Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Se
hubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun progra
m guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Didalam Kurikulum Merdeka Belajar, porsi tugas Guru Bimbingan dan Konseling
bertambah banyak, seperti penelusuran minat dan bakat, penyesuaian pemilihan
materi ajar yang bermuara kepada Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh
negara.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di
sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional .............................................................................................................
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMK..........................................
2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
3. Karakteristik Peserta Didik/Konseli SMK....................................................
4. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK.................................
1) Fase E SMK Kelas X...............................................................................
2) Fase F SMK Kelas XI, XII.......................................................................
B. Visi dan Misi .......................................................................................................
1. Visi Misi SMK N1 KEC LUAK....................................................................
C. Deskripsi Kebutuhan...........................................................................................
D. Rumusan Tujuan ...............................................................................................
1. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK...........................
E. Komponen Program............................................................................................
1. Layanan Dasar...........................................................................................
2. Layanan Responsif.....................................................................................
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual......................................
4. Dukungan Sistem.......................................................................................
F. Bidang Layanan..................................................................................................
1. Bidang Pribadi............................................................................................
2. Bidang Sosial..............................................................................................
3. Bidang Belajar............................................................................................
4. Bidang Karir................................................................................................
G. Rencana Kegiatan (Action Plan) / Silabus BK....................................................
1. Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling............
H. Pengembangan Tema atau Topik......................................................................
1. Tabel Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut.................................................................
J. Anggaran Biaya..................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua RPL BK yang ibu gunakan dilampirkan
ii
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi di
satuan pendidikan dalam rangka mengupayakan memfasilitasi perkembangan
peserta didik. Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara
sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram yang dilakukan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling untuk mencapai tugas perkembangan kemandirian
peserta didik yang optimal. Sebagai kegiatan yang terintegrasi, pemberian
layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan untuk mengembangkan potensi
diri peserta didik dalam membentuk karakter yang sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan Konseling
mengacu kepada CL Bimbingan dan Konseling. Rancangan kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling disusun oleh guru Bimbingan dan Konseling
berdasarkan pada asesmen kebutuhan peserta didik dan dengan mengupayakan
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan personil sekolah
lainnya sehingga pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam kurikulum yang
berlaku di satuan pendidikan.
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMK
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan agar peserta didik
mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada CL Bimbingan dan
Konseling. Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling di SMK
mengupayakan agar peserta didik dapat memiliki keputusan karir apakah akan
berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Pemberian layanan Bimbingan dan Konseling selama masa sekolah
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai
bakat dan minat serta kemampuan potensi dirinya sehingga secara ajeg dapat
memilih keputusan karir yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma
perkembangan individu dan menekankan pada upaya mengembangkan
potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak
mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang
iii
dan teraktualisasi secara positif. Paradigma perkembangan dalam Bimbingan
dan Konseling juga berorientasi pada pencegahan terjadinya hambatan dalam
mencapai tugas perkembangan (preventif) dan pengentasan hambatan
pencapaian tugas perkembangan (kuratif).
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK mengacu pada
tugas perkembangan peserta didik SMK pada tahapan perkembangan remaja
madya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus
diselesaikan peserta didik pada tahapan/fase perkembangan tertentu. Tugas
perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan
peserta didik menyelesaikan tugas perkembangan pada tahapan
perkembangan tertentu dapat membuat mereka memiliki perasaan sebagai
individu yang kompeten, bahagia dan memiliki modal prasyarat bagi
pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Sebaliknya,
kegagalan peserta didik dalam menuntaskan tugas perkembangan pada
tahapan perkembangan tertentu dapat memunculkan rasa tidak bahagia,
potensi penolakan sosial dan kesulitan untuk mencapai tugas perkembangan
pada fase selanjutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami
oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan untuk membantu
peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian
dalam kehidupannya serta mencapai CL sesuai dengan fase
perkembangannya yang mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier
secara utuh dan optimal. Secara lebih rinci, tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu membantu peserta didik/konseli agar mampu:
1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya;
2. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang;
3. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya
iv
5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya;
dan
6. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam konteks layanan Bimbingan dan Konseling di SMK, Bimbingan
dan Konseling bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik SMK dalam
mencapai kesejahteraan psikologis (wellbeing), Profil Pelajar Pancasila, dan
karakterisasi budaya kerja. Oleh karena itu, Bimbingan dan Konseling bagi
peserta didik SMK ditekankan pada aspek kemandirian perilaku ekonomis
dan kewirausahaan dan aspek wawasan dan kesiapan karier.
