Laporan Bimbingan dan Konseling SMK Karya Andalas Palembang Tahun Pelajaran
2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :
Hari : Rabu
Mengetahui,
Kepala SMK Karya Andalas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2022/2023.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkanbahawa Komponen
layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
sistem. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program
guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.Penyusunan
program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di
sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang terkait. Pada kesempatan ini ijinkanlah saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tiara Hikmah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Karya Andalas Palembang
2. Dian Windayani, SE selaku Waka Kurikulum SMK Karya Andalas Palembang
3. Nur Waki’ah, M.Pd selaku Waka Kesiswaan SMK Karya Andalas Palembang
4. Bapak/Ibu Guru serta Karyawan, Staff Tata usaha SMK Karya Andalas Palembang
Saya berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan
Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang
akan datang. Akhirnya saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada saya menjadi pahala dan
mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Allah SWT. Aamiin
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Rasional
Guru pembimbing yang profesional adalah guru pembimbing yang mampu melaksanakan
tugasnya sesuai dengan rinciaan kegiatan guru pembimbing yang tercantum dalam permenegpan
dan RB no 16 tahun 2009 dan mampu mengaktualisasikan standar kompetensi guru pembimbing
atau konselor sekolah sesuai dengan uraian Permendiknas No. 27 tahun 2008 tantang standar
kompetensi kualifikasi akademik dan kompetensi konselor. Selain, merencanakan, melaksanakan
program BK, guru pembimbing dituntut untuk mampu mengevaluasi, menganalisis hasil layanan
dan membuat laporan kegiatan baik setiap bulan maupun setiap semester.
B. Landasan
Sebagai sebuah layanan profesional, bimbingan dan konseling harusdibangun di atas landasan
yang kokoh. Landasan bimbingan dan konseling yangkokoh merupakan tumpuan untuk terciptanya
layanan bimbingan dan konseling yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
Landasan bimbingan dan konseling meliputi :
(a) landasan filosofis,
(b) landasan psikologis;
(c) landasan sosial-budaya; dan
(d) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Landasan filosofis terutama berkenaan dengan upaya memahami hakikat manusia, dikaitkan
dengan proses layanan bimbingan dan konseling. Landasan psikologis berhubungan dengan
pemahaman tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling,
meliputi : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan; (c) perkembangan individu; (d)
belajar; dan (d) kepribadian.
Landasan sosial budaya berkenaan dengan aspek sosial-budaya sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu, yang perlu dipertimbangakan dalam layanan bimbingan
dan konseling, termasuk di dalamnya mempertimbangkan tentang keragaman budaya.
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling
sebagai kegiatan ilimiah, yang harus senantiasa mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang demikian pesat.
Layanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, di samping berlandaskan pada
keempat aspek tersebut di atas, kiranya perlu memperhatikan pula landasan pedagodis, landasan
religius dan landasan yuridis-formal.
1
C. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan adalah ;
1. Laporan disusun sebagai wujud pertanggung jawaban tugas yang di berikan dari kepala
Sekolah.
2. Laporan dapat dijadikan bukti keterlaksanaan suatu program
3. Dalam pengembangan Guru BK/Konselor lebih lanjut, laporan pelaksanaan program dapat
dijadikan dasar guna perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
2. Pengenalan Lingkungan
Sebagaimana diketahui hidup manusia ialah dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Seorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut
untuk mengenal lingkungannya. Seperti pada penerimaan diri sendiri, individu juga hendaknya
menerima lingkungan sebagaimana adanya. Ini tidak berarti bahwa individu harus „nerimo‟ atau
tunduk saja terhadap lingkungan, melainkan dia dituntut untuk mampu bersikap positif terhadap
lingkungannya.
Lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya tidak membuat dia putus asa, melainkan
dia menerimanya secara wajar dan berusaha memperbaikinya.
Dengan kata lain, pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan
terhadap lingkungannya. Perpaduan yang tepat dan serasi antara unsur-unsur pribadi dan unsur-
unsur lingkungan akan dapat membawa keuntungan timbal balik antara individu dan
lingkungannya. Pelayanan bimbingan dan konseling selalu berusaha membantu tercapainya
perpaduan yang tepat dan serasi antara vindividu dan lingkungannya.
