Anda di halaman 1dari 44

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Se
hubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun progra
m guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Didalam Kurikulum Merdeka Belajar, porsi tugas Guru Bimbingan dan Konseling
bertambah banyak, seperti penelusuran minat dan bakat, penyesuaian pemilihan
materi ajar yang bermuara kepada Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh
negara.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di
sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
terkait.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada


1. Bapak/Ibu Kepala SMK N1 KEC. LUAK
2. Bapak/Ibu Waka SMK N1 KEC. LUAK yang selalu memberikan Support.
3. Teman Teman TIM BK SMK N1 KEC. LUAK
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK N1 KEC. LUAK

Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat


bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-
teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun
Program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak ya
ng membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi
pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

Andaleh, Juli 2023


Hormat Saya

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Lembar Pengesahan................................................................................................... ii
Kata Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar Isi...................................................................................................................... iv

PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional .............................................................................................................
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMK..........................................
2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
3. Karakteristik Peserta Didik/Konseli SMK....................................................
4. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK.................................
1) Fase E SMK Kelas X...............................................................................
2) Fase F SMK Kelas XI, XII.......................................................................
B. Visi dan Misi .......................................................................................................
1. Visi Misi SMK N1 KEC LUAK....................................................................
C. Deskripsi Kebutuhan...........................................................................................
D. Rumusan Tujuan ...............................................................................................
1. Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK...........................
E. Komponen Program............................................................................................
1. Layanan Dasar...........................................................................................
2. Layanan Responsif.....................................................................................
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual......................................
4. Dukungan Sistem.......................................................................................
F. Bidang Layanan..................................................................................................
1. Bidang Pribadi............................................................................................
2. Bidang Sosial..............................................................................................
3. Bidang Belajar............................................................................................
4. Bidang Karir................................................................................................
G. Rencana Kegiatan (Action Plan) / Silabus BK....................................................
1. Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling............
H. Pengembangan Tema atau Topik......................................................................
1. Tabel Pengembangan Tema atau Topik
I. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut.................................................................
J. Anggaran Biaya..................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua RPL BK yang ibu gunakan dilampirkan

ii
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi di
satuan pendidikan dalam rangka mengupayakan memfasilitasi perkembangan
peserta didik. Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara
sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram yang dilakukan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling untuk mencapai tugas perkembangan kemandirian
peserta didik yang optimal. Sebagai kegiatan yang terintegrasi, pemberian
layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan untuk mengembangkan potensi
diri peserta didik dalam membentuk karakter yang sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan Konseling
mengacu kepada CL Bimbingan dan Konseling. Rancangan kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling disusun oleh guru Bimbingan dan Konseling
berdasarkan pada asesmen kebutuhan peserta didik dan dengan mengupayakan
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan personil sekolah
lainnya sehingga pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam kurikulum yang
berlaku di satuan pendidikan.
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMK
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan agar peserta didik
mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada CL Bimbingan dan
Konseling. Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling di SMK
mengupayakan agar peserta didik dapat memiliki keputusan karir apakah akan
berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Pemberian layanan Bimbingan dan Konseling selama masa sekolah
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai
bakat dan minat serta kemampuan potensi dirinya sehingga secara ajeg dapat
memilih keputusan karir yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma
perkembangan individu dan menekankan pada upaya mengembangkan
potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak
mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang

iii
dan teraktualisasi secara positif. Paradigma perkembangan dalam Bimbingan
dan Konseling juga berorientasi pada pencegahan terjadinya hambatan dalam
mencapai tugas perkembangan (preventif) dan pengentasan hambatan
pencapaian tugas perkembangan (kuratif).
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK mengacu pada
tugas perkembangan peserta didik SMK pada tahapan perkembangan remaja
madya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus
diselesaikan peserta didik pada tahapan/fase perkembangan tertentu. Tugas
perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan
masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan
peserta didik menyelesaikan tugas perkembangan pada tahapan
perkembangan tertentu dapat membuat mereka memiliki perasaan sebagai
individu yang kompeten, bahagia dan memiliki modal prasyarat bagi
pencapaian tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Sebaliknya,
kegagalan peserta didik dalam menuntaskan tugas perkembangan pada
tahapan perkembangan tertentu dapat memunculkan rasa tidak bahagia,
potensi penolakan sosial dan kesulitan untuk mencapai tugas perkembangan
pada fase selanjutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami
oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas
perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan untuk membantu
peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian
dalam kehidupannya serta mencapai CL sesuai dengan fase
perkembangannya yang mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier
secara utuh dan optimal. Secara lebih rinci, tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu membantu peserta didik/konseli agar mampu:
1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya;
2. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang;
3. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya

iv
5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya;
dan
6. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
Dalam konteks layanan Bimbingan dan Konseling di SMK, Bimbingan
dan Konseling bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik SMK dalam
mencapai kesejahteraan psikologis (wellbeing), Profil Pelajar Pancasila, dan
karakterisasi budaya kerja. Oleh karena itu, Bimbingan dan Konseling bagi
peserta didik SMK ditekankan pada aspek kemandirian perilaku ekonomis
dan kewirausahaan dan aspek wawasan dan kesiapan karier.

2. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan
peserta didik untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan
menengah kejuruan mengutamakan penyiapan peserta didik untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai
dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan
program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan
kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990) tentang Pendidikan
Menengah.
Program keahlian yang dikembangkan di SMK menyesuaikan dengan
kebutuhan dunia kerja yang ada. Program keahlian pada jenjang SMK juga
menyesuaikan pada permintaan masyarakat dan pasar. Pendidikan
kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama agar siap bekerja, berwirausaha dalam bidang tertentu dan
melanjutkan ke perguruan tinggi vokasi.
Peserta didik dapat memilih bidang keahlian yang diminati di SMK.
Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja,
berwirausaha dalam bidang tertentu dan melanjutkan ke perguruan tinggi
vokasi. . Muatan kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian rupa
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Hal ini dilakukan agar
peserta didik tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika masuk di dunia

v
kerja. Dengan masa studi sekitar tiga tahun, lulusan SMK diharapkan
mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan
memiliki visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta mampu
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai
perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keungguian
lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung
kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha

3. Karakteristik peserta didik/konseli SMK


Peserta didik/konseli adalah subyek utama layanan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagai subyek layanan,
karakteristik peserta didik/konseli menjadi dasar pertimbangan dalam
merancang serta melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Ketepatan pemilihan dan penentuan rumusan tujuan, pendekatan, teknik dan
strategi layanan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik/konseli sangat
mempengaruhi keberhasilan layanan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena
itu, pemahaman karakteristik peserta didik/konseli merupakan prasyarat yang
harus dipenuhi sebelum guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
melaksanakan layanan profesionalnya.
Karakteristik peserta didik/konseli diartikan sebagai ciri-ciri yang melekat
pada peserta didik/konseli SMK yang bersifat khas dan membedakannya
dengan peserta didik/konseli satu dengan lainnya. Selain kecerdasan, bakat,
minat, dan disposisi lainnya, karakteristik peserta didik/konseli SMK yang perlu
dipahami meliputi aspek-aspek berikut.
1. Aspek Fisik
Peserta didik/konseli SMK berada pada masa remaja madya yang telah
mencapai kematangan fisik diantaranya: perubahan bentuk tubuh, ukuran,

vi
tinggi, berat badan, dan proporsi muka serta badan yang tidak lagi
menggambarkan anak-anak. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya fisik
khas laki-laki dan perempuan. Perkembangan fisik yang telah sempurna
diiringi dengan perkembangan psikoseksual dengan kematangan organ-
organ seksualnya. Mereka menjadi lebih memberikan perhatian terhadap
penampilan fisiknya serta mulai tertarik pada lawan jenisnya.
2. Aspek Kognitif
Perkembangan pemikiran peserta didik/konseli SMK mulai menunjukkan
kemampuan berpikir logis yang lebih baik. Mereka mulai mampu berpikir
yang menghubungkan sebab dan akibat dari kejadian-kejadian di
lingkungannya. Pemahaman terhadap diri serta lingkungannya mulai lebih
meluas dan mendalam. Mereka cenderung berfikir secara ideal, sehingga
seringkali mengkritisi maupun menentang pemikiran orang dewasa.
Walaupun mereka memiliki argumentasi-argumentasi pemikiran yang
berkembang, namun juga sering merasa ragu-ragu sehubungan dengan
keterbatasan pengalaman yang dimilikinya. Peserta didik/konseli SMK juga
menampakkan egosentrisme berfikir, yang menganggap dirinya benar serta
cenderung menentang pemikiran orang dewasa maupun aturan-aturan di
lingkungannya.
3. Aspek Sosial
Pada aspek sosial, peserta didik/konseli SMK mulai tumbuh kemampuan
memahami orang lain. Kemampuan ini mendorongnya menjalin hubungan
sosial dengan teman sebaya. Mereka menjalin hubungan pertemanan yang
erat dan menciptakan identitas kelompok yang khas. Hubungan kelompok
sebaya lebih menguat serta cenderung meninggalkan keluarga. Orangtua
merasa kurang diperhatikan. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya
sikap konformitas, yaitu kecenderungan untuk: meniru, mengikuti opini,
pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi), atau keinginan orang lain.
Perkembangan konformitas dapat berdampak positif atau negatif,
tergantung kepada kualitas kelompok di mana konformitas itu dilakukan. Ada
beberapa sikap yang sering ditampilkan peserta didik/konseli SMK antara
lain: kompetisi atau persaingan, konformitas, menarik perhatian, menentang

vii
otoritas, sering menolak aturan dan campur tangan orang dewasa dalam hal
urusan-urusan pribadinya. Kondisi ini mengakibatkan pandangan negatif
masyarakat pada peserta didik/konseli di kelompok usia tersebut.
4. Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMK merupakan kelompok usia remaja digambarkan
dalam keadaan yang tidak menentu, tidak stabil, dan emosi yang meledak-
ledak. Meningginya emosi terjadi karena adanya tekanan tuntutan sosial
terhadap peran- peran baru selayaknya orang dewasa. Kondisi ini dapat
memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan obat, dan
perilaku menyimpang. Remaja yang sering mengalami emosi yang negatif
cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun peserta
didik/konseli mulai belajar mengendalikan emosinya. Pada masa remaja ini
juga terjadi perkembangan emosi terhadap lawan jenis. Dengan matangnya
hormon seksual, mereka mulai merasakan ketertarikan dan memberikan
perhatian khusus pada lawan jenis. Pada umumnya mereka tumbuh rasa
jatuh cinta yang terkadang berlanjut sampai pacaran
5. Aspek Moral
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya

viii
6. Aspek Religius
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya

4. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK


Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK diupayakan untuk
mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Wellbeing,
Profil Pelajar Pancasila, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dapat
dilihat pada akhir fase E dan F (SMK) berikut ini.
1. Fase E (Umumnya untuk Kelas X SMK)
Perkembangan Fase E peserta didik mampu menerapkan pengetahuan
keberagamaan atas dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten melalui
sikap dan perilaku sehari hari, berperilaku berdasarkan keragaman sumber
norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan
konflik, mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar, berinteraksi secara harmonis dengan
orang lain sesuai hak dan kewajiban, menunjukkan kolaborasi secara
harmonis dengan lain jenis sesuai peran sosial, berperilaku secara tepat
sesuai dengan kemampuan dan keunikan diri dalam lingkungan sosial yang

ix
lebih luas, membiasakan diri berperilaku hemat, ulet, kompetitif dan
kolaboratif untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, melatih diri
menerapkan budaya kerja di lingkungan keluarga, sekolah dan teman
sebaya sebagai landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan studi
atau berwirausaha, menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman
sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma- norma dan nilai-nilai
yang dijunjung tinggi bersama, mengeksplorasi norma-norma dan kesiapan
yang dibutuhkan dalam pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik,
psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan).
Fase E Berdasarkan Aspek Perkembangan

Aspek Capaian Layanan

Menerapkan pengetahuan keberagamaan atas


Landasan Hidup
dasar keyakinan yang dimiliki secara konsisten
Religius
melalui sikap dan perilaku sehari hari.

Landasan Perilaku Berperilaku berdasarkan keragaman sumber norma


Etis dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari.

Mengembangkan ragam ekspresi perasaan diri


Kematangan
sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan
Emosi
konflik

Mengembangkan ragam alternatif pengambilan


Kematangan keputusan dan pengentasan masalah secara
Intelektual objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan
perilaku belajar

Kesadaran Berinteraksi secara harmonis dengan orang lain


Tanggung sesuai hak dan kewajiban
jawab

Menunjukkan kolaborasi secara harmonis dengan


Kesadaran Gender
lain jenis sesuai peran sosial.

Berperilaku secara tepat sesuai dengan


Pengembangan
kemampuan dan keunikan diri dalam lingkungan
Pribadi
sosial yang lebih luas.

Perilaku Membiasakan diri berperilaku hemat, ulet, kompetitif


Kewirausahaan/ dan kolaboratif untuk mengembangkan jiwa
Kemandirian kewirausahaan

x
Perilaku
Ekonomis

Melatih diri menerapkan budaya kerja di lingkungan


Wawasan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai
Kesiapan Karir landasan kesiapan karier antara bekerja, melanjutkan
studi atau berwirausaha.

Kematangan Menunjukkan jalinan persahabatan dengan teman


Hubungan dengan sebaya antar budaya dengan memperhatikan norma-
Teman Sebaya norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama

Mencapai Mengeksplorasi norma-norma dan kesiapan yang


kematangan dan dibutuhkan dalam pernikahan dan berkeluarga
kesiapan diri untuk (agama, fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu
menikah dan pengetahuan)
berkeluarga

2. Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMK)


Fase F peserta didik mampu menerapkan pengetahuan
keberagamaan serta mengajak teman sebaya atas dasar keyakinan yang
dimiliki secara konsisten melalui sikap dan perilaku sehari hari,
berperilaku atas dasar keputusan yang mengintegrasikan keragaman
norma dan aspek etis dalam kehidupan sehari-hari, menyesuaikan
ekspresi perasaan diri dan orang lain secara tepat untuk menyelesaikan
konflik, mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya, menunjukan
kesamaan (equality) dan/atau kesetaraan (equity) dalam berinteraksi
dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, mendesain bentuk
kolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keberagaman peran
sosial, mengelola dan Mengembangkan kemampuan dan keunikan diri
yang dimiliki dalam lingkungan sosial yang lebih luas, mendesain
beberapa peluang wirausaha yang akan diambil untuk mencapai
kemandirian secara finansial dan sosial, menyelaraskan perilaku diri
dengan kebutuhan bidang karier masa depan yang diminati baik bekerja,

xi
melanjutkan studi maupun berwirausaha, mengembangkan kemampuan
kerja sama yang harmonis dengan teman sebaya antar budaya tanpa
stereotip dan prasangka, menunjukan pemahaman tentang bentuk-
bentuk kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung jawab dalam
pernikahan dan berkeluarga (agama, fisik, psikologis, sosio-ekonomi,
ilmu pengetahuan).
Fase F Berdasarkan Aspek Perkembangan
Capaian
Aspek
Layanan
Menerapkan pengetahuan keberagamaan serta
Landasan Hidup mengajak teman sebaya atas dasar keyakinan
Religius yang dimiliki secara konsisten melalui sikap dan
perilaku sehari hari.
Berperilaku atas dasar keputusan yang
Landasan Perilaku
mengintegrasikan keragaman norma dan aspek etis
Etis
dalam kehidupan sehari-hari.
Kematangan Menyesuaikan ekspresi perasaan diri dan orang lain
Emosi secara tepat untuk menyelesaikan konflik.
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan
Kematangan keputusan dan pengentasan masalah secara
Intelektual objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan
dan perilaku belajar serta konsekuensinya.

Kesadaran Menunjukan kesamaan (equality) dan/atau


kesetaraan (equity) dalam berinteraksi dengan
Tanggung jawab
orang lain sesuai hak dan kewajiban
Mendesain bentuk kolaborasi secara harmonis
Kesadaran Gender
dengan lain jenis dalam keberagaman peran sosial.
Mengelola dan Mengembangkan kemampuan
Pengembangan
dan keunikan diri yang dimiliki dalam lingkungan
Pribadi
sosial yanglebih luas.
Perilaku Mendesain beberapa peluang wirausaha yang akan
Kewirausahaan/ diambil untuk mencapai kemandirian secara
Kemandirian finansial dan sosial
Perilaku
Ekonomis
Menyelaraskan perilaku diri dengan kebutuhan
Wawasan
bidang karier masa depan yang diminati baik
Kesiapan Karir
bekerja, melanjutkan studi maupun berwirausaha

xii
Kematangan Mengembangkan kemampuan kerja sama yang
Hubungan dengan harmonis dengan teman sebaya antar budaya
Teman Sebaya tanpa stereotip dan prasangka
Mencapai Menunjukan pemahaman tentang bentuk-bentuk
kematangan dan kesiapan pernikahan serta peran dan tanggung
kesiapan diri untuk jawab dalam pernikahan dan berkeluarga (agama,
menikah dan fisik, psikologis, sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan)
berkeluarga

Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh


SMK N1 KEC. LUAK memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait
penyesuaian akademik di Sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
Sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses
tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan
untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak
terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih
terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat
dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan
lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMK N1 KEC. LUAK
Gresik dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian
besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah
menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan
profesionalnya masing-masing.

xiii
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi
daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki SMK N1 KEC. LUAK memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat
peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi SMK N1 KEC. LUAK
a. Visi
Terwujudnya peserta didik cerdas, terampil, kompetitif, beriman dan bertaqwa.
b. Misi
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik dan tenaga kependidikan.
2. Mewujudkan perangkat pembelajaran yang lengkap dan mutakhir.
3. Mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan
bermakna .
4. Mewujudkan sarana dan prasarana sekolah yang lengkap dan relevan.
5. Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan minat, bakat dan potensi
peserta didik .
6. Mewujudkan kerja sama dengan pihak Dunia Usaha/Dunia Industri(DU/DI) .
7. Mewujudkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik
dalam Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi .
8. Mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga sekolah.
9. Mewujudkan kegiatan dan nilai-nilai keagamaan di sekolah.

C. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS), Anlisis
Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor

xiv
dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai
pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan
peserta didik. Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMK N1 KEC. LUAK,
dibuat dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan
lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah. Dalam
pelaksanaannya Guru Bimbingan Konseling menggunakan Angket Kebutuhan
Peserta Didik . (ANGKET AKPD KELAS X, XI, XII TERLAMPIR)

D. RUMUSAN TUJUAN
Setelah Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik dirumuskan dilakukan
perumusan tujuan layanan bimbingan dan konseling. Tujuan layanan merupakan
kompetensi yang akan dicapai peserta didik setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling. Tujuan layanan dirumuskan berdasarkan hasil
asesmen dan analisis kebutuhan yang diselaraskan dengan standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD).
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling.
Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan
peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well Being, dan Profil Pelajar
Pancasila. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam menyusun rancangan
Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada alur Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling seperti yang tercantum tabel dibawah ini.

Aspek Deskripsi

Landasan Hidup Landasan hidup religius adalah fondasi yang dimiliki


Religius peserta didik/konseli dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha
Esa sesuai dengan agama dan keyakinannya dalam

xv
kehidupan sehari-hari.

Landasan Perilaku Landasan Perilaku Etis merupakan dasar keyakinan


Etis yang dimiliki peserta didik/konseli dalam
mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai
pedoman berperilaku sesuai dengan norma yang
berlaku dan didasari dengan penuh tanggung jawab.

Kematangan Emosi Kematangan Emosi adalah kemampuan peserta


didik/konseli dalam mengekspresikan dan mengelola
emosinya secara wajar dan tepat, menerima berbagai
aspek yang ada dalam dirinya, serta memiliki karakter
yang tangguh.

Kematangan Kematangan Intelektual adalah kemampuan peserta


Intelektual didik/konseli dalam memperoleh dan mengelola
informasi, memecahkan masalah dan mengambil
keputusan serta mengembangkan diri sebagai
pembelajar sepanjang hayat.

Kesadaran Kesadaran Tanggung Jawab adalah kemampuan peserta


Tanggung Jawab didik/konseli untuk bertanggung jawab dalam
melaksanakan hak dan kewajiban dengan sebaik
mungkin pada setiap perannya.

Kesadaran Gender Kesadaran Gender adalah kemampuan peserta


didik/konseli dalam membangun kesadaran dirinya akan
peran, fungsi dan peran sosial sebagai laki-laki dan
perempuan, menghargai perbedaan, bekerja sama,
serta memiliki solidaritas dalam keragaman peran.

Pengembangan Pengembangan Pribadi adalah kemampuan peserta


Pribadi didik/konseli dalam mengembangkan kesadaran akan
keunikan diri, minat, potensi, serta menampilkan
kemandirian dalam berperilaku sesuai dengan
keberadaan dirinya.

Perilaku Perilaku Kewirausahaan/Kemandirian Perilaku Ekonomis


Kewirausahaan/Ke adalah kemampuan peserta didik/konseli dalam
man dirian Perilaku mewujudkan jiwa kewirausahaan yang mandiri, inovatif,
Ekonomis memiliki etos kerja yang tinggi, serta cerdas dalam
mengelola keuangan.

xvi
Wawasan dan Wawasan dan Kesiapan Karir adalah kemampuan
Kesiapan Karir peserta didik/konseli dalam menetapkan tujuan dan
rencana strategis pengembangan diri dengan
memanfaatkan informasi lingkungan karir untuk
mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam
kehidupannya.

Kematangan Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya adalah


Hubungan dengan kemampuan peserta didik/konseli dalam membangun
Teman Sebaya hubugan sosial dengan teman sebayanya yang ditandai
dengan memiliki keterampilan sosial, emosional, kognitif,
karakter positif, serta solidaritas persahabatan dalam
menjalin hubungan tersebut.

Mencapai Mencapai kematangan dan kesiapan diri untuk menikah


kematangan dan dan berkeluarga adalah kemampuan peserta
kesiapan diri untuk didik/konseli dalam memahami nilai, norma serta
menikah dan pengetahuan tentang kesiapan diri dalam dunia
berkeluarga pernikahan dan keluarga berdasarkan agama, fisik,
psikologis, sosio-ekonomi, dan ilmu pengetahuan.

E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif,
dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas

xvii
yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli
yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif
melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada
konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling
atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-
tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami
pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara
proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar,
dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan
berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh
peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di

xviii
dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan
peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada
peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan
kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan
individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta
didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap
at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir
dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang
di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan
profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan
dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai
pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan
dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,

xix
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga
dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi
konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga

xx
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan,
eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya

G. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupakan
rencana detail yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, yang disajikan dalam bentuk tabel. Komponen rencana
kegiatan berisi tujuan besar bimbingan konseling yang merupakan deskripsi
kondisi peserta didik/konseli serta capaian layanan bimbingan dan konseling.
Rencana kegiatan bimbingan konseling terdiri dari komponen :
1. Aspek Perkembangan; tugas perkembangan peserta didik fase SMK, yang
di dalamnya terinternalisasi dimensi profil Pelajar Pancasila, student
wellbeing, dan pengembangan karakter
2. Capaian layanan; alur capaian yang menunjukkan tahapan kompetensi yang
harus dilalui peserta didik pada jenjang SMK. Alur capaian terbagi atas 2
fase yaitu fase E dan F,
3. Kelas; tingkat kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling

xxi
4. Komponen Program; terdiri atas empat komponen yaitu layanan dasar,
layanan responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem
5. Strategi Layanan, merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen
layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
6. Materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
7. Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang akan dilakukan, termasuk penjelasan moda daring atau luring.
8. Alat/Media, berisi alat dan media yang akan digunakan guru misalnya power
point presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi, berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
capaian layanan bimbingan dan konseling.
10. Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam

xxii
Tabel Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan Dan Konseling

EKUIV
ASPEK KOMPONEN STRATEGI METOD ALAT/ EVALUA
CAPAIAN LAYANAN KELAS MATERI ALEN
PERKEMBANGAN PROGRAM LAYANAN E MEDIA SI
SI

Menerapkan pengetahuan Film


Membangun
keberagamaan atas dasar Sosiodra Pendek
Landasan Hidup Bimbingan kerjasama Proses
keyakinan yang dimiliki X Dasar ma, , 2 Jam
Religius Klasikal antar umat dan Hasil
secara konsisten melalui Diskusi skenari
beragama
sikap dan perilaku sehari-hari o
Berperilaku berdasarkan Menghindari Disesuaikan
Landasan Perilaku keragaman sumber norma Konseling pergaulan dengan Proses
X Responsif 2 Jam
Etis dan aspek etis dalam Kelompok yang kurang pendekatan yang dan Hasil
kehidupan sehari-hari baik digunakan
Mengembangkan ragam Disesuaikan
ekspresi perasaan diri sendiri Konseling Mengendalika dengan Proses
Kematangan Emosi X Responsif 2 Jam
secara bebas dan terbuka Kelompok n emosi pendekatan yang dan Hasil
tanpa menimbulkan konflik digunakan
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
Peran
Kematangan keputusan dan pengentasan Mind
Bimbingan IQ,EQ,AQ,CQ Proses
Intelektual masalah secara objektif X Dasar Mapping Video 2 Jam
Klasikal dan SQ dalam dan Hasil
menggunakan konsep Ilmu , Diskusi
belajar
pengetahuan dan perilaku
belajar
Beriteraksi secara harmonis Menghidari
Disesuaikan
dengan orang lain sesuai hak terjadinya
Kesadaran Bimbingan dengan Proses
dan kewajiban X Dasar tawuran 2 Jam
Tanggungjawab Kelompok pendekatan yang dan Hasil
dikalangan
digunakan
pelajar
Menunjukkan kolaborasi Kiat sukses Slide
secara harmonis dengan lain Bimbingan Jigzaw, Proses
Kesadaran Gender X Dasar hidup Power 2 Jam
jenis sesuai peran sosial Klasikal Diskusi dan Hasil
bermasyarakat Point
xxiii
Berperilaku secara tepat
Membangun Team Papan
sesuai dengan kemampuan
Pengembangan Bimbingan optimisme Game Touna Proses
dan keunikan diri dalam X Dasar 2 Jam
Pribadi Klasikal untuk lulus Tournam ment, dan Hasil
lingkungan sosial yang lebih
ujian. ent stiker
luas.
Membiasakan diri
Perilaku Peminatan Disesuaikan
berperilaku hemat, ulet,
Kewirausahaan/Ke dan Konseling Mampu untuk dengan Proses
kompetitif dan kolaboratif X 2 Jam
mandirian Perencanaa Kelompok hidup hemat pendekatan yang dan Hasil
untuk mengembangkan
Perilaku Ekonomis n Individual digunakan
jiwa kewirausahaan
Melatih diri menerapkan
budaya kerja di
lingkungan keluarga, Membangun
sekolah dan teman Peminatan Role Slide
Wawasan Kesiapan Bimbingan ide kretaif Proses
X dan Playing, Power 2 Jam
Karir sebaya sebagai landasan Klasikal dilingkungan dan Hasil
Perencanaa Diskusi Point
kesiapan karier antara sekitar
n Individual
bekerja, melanjutkan
studi atau berwirausaha.
Menunjukkan jalinan
persahabatan dengan teman Peminatan
Kematangan Memilih Cerama Slide
sebaya antarbudaya dengan dan Bimbingan Proses
Hubungan dengan X profesi dengan h, Power 2 Jam
memperhatikan norma-norma Perencanaa Klasikal dan Hasil
Teman Sebaya cara SMART Diskusi Point
dan nilai-nilai yang dijunjung n Individual
tinggi bersama.
Mencapai Mengeksplorasi norma-norma
kematangan dan dan kesiapan yang
dibutuhkan dalam pernikahan Dampak Psikodra Slide
kesiapan diri Bimbingan Proses
dan berkeluarga (agama, X Dasar pernikahan di ma, Power 2 Jam
untuk menikah Klasikal dan Hasil
fisik, psikologis, sosio- usia muda Diskusi Point
dan Berkeluarga
ekonomi, ilmu pengetahuan)
Landasan Hidup Menerapkan XI Responsif Konseling Meningkatkan Disesuaikan Proses 2 Jam
Religius pengetahuan Kelompok kualitas ibadah dengan dan Hasil
keberagamaan serta pada Tuhan pendekatan yang
mengajak teman sebaya YME digunakan
xxiv
atas dasar keyakinan
yang dimiliki secara
konsisten melalui sikap
dan perilaku sehari hari.
Berperilaku atas dasar
keputusan yang Etika dan Slide
Landasan Perilaku Bimbingan Proses
mengintegrasikan keragaman XI Dasar budaya tertib Jigzaw Power 2 Jam
Etis Klasikal dan Hasil
norma dan aspek etis dalam berlalu lintas Point
kehidupan sehari-hari.
Menyesuaikan ekspresi
Stress dan Bingo Slide
perasaan diri sendiri dan Bimbingan Proses
Kematangan Emosi XI Dasar cara Game, Power 2 Jam
orang lain secara tepat untuk Klasikal dan Hasil
mengatasinya Diskusi Point
menyelesaikan konflik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan Macam- Disesuaikan
Kematangan
masalah secara objektif Bimbingan macam dengan Proses
Intelektual XI Dasar 2 Jam
menggunakan konsep ilmu Kelompok kecerdasan pendekatan yang dan Hasil
pengetahuan dan perilaku dalam belajar digunakan
belajar beserta
konsekuensinya.
Menunjukkan kesamaan Membiasakan
(equality) dan/atau mengucapkan
Disesuaikan
kesetaraan (equity) dalam kata maaf,
Kesadaran Konseling dengan Proses
berinteraksi dengan orang XI Responsif kata tolong 2 Jam
Tanggungjawab Kelompok pendekatan yang dan Hasil
lain sesuai hak dan kewajiban dan kata
digunakan
terima kasih
dalam bergaul
Mendesain bentuk kolaborasi
Kiat sukses Slide
secara harmonis dengan lain Bimbingan Jigzaw, Proses
Kesadaran Gender XI Dasar hidup Power 2 Jam
jenis dalam keberagaman Klasikal Diskusi dan Hasil
bermasyarakat Point
peran sosial
Mengelola dan Motivasi diri Think Video
Pengembangan mengembangkan Bimbingan Proses
XI Dasar dan Pair and “You 2 Jam
Pribadi kemampuan dan keunikan diri Klasikal dan Hasil
pengaruhnya Share Can”
xxv
yang dimiliki dalam
dalam
lingkungan sosial yang lebih (TPS)
kehidupan
luas.
Mendesain beberapa
Perilaku Peminatan Disesuaikan
peluang wirausaha yang Memulai
Kewirausahaan/Ke dan Konseling dengan Proses
akan diambil untuk XI usaha secara 2 Jam
mandirian Perencanaa kelompok pendekatan yang dan Hasil
mencapai kemandirian mandiri
Perilaku Ekonomis n Individual digunakan
secara finansial dan sosial
Menyelaraskan perilaku
diri dengan kebutuhan
Peminatan
bidang karier masa depan Pilihan karir Cerama Slide
Wawasan Kesiapan dan Bimbingan Proses
yang diminati baik XI sesuai tipe h, Power 2 Jam
Karir Perencanaa Klasikal dan Hasil
bekerja, melanjutkan kepribadian Diskusi Point
n Individual
studi maupun
berwirausaha
Mengembangkan Profesi
Peminatan
Kematangan kemampuan kerjasama yang pekerjaan Cerama Slide
dan Bimbingan Proses
Hubungan dengan harmonis dengan teman XI dalam h, Power 2 Jam
Perencanaa Klasikal dan Hasil
Teman Sebaya sebaya antarbudaya tanpa meningkatkan Diskusi Point
n Individual
stereotip dan prasangka taraf hidup
Menunjukkan pemahaman
Mencapai tentang bentuk bentuk
kematangan dan kesiapan pernikahan serta Menyelesaikan Disesuaikan
peran dan taanggung jawab Konseling konflik dengan dengan Proses
kesiapan diri untuk XI Responsif 2 Jam
dalam pernikahan dan Kelompok teman dekat pendekatan yang dan Hasil
menikah dan
berkeluarga (agama, fisik, (pacar) digunakan
berkeluarga psikologis, sosial-ekonomi,
ilmu pengetahuan)
Menerapkan pengetahuan
keberagamaan serta
Meningkatkan Disesuaikan
mengajak teman sebaya
Landasan Hidup Konseling kualitas ibadah dengan Proses
atas dasar keyakinan yang XII Responsif 2 Jam
Religius Kelompok pada Tuhan pendekatan yang dan Hasil
dimiliki secara konsisten
YME digunakan
melalui sikap dan perilaku
sehari hari.