v
kerja. Dengan masa studi sekitar tiga tahun, lulusan SMK diharapkan
mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan
memiliki visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta mampu
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai
perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keungguian
lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung
kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha
vi
tinggi, berat badan, dan proporsi muka serta badan yang tidak lagi
menggambarkan anak-anak. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya fisik
khas laki-laki dan perempuan. Perkembangan fisik yang telah sempurna
diiringi dengan perkembangan psikoseksual dengan kematangan organ-
organ seksualnya. Mereka menjadi lebih memberikan perhatian terhadap
penampilan fisiknya serta mulai tertarik pada lawan jenisnya.
2. Aspek Kognitif
Perkembangan pemikiran peserta didik/konseli SMK mulai menunjukkan
kemampuan berpikir logis yang lebih baik. Mereka mulai mampu berpikir
yang menghubungkan sebab dan akibat dari kejadian-kejadian di
lingkungannya. Pemahaman terhadap diri serta lingkungannya mulai lebih
meluas dan mendalam. Mereka cenderung berfikir secara ideal, sehingga
seringkali mengkritisi maupun menentang pemikiran orang dewasa.
Walaupun mereka memiliki argumentasi-argumentasi pemikiran yang
berkembang, namun juga sering merasa ragu-ragu sehubungan dengan
keterbatasan pengalaman yang dimilikinya. Peserta didik/konseli SMK juga
menampakkan egosentrisme berfikir, yang menganggap dirinya benar serta
cenderung menentang pemikiran orang dewasa maupun aturan-aturan di
lingkungannya.
3. Aspek Sosial
Pada aspek sosial, peserta didik/konseli SMK mulai tumbuh kemampuan
memahami orang lain. Kemampuan ini mendorongnya menjalin hubungan
sosial dengan teman sebaya. Mereka menjalin hubungan pertemanan yang
erat dan menciptakan identitas kelompok yang khas. Hubungan kelompok
sebaya lebih menguat serta cenderung meninggalkan keluarga. Orangtua
merasa kurang diperhatikan. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya
sikap konformitas, yaitu kecenderungan untuk: meniru, mengikuti opini,
pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi), atau keinginan orang lain.
Perkembangan konformitas dapat berdampak positif atau negatif,
tergantung kepada kualitas kelompok di mana konformitas itu dilakukan. Ada
beberapa sikap yang sering ditampilkan peserta didik/konseli SMK antara
lain: kompetisi atau persaingan, konformitas, menarik perhatian, menentang
vii
otoritas, sering menolak aturan dan campur tangan orang dewasa dalam hal
urusan-urusan pribadinya. Kondisi ini mengakibatkan pandangan negatif
masyarakat pada peserta didik/konseli di kelompok usia tersebut.
4. Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMK merupakan kelompok usia remaja digambarkan
dalam keadaan yang tidak menentu, tidak stabil, dan emosi yang meledak-
ledak. Meningginya emosi terjadi karena adanya tekanan tuntutan sosial
terhadap peran- peran baru selayaknya orang dewasa. Kondisi ini dapat
memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan obat, dan
perilaku menyimpang. Remaja yang sering mengalami emosi yang negatif
cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun peserta
didik/konseli mulai belajar mengendalikan emosinya. Pada masa remaja ini
juga terjadi perkembangan emosi terhadap lawan jenis. Dengan matangnya
hormon seksual, mereka mulai merasakan ketertarikan dan memberikan
perhatian khusus pada lawan jenis. Pada umumnya mereka tumbuh rasa
jatuh cinta yang terkadang berlanjut sampai pacaran
5. Aspek Moral
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya
viii
6. Aspek Religius
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya
ix
lebih luas, membiasakan diri berperilaku hemat, ulet, kompetitif dan
kolaboratif untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, melatih diri
menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman
sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi
atau berwirausaha, menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman
sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma- norma dan nilai-nilai
yang dijunjung tinggi bersama, mengeksplorasi norma-norma dan kesiapan
yang dibutuhkan dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik,
psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan).