3. Pengambilan Keputusan
Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap
berikutnya ialah pembinaan kemampuan untuk mengambil keputusan. Hal apakah yang paling baik
dilakukan sesuai dengan keadaan diri yang sudah dikenal, dan diterimanya itu dalam hubungannya
3
dengan keadaan lingkungan? Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri ini sering kali
amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau pada diri seorang siswa masih terjadi pertentangan antara
kenyataan tentang diri sendiri dan penerimaan diri sendiri, serta pertentangan antara penerimaan
diri sendiri dan penerimaan lingkungan. Disinilah peranan bimbingan dan konseling untuk
membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan, dan di atas
kedua unsur objektif itu dibangun suatu arah yang positif, yaitu keputusan yang berkenaan dengan
diri individu yang dibimbing.
Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan itu hendaknya dilakukan oleh individu itu sendiri
atau setidak-tidaknya, apabila pengambilan keputusan itu diprakarsai oleh orang lain (misalnya oleh
konselor), keputusan itu hendaknya disetujui oleh individu yang dibimbing. Tujuan akhir
bimbingan dan konseling ialah agar individu yang dibimbing mampu mengambil keputusan untuk
dirinya sendiri.
4. Pengarahan Diri
Keputusan yang diambil diatas hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata.
Bagaimanapun bagusnya keputusan apabila tidak dijalankan tidaklah ada faedahnya. Individu yang
bersangkutan harus berani menerjunkan dirinya untuk menjalani keputusan yang telah diambilnya
untuk dirinya sendiri itu. Pelayanan Bimbingan dan Konseling selalu akan membantu peserta didik
dalam melakukan atau melaksanakan apa yang telah jadi keputusannya.
5. Perwujudan Diri
Kemampuan mewujudkan diri merupakan tujuan akhir dan usaha bimbingan dan konseling.
Setiap individu hendaknya mampu mewujudkankan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya.
Perwujudan diri ini hendaknya terlaksana tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada orang
lain. Di samping itu perwujudan diri haruslah normatif, artinya sejalan dengan norma dan nilai-nilai
yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada
pada diri seseorang maka dia akan mampu berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap.
Individu seperti ini terhindar dan keragu-raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal positif
pada dirinya, seperti kreativitas, semangat, sportivitas, dan sebagainya. Individu ini juga pada
umumnya mampu mengatasi masalah-masalahnya sendiri.
E. Pelaksanaan
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dimuat dalam peraturan menteri Pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia No 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling, yang
4
diantaranya memuat Fungsi, Tujuan, Asas, serta Prinsip pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling:
1. Pemahaman diri dan lingkungan
2. Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
3. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan
4. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir
5. Pencegahan timbulnya masalah
6. Perbaikan dan penyembuhan
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri konseli
8. Pengembangan potensi optimal
9. Advokasi diri terhadap perlakuan deskriminatif dan
10. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktifitas
pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan
belajar, dan kebutuhan konseli.
Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu konseli mencapai perkembangan
optimal dan kemandirian secara utuh, dalam aspek pribadi, belajar, social adan karir
Layanan Bimbingan dan konseling, dilaksanakan dengan asas :
a. Kerahasiaan
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan
f. Kekinian dalamm penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan konseli.
Prinsip Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Diperuntukkan bagi semua dan tidak deskriminatif
b. Merupakan proses individual
c. Menekankan pada nilai yang positif
d. Merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, konselor, atau guru
bimbingan dan konseling dan pendidik lainnya dalam satuan pendidikan.
e. Mendorong konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusansecara bertanggung jawab
f. Berlangsung dalam berbagai latar kehidupan
g. Merupakan bagian integral dari proses pendidikan
h. Dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia
5
i. Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan
j. Dilaksanakan sesuai standard an prosedur professional Bimbingan dan konseling
k. Disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.
Sarana lain yang diperlukan untuk penunjang layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut:
1. Alat pengumpul data, baik tes maupun non-tesAlat pengumpul data berupa tes yaitu: tes
intelegensi, tes bakat khusus, tes bakat sekolah, inventori kepribadian, inventori minat dan
tes prestasi belajar. Alat pengumpul data non tes yaitu: Pedoman observasi, catatan anekdot,
daftar cek, skala penilaian, alat-alat mekanis, pedoman wawancara, angket, AUM dan
sosiometri.
2. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
Alat penyimpan data itu, dapat berupa kartu, buku pribadi dan map. Bentuk kartu dibuat
sedemikian rupa dengan ukuran serta warna yang berbeda. Untuk menyimpan berbagai
6
keterangan, informasi, ataupun data untuk masing-masing siswa , maka perlu disiapkan map
pribadi,
3. Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket pelayanan, alat bantu layanan.
Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format RPL, dan kegiatan pendukung, serta
blanko laporan kegiatan, blanko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konfrensi kasus
dan agenda surat.
7
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Tugas Perkembangan
Siswa SMA rata-rata berusia 16 sampai 18 tahun, dimana mereka berada pada periode remaja.
Pada masa ini mereka memiliki 9 tugas perkembangan yang harus mereka penuhi. Tugas- tugas
perkembangan tersebut yaitu :
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Mencapak kematangan dalam hubungan antar teman sebaya, baik pria maupun wanita, serta
kematangan dalam perannya sebagai pria atau wanita.
3. Mencapai kematangan emosional
4. Mencapai kematangan jasmaniah yang sehat
5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir kejuruan yang akan diemban dan dikembangkan
lebih lanjut.
6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri, baik secara
emosional, intelektual, maupun ekonomi.
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual
9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
individu, anggota keluarga, masyarakat dan bangsa, serta sebagai warga negara.
8
C. Bidang Pelayanan Bimbingan Dan Konseling
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
2. Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif,
terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan
khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dankomitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik
ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
11
BAB III
METODE DAN STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Strategi pelayanan konseling terkait dengan empat komponen program yang terdapat dalam
buku Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan layanan BK dalam konseling dalam jalur
pendidikan Formal (Depdiknas, 2007). Dijelaskan bahwa program bimbingan dan konseling
mengandung empat komponen pelayanan, yaitu:
1. Pelayanan dasar
2. Pelayanan responsif
3. Pelayanan perencanaan individu
4. Dukungan sistem
Setiap Komponen Pelayanan tersebut memiliki strategi pelayanannya masing-masing, yaitu:
1. Strategi untuk Pelayanan Dasar Konseling
a. Konseling Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran
program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan siswa
di kelas. Secara terjadwal konselor memberikan pelayanan konseling kepada para siswa. Kegiatan
pelayanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal
yang dipandang bermanfaat bagi siswa.
b. Konseling Kelompok
Konselor memberikan pelayanan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil. Pelayanan
ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didiskusikan dalam
adalah masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia.
12
Menandai siswa yang diduga bermasalah
Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial
Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan konseling kepada
konselor.Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang
diminati siswa.
Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan
informasi seluas-luasnya kepada siswa tentang dunia kerja. Menampilkan pribadi yang matang,
baik secara aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual. Dan memberikan informasi
tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikan secara efektif.
14
c. Manajemen program
Suatu program pelayanan konseling tidak mungkin akan terkelola, terselenggara dan tercapai
bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti, dilakukan
secara jelas, sistematis, dan terarah. Aspek-aspek sistem manajemen sistem manajemen program
pelayanan konseling :
1. Kesepakatan Manajemen
2. Keterlibatan Stakeholder
3. Manajemen dan Penggunaan Data
4. Rencana Kegiatan
5. Pengaturan Waktu
6. Kalender Kegiatan
7. Jadwal Kegiatan
8. Anggaran
Kebutuhaan untuk melengkapi fasilitas dan perlengkapan kegiatan BK sudah diajukan dalam
RKAS tahunan, sesuai dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan jika anggaran
yang dibutuhkan mengalami hambatan, konselor berusaha untuk dapat bekerja semaksimal
mungkin.
9. Penyiapan Fasilitas
10. Pengendalian
Pengendalian program konseling adalah:
Untuk menciptakan suatu koordinasi dan komunikasi dengan seluruh staf konselor yang
ada.
