Di Susun Oleh :
Arif Rahman, S.Psi.
1
LEMBAR PENGESAHAN
Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Alian tahun pelajaran 2022/2023
ini telah disetujui dan di sahkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 4 Agustus 2022
Menyetujui,
Kepala SMP Negeri 1 Alian
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan dokumen utama bagi setiap guru mata
pelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Guru menyusun
perangkat ajar mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disediakan pemerintah
pusat. Capaian Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran, tidak untuk setiap
tahun dan disusun secara komprehensif dalam paragraf sehingga kompetensi yang
dibangun terbaca utuh. Pada Capaian Pembelajaran terdapat komponen-komponen
rasional mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, karakteristik mata pelajaran, capaian
setiap fase menurut elemen, capaian dalam setiap fase secara keseluruhan, alur capaian
pembelajaran setiap tahun (kelas), dan alur konten materi pelajaran setiap tahun (kelas).
Upaya memperoleh Capaian Pembelajaran membutuhkan kerja sama dari
berbagai pihak yaitu: guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja.
Guru mengupayakan tercapainya Capaian Pembelajaran melalui kegiatan belajar
mengajar, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor mengupayakan tercapainya
tugas perkembangan melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan,
sedangkan tenaga pendidik membantu menyediakan sarana prasarana demi lancarnya
proses belajar mengajar. Senyampang dengan mata pelajaran, Bimbingan dan Konseling
menggunakan Capaian Layanan (CL) yang merupakan dokumen utama bagi guru
Bimbingan dan Konseling atau Senyampang dengan mata pelajaran, Bimbingan dan
Konseling menggunakan Capaian Layanan (CL) yang merupakan dokumen utama bagi
guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka pengembangan layanan
Bimbingan dan Konseling. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyusun
perangkat layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada Capaian Layanan yang telah
disediakan pemerintah pusat. Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai bagian integral
dari sistem pendidikan di sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata
pelajaran. Pelayanan BK membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya.
Dengan demikian, Capain Layanan BK mengacu pada Standar Kompetensi Kemandirian
Peserta Didik (SKKPD) yang telah dirumuskan dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun
2014, dengan rujukan implementasinya melalui Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling(POP BK) di setiap satuan pendidikan. Capaian Layanan BK
merupakan dokumen utama sebagai bagian dari pengembangan kurikulum satuan
5
pendidikan Capaian Layanan BK memiliki komponen-komponen yang terdiri atas :
rasional, tujuan, karakteristik, lingkup capaian, deskripsi aspek, dan alur capaian.
A. Rasional
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan ilmu terapan yang muncul dan
berkembang untuk merespons tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan
dan Konseling di SMP di selenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseling agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai
perkembangan secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi
sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah
kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil
pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi
tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Setiap peserta didik/konseling di SMP satu dengan lainnya berbeda dalam hal
kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik, dan latar belakang keluarga serta
pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan
pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan Bimbingan dan Konseling.
Siswai lain, peserta didik/konseli di SMP berada dalam rentangan usia yang hampir
sama, sehingga tugas perkembangan yang hendak dicapai umumnya adalah sama.
Namun, apabila dilihat secara individual perkembangan peserta didik/konseli
dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh
guru Bimbingan dan ndividual perkembangan peserta didik/konseli dimungkinkan
berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh guru Bimbingan
dan Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainyatujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta didik/konseli
mencapai Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta didik/konseli
mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses sejahtera, dan bahagia dalam
kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas
kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan
antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah,
staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir.
6
B. Tujuan
Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta
didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta mencapai tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial,
belajar, dan karir secara utuh dan optimal.. Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan
Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu Secara lebih rinci,
tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu:
1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya.
2. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di
masa yang akan datang.
3. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin.
4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya; dan
6. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam Bimbingan dan Konseling Perkembangan, tujuan Bimbingan dan
Konseling lebih diarahkan pada tercapainya tugas perkembangan peserta didik/konseli.
Dengan demikian, yang disebut dengan individu bermasalah adalah peserta didik/konseli
yang belum mencapai tugas perkembangannya.
Tugas guru Bimbingan dan Konseling/konselor adalah membantu peserta didik
untuk mencapai tugas perkembangannya.
Tugas perkembangan peserta didik/konseling SMP adalah:
1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan umat manusia.
3) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi.
4) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya
untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta
berperan dalam kehidupan masyarakat;
5) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas;
7
6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya
sebagai pria atau wanita
7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat
8) Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi
seni
10) Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.
C. Karakteristik
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya
atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya
memperlancar proses perkembangan peserta didik/konseling, karena secara kodrati setiap
manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara
optimal Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma perkembangan individu,
yang menekankan ada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu. Semua
peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar
potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif. Meskipun demikian, paradigma
preventif perkembangan tidak mengabaikan layanan Bimbingan dan Konseling yang
berorientasi pada pencegahan timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah
(kuratif).
Komponen program layanan Bimbingan dan Konseling didasarkan pada
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, mencakup empat komponen yaitu: layanan
dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsive, dan dukungan
sistem.
1. Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam
bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar yang dapat
dilaksanakan antara lain adalah klasikal, kelas besar/lintas kelas, kelompok, dan
menggunakan media tertentu. Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar
hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini berkontribusi terhadap
8
kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta
didik/konselng.
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut.
3. Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang
memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan
layanan ini ialah memberikan (1) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli
yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak
bijaksana atau peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan penanganan dalam
bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan pencegahan bagi peserta
didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi
dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah
belajar, pribadi, sosial dan antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-
masalah belajar, pribadi, sosial dan karir.
4. Dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
antara lain: (1) administrasi yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti kegiatan asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan
program Bimbingan dan Konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme Bimbingan dan Konseling, serta (2) kegiatan tambahan
dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP dan pengembangan profesi Bimbingan
dan Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup semua
komponen dan bidang layanan melalui layanan langsung, media, kegiatan
administrasi, serta kegiatan tambahan dan pengembangan keprofesian guru
Bimbingan dan Konseling. Layanan langsung meliputi: (1) konseling individual, (2)
konseling kelompok, (3) bimbingan kelompok, (4) bimbingan klasikal, (5)
9
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, (6 konsultasi, (7) kolaborasi, (8) alih tangan
kasus, (9) konferensi kasus, (10) layanan advokasi, dan (11) layanan peminatan.
Layanan Bimbingan dan Konseling melalui media meliputi: (1) papan
bimbingan, (2) kotak masalah, (3) leaflet, dan (4) pengembangan media Bimbingan dan
Konseling. Kegiatan administrasi meliputi: (1) pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen
kebutuhan, (2) penyusunan dan pelaporan program kerja, (3) evaluasi Bimbingan dan
Konseling, (4) pelaksanaan administrasi dan manajemen Bimbingan dan Konseling, dan
(5) kunjungan rumah. Kegiatan tambahan meliputi: (1) kegiatan sebagai Kepala/Wakil
Kepala Sekolah, Pembina OSIS, Pembina Ekstrakurikuler, Pembina Pramuka, dan
Koordinator BK sertapengembangan keprofesian meliputi: (1) seminar, (2)
workshop, (3) pelatihan, dan (4) studi lanjut. Layanan Bimbingan dan Konseling secara
langsung (tatap muka) antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan konseli
dan tidak langsung (menggunakan media tertentu) dan diberikan secara individual
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah peserta
didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), Materi layanan dasar dapat
dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini
berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh
peserta didik/konselng besar atau lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani
lebih dari satuan klasikal).
D. Lingkup Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan
adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode
kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari
kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai
serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi
penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta
didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka kecewa
dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta
didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu,
tugas perkembangan harus dipahami oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor
10
karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling.
Lingkup Capaian Layanan BK di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan.
Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang
dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase SMP. Layanan Bimbingan
dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong
abad ke-21 dalam konteks Indonesia.
Keempat bidang layanan tersebut adalah : 1) pribadi, mencakup aspek-aspek
perkembangan landasan religius, perilaku etis, kematangan emosional, dan
pengembangan pribadi; 2) sosial, yang mencakup aspek-aspek perkembangan kesadaran
bertanggung jawab, kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender;
3) akademik, yang mencakup aspek perkembangan kematangan intelektual; 4) karir,
yang mencakup aspek-aspek perkembangan perilaku kewirausahaan dan wawasan serta
kesiapan karir secara lebih rinci.
E. Deskripsi Aspek
Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis
mengintegrasikan komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan
kepemimpinan (leadership), bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan menghasilkan
peserta didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun kurang memiliki
kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter sebagai pribadi
mandiri. mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan
baik serta merespons kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik/konseli pada
akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (wellbeing).
Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika
dikaitkan dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh
teknologi dan informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang
begitu cepat akan berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga
saat ini berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila
sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks
perubahan yang terjadi saat ini menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan
semakin eksis dan diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya.
11
Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting dan sinergis untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik. Eksistensi Bimbingan dan
Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan keilmuan maupun praksis dan
praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting dan
sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.
Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing),
Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli.
Dimensi wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif
dengan orang lain positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan
lingkungan wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif
dengan orang lain positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan
lingkungan(environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), dan pertumbuhan
pribadi (personal) growth), (Ryff, 1989; 2011; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila
mencakup: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia,
Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan kreatif, serta nilai
utama Penguatan Pendidikan Karakter mencakup Religius, Nasionalisme, Kemandirian,
Gotong royang, dan Integritas.
Tugas perkembangan dalam SKKPD yang merupakan dasar dalam menentukan
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi
yang mencakup: pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta
didik/konseli yang memiliki Psychological Wellbeing, Profil Pelajar Pancasila, dan
Penguataan Pendidikan Karakter (PPK).
12
Konseling.memfasilitasi peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi
Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus untuk
mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan Karakter
Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4 (empat) bidang
layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang
dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan
Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21
dalam konteks Indonesia.
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan
internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan
peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila
dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Berikut adalah deskripsi Capaian Layanan Fase D berdasarkan aspek
perkembangan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMP.
ASPEK
NO. CAPAIAN LAYANAN BK
PERKEMBANGAN
Peserta didik mampu menunjukkan sikap beriman dan bertakwa
1 Landasan Hidup kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan
Religius perilaku yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya seperti
pemahaman tentang tujuan dan arah hidup serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu menampilkan perilaku sosial yang sesuai
2 Landasan dengan norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat seperti
Perilaku Etis memahami dan menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara serta memiliki komitmen moral terhadap sistem etika dan
nilai sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Kematangan Peserta didik mampu mengekspresikan perasaan diri sendiri
3 Emosi secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik serta
memiliki sikap postif, inisiatif, tangguh, dan disiplin.
Peserta didik mampu menentukan alternatif pengambilan
4 Kematangan keputusan dan pengentasan masalah berdasarkan konsep ilmu
Intelektual pengetahuan dan perilaku belajar seperti menentukan sesuatu
secara mandiri, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Peserta didik mampu menunjukkan kemampuan interaksi dengan
5 Kesadaran Tanggung orang lain sesuai hak dan kewajiban, memiliki empati, dapat
Jawab bekerja sama, dan memiliki karakter solidaritas.
Peserta didik mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan
6 Kesadaran Gender fungsi dan peran sebagai laki-laki atau perempuan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang
berlaku.
Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk
7 Pengembangan mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat
13
Pribadi positif terhadap diri sendiri, mengenali kualitas dan minat diri, serta
memiliki karakter kejujuran dan tanggung jawab.
Perilaku Kewira- Peserta didik mampu menampilkan contoh perilaku hemat, gigih,
8 usahaan, Perilaku kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa
Ekonomis kewirausahaan untuk mencapai kemandirian hidup.
Peserta didik mampu menentukan pilihan pendidikan lanjutan
9 Wawasan dan yang sesuai dengan kemampuan diri seperti memiliki keyakinan
Kesiapan Karier tujuan hidup dan cita-cita, merencanakan strategi pengembangan
diri, serta membiasakan gemar membaca untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Kematangan Peserta didik mampu menyelaraskan norma- norma pergaulan
10 Hubungan dengan teman sebaya dengan latar belakang yang beragam seperti
Teman Sebaya membangun kepercayaan dalam suatu hubungan, bekerja sama
dengan orang lain, memiliki solidaritas, dan bersahabat dengan
teman sebaya.
14
kompetensi yang diharapkan dari materi yang diberikan sudah dimiliki oleh peserta didik.
Dengan demikian maka yang perlu diketahui adalah kondisi nyata keadaaan peserta didik terkait
dengan materi layanan yang diberikan.
Sasaran penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku
(termasuk di dalamnya pendapat, nilai, dan sikap) serta perkembangan siswa. Oleh karena itu
penilaian dilakukan dalam proses dan hasil pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa tersebut.
1. Penilaian hasil
Untuk memperoleh informasi keefektifan layanan peminatan ditinjau dari hasilnya.
