Anda di halaman 1dari 58

MODUL

KUMER

Bimbingan dan Konseling Kelas 7


Tahun Pelajaran 2023/2024
SMP N 1 TANGEN

Di Susun Oleh :
RIRIN APRILAWATI, S.Pd
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SRAGEN

LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Tangen tahun pelajaran 2023/2024 ini

telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................

Tanggal : .................................................................................

Menyetujui,
Kepala SMP Negeri 1 Tangen Guru BK/Konselor

Tri Wahyuni, M.Pd Ririn Aprilawati, S.Pd


NIP. 19710223 199412 2 002
KATA PENGANTAR

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat

mencapai perkembangan secara optimal. Semasa SMP, peserta didik dituntut

untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengambil pilihan,

bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika

kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat

dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan

kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan

pendidikan karakter peserta didik/konseling.

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan,

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya

menguatkan peran layanan Bimbingan dan Konseling dengan menyusun

model inspiratif layanan Bimbingan dan Konseling yang mengacu kepada

dokumen Capaian Layanan (CL) yang telah dikembangkan. Harapannya

satuan pendidikan dapat mengembangkan sendiri perangkat layanan

Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi peserta didik dalam

mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila

seutuhnya.

Tangen, Juli 2023


Penyusun
Ririn Aprilawati, S.Pd

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

A. Pendahuluan…………………………………………………………………… 5

B. Rasional..................................................................................................... 6

C. Tujuan ....................................................................................................... 7

D. Karakteristik .............................................................................................. 9

E. Lingkup Capaian ....................................................................................... 11

F. Deskripsi Aspek.......................................................................................... 12

G. Alur Capaian Pelayanan Bimbingan dan Konseling ................................ 14

H. Pemetaan Capaian Layanan Kompetensi Berdasarkan Standar Kompetensi

Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) SMP .................................................... 17

I MODEL INSPIRATIF LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING......................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................29


A. Pendahuluan
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan dokumen utama bagi setiap guru mata
pelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Guru menyusun perangkat
ajar mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disediakan pemerintah pusat. Capaian
Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran, tidak untuk setiap tahun dan disusun secara
komprehensif dalam paragraf sehingga kompetensi yang dibangun terbaca utuh. Pada Capaian
Pembelajaran terdapat komponen-komponen rasional mata pelajaran, tujuan mata pelajaran,
karakteristik mata pelajaran, capaian setiap fase menurut elemen, capaian dalam setiap fase
secara keseluruhan, alur capaian pembelajaran setiap tahun (kelas), dan alur konten materi
pelajaran setiap tahun (kelas).
Upaya memperoleh Capaian Pembelajaran membutuhkan kerja sama dari berbagai
pihak yaitu: guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Guru
mengupayakan tercapainya Capaian Pembelajaran melalui kegiatan belajar mengajar, guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor mengupayakan tercapainya tugas perkembangan
melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan, sedangkan tenaga pendidik
membantu menyediakan sarana prasarana demi lancarnya proses belajar mengajar. Senyampang
dengan mata pelajaran, Bimbingan dan Konseling menggunakan Capaian Layanan (CL) yang
merupakan dokumen utama bagi guru Bimbingan dan Konseling atau Senyampang dengan mata
pelajaran, Bimbingan dan Konseling menggunakan Capaian Layanan (CL) yang merupakan
dokumen utama bagi guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka pengembangan
layanan Bimbingan dan Konseling. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyusun
perangkat layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada Capaian Layanan yang telah
disediakan pemerintah pusat. Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai bagian integral dari sistem
pendidikan di sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran. Pelayanan BK
membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Dengan demikian, Capain Layanan
BK mengacu pada Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) yang telah
dirumuskan dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, dengan rujukan implementasinya
melalui Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling(POP BK) di setiap
satuan pendidikan. Capaian Layanan BK merupakan dokumen utama sebagai bagian dari
pengembangan kurikulum satuan pendidikan Capaian Layanan BK memiliki komponen-
komponen yang terdiri atas : rasional, tujuan, karakteristik, lingkup capaian, deskripsi aspek, dan
alur capaian.

B. Rasional
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan ilmu terapan yang muncul dan berkembang untuk
merespons tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan dan Konseling di SMP di
selenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseling agar mampu
mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal.
Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual
dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi
perkembangan yang memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil pilihan dan
keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Setiap peserta didik/konseling di SMP satu dengan lainnya berbeda dalam hal
kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik, dan latar belakang keluarga serta
pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan
pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan Bimbingan dan Konseling. Siswai lain,
peserta didik/konseli di SMP berada dalam rentangan usia yang hampir sama, sehingga tugas
perkembangan yang hendak dicapai umumnya adalah sama. Namun, apabila dilihat secara
individual perkembangan peserta didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan
Konseling di SMP dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan ndividual perkembangan peserta
didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan
oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta
didik/konseli mencapai Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta
didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses sejahtera, dan bahagia
dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas
kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan antara guru
Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf administrasi,
orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta
didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
C. Tujuan
Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta didik/konseli
agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta mencapai tugas-
tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir secara utuh dan
optimal.. Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu
konseli agar mampu Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah
membantu konseli agar mampu:
1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya.
2. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa
yang akan datang.
3. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin.
4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya; dan
6. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam Bimbingan dan Konseling Perkembangan, tujuan Bimbingan dan Konseling lebih
diarahkan pada tercapainya tugas perkembangan peserta didik/konseli. Dengan demikian, yang
disebut dengan individu bermasalah adalah peserta didik/konseli yang belum mencapai tugas
perkembangannya.
Tugas guru Bimbingan dan Konseling/konselor adalah membantu peserta didik untuk mencapai
tugas perkembangannya.
Tugas perkembangan
peserta didik/konseling SMP adalah:
1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan umat manusia.
3) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, dan ekonomi.
4) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan
karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat;
5) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial
yang lebih luas;
6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
atau wanita
7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik
dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat
8) Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni
10) Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.