Untuk mendorong staf konselor dalam melaksanakan tugas-tugas
Memungkinkan kelancaran dan efektifitas pelaksanaan program yang telah direncanakan.
d. Organisasi dan Personalia
Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah tanggung jawab kepala sekolah dan
seluruh staf. Koordinator konselor bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan
konseling secara operasional. Personil sekolah lainnya memiliki peran dan tugas masing-masing
dalam penyelenggaraan layanan konseling.
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya pelayanan
bimbingan, pengajaran, latihan, bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu,
harmonis dan dinamis.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran,
pelatihan serta bimbingan dan konseling di sekolah;
15
Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbing
dan konseling di sekolah;
Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah;
Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;
Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru
pembimbing;
Membuat surat tugas pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal
semester;
Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan
usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik
pelaksanaan tugas;
Mengadakan kerjasama dengan instansi lain (seperti perusahaan/industri, dinas kesehatan,
kepolisian, kemenag) atau dengan pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling (seperti psikolog dan dokter).
2. Wakil Kepala Sekolah
Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel
sekolah;
Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling;
3. Konselor atau Guru Pembimbing
Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dankonseling;
Merencanakan program bimbingan dan konseling bersama koordinator BK;
Merumuskan kegiatan persiapan bimbingan dan konseling;
Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang menjadi
tanggungjawabnya (berupa layanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan
sistem);
Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling;
Menganalisis hasil evaluasi;
Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian;
Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling;
Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing atau
kepada kepala sekolah;
Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia (seperti taat beribadah, jujur,
bertanggung jawab, sabar, disiplin, respek terhadap pimpinan, kolega dan siswa);
16
Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
4. Guru Mata Pelajaran
Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling pada siswa;
Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling;
Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing;
Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling (program perbaikan dan
program pengayaan atau pengajaran remedial);
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling dari guru pembimbing;
Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan
bimbingan dan konseling;
Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau dalam berinteraksi dengan siswa,
seperti: bersikap respek terhadap semua siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya/berpendapat, memberikan reward kepada siswa yangmenampilkan
perilaku/prestasi yang baik, menampilkan pribadi sebagai figur moral yang baik.
5. Wali Kelas
Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi
tanggung jawabnya;
Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling;
Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk memperoleh
layanan bimbingan dan konseling;
Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan secara
khusus dalam kegiatan belajar;
Ikut serta dalam konferensi kasus.
6. Staf Administrasi/Tata Usaha
Membantu guru pembimbing dan Koordinator BK dalam mengadministrasikan seluruh
kegiatan bimbingan konseling di sekolah;
Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling;
Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling.
17
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling terdiri dari 8 Bidang Bimbingan, 10 Jenis Layanan, 6 Kegiatan
Pendukung, yang kesemuanya dilaksanakan dalam 6 format layanan, kesemuanya itu dirangkum
kedalam BK POLA 17 +. Berikut ini laporan keterlaksanaan berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung yang diberikan kepada siswa asuh dan selain siswa asuh selama semester Ganjil dan
Genap (Juli 2022-Februari 2023).
1. Jenis Layanan
a. Layanan Informasi
Tabel 1.
Jumlah Layanan Informasi yang terlaksana
Kelas
NO Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ket
Asuh
1 X Ak 1 1 1 1 1 1 - 1 1
2 X Ak 2 1 1 1 1 1 - - 1
3 X Ak 3 1 1 1 1 1 - - 1
4 XI Ak 1 1 1 1 1 1 - - -
5 XI Ak 2 1 1 1 1 1 - - -
XI Ak 3
6 1 1 1 1 1 - - -
XII Ak 1
7 1 1 1 1 1 - 1 -
XII Ak 2
8 1 1 1 1 1 - - -
XII Ak 3
9 1 1 1 1 1 - - -
18
Tabel 2.
Pendaftaran SNBP
NO Jumlah Pendaftar Ket
1 19 Orang Siswa -
Tabel 3.