Fase E Berdasarkan Aspek Perkembangan
x
Perilaku
Ekonomis
xi
melanjutkan studi maupun berwirausaha, mengembangkan kemampuan
kerja sama yang harmonis dengan teman sebaya antar budaya tanpa
stereotip dan prasangka, menunjukan pemahaman tentang bentuk-
bentuk kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung jawab dalam
pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik, psikologis, sosio-ekonomi,
ilmu pengetahuan).
Fase F Berdasarkan Aspek Perkembangan
Capaian
Aspek
Layanan
Menerapkan pengetahuan keberagamaan serta
Landasan Hidup mengajak teman sebaya atas dasar keyakinan
Religius yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan
perilaku sehari hari.
Berperilaku atas dasar keputusan yang
Landasan Perilaku
mengintegrasikan keragaman norma dan aspek etis
Etis
dalam kehidupan sehari-hari.
Kematangan Menyesuaikan ekspresi perasaan diri dan orang lain
Emosi secara tepat untuk menyelesaikan konflik.
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan
Kematangan keputusan dan pengentasan masalah secara
Intelektual objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan
dan perilaku belajar serta konsekuensinya.
xii
Kematangan Mengembangkan kemampuan kerja sama yang
Hubungan dengan harmonis dengan teman sebaya antar budaya
Teman Sebaya tanpa stereotip dan prasangka
Mencapai Menunjukan pemahaman tentang bentuk-bentuk
kematangan dan kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung
kesiapan diri untuk jawab dalam pernikahan dan berkeluarga (agama,
menikah dan fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan)
berkeluarga
xiii
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi
daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki SMK N1 KEC. LUAK memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat
peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
C. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS), Anlisis
Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor
xiv
dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai
pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan
peserta didik. Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMK N1 KEC. LUAK,
dibuat dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan
lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah. Dalam
pelaksanaannya Guru Bimbingan Konseling menggunakan Angket Kebutuhan
Peserta Didik . (ANGKET AKPD KELAS X, XI, XII TERLAMPIR)
D. RUMUSAN TUJUAN
Setelah Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik dirumuskan dilakukan
perumusan tujuan layanan bimbingan dan konseling. Tujuan layanan merupakan
kompetensi yang akan dicapai peserta didik setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling. Tujuan layanan dirumuskan berdasarkan hasil
asesmen dan analisis kebutuhan yang diselaraskan dengan standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD).
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling.
Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan
peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well Being, dan Profil Pelajar
Pancasila. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam menyusun rancangan
Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada alur Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling seperti yang tercantum tabel dibawah ini.
Aspek Deskripsi
xv
kehidupan sehari-hari.
xvi
Wawasan dan Wawasan dan Kesiapan Karir adalah kemampuan
Kesiapan Karir peserta didik/konseli dalam menetapkan tujuan dan
rencana strategis pengembangan diri dengan
memanfaatkan informasi lingkungan karir untuk
mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam
kehidupannya.
E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif,
dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas
xvii
yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli
yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif
melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada
konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling
atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-
tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan
berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh
peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di
xviii
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan
peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada
peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan
kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan
individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta
didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap
at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir
dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang
di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan
profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan
dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.
F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
xix
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga
dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi
konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
xx
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya
xxi
4. Komponen Program; terdiri atas empat komponen yaitu layanan dasar,
layanan responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem
5. Strategi Layanan, merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen
layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
6. Materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
7. Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang akan dilakukan, termasuk penjelasan moda daring atau luring.