D. Karakteristik
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai
perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses
perkembangan peserta didik/konseling, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh
dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal Bimbingan dan Konseling
menggunakan paradigma perkembangan individu, yang menekankan ada upaya mengembangkan
potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan
Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif.
Meskipun demikian, paradigma preventif
perkembangan tidak mengabaikan layanan Bimbingan dan Konseling yang berorientasi pada
pencegahan timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah (kuratif).
Komponen program layanan Bimbingan dan Konseling didasarkan pada Permendikbud Nomor
111 Tahun 2014, mencakup empat komponen yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanaan individual, layanan responsive, dan dukungan sistem.
1. Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan
dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Strategi layanan dasar yang dapat dilaksanakan antara lain adalah klasikal,
kelas besar/lintas kelas, kelompok, dan menggunakan media tertentu.
Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang
diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui
oleh peserta didik/konselng.
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar
memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan
secara proaktif terhadap informasi tersebut.
3. Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang memiliki
kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah
memberikan (1) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang mengalami krisis, peserta
didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan
pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak
bijaksana. Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-
masalah belajar, pribadi, sosial dan antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
belajar, pribadi, sosial dan karir.
4. Dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan
sistem antara lain: (1) administrasi yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti kegiatan asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program
Bimbingan dan Konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
Bimbingan dan Konseling, serta (2) kegiatan tambahan dalam penyelenggaraan pendidikan di
SMP dan pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling
di SMP mencakup semua komponen dan bidang layanan melalui layanan langsung, media,
kegiatan administrasi, serta kegiatan tambahan dan pengembangan keprofesian guru Bimbingan
dan Konseling. Layanan langsung meliputi: (1) konseling individual, (2) konseling kelompok,
(3) bimbingan kelompok, (4) bimbingan klasikal, (5) bimbingan kelas besar atau lintas kelas, (6
konsultasi, (7) kolaborasi, (8) alih tangan kasus, (9) konferensi kasus, (10) layanan advokasi, dan
(11) layanan peminatan.
Layanan Bimbingan dan Konseling melalui media meliputi: (1) papan bimbingan, (2) kotak
masalah, (3) leaflet, dan (4) pengembangan media Bimbingan dan Konseling. Kegiatan
administrasi meliputi: (1) pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen kebutuhan, (2) penyusunan dan
pelaporan program kerja, (3) evaluasi Bimbingan dan Konseling, (4) pelaksanaan administrasi
dan manajemen Bimbingan dan Konseling, dan (5) kunjungan rumah. Kegiatan tambahan
meliputi: (1) kegiatan sebagai Kepala/Wakil Kepala Sekolah, Pembina OSIS, Pembina
Ekstrakurikuler, Pembina Pramuka, dan Koordinator BK serta pengembangan keprofesian
meliputi: (1) seminar, (2) workshop, (3) pelatihan, dan (4) studi lanjut. Layanan Bimbingan dan
Konseling secara langsung (tatap muka) antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan
konseli dan tidak langsung (menggunakan media tertentu) dan diberikan secara individual
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah peserta didik/konseli
yang dilayani lebih dari satu orang), Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar hasil
asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan
kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta didik/konselng besar atau lintas kelas
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan klasikal).
E. Lingkup Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli
untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas
yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan
tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli
menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal
bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.
Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan
membuat mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan
menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
fase berikutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami oleh guru Bimbingan dan
Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling.
Lingkup Capaian Layanan BK di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan. Empat
bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari
tugas perkembangan peserta didik fase SMP. Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk
optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam
rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad ke-21 dalam konteks Indonesia.
Keempat bidang layanan tersebut adalah : 1) pribadi, mencakup aspek-aspek perkembangan
landasan religius, perilaku etis, kematangan emosional, dan pengembangan pribadi; 2) sosial,
yang mencakup aspek-aspek perkembangan kesadaran bertanggung jawab,
kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender; 3) akademik, yang
mencakup aspek perkembangan kematangan intelektual; 4) karir, yang mencakup
aspek-aspek perkembangan perilaku kewirausahaan dan wawasan serta kesiapan karir.
Secara lebih rinci.

F. Deskripsi Aspek

Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis mengintegrasikan
komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan kepemimpinan (leadership),
bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan menghasilkan peserta
didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun kurang memiliki kemampuan
atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter sebagai pribadi mandiri. mandiri yang
dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespons
kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik/konseli pada akhirnya diharapkan mampu
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (wellbeing).
Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika dikaitkan
dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan
informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan
berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang trans-
ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu adanya upaya-upaya
untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks perubahan yang terjadi saat ini.
menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan semakin eksis dan diakui, baik secara
keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan
semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan keilmuan maupun
praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting
dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), Profil
Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli. Dimensi wellbeing
mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain positive
relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan
wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain
positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan(environmental
mastery), tujuan hidup (purpose in life), dan pertumbuhan pribadi (personal) growth), (Ryff,
1989; 2011; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup: Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhak mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis
dan kreatif, serta nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter mencakup Religius, Nasionalisme,
Kemandirian, Gotong royang, dan Integritas.
Tugas perkembangan dalam SKKPD yang merupakan dasar dalam menentukan
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang
mencakup: pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan
Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki
Psychological Wellbeing, Profil Pelajar Pancasila, dan Penguataan Pendidikan
Karakter (PPK).

G. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta

didik/konseling untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta

didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan

menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya,


kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat

mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat

peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu

tugas perkembangan harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena

pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.

memfasilitasi peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi Capaian

Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus untuk

mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan Karakter

Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4 (empat) bidang

layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang

dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan

Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad

21 dalam konteks Indonesia.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang

mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan

Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki

Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling Tradisional


dengan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
NO Bimbingan dan Konseling NO Bimbingan dan Konseling
tradisional Perkembangan
1. Bersifat Reaktif 1. Terencana
2. Pendekatan Krisis 2. Pendekatan Preventif dan
(Remediatif) Krisis
3. Hanya melakukan 3. Melaksanakan Bimbingan
konseling individual dan konseling
4. Tidak semua siswa 4. Semua siswa (for all)
mendapat layanan mendapat layanan
5. Menekankan layanan 5. Menekankan kepada
Informasi program pengembangan
6. Programnya tidak 6. Programnya terstruktur
terstruktur
7. Hanya dilakukan oleh 7. Dilakukan oleh konselor
Konselor sendiri dan personel sekolah
dalam suatu team Work
MODUL AJAR

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ririn Aprilawati, S.Pd
Instansi : SMP N 1 Tangen
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling
Fase / Kelas : D / VII
Bab I : Rajin Berdo’a
Sub Bab : Apa itu Berdo’a?
Elemen : Pemahaman Beribadah
Capaian Pembelajaran : Di fase ini, Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan
memahami perilaku atau pembiasaan rajin berdoa.

Peserta didik juga merencanakan dan melakukan langkah-


langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan

Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit

B. KOMPETENSI AWAL
1. Mengenal Arti dan Tujuan Ibadah
2. Berminat Mempelajari arti dan Tujuan Setiap Bentuk Ibadah
3. Melakukan Kegiatan Ibadah dengan Kemauan Sendiri
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME
- Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana : Handphone, Laptop, Alat perekam,
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang
relevan )
E. TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.)

F. MODEL PEMBELAJARAN
- Model pembelajaran : Contektual theaching and learning

KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami perilaku atau pembiasaan
rajin berdoa.
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui manfaat rajin berdoa secara detail
- Peserta didik/konseli mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
kehidupannya secara mandiri
B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami perilaku atau pembiasaan
rajin berdoa yang telah dipelajari
- Peserta didik/konseli dapat mengetahui manfaat rajin berdoa
- Peserta didik/konseli mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
kehidupannya
C. BERDIFERENSIASI
a. Konten: Pengembangan 3 konten pembelajaran, konten bagi peserta didik yang
belum membaca dan belum memahami materi prasyarat , konten bagi peserta
didik yang sudah membaca tapi belum memahami materi prasyarat dan konten
bagi peserta didik yang sudah membaca dan sudah memahami materi prasyarat
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan menda-
patkan porsi lebih dari guru sebagai mentor, sementara bagi peserta didik yang su-
dah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran
guru sebagai fasilitator, bagi bagi peserta didik yang sudah siap belajar dan paham
akan materi akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran
guru sebagai fasilitator dan anak akan menjadi mentor bagi rekannya yang
memerlukan pendampingan/bantuan
c. Produk : Hasil belajar disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
D. INTERNALISASI
a. Sekolah adiwiyata : cabang ilmu yang mempelajari tentang makhluk yang
beribadah dan berwawasan lingkungan
b. Anti Perundungan : Membantu serta mendampingi peserta didik yang kesulitan
dan butuh bantuan dalam pengerjaan tanpa mengejeknya
c. Toleransi : membangun konsep pemahaman kearifan lokal agar menghargai
sesama dan bertoleransi serta berwawasan lingkungan.
d. Digitalisasi Sekolah : Guru mengajar memanfaatkan HP/LCD dan aplikasi
E. ASESMEN/PENILAIAN

Rancangan Asesmen Diagnostik


Jenjang/ Kelas SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Capaian Pembelajaran FASE D
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi manfaat dan tujuan beribadah

A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang
ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Pergaulan siswa Hal apa saja yang paling
menyenangkan dan tidak
menyenangkan ?
Kondisi keluarga Apa saja aktifitas kamu di
rumah sewaktu belajar
daring?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa Form online
emoticon serta menceritakan melalui tulisan
Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki Platform Webinar
kendala atau tantangan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan Platform Webinar
dengan orang tua siswa

B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen 10.00-11.00 Durasi Asesmen 60 menit

Identifikasi materi Pertanyaan Kemung-kinan Skor Rencana


yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut
Manfaat dan tujuan Jelaskan yang 1.identifikasi 1-5 Mengkelomp
berdo’a dimaksud dengan 2.Deskripsi okkan Siswa
berdoa bagian ( amat sesuai
3 .Penutup kurang, kategori
kurang,
sedang, Menyesuaika
baik , n
amat baik ) pembelajaran
sesuai dengan
kategori

Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Membuat jadwal pelaksanaan
Mempersiapkan Materi sesuai panduan
Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis Komputer, dan Platform Aplikasi
Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , Pembelajaran
rata-rata, di bawah rata-rata )
Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas
dan mendapat tambahan pelajaran.

F. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengidentifikasi tentang manfaat
dan tujuan berdoa
- Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk rajin berdoa dalam
melakukan kegiatan sehari-hari
G. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu selalu berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan suatu kegiatan?
- Apakah kamu selalu rajin beribadah?
- Apakah kamu tahu bahwa beribadah merupakan suatu kewajiban?
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tahap Awal / Pendahuluan

a. Pernyataan tujuan (melalui 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.


Google Meet) / Tatap muka 2. Ice Breaking.
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan
dan konseling tentang rajin berdoa.
4. Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan
tujuan layanan yang disampaikan oleh guru BK.
b. Penjelasan tentang 1. Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
langkah-langkah kegiatan tugas dan tanggung jawab peserta didik.
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan) hari ini
akan melakukan kegiatan selama 2 jam (2x40
menit) layanan.
3. Kesepakatan akan melaksanakan kegiatan dengan
baik.

c. Mengarahkan kegiatan Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang


(konsolidasi) apa saja dan bagaimana perilaku peserta didik
berdoa (Diskusi melalui Google Classroom)

d. Tahap Peralihan (Transisi) Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta


didik melaksanakan kegiatan, dan memulai
ketahap inti

2.Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik 1. Peserta didik mengamati tayangan slide/
video/membaca modul.
2. Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan.
3. Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang
video/ gambar tersebut.
4. Peserta didik mengidentifikasi tentang hak dan
kewajiban.
5. Peserta didik mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil kelompok.
b. Kegiatan guru BK 1. Guru BK menayangkan video/ gambar yang
berhubungan dengan layanan materi Bimbingan
dan Konseling.
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat.
3. Guru BK membagi kelas menjadi beberapa
kelompok.
4. Guru BK membagi lembar kerja.
5. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar
kerja.
6. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.
7. Guru membuat catatan-catatan observasi selama
proses layanan.
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
dibahas minggu depan .
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi

1. Evaluasi proses a. Keterlaksanaan program.


b. Perolehan peserta didik pasca layanan.
c. Perhatian peserta didik.
d. Kesesuaian pogram.

2. Evaluasi hasil a. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang


diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah
yang dibahas (understanding).
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses /
topic yang dibahas (comfortable).
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengentasan masalah (action).

I. REFLEKSI

Refleksi
a) Peserta didik yang mungkin sudah menjawab selama aktivitas utama. Peserta didik
juga dapat menambahkan jawaban pada pertanyaan teman jika ia mengetahui
jawabannya.
b) Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan. Contoh pertanyaannya
adalah, Jadi sikap atau perilaku apa saja yang penting dimiliki seorang yang rajin
berdo’a? Sudahkah kalian melakukannya? Jika belum, bagaimana cara melakukan
dengan tertib?

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMP N 1 Tangen
Mata Pelajaran: Bimbingan Konseling (BK)
Kelas /Smtr : VII / 1
Alokasi Waktu : 2 JP (2X40menit)