Jumlah Layanan Konten yang terlaksana
Kelas
NO Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ket
Asuh
1 X Ak 1 1 1 - - - - - 1
2 X Ak 2 1 1 - - - - - 1
3 X Ak 3 1 1 - - - - - 1
4 XI Ak 1 1 1 - - - - - -
5 XI Ak 2 1 1 - - - - - -
XI Ak 3
6 1 1 - - - - - -
XII Ak 1
7 1 1 - - - - 1 -
XII Ak 2
8 1 1 - - - - 1 -
XII Ak 3
9 1 1 - - - - 1 -
19
3 MR XII. AK 2 22 Agustus 2022 Masalah pribadi
e. Layanan Konsultasi
Tabel 5.
Jumlah Layanan Konsultasi yang Terlaksana
TANGGAL
NO SASARAN MATERI KET
PELAKSANAAN
1 L 14 Juli 2022 Motivasi Sekolah
2 MG 03 Agustus 2022 Terlambat dan Orang Tua
Kedisiplinan
Kurangnya motivasi
3 GF 05 September 2022
dalam belajar
4 DA 03 November 2022 Nilai
Meningkatkan
5 ZF 11 November 2022 Wali Kelas
Motivasi Belajar siswa
6 RM 12 November 2022 Kehadiran Orang Tua
7 A 14 November 2022 Membawa Hp Orang Tua
8 AD 17 November 2022 Membawa Hp Orang Tua
9 N 18 November 2022 Membawa Hp Orang Tua
20
Orang Tua
10 IW 24 November 2022 Membawa Hp
11 DV 26 November 2022 Masalah Belajar Orang tua
12 AK 30 November 2022 Berkelahi Orang Tua
13 R 9 Januari 2023 Masalah Pribadi Orang tua
14 RV 10 Januari 2023 Mengatur Keuangan -
15 PKY 12 Januari 2023 Karir Setelah Lulus -
16 NH 13 Januari 2023 Karir Setelah Lulus -
17 ANM 13 Januari 2023 Pemilihan Jurusan Kuliah -
18 F 14 Januari 2023 Pemilihan Jurusan Kuliah -
f. Layanan Mediasi
Tanggal 25 Juli 2022, pihak yang dimediasi adalah siswa kelas XI Ak 1, dalam masalah
tidak tanggung jawab sama-sama mengganti rugi motor orang sehingga membuat saling
berkelahi disekolah, yang diakhiri dengan permintaan maaf dari kedua belah pihak.
Tanggal 21 November 2022, Pihak yang dimediasi adalah siswa kelas XI Ak 3 yang
terlibat perkelahian dijam sekolah dengan kakak kelas XII Ak 1, disepakati saling
berdamai.
Layanan Bimbingan dan Konseling yang terlaksana selama semester Ganjil/Genap dapat
Tabel 6.
Jenis-jenis layanan yang terlaksana selama semester Ganjil 2022/ 2023
NO JENIS LAYANAN JUMLAH PELAYANAN KET
1 Layanan Informasi 50
2 Layanan Penempatan dan Penyaluran 1
3 Layanan Penguasaan Konten 24
4 Layanan Konseling Perorangan 14
5 Layanan Konsultasi 18
6 Layanan Mediasi 2
2. Kegiatan Pendukung
Adapun Kegiatan Pendukung yang terlaksana selama semester ganjil (Juli s/d Desember 2021)
adalah :
21
a. Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi yang dilakukan dalam bentuk Data Pribadi Siswa, dan Angket
Kebutuhan Siswa.
b. Himpunan Data
Himpunan Data yang terlaksana dari instrumen yang telah diaplikasikan adalah Lembaran data
pribadi Siswa, dan Lembar Angket Kebutuhan Siswa, serta jurnal siswa.
c. Konfrensi kasus
Konfrensi Kasus dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2022. Kasus yang dikonfrensikan
adalah kasus mencuri hp teman sekelas. Konfrensi Kasus melibatkan wali kelas, siswa yang
bersangkutan, orang tua siswa, Guru BK, Wakil Kesiswaan. Konfrensi kasus berakhir dengan
3. Kegiatan Tambahan
Kegiatan tambahan adalah kegiatan yang dilakukan selain tugas pokok. Adapun kegiatan
tambahan yang dilakukan adalah :
Dari Bulan Juli 2022 sampai Februari 2023
• Pengisi materi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bulan Juli 2022
• Membantu guru piket dan wakakesiswaan untuk menertibkan, mengawasi serta menyapa
Atribut sekolah
22
• Melatih siswa yang akan mengikuti Lomba Akuntansi HIMAKTI UNISTI di 16 sampai
22 Februari 2023
Pada semester Ganjil dan Genap dari bulan Juli 2022 s/d Februari 2023 telah terlaksana berbagai
Jenis Layanan dan Kegiatan pendukung serta berbagai kegiatan tambahan. Namun masih ada
beberapa layanan yang masih belum terlaksana, diantaranya Layanan Bimbingan kelompok, dan
layanan Konseling kelompok dan beberapa siswa malas hadir pada kelas BK dikarenakan jam BK
tidak ada jadwal dijam sekolah, namun dijam setelah pulang sekolah, menyebabkan beberapa siswa
Namun untuk program yang sifatnya insidentil, sudah terlaksana dengan baik dan memberikan
C. Analisis
Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang telah di programkan pada semester ini, sebagian
besar telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Walaupun ada sebagian
yang belum terlaksanakan di karekan keterbatasan waktu dan tugas tambahan guru bimbingan dan
Keterlaksanaan layanan pada semester ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Selain itu
tersedianya waktu untuk guru bimbingan dan konseling masuk pada kelas asuh sebanyak 1 jam
pelajaran dalam 3 minggu sekali pada setiap kelas dari kelas X Sampai XII di Semester Ganjil
Tahun 2022 merupakan salah satu factor pendukung dalam keterlaksanaan layanan yang telah di
23
Semua Layanan yang terlaksana telah diberikan semaksimal mungkin demi perkembangan
siswa asuh. Untuk layanan yang belum terlaksana dan yang belum bisa diberikan secara maksimal,
disebabkan oleh beberapa faktor. Diantanya yaitu karena keterbatasan waktu, karena waktu jam
sekolah hanya sampai jam 12.20, maka tidak ada waktu untuk melaksanakan kegiatan konseling
maupun Bimbingan kelompok. Selain itu keterbatasan sumber dan media pembelajaran juga
Pada semester Ganjil dan Genap 2022/2023 ini, adanya beberapa program layanan bimbingan
yg belum terlaksana karna tidak ada jadwal mata pelajaran bimbingan dan konseling di jam sekolah
yang menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan layanan BK dan Kurang maksimalnya dalam
pengolahan himpunan data dan angket kebutuhan siswa. Namun secara keseluruhan pelaksanaan
layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Karya Andalas Palembang telah berjalan dengan baik
dan Lancar.
Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling, maka tindak
lanjut yang akan dilakukan adalah Mengolah semua data siswa sehingga menjadi peta siswa,
mengolah angket kebutuhan siswa sebagai pedoman untuk pembuatan program selanjutnya. Untuk
program yang belum terlaksana pada pada semester Ganjil 2022/2023 ini, akan dilanjutkan
Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain, terutama wali kelas dan satgas disiplin dalam
rangka lebih mengenali karakteristik dan hambatan siswa asuh dalam belajar dan sekolah.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan layanan bimbingan dan Konseling semester ganjil, dirasa telah terlaksana dengan
baik sesuai dengan program yang telah disusun diawal tahun ajaran 2022/2023. Namun masih
B. Rekomendasi
1. Kedepannya diharapkan kinerja guru bimbingan dan konseling dapat lebih baik lagi, dari segi
mutu pelayanan, jumlah siswa yang di layani, serta semakin bervariasinya jenis layanan dan
2. Diharapkan fasilitas pendukung, seperti ketersediaan berbagai instrument, dan Ruang Konseling
perorangan yang kondusif, serta suasana di ruang BK yang nyaman, untuk membantu
5. Jika kegiatan tambahan berkaitan dengan siswa, maka ditentukan jadwal setiap kegiatan
tambahan.
6. Meningkatkan kerjasama antar sesama konselor dalam bentuk sharing dan diskusi professional
25
DOKUMENTASI
Konseling Individu
Layanan Mediasi
Layanan Informasi
26
Kunjungan Rumah
27
Melatih dan Pendampingan Siswa yang Mengikuti Lomba Akuntansi
28