8. Alat/Media, berisi alat dan media yang akan digunakan guru misalnya power
point presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi, berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
capaian layanan bimbingan dan konseling.
10. Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam
xxii
Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling
EKUIV
ASPEK KOMPONEN STRATEGI METOD ALAT/ EVALUA
CAPAIAN LAYANAN KELAS MATERI ALEN
PERKEMBANGAN PROGRAM LAYANAN E MEDIA SI
SI
xxvi
Berperilaku atas dasar
Etika
keputusan yang Slide
Landasan Perilaku Bimbingan berbudaya & Proses
mengintegrasikan keragaman XII Dasar Jigzaw Power 2 Jam
Etis Klasikal beragama di dan Hasil
norma dan aspek etis dalam Point
indonesia
kehidupan sehari-hari.
Menyesuaikan ekspresi
Bingo Slide
perasaan diri sendiri dan Bimbingan Cepat Proses
Kematangan Emosi XII Dasar Game, Power 2 Jam
orang lain secara tepat untuk Klasikal beradaptasi dan Hasil
Diskusi Point
menyelesaikan konflik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
Memanfaatkan
keputusan dan pengentasan Disesuaikan
Kematangan teknologi
masalah secara objektif Bimbingan dengan Proses
Intelektual XII Dasar informasi 2 Jam
menggunakan konsep ilmu Kelompok pendekatan yang dan Hasil
untuk meraih
pengetahuan dan perilaku digunakan
prestasi
belajar beserta
konsekuensinya.
Menunjukkan kesamaan
(equality) dan/atau
Kesadaran Konseling Berkomunikasi Role Proses
kesetaraan (equity) dalam XII Responsif Video 2 Jam
Tanggungjawab Kelompok secara lancar Playing dan Hasil
berinteraksi dengan orang
lain sesuai hak dan kewajiban
Mendesain bentuk kolaborasi Menghindari
Disesuaikan
secara harmonis dengan lain diri dari sex
Bimbingan dengan Proses
Kesadaran Gender jenis dalam keberagaman XII Dasar bebas, LGBT 2 Jam
Kelompok pendekatan yang dan Hasil
peran sosial dan penyakit
digunakan
HIV/AIDS
Mengelola dan
mengembangkan Disesuaikan
Mengasah
Pengembangan kemampuan dan keunikan diri Konseling dengan Proses
XII Responsif kemampuan 2 Jam
Pribadi yang dimiliki dalam Kelompok diri pendekatan yang dan Hasil
lingkungan sosial yang lebih digunakan
luas.
Perilaku Mendesain beberapa Peminatan Bimbingan Menjadi Critical Slide Proses
XII 2 Jam
Kewirausahaan/Ke peluang wirausaha yang dan Klasikal remaja kreatif Debating Power dan Hasil
xxvii
akan diambil untuk
mandirian Perencanaa
mencapai kemandirian dan inovatif , Diskusi Point
Perilaku Ekonomis n Individual
secara finansial dan sosial
Menyelaraskan perilaku
Mengenal
diri dengan kebutuhan
Peminatan kemampuan
bidang karier masa depan Cerama Slide
Wawasan Kesiapan dan Bimbingan diri untuk Proses
yang diminati baik XII h, Power 2 Jam
Karir Perencanaa Klasikal meraih karir dan Hasil
bekerja, melanjutkan Diskusi Point
n Individual di masa
studi maupun
depan
berwirausaha
Mengembangkan Hubungan
kemampuan kerjasama yang antara potensi,
harmonis dengan teman Peminatan minat, bakat, Disesuaikan
Kematangan
sebaya antarbudaya tanpa dan Bimbingan kemampuan dengan Proses
Hubungan dengan XII 2 Jam
stereotip dan prasangka Perencanaa Kelompok dengan pendekatan yang dan Hasil
Teman Sebaya
n Individual pemilihan digunakan
program
keahlian
Menunjukkan pemahaman
tentang bentuk bentuk
Mencapai
kesiapan pernikahan serta Mengenali
kematangan dan Psikodra Slide
peran dan taanggung jawab Bimbingan Dampak Proses
kesiapan diri untuk XII Dasar ma, Power 2 Jam
dalam pernikahan dan Klasikal pernikahan di dan Hasil
menikah dan Diskusi Point
berkeluarga (agama, fisik, usia muda
berkeluarga
psikologis, sosial-ekonomi,
ilmu pengetahuan)
xxviii
H. PENGEMBANGAN TEMA SESUAI BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Tema/topik merupakan rincian dari identifikasi capaian layanan peserta didik dalam aspek perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan karir. Tema/topik dikembangkan mengacu pada fase E dan F yang tertuang dalam capaian
layanan bimbingan dan konseling dan selanjutnya akan tersusun dalam RPL bimbingan dan konseling. Pengembangan
RPL satu lembar menjadi inspirasi bagi guru bimbingan dan konseling dalam menuangkan rencana layanan secara
efisien dan bermakna. Topik pada RPL disusun berdasarkan analisis kebutuhan dalam rangka mencapai profil peserta
didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berkebinekaan global, mampu bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif menjadi capaian layanan.