Menurut KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia; doa adalah permohonan
(harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Sedangkan berdoa artinya adalah
mengucapkan (memanjatkan) doa kepada Tuhan. Pengertian lainnya; Doa sebagai
permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Berdoa dapat di artikan
mengucapkan (memanjatkan) doa kepada Tuhan (Allah) yang di dalamnya ada pujian,
harapan, dan permintaan. Dapat dikatakan bahwa setiap orang yang beragama pasti berdoa.
Doa menjadi bagian yang esensial dalam kehidupan manusia yang beragama. Doa
memegang peranan penting untuk kelangsungan dan perjalanan hidup manusia, untuk itu
hampir disetiap perjalanan hidup manusia beragama, ia akan berdoa untuk melakukan segala
sesuatu agar ia memperoleh selamat dan sejahtera. Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dan
sesehari.
Berdoa merupakan salah satu contoh perwujudan menjalankan ibadah. Berdoa di lakukan
sesuai ajaran agama masing-masing; tidak ada yang saling memaksakan kehendak. Melalui
doa membuat hati jadi lembut, jernih, bersih dari virus-virus dan bakteri-bakteri yang
mengotori hati.
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis
dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang, hal
ini menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat dikembangkan dan
diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak melalui pembiasaan, dan
perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama, sosial, emosi, dan konsep
diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam
maupun luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu
faktor dari dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama
yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa
Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di dalam
makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara
dan agama. Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan
ajaran masing-masing agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan
sila pertama pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban
beribadah sesuai dengan ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan
dengan Tuhan, seperti berterima kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan
atau kelancaran dalam belajar, dan lain sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-masing
individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan bagian
dari kehidupannya. Kebiasaan rajin berdoa juga cerminan seseorang selalu bersyukur
dengan segala keadaannya

Instrumen Penilaian Hasil

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan yang dimaksud dengan berdoa!
2. Sebutkan adab/ cara berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan mu masing-masing;
minimal 3!
3. Apakah anda merasa sudah rajin berdoa selama ini?
4. Berikan satu contoh perilaku kebiasaan berdoa yang sudah kamu lakukan.

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi
Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
rajin berdoa.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang rajin berdoa,
timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang lebih
religius.
3. Setelah menerima materi layanan BK rajin berdoa, saya
menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
beribadah.
4. Materi layanan BK tentang rajin berdoa, menyadarkan saya
akan pentingnya doa dalam perilaku kita.

Instrumen Penilaian Proses

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN
YA TIDAK

A Keterlaksanaan program

1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL


2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

3. Metode yang digunakan variatif dan menarik

4. Menggunakan media layanan BK


5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan

1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru

2. Peserta didik mempunyai perasaan positif

3. Peserta didik berkurang masalahnya

4. Peserta didik terentaskan masalahannya

5. Berkembangnya PTSDL

C Perhatian Peserta Didik

1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

2. Peserta didik aktif bertanya

3. Peserta didik aktif menjawab


4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua

D Kesesuaiaan Program

1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik


3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 3 alternatif :
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih
dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru
kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
b. Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi
peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk
lebih mendalami dan pengembangan materi.

C. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Berdoa merupakan salah satu contoh perwujudan menjalankan ibadah. Berdoa di lakukan
sesuai ajaran agama masing-masing; tidak ada yang saling memaksakan kehendak. Melalui
doa membuat hati jadi lembut, jernih, bersih dari virus-virus dan bakteri-bakteri yang
mengotori hati.
Pembiasaan perilaku rajin berdoa adalah perilaku yang ditunjukkan anak secara otomatis
dan diperoleh dari hasil kegiatan berdoa yang dilakukan setiap hari atau berulang-ulang, hal
ini menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki keunikan sehingga dapat dikembangkan dan
diterapkan kepada anak. Pengembangan perilaku rajin berdoa anak melalui pembiasaan, dan
perilaku anak usia dini mencakup moral, disiplin, sikap beragama, sosial, emosi, dan konsep
diri.
Terbentuknya perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor dari dalam
maupun luar. Faktor luar seperti dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah selain itu
faktor dari dalam bisa dari fisik anak, kecerdasan serta emosionalnya.
Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama
yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai
bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di
dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan
negara dan agama. Nilai-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan
ajaran masing-masing agama. Perilaku rajin berdoa merupakan salah satu contoh penerapan
sila pertama pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semua agama menjalankan kewajiban
beribadah sesuai dengan ajarannya masing-masing. Berdoa berarti menjalin hubungan dengan
Tuhan, seperti berterima kasih atas nikmat yang diberikan, meminta pertolongan atau
kelancaran dalam belajar, dan lain sebagainya.
Manfaat rajin berdoa dalam kehidupan sehari-hari dapat di rasakan oleh masing-masing
individu. Karakter seseorang dapat terbentuk ketika berdoa menjadi kebiasaan dan bagian dari
kehidupannya. Kebiasaan rajin berdoa juga cerminan seseorang selalu bersyukur dengan
segala keadaannya.

D. GLOSARIUM
- Esential: penting, perlu, bersifat mendasar
-
E. DAFTAR PUSTAKA
• Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP- MTs
kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
• Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
• Internet (Google, Youtube, dll)

Mengetahui Tangen, Juli 2023


Kepala sekolah Guru BK

Tri Wahyuni, M.Pd Ririn Aprilawati, S.Pd


NIP. 19710223 199412 2 002
MODUL AJAR
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ririn Aprilawati, S.Pd
Instansi : SMP N 1 Tangen
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling
Fase / Kelas : D / VII
Bab I : Aku Taat Pada Aturan
Sub Bab : Apa itu Taat Pada Aturan?
Elemen : Pemahaman Tata Tertib
Capaian Pembelajaran : Di fase ini, Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan
memahami aturan yang berlaku.

Peserta didik juga merencanakan dan melakukan langkah-


langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan

Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit

B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat memahami peraturan yang ada disekolah
2. Peserta didik/konseli memahami konsekuensi bila melanggar peraturan.
3. Peserta didik/konseli dapat menerapkan peraturan di sekolah dengan baik.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia
- Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang
baik serta menyadari peranannya sebagai warga negara
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana : Handphone, Laptop, Alat perekam
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal, modul belajar lain yang relevan )
E. TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.)
F. MODEL PEMBELAJARAN
- Model pembelajaran : Contektual theaching and learning dan tatap muka

KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengenal alasan perlunya menaati aturan/norma
berperilaku secara mandiri
- Peserta didik/konseli dapat memahami keragaman aturan/patokan berperilaku dalam
konteks budaya di masyarakat
- Peserta didik/konseli mau mengekspresikan atas dasar pertimbangan kontekstual
B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik/konseli dapat mengenal alasan perlunya menaati aturan/norma
berperilaku
- Peserta didik/konseli dapat memahami keragaman aturan/patokan berperilaku dalam
konteks budaya
- Peserta didik/konseli mau mengekspresikan atas dasar pertimbangan kontekstual
C. BERDIFERENSIASI
a. Konten : Pengembangan 3 konten pembelajaran, konten bagi peserta didik yang
belum membaca dan belum memahami materi prasyarat , konten bagi peserta didik
yang sudah membaca tapi belum memahami materi prasyarat dan konten bagi pe-
serta didik yang sudah membaca dan sudah memahami materi prasyarat
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan menda-
patkan porsi lebih dari guru sebagai mentor, sementara bagi peserta didik yang su-
dah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran
guru sebagai fasilitator, bagi bagi peserta didik yang sudah siap belajar dan paham
akan materi akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru
sebagai fasilitator dan anak akan menjadi mentor bagi rekannya yang memerlukan
pendampingan/bantuan
c. Produk : Hasil belajar disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
D. INTERNALISASI
a. Sekolah adiwiyata : Ilmu yang mempelajari tentang etika dan berwawasan
lingkungan
b. Anti Perundungan : Membantu serta mendampingi peserta didik yang kesulitan dan
butuh bantuan dalam pengerjaan tanpa mengejeknya
c. Toleransi : membangun konsep pemahaman kearifan lokal agar menghargai sesama
dan bertoleransi serta berwawasan lingkungan.
d. Digitalisasi Sekolah : Guru mengajar memanfaatkan HP/LCD dan aplikasi
E. ASESMEN / PENILAIAN

