Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Dosen Pengampu

Drs. I Made Suarjana, M.Pd.

Oleh :

Nama : Ni Made Harina Dwiyanti

NIM : 2011031163

Kelas : 4C

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
1. Pembagian bilangan rasional sering siswa mengalami kesulitan. Misalnya
dalam menjawab pembagain “0,4 : 0,2 = 0,2” dan yang lainnya. Bagaimana
cara guru menjelaskan agar siswa dapat menjawab soal pembagian bilangan
rasional dengan benar?
Jawaban :
Konsep bilangan rasional dan operasinya diajarkan setelah siswa memahami
konsep dan operasi bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat dan bilangan
pecahan. Ada banyak cara untuk mengenal himpunan bilangan rasional beserta
operasinya, sebagai perluasan himpunan bilangan bulat dan himpunan bilangan
pecahan. Dengan menggunakan model, seseorang bisa menggabungkan model
daerah yang diarsir sebagai model bilangan pecahan dan manik-manik yang
berwarna hitam dan merah sebagai model bilangan bulat. Penggabungan model
tersebut akan merepresentasikan bilangan rasional. Model bagian daerah yang
diarsir dengan warna hitam sebagai bilangan rasional positif dan bagian daerah
yang diarsir dengan warna merah sebagai bilangan rasional negatif.
Selanjutnya pendekatan untuk mengajarkan konsep bilangan pecahan.
Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan pecahan dapat
diterapkan untuk mengajarkan konsep dan operasi bilangan rasional. Hal ini bisa
dilakukan karena suatu bilangan rasional dapat dituliskan dalam bentuk pecahan.

2. Buatlah satu langkah-langkah pembelajaran yang berbasis proyek dalam


mengajarkan volume bangun ruang di SD.
Jawaban :
Langkah-langkah mengajarkan volume bangun ruang di SD dengan model
pembelajaran berbasis proyek terdiri dari:
a. Orientasi peserta didik pada masalah
Guru memberikan siswa sebuah benda berbentuk bangun ruang yang ada di
lingkungan sekitar. Lalu menanyakan cara menghitung volume bangun ruang
tersebut.
b. Mengorganisasikan peserta didik
Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan
masalah mengenai bentuk bangun ruang dan cara menghitung volume bangun
ruang dengan berpedoman pada buku siswa.
c. Membimbing penyelidikan kelompok
o Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan
menjelaskan kembali jika ada siswa yang mengalami kendala saat
mengerjakannya
o Guru memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mampu
menyelesaikan masalah yang diberikan
d. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
o Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan siswa yang
lain memberikan sanggahan kepada kelompok yang presentasi
o Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang presentasi lalu
menjelaskan kembali cara yang benar dalam mencari volume bangun
ruang.
3. Buatlah salah satu contoh permainan matematika untuk siswa SD.
Jawaban :
Permainan matematika yang dapat digunakan untuk siswa yaitu lempar bola.

Permainan ini sangat seru, menarik, mudah dilakukan namun bisa membantu siswa
untuk meningkatkan kemampuannya, khususnya dalam hal berhitung. Selain itu
permainan ini sangat fleksibel sehingga mudah sekali untuk dimodifikasi.
Alat yang dibutuhkan :
• Papan tulis.
• Spidol
• 2 Bola
Cara Bermain :

1. Buat gambar persegi sebanyak 6 buah.


2. Isi masing-masing persegi dengan angka.
3. Bagi seluruh siswa menjadi 2 kelompok.
4. Tiap kelompok mengirimkan wakil untuk berdiri di depan papan tulis.
5. Setiap pemain (2 orang) diberi satu bola.
6. Guru memberi soal, bisa soal cerita, kalkulus, aljabar, dll.
7. Siswa diminta menjawab dengan melemparkan bola ke kotak persegi yang tepat.
8. Setiap jawaban tepat akan diberi poin.
9. Kemudian ganti pemain.
10. Kelompok dengan poin tertinggi akan menang.

Manfaat dan Tujuan :


Permainan ini sangat seru karena menggabungkan kecerdasan sekaligus
ketangkasan. Siswa akan diminta untuk berpikir cepat secara tepat. Game
matematika ini juga mengajarkan siswa mengenai daya juang dan semangat
bertanding dengan sehat.

4. Jelaskan Pembelajaran berdiferensiasi serta implemetasi dalam matematika.


Jawaban :
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari
semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-
kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu
murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan
dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka.
Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru
bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk
cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan;
dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua
murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan
beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di
kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang
prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten,
diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
• Diferensiasi konten.
Dimana seorang guru harus mengetahui terlebih dahulu sebenarnya konten itu,
apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dalam matematika sangatlah
diwarnai tingkat kesiapan, minat, atau profil belajar murid yang berbeda.
Misalnya saat belajar tentang teori peluang guru matematika dapat
menyediakan murid-murid dengan topik permasalan sesuai minat murid
didukung dengan fakta-fakta yang sedang berkembang. Sementara itu,
diferensiasi konten belajar matematika berdasar profil belajar dapat dilakukan.
Misalnya dengan memastikan murid dapat mengakses materi ajar tersebut,
sesuai dengan gaya belajarnya. Contoh murid yang memiliki gaya belajar
visual akan belajar dengan lebih baik, jika materinya diberikan dalam bentuk
gambar sementara untuk mereka yang auditori materinya dapat diberikan
dalam bentuk audio.
• Diferensiasi proses.
Mengacu kepada murid akan memahami atau mamaknai informasi atau materi
yang dipelajari. Saat guru matematika sudah memetakan kebutuhan belajar
murid yang kemudian harus dipikirkan adalah bagaimana kebutuhan itu dapat
dipenuhi, caranya seperti apa, proses seperti apa yang perlu disiapkan agar
guru matematika mengetahui bahwa setiap murid belajar. Apakah murid-murid
akan bekerja mandiri atau dalam kelompok. Guru matematika juga peru
berpikir tentang seberapa banyak jumlah bantuan yang diberikan kepada murid,
siapa saja yang memerlukan banyak bantuan, siapa yang cukup diberikan
bantuan dalam bentuk pertanyaan pemandu, dan mereka kemudaian bisa
bekerja dengan mandiri.
• Diferensiasi produk.
Guru matematika harus memikirkan tentang tagihan apa yang guru harapkan
dari murid. Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus
ditunjukkan oleh murid kepada guru. Produk adalah sesuatu yang ada
wujudnya bisa berbentuk diagram, tulisan, hasil tes, pertunjukan,
presentasiatau pidato, rekaman, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai