BIMBINGAN KONSELING
SMP N 1 CIKANDE
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Di Susun Oleh :
PUTRI DHUHA INDAH WIJAYA, S.Pd.
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Menyetujui,
Kepala SMP Negeri 1 Cikande Guru BK/Konselor
KATA PENGANTAR
merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai
yang mandiri dan mampu mengambil pilihan, bertanggung jawab serta memiliki daya
adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan
Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan
kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter
peserta didik/konseling.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
dan Teknologi berupaya menguatkan peran layanan Bimbingan dan Konseling dengan
menyusun model inspiratif layanan Bimbingan dan Konseling yang mengacu kepada
dokumen Capaian Layanan (CL) yang telah dikembangkan. Harapannya satuan pendidikan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
B. Rasional................................................................................................................... 6
C. Tujuan ..................................................................................................................... 7
D. Karakteristik ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
A. Pendahuluan
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan dokumen utama bagi setiap guru mata
pelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Guru menyusun
perangkat ajar mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disediakan pemerintah
pusat. Capaian Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran, tidak untuk setiap
tahun dan disusun secara komprehensif dalam paragraf sehingga kompetensi yang
dibangun terbaca utuh. Pada Capaian Pembelajaran terdapat komponen-komponen
rasional mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, karakteristik mata pelajaran, capaian
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan ilmu terapan yang muncul dan
berkembang untuk merespons tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan
dan Konseling di SMP di selenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseling agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai
perkembangan secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi
sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah
kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil
C. Tujuan
Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta
didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta mencapai tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial,
belajar, dan karir secara utuh dan optimal.. Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan
Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu Secara lebih rinci,
tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu:
1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya.
D. Karakteristik
E. Lingkup Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan
adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode
kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan
fisik, kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi
individu. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat
membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya.
Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas
perkembangan akan membuat mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan
ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami oleh
guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan
merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Lingkup Capaian Layanan BK di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan.
Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang
dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase SMP. Layanan Bimbingan dan
Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad
ke-21 dalam konteks Indonesia.
Keempat bidang layanan tersebut adalah : 1) pribadi, mencakup aspek-aspek
perkembangan landasan religius, perilaku etis, kematangan emosional, dan
pengembangan pribadi; 2) sosial, yang mencakup aspek-aspek perkembangan kesadaran
bertanggung jawab, kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender;
3) akademik, yang mencakup aspek perkembangan kematangan intelektual; 4) karir, yang
F. Deskripsi Aspek
Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis
mengintegrasikan komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan
kepemimpinan (leadership), bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan
menghasilkan peserta didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun
kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter
sebagai pribadi mandiri. mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu
mengendalikan diri dengan baik serta merespons kebutuhan lingkungan dengan tepat.
Peserta didik/konseli pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam
hidupnya (wellbeing).
Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika
dikaitkan dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh
teknologi dan informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang
begitu cepat akan berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga
saat ini berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila
sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks
perubahan yang terjadi saat ini.
Menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan semakin eksis dan diakui,
baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam
konteks pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan yang holistik. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan
Capaian Layanan keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling
dalam konteks pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing),
Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli.
Dimensi wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif
dengan orang lain positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseling untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta
didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan
akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.
Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan
akan membuat mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan
menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus dipahami oleh
Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan
merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling. memfasilitasi peserta didik
memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi Capaian Pembelajaran yang
diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus untuk mendukung
tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan Karakter Lingkup
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan.
Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang
dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan
Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan
MODUL AJAR
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
NAMA : Putri Dhuha Indah Wijaya, S.Pd
Institusi : SMP N 1 Cikande
Tahun : 2022/2023
Jenjang : SMP
B. KOMPETENSI AWAL
1. Mengenal Arti dan Tujuan Ibadah
2. Berminat Mempelajari arti dan Tujuan Setiap Bentuk Ibadah
3. Melakukan Kegiatan Ibadah dengan Kemauan Sendiri
F. MODEL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran Tatap Muka (Luring)
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami perilaku atau pembiasaan
rajin berdoa.
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui manfaat rajin berdoa
- Peserta didik/konseli mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
kehidupannya
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengidentifikasi tentang manfaat
dan tujuan berdoa
- Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
melakukan kegiatan sehari-hari
C. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu selalu berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan suatu kegiatan?
- Apakah kamu selalu rajin beribadah?
D. ASESMEN
Rancangan Asesmen Diagnostik
A. Asesmen Non-Kognitif
Pertanyaan kunci yang
Informasi apa saja yang ingin digali?
ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu?
B. Asesmen Kognitif
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara
otomatis dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-
ulang, hal ini menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat
dikembangkan dan diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak
melalui pembiasaan, dan perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama,
sosial, emosi, dan konsep diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam
maupun luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu
faktor dari dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama
yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai
bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di
dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan
negara dan agama. Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan
ajaran masing-masing agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan
sila pertama pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban
beribadah sesuai dengan ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan dengan
Tuhan, seperti berterima kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan atau
kelancaran dalam belajar, dan lain sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-
masing individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan yang dimaksud dengan berdoa!