Rancangan Asesmen Diagnostik


Jenjang/ Kelas SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Capaian Pembelajaran FASE D
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan

A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang
ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Pergaulan siswa Hal apa saja yang paling
menyenangkan dan tidak
menyenangkan ?
Kondisi keluarga Apa saja aktifitas kamu di
rumah sewaktu belajar
daring ?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa Form online
emoticon serta menceritakan melalui tulisan
Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki Platform Webinar
kendala atau tantangan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan Platform Webinar
dengan orang tua siswa

B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen 10.00-11.00 Durasi Asesmen 60 menit

Identifikasi materi Pertanyaan Kemung-kinan Skor Rencana


yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut
Manfaat dan tujuan Jelaskan yang 1.identifikasi 1-5 Mengkelomp
taat pada aturan dimaksud dengan taat 2.Deskripsi okkan Siswa
pada aturan bagian ( amat sesuai
3 .Penutup kurang, kategori
kurang,
sedang, Menyesuaika
baik , n
amat baik ) pembelajaran
sesuai dengan
kategori

Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Membuat jadwal pelaksanaan
Mempersiapkan Materi sesuai panduan
Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis Komputer, dan Platform Aplikasi
Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , Pembelajaran
rata-rata, di bawah rata-rata )
Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas
dan mendapat tambahan pelajaran.

F. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang peraturan
yang harus di taati disekolah
- Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk mentaati peraturan yang
ada disekolah
G. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu ketahui dari pengertian peraturan?
- Apakah kamu selalu mentaati peraturan yang ada disekolah?
- Peraturan apa saja yang harus kamu taati saat berada dilingkungan sekolah?
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Tahap Awal / Pendahuluan

a. Pernyataan tujuan (melalui 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.


Google Meet) / Tatap muka 2. Ice Breaking.
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan
dan konseling tentang aku taat pada peraturan
4. Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan
tujuan layanan yang disampaikan oleh guru BK.

b. Penjelasan tentang 1. Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan,


langkah-langkah kegiatan tugas dan tanggung jawab peserta didik.
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan) hari ini
akan melakukan kegiatan selama 2 jam (2x40
menit) layanan.
3. Kesepakatan akan melaksanakan kegiatan dengan
baik.

c. Mengarahkan kegiatan Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang


(konsolidasi) apa saja dan bagaimana perilaku peserta didik
yang taat pada peraturan (Diskusi melalui Google
Classroom)
d. Tahap Peralihan (Transisi) Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta
didik melaksanakan kegiatan, dan memulai
ketahap inti

2.Tahap Inti
b. Kegiatan peserta didik 1.Peserta didik mengamati tayangan slide/
video/membaca modul.
2. Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan.
3. Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang
video/ gambar tersebut.
4. Peserta didik mengidentifikasi tentang perilaku taat
pada peraturan.
5. Peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan
hasil kelompok.
b. Kegiatan guru BK 1. Guru BK menayangkan video/ gambar yang
berhubungan dengan layanan materi Bimbingan
dan Konseling.
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat.
3. Guru BK membagi kelas menjadi beberapa
kelompok.
4. Guru BK membagi lembar kerja.
5. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar
kerja.
6. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.
7. Guru membuat catatan-catatan observasi selama
proses layanan.
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
dibahas minggu depan .
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi

B. Evaluasi proses 1. Keterlaksanaan program.


2. Perolehan peserta didik pasca layanan.
3. Perhatian peserta didik.
4. Kesesuaian pogram.

C. Evaluasi hasil 1. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang


diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah
yang dibahas (understanding).
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses / topic
yang dibahas (comfortable).
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengentasan masalah (action).

I. REFLEKSI
Releksi
a) Peserta didik yang mungkin sudah menjawab selama aktivitas utama. Peserta didik
juga dapat menambahkan jawaban pada pertanyaan teman jika ia mengetahui
jawabannya.
b) Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan. Contoh pertanyaannya
adalah, Bagaimana berperilaku taat pada peraturan? Sudahkah kalian
melakukannya? Jika belum, bagaimana cara melakukannya?

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMP N 1 Tangen
Mata Pelajaran: Bimbingan Konseling (BK)
Kelas /Smtr : VII / 1
Alokasi Waktu : 2 JP (2X40menit)
Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan
beberapa pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam
suatu lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman /
sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi,
organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk
menegakkan ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur
perilaku dan hubungan antar anggota kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan
ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga
dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan
tujuan.
4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa
nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia
dalam sebuah masyarakat.
Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau
“kemerdekaan” setiap individu.
Pernyataan tersebut memuat poin yaitu membatasi.
8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia
hidup tertib dan teratur.
Poin di dalam pernyataan tersebut yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima:
setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang
dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus
ditaati.
Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita
kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi,organisasi, sangsi,perangkat,disepakati,
mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur,
ketentuan, dan harus ditaati.
Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan,
disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan,
sangsi, tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.
Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman
yang merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang
bersifat mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk
menghindari sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan
dan menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan
sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk
memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondusif
dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk
siswa pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
 Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin (upacara
bendera).
 Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam pelajaran
dimulai.
 Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru piket dan
membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
 Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi berupa
surat peringatan 1.
 Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru yang
sedang mengajar.
 Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
a. Senin – Selasa : seragam putih abu-abu.
b. Rabu : seragam batik sekolah.
c. Kamis – Jum’at : seragam pramuka.|
d. Sabtu : seragam kotak-kotak
 Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan baik di
sekolah maupun diluar sekolah.
 Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat keterangan yang
ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
 Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
 Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa pada
hari tersebut..
 Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua siswa akan
dipanggil untuk menghadap wali kelas.
 Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2 semester,
maka dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
 Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang sampah
sembarangan.
 Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak
sekolah seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
 Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun perangkat
sekolah lainnya.
 Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa senjata
tajam, narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
 Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di dalam
dan luar lingkungan sekolah.
 Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru piket.
 Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin guru piket.
 Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka akan
dikenakan sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
 Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar
lingkungan sekolah
Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan
mematuhi apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini bermanfaat
untuk menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat terbiasa menaati tata
tertib diluar lingkung pembelarajan.
2. Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan memahami hak,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua kegiatan di sekolah
berjalan baik dan lancar.
3. Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang dilanggar akan
mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang pasti dilakukan. Namun
hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan kaidah yang ada dan tidak
menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang dibuat secara
tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja yang boleh dan
terlarang untuk dikerjakan.