Aspek
Komponen Strategi Metode/
Perkembanga Capaian layanan Tujuan Layanan Materi Media Evaluasi
layanan Layanan Teknik
n/ Bidang
Menerapkan memahami
pengetahuan pentingnya
keberagaman kerjasama antara
serta umat beragama Membangun
mengajak serta mampu hidup Bimbingan kerjasama Sosiodrama, Film Pendek, Proses dan
P Dasar
rukun melakukan Klasikal antar umat Diskusi skenario Hasil
teman
Landasan sebaya atas hubungan beragama
Hidup dasar kerjasama yang
Religius keyakinan baik antar umat
yang dimiliki beragama
secara Disesuaika Disesuaika
Mengikatkan
konsisten meningkatkan n dengan n dengan
Konseling kualitas ibadah Proses dan
P melalui sikap ibadah kepada Responsif pendekata pendekatan
Kelompok pada Tuhan Hasil
dan perilaku Tuhan YME n yang yang
YME digunakan digunakan
sehari hari.
Disesuaika Disesuaika
Menghindari
menghindari Konselin n dengan n dengan
pergaulan Proses dan
P pergaulan yang Responsif g pendekata pendekata
Berperilaku yang kurang Hasil
kurang baik Kelompok n yang n yang
atas dasar baik
digunakan digunakan
keputusan
yang mengetahui dan
Landasa n mengintegrasik memahami
Perilaku a n keragaman pentingnya
Etis norma dan memiliki budaya
aspek etis tertib berlalu lintas Etika dan
Bimbingan Slide Power Proses dan
P dalam di jalan serta Dasar budaya tertib Jigzaw
Klasikal Point Hasil
kehidupan mampu berlalu lintas
sehari-hari. menumbuhkan
budaya tertib
berlalu
lintas di jalan
Disesuaika
Disesuaika n dengan
n dengan
pendekata Proses dan
mengendalikan Konseling Mengendalika pendekata
P Menyesuaikan Responsif n Hasil
emosi Kelompok n emosi n
ekspresi Yang yang
perasaan diri digunakan digunaka
Kematan dan orang lain n
gan Emosi secara tepat
untuk memahami tentang
menyelesaikan stress, gejala-gejala
konflik. stress dan faktor-
Bimbingan Stess dan cara Bingo Game, Slide Power Proses dan
P faktor penyebabnya Dasar
Klasikal mengatasinya Diskusi Point Hasil
serta mampu
mengatasi stress
yang dihadapi
Kematan B Mengembangka memahami tentang Dasar Bimbingan Peran Mind Video Proses dan
gan Intelekt n ragam kecerdasan baik Klasikal IQ,EQ,AQ,CQ Mapping Hasil
ual alternatif IQ,EQ, AQ, CQ dan SQ dalam , Diskusi
pengambilan maupun SQ) dalam belajar
keputusan dan belajar
memiliki Disesuaikan Disesuaika
Macam-
pemahaman dengan n dengan
Bimbingan macam Proses dan
B tentang macam- Dasar pendekatan pendekata
Kelompok kecerdasan Hasil
macam kecerdasan yang n yang
dalam belajar
dalam belajar digunakan digunakan
pengentasan Memanfaatka Disesuaikan Disesuaika
masalah secara memanfaatkan
n teknologi dengan n dengan
objektif teknologi informasi Bimbingan Proses dan
B Dasar informasi pendekatan pendekata
menggunakan untuk meraih Kelompok Hasil
untuk meraih yang n yang
konsep ilmu prestasi belajar
prestasi digunakan digunakan
pengetahuan
dan perilaku memahami penting
belajar beserta nya persiapan yang