Fokus Penilaian
a. Understanding : diperolehnya informasi dan pemahaman baru
b. Comfort :dicapaianya keringanan beban perasaan
c. Action : disusunnya rencana kegiatan pasca konseling dalam rangka
perwujudan upaya pengembangan diri dan/atau pengentasan
masalah klien.
2. Penilaian Proses
Penilaian proses kegiatan layanan BK dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam SATLAN dan SATKUNG,
untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Penilaian proses
bimbingan dan konseling ditujukan kepada penilaian selama proses yang dapat
dilakukan dengan :
a. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegistan layanan
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas materi yang disajikan atau
pemahaman atas masalah yang dialaminya.
c. Mengungkapkan kegunaan layanan dan mengamati perkembangan siswa.
d. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan
layanan.
3. Tindak Lanjut Layanan Bimbingan Konseling
Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dibuatkan laporan keterlaksanaan program
layanan untuk tindak lanjut kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan berbentuk
rekomendasi.
15
BAB II
16
Akhmad Mitrawan, S.Pd., M.Pd. Arif Rahman, S.Psi.
NIP. 19720506 199412 1 002 NIP. 19820910 202221 1 020
MATERI LAYANAN :
ORIENTASI BELAJAR
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha untuk mengubah tingkah laku ke arah yang positif, yakni dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, jadi tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak
terampil menjadi terampil, dari sudah tahu menjadi lebih tahu, dari sudah terampil mentadi
lebih terampil, dari sudah beriman menjadi lebih beriman.
2. Kegiatan belajar mengajar di Sekolah
a. Meliputi kegiatan teori , praktik dan pemberian tugas
b. Kegiatan Teori contohnya : ceramah oleh guru didepan kelas, Diskusi kelompok, Tanya
jawab,
c. Kegiatan Praktik contohnya : Praktik Olah raga, praktik ketrampilan , Praktik Seni Musik,
praktik seni tari, dll
d. Pemberian Tugas misalnya: PR, Tugas mengarang, Tugas Observasi, tugas membuat karya
tertentu, tugas membuat ringkasan, tugas menghafal, dan tugas-tugas yang lain.
3. Jenis-jenis fasilitas pendukung belajar
a. Laboraturium
b. Perpustakaan
c. Lapangan
d. Peralatan computer
e. Peralatan olah raga
4. Langkah-langkah yang harus di tempuh agar sukses belajar di kelas 7 antara lain
a. Cermati hasil belajar yang cenderung rendah
b. Beri porsi belajar yang lebih terhadap mata pelajaran yang nilainya rendah
c. Buat target
d. Disiplin mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas
e. Mengikuti kegiatan tambahan belajar dengan tekun dan tertib seperti les, bimbingan belajar,
try out, gladi soal dll
f. Mengurangi kegiatan kegiatan yang dapat menganggu konsentrasi belajar,seperti
kebanyakan nge-game, keluyuran, melakukan aktivitas berbahaya
g. Kerja keras dan berdoa
h. Mengantisipasi timbulnya persoalan dan melibatkan pihak lain dalam memecahkan masalah
seperti guru, orang tua, teman dll.
5. Tugas
Setiap manusia pasti punya masalah, begitu juga dengan peserta didik, pasti punya masalah
terutama yang menghambat kesuksesan belajar. Untuk itu tulislah masalah yang kamu hadapi,
agar dapat dicarikan solusi yang terbaik.
17
EVALUASI HASIL BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidang Bimbingan : Belajar
Jenis Layanan : Orientasi
Topik : Orientasi Belajar Di Kelas 7
No Kode : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Tanda Tangan : …………………………………
18
INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
19
SPESIFIKASI Komponen Layanan dasar (Bimbingan Klasikal)
Topik Layanan Meningkatkan Iman dan Taqwa Bidang Sosial
Sasaran Siswa kelas 7 Sem/TP 1 / 2022-2023
Metode/ Experiental Learning, Permainan, Tanya Media / Kartu kuiz , HP / Sosial media
teknik jawab, curah pendapat, ,penugasan Alat
Tujuan Capaian Layanan : 1. Landasan Hidup religius.
Layanan Tahap Tindakan : Peserta didik mampu menunjukkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya
seperti pemahaman tentang tujuan dan arah hidup serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasikan 1. Peserta didik dapat 2. Peserta didik dapat
contoh-contoh perilaku beriman, & bertakwa memilih perilaku merancang langkah-
2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat dalam beriman & langkan meningkat-kan
menjai remaja yang beriman & bertakwa bertakwa Iman & takwa
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan Awal 1. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
2. Menanyakan kegiatan sebelumnya, kesehatan dan kondisi peserta didik
3. Mengabsen dan Mengapresiasikan kehadiran .
4. Guru menyampaikan tujuan layanan
5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
6. MeIMAN peserta didik dengan ice breking/ permainan
Kegiatan Inti Apersepsi : Guru membacakan cerita singkat tentang nasib baik orang yang beriman dan bertaqwa,
kemudian curah pendapat arti penting menjadi orang yang beriman dan bertaqwa..
a. Pengalaman Konkrit (Concrete Experience)
Guru mengadakan Curah pendapat tentang pengalaman peserta didik mengenai contoh contoh
perilaku beriman dan bertaqwa yang pernah dipraktikan, yang pernah ditemui dan pernah di
dengar.
20
Akhmad Mitrawan, S.Pd., M.Pd. Arif Rahman, S.Psi.
NIP. 19720506 199412 1 002 NIP. 19820910 202221 1 020
KET. : Biru : Diferensiasi Konten (kesiapan belajar, perbedaan minat , kebutuhan murid), Hijau : Diferensiasi Proses
( pertanyaan menantang, kegiatan yang bervariasi, pengelompokan fleksibel), Ungu : Diferensiasi produk (penugasan
produk yg beragam dan memberikan pilihan)
Assesmen Awal
Untuk mengetahui pengamalan sehari-hari sebagai remaja yang beriman, & bertaqwa, Berilah tanda
chek (V) pada kolom :
SL : Jika kalian selalu mengerjakan kegiatan tersebut
SR : Jika sering melakukan kegiatan tersebut
JR : Jika jarang melakukan kegiatan tersebut
TP : Jika tidak pernah melakukan keguatan tersebut
Selanjutnya berilah alasan atau keterangan mengapa kegiatan tersebut seelalu/sering/jarang/tidak
pernah dilakukan.