Setiap peraturan harus ditaati dan dijadikan pegangan. sekolah mempunyai


kewajiban agar setiap murid dapat menjalankan peraturan tersebut dengan sebaik-baiknya
karena harus diakui bahwa sekolah adalah gerbang siswa untuk hidup bermasyarakat bila
siswa tidak mampu untuk hidup disiplin di lingkungan sekolah maka besar kemungkinan
Ia juga tidak akan hidup disiplin ketika terjun di masyarakat.
Tujuan tata tertib sekolah sangat penting. Secara umum dibuatnya tata tertib
sekolah mempunyai tujuan utama agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak
dan kewajiban serta melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan
dengan lancar.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang
harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang
berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah
laku yang diharuskan dan yang dilarang.

Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa selama
berada di lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan yang
kondusif, aman, dan nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para siswa dapat
menghormati aturan-aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.
Aturan sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, karena dengan
adanya peraturan dapat mencegah manusia bertindak di luar batas wajar, seperti yang
disebutkan Thomas Hobbes karyanya De Cive, "Manusia adalah serigala bagi manusia
lainnya. Jika tidak ada peraturan maka kehidupan tidak teratur dan terarah sehingga
kehidupan menjadi kacau .
Peraturan juga berguna bagi perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya.
Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang bai
Instrumen Penilaian Hasil

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan yang dimaksud dengan peraturan
2. Apakah kamu merasa sudah mentaati peraturan disekolah selama ini?
3. Adakah peraturan disekolah yang belum kamu taati? Sebutkan!

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi
Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
mentaati peraturan disekolah
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang menaati
peraturan, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang
lebih disiplin.
3. Setelah menerima materi layanan BK tentang taat peraturan,
saya menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat
aturan disekolah.
4. Materi layanan BK tentang mentaati peraturan,
menyadarkan saya akan pentingnya kedisiplinan
dilingkungan sekolah.

Instrumen Penilaian Proses

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL PENGAMATAN
NO PROSES YANG DINILAI
YA TIDAK

A Keterlaksanaan program

1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

3. Metode yang digunakan variatif dan menarik

4. Menggunakan media layanan BK


5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan

1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru

2. Peserta didik mempunyai perasaan positif

3. Peserta didik berkurang masalahnya

4. Peserta didik terentaskan masalahannya

5. Berkembangnya PTSDL

C Perhatian Peserta Didik

1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

2. Peserta didik aktif bertanya

3. Peserta didik aktif menjawab

4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

5. Peserta didik hadir semua

D Kesesuaiaan Program

1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

3. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

4. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik

5. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas


6. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 3 alternatif :
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru
apabila lebih dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan
oleh guru kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
b. Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan
dilaksanakan bagi peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran
dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan pengembangan materi.

C. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan
beberapa pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya
temukan.
1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang
dalam suatu lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan
dikenakan hukuman / sangsi.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan,
membatasi, organisasi, dan sangsi jika melanggar.
2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk
menegakkan ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur
perilaku dan hubungan antar anggota kelompok.
Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan
ketertiban.
3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/
lembaga dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.
Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan
tujuan.
4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.
Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan
teratur.
5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan
dilaksanakan. Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan
orang akan merasa nyaman.
Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.
6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.
Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan
antarmanusia dalam sebuah masyarakat.
Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.
7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang
gerak atau “kemerdekaan” setiap individu.
Pernyataan tersebut memuat poin yaitu membatasi.
8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar
manusia hidup tertib dan teratur.
Poin di dalam pernyataan tersebut yaitu pedoman, tertib, dan teratur.
9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan
diterima: setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau
ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau
membandingkan sesuatu.
Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan
harus ditaati.
Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas.
Dapat kita kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi, organisasi,
sangsi,perangkat,disepakati, mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur,
keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur, ketentuan, dan harus ditaati.
Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman,
keputusan, disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati,
harus dilakukan, sangsi, tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.
Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan
pedoman yang merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu
organisasi yang bersifat mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta
harus dilakukan untuk menghindari sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban,
keteraturan, dan kenyaman”.
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk
menertibkan dan menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan
sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk
memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang
kondusif dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah.
Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan
untuk siswa pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Tata Tertib Siswa
 Pelajaran akan dimulai setiap jam 07.30 setiap harinya kecuali hari Senin
(upacara bendera).
 Siswa harus berada di dalam kelas paling lambat 10 menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
 Bagi siswa yang datang terlambat maka diwajibkan untuk melapor ke guru
piket dan membawa surat izin masuk kelas dari guru piket.
 Siswa yang 3 kali datang terlambat secara berturut turut, akan dikenai sanksi
berupa surat peringatan 1.
 Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruang kelas tanpa seizin dari guru
yang sedang mengajar.
 Siswa harus berseragam lengkap sesuai ketentuan yang berlaku:
a. Senin – Selasa : seragam putih abu-abu.
b. Rabu – Kamis : seragam batik sekolah.
c. Jumat – Sabtu : seragam Pramuka.|
d. Siswi diwajibkan untuk memakai bawahan rok dan baju lengan panjang.
 Seluruh siswa diwajibkan untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan
baik di sekolah maupun diluar sekolah.
 Bagi siswa yang berhalangan hadir, diharapkan untuk membuat surat
keterangan yang ditandatangani oleh orang tua siswa atau wali.
 Surat keterangan tanpa tanda tangan orang tua atau wali dianggap tidak sah.
 Siswa yang tidak hadir di kelas tanpa surat keterangan yang sah dianggap alpa
pada hari tersebut..
 Siswa yang tiga kali berturut-turut hadir tanpa keterangan maka orang tua
siswa akan dipanggil untuk menghadap wali kelas.
 Siswa yang dengan jumlah alpa lebih dari 20 kali dalam satu tahun atau 2
semester, maka dinyatakan tidak naik kelas. tanpa pengecualian.
 Siswa harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dilarang membuang
sampah sembarangan.
 Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh pihak sekolah seperti senam, kegiatan Jum’at bersih dll.
 Siswa harus bertingkah laku sopan dan baik terhadap guru, siswa ataupun
perangkat sekolah lainnya.
 Siswa dilarang berambut gondrong atau panjang (bagi laki laki), membawa
senjata tajam, narkoba, rokok ataupun obat obatan berbahaya lainnya.
 Siswa dilarang merokok dan melakukan kegiatan-kegiatan negatif lainnya di
dalam dan luar lingkungan sekolah.
 Siswa dilarang membawa orang luar ke lingkungan sekolah tanpa seizin guru
piket.
 Siswa dilarang keluar lingkungan sekolah pada jam pelajaran tanpa seizin
guru piket.
 Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib diatas dengan sengaja maka
akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
– Teguran lisan atau surat peringatan 1, 2 dan 3
– Surat panggilan kepada orang tua atau wali bila sudah diberi surat
peringatan 3 kali.
– Skorsing
– Dikembalikan kepada orang tua atau wali murid.
 Setiap siswa harus menjaga nama baik sekolah baik di dalam maupun diluar
lingkungan sekolah

Setiap tata tertib mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Beberapa


diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Disiplin
Setiap peraturan yang dibuat bertujuan untuk membuat siswa disiplin dan
mematuhi apa-apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Hal semacam ini
bermanfaat untuk menumbuhkan sifat taat peraturan sehingga diharapkan dapat
terbiasa menaati tata tertib diluar lingkung pembelarajan.
2. Mengerti Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah
Secara umum tata tertib sekolah memiliki tujuan agar perangkat sekolah
mulai dari kepala sekolah, guru, murid dan perangkat lainnya mengerti dan
memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sehingga semua
kegiatan di sekolah berjalan baik dan lancar.
3. Belajar Tentang Sebab dan Akibat
Siswa belajar tentang aturan dan hukuman. Setiap hukuman yang
dilanggar akan mendatangkan sanksi, ada hukuman tentu saja ada sebab yang
pasti dilakukan. Namun hukuman yang dilakukan tentu saja harus seusai dengan
kaidah yang ada dan tidak menimbulkan efek negatif pada siswa.
Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar. Peraturan yang
dibuat secara tertulis memudahkan siswa untuk melihat kembali perihal apa saja
yang boleh dan terlarang untuk dikerjakan.
Setiap peraturan harus ditaati dan dijadikan pegangan. sekolah mempunyai
kewajiban agar setiap murid dapat menjalankan peraturan tersebut dengan sebaik-
baiknya karena harus diakui bahwa sekolah adalah gerbang siswa untuk hidup
bermasyarakat bila siswa tidak mampu untuk hidup disiplin di lingkungan sekolah
maka besar kemungkinan Ia juga tidak akan hidup disiplin ketika terjun di
masyarakat.
Tujuan tata tertib sekolah sangat penting. Secara umum dibuatnya tata
tertib sekolah mempunyai tujuan utama agar semua warga sekolah mengetahui apa
tugas, hak dan kewajiban serta melaksanakan dengan baik sehingga
kegiatan sekolah dapat berjalan dengan lancar.
Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban
siswa yang harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib
sekolah, baik yang berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a.
Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang.
Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa
selama berada di lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan
yang kondusif, aman, dan nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para
siswa dapat menghormati aturan-aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.
Aturan sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, karena dengan
adanya peraturan dapat mencegah manusia bertindak di luar batas wajar, seperti yang
disebutkan Thomas Hobbes karyanya De Cive, "Manusia adalah serigala bagi
manusia lainnya. Jika tidak ada peraturan maka kehidupan tidak teratur dan terarah
sehingga kehidupan menjadi kacau . Peraturan juga berguna bagi perkembangan
mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta
pembentukan pribadi yang baik

D. GLOSARIUM
- Psikologis: Bersifat kejiwaan

E. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs
kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Peraturan sekolah Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)

Mengetahui Tangen, Juli 2023


Kepala sekolah Guru BK

Tri Wahyuni, M.Pd Ririn Aprilawati, S.Pd


NIP. 19710223 199412 2 002
MODUL AJAR
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ririn Aprilawati, S.Pd
Instansi : SMP N 1 Tangen
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling
Fase / Kelas : D / VII
Bab I : Orientasi Lingkungan Sekolah Baru
Sub Bab : Apa itu Orientasi Lingkungan Sekolah Baru?
Elemen : Pengenalan Lingkungan Sekolah Baru
Capaian Pembelajaran : Di fase ini, Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan
memahami cara berorientasi di lingkungan sekolah
baru
Peserta didik juga merencanakan dan melakukan langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan

Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit


B. KOMPETENSI AWAL
1. Pengenalan visi misi sekolah
2. Mengenal struktur organisasi sekolah
3. Mengetahui fasilitas/sarana dan prasarana sekolah

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


- Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME
- Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-hari

D. SARANA DAN PRASARANA


Sarana : Handphone, Laptop, Alat perekam,
Prasarana : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang
relevan )
E. TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.)

F. MODEL PEMBELAJARAN
- Model pembelajaran : Contektual theaching and learning

KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Mengenali potensi peserta didik baru
- Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,
antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana
sekolah secaa lengkap
- Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


- Mengenali bakat minat potensi peserta didik baru
- Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,
antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana
sekolah
- Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

C. BERDIFERENSIASI
a. Konten : Pengembangan 3 konten pembelajaran, konten bagi peserta didik yang
belum membaca dan belum memahami materi prasyarat , konten bagi peserta didik
yang sudah membaca tapi belum memahami materi prasyarat dan konten bagi pe-
serta didik yang sudah membaca dan sudah memahami materi prasyarat
b. Proses : Bagi peserta didik yang belum memahami materi prasyarat akan menda-
patkan porsi lebih dari guru sebagai mentor, sementara bagi peserta didik yang su-
dah siap belajar akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran
guru sebagai fasilitator, bagi bagi peserta didik yang sudah siap belajar dan paham
akan materi akan melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan peran guru
sebagai fasilitator dan anak akan menjadi mentor bagi rekannya yang memerlukan
pendampingan/bantuan
c. Produk : Hasil belajar disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
D. INTERNALISASI
a. Sekolah adiwiyata : Ilmu yang mempelajari tentang pengenalan lingkungan sekolah
baru
b. Anti Perundungan : Membantu serta mendampingi peserta didik yang kesulitan dan
butuh bantuan dalam pengerjaan tanpa mengejeknya
c. Toleransi : membangun konsep pemahaman kearifan lokal agar menghargai sesama
dan bertoleransi serta berwawasan lingkungan.
d. Digitalisasi Sekolah : Guru mengajar memanfaatkan HP/LCD dan aplikasi
E. ASESMEN / PENILAIAN

Rancangan Asesmen Diagnostik


Jenjang/ Kelas SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Capaian Pembelajaran FASE D
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu
mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan

A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang
ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar Apa harapan kamu ?
Pergaulan siswa Hal apa saja yang paling
menyenangkan dan tidak
menyenangkan ?
Kondisi keluarga Apa saja aktifitas kamu di
rumah sewaktu belajar
daring ?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?
Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa Form online
emoticon serta menceritakan melalui tulisan
Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki Platform Webinar
kendala atau tantangan
Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan Platform Webinar
dengan orang tua siswa

B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen 10.00-11.00 Durasi Asesmen 60 menit

Identifikasi materi Pertanyaan Kemung-kinan Skor Rencana


yang akan diujikan Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut
Manfaat dan tujuan Jelaskan yang 1.identifikasi 1–5 Mengkelomp
orientasi lingkungan dimaksud dengan 2.Deskripsi okkan Siswa
sekolah baru orientasi lingkungan bagian ( amat sesuai
sekolah baru 3 .Penutup kurang, kategori
kurang,
sedang, Menyesuaika
baik , n
amat baik ) pembelajaran
sesuai dengan
kategori

Memberi
remidial bagi
kelas yang di
bawah rata-
rata

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Membuat jadwal pelaksanaan Komputer, dan Platform Aplikasi
Mempersiapkan Materi sesuai panduan
Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis
Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , Pembelajaran
rata-rata, di bawah rata-rata )
Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas
dan mendapat tambahan pelajaran.

F. PEMAHAMAN BERMAKNA
- Peserta didik berkolaborasi dan mencari informasi terkait visi dan misi sekolah
- Peserta didik secara mandiri mau mengembangkan interkasi positif antar siswa dan
warga sekolah lainnya.
G. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apakah kamu sudah mengetahui tentang visi dan misi sekolah?
- Apakah kamu mengetahui fasilitas yang ada disekolah kamu?
- Apakah kamu dapat berinteraksi baik dengan seluruh warga sekolah?

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Tahap Awal / Pendahuluan

a. Pernyataan tujuan (melalui 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.


Google Meet) / Tatap muka 2. Ice Breaking.
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan
dan konseling tentang aku taat pada peraturan
4. Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan
tujuan layanan yang disampaikan oleh guru BK.
b. Penjelasan tentang 1. Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
langkah-langkah kegiatan tugas dan tanggung jawab peserta didik.
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan) hari ini
akan melakukan kegiatan selama 2 jam (2x40
menit) layanan.
3. Kesepakatan akan melaksanakan kegiatan dengan
baik.

c. Mengarahkan kegiatan Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang


(konsolidasi) apa saja dan bagaimana perilaku peserta didik
yang taat pada peraturan (Diskusi melalui Google
Classroom)

d. Tahap Peralihan (Transisi) Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta


didik melaksanakan kegiatan, dan memulai
ketahap inti

2.Tahap Inti
c. Kegiatan peserta didik 1.Peserta didik mengamati tayangan slide/
video/membaca modul.
2. Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan.
3. Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang
video/ gambar tersebut.
4. Peserta didik mengidentifikasi tentang perilaku taat
pada peraturan.
5. Peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan
hasil kelompok.
b. Kegiatan guru BK 1. Guru BK menayangkan video/ gambar yang
berhubungan dengan layanan materi Bimbingan
dan Konseling.
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah
pendapat.
3. Guru BK membagi kelas menjadi beberapa
kelompok.
4. Guru BK membagi lembar kerja.
5. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar
kerja.
6. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.
7. Guru membuat catatan-catatan observasi selama
proses layanan.
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.
2.Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan.
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
dibahas minggu depan .
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan
mengakhiri dengan salam.
N Evaluasi

D. Evaluasi proses 1. Keterlaksanaan program.


2. Perolehan peserta didik pasca layanan.
3. Perhatian peserta didik.
4. Kesesuaian pogram.

E. Evaluasi hasil 1. Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang


diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah
yang dibahas (understanding).
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses / topic
yang dibahas (comfortable).
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengentasan masalah (action).

I. REFLEKSI
Refleksi
a) Peserta didik yang mungkin sudah menjawab selama aktivitas utama. Peserta didik
juga dapat menambahkan jawaban pada pertanyaan teman jika ia mengetahui
jawabannya.
b) Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan. Contoh pertanyaannya
adalah sikap atau perilaku apa saja yang penting dimiliki seorang untuk mengenal
lingkungan sekolah baru? Sudahkah kalian melakukannya? Jika belum, bagaimana
cara melakukannya?

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : SMP N 1 Tangen
Mata Pelajaran: Bimbingan Konseling (BK)
Kelas /Smtr : VII / 1
Alokasi Waktu : 2 JP (2X40menit)

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan
ingin mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan
menjangkau masa yang akan datang. Hax dan Majluf dalam Akdon (2006)
menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders
(sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di
tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi
acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi
sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di
inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh
peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam
menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan
tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus
dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon
(2007). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan
yang ditawarkan. Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai
apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari
organisasi yang bersangkutan. 2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus
dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi masyarakat luas
terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

Instrumen Penilaian Hasil

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang dimaksud dengan visi?
2. Apa yang dimaksud dengan misi?
3. Bagaimana cara merumuskan visi dan visi?
B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi
Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
visi dan misi sekolah.
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang orientasi
sekolah baru, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi
yang positif.
3. Setelah menerima materi layanan BK pengembangan
interaksi positif disekolah, saya menyadari bahwa saya
belum menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Materi layanan BK tentang orientasi sekolah baru,
menyadarkan saya akan pentingnya berinteraksi dengan baik
disekolah.

Instrumen Penilaian Proses

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN
YA TIDAK

A Keterlaksanaan program

1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

3. Metode yang digunakan variatif dan menarik

4. Menggunakan media layanan BK


5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan

1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru

2. Peserta didik mempunyai perasaan positif

3. Peserta didik berkurang masalahnya

4. Peserta didik terentaskan masalahannya

5. Berkembangnya PTSDL

C Perhatian Peserta Didik

1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

2. Peserta didik aktif bertanya


3. Peserta didik aktif menjawab

4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

5. Peserta didik hadir semua

D Kesesuaiaan Program

1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik

4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas


5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 3 alternatif :
- Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila
lebih dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran
- Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh
guru kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai
- Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh
pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.
b. Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan
bagi peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar
mandiri untuk lebih mendalami dan pengembangan materi.
C. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan
atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau
masa yang akan datang. Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa
visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders
(sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di
tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi
acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi
sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di
inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh
peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam
menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan
tantangan masa depan.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi
pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007). Pernyataan misi
mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan
misi harus:
1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan
bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama
yang digeluti organisasi.
D. GLOSARIUM
- Framework: Rangka (tujuan dasar)

E. DAFTAR PUSTAKA
- Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs
kelas 7, Yogyakarta, Paramitra Publishing
- Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.
- Internet (Google, Youtube, dll)

Mengetahui Tangen, Juli 2023


Kepala sekolah Guru BK
Tri Wahyuni, M.Pd Ririn Aprilawati, S.Pd
NIP. 19710223 199412 2 002

Anda mungkin juga menyukai