Data yang terlaksana dari instrumen yang telah diaplikasikan adalah Lembaran data

pribadi Siswa, dan Lembar Angket Kebutuhan Siswa, serta jurnal siswa.

c. Konfrensi kasus

Konfrensi Kasus dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2022. Kasus yang dikonfrensikan

adalah kasus mencuri hp teman sekelas. Konfrensi Kasus melibatkan wali kelas, siswa yang

bersangkutan, orang tua siswa, Guru BK, Wakil Kesiswaan. Konfrensi kasus berakhir dengan

tercapainya kesepakatan untuk damai dan mengembalikan hp.

3. Kegiatan Tambahan
Kegiatan tambahan adalah kegiatan yang dilakukan selain tugas pokok. Adapun kegiatan
tambahan yang dilakukan adalah :
 Dari Bulan Juli 2022 sampai Februari 2023

• Pengisi materi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bulan Juli 2022

• Membantu guru piket dan wakakesiswaan untuk menertibkan, mengawasi serta menyapa

siswa didepan gerbang sekolah

• Membantu menjalankan program Waka Kesiswaan seperti Razia Hp dan Pengecekan

Atribut sekolah

• Mengawas MID Semester Ganjil Bulan September 2022

• Mengawas Semesteran Ganjil November Bulan 2022

• Menghadiri Seminar Sosialisasi mengenai SNBP dan SNBT di Universitas Sriwijaya

Bulan Desember 2023

• Membantu Wakakesiswaan melakukan sosialisasi persiapan pelaksanaan SNBP dan

SNBT serta Beasiswa KIP Kuliah Bulan Januari 2023

22
• Melatih siswa yang akan mengikuti Lomba Akuntansi HIMAKTI UNISTI di 16 sampai

22 Februari 2023

• Mendampingi siswa yang mengikuti Semifinal Lomba Akuntansi HIMAKTI UNISTI di

Universitas Sjakhyakirti Bulan 23 Februari 2023

• Mendampingi siswa yang mengikuti Final Lomba Akuntansi HIMAKTI UNISTI di

Transmart Palembang Bulan 25 Februari 2023

B. Evaluasi Hasil Pelaksanaan

Pada semester Ganjil dan Genap dari bulan Juli 2022 s/d Februari 2023 telah terlaksana berbagai

Jenis Layanan dan Kegiatan pendukung serta berbagai kegiatan tambahan. Namun masih ada

beberapa layanan yang masih belum terlaksana, diantaranya Layanan Bimbingan kelompok, dan

layanan Konseling kelompok dan beberapa siswa malas hadir pada kelas BK dikarenakan jam BK

tidak ada jadwal dijam sekolah, namun dijam setelah pulang sekolah, menyebabkan beberapa siswa

sungkan untuk menghadiri.

Namun untuk program yang sifatnya insidentil, sudah terlaksana dengan baik dan memberikan

banyak pembelajaran dan Informasi untuk siswa asuh.

C. Analisis

Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang telah di programkan pada semester ini, sebagian

besar telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Walaupun ada sebagian

yang belum terlaksanakan di karekan keterbatasan waktu dan tugas tambahan guru bimbingan dan

konseling yang juga merupakan kepentingan siswa asuh.

D.Faktor Penunjang Dan Penghambat

Keterlaksanaan layanan pada semester ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Selain itu

tersedianya waktu untuk guru bimbingan dan konseling masuk pada kelas asuh sebanyak 1 jam

pelajaran dalam 3 minggu sekali pada setiap kelas dari kelas X Sampai XII di Semester Ganjil

Tahun 2022 merupakan salah satu factor pendukung dalam keterlaksanaan layanan yang telah di

programkan, khususnya layanan dalam pemberian layanan informasi.

23
Semua Layanan yang terlaksana telah diberikan semaksimal mungkin demi perkembangan

siswa asuh. Untuk layanan yang belum terlaksana dan yang belum bisa diberikan secara maksimal,

disebabkan oleh beberapa faktor. Diantanya yaitu karena keterbatasan waktu, karena waktu jam

sekolah hanya sampai jam 12.20, maka tidak ada waktu untuk melaksanakan kegiatan konseling

maupun Bimbingan kelompok. Selain itu keterbatasan sumber dan media pembelajaran juga

merupakan kendala dalam pemberian informasi pada siswa asuh.

Pada semester Ganjil dan Genap 2022/2023 ini, adanya beberapa program layanan bimbingan

yg belum terlaksana karna tidak ada jadwal mata pelajaran bimbingan dan konseling di jam sekolah

yang menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan layanan BK dan Kurang maksimalnya dalam

pengolahan himpunan data dan angket kebutuhan siswa. Namun secara keseluruhan pelaksanaan

layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Karya Andalas Palembang telah berjalan dengan baik

dan Lancar.

E. Rencana Tindak Lanjut

Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling, maka tindak

lanjut yang akan dilakukan adalah Mengolah semua data siswa sehingga menjadi peta siswa,

mengolah angket kebutuhan siswa sebagai pedoman untuk pembuatan program selanjutnya. Untuk

program yang belum terlaksana pada pada semester Ganjil 2022/2023 ini, akan dilanjutkan

pelaksanaannya pada semester Genap 2023 dan Tahun Pelajaran baru.

Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain, terutama wali kelas dan satgas disiplin dalam

rangka lebih mengenali karakteristik dan hambatan siswa asuh dalam belajar dan sekolah.

24
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan layanan bimbingan dan Konseling semester ganjil, dirasa telah terlaksana dengan

baik sesuai dengan program yang telah disusun diawal tahun ajaran 2022/2023. Namun masih

membutuhkan peningkatan dalam memaksimalkan pemberian pelayanan kepada siswa asuh.

B. Rekomendasi

1. Kedepannya diharapkan kinerja guru bimbingan dan konseling dapat lebih baik lagi, dari segi

mutu pelayanan, jumlah siswa yang di layani, serta semakin bervariasinya jenis layanan dan

kegiatan pendukung yang diberikan kepada siswa.

2. Diharapkan fasilitas pendukung, seperti ketersediaan berbagai instrument, dan Ruang Konseling

perorangan yang kondusif, serta suasana di ruang BK yang nyaman, untuk membantu

peningkatan kinerja guru Bimbingan dan Konseling.

3. Membuat skala prioritas dari kegiatan yang akan dilakukan.

4. Upaya mengerjakan tugas pokok setiap hari

5. Jika kegiatan tambahan berkaitan dengan siswa, maka ditentukan jadwal setiap kegiatan

tambahan.

6. Meningkatkan kerjasama antar sesama konselor dalam bentuk sharing dan diskusi professional

guna menambah wawasan dan keterampilan konselor dalam melaksanakan pelayanan

bimbingan dan konseling yang professional.

7. Melengkapi sarana untuk pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling.

25
DOKUMENTASI

Konseling Individu

Layanan Mediasi

Layanan Informasi

26
Kunjungan Rumah

27
Melatih dan Pendampingan Siswa yang Mengikuti Lomba Akuntansi

28

Anda mungkin juga menyukai