Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PRAKTIKUM PLKP-S

PRAKTEK LANGSUNG KONSELING PENDIDIKAN SEKOLAH

(PLKP-S)

DI MTsN 3 Labuhan Batu

Disusun Oleh :

Nama : Rubiatun Adawiyah

NIM : 0303182118

Jur/Sem : BKPI-1 / VI (Enam)

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIK LAPANGAN KONSELING PENDIDIKAN DI SEKOLAH

(PLKP-S)

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah diadakan pengarahan, koreksi, dan perbaikan seperlunya terhadap


Laporan Individual Pelaksanaan Program Praktik Lapangan Konseling Pendidikan
Sekolah (PLKP-S) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara
Medan Tahun 2020/2021 yang disusun oleh :

Nama : Rubiatun Adawiyah

NIM : 0303182118

Jur/Prodi : Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Alamat Lokasi : Jalan Sei Merdeka Dusun 3 kec. Panai Tengah,

Kab. Labuhan Batu, Provinsi. Sumatera Utara

Maka dipandang telah memenuhi persyaratan untuk diajukan kepada


Kepala Lab dalam Program Praktik Lapangan Konseling Pendidikan Sekolah
(PLKP-S) .

Demikian pengesahan ini saya berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya

Medan, Juli 2021

Mengetahui ,

Dosen PPL I Kepala Laboratorium

FITK UINSU

Ahmad Syarqawi, M.Pd Dr. Eka Susanti,M.Pd

NIP: 1100000095 NIP: 197105261994022001

i
KATA PENGANTAR

‫ــــــــــــــــم اﷲِال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬


ِ ‫س‬
ْ ‫ِب‬

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan penulisan laporan Praktik Lapangan
Konseling Pendidikan Sekolah (PLKP-S).Sholawat dan salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mendidik
dan mengajari manusia serta membawanya dari alam kegelapan menuju alam
yang penuh dengan rahmat dengan datangnya agama Islam.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian PLKP-S yang
dilaksanakan di MTsN 3 Labuhan Batu tanggal 15 Juni 2021 – 18 Juni 2021.
Oleh karena itu penulis bermaksud menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Ahmad Syarqawi M.Pd selaku dosen pembimbing saya, yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan.
2. Guru Bk MTsN 3 Labuhan Batu membantu dan juga kerja sama yang
baik selama proses praktik lapangan.
Penyusunan laporan PLKPS ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
PLKPS ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, 23 Juli 2021

Rubiatun Adawiyah

Nim: 0303182118

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN......................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISIiii.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................1
C. Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan PLKP-S..........................................2
D. Gambaran Umum Madrasah/Sekolah........................................................4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM PLKP-S

A. Perkenalan dan Sosialisasi Program PLKP-S............................................8


B. Sosialisasi BK, Khususnya Tugas Guru Bk............................................12
C. Pengadministrasian Instrumen (Pre) ......................................................15
D. Menyusun Program ................................................................................15
E. Mensosialisasikan Program yang Telah Disusun....................................17
F. Melaksanakan Program...........................................................................22
G. Menilai Program......................................................................................38
H. Menindaklanjuti Hasil Penilaian Program..............................................39
I. Pengadministrasian Instrumen (Post)......................................................41
J. Lampiran kegiatan layanan

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan .............................................................................................57
B. Saran........................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................59

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Sekolah (PLKP-S) merupakan


kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua mahasiswa jurusan/program studi
Bimbingan dan Konseling di UIN SU yang merupakan salah satu persyaratan pokok
untuk menyelesaikan kegiatan perkuliahan.

Kegiatan PLKP-S merupakan proses belajar dalam menerapkan wawasan,


pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap melalui berbagai kegiatan pelayanan
profesi konseling yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan permasalahan siswa
dalam kehidupan sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa memperoleh
pengalaman nyata penyelenggaraan kegiatan layanan Bimbingan Konseling di
sekolah, meliputi kegiatan bidang pribadi, sosial, belajar dan karir agar dirinya
mencapai perkembangan yang optimal

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Tujuan umum penyelenggaraan PLKP-S adalah agar supaya mahasiswa dapat


menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesi konseling secara penuh melalui
pengalaman nyata dalam melaksanakan pelayanan konseling di sekolah dengan
Standar Prosedur Oprasional (SPO) yang tepat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penyelenggaraan PLKP-S adalah agar mahasiswa terampil dan


mampu dalam:

a. Menjabarkan panduan Bimbingan Konseling Pendidikan berbasis kompetensi


sesuai dengan arah dan professional konseling. Menjadi program-program
pelayanan konseling terhadap siswa.
b. Menyusun kegiatan pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan, tingkat
permasalahan siswa disekolah.

1
c. Melaksanakan jenis-jenis dan kegiatan pendukung konseling sesuai dengan
kebutuhan siswa melalui Standar Prosedur Oprasional (SPO) masing-masing
kegiatan layanan dan kegiatan pendukung.
d. Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi, laiseg
(penilaian segera), laijapen (penilaian jangka pendek) dan laijapan (penilaian
jangka panjang).
e. Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pengelolaan kegiatan
pelayanan konseling disekolah.

C. Ruang Lingkup Materi Kegiatan PLKP-S


1. Lingkup Materi
a. Butir-butir pokok tugas konselor sekolah (SK Mendikbud No. 025/1995 tentang
petunjuk teknis ketentuan pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya).
b. Butir-butir tentang kepengawasan BK disekolah (SK Menpan No. 118/1996
tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya).
c. Panduan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi di Sekolah
d. Materi “BK Pola 17 Plus” disekolah
e. Dasar-dasar Standarisasi Profesi Konseling (DSPK)
f. Penyusunan Program Konseling di Sekolah / Manajemen BK di sekolah.
g. Kegiatan kelompok belajar siswa.
h. Bimbingan teman sebaya.
i. Pengembangan potensi siswa di sekolah
j. Penilaian proses dan hasil layanan dan kegiatan pendukung konseling
2. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegatan PLKP-S adalah mempraktekkan seluruh isi dalam lingkup materi
diatas terhadap siswa minimal dalam suatu kelas disekolah tempat PLKP-S
diselenggaarakan di MtsN 3 Labuhan Batu selama 3 hari (dari tanggal 15 Juni 2021-
18 Juni 2021).

Untuk kegiatan ini Praktik Lapangan Konseling di Sekolah mengacu pada pola
BK-17 yang terdiri dari 4 bidang bimbingan, 7 jenis layanan, dan 5 kegiatan
pendukung yang telah di fokuskan pada kegiatan layanan pembelajaran :

2
1. Bidang Bimbingan dan Konseling
a. Bidang bimbingan pribadi.
b. Bidang bimbingan sosial.
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar.
d. Bidang pengembangan karir.
2. Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling
a. Layanan orentasi.
b. Layanan informasi.
c. Layanan penempatan dan penyaluran.
d. Layanan penguasaan konten.
e. Layanan konseling perorangan.
f. Layanan bimbingan kelompok.
g. Layanan konseling kelompok.

