Anda di halaman 1dari 4

1.

Ceritakan situasi yang pernah Anda alami dalam merancang pembelajaran terstruktur yang
berkesinambungan dengan memadukan materi, pedagogik dan teknologi dengan pendekatan yang
relevan yang menghasilkan nilai terukur untuk kepentingan pembelajaran sesuai karakteristik
siswa. Dalam situasi tersebut Anda juga menceritakan apa yang Anda alami saat melakukan
evaluasi pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan
belajar berdasarkan rancangan pembelajaran tersebut.

a. Sebutkan topik kasus yang akan anda uraikan!


b. Mengapa topik itu penting?
(Uraikan dalam 100-150 kata)

Jelaskan situasi yang terjadi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran tersebut
(terkait topik yang sudah dipilih)

Topik kasus yang akan saya uraikan adalah pelaksanaan pembelajaran


Matematika yang menyenangkan dengan gamifikasi.

Tahun lalu saat praktik mengajar, saya mengampu kelas 4 di SD Cerdas


Berkarakter. Pada saat mata pelajaran matematika di awal semester ganjil, saya
lihat anak-anak tidak bersemangat dan cemas. Kemudian saya mengajak anak
untuk berdiskusi mengenai persepsi mereka tentang matematika. Setelah
berdiskusi, situasi yang ditemukan adalah siswa berfikir bahwa matematika itu
sulit dan susah untuk dipahami bahkan dianggap menyeramkan. Bahkan
sampai ada yang bolos karena menghindari mata pelajaran ini.

Berdasarkan pengamatan saya selama mengajar Matematika, siswa


cenderung diam, dan beberapa lainnya asik bermain sendiri dengan teman
yang duduk berdekatan. Saat saya memberikan pertanyaan pemantik,
mayoritas siswa diam atau hanya 1-2 orang siswa yang bertanya.

Sebagai seorang guru, saya tertantang untuk merubah cara agar belajar
Matematika menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak-anak yaitu
bermain sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Matematika.
c. Jelaskan peran Anda dalam merancang dan melakukan evaluasi
d. Siapa saja yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi tersebut ?
e. Jelaskan tantangan dan hambatan yang anda hadapi pada saat merancang dan
melakukan evaluasi pembelajaran terkait dengan masalah pada topik tersebut ?

(Uraikan dalam 200-250 kata)

Untuk mengatasi hal ini, saya melaksanakan pembelajaran


Matematika dengan gamifikasi. Saya mengawali dengan
membuka kelas, menjelaskan konsep pembelajaran menarik
untuk siswa. Saya membagi siswa dan menjelaskan penggunaan
permainan congklak. Melalui permainan itu, mereka saya ajarkan
tentang konsep matematika (membagi, mengurang dan
menambah). Ini disukai oleh para siswa, mereka jadi lebih
bersemangat dalam belajar. Selain itu, ini membantu
menghilangkan persepsi bahwa matematika itu sulit dan
menyeramkan.
Tidak hanya congklak, saya juga mengajak siswa bermain ular
naga pembagian di lapangan sekolah. Pada permainan ular naga
ini siswa yang tertangkap harus menjawab pertanyaan mengenai
materi pembagian yang sudah diajarkan.
Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya,
karena saya hanya membutuhkan kapur untuk membuat garis-
garis congklak di kelas dengan banner bekas dari gudang
sekolah. Kalau ular tangga, saya browsing di internet tentang
desain ular tangga yang sudah pernah dilakukan sebelumnya di
materi Matematika, lalu saya adaptasi dengan materi yang saya
butuhkan.
Tidak lupa saya izin kepada kepala sekolah untuk penggunaan
halaman sekolah dan saya berjanji untuk melipat banner berkas
dan membersihkan kembali goresan kapur bekas ular tangga
bersama siswa.
2. Jelaskan tindakan yang telah anda lakukan dalam menghadapi situasi diatas (merujuk
persoalan no. 1) dengan menceritakan:

f. Langkah nyata yang dilakukan dalam menghadapi tantangan merancang


pembelajaran.
g. Sumber daya atau materi yang anda gunakan untuk menjawab tantangan tersebut.
(Uraikan dalam 250-300 kata)

Saat saya merancang materi dengan terlebih dahulu saya membuka


peraturan tentang Capaian Pembelajaran sesuai fase, lalu saya turunkan
menjadi Tujuan Pembelajaran, Saya juga berdiskusi dengan rekan guru
kelas 3 tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Mungkin bisa
jadi dasar saya merancang pembelajaran.

Setelah Tujuan Pembelajaran saya rumuskan dan tetapkan, saya


menyusun indikator untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran.
Berdasarkan iitu saya buat instrument berupa kuis melalui Kahoot dan
LKPD yang dilakukan dalam kelompok.

Saya berdiskusi dengan teman guru kelas 3 karena satu fase dengan
saya, yaitu fase B. Saya bertanya banyak tentang ketercapaian materi
prasyarat yang bisa saya acu dalam menyusun instrument. Saya juga
meminta pendapat beliau tentang kuis dan LKPD yang saya susun. Tidak
lupa saya juga bertanya dengan Bu Ana, Guru Penggerak di sekolah saya,
tentang perumusan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan
metode pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih


gamifikasi untuk mengajarkan Matematika yang sesuai dengan tema yang
saya bahas dikelas. Gamifikasi ini sesuai untuk meningkatkan ketertarikan
siswa pada matematika dengan memenangkan point di gamifikasi tersebut.

Kemudian, saya merancang pembelajaran dan evaluasinya dalam


format RPP. Sebenarnya saya masih kesulitan membuat instrumen yang
berdifferensiasi yang sesuai dengan kesiapan belajar murid. Tetapi saya
mencoba membuat instrument tes individu di Kahoot yang menyediakan
fitur analisis butir soal. Dengan demikian saya tahu mana bagian yang
dapat dijawab oleh banyak siswa, mana yang tidak. Saya mengulang materi
yang paling sedikit dijawab oleh siswa, karena artinya itu materi yang paling
tidak dipahami siswa.
3. Bagaimana hasil dan dampak dari tindakan yang anda lakukan (merujuk persoalan 1 & 2)
?
(Uraikan dalam 100-150 kata)

Saya senang dan siswa saya juga. Mengapa saya senang?. Karena saya puas melihat
anak- anak belajar sambil bermain dan mereka tidak lagi terpaksa belajar Matematika.
Betul-betul kepuasan tersendiri.

Siswa saya tidak lagi menganggap Matematika menyeramkan lagi. Bahkan sampai jam
pembelajaran selesai, mereka tidak mau berhenti belajar. Mereka sangat antusias dan
minta lagi dan lagi untuk gamifikasi ini.

Saya penasaran apakah reaksi siswa saya juga sama dengan hasil belajar mereka.
Akhirnya saya pakai Kahoot untuk mengukur pemahaman mereka secara individu dan saya
beri LKPD secara kelompok. Hasilnya menggembirakan, nilai mereka mencapai kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran meski belum 100%. Ada 3 anak yang memang agak
lambat dan saya perlu lakukan pendampingan tambahan.

3 anak tersebut saya beri pendampingan tambahan saat jam istirahat. Saya buat
kesepakatan dengan mereka tentang jadwal dan materi yang dibahas. Ada semacam
remedial teaching dan remedial test yang saya lakukan. Setelah itu saya berikan umpan
balik kepada mereka dan kadang-kadang saya belikan permen sebagai hadiah untuk
mengapresiasi perkembangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai