GURU PEMBELAJAR
Di Susun Oleh :
SABARTUA SIANIPAR,S.Pd
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA TEBING TINGG
LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Tangen tahun pelajaran 2021/2022
Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Menyetujui,
Kepala SMP Negeri 1 Tangen Guru BK/Konselor
seutuhnya.
Halaman
KATA PENGANTAR ii
A. Pendahuluan…………………………………………………………………… 5
B. Rasional..................................................................................................... 6
C. Tujuan ....................................................................................................... 7
D. Karakteristik .............................................................................................. 9
F. Deskripsi Aspek.......................................................................................... 12
Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis
mengintegrasikan komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan
kepemimpinan (leadership), bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan menghasilkan peserta
didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun kurang memiliki kemampuan
atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter sebagai pribadi mandiri. mandiri
yang dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespons
kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik/konseli pada akhirnya diharapkan mampu
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (wellbeing).
Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika dikaitkan
dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan
berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang
trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu adanya
upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks perubahan yang terjadi saat ini.
menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan semakin eksis dan diakui, baik secara
keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks
pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan
yang holistik. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks
pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan
yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), Profil
Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli. Dimensi
wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain
positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan
wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain
positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan
lingkungan(environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), dan pertumbuhan pribadi
(personal) growth), (Ryff, 1989; 2011; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup:
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, Berkebinekaan global,
Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan kreatif, serta nilai utama Penguatan Pendidikan
Karakter mencakup Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royang, dan Integritas.
Tugas perkembangan dalam SKKPD yang merupakan dasar dalam menentukan
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang
mencakup: pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang
memiliki Psychological Wellbeing, Profil Pelajar Pancasila, dan Penguataan Pendidikan
Karakter (PPK)
MODUL AJAR
Pribadi (Rajin Berdo’a)
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
NAMA : Agung Budi Purnama, S.Pd
Institusi : SMP N 1 Tangen
Tahun : 2021/2022
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit
B. KOMPETENSI AWAL
1. Mengenal Arti dan Tujuan Ibadah
2. Berminat Mempelajari arti dan Tujuan Setiap Bentuk Ibadah
3. Melakukan Kegiatan Ibadah dengan Kemauan Sendiri
4. MODEL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami perilaku atau pembiasaan rajin
berdoa.
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui manfaat rajin berdoa
- Peserta didik/konseli mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam kehidupannya
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang manfaat dan
tujuan berdoa
- Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
melakukan kegiatan sehari-hari
C. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu selalu berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan suatu
kegiatan?
- Apakah kamu selalu rajin beribadah?
- Apakah kamu tahu bahwa beribadah merupakan suatu kewajiban?
D. ASESMEN
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi manfaat dan tujuan beribadah
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
B. Asesmen Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih
dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru
kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
3. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara
otomatis dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-
ulang, hal ini menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat
dikembangkan dan diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak
melalui pembiasaan, dan perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama,
sosial, emosi, dan konsep diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam
maupun luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu
faktor dari dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama
yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai
bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di
dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan
negara dan agama. Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan
ajaran masing-masing agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan
sila pertama pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban
beribadah sesuai dengan ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan dengan
Tuhan, seperti berterima kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan atau
kelancaran dalam belajar, dan lain sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-
masing individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan
bagian dari kehidupannya. Kebiasaan rajin berdoa juga cerminan seseorang selalu bersyukur
dengan segala keadaannya
1. Instrumen Penilaian Hasil
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan yang dimaksud dengan berdoa!
2. Sebutkan adab/ cara berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan mu masing-
masing; minimal 3!
3. Apakah anda merasa sudah rajin berdoa selama ini?
4. Berikan satu contoh perilaku kebiasaan berdoa yang sudah kamu lakukan.
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
rajin berdoa.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang rajin berdoa,
timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang lebih
religius.
3. Setelah menerima materi layanan BK rajin berdoa, saya
menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
beribadah.
4. Materi layanan BK tentang rajin berdoa, menyadarkan saya
akan pentingnya doa dalam perilaku kita.