3. Kegiatan Pendukung Bimbingan Dan Konseling


a. Aplikasi Instrumentasi.
b. Himpunan Data.
c. Konfernsi Kasus.
d. Kunjungan rumah
e. Alih tangan kasus

4. Waktu Penyelenggaraan PLKP-S

Pelaksanaan PLKPS ini dilaksanakan seharusnya selama 1 bulan penuh tetapi untuk
sekarang tidak sampai 1 bulan penuh karena adanya wabah COVID – 19 maka PLKPS
hanya bisa dilakukan 3 hari dan PLKPS yang berlangsung (kurang kondisional).
Setiap mahasiswa juga diwajibkan untuk memberikan satuan layanan, satuan
pendukung terhadap siswa asuhnya masing -masing. Untuk pembagian tugasnya
sendiri, dibagi satu kelas per satu Mahasiswa. Untuk jadwal pemberian layanan kepada
siswa telah ditetapkan hari dan kelasnya berdasarkan diskusi dan ketentuan dari
koordinator BK di MtsN 3 Labuhan Batu

3
D. Gambaran Umum Madrasah/Sekolah
1. Letak Geografis
Nama madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Labuhan Batu

Akreditasi :A

NPSN : 60725135

NSM :121112100003

E-mail : mtsnegeripanaitengah@yahoo.com

Alamat : Jalan Sei Merdeka Dusun 3 kec. Panai Tengah,

Kab. Labuhan Batu, Provinsi. Sumatera Utara

Kecamatan : Panai Tengah

Kabupaten : Labuhan Batu

Kode pos : 21472

Lintang : 2.5193

Bujur : 100.1562

Jenjang : SMP/MTs

Status madrasah : Negeri

2. Profil Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Labuhan Batu atau disingkat MTsN 3


Labuhan Batu adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri pertama di KabupatenLabuhan
Batu. Madrasah ini beralamat di Jalan Sei Merdeka Dusun 3 Kecamatan Panai
Tengah.

MTsN 3 Labuhan Batu ini sekarang dipimpin oleh Bapak Muhammad


Faraiddin. Dalam menunjang proses pembelajaran di madrasah, ada sekitar 25
orang guru, 2 orang guru BK, dan 2 orang pegawai tata usaha.

MTsN Labuhan Batu memiliki 3 rombongan belajar untuk kelas VII, 3


rombongan belajar untuk kelas VIII, serta 3 rombongan belajar ajar untuk kelas

4
IX. Sehingga jika dikalkulasikan maka ada 9 rombongan belajar di MTsN 3
Labuhan Batu. Dari ke-9 rombongan belajar ini, ada sekitar 315 orang siswa.
Semua siswa ini berasal dari daerah Labuhan Bilik dan sekitarnya.

3. Struktur Organisasi
Kepala

Sekolah

Kaur Tata Usaha

Waka Humas Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Sarana

Prasarana

Wali Kelas Guru Bidang Studi

4. Visi dan Misi


a. Visi MTsN 3 Labuhan Batu
Visi MTsN 3 Labuhan Batu adalah: Bertaqwa, Berakhlakul
karimah,Berprestasi dan berwawasan lingkungan
b. Misi MTsN 3 Labuhan Batu
Berdasarkan visi di atas, maka untuk mewujudkannya MTs Negeri 3
Labuhan Batu berusaha menetapkan misinya dengan pola manajemen pendidikan
yang terencana, terarah, dan berkelanjutan untuk mengelola, memelihara,
melaksanakan, dan mengembangkan pendidikan umum dengan berorientasi pada
kebutuhan dan perkembangan zaman dengan tetap mengutamakan perilaku siswa
yang akademis dan religius sebagai ciri khas MTsN 3 Labuhan Batu

5
Misi tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Menanamkan Akidah yang benar kepada peserta didik
2. Membiasakan perilaku akhlak mulia dalam setiap interaksi
3. Membangun generasi pembelajar yang berprestasi
4. Peduli terhadap lingkungan sebagai khalifah dimuka bumi.
5. Tenaga Kpendidikan
 Data pendidik guru
Jenjang Pendidikan
Status
SD MA SMA D3 S1 S2 JLH

Guru 1 1 2 1 25 2

Jumlah 1 1 2 1 25 2 32

 Data tenaga kependidikan

Jenjang Pendidikan
Status Jumlah
SMA D2 D3 S1 S2

Tata usaha - - 1 1 1 3

Laboran - - - 1 - 1

Pustakawan - - - 1 - 1

Penjaga 1 - - - - 1
sekolah
- - 1
Petugas - -
Kebersihan 1

Jumlah 2 - 1 3 1 7

6. Siswa
Jumlah keseluruhan siswa yang ada di MTsN 3 Labuhan Batu adalah 315 siswa. Pe
rsebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas VII ada sebanya

6
k 3 kelas Peserta didik di kelas VIII ada sebanyak 3 kelas belajar. Dan Peserta didik di
kelas IX ada sebanyak 3 kelas belajar.

7. Sarana dan Prasarana

Sarana Prasarana Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang BK, Ruang Tata Usaha,
Utama Pos Jaga, Tempat Parkir, Kamar Mandi (Toilet), Gudang.

Sarana dan Prasarana Mushollah, Kantin, Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang OSIS, Pondok
Penunjang Tahfiz Qur’an, Pentas Seni, Mading,

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkenalan dan Sosialisasi Program PPL


Pertemuan pertama saya melakukan perkenalan dan sosialisasi program
PPL di MTsN 3 Labuhan Batu, pada hari selasa tanggal 15 juni saya memasuki
kelas VII-B pada hari itulah saya memulai bagaimana saya PPL disana atau yang
dikenal dengan sebutan Layanan Orientasi. Layanan orientasi merupakan layanan
BK yang diselenggarakan untuk membantu individu/peserta didik agar tidak
mengalami kesulitan dalam memasuki lingkungan yang baru. Sebagaimana
dikemukakakan prayitno & Amti bahwa layananorientasi bertolak dari anggapan
bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung
dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Tujuan layanan orientasi
adalah membantu mempermudah individu untuk memasuki suasana atau
lingkungan yang baru dimasukinya, sehingga dalam pelaksanannya perlu
mempertimbangkan kondisi dan situasi sekolah atau tempat layanan orientasi
tersebut diselenggarakan. Hasil yang diharapkan melalui pemberian layanan
orientasi adalah mempermudah peserta didik dalam menyesuaikan diri terhadap
pola kehidupan sosial kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung
keberhasilan peserta didik1. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh jenis
layanan informasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan2.
Setelah beberapa menit perkenalan dan sosialisasi program PPL saya apa
saja,barulah saya meminta waktu kepada siswa kelas VII-B untuk mengisisi data-
data pribadi mereka masing masing atau yang disebut dengan Himpunan Data.
Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa,
menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu. Prayitno menyatakan
bahwa salah satu diantara tugas guru pembimbing adalah melaksanakan segenap
program kegiatan pendukung, sedangkan himpunan data merupakan bagian dari
kegiatan pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data menrut prayitno
meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan laporan. Himpunan data adalah
kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara

Yarmis syukur, Neviyarni,Triave Nuzila Zahri, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, hlm.59
1