4. Bersedekah
12. Berbohong
MATERI LAYANAN
21
1. Percaya dalam hati akan adanya Tuhan yang Maha Esa
2. Percaya bahwa berbuat baik akan mendapat pahala, kalau berbuat buruk mendapat dosa
3. Menjalankan kewajiban ibadah sesuai agama masing-masing
4. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
Contoh perilaku remaja yang Betakwa
a. Menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing masing
b. Membaca kitab suci setiap hari
c. Berdo’a setiap hari
d. Tidak melakukan perbuatan buruk seperti mencuri, menganiaya, berbohong, mengejek,
berzina, korupsi, menyontek dan perbuatan buruk lainnya
e. Tidak menyekutukan Tuhan, menyembah berhala, memuja setan
B. Manfaat Menjadi Remaja yang Beriman dan Bertaqwa serta Berahlak Mulia
Manfaat Menjadi Remaja Beriman
Iman pada dasarnya adalah perbuatan hati,. iman adalah keyakinan yang tumbuh secara tulus
dalam diri seseorang terhadap eksistensi Tuhan. Keyakinan akan eksistensi Tuhan ini dibarengi
dengan keyakinan akan segala sifat-sifat ketuhanan-Nya. Sehingga orang yang beriman
mengetahui bahwa dirinya selalu dalam pengawasan, dan segala aktivitas hidupnya akan
dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan. Keyakinan ini selanjutnya akan melahirkan sikap
tunduk dan patuh.
Jadi manfaat menjadi remaja beriman, kita merasa dalam pengawasan Tuhan, sehingga kita
akan hati-hati dalam perbuatan, apalagi berbuat hal yang buruk karena takut dosa, Kita akan
terarah pada perbuatan yang baik sesuai ajaran agama.
22
1. Sering ketempat Ibadah dan & TAQWAagama lebih mendalam pada pemuka agama atau
ahli ilmu agama.
2. Bergaul dengan teman-teman yang rajin ibadah, karena pengaruh teman sebaya itu sangat
besar dalam membentuk perilaku kita, Jika kita sering bergaul dengan teman yang rajin
ibadah lambat laun kita juga akan rajin ibadah.
3. Rajin membaca kitab suci, memahami makna nya dan rajin mengamalkan isi kitab suci
dalam kehidupan sehari hari.
4. Membentuk kelompok remaja yang memiliki kegiatan positif seperti mengumpulkan dan
menyalurkan bantuan, menyelenggarakan kegiatan peringatan hari besar agama,
melakukan wisata rohani dan kegiatan positif lainnya.
5. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dengan oarang-orang di sekitarnya, misalnya
rajin menolong oarang yang kesusahan, menjenguk teman yang sakit, menjaga kebersihan
lingkungan dan lain-lain.
3. Bagaimana merancang langkah-langkan meningkatkan Iman, takwa yang akan kalian praktikan?
Understanding
Tuliskan 3 kegiatan yang menunjukan perilaku beriman&bertakwa yang sudah sering kamu
lakukan dan apa manfaat yang kalian dapat !
23
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Comfortable
Tulislah 2 perilaku yang masih perlu diperbaiki yang berkaitan dengan peningkatan
iman,&takwa
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Action
Pilihlah 1 kegiatan yang akan kamu praktikan untuk meningkatkan iman, takwa dan ahlak
mulia !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INSTRUMENPENILAIAN PROSES
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
24
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
25
SPESIFIKASI Komponen Layanan dasar (Bimbingan Klasikal)
Topik Layanan Tata tertib sekolah dan norma sopan santun Bidang Sosial
Sasaran Siswa kelas Sem/TP ….. / 2022-2023
Metode/teknik Experiental Learning,Curah pendapat , Tanya Media / Kartu kuiz , LCD, Laptop, HP
jawab, kerja kelompok,presentasi,penugasan Alat
Tujuan Capaian Layanan : 2. Landasan Perilaku etis.
Tahap Tindakan :Peserta didik mampu menampilkan perilaku sosial yang sesuai dengan norma dan etika
Layanan
pada kehidupan bermasyarakat seperti memahami dan menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara serta memiliki komitmen moral terhadap sistem etika dan nilai sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
1. Peser didik (PD) dapat mengidentifikasi contoh- 3. PD dapat 4. PD dapat
contoh tata tertib dan norma sopan santun menyetujui tata melaksanakan tata
2. Peserta didik dapat memerinci dampak tertib dan norma tertib dan norma
pelanggaran tata tertib dan norma sopan santun sopan santun. sopan santun
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan 1. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
Awal 2. Menanyakan kegiatan sebelumnya, kesehatan dan kondisi peserta didik
3. Mengabsen dan Mengapresiasikan kehadiran .
4. Guru menyampaikan tujuan layanan
5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
6. Memotivasi peserta didik dengan ice breking/ permainan
Kegiatan Apersepsi : guru mengadakan curah pendapat untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik dan
Inti pengetahuan awal peserta didik tentang bullying.
a. Pengalaman Konkrit (Concrete Experience)
Guru dan peserta didik curah pendapat tentang contoh-contoh tata tertib dan norma sopan
santun yang berlaku di sekolah
b. Observasi (Reflective Observation)
Peserta didik membentuk kelompok, kemudian mendiskusikan dampak pelanggaran tata tertib
dan norma sopan santun
Tiap kelompok boleh memilih sumber yang akan di gunakan sebagai bahan diskusi, boleh dari
buku tata tertib, dari hanphone atau wawancara dengan guru di sekolah.
c. Konseptualisasi (Abstract Conceptualization)
Peserta didik bermain kartu tru or false untuk menunjukan persetujuan atas tata tertib yang ada
Peserta didik membuat kesepakatan kelas, tata tertib mana yang harus ditambah, dirubah
d. Rencana tindakan (Active Experimentation)
Peserta didik membuat komitmen untuk melaksanakan tata tertib.
Peserta didik menuangkan komitmennya dalam bentuk video/poster,/surat perjanjian dan
mengupload ke social media untuk mengingatkan diri dan orang lain agar selalu tertib dan sopan
Kegiatan 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama
Penutup 2. Peserta didik merefleksi kegiatan
3. Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan
4. Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
PENILAIAN
1. Pen. Proses Antusiasme peserta didik, Kesesuaian program, Ketersediaan sarana prasarana
2. Pen. Hasil Understanding, Comfortable, Action
3. Tindak 1. Memantau pelaksanaan tata tertib dan norma setiap hari di sekolah
Lanjut 2. Menugaskan pengurus kelas untuk mencatat dan melaporkan setiap ada pelanggaran tata tertib dan
norma.