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
C.GLOSARIUM
- Esential:
penting, perlu, bersifat mendasar
D. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)
MODUL AJAR
Belajar Dan Sosial
(Aku Taat Pada Peraturan)
4. INFORMASI UMUM
C. IDENTITAS MODUL
NAMA : Agung Budi Purnama, S.Pd
Institusi : SMP N 1 Tangen
Tahun : 2021/2022
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit
D. KOMPETENSI AWAL
4. Peserta didik dapat memahami peraturan yang ada disekolah
5. Peserta didik/konseli memahami konsekuensi bila melanggar peraturan.
6. Peserta didik/konseli dapat menerapkan peraturan di sekolah dengan baik.
5. PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia
- Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta
menyadari peranannya sebagai warga negara
6. SARANA DAN PRASARANA
Sarana : Handphone, Laptop, Alat perekam,
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang
relevan )
8. MODEL PEMBELAJARAN
- Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring
5. KOMPONEN INTI
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengenal alasan perlunya menaati aturan/norma
berperilaku
- Peserta didik/konseli dapat memahami keragaman aturan/patokan berperilaku dalam
konteks budaya
- Peserta didik/konseli mau mengekspresikan atas dasar pertimbangan kontekstual
G. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang peraturan yang
harus di taati disekolah
- Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk mentaati peraturan yang ada
disekolah
H. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu ketahui dari pengertian peraturan?
- Apakah kamu selalu mentaati peraturan yang ada disekolah?
- Peraturan apa saja yang harus kamu taati saat berada dilingkungan sekolah?
I. ASESMEN
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan
E. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
F. Asesmen Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih
dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru
kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
6. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan beberapa
pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam
suatu lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman /
sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi,
organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan
ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan
antar anggota kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan
ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam
rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.
4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa
nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam
sebuah masyarakat.
Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
“kemerdekaan” setiap individu.
Pernyataan tersebut memuat poin yaitu membatasi.
8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia
hidup tertib dan teratur.
Poin di dalam pernyataan tersebut yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga
masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai
tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus ditaati.
Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita
kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi,organisasi, sangsi,perangkat,disepakati,
mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur,
ketentuan, dan harus ditaati.
Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan,
disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan, sangsi,
tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.
Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman
yang merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang
bersifat mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk
menghindari sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan
menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan
sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk memberi
batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondusif dalam
menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa
pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara
bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran
dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan
membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa
surat peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang
sedang mengajar.
Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
a. Senin – Selasa : seragam putih abu-abu.
b. Rabu – Kamis : seragam batik sekolah.
c. Jumat – Sabtu : seragam Pramuka.|
d. Siswi diwajibkan untuk memakai bawahan rok dan baju lengan panjang.
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di
sekolah maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada
hari tersebut..
Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua siswa akan
dipanggil untuk menghadap wali kelas.
Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2 semester,
maka dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah
sembarangan.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pihak sekolah seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun perangkat
sekolah lainnya.
Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa senjata
tajam, narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di dalam
dan luar lingkungan sekolah.
Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru piket.
Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin guru piket.
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka akan
dikenakan sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar
lingkungan sekolah
Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan
mematuhi apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini bermanfaat
untuk menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat terbiasa menaati
tata tertib diluar lingkung pembelarajan.
2. Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan memahami hak,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua kegiatan di sekolah
berjalan baik dan lancar.
3. Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang dilanggar
akan mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang pasti dilakukan.
Namun hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan kaidah yang ada dan
tidak menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang dibuat secara
tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja yang boleh dan
terlarang untuk dikerjakan.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang
harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang
berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku
yang diharuskan dan yang dilarang.
Peraturan juga berguna bagi perkembangan mental dan psikologis bagi yang
menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang baik
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
C. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
5. Jelaskan yang dimaksud dengan peraturan
6. Apakah kamu merasa sudah mentaati peraturan disekolah selama ini?
7. Adakah peraturan disekolah yang belum kamu taati? Sebutkan!
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
mentaati peraturan disekolah
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang menaati
peraturan, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang
lebih disiplin.
3. Setelah menerima materi layanan BK tentang taat peraturan,
saya menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
aturan disekolah.
4. Materi layanan BK tentang mentaati peraturan,
menyadarkan saya akan pentingnya kedisiplinan
dilingkungan sekolah.
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa
pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara
bendera).
Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran
dimulai.
Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan
membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa
surat peringatan 1.
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang
sedang mengajar.
Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
a. Senin – Selasa : seragam putih abu-abu.
b. Rabu – Kamis : seragam batik sekolah.
c. Jumat – Sabtu : seragam Pramuka.|
d. Siswi diwajibkan untuk memakai bawahan rok dan baju lengan panjang.
Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di
sekolah maupun diluar sekolah.
Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada
hari tersebut..
Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua siswa akan
dipanggil untuk menghadap wali kelas.
Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2 semester,
maka dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah
sembarangan.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pihak sekolah seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun perangkat
sekolah lainnya.
Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa senjata
tajam, narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di dalam
dan luar lingkungan sekolah.
Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru piket.
Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin guru piket.
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka akan
dikenakan sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar
lingkungan sekolah
Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan mematuhi
apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini bermanfaat untuk
menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat terbiasa menaati tata
tertib diluar lingkung pembelarajan.
2. Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan memahami hak,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua kegiatan di sekolah
berjalan baik dan lancar.
3. Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang dilanggar
akan mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang pasti dilakukan.
Namun hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan kaidah yang ada dan
tidak menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang dibuat secara
tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja yang boleh dan
terlarang untuk dikerjakan.
Setiap peraturan harus ditaati dan dijadikan pegangan. sekolah mempunyai
kewajiban agar setiap murid dapat menjalankan peraturan tersebut dengan sebaik-
baiknya karena harus diakui bahwa sekolah adalah gerbang siswa untuk hidup
bermasyarakat bila siswa tidak mampu untuk hidup disiplin di lingkungan sekolah
maka besar kemungkinan Ia juga tidak akan hidup disiplin ketika terjun di
masyarakat.
Tujuan tata tertib sekolah sangat penting. Secara umum dibuatnya tata tertib
sekolah mempunyai tujuan utama agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan
kewajiban serta melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan dengan
lancar.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang
harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang
berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku
yang diharuskan dan yang dilarang.
G. GLOSARIUM
- Psikologis:
Bersifat kejiwaan
H. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Peraturan sekolah Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)
MODUL AJAR
Sosial
(Orientasi Lingkungan Sekolah Baru)
7. INFORMASI UMUM
E. IDENTITAS MODUL
NAMA : Agung Budi Purnama, S.Pd
Institusi : SMP N 1 Tangen
Tahun : 2021/2022
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit
F. KOMPETENSI AWAL
7. Pengenalan visi misi sekolah
8. Mengenal struktur organisasi sekolah
9. Mengetahui fasilitas/sarana dan prasarana sekolah
8. KOMPONEN INTI
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Mengenali potensi peserta didik baru
- Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara
lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah
- Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa
baru;
L. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan mencari informasi terkait visi dan misi sekolah
- Peserta didik secara mandiri mau mengembangkan interkasi positifn antar siswa dan
warga sekolah lainnya.
M. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu sudah mengetahui tentang visi dan misi sekolah?
- Apakah kamu mengetahui fasilitas yang ada disekolah kamu?
- Apakah kamu dapat berinteraksi baik dengan seluruh warga sekolah??
N. ASESMEN
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu dapat mengetahui dan memahami visi misi
sekolah
I. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon Form online
serta menceritakan melalui tulisan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan Platform Webinar
orang tua siswa
J. Asesmen Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih
dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru
kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
9. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis
hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang.
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang
merupakan sarana untuk: 1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti
tujuan dan tugas pokok. 2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak
mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak
dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti
itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa
mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai
organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007).
Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan.
Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2. Secara eksplisit
mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi
masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
1. Instrumen Penilaian Hasil
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
D. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
8. Apa yang dimaksud dengan visi?
9. Apa yang dimaksud dengan misi?
10. Bagaimana cara merumuskan visi dan visi?
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
visi dan misi sekolah.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang orientasi
sekolah baru, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi
yang positif.
3. Setelah menerima materi layanan BK pengembangan
interaksi positif disekolah, saya menyadari bahwa saya
belum menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Materi layanan BK tentang orientasi sekolah baru,
menyadarkan saya akan pentingnya berinteraksi dengan baik
disekolah.
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
11. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
12. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
13. Metode yang digunakan variatif dan menarik
14. Menggunakan media layanan BK
15. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi
Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat,
Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
11. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
12. Peserta didik mempunyai perasaan positif
13. Peserta didik berkurang masalahnya
14. Peserta didik terentaskan masalahannya
15.Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
11. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan
BK
12. Peserta didik aktif bertanya
13. Peserta didik aktif menjawab
14. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
15. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
11. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
12. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
13. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
14. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
15. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
K.GLOSARIUM
- Framework:
Rangka (tujuan dasar)
L. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-
MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)