Anda di halaman 1dari 4

KANDIDAT : 11111

1. Ceritakan situasi yang pernah Anda alami dalam merancang pembelajaran terstruktur
yang berkesinambungan dengan memadukan materi, pedagogik dan teknologi
dengan pendekatan yang relevan yang menghasilkan nilai terukur untuk kepentingan
pembelajaran sesuai karakteristik siswa. Dalam situasi tersebut Anda juga menceritakan
apa yang Anda alami saat melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
perkembangan peserta didik, kurikulum dan lingkungan belajar berdasarkan rancangan
pembelajaran tersebut.

a. Sebutkan topik kasus yang akan anda uraikan!


b. Mengapa topik itu penting?
(Uraikan dalam 100-150 kata)

Topik kasus yang akan saya uraikan adalah pelaksanaan pembelajaran


Matematika yang menyenangkan dengan gamifikasi.

Tahun lalu saat praktik mengajar, saya mengampu kelas 4 di SD Cerdas


Berkarakter. Pada saat mata pelajaran matematika di awal semester ganjil,
saya lihat anak-anak tidak bersemangat dan cemas. Kemudian saya mengajak
anak untuk berdiskusi mengenai persepsi mereka tentang matematika.
Setelah berdiskusi, situasi yang ditemukan adalah siswa berfikir bahwa
matematika itu sulit dan susah untuk
dipahami bahkan dianggap menyeramkan. Bahkan sampai ada yang bolos
karena menghindari mata pelajaran ini.

Berdasarkan pengamatan saya selama mengajar Matematika,


siswa cenderung diam, dan beberapa lainnya asik bermain sendiri dengan
teman yang duduk berdekatan. Saat saya memberikan pertanyaan
pemantik, mayoritas siswa diam atau hanya 1-2 orang siswa yang bertanya.

Sebagai seorang guru, saya tertantang untuk merubah cara agar belajar
Matematika menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak-anak yaitu
bermain sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Matematika.
c. Jelaskan situasi yang terjadi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran
tersebut (terkait topik yang sudah dipilih)
d. Jelaskan peran Anda dalam merancang dan melakukan evaluasi
e. Siapa saja yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi tersebut ?
f. Jelaskan tantangan dan hambatan yang anda hadapi pada saat merancang dan
melakukan evaluasi pembelajaran terkait dengan masalah pada topik tersebut ?

(Uraikan dalam 200-250 kata)

Saat saya merancang materi dengan terlebih dahulu saya


membuka peraturan tentang Capaian Pembelajaran sesuai fase, lalu
saya turunkan menjadi Tujuan Pembelajaran, Saya juga berdiskusi
dengan rekan guru kelas 3 tentang materi yang sudah disampaikan
sebelumnya. Mungkin bisa jadi dasar saya merancang pembelajaran.

Setelah Tujuan Pembelajaran saya rumuskan dan tetapkan, saya


menyusun indikator untuk mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran. Berdasarkan iitu
saya buat instrument berupa kuis melalui Kahoot dan LKPD yang dilakukan
dalam kelompok.

Saya berdiskusi dengan teman guru kelas 3 karena satu fase dengan
saya, yaitu fase B. Saya bertanya banyak tentang ketercapaian
materi prasyarat yang bisa saya acu dalam menyusun instrument.
Saya juga meminta pendapat beliau tentang kuis dan LKPD yang saya
susun. Tidak lupa saya juga bertanya dengan Bu Ana, Guru Penggerak di
sekolah saya, tentang perumusan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) dan metode pembelajaran yang menarik yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih gamifikasi


untuk mengajarkan Matematika yang sesuai dengan tema yang saya
bahas dikelas. Gamifikasi ini sesuai untuk meningkatkan ketertarikan
siswa pada matematika dengan memenangkan point di gamifikasi
tersebut. Saya membuat gratifikasi karena anak-anak senang belajar
sambal bermain.

Kemudian, saya merancang pembelajaran dan evaluasinya


dalam format RPP. Sebenarnya saya masih kesulitan membuat
instrumen yang berdifferensiasi yang sesuai dengan kesiapan belajar
murid. Tetapi saya mencoba membuat instrument tes individu di Kahoot
yang menyediakan fitur analisis butir soal. Dengan demikian saya tahu
mana bagian yang dapat dijawab oleh banyak siswa, mana yang tidak.
Saya mengulang materi yang paling sedikit dijawab oleh siswa, karena
artinya itu materi yang paling tidak dipahami siswa.
2. Jelaskan tindakan yang telah anda lakukan dalam menghadapi situasi diatas (merujuk
persoalan no. 1) dengan menceritakan:

g. Langkah nyata yang dilakukan dalam menghadapi tantangan merancang


pembelajaran.
h. Sumber daya atau materi yang anda gunakan untuk menjawab tantangan tersebut.
(Uraikan dalam 250-300 kata)

Untuk mengatasi hal ini, saya melaksanakan pembelajaran


Matematika dengan gamifikasi. Saya mengawali dengan
membuka kelas, menjelaskan konsep pembelajaran menarik
untuk siswa. Saya membagi siswa dan menjelaskan
penggunaan permainan congklak. Melalui permainan itu, mereka
saya ajarkan tentang konsep matematika (membagi,
mengurang dan menambah). Ini disukai oleh para
siswa, mereka jadi lebih bersemangat dalam belajar.
Selain itu, ini membantu menghilangkan persepsi
bahwa matematika itu sulit dan menyeramkan.
Tidak hanya congklak, saya juga mengajak siswa bermain ular
naga pembagian di lapangan sekolah. Pada permainan ular naga
ini siswa yang tertangkap harus menjawab pertanyaan mengenai
materi pembagian yang sudah diajarkan.
Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya,
karena saya hanya membutuhkan kapur untuk membuat
garis-garis congklak di kelas dengan banner bekas dari
gudang sekolah. Kalau ular tangga, saya browsing di internet
tentang desain ular tangga yang sudah pernah dilakukan
sebelumnya di materi Matematika, lalu saya adaptasi
dengan materi yang saya butuhkan.
Tidak lupa saya izin kepada kepala sekolah untuk penggunaan
halaman sekolah dan saya berjanji untuk melipat banner berkas
dan membersihkan kembali goresan kapur bekas ular tangga
bersama siswa.

3. Bagaimana hasil dan dampak dari tindakan yang anda lakukan (merujuk persoalan 1 & 2)
?
(Uraikan dalam 100-150 kata)
Saya senang dan siswa saya juga. Mengapa saya senang?. Karena
saya puas melihat anak-anak belajar sambil bermain dan mereka tidak lagi terpaksa belajar
Matematika. Betul-betul kepuasan tersendiri.

Siswa saya tidak lagi menganggap Matematika menyeramkan lagi. Bahkan sampai jam
pembelajaran selesai, mereka tidak mau berhenti belajar. Mereka sangat antusias dan
minta lagi dan lagi untuk gamifikasi ini.

Saya penasaran apakah reaksi siswa saya juga sama


dengan hasil belajar mereka. Akhirnya saya pakai Kahoot untuk mengukur pemahaman
mereka secara individu dan saya beri LKPD secara kelompok. Hasilnya
menggembirakan, nilai mereka mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
meski belum 100%. Ada 3 anak yang memang agak lambat dan saya perlu lakukan
pendampingan tambahan.

3 anak tersebut saya beri pendampingan tambahan saat jam istirahat. Saya buat
kesepakatan dengan mereka tentang jadwal dan materi yang dibahas. Ada
semacam remedial teaching dan remedial test yang saya lakukan. Setelah itu saya
berikan umpan balik kepada mereka dan kadang-kadang saya belikan permen
sebagai hadiah untuk mengapresiasi perkembangan mereka.

Catatan 👍

Anda mungkin juga menyukai