Alian, Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
26
Akhmad Mitrawan, S.Pd., M.Pd. Arif Rahman, S.Psi.
NIP. 19720506 199412 1 002 NIP. 19820910 202221 1 020
ASSESMEN AWAL
Petunjuk pengisian
1. Bacalah pernyataan berikut dengan teliti
2. Berilah tanda (√) pada kolom pernyataan Ya atau Tidak
Total Skor
Berikan alasannya
Kalau ada tugas dari guru seperti Kita harus berpakaian sesuai
PR harus kita kerjakan sebaik aturan, juga harus sopan , rapi
mungkin dan tepat waktu dan bersih
27
BENAR atau SALAH BENAR atau SALAH
Berikan alasannya Berikan alasannya
Kalau ada jadwal Olah raga kita Kalau Berbicara dengan teman
juga harus berpakaian olah raga dan guru itu harus sopan tidak
dan datang kelapangan tepat boleh berkata kotor atau
waktu jangan lemot mengumpat
BENAR atau SALAH BENAR atau SALAH
Berikan alasannya Berikan alasannya
Kita hanya boleh jajan di kanti Kalau ada tugas diskusi kelompok kita
saat istirahat , tidak boleh jajan harus sama-sama aktif biar hasil
saat jam pelajaran diskusi bagus
BENAR atau SALAH BENAR atau SALAH
Kalau ada Ulangan atau ujian kita Kita harus membawa buku
harus belajar bersungguh- pelajaran dan alat sekolah sesuai
sungguh supaya hasilnya jadwal
bagus
BENAR atau SALAH
BENAR atau SALAH
28
Berikan alasannya
Berikan alasannya
Kalau mengikuti upacara kita harus Saat pergantian guru kita harus tetap
segera berbaris ke lapangan dan tertib menunggu di kelas tidak boleh
tidak boleh ramai bkeluar kelas tanpa ijin guru
29
A. Pemahaman baru (Understanding)
1. Apa yang sudah kamu lakukan untuk dapat berperilaku sesuai dengan tata tertib dan
norma ?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Apa dampak yang terjadi jika kita melanggar tata tertib dan norma ?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
B. PerasaanPositif (Comfort)
Petunjuk pengisian
1. Bacalah pernyataan berikut dengan teliti
2. Berilah tanda (√) pada kolom pernyataan Ya atau Tidak
NO PERNYATAAN YA TIDAK
30
6
31
Tujuan Capaian Layanan : 1. Landasan Hidup religius.
Layanan Tahap Tindakan : Peserta didik mampu menunjukkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya
seperti pemahaman tentang tujuan dan arah hidup serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
1. Peser didik (PD) dapat menyebutkan 3. PD dapat menolak 4. PD dapat menentukan
contoh-contoh perilaku toleransi Toleransi. perilaku intoleran langkah-langkah
2. Peserta didik dapat mengemukakan dampak mengembangkan sikap
negative sikap intoleran toleransi
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan 1. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
Awal 2. Menanyakan kegiatan sebelumnya, kesehatan dan kondisi peserta didik
3. Mengabsen dan Mengapresiasikan kehadiran .
4. Guru menyampaikan tujuan layanan
5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan
6. Memotivasi peserta didik dengan ice breking/ permainan
Kegiatan Inti Apersepsi : Guru membacakan contoh kasus intoleran dan dampak negatifnya, untuk membuka
wawasan awal peserta didik tentang pentingnya toleransi.
a. Pengalaman Konkrit (Concrete Experience)
Guru mengadakan Curah pendapat tentang pengalaman peserta didik mengenai contoh
perilaku toleran atau intoleran yang pernah ditemui.
b. Observasi (Reflective Observation)
Peserta didik bermain l kartu true or false tuntuk menunjukan perilaku menolak atau menerima
sikap intoleran
Kemudian peserta didik lainya dapat membantu menambah tanggapan/memperkuat jawaban
Permainan dilanjutkan sampai semua kartu terbahas.
c. Konseptualisasi (Abstract Conceptualization)
Peserta didik diminta membuat daftar langkah-langkah mengembangkan perilaku Toleransi
yang akan di praktikan pada LKPD
d. Rencana tindakan (Active Experimentation
Memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat quotes-quotes tentang toleransi,
kemudian menuangkan dalam bentuk video/audio/poster/liflet dan diupload di social media
untuk menginspirasi remaja lain tentang pentingnya mengembangkan perilaku toleransi
Kegiatan 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama
Penutup 2. Peserta didik merefleksi kegiatan
3.Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan
4. Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
PENILAIAN
1. Pen. Proses Antusiasme peserta didik, Kesesuaian program, Ketersediaan sarana prasarana
2. Pen. Hasil Understanding, Comfortable, Action
3. Tindak Mengamati perilaku siswa apakah sudah cukup toleran, jika belum maka akan ditindaklanjuti dengan
Lanjut layanan yang sesuai kebutuhan.
Alian, Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
KET. : Biru : Diferensiasi Konten (kesiapan belajar, perbedaan minat , kebutuhan murid), Hijau : Diferensiasi Proses
( pertanyaan menantang, kegiatan yang bervariasi, pengelompokan fleksibel), Ungu : Diferensiasi produk (penugasan
produk yg beragam dan memberikan pilihan)
MATERI LAYANAN
Apersepsi
32
Guru menayangkan gambar tentang berbagai suku bangsa dan berbagai agama di
Indonesia , peserta didik diminta memberi tanggapan tentang keberagaman di Indonesia Remaja
Indonesia adalah remaja yang sangat beruntung, karena tinggal di wilayah yang memiliki beragam
budaya, Agama, beragam adat, bahasa, kebiasaan, serta kondisi alam yang indah. Untuk itu remaja
Indonesia perlu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai
sehingga dapat mengembangkan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa. Elemen dan kuncinya adalah remaja indonesia harus mengembangkan sikap toleran
yang meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Contoh Perilaku Toleransi
1. Menghargai perbedaan agama, suku, ras, budaya
2. Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain
3. Peduli terhadap lingkungan sekitar
4. Tidak mementingkan suku bangsa sendiri
5. Memandang suku bangsa, agama, adat istiadat orang lain sama derajadnya
6. Tidak melanggar norma untuk mencapai tujuan
7. Tidak mencari keuntungan diri sendiri
8. Suka menolong sesama tanpa membeda-bedakan
9. Berteman atas dasar perilaku baik bukan
1. Contoh-contoh kasus In toleran
a. Peristiwa penembakan yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998
ternyata berbuntut panjang dan menyulut emosi warga. Akibatnya, keesokan harinya
Jakarta menjadi lautan aksi massa, Kerusuhan yang terjadi malah menular pada konflik antar
etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Saat itu, banyak aset milik etnis Tionghoa dijarah dan juga
dibakar oleh massa yang kalap. Massa pribumi juga melakukan tindak kekerasan dan
pelecehan seksual terhadap para wanita dari etnis Tionghoa kala itu.
b. Konflik berbau agama paling tragis meletup pada tahun 1999 silam. Konflik dan pertikaian
yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999, telah berkembang menjadi aksi
kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan
kehidupan bermasyarakat. Konflik tersebut kemudian meluas dan menjadi kerusuhan hebat
antara umat Islam dan Kristen yang berujung pada banyaknya orang meregang nyawa.
Kedua kubu berbeda agama ini saling serang dan bakar membakar bangunan serta sarana
ibadah.
c. Tragedi Sampit adalah konflik berdarah antar suku yang paling membekas dan bikin geger
bangsa Indonesia pada tahun 2001 silam. Konflik yang melibatkan suku Dayak dengan orang
Madura ini dipicu banyak faktor, di antaranya kasus orang Dayak yang didiuga tewas
dibunuh warga Madura hingga kasus pemerkosaan gadis Dayak.Warga Madura sebagai
33
pendatang di sana dianggap gagal beradaptasi dengan orang Dayak selaku tuan rumah.
Akibat bentrok dua suku ini ratusan orang dikabarkan meninggal dunia. Bahkan banyak di
antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh suku Dayak yang kalap dengan ulah warga
Madura saat itu. Pemenggalan kepala itu terpaksa dilakukan oleh suku Dayak demi
memertahankan wilayah mereka yang waktu itu mulai dikuasai warga Madura
d. Sabtu (13/1/2018) malam, seorang pria menggunakan sepeda motor menerobos masuk ke
Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Jalan Yos Sudarso, Kediri, Jawa Timur.Dilansir dari
beritajatim.com, tempat ibadah bagi etnis Tionghoa yang letaknya berada di tepi Sungai
Brantas ini dilempari batu sekitar pukul 21.30 WIB. Lemparan pelaku mengenai jendela dari
bahan kaca. Akibatnya, kaca jendela pecah.
e. Sebuah video yang menampilkan seorang biksu dan umatnya dilarang beribadah di Desa
Babat, Kecamatan Legok, Tangerang, viral di media sosial. Peristiwa terjadi pada Rabu
(7/2/2018) lalu, berawal dari adanya penolakan warga atas rencana kegiatan kebaktian
umat Budha dengan melakukan tebar ikan di lokasi danau bekas galian pasir di Kampung
Kebon Baru, Desa Babat.
2. Penyebab kasus intoleran
a. Memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain
b. Tidak Peduli terhadap lingkungan sekitar
c. Mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih
rendah
d. Suka menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu
e. Suka menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan
f. Suka mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain
3. Dampak Kasus Intoleran
a. Adanya perpecahan bangsa yang terjadi karena konflik sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Bisa karena ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, dan kebudayaan.
b. Memandang masyarakat dan kebudyaan sendiri lebih baik, sehingga menimbulkan sikap
merendahkan kebudayaan lain. Sikap ini mendorong konflik antarkelompok
c. Terjadinya konflik ras, antarsuku, atau agama
d. Terjadinya kemunduran suatu bangsa dan negara, karena pemerintah sulit membangun
kebijakan
e. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
f. Menghambat usaha pembangunan dan pemerataan sarana dan prasarana
4. Bermain kartu True or falsa menolak perilaku intoleran
Untuk melihat kebiasaan toleransi, mari bermain Kartu “True Or False”, Salah satu
membacakan isi kartu yang lain menanggapi.
Saya kalau di sekolah hanya mau berteman Kalau sekolah ada kegiatan yang
dengan teman yang berasal dari kampung yang menggunakan baju adat, saya tidak mau
sama menggunakan baju adat suku lain, karena baju
adat suku saya paling bagus 34
BENAR ATAU SALAH BENAR ATAU SALAH
Berikan alasanya Berikan alasannya
Kalau ada usulan tim olah raga saya berlatih
Ketika saya memiliki hak pilih dalam pemilu,
minggu pagi saya senang, saya tidak peduli
saya akan membenci teman yang beda pilihan
dengan teman nasrani yang minggu pagi harus ke
politiknya dengan saya.
gereja.
BENAR ATAU SALAH
BENAR ATAU SALAH
Berikan alasannya
Berikan alasanya
35
4 Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai status --------------------------
sosial ekonomi, ada yang miskin, ada yang sedang --------------------------
ada yang kaya dan ada yang sangat kaya. Bentuk --------------------------
toleransi apa yang dapat kalian praktikan untuk --------------------------
teman yang ekonominya dibawahmu ? --------------------------
-----------------------
5 Pada saat kalian punya hak pilih dalam pemilu, --------------------------
bentuk toleransi apa yang dapat kalian praktikan --------------------------
pada teman, tetangga yang memiliki pilihan politik --------------------------
yang berbeda --------------------------
-------
INSTRUMENPENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
36
Hasil Pengamatan
No Proses yang Dinilai Ket
Ya Tidak
A Keterlaksanaan program
6. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
7. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
8. Metode yang digunakan variatif dan menarik
9. Menggunakan media layanan BK
10. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
6. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
7. Peserta didik mempunyai perasaan positif
8. Peserta didik berkurang masalahnya
9. Peserta didik terentaskan masalahannya
10. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
6. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
7. Peserta didik aktif bertanya
8. Peserta didik aktif menjawab
9. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
10. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
6. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
7. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
8. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
9. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
10. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Guru Bimbingan Konseling
37
bagaimana ? b. Kasus intoleransi diabaikan oleh pemerintah
c. Kasus intoleransi tidak terlalu mengkhawatirkan
d. Kasus intoleransi di Indonesia cukup banyak dan
memprihatinkan
2 Sebuah sekolah internasional yang memiliki murid dari a. Menampilkan pentas senidaribudayamayoritas di sekolahitu.
berbagai negara, ras, agama dan suku yang berbeda b. Masing masing siswa menampilkan pentas seni dari budaya
sering menggelar acara kebudayaan dalam bentuk negara masing masing
pentas seni, Sebagai panitia kamu dapat menghindari c. Mementaskan semua budaya yang ada di sekolah dan
penyebab terjadinya kasus intoleran jika : dipentaskan secara bersama-sama, semua siswa terlibat,
masyarakat sekitar dan orang tua menjadi penonton
d. Pentas seni bebas tidak boleh berbasis budaya negara, ras
dan agama, tetapi memantaskan hal yang bersifat universal
3 Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia a. Pola asuh yang otoriter .
pada tahun 2018 menunjukan hasil bahwa anak yang b. Pola asuh yang demokratis
diasuh dengan pola otoriter tingkat toleransinya c. Banyak partai politik.
cenderung rendah (65% rendah) sedangkan orang yang d. Toleransi berpolitik yang rendah
diasuh oleh orang tua yang demokratis tingkat
toleransinya tinggi. Dari penelitian ini juga di dapat data
bahwa tingkat toleransi politik responden rendah.