2. Sebutkan adab/ cara berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan mu masing-
masing; minimal 3!
3. Apakah anda merasa sudah rajin berdoa selama ini?
4. Berikan satu contoh perilaku kebiasaan berdoa yang sudah kamu lakukan.
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
rajin berdoa.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang rajin berdoa,
timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang lebih
religius.
3. Setelah menerima materi layanan BK rajin berdoa, saya
menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
beribadah.
4. Materi layanan BK tentang rajin berdoa, menyadarkan saya
akan pentingnya doa dalam perilaku kita.
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
D. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama : Putri Dhuha Indah Wijaya, S.Pd
Institusi : SMP N 1 Cikande
Tahun : 2022/2023
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat memahami peraturan yang ada disekolah
2. Peserta didik/konseli memahami konsekuensi bila melanggar peraturan.
3. Peserta didik/konseli dapat menerapkan peraturan di sekolah dengan baik.
F. MODEL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran Tatap Muka (Luring)
D. ASESMEN
Rancangan Asesmen Diagnostik
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan
A. Asesmen Non-Kognitif
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
B. Asesmen Kognitif
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMP N 1 Cikande
Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan beberapa
pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam
suatu lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman /
sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi,
organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan
ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan
antar anggota kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan
ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam
rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.
4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa
nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia
dalam sebuah masyarakat.
Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
“kemerdekaan” setiap individu.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa
pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara
bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran
dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan
membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa
surat peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang
sedang mengajar.
Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di
sekolah maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada
hari tersebut..
1) Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan
mematuhi apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini
bermanfaat untuk menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat
terbiasa menaati tata tertib diluar lingkung pembelarajan.
2) Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah
mulai dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan
memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua
kegiatan di sekolah berjalan baik dan lancar.
3) Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang
dilanggar akan mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang
pasti dilakukan. Namun hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan
kaidah yang ada dan tidak menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang
dibuat secara tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja
yang boleh dan terlarang untuk dikerjakan.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan yang dimaksud dengan peraturan
2. Apakah kamu merasa sudah mentaati peraturan disekolah selama ini?
3. Adakah peraturan disekolah yang belum kamu taati? Sebutkan!
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
mentaati peraturan disekolah
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang menaati
peraturan, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang
lebih disiplin.
3. Setelah menerima materi layanan BK tentang taat peraturan,
saya menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
aturan disekolah.
4. Materi layanan BK tentang mentaati peraturan,
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk
siswa pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin
(upacara bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru
piket dan membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi
berupa surat peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru
yang sedang mengajar.
Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
Siswi diwajibkan untuk memakai bawahan rok dan baju lengan panjang.
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan
baik di sekolah maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat
keterangan yang ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa
pada hari tersebut..
Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua
siswa akan dipanggil untuk menghadap wali kelas.
Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2
semester, maka dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang
sampah sembarangan.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh pihak sekolah seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun
perangkat sekolah lainnya.
1) Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan
mematuhi apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini
bermanfaat untuk menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat
terbiasa menaati tata tertib diluar lingkung pembelarajan.
2) Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah
mulai dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan
memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua
kegiatan di sekolah berjalan baik dan lancar.
3) Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang
dilanggar akan mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang
pasti dilakukan. Namun hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan
kaidah yang ada dan tidak menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang
dibuat secara tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja
yang boleh dan terlarang untuk dikerjakan.
F. GLOSARIUM
G. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Peraturan sekolah Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Pengenalan visi misi sekolah
2. Mengenal struktur organisasi sekolah
3. Mengetahui fasilitas/sarana dan prasarana sekolah
F. MODEL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Mengenali potensi peserta didik baru
D. ASESMEN
Rancangan Asesmen Diagnostik
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu dapat mengetahui dan memahami visi misi
sekolah
A. Asesmen Non-Kognitif
Pertanyaan kunci yang
Informasi apa saja yang ingin digali?
ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
B. Asesmen Kognitif
Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis Komputer, dan Platform Aplikasi
Pembelajaran
Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata ,
rata-rata, di bawah rata-rata )
3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMP N 1 Cikande
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis
hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang.
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang
merupakan sarana untuk: 1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti
tujuan dan tugas pokok. 2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak
mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak
dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti
itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa
mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai
organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007).
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
B. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud dengan visi?
2. Apa yang dimaksud dengan misi?
3. Bagaimana cara merumuskan visi dan visi?
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
visi dan misi sekolah.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang orientasi
sekolah baru, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi
yang positif.
3. Setelah menerima materi layanan BK pengembangan
interaksi positif disekolah, saya menyadari bahwa saya
belum menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Materi layanan BK tentang orientasi sekolah baru,
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
F. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)