konsekuensinya baik dalam meng
. hadapi ujian, serta Think Pair
Bimbinga Kiat sukses
mampu menerapkan and Share Slide Power Proses dan
B Dasar n ujian sekolah
motivasi dalam (TPS), Point Hasil
Klasikal dan UTBK
menghadapi ujian Diskusi
hingga sukses dalam
pelaksanaan
dan hasilnya
Disesuaikan Disesuaika
Meningkatkan dengan n dengan
meningkatkan Konseling Proses dan
B Responsif semangat pendekatan pendekata
semangat belajar Kelompok Hasil
belajar yang n yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaika
menganalisis hasil Kemampuan
dengan n dengan
prestasi belajar Konseling menganalisa Proses dan
B Responsif pendekatan pendekata
untuk peningkatan Kelompok hasil prestasi Hasil
yang n yang
prestasinya belajar
digunakan digunakan
menggunakan Ketrampilan
Bimbingan Video berbagai Proses dan
B berbagai strategi Dasar menggunakan Jigzaw
Klasikal laman belajar Hasil
dan sumber belajar berbagai
untuk
strategi dan
meningkatkan
sumber belajar
prestasi belajarnya
Menghidari Disesuaikan Disesuaika
menghidari terjadinya dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
S terjadinya tawuran Dasar tawuran pendekatan pendekata
Menunjukan Kelompok Hasil
di kalangan pelajar dikalangan yang n yang
kesamaan
pelajar digunakan digunakan
(equality)
Kesadaran dan/atau Membiasakan
Tanggun g kesetaraan mengucapkan kata mengucapkan Disesuaikan Disesuaika
Jawab (equity) dalam maaf, kata tolong, kata maaf, dengan n dengan
Konseling Proses dan
Sosial S berinteraksi dan kata terima Responsif kata tolong pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
dengan orang kasih dalam dan kata yang n yang
lain sesuai hak bergaul terima kasih digunakan digunakan
dan kewajiban dalam bergaul
Berkomunika
berkomunikasi Konseling Role Proses dan
S Responsif si secara Video
secara lancar Kelompok Playing Hasil
lancar
ikut aktif dalam Ikut aktif dalam Disesuaikan Disesuaika
organisasi/kegiatan organisasi/kegi dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
S yang ada di Dasar a tan yang ada pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
lingkungan tempat di lingkungan yang n yang
tinggal tempat tinggal digunakan digunakan
memiliki Pemahaman
pemahaman tentang jenis
Group
tentang jenis obat Bimbingan obat terlarang Video Power Proses dan
S Dasar Investigation,
terlarang yang baru Klasikal yang baru dan Point Hasil
Diskusi
dan cara cara
menghidarinya menghidarinya
memahami dan
menerima peran
sosial pria dan
wanita dengan
Mendesain norma yang ada di Kiat sukses
Bimbingan Jigzaw, Slide Power Proses dan
S bentuk masyarakat serta Dasar hidup
Klasikal Diskusi Point Hasil
kolaborasi mampu berprilaku bermasyarakat
secara sebagai pria dan
Kesadar an
harmonis wanita sesuai
Gender
dengan lain dengan norma yang
jenis dalam ada dimasyarakat
keberagaman
menghindari diri Menghindari Disesuaikan Disesuaika
peran sosial.
dari sex bebas, diri dari sex dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
P LGBT, dan Dasar bebas, LGBT pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
penyakit HIV dan dan penyakit yang n yang
AIDS HIV/AIDS digunakan digunakan
memahami faktor
penghambat lulus
sekolah serta
Membangun
memiliki Papan
Mengelola dan Bimbingan optimisme Team Game Proses dan
P kemampuan Dasar Tounament,
Mengembangk Klasikal untuk lulus Tournament Hasil
menghilangkan stiker
an kemampuan ujian.
rasa khawatir/takut
Pengem dan keunikan
tidak dapat lulus
bangan diri yang dimiliki
sekolah
Pribadi dalam
memahami
lingkungan
berbagai bentuk
sosial yang
motivasi dan Motivasi diri dan Think Pair
lebih luas. Bimbingan Video “You Proses dan
P mampu Dasar pengaruhnya and Share
Klasikal Can” Hasil
meningkatkan dalam kehidupan (TPS)
motivasi dirinya
dalam hidup
Disesuaikan Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan dengan n dengan
Konseling Proses dan
P ketergantungan Responsif ketergantungan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
main games main games yang n yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaika
berhenti dari Berhenti dari dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan Responsif kebiasaan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
merokok merokok yang n yang
digunakan digunakan
merasa nyaman Nyaman dan
Bimbingan Film pendek, Proses dan
P tinggal di rumah Dasar bahagia tinggal di Psikodrama
Klasikal skenario Hasil
sendiri rumah sendiri
Disesuaika Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan n dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan keluar Responsif kebiasaan pendekata pendekata
Kelompok Hasil
malam keluar malam n yang n yang
digunakan digunakan
berusaha untuk ikut Project
membina Indahnya punya Based
Bimbingan Proses dan
P keluarganya menjadi Dasar keluarga yang Learnig Film pendek
Klasikal Hasil
keluarga yang harmonis (bermain
harmonis drama)
memahami
pentingnya menjaga
kesehatan tubuh Cara menjaga Window
Bimbingan Kertas Panel, Proses dan
P serta mampu untuk Dasar kesehatan Shoping,
Klasikal PPT Hasil
membiasakan diri tubuh Diskusi
dengan pola hidup
bersih dan sehat
Disesuaikan Disesuaika
Peminatan
memiliki Mampu dengan n dengan
dan Konseling Proses dan
K kebiasaan hemat untuk hidup pendekatan pendekata
Perencanaa Kelompok Hasil
dalam keseharian hemat yang n yang
n Individual
Berperilaku digunakan digunakan
hemat, ulet, Mampu untuk
Perilaku kompetitif, menyelesaikan menyelesaikan Disesuaikan Disesuaika
Kewirau kompetitif, dan Peminatan
studi sampai lulus studi sampai dengan n dengan
sahaan/ kolaboratif dan Konseling Proses dan
K meskipun ekonomi lulus meskipun pendekatan pendekata
Kemandi sesuai Perencanaa kelompok Hasil
keluarga tidak ekonomi yang n yang
rian dengan n Individual
mendukung keluarga tidak digunakan digunakan
Perilaku karakteristik mendukung
Ekonomi s wirausaha,
memiliki wawasan
atas dasar
untuk menjadi
kesadaran diri Peminatan
remaja kreatif dan Menjadi Critical
dan Bimbingan Slide Power Proses dan
K inovatif serta mampu remaja kreatif Debating,
Perencanaa Klasikal Point Hasil
memahami strategi dan inovatif Diskusi
n Individual
untuk menumbuhkan
kreatifitas tersebut
memiliki
Kiat di terima
kemampuan untuk
Peminatan bekerja di
Menentukan bisa di terima
dan Bimbingan perusahaan Role Playing, Slide Power Proses dan
K alternatif bekerja di
Perencana Klasikal yang sesuai Diskusi Point Hasil
perencanaan perusahaan yang
an dengan program
karir dengan sesuai dengan
Individual keahlian
mempertimban program keahlian
Wawasa n memahami tentang
g kan
dan kepribadian dan
kemampuan,
Kesiapa n memahami tipe-tipe Peminatan
nilai-nilai, Pilihan karir
Karir kepribadian serta dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
K persyaratan, sesuai tipe
peluang dan pilihan karir yang Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
kepribadian
ragam sesuai dengan n Individual
pendidikan kepribadian
lanjutan. tersebut
memahami Peminatan Bimbingan Meraih Ceramah, Slide Power Proses dan
K
pentingnya cara dan Klasikal sukses Diskusi Point Hasil
untuk meraiah
kesuksesan serta
mampu
memahami dengan
Perencanaa
konsep ABCD konsep
n Individual
untuk ABCD
menumbuhkan
semangat meraih
sukses masa depan
memahami
tentang
pentingnya suatu
Peminatan Memilih
profesi serta
dan Bimbingan profesi Ceramah, Slide Power Proses dan
K mampu memilih
Perencanaa Klasikal dengan cara Diskusi Point Hasil
atau menentukan
n Individual SMART
jenis
profesi dengan
cara smart
memahami profesi
atau pekerjaan
Kematan setiap orang dalam
gan meningkatkan taraf Profesi
Peminatan
Hubunga n hidupnya serta pekerjaan
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
dengan K dapat memilih dan dalam
Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
Teman menentukan jenis meningkatkan
n Individual
Sebaya profesi atau taraf hidup
pekerjaan yang
akan ditekuni di
masamendatang
memahami norma-
norma atau
ketentuan Peminatan Informasi
-ketentuan dan Bimbingan ketenagakerjaa Ceramah, Slide Power Proses dan
K
ketenaga kerjaan di Perencanaa Klasikal n dan bekerja Diskusi Point Hasil
Indonesia, baik n Individual diluar negeri
sebelum, selama,
dan sesudah
bekerja serta
mampu memahami
cara bekerja ke luar
negeri
yang benar
Hubungan
mengidentifikasi antara potensi,
Disesuaikan Disesuaika
hubungan antara Peminatan minat, bakat,
dengan n dengan
potensi, minat, dan Bimbingan kemampuan Proses dan
K pendekatan pendekata
bakat, kemampuan Perencanaa Kelompok dengan Hasil
yang n yang
dengan pemilihan n Individual pemilihan
digunakan digunakan
program keahlian program
keahlian
memiliki
pemahaman tentang Peminatan
Kelas besar Prosedur
prosedur melamar dan Ceramah, Slide Power Proses dan
K / Lintas melamar
pekerjaan, dan Perencanaa Diskusi Point Hasil
kelas pekerjaan
menerapkannya saat n Individual
setelah lulus sekolah
Disesuaikan Disesuaikan
memiliki kemampuan Peminatan Macam-
dengan dengan
untuk mengikuti dan Bimbingan macam tes Proses dan
K pendekatan pendekatan
berbagai macam tes Perencanaa Kelompok seleksi masuk Hasil
yang yang
seleksi pegawai baru n Individual pegawai
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peminatan
menentukan karir Menentukan dengan dengan
dan Konseling Proses dan
K dan cita-cita masa rencana karir pendekatan pendekatan
Perencanaa kelompok Hasil
depannya dan cita-cita yang yang
n Individual
digunakan digunakan
K memahami Peminatan Bimbingan Pilihan karir Ceramah, Slide Power Proses dan
beberapa pilihan dan Klasikal setelah lulus Diskusi Point Hasil
karir setelah lulus Perencanaa SMK
SMK, serta mampu n Individual
memahami
konsekuensi dari
setiap keputusan
pilihan karir tersebut
memiliki
pemahaman dalam
memillih program
kursus atau Peminatan Kiat sukses
pelatihan, serta dan Bimbingan memilih Ceramah, Slide Power Proses dan
K
dapat memiiki Perencanaa Klasikal lembaga kursus Diskusi Point Hasil
perasaan positif n Individual pelatihan
tentang pentingnya
memilih program
pelatihan
memahami
persiapan sebelum
K memasuki dunia
kerja serta mampu Peminatan
Kiat sukses
membuat surat dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
memasuki
lamaran kerja dan Perencanaa Kelompok Diskusi Point Hasil
dunia kerja
riwayat kerja n Individual
yang baik serta
sukses psikotes dan
wawancara
Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 15.000,-
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku Agenda surat 4