xxvi
Berperilaku atas dasar
Etika
keputusan yang Slide
Landasan Perilaku Bimbingan berbudaya & Proses
mengintegrasikan keragaman XII Dasar Jigzaw Power 2 Jam
Etis Klasikal beragama di dan Hasil
norma dan aspek etis dalam Point
indonesia
kehidupan sehari-hari.
Menyesuaikan ekspresi
Bingo Slide
perasaan diri sendiri dan Bimbingan Cepat Proses
Kematangan Emosi XII Dasar Game, Power 2 Jam
orang lain secara tepat untuk Klasikal beradaptasi dan Hasil
Diskusi Point
menyelesaikan konflik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
Memanfaatkan
keputusan dan pengentasan Disesuaikan
Kematangan teknologi
masalah secara objektif Bimbingan dengan Proses
Intelektual XII Dasar informasi 2 Jam
menggunakan konsep ilmu Kelompok pendekatan yang dan Hasil
untuk meraih
pengetahuan dan perilaku digunakan
prestasi
belajar beserta
konsekuensinya.
Menunjukkan kesamaan
(equality) dan/atau
Kesadaran Konseling Berkomunikasi Role Proses
kesetaraan (equity) dalam XII Responsif Video 2 Jam
Tanggungjawab Kelompok secara lancar Playing dan Hasil
berinteraksi dengan orang
lain sesuai hak dan kewajiban
Mendesain bentuk kolaborasi Menghindari
Disesuaikan
secara harmonis dengan lain diri dari sex
Bimbingan dengan Proses
Kesadaran Gender jenis dalam keberagaman XII Dasar bebas, LGBT 2 Jam
Kelompok pendekatan yang dan Hasil
peran sosial dan penyakit
digunakan
HIV/AIDS
Mengelola dan
mengembangkan Disesuaikan
Mengasah
Pengembangan kemampuan dan keunikan diri Konseling dengan Proses
XII Responsif kemampuan 2 Jam
Pribadi yang dimiliki dalam Kelompok diri pendekatan yang dan Hasil
lingkungan sosial yang lebih digunakan
luas.
Perilaku Mendesain beberapa Peminatan Bimbingan Menjadi Critical Slide Proses
XII 2 Jam
Kewirausahaan/Ke peluang wirausaha yang dan Klasikal remaja kreatif Debating Power dan Hasil
xxvii
akan diambil untuk
mandirian Perencanaa
mencapai kemandirian dan inovatif , Diskusi Point
Perilaku Ekonomis n Individual
secara finansial dan sosial
Menyelaraskan perilaku
Mengenal
diri dengan kebutuhan
Peminatan kemampuan
bidang karier masa depan Cerama Slide
Wawasan Kesiapan dan Bimbingan diri untuk Proses
yang diminati baik XII h, Power 2 Jam
Karir Perencanaa Klasikal meraih karir dan Hasil
bekerja, melanjutkan Diskusi Point
n Individual di masa
studi maupun
depan
berwirausaha
Mengembangkan Hubungan
kemampuan kerjasama yang antara potensi,
harmonis dengan teman Peminatan minat, bakat, Disesuaikan
Kematangan
sebaya antarbudaya tanpa dan Bimbingan kemampuan dengan Proses
Hubungan dengan XII 2 Jam
stereotip dan prasangka Perencanaa Kelompok dengan pendekatan yang dan Hasil
Teman Sebaya
n Individual pemilihan digunakan
program
keahlian
Menunjukkan pemahaman
tentang bentuk bentuk
Mencapai
kesiapan pernikahan serta Mengenali
kematangan dan Psikodra Slide
peran dan taanggung jawab Bimbingan Dampak Proses
kesiapan diri untuk XII Dasar ma, Power 2 Jam
dalam pernikahan dan Klasikal pernikahan di dan Hasil
menikah dan Diskusi Point
berkeluarga (agama, fisik, usia muda
berkeluarga
psikologis, sosial-ekonomi,
ilmu pengetahuan)

xxviii
H. PENGEMBANGAN TEMA SESUAI BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Tema/topik merupakan rincian dari identifikasi capaian layanan peserta didik dalam aspek perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan karir. Tema/topik dikembangkan mengacu pada fase E dan F yang tertuang dalam capaian
layanan bimbingan dan konseling dan selanjutnya akan tersusun dalam RPL bimbingan dan konseling. Pengembangan
RPL satu lembar menjadi inspirasi bagi guru bimbingan dan konseling dalam menuangkan rencana layanan secara
efisien dan bermakna. Topik pada RPL disusun berdasarkan analisis kebutuhan dalam rangka mencapai profil peserta
didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berkebinekaan global, mampu bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif menjadi capaian layanan.

Aspek
Komponen Strategi Metode/
Perkembanga Capaian layanan Tujuan Layanan Materi Media Evaluasi
layanan Layanan Teknik
n/ Bidang
Menerapkan memahami
pengetahuan pentingnya
keberagaman kerjasama antara
serta umat beragama Membangun
mengajak serta mampu hidup Bimbingan kerjasama Sosiodrama, Film Pendek, Proses dan
P Dasar
rukun melakukan Klasikal antar umat Diskusi skenario Hasil
teman
Landasan sebaya atas hubungan beragama
Hidup dasar kerjasama yang
Religius keyakinan baik antar umat
yang dimiliki beragama
secara Disesuaika Disesuaika
Mengikatkan
konsisten meningkatkan n dengan n dengan
Konseling kualitas ibadah Proses dan
P melalui sikap ibadah kepada Responsif pendekata pendekatan
Kelompok pada Tuhan Hasil
dan perilaku Tuhan YME n yang yang
YME digunakan digunakan
sehari hari.
Disesuaika Disesuaika
Menghindari
menghindari Konselin n dengan n dengan
pergaulan Proses dan
P pergaulan yang Responsif g pendekata pendekata
Berperilaku yang kurang Hasil
kurang baik Kelompok n yang n yang
atas dasar baik
digunakan digunakan
keputusan
yang mengetahui dan
Landasa n mengintegrasik memahami
Perilaku a n keragaman pentingnya
Etis norma dan memiliki budaya
aspek etis tertib berlalu lintas Etika dan
Bimbingan Slide Power Proses dan
P dalam di jalan serta Dasar budaya tertib Jigzaw
Klasikal Point Hasil
kehidupan mampu berlalu lintas
sehari-hari. menumbuhkan
budaya tertib
berlalu
lintas di jalan
Disesuaika
Disesuaika n dengan
n dengan
pendekata Proses dan
mengendalikan Konseling Mengendalika pendekata
P Menyesuaikan Responsif n Hasil
emosi Kelompok n emosi n
ekspresi Yang yang
perasaan diri digunakan digunaka
Kematan dan orang lain n
gan Emosi secara tepat
untuk memahami tentang
menyelesaikan stress, gejala-gejala
konflik. stress dan faktor-
Bimbingan Stess dan cara Bingo Game, Slide Power Proses dan
P faktor penyebabnya Dasar
Klasikal mengatasinya Diskusi Point Hasil
serta mampu
mengatasi stress
yang dihadapi
Kematan B Mengembangka memahami tentang Dasar Bimbingan Peran Mind Video Proses dan
gan Intelekt n ragam kecerdasan baik Klasikal IQ,EQ,AQ,CQ Mapping Hasil
ual alternatif IQ,EQ, AQ, CQ dan SQ dalam , Diskusi
pengambilan maupun SQ) dalam belajar
keputusan dan belajar
memiliki Disesuaikan Disesuaika
Macam-
pemahaman dengan n dengan
Bimbingan macam Proses dan
B tentang macam- Dasar pendekatan pendekata
Kelompok kecerdasan Hasil
macam kecerdasan yang n yang
dalam belajar
dalam belajar digunakan digunakan
pengentasan Memanfaatka Disesuaikan Disesuaika
masalah secara memanfaatkan
n teknologi dengan n dengan
objektif teknologi informasi Bimbingan Proses dan
B Dasar informasi pendekatan pendekata
menggunakan untuk meraih Kelompok Hasil
untuk meraih yang n yang
konsep ilmu prestasi belajar
prestasi digunakan digunakan
pengetahuan
dan perilaku memahami penting
belajar beserta nya persiapan yang
konsekuensinya baik dalam meng
. hadapi ujian, serta Think Pair
Bimbinga Kiat sukses
mampu menerapkan and Share Slide Power Proses dan
B Dasar n ujian sekolah
motivasi dalam (TPS), Point Hasil
Klasikal dan UTBK
menghadapi ujian Diskusi
hingga sukses dalam
pelaksanaan
dan hasilnya
Disesuaikan Disesuaika
Meningkatkan dengan n dengan
meningkatkan Konseling Proses dan
B Responsif semangat pendekatan pendekata
semangat belajar Kelompok Hasil
belajar yang n yang
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaika
menganalisis hasil Kemampuan
dengan n dengan
prestasi belajar Konseling menganalisa Proses dan
B Responsif pendekatan pendekata
untuk peningkatan Kelompok hasil prestasi Hasil
yang n yang
prestasinya belajar
digunakan digunakan

menggunakan Ketrampilan
Bimbingan Video berbagai Proses dan
B berbagai strategi Dasar menggunakan Jigzaw
Klasikal laman belajar Hasil
dan sumber belajar berbagai
untuk
strategi dan
meningkatkan
sumber belajar
prestasi belajarnya
Menghidari Disesuaikan Disesuaika
menghidari terjadinya dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
S terjadinya tawuran Dasar tawuran pendekatan pendekata
Menunjukan Kelompok Hasil
di kalangan pelajar dikalangan yang n yang
kesamaan
pelajar digunakan digunakan
(equality)
Kesadaran dan/atau Membiasakan
Tanggun g kesetaraan mengucapkan kata mengucapkan Disesuaikan Disesuaika
Jawab (equity) dalam maaf, kata tolong, kata maaf, dengan n dengan
Konseling Proses dan
Sosial S berinteraksi dan kata terima Responsif kata tolong pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
dengan orang kasih dalam dan kata yang n yang
lain sesuai hak bergaul terima kasih digunakan digunakan
dan kewajiban dalam bergaul
Berkomunika
berkomunikasi Konseling Role Proses dan
S Responsif si secara Video
secara lancar Kelompok Playing Hasil
lancar
ikut aktif dalam Ikut aktif dalam Disesuaikan Disesuaika
organisasi/kegiatan organisasi/kegi dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
S yang ada di Dasar a tan yang ada pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
lingkungan tempat di lingkungan yang n yang
tinggal tempat tinggal digunakan digunakan
memiliki Pemahaman
pemahaman tentang jenis
Group
tentang jenis obat Bimbingan obat terlarang Video Power Proses dan
S Dasar Investigation,
terlarang yang baru Klasikal yang baru dan Point Hasil
Diskusi
dan cara cara
menghidarinya menghidarinya
memahami dan
menerima peran
sosial pria dan
wanita dengan
Mendesain norma yang ada di Kiat sukses
Bimbingan Jigzaw, Slide Power Proses dan
S bentuk masyarakat serta Dasar hidup
Klasikal Diskusi Point Hasil
kolaborasi mampu berprilaku bermasyarakat
secara sebagai pria dan
Kesadar an
harmonis wanita sesuai
Gender
dengan lain dengan norma yang
jenis dalam ada dimasyarakat
keberagaman
menghindari diri Menghindari Disesuaikan Disesuaika
peran sosial.
dari sex bebas, diri dari sex dengan n dengan
Bimbingan Proses dan
P LGBT, dan Dasar bebas, LGBT pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
penyakit HIV dan dan penyakit yang n yang
AIDS HIV/AIDS digunakan digunakan
memahami faktor
penghambat lulus
sekolah serta
Membangun
memiliki Papan
Mengelola dan Bimbingan optimisme Team Game Proses dan
P kemampuan Dasar Tounament,
Mengembangk Klasikal untuk lulus Tournament Hasil
menghilangkan stiker
an kemampuan ujian.
rasa khawatir/takut
Pengem dan keunikan
tidak dapat lulus
bangan diri yang dimiliki
sekolah
Pribadi dalam
memahami
lingkungan
berbagai bentuk
sosial yang
motivasi dan Motivasi diri dan Think Pair
lebih luas. Bimbingan Video “You Proses dan
P mampu Dasar pengaruhnya and Share
Klasikal Can” Hasil
meningkatkan dalam kehidupan (TPS)
motivasi dirinya
dalam hidup
Disesuaikan Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan dengan n dengan
Konseling Proses dan
P ketergantungan Responsif ketergantungan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
main games main games yang n yang
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaika
berhenti dari Berhenti dari dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan Responsif kebiasaan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
merokok merokok yang n yang
digunakan digunakan
merasa nyaman Nyaman dan
Bimbingan Film pendek, Proses dan
P tinggal di rumah Dasar bahagia tinggal di Psikodrama
Klasikal skenario Hasil
sendiri rumah sendiri
Disesuaika Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan n dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan keluar Responsif kebiasaan pendekata pendekata
Kelompok Hasil
malam keluar malam n yang n yang
digunakan digunakan
berusaha untuk ikut Project
membina Indahnya punya Based
Bimbingan Proses dan
P keluarganya menjadi Dasar keluarga yang Learnig Film pendek
Klasikal Hasil
keluarga yang harmonis (bermain
harmonis drama)
memahami
pentingnya menjaga
kesehatan tubuh Cara menjaga Window
Bimbingan Kertas Panel, Proses dan
P serta mampu untuk Dasar kesehatan Shoping,
Klasikal PPT Hasil
membiasakan diri tubuh Diskusi
dengan pola hidup
bersih dan sehat
Disesuaikan Disesuaika
Peminatan
memiliki Mampu dengan n dengan
dan Konseling Proses dan
K kebiasaan hemat untuk hidup pendekatan pendekata
Perencanaa Kelompok Hasil
dalam keseharian hemat yang n yang
n Individual
Berperilaku digunakan digunakan
hemat, ulet, Mampu untuk
Perilaku kompetitif, menyelesaikan menyelesaikan Disesuaikan Disesuaika
Kewirau kompetitif, dan Peminatan
studi sampai lulus studi sampai dengan n dengan
sahaan/ kolaboratif dan Konseling Proses dan
K meskipun ekonomi lulus meskipun pendekatan pendekata
Kemandi sesuai Perencanaa kelompok Hasil
keluarga tidak ekonomi yang n yang
rian dengan n Individual
mendukung keluarga tidak digunakan digunakan
Perilaku karakteristik mendukung
Ekonomi s wirausaha,
memiliki wawasan
atas dasar
untuk menjadi
kesadaran diri Peminatan
remaja kreatif dan Menjadi Critical
dan Bimbingan Slide Power Proses dan
K inovatif serta mampu remaja kreatif Debating,
Perencanaa Klasikal Point Hasil
memahami strategi dan inovatif Diskusi
n Individual
untuk menumbuhkan
kreatifitas tersebut
memiliki
Kiat di terima
kemampuan untuk
Peminatan bekerja di
Menentukan bisa di terima
dan Bimbingan perusahaan Role Playing, Slide Power Proses dan
K alternatif bekerja di
Perencana Klasikal yang sesuai Diskusi Point Hasil
perencanaan perusahaan yang
an dengan program
karir dengan sesuai dengan
Individual keahlian
mempertimban program keahlian
Wawasa n memahami tentang
g kan
dan kepribadian dan
kemampuan,
Kesiapa n memahami tipe-tipe Peminatan
nilai-nilai, Pilihan karir
Karir kepribadian serta dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
K persyaratan, sesuai tipe
peluang dan pilihan karir yang Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
kepribadian
ragam sesuai dengan n Individual
pendidikan kepribadian
lanjutan. tersebut
memahami Peminatan Bimbingan Meraih Ceramah, Slide Power Proses dan
K
pentingnya cara dan Klasikal sukses Diskusi Point Hasil
untuk meraiah
kesuksesan serta
mampu
memahami dengan
Perencanaa
konsep ABCD konsep
n Individual
untuk ABCD
menumbuhkan
semangat meraih
sukses masa depan
memahami
tentang
pentingnya suatu
Peminatan Memilih
profesi serta
dan Bimbingan profesi Ceramah, Slide Power Proses dan
K mampu memilih
Perencanaa Klasikal dengan cara Diskusi Point Hasil
atau menentukan
n Individual SMART
jenis
profesi dengan
cara smart
memahami profesi
atau pekerjaan
Kematan setiap orang dalam
gan meningkatkan taraf Profesi
Peminatan
Hubunga n hidupnya serta pekerjaan
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
dengan K dapat memilih dan dalam
Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
Teman menentukan jenis meningkatkan
n Individual
Sebaya profesi atau taraf hidup
pekerjaan yang
akan ditekuni di
masamendatang
memahami norma-
norma atau
ketentuan Peminatan Informasi
-ketentuan dan Bimbingan ketenagakerjaa Ceramah, Slide Power Proses dan
K
ketenaga kerjaan di Perencanaa Klasikal n dan bekerja Diskusi Point Hasil
Indonesia, baik n Individual diluar negeri
sebelum, selama,
dan sesudah
bekerja serta
mampu memahami
cara bekerja ke luar
negeri
yang benar
Hubungan
mengidentifikasi antara potensi,
Disesuaikan Disesuaika
hubungan antara Peminatan minat, bakat,
dengan n dengan
potensi, minat, dan Bimbingan kemampuan Proses dan
K pendekatan pendekata
bakat, kemampuan Perencanaa Kelompok dengan Hasil
yang n yang
dengan pemilihan n Individual pemilihan
digunakan digunakan
program keahlian program
keahlian
memiliki
pemahaman tentang Peminatan
Kelas besar Prosedur
prosedur melamar dan Ceramah, Slide Power Proses dan
K / Lintas melamar
pekerjaan, dan Perencanaa Diskusi Point Hasil
kelas pekerjaan
menerapkannya saat n Individual
setelah lulus sekolah
Disesuaikan Disesuaikan
memiliki kemampuan Peminatan Macam-
dengan dengan
untuk mengikuti dan Bimbingan macam tes Proses dan
K pendekatan pendekatan
berbagai macam tes Perencanaa Kelompok seleksi masuk Hasil
yang yang
seleksi pegawai baru n Individual pegawai
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peminatan
menentukan karir Menentukan dengan dengan
dan Konseling Proses dan
K dan cita-cita masa rencana karir pendekatan pendekatan
Perencanaa kelompok Hasil
depannya dan cita-cita yang yang
n Individual
digunakan digunakan
K memahami Peminatan Bimbingan Pilihan karir Ceramah, Slide Power Proses dan
beberapa pilihan dan Klasikal setelah lulus Diskusi Point Hasil
karir setelah lulus Perencanaa SMK
SMK, serta mampu n Individual
memahami
konsekuensi dari
setiap keputusan
pilihan karir tersebut
memiliki
pemahaman dalam
memillih program
kursus atau Peminatan Kiat sukses
pelatihan, serta dan Bimbingan memilih Ceramah, Slide Power Proses dan
K
dapat memiiki Perencanaa Klasikal lembaga kursus Diskusi Point Hasil
perasaan positif n Individual pelatihan
tentang pentingnya
memilih program
pelatihan

memahami
persiapan sebelum
K memasuki dunia
kerja serta mampu Peminatan
Kiat sukses
membuat surat dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
memasuki
lamaran kerja dan Perencanaa Kelompok Diskusi Point Hasil
dunia kerja
riwayat kerja n Individual
yang baik serta
sukses psikotes dan
wawancara

Mengembangk menghentikan Menghilangkan


an kemampuan ketergantungan ketergantungan
kerja sama dengan media sosial Konseling dengan media Proses dan
S Responsif
yang harmonis (Facebook, kelompok sosial Hasil
dengan teman Whatsapp, Istagram (Facebook,
sebaya antar dll) Whatsapp dll) Disesuaika
budaya tanpa Menyelesaikan n dengan Disesuaika
stereotip dan menyelesaikan pendekata n dengan
Konseling konflik dengan Proses dan
S prasangka konflik dengan Responsif n yang pendekata
Kelompok teman dekat Hasil
teman dekat (pacar) digunakan n yang
(pacar)
S membina Responsif Konseling Menjaga digunakan Proses dan
persahabatan kelompok persahabatan Hasil
yang langgeng yang
langgeng
Etika dalam
memiliki etika
menjalin
dalam menjalin Konseling Proses dan
S Responsif persahabatan
persahabatan kelompok Hasil
melalui
melalui medsos
medsos
Mengeksplorasi
bentuk-bentuk
Mencapai kesiapan memahami
kematanga pernikahan serta pernikahan di usia
n dan peran dan muda. Faktor
tanggung jawab penyebab dan
kesiapan Dampak
dalam dampaknya serta Bimbingan Psikodrama, Slide Power Proses dan
diri untuk P Dasar pernikahan
pernikahan dan memahami cara Klasikal Diskusi Point Hasil
menikah di usia muda
berkeluarga mengatasi masalah
dan (agama, fisik, yang terkait dengan
berkeluarg psikologis, pernikahan usia
a sosio- ekonomi, muda
ilmu
pengetahuan)
Memberikan
pemahaman
kepada sejawat
terkait program,
Dukungan Sosialisas Melakukan sosialisasi program BK kepada pihak-pihak
Sosialisasi kegiatan dan
Sistem i Program terkait dalam rapat kerja awal tahun.
target sasaran
Unit Kerja
Bimbingan dan
Konseling
Kegiatan Memperoleh data
Administ dan kebutuhan
Melaksanakan assesmen dan melakukan tindak lanjut
rasi peserta didik yang Dukungan Instrumenta
assesment (menganalisa untuk mendapatkan daftar
digunakan dasar Sistem s i data
kebutuhan )
untuk penyusunan
program
Mengetahui Dukungan Kunjungan Melakukan Kunjungan rumah bagi peserta didik yang
langsung Sistem Rumah memiliki permasalahan dengan kategori tertentu.
kondisi peserta
didik di lingkungan
rumah
Pertanggungjawa
Menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
ban kinerja Dukungan
konseling secara berkala (bulanan dan semesteran) sesuai
kepada kepala Sistem
dengan SKP.
sekolah
Penilaian
ketercapaian
Dukungan
program layanan Membuat evaluasi layanan dan program Bimbingan dan
Sistem
bimbingan dan Konseling
konseling
Meningkatkan
efisiensi dan Melaksanakan digitalisasi administrasi bimbingan dan
efektifitas kegiatan konseling dengan memanfaatkan IT untuk membuat
Manajem en Dukungan
pengelolaan Digitalisasi sistem Web yang komprehensif, yang memudahkan
BK Sistem
administrasi administrasi bimbingan dan konseling. (SIMPOSIDU =
bimbingan dan Sistem Informasi Potensi Individu)
konseling
Memperoleh update
informasi,
pengetahuan dan Mengikuti berbagai seminar dan diklat yang relevan yang
Kegiatan Dukungan Seminar,
ketrampilan yang diadakan oleh komunitas (MGBK, ABKIN) dan
Komunit as Sistem Diklat.
berkaitan dengan mengimplementasikan dalam praktik di sekolah.
bimbingan dan
konseling
Mengekspos
Membuat produk unggulan dari segala hal terkait dengan
Annual produk- produk
layanan bimbingan dan konseling (Media BK, hasil PBL
(Event atau keunggulan- Dukungan
Eksposisi layanan BK, Buku, Karya Tulis guru BK, dll) untuk
Tahunan keunggulan Sistem
dipamerkan dalam satu stand dalam kegiatan DIES
) layanan bimbingan
NATALIS (Career Day)
dan konseling
 Melakukan Evaluasi proses dan hasil setiap
layanan yang diberikan
Meningkatkan
Penelitia n  Melakukan Penelitian Tindakan Bimbingan dan
kualitas layanan Dukungan
Pengemb Penelitian Konseling (PTBK) setidaknya satu tahun sekali
bimbingan dan Sistem
angan  Menulis Best Practice layanan Bimbingan dan
konseling
Konseling yang efektif dan efisien untuk satu
kompetensi.
I. RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program
yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling
terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis
hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam
pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada
hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan
konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi / topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah
yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-
hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada
hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil
yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah
dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh
program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu
efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
J. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan
untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut
:
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara
cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :

Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2 Rp. 15.000,-
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku Agenda surat 4

4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-


Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 3 Rp. 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.065.000,-
( 27 X 3 X Rp. 15.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-

Anda mungkin juga menyukai