Maka berdasar hasil penelitian penyebab perilaku
intoleran antara lain karena :
4 Dari media online TEMPO.CO tanggal 16 desember a. Melaporkankasuskasusintoleran di sekolah pada guru.
2020 telah memuat berita tentang Relawan Alumnis b. Belajar dan mempraktikan sikap saling menghargai dan
universitas Trisakti yang tergabung dalam wadah menghormati berbagai perbedaan di lingkungan pergaulan
Trisakti Untuk Indonesia (TUI) bertemu dan berdiskusi c. Melaporkan kasus-kasus intoleran di lingkungan tempat
dengan Menkopolhukam Mahfud MD. Inti dari diskusi tinggal pada polisi.
tersebut adalah bahwa Indonesia harus bergerak cepat d. Mempercayakan penanganan kasus intoleran dan
untuk menangani kasus intoleran dan radikalisme radikalisme pada menteri Polhukam
karena kasus ini sudah berdampak pada anak sekolah,
guru hingga mahasiswa dan aparatur sipil negara.
Berdasar diskusi ini untuk mengurangi dampak
negativeperilaku intoleran, Maka cara yang dapat
dipilih adalah :
COMFORTABLE
5 Jika kalian diajak untuk bertindak intoleran maka sikap a. Menolak dengan tegas
kalian akan b. Menolak diam-diam
c. Bersedia
d. Sangat bersedia
ACTION
6 Telah terjadi Musibah Likuifaksi di kelurahan petobo, a. Mencari dana Rp. 4.400.000,- untuk membuatkan tenda 30
Kota palu yang menyebabkan banyak penduduk meter persegi bagi umat Muslim RP. 3.000.000, tenda untuk
tenggelam dalam lumpur likuifaksi pada tanggal 28 nasrani 10 meter persegi Rp. 1.000.000,- dan 4 meter
September 2018. Kelompokmu menjadi relawan untuk persegi tenda untuk umat hindu RP. 400.000,-
membantu korban yang selamat dalam sebuah Camp b. Mencari dana Rp. 4.400.000,- untuk tenda, RP.1.320.000
penampungan yang terdiri dari 30 Orang Muslim, 10 untuk Kitab suci , dan RP. 880.000,- untuk beli karpet.
orang nasrani dan 4 orang Hindu. Kebutuhan mereka Kemudian membangun tenda sesuai proporsi Jumlah umat,
akan tempat tinggal, pakaian dan makanan sudah membeli kitab suci 30 untuk muslim, 10 untuk nasrani dan
tercukupi, Yang belum tercukupi adalah sarana ibadah, 4 untuk Hindu. Dan membeli karpet sesuai proporsi jumlah
karena mereka tidak punya tempat ibadah dan tidak umat masing-masing agama.
tahu sampai kapan akan tinggal di Camp. Sedangkan c. Mencari dana RP.6.600.000,- untuk penyediaan sarana
kegiatan ibadah sangat membantu mereka dalam Ibadah kemudian dibagikan ke 3 perwakilan agama masing-
memperoleh ketenangan diri. Setelah melakukan masing mendapat RP. 2.200.000,- , dan dipersilahkan
survey maka ditemukan data-data kebutuhan yaitu membangun sarana ibadah darurat sendiri
tenda 44 meter persegi dengan harga permeternye 100 d. Mencari dana RP. 4.400.000,- untuk tenda dan RP. 880.000
ribu dan 44 kitab suci dengan harga perkitab nya 30 untuk karpet, kemudian membuat 1 tenda berukuran besar
ribu. Dan karpet 44 meter persegi dengan harga 44 meter persegi dan dibentangkan karpet 44 persegi terus
permeternya 20 ribu. Kemudian kelompokmu mencari ibadahnya bergantian di tenda yang sama.
sumbangan dana untuk membantu menyiapkan sarana
ibadah. Maka cara-cara mengembangkan toleransi
yang dapat kalian terapkan adalah
38
SPESIFIKASI Komponen Layanan dasar (Bimbingan Klasikal)
Topik Layanan Menjadi Pribadi yang mandiri Bidang Pribadi
Sasaran Siswa kelas Sem/TP 1 / 2022-2023
Metode/teknik Experiental Learning,Permainan , Tanya jawab, Media / HP, Kertas kosong, LCD, Laptop
kerja kelompok, ,penugasan, konferensi 3-2-1 Alat
Tujuan Capaian Layanan : 7. Pengembangan diri
Layanan Tahap Akomodasi : Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan
39
potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat positif terhadap diri sendiri, mengenali kualitas dan
minat diri, serta memiliki karakter kejujuran dan tanggung jawab.
Tahap Pengenalan Tahap Akomodasi Tahap Tindakan
1. Dapat mengidentifikasikan contoh- 3. PD dapat memilih 4. PD dapat merancang
contoh perilaku mandiri peilaku mandiri langkah-langkah menjadi
2. Peserta didik dapat memerinci ciri-ciri pribadi yang mandiri
remaja mandiri
LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan 1. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa
Awal 2. Menanyakan kegiatan sebelumnya dan kesehatan serta kondisi peserta didik
3. Mengabsen dan Mengapresiasikan kehadiran .
4. Guru menyampaikan tujuan layanan
5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layananMemotivasi peserta didik
dengan ice breking/ permainan
Kegiatan Inti Apersepsi : curah pendapat tentang contoh-contoh perilaku mandiri yang pernah dilakukan
a. Pengalaman Konkrit (Concrete Experience)
Peserta didik diminta menuliskan 3 contoh perilaku mandiri yang dimilkiki
Peserta didik memberikan kepada 2 teman sekelas dan meminta masing-masing menuliskan
satu karakter positif yang dia punyai. Terkait kemandiriannya
Curah pendapat tentang contoh-contoh perilaku mandiri yang sudah di tulis
b. Observasi (Reflective Observation
Peserta didik diminta membentuk kelompok 4-5 orang
Tiap kelompok bolehmemilih sumber belajar yang akan digunakan, seperti video, modul,
website atau wawancara nara sumber (guru dll di sekolah)
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri remaja mandiri dari sumber.
c. Konseptualisasi (Abstract Conceptualization)
.Peserta didik diajak melakukan konferensi 3-2-1 untuk memilih karakter mandiri yang akan
dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menuliskan 3 karakter positif yang menunjang kemandiriannya
2) Menuliskan 2 karakter negative yang menghambat kemandiriannya yang perlu diperbaiki
3) Menuliskan 1 langkah nyata yang akan di praktikan untuk membentuk karakter mandiri
D. Rencana tindakan (Active Experimentation)
Peserta didik diberi tugas membuat poster, atau karangan (teks), atau video, atau puisi dan
pantun untuk menginpirasi masyarakat dalam mengembangkan karakter mandiri
Kegiatan 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan bersama
Penutup 2. Peserta didik merefleksi kegiatan
3. Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan minggu depan
4. Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
PENILAIAN
1. Pen. Proses Antusiasme peserta didik, Kesesuaian program, Ketersediaan sarana prasarana
2. Pen. Hasil Understanding, Comfortable, Action
3. Tindak Memberi tugas kepada peserta didik untuk upload tugasnya di social media sebagai inspirasi bagi diri
Lanjut sendiri dan remaja lainnya untuk mengembangkan karakter positif
Alian, Juli 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
Untuk mengetahui apakah diri kita sudah mandiri atau belum, mari kita lakukan penilaian
diri dengan mengisi tabel berikut. Cara mengisinya dengan memberikan tanda Check ( V ) pada
kolom :
SL : Jika kalian selalu mengerjakan kegiatan tersebut
40
SR : Jika sering melakukan kegiatan tersebut
JR : Jika jarang melakukan kegiatan tersebut
TP : Jika tidak pernah melakukan keguatan tersebut
Selanjutnaya berilah alasan atau keterangan mengapa kegiatan tersebut seelalu/sering/jarang/tidak
pernah dilakukan.
MATERI LAYANAN
41
MENJADI REMAJA MANDIRI
1. Contoh-contoh Perilaku Mandiri
Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu.
Remaja yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan
karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan
memecahkan masalah yang ada. Berikut ini contoh-contoh perilaku remaja mandiri baik di
rumah maupun di sekolah :
Kemandirian merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap proses
kehidupa, untuk itu kita harus tahu bagaimana ciri-ciri remaja yang mandiri, berikut ini
rinciannya :
1. Ada rasa tanggung jawab
2. Mampu bekerja sendiri (jarang meminta pertolongan orang lain)
3. Memiliki sikap kreatif,
4. Mampu membuat keputusan sendiri
5. Punya insiatif,
6. Mampu menyelesaikan persoalan
7. Mampu mengontrol amarah (mengendalikan diri)
8. Mampu menimbangan dengan baik problem yang dihadapi secara intelegen
9. Puas dengan pekerjaan yang dilakukannya.
10. Punya percaya diri
11. Dapat melayani diri sendiri, terutama untuk hal-hal pribadi
3. Langkah-langkah Mengembangkan Perilaku Mandiri
1. Kembangkan kemandirian dengan berani membuat keputusan tanpa campur tangan orang
lain
2. Walau tugas-tugas sekolah atau tugas rumah berat, berusahalah buat melakukannya sendiri
42
dulu
3. Tiap ingin bergantung pada orang lain, ingatlah bahwa kualitas diri akan menurun , akan di
cap sebagai anak manja dan lemah
4. Pikul tanggung jawab yang dibebankan sendiri, baik tanggung jawab di rumah maupun
sekolah
5. Biasakan dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah selalu mengandalkan diri sendiri
6. Cari apa kelebihanmu dan gunakan untuk membangun pribadi yang mandiri.
Buatlah jurnal praktik perilaku yang menunjukan kemandirian selama 1 minggu, dengan
menuliskan kegiatan -kegiatan yang mengarah pada peningkatan kemampuan kemandirian
seperti : mencuci dan menyeterika baju sendiri, mengerjakan PR sendiri, membuat minum
sendiri dll, kemudian tulislah peran orang tua seperti : Mengajak, memberi contoh, menasehati,
menyemangati, memperhatikan, mengingatkan, memberi fasilitas (pulsa, hal dll) atau orang tua
membiarkan, tidak mendukung kegiatan dan sebagainya.
43
INSTRUMEN EVALUASI HASIL
Understanding
Comfortable
Tulislah 2 sikap yang masih menghambat dirimu untuk mandiri yang masih perlu diperbaiki
o ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------
Action
Pilihlah Tindakan nyata untuk meningkatkan kemandirian yang akan kalian terapkan /
praktikan
o ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
44
PENILAIAN PROSES
45
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN - BIMBINGAN KELOMPOK
SMP NEGERI 1 ALIAN
46
3. Tindak lanjut Memonitor perubahan kebiasaan belajar anak
47
4. Tidak naik kelas
5. Malu pada teman, keluarga dan masyarakat sekitar
48
5
EVALUASI HASIL
A. Understanding
1. Contoh kebiasaan belajar yang buruk yang masih saya lakukan adalah ?
2. Sebab-sebab saya masih memiliki kebiasaan belajar yang buruk antara lain ?
3. Dampak negatif yang mungkin saya terima kalau tidak memperbaiki kebiasaan belajar
antara lain.
B. Comfortable
Berilah tanda check rii pernyataan-pernyataan di bawah ini dpada kolom :
S : jiika kamu setuju
TS ; Jika kamu tidak setuju
NO PERNYATAAN S TS
1 Saya merasa perlu merubah kebiasaan belajar saya supaya lebih baik
2 Kalau memiliki kebiasaan belajar yang baik saya bisa menyiapkan ujian dengan
mudah
49
3 Saya akan Belajar yang rutin dan terjadwal agar dapat meningkatkan hasil
belajar
5 Saya ingin naik kelas dan lulus dengan nilai tinggi, sehingga saya harus belajar
dengan baik,
C. Action
Buatlah jadwal kegiatan belajar di rumah, dengan mempertimbangkan bahwa jadwal tersebut dapat
benar-benar dilaksanakan. Jadwal dapat dibuat dengan mengisi tabel berikut :
50
DAFTAR PUSTAKA
Achsan Husairi. 2008. Modul Bimbingan dan Konseling Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: PT
Adfale Prima Cipta.
Triyono, Mastur. 2014. Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Bidang Belajar.
Yogyakarta: Paramitra Publishing.
51