Abu Bakar M.Ludddin, Dasar-Dasar konseling, hlm. 46


2

8
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
penyelenggaraan himpunan data bertujuan untuk menghimpun data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik dalam berbagai
aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi
dan apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam
kegiatan layanan bimbingan3. Setelah saya membagikan data diri yang harus diisi
oleh siswa, siswa mulai mengisi formulir yang saya berikan agar saya dapat
mengetahui data-data pribadi siswa asuh saya, dan pertemuan selanjutnya, saya
meminta waktu lagi kepada siswa-siswa tersebut untuk pengisian AUM, karna ini
salah satu program saya dalam PPL, AUM yang saya gunakan adalah AUM
UMUM. Untuk mengungkapkan masalah-masalah siswa dan mahasiswa secara
menyeluruh tela dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu: 1). alat untuk
mengungkapkan masalah masalah umum dan 2). Alat untuk mengungkap masalah-
masalah yang khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan
belajar. Alat ungkap masalah atau yang biasa disebut AUM adalah sebuah
instrumen standar yang dikembangkan oleh prayitno dkk. yang dapat digunakan
dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan memastikan) masalah-
masalah yang dihadapi konseli. Alat ungkap masalah ini didesain untuk
mengungkap 10 bidang masalah yang mungkin dihadapi konseling kesepuluh
bidang masalah tersebut mencakup:4
1) Jasmani dan Kesehatan(JDK),yang terdiri dari dua puluh lima item
2) Data Pribadi(DPI) yang terdiri dua puluh item
3) Hubungan Sosial(HSO) yang terdiri dari lima belas item
4) Ekonomi dan Keuangan(EDK) yang terdiri dari lima belas item
5) Karir dan Pekerjaan(KDP) yang terdiri dari lima belas item
6) Pendidikan dan Pelajaran(PDP) yang terdiri dari lima puluh lima item
7) Agama,Nilai, dan Moral(ANM) yang terdiri dari tiga puluh item
8) Hubungan Muda Mudi(HMM) yang terdiri dari lima belas item
9) Keadaan dan hubungan Keluarga(KHK) yang terdiri dari dua puluh lima
item
10) Waktu senggang (WSG) yang terdiri dari sepuluh item

3
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling Di Sekolah, hlm 113
4
Esty Aryani Safithry, Asesmen Tekhnik Tes Dan Non Tes, hlm.80

9
Dari pengisian AUM tersebut dapat di ketahui siapa-siapa saja siswa yang
mengalami permasalahan, didalam format AUM yang saya bagikan kepada siswa
ada 155 permasalahan yang tertera didalamya maka pengisian AUM UMUM
nantilah dapat diketahui siapa saja yang mengalami permasalah dan akan
melaksanakan konseling dan pemberian layanan agar siswa tersebut terhindar dari
permasalahan yang dialaminya sebelum pengisian AUM.
1. Jadwal Kegiatan PLKP-S

No Program JUNI 2021 Juli 2021 Terlaksana


Kegiatan (T)/Tidak
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
Terlaksana
PLKP-S
1 2 3 1 (TT)

1. Orientasi BK T

2. Himpunan Data T

3. AumUmumdan T
Pengolahannya

4. Penyusunan T
Program
Layanan BK

5. Pelaksanaan TT
Program
Layanan BK

6. Penyusunan T
Laporan PLKP-S

Keterangan tabel:
Selama waktu lebih kurang 3 hari menjalani PLKP-S di MTs Negeri 3 Labuhan
Batu, ada beberapa program yang terlaksana (T) dan juga tidak terlaksana (TT).
Program kegiatan yang terlaksana (T) di antaranya adalah melakukan orientasi BK
(sosialisasi BK kepada peserta didik), penghimpunan data siswa (HD), pembagian
instrumen nontes: penyelenggaraan AUM Umum Format 2 (siswa SLTP) serta
pengolahan hasilnya, penyusunan program layanan BK, serta penyusunan laporan hasil

10
pelaksanaan PLKP-S. Sedangkan program kegiatan yang tidak terlaksana (TT) adalah
pelaksanaan program layanan BK secara sistematis terhadap peserta didik.
Adapun alasa rencana program kegiatan ini tidak terlaksana adalah disebabkan oleh
terjadinya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang selama beberapa bulan
pada tahun ini hampir melumpuhkan segala aktivitas sosial secara global, termasuk di
dalamnya para siswa dan mahasiswa diamanahkan untuk belajar dari rumah dengan
sistem daring (online). Oleh sebab itu, sebagai bentuk ketaatan pada aturan pemerintah,
maka para siswa dan mahasiswa pun wajib mengindahkan aturan tersebut dengan tetap
belajar dari rumah meskipun dalam masa karantina (lock down dan psychal distancing)
demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang menular lagi mematikan
tersebut.
2. Daftar Siswa Asuh
DAFTAR NAMA SISWA ASUH
MTsN 3 Labuhan Batu

NO NAMA LENGKAP JENIS KELAMIN

1 ANNISA ZAHRA SORMIN P

2 CANTIKA PUTRI P

3 ELVY ABELLA P

4 ERVINA P

5 FADHILA ARIFA P

6 HELSA SAPUTRI P

7 INDAH SETIA HRP P

8 MIFTAHUL UMRI L

9 NAILA CAHAYA R P

10 PIRMANSAH L

11 RISKI ANDIKA L

12 TIA ALPINA P

11
13 SITI MAYSAROH P

14 SURYA L

B. Sosialisasi BK, Khususnya Guru BK

Saat melaksanakan sosialisasi BK saya disini menjelaskan kepada siswa-


siswa apa itu BK, apa maanfaat adanya guru BK, apa tujuan dari Guru BK ada
disekolah dan sebagainya agar siswa tidak dalam memahami tentang BK. Bimbingan
Konseling (BK) merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem
pendidikan di sekolah. Siswa, guru, orang tua atau wali murid dan warga masyarakat
masih banyak yang belum mengetahui dan memahami BK di sekolah. Bimbingan dan
konseling merupakan bagian dari sistem pendidikan disekolah/madrasah yang
memiliki peran penting berkaitan dengan pemenuhan fungsi dan tujuan pendidikan
serta peningkatan mutu pendidikan disekolah/madrasah. Bimbingan dan konseling
diposisikan Negara sebagai profesi yang terintegrasikan sepenuhnya dalam bidang
pendidikan, hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional. Dalam undang-undang tersebut ditegaskan pula bahwa
konselor adalah pendidik professional sebagaimana guru,dosen dan pendidik lainnya.
5
. Bentuk pelayanan dimasa pandemic ini memang agak silit dan memberi layanan BK
secara online atau daring selama covid19, kebanyakan sekolah melalui via daring
sangatlah tidak efektif terutama guru BK6.. Banyak anggapan yang ditujukan terhadap
BK di sekolah. Mereka memiliki persepsi yang berbeda-beda. Ada yang menafsirkan
BK adalah tempat  menyelesaikan masalah, tempat pemberian hukuman. Ada pula
yang menganggap bahwa BK merupakan tempat yang menyeramkan dan menakutkan,
karena guru BKnya galak, garang, sadis, bahkan bertindak kekerasan secara fisik.
Sehingga  hal tersebut meniimbulkan kesan  bahwa  guru  BK  adalah polisi  sekolah.
Sebagai contoh, siswa yang datang terlambat ke sekolah atau melanggar tata tertib
sekolah, kemudian dipanggil ke ruang BK untuk menghadap konselor, maka siswa
tersebut akan memiliki pandangan atau anggapan bahwa konselor sekolah adalah
sosok orang yang galak, yang biasanya hanya menghukum dan mengatur para
5
Shilphy A.Octavia, Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di sekolah/Madrasah, hlm.1-2
6
Mufied azizah dkk, Uaha Pemberian Layanan yang Optimal Guru Bk Pada Masa Pandemi COVID-19 hlm.
1-2

12
siswanya. Anggapan-anggapan yang seperti ini pada dasarnya adalah salah. Anggapan
yang salah ini bisa saja disebabkan dari para siswa atau mungkin dari para guru
khususnya gur BK itu sendiri. Oleh karena itu anggapan-anggapan seperti ini perlu
dibenarkan sebagaimana mestinya agar maksud, peran, fungsi dan tujuan bisa
terealisasi secara optimal.

Peran guru bimbingan konseling adalah sebagai seorang


pendidik yang memegang tanggung jawab dalam memberikan bantuan
kepada siswa dalam menghindari atau mengatasi kesulitan didalam
kehidupanya agar siswa dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sehingga siswa
dapat menjadi lebih mandiri dan dewasa dalam mengatasi masalah
sehari-hari. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru bimbingan dan
konseling atau konselor adalah mengelola program Bimbingan dan
Konseling. Terkait dengan kompetensi ini guru bimbingan dan konseling atau
konselor mengelola program diantaranya menyusun program, melaksanakan
dan mengevaluasi program bimbingan dan konseling dalam rangka
membantu siswa berkembang secara optimal sesuai dengan kebutuhan siswa.
Melalui program bimbingan dan konseling berbasis karakter yang diberikan
secara terprogram dan berkelanjutan diharapkan dapat membantu internalisasi
nilai-nilai karakter pada siswa7

Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling sebagai pemberi
layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang
secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu,
layanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling8. Seperti halnya pada pelayanan
bimbingan konseling, konselor dalam hal ini guru BK berperan dalam upaya
pemberian bantuan terhadap siswa agar bisa berkembang secara mandiri dan dapat
menyelesaikan permasalahanya yang sedang dihadapi. Dengan adanya pelayanan
bimbingan konseling, siswa dapat memperoleh keuntungan. Kegunaan, manfaat ,
keuntungan, atau jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan merupakan hasil
dari terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan

7
Prayitno, Pedoman khusus bimbingan dan konseling hlm. 14
8
Ismail Suardi Wekke, Peserta Didik, Dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,hlm.22

13
konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi –fungsi pelayanan bimbingan
konseling seperti yang ada di bawah ini:

1. Fungsi pemahaman: Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam rangka


memberikan pemahaman tentang diri klien atau siswa beserta pemahamannya
2. Fungsi pencegahan: Pelayanan timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka
terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya
3. fungsi pengentasan: Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara
perorangan, sebab setiap masalah adalah unik. Masalah-masalah yang diderita oleh
individu-individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan. Dengan demikian
penanganannya pun harus secara unik disesuaikan terhadap kondisi masing-masing
masalah itu
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan: Menurut Prayitno dan Erman Amti
(1999), fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada
pada diri individu (siswa), baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil
perkembangan yang telah dicapai selama ini. Intelegensi yang tinggi, bakat yang
istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif, dan berbagai
aspek positif lainnya termasuk akhlak yang baik dari individu perlu dipertahankan dan
dipelihara. 9

Saya sebagai guru Bk juga menjelaskan kepada siswa bagaimana posisi Guru BK
disekolah agar siswa dapat memahaminya maka dari itu adalah Bimbingan konseling
diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini
menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa rasa
khawatir akan privacynya. Lembaga ini menjadi tempat setiap persoalan diadukan,
setiap problem di bantu untuk di uraikan, bahkan orang tua siswa pun dapat
mengambil manfaatnnya dari pelayanan bimbingan konseling.

C. Pengadminitrasian Istrumen (Pre)

Tahap selanjutnya yang Saya sebagai guru BK atau pengasuh, mengasuh siswa
sebanyak 15 orang siswa. Sebelum saya memberikan dan melaksanakan tes AUM
UMUM di kelas VII-B banyak siswa yang mengalami permasalahan atau kenakalan
yang mereka perbuat baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, contoh
kenakalan atau permasalah yang mereka perbuat adalah tidak konsentrasi dalam

9
Afifuddin. Bimbingan dan Konseling,hlm.9

14
belajar, suka membuli kawan sekelas yang menurut merekah lemah, dan adan juga
siswa yang merasa dia sebagai pemimpin didalam kelas tersebut.

Pengadministrasian instrument harus sesuai dengan petunjuk yang telah


dikemukakakn dalam manual instrument. Pengadministrasian instrument pada
dasarnya dilaksanakan sesuai petunjuk yang dikemukakan didalam manual. Untuk
keperluan pelayanan konseling dalam arti luas, pengadministrasian instrument
diawali oleh penjelasan aoa, mengapa, bagaimana dan apa instrument yang
dimaksudkan itu diaplikasikan kepada responden.10

D. Menyususn Program
Kegiatan menyusunan program Bimbingan dan Konseling di sekolah perlu
dipersiapkan dengan baik. Persiapan menyususn program Bimbingan dan Konseling
di sekolah adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk
survey, serta persiapan sekolah untuk melaksanakan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Gysbers dan Henderson dalam Yusuf(2017:123) ada empat fase dalam
menyusun program bimbingan dan konseling perkembangan disekolah, yakni:
Perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian.11
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah seperangkat kegiatan dalam mengumpulkan
berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program
Bimbingan dan Konseling di sekolah.Dengan adanya studi kelayakan ini
kesimpulan dan saran yang di sajikan pada akhir studi dipakai sebagai tolak ukur
untuk menentukan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dalam studi
kelayakan yang dapat dpertimbangkan yaitu beberapa aspek:
a. Pelaksanaa program
b. Pengendalian pelaksanaan program
c. Pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan program.
2. Pertimbangan
Dalam tahap penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya
perlu diperhatikan beberapa pertimbangan diantarany:
a. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya merumuskan
masalah-masalah yang dihadapi oleh:
10
Ulul Azam, Bimbingan Dan Konseling Perkembangan Di Sekolah,hlm.150
11
Myrna apriany Lestari, Bimbingan konseling di SD, hlm.113

15
1) Siswa, baik yang berkenaan dengan masalah pribadi, emosional, hubungan
sosial, keluarga, pendidikan, pilihan pekerjaan, jabatan atau karir.
2) Guru pembimbing atau konselor dalam pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah, baik yang berkenaan dengan jenis-jenis pelayanan
maupun proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling disekolah.
3) Kepala sekolah dalam proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling disekolah
yang berkaitan dengan program, organisasi, kepemimpinan, maupun segi
peminaan.
b. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya dirumuskan
dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dalam menangani berbagai masalah, serta
dirumuskan bentuk-bentuk kegiatan yang berkenaan dengan butir rincian
kegiatan waktu pelaksanaan dan sasarannya.
c. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling disekolah hendaknya
dirumuskan dan diinvertarisasikan berbagai fasilitas yang ada, termasuk
didalamnya personal Bimbingan dan Konseling yang telah ada.
3. Waktu
Satu hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bimbingan dan
Konseling adalah faktor waktu. Dalam perencanaan program Bimbingan dan
Konseling, guru pembimbing harus dapat mengatur waktu untuk menyusun,
melaksanakan, menilai, dan menindaklanjuti program bimbingan kegiatan
Bimbingan dan Konseling dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Semua jenis program Bimbingan dan Konseling di sekolah (tahunan, semester,
bulanan, mingguan dan harian).
b. Kontak langsung dengan siswa yang dilayani.
c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling tidak merugikan waktu belajar disekolah.
d. Kegiatan Bimbingan dan Konseling diluar jam sekolah dapat sampai pada 50 %.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh guru pembimbing dalam
merencanakan program Bimbingan dan Konseling adalah mereka harus mampu
membuat jadwal kegiatan Bimbingan dan Konseling didalam dan diluar jam belajar
sekolah untuk memenuhi minimal tugas wajib mingguan.
Tidak seperti pelaksanaan program kegitan guru mata pelajaran dan guru
praktek yang disuruh kegiatan mengajarnya atau latihannya terjadwal secara tepat

16
didalam jam pelajaran sekolah (sesuai dengan alokasi jam mata pelajaran dalam
kurikulum), pelaksanaan program kegiatan guru pembimbing pada umumnya sukar
dijadwalkan sejak semula. Lebih-lebih kalau diingat bahwa dalam kurikulum 2004
tidak tertera alokasinya secara khusus untuk program Bimbingan dan Konseling.

E. Mensosialisasikan Program yang Telah Disusun

Saat mensosalisasikan program yang disusun disini saya menjelaskan kepada siswa
kelas VII-B bagaimana dan apa itu pengertian dari layanan-layanan yang akan saya berikan
kepada mereka saat melaksanakan konseling , baik itu konseling individu, konseling
kelompok dan bimbingan kelompok.

1. Layanan Orientasi
Layanan Orientasi adalah layanan BK yang memungkinkan siswa memahami
lingkungan baru, kegiatan layanan orientasi ini dilaksanakan di minggu pertama
ketika mahasiswa PPL BKPS berada di lingkungan MTsN 3 Labuhan Batu yaitu
diberikan kepada siswa sasaran (siswa asuh) Siswa Kelas VII-2 . Layanan orientasi
sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.
Layanan ini bertujuan agar peserta didik dapat beradaptasi menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru secara tepat dan memadai12. Adapun rincian kegiatan Orientasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Waktu : Selasa, 15 Juni
2. Tempat : Kelas VII-B
3. Tujuan :
a. Menyelenggarakan maksud, tujuan dan kegiatan mahasiwa PLKP-S.
b. Menjelaskan peran Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam rangka
membantu siswa mengembangkan potensi seoptimal mungkin.
c. Siswa dapat mengetahui dan memahami bentuk pelayanan BK di sekolah dan
memanfaatkanya dalam mengembangkan potensi seoptimal mungkin Timbul
persepsi yang positif tentang BK.
4. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
5. Materi :
a. Perkenalan antara Mahasiswa PLKP-S dengan siswa asuh.

12
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan,hlm.184

17
b. Menjelaskan pentingnya kegiatan BK bagi siswa asuh.
c. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
d. Menjelaskan asas-asas yang ada di Bimbingan dan Konseling.
6. Sasaran : Siswa Kelas VII-B MTsN 3 Labuhan Batu
7. Hasil : Siswa dapat mengetahui dan memahami tujuan, manfaat, dan
bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
8. Tindak Lanjut :Siswa sangat merespon sekali kedatangan mahasiswa PLKPS BK
dan menyatakan akan bersedia mengikuti kegiatan BK sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat
memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik, menerima dan memahami
informasi seperti informasi pendidikan dan informasi karir yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai seorang
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Jenis informasi yang diberikan dapat berupa informasi tentang belajar, pribadi,
karir dan sosial. Adapun tujuanya adalah untuk memberikan pemahaman baru kepada
siswa sehingga siswa dapat menjalani kehidupan yang baik melalui informasi-informasi
yang berguna bagi pengembangan bakat, minat, dan cita-citanya serta memperoleh
keterampilan belajar yang baik, terutama tentang pemahaman yang berhubungan dengan
Bimbingan Konseling.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan Bimbingan dan Konseling
yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat, misalnya penyaluran dalam bidang kelas, kelompok belajar, minat dan
bakat,jurusan,program latihan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler yang disesuaian
dengan potensi bakat dan minat serta kondisi pribadinya.13
Layanan Penempatan dan Penyaluran juga bertujuan untuk membantu individu
yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan dalam menyalurkan potensi bakat,
minat dan hobinya serta mengembangkan dirinya agar individu tersebut dapat
menentukan pilihan yang tepat sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal

13
Sutirna, Bimbingan Dan Konseling, hlm.88

18
4. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten adalah suatu bantuan kepada siswa agar menguasai
aspek-aspek konten tertentu seacara terintegrasi 14. Layanan ini merupakan layanan
bantuan kepada siswa (klien) baik diri sendiri maupun kelompok untuk menguasai
kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.Kompetensi yang
dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta-fakta, data,
konsep, proses, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Pada lsysnsn penguasaan
konten, saya membawakan materi “Mengenali Gaya Belajar Guna Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa” Saya menjelaskan gaya belajar, Visual, Auditori dan
Kinestetik. setelah saya menjelaskan materi tersebut siswa menjadi lebih paham gaya
belajar mana yang cocok untuk meningkatkan motivasi belajar/ meningkatkan mood
yang baik agar siswa lebih rajin belajar.

5. Layanan Konseling Perorangan


Layanan konselng perorangan adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan pelayanan langsung tatap muka dengan
guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang
dialami oleh siswa (klien).

6. Layanan Bimbingan Kelompok


Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan bimbingan konseling yang bersifat
kelompok dimana disanaada pemimpin kelompok dan anggota kelompok dengan
membentuk dinamika kelompok.Bimbingan kelompok membahas tentang berita-berita
yang hangat dan aktual, yang ada kaitanya dengan bimbingan konseling itu sendiri.
Dalam bimbingan kelompok ada dua jenis topik yaitu topik tugas dan topik
bebas. Lebih jauh dengan layanan bimbingan kelompok para siswa dapat diajak untuk
bersama-sama mengemukakan pendapat tentang topik yang sedang dibahas karena
tujuan dari bimbingan konseling adalah mengembangkan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan anggota kelompok. Adapun rincian pelaksanaannya :
a. Tahap Pembentukan :
1. Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

14
Amiruddin, Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,hl.194

19
2. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kesediaan anggota kelompok
untuk datang dalam kegiatan ini
3. Pemimpin kelompok memimpin do’a bersama
4. Pemimpin kelompok menjelaskan apa itu bimbingan kelompok, tujuan bimbingan
kelompok, asas-asas yang diperlukan dalam bimbingan kelompok dan cara
pelaksanaan bimbingan kelompok.
5. Pemimpin kelompok memperkenalkan diri setelah itu anggota kelompok diminta
secara sukarela untuk memperkenalkan dirinya, kemudian dilanjutkan dengan
rangkaian nama agar suasana kelompok lebih akrab.
6. Untuk mengakhiri tahap pembentukan diadakan permainan “ Rangkaian nama”
b. Tahap Peralihan
1. Menjelaskan kembali apa itu bimbingan kelompok dan tujuan bimbingan kelompok
2. Pemimpin kelompok menanyakan tentang kesiapan anggota kelompok untuk
mengikuti kegiatan selanjutnya
3. Pemimpin kelompok memberi contoh topik yang dapat dikemukakan dan dibahas
dalam kegiatan bimbingan kelompok. Dan pada pertemuan pertama pemimpin
kelompok yang memberikan topik tugas yaitu misalnya tentang “pergaulan bebas”.
c. Tahap Kegiatan
1. Pemimpin kelompok telah menentukan topik yang akan dibahas
2. Pemimpin kelompok memberikan sedikit gambaran tentang pergaulan bebas serta
dampaklnya.
3. Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mengemukakan
pendapat tentang apa sebenarnya pergaulan bebas itu ?
4. Setelah itu, pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk
menyebutkan apa-apa saja faktor penyebab pergaulan bebas
5. Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mencari apa-apa
sajakerugian yang dialami yang ketika terjerumus pergaulan bebas
6. Setelah itu, pemimpin kelompok dan anggota kelompok bersama-sama
menyimpulkan apa, mengapa, dan bagaimana dalam menyikapi tentang pergauan
bebas itu
7. Pemimpin kelompok meminta komitmen anggota kelompok tentang kesediaanya
melaksanakan apa yang telah diputuskan secara berasama dalam kegiatan
bimbingan kelompok.

20
d. Tahap Pengakhiran
1. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
2. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan
tanggapanya terhadap kegiatan bimbingan kelompok yang baru dilaksanakan.
3. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok.
4. Berdo’a bersama atas terlaksanaya kegiatan bimbingan kelompok dengan lancar.

7. Layanan Konseling Kelompok


Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan
dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.Layanan ini
merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Fungsi
utama bimbingan yang didukung oleh layanan konselig kelompok ialah fungsi
pengentasan.

8. Layanan Mediasi
Layanan ini merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap
dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.
Ketidakcocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, salng bertentangan, saling
bermusuhan.Pihak-pihak yang berhadapan itu jauh dari rasa damai, ahkan mungkin
berkehendak saling menghancurkan. Keadaan yang demikian itu akan merugikan kedua
belah pihak. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengentarai atau membangun
hubungan diantara mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari
pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak.Fungsi dari layanan ini adalah
fungsi pemahaman dan pengentasan.15

9. Layanan Konsultasi
Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh wawasan pemahaman dan cara-
cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak
ketiga.Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap
muka antara konselor dengan konsultasi.
Tujuan utama layanan ini adalah agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat
menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ketiga. Tujuan khusus,

15
Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, hlm340

21
kemampuan sendiri yang dimaksudkan yaitu dapat berupa wawasan, pemaahaman, dan
cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana permasalahan pihak ketiga
tersebut. fungsinya adalah fungsi pemahaman dan pengentasan.

F. Melaksanakan Program

Dalam melaksanakan program saya sebagai guru BK atau guru asuh melaksanakan
Rencana Pelaksanaan Layana (RPL) Bimbingan dan Konseling baik individu maupun
kelompok.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN DAN KONSELING ( INDIVIDU)

RPL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN /


LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

FORMAT NONKLASIKAL TERJADWAL

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : MTs. Negeri 3 Labuhan Batu
B. Tahun Ajaran : 2020-2021
C. Sasaran Layanan : Siswa kelas VII-B
D. Pelaksanaan : Pirmansyah
E. Pihak Terkait : Siswa
II. WAKTU DAN TEMPAT
A. Tempat,Tanggal Pelaksanaan: Ruang BK
B. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
C. Jam Pelayanan ` : Diselenggarakan di luar jam pembelajaran sesuai
dengan kesepakatan Guru BK atau Konselor dengan
siswa/ sasaran layanan.
D. Spesifikasi Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling

22
I. MATERI PEMBELAJARAN
A. Tema/Subtema : 1. Tema : Masalah Kondisi Diri
2. Subtema : Pemecahan Masalah siswa yang
sering merasa sedih dan sering di asingkan kawan-
kawannya karan merasa iri dengannya.
B. Sumber Materi : Diri siswa sendiri dan data hasil aplikasi
instrumentasi
II. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN
A. Indikator  :
a. Mengetahui dan memahami faktor penyebab sering merasa sedih dan sering di
asingkan oleh kawan-kawanya.
b. Mengetahui cara mengatasi rasa sedih tersebut
B. Karakter : Lapang dada dan Sabar
C. Tujuan Layanan :
 Standar kompetensi        : Pemahaman mengenai rasa sedih dan rasa di
asingkan
 Kompetensi dasar           : Mampu mengetahui factor sering merasa sedih dan
diasingkan
D. Tujuan Pokok Layanan   :1.Siswa mengetahui dan memahami penyebab
sering merasa sedih dan diasingkan oleh kawannya
2.Siswa mengetahui cara mengatasi kurangnya
rasa sedih dan tidak percayaan dalam diri
I. METODE DAN TEKNIK
A. Jenis Layanan : Konseling Individual
B. Kegiatan Pendukung : Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data
C. Strategi Layanan             : BMB3, kontak mata, kontak psikologis, 3M,
i. keruntutan, pertanyaaan terbuka, dorongan
minimal,
ii. refleksi, penyimpulan, saran.
II. SARANA
A. Media : Tidak menggunakan sarana khusus
B. Perlengkapan : Data hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan
data

23
I. LANGKAH KEGIATAN
A. LANGKAH PENGANTARAN
 Salam
 Perkenalan
 Penghangatan
 Menjelaskan pengertian, azaz, dan kontrak waktu
B. LANGKAH PENJAJAKAN
 Konselor melakukan 3 M yaitu mendengar dengan baik, memahami secara
cermat dan merespon secara tepat serta positif terhadap masalah-masalah
pribadi yang dialami siswa.

 Merefleksikan isi dan pikiran dari penyampaian masalah pribadi siswa/ klien
dengan memberikan dorongan minimal agar pengungkapan masalah tersebut
bisa menjadi lebih mendalam lagi.

 Guru BK atau Konselor berempati dan melakukan kontak psikologis dalam


mengenali perasaan-perasaan siswa/ klien atas pengungkapan masalah pribadi
yang dialami.

C. LANGKAH PENAFSIRAN
 Mengidentifikasi masalah-masalah pribadi yang telah disampaikan oleh siswa/
klien dengan memberikan penafsiran guna memahami masalah tersebut dalam
rangka upaya pemecahan dan pengentasannya.

 Mengajak siswa menyimpulkan masalah pribadi yang telah disampaikan


dengan berfokus pada pokok-pokok permasalahan utama yang mengganggu
pikiran dan perasaan siswa/ klien serta mengkonfrontasikan pernyataan-
pernyataan yang dikemukakan siswa apabila tidak sesuai dengan keadaan/
kenyaatan yang sebenarnya terjadi.

D. LANGKAH PEMBINAAN
 Membahas fokus pokok-pokok masalah utama yang sedang dialami siswa/
klien dalam rangka upaya pemecahan dan pengentasan masalah pribadinya.

 Guru BK atau Konselor memilih dan menerapkan teknik-teknik khusus dalam


konseling (pemberian contoh) yang disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan utama siswa yang menjadi fokus pembahasan.

 Mengajak siswa/ klien mengambil keputusan dalam hal apa yang akan
dilakukan mengenai upaya pemecahan masalah pribadi yang dialami dan
meminta komitmen siswa untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh
disertai penuh rasa tanggung jawab.

24
 Siswa diminta untuk meneguhkan hasrat terhadap keputusan upaya pemecahan
masalah yang telah diambil, kemudian Guru BK atau Konselor memberikan
penguatan terhadap hal-hal positif yang telah berkembang itu demi tercapainya
kehidupan efektif sehari-hari (KES) siswa.

E. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


a. Evaluasi
 Laiseg : menanyakan apakah siswa sudah faham atau belum mengenai
kondisi diri terkait sering merasa sedih dan takut
a. Evaluasi proses
b. Evaluasi hasil
 Laijapen : Siswa mampu memahami tentang dirinya yang sering
merasa sedih dan takut
 Laijapang : Siswa dapat mengatasi sendiri masalah dirinya yang sering
merasa sedih dan takut
b. Tindak Lanjut
Pengamatan perkembangan peserta didik dan memberikan layanan konseling
individu/kelompok jika konseli belum merasa ada perubahan akan masalah
yang dialaminya tentang sering merasa sedih dan takut

Labuhan Bilik, 29 Juni 2021  


Mahasiswa PLKPS

Rubiatun Adawiyah
 NIM: 0303182118

Lampiran :
 Identitas sasaran (konseli)

25
Nama : Annisa Zahra Sormin
Tempat,tanggal lahir : Labuhan Bilik, 23 juni 2008
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 03 (ketiga)
Alamat : JL.Kartini Ujung

 Identitas orangtua
Nama orang tua
a. Ayah : Muhammad Sormin
b. Ibu : Herawati

Pekerjaan orang tua


a. Ayah : Wiraswasta
b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN DAN KONSELING ( KELOMPOK)
LAYANAN INFORMASI

26
Nama Sekolah : MTsN 3 Labuhan Batu
Kelas : VII-B
Semester/Tahun Ajaran : Genap/2021

Materi Layanan : Motivasi dalam belajar


Jenis Layanan : Layanan Informasi
Fungsi Layanan : Pemahaman dan pencegahan
Bidang Bimbingan : Pengembangan sosial
Tugas Perkembangan : Menjaga pergaulan siswa
Tujuan : 1. Umum
Untuk mengubah pola pikir belajar siswa agar lebih baik
lagi
2. Khusus
a. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara belajar
yang baik
b. Siswa mampu mengetahui bagaiaman cara agar
berani memberikan pendapat atau argument didepan
kelas
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Kegiatan Layanan : 1. Pembukaan
 Salam Pembukaan
 Perkenalan
 Menyampaikan kontrak pertemuan
 Do’a
 Memotivasi siswa
 Menjelaskan judul layanan
2. Inti
 Menyampaikan materi layanan
 Menyampaikan dan cara pencegahan
3. Penutup
 Menyampaikan bahwa waktu hampir selesai sesuai
kesepakatan diawal pertemuan

27
 Memberikan gambaran untuk pertemuan selanjutnya
 Menutup pertemuan dengan kata-kata yang bersifat
membangun siswa dan tidak lupa mengucapkan
salam kembali
Sasaran Layanan : Siswa kelas VII-B
Waktu Pelaksanaan : 1x 45 menit pada tanggal 18 Juni 2021
Tempat Pelaksanaan : Ruang kelas VII-B
Penyelenggaraan Layanan : Mahasiswa PLKPS
Pihak yang terlibat : Siswa, Mahasiswa dan Guru BK
Alat dan Perlengkapan : Kertas
Penilaian : a. Laiseg
Siswa dapat mengetahui apa itu motivasi dalam belajar
c. Laijapen
Siswa mampu mengaplikasikan hasil layanan dalam
kehidupan
d. Laijapan
Siswa mampu menentukan pilihan bagaimana cara
belajar yang baik bagi diri mereka masing-masing.
Tindak Lanjut : a. Evaluasi
b. Kompetensi
c. Usaha
d. Kesungguhan

Labuhan Bilik, 18 Juni 2021


Mahasiswa PLKPS

Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118

RPL DAN MATERI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN


RENCANA PEMBERIAN LAYANAN (RPL)
(LAYANAN PENGUASAAN KONTEN)

28
A. Topik bahasan : Mengenali Gaya Belajar Meningkatkan
Motivasi Belajar
B. Bidang pengembangan : Pengembangan Pribadi
C. Jenis layanan : Penguasaan konten
D. Fungsi layanan :Fungsi pemahaman, pencegahan,
pemeliharaan dan pengembangan
E. Tujuan layanan :1. Agar siswa mengetahui dan memahami
Pentingnya mengenali gaya belajar untuk
meningkatkan motivasi belajar
.
2. Agar siswa dapat mengenali gaya belajar
yang cocok dan dapat menggunakannya
dalam kehidupan sehari hari terutama
dalam kegiatan belajar
A. Sasaran layanan : Siswa kelas VII-B
B. Uraian kegiatan dan materi layanan :
1. Penyampaian materi mengenai Gaya
Belajar
2. Tanya jawab
3. Pemberian motivasi
A. Metode : sharing, tanya jawab, diskusi
B. Tempat penyelenggaraan : Rumah Maasiswi PLKP-S
C. Waktu penyelenggaraan : Jum’at, 18 Juni 2021
D. Penyelenggara layanan : Mahasiswa PLKP-S
E. Pihak-pihak yang ikut serta : siswa kelas VII-B
F. Evaluasi
1. Penilaian segera : Menanyakan kepada siswa apakah sudah paham
Mengenai materi rasa percaya diri yang diberikan.
2. Penilaian jangka pendek : Mengamati sikap percaya diri peserta didik di
dalam kelas.

3. Penilaian jangaka panjang : Melihat sikap percaya diri peserta didik dalam
aktivitasnya sehari-hari.

29
G. Tindak lanjut : Pengamatan perkembangan peserta didik dan memberikan layanan
konseling individu/kelompok bagi mereka yang bermasalah yang berkaitan dengan rasa
percaya diri.

MATERI MENGENALI GAYA BELAJAR


A. PENGERTIAN GAYA BELAJAR
Gaya belajar tiap individu berbeda satu sama lain. Gaya belajar tersebut dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dan penerimaan infirmasi di dalamnya. Gaya
belajar yang dimaksud dalam hal ini adalah cara yang digunakan oleh anak dalam
proses menyerap informasi. Pengetahuan tentang gaya belajar anak penting untuk
diketahui, baik oleh guru,para orang tua, maupun oleh anak sendiri sebagai pembelajar.
Sebab, dengan pengetahuan tentang gaya belajar tersebut, anak dapat memaksimalkan
proses pembelajaran agar hasil pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal dan seusai
dengan tujuan yang di harapkan.
De Porter menjelaskan bahwa gaya belajar merupakan cara belajar yang
dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya faktor-faktor fisik,emosional,sosiologis, dan
lingkungan.Seseorang lebih mudah belajar dan berkomunikasi dengan gaya sendiri,
karena gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja, baik dalam pekerjaan,
belajar di kelas, maupun dalam situasi situasi antar pribadi.
Menurut Kolb Gaya belajar merupakan metode yang dimilki oleh individu
untuk memperoleh infirmasi yang prinsipya merupakan bagian integral dalam siklus
belajar aktif. Menurut Sarasin gaya belajar adalah pola pikir yang speifik pada individu
dalam proses menerima informasi dan mengembangkan keterampilan baru.16
1) Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru,
biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan
memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-
warna, garis, maupun bentuk.

a) Karakteristik gaya belajar visual

 Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar


16
Endah Kusuma Ningrum, Menulis Kreatif Dongeng Sesuai Gaya Belajar Anak,hlm. 20

30
 Lebih suka membaca daripada dibacakan
 Berbicara dengan tempo agak cepat
 Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
 Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
 Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
 Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
 Suka menggambar apa pun di kertas

b) Cara belajar yang tepat untuk gaya belajar visual

 Belajar dari gambar maupun video yang menarik


 Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki
ilustrasi
 Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
 Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
 Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar

2) Gaya Belajar Auditori

Untuk yang memiliki gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai


menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe tidak masalah dengan tampilan visual
saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan
jelas17

a) Karakteristik gaya belajar auditori

 Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang
dilihat
 Senang mendengarkan
 Mudah terdistraksi dengan keramaian
 Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
 Pandai menirukan nada atau pun irama suara
 Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir
mereka
17
Ernawati, Sesaat untuk melesat, hlm.139

31
 Biasanya merupakan pembicara yang fasih
 Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru

b) Cara belajar yang tepat untuk gaya belajar auditori

 Dengarkan musik yang disukai


 Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan
kembali
 Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk
lebih mudah mengingat
 Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
 Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami
maupun mengingat materi

3) Gaya belajar kinestetik


Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang
yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca
buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang
dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik18
a) Karakteristik gaya belajar kinestetik

 Menyenangi belajar dengan metode praktik


 Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
 Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau
menari
 Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh
 Menghafal dengan cara berjalan atau melihat

b) Cara belajar yang tepat untuk kinestetik

 Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba


praktikkan

18
Andri Priyatna, Pahami Gaya Belajar Anak,hlm.68

32
 Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya
sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
 Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
 Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya
untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
 Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

Labuhan Bilik, 18 Juni 2021


Mahasiswa PLKPS

Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


LAYANAN KONSELING KELOMPOK
A. Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Labuhan Batu

33
B. Topik Bahasan :
C. Bidang Bimbingan : Bimbingan belajar
D. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
E. Fungsi Layanan : Pengentasan
F. Tujuan Layanan : Siswa dapat mengubah sifat malas belajar
G. Tugas Perkembangan : Memantapkan cara belajar agar lebih rajin
H. Rumusan Kompetensi :Siswa dapat mengubah sifat malas belajarnya
menjadi
I. lebih rajin
J. Metode : Behavior (Perilaku)
K. Sasaran Layanan : siswa yang bermasalah
L. Uraian Kegiatan :
ESTIMASI
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Pembentukan  Guru BK membentuk kelompok 5 menit
 Guru BK mengucapkan salam dan doa
 Guru BK melakukan perkenalan diri antar anggota
kelompok
 Guru BK menyampaikan pengertian,azaz dan tujuan
diadakan konseling kelompok

Peralihan  Guru BK menciptakan suasana 5 menit


interaksi yang kondusif
 Guru BK menanyakan kesiapan peserta layanan
untuk melakukan kegiatan konseling kelompok

Kegiatan a. Guru BK menanyakan kemudian memutuskan topic 25 menit


yang akan dibahas sesuai pendapat/ saran peserta
layanan.
b. Guru BK mengatur jalannya konseling kelompok
agar tidak keluar dari topik permasalahan
c. Membahas malah, dan pengentasan masalah serta
memberikan dorongan dan penguatan

34
Pengakhiran Anggota kelompok menyampaikan kesimpulan dan 5 menit
kesan pesan
Guru BK menutup kegiatan konseling kelompok

Tempat Layanan : Ruang BK


Semester : Genap
Hari/Tanggal/Jam : Jum”at/ 18 Juni 2021/ ke-3
Pelaksana : Praktikan
Pihak yang Berperan Serta : Guru bk dan siswa kelas VII-B
Alat/Media/bahan : laptop, infocus, video cara mengatasi malas belajar
: Laijapen (Mengamati dan memantau perkembangan sikap siswa)
Rencana Tindak Lanjut : melakukan konseling individual/ kelompok jika
masalah belum tertuntaskan.

MATERI MALAS BELAJAR


A. Masalah Malas Belajar
Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai
adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu
dihilangkan. menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari
definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan
sebagai berikut :
“Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan
belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis
berkenaan dengan bahan belajar.

35
Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :
1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa
tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan
adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.
3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan
tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau
malah sangat rendah.
4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain
yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
intelektualnya. 
Sebab-Sebab Malas Belajar Fenomena malas belajar biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
B. Faktor- faktor yang mempengaruhi siswa malas belajar
1. Faktor internal meliputi :
a. Sikap terhadap belajar
b. Motivasi belajar
c. Konsentrasi belajar
d. Mengolah bahan belajar
e. Kemampuan berprestasi
f. Rasa percaya diri siswa
g. Kebiasaan belajar
h. Cita-cita siswa
2. factor eksternal meliputi :
a. guru sebagai Pembina siswa belajar
b. sarana dan prasana pembelajaran
c. lingkungan siswa disekolah
d. kurikulum sekolah

36
C. Langkah-langkah menjamin keberhasilan belajar
Antara lain :
a. Identifikasi masalah siswa
b. Diagnose
c. Prognosa
d. Pemberian bantuan
e. Follow up (tindak lanjut)
Upaya penanggulangan masalah malas belajar antara lain :
a. Perhatikan mood
b. Siapkan ruangan belajar
c. Komunikasi
d. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
e. Mengalokasikan letak kesulitan atau permasalahannya
f. Memberikan alternatif pertolongan

Labuhan Bilik, 18 Juni 2021

Mahasiswa PLKPS

Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118

G. Menilai Program

LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILIAN)
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

37
A.Topik permasalahan / bahasan : Himpunan data
B.Spesifikasi kegiatan
1.Bidang bimbingan : Pribadi, sosial, karir, dan belajar
2.Jenis layanan/pendukung : Himpunan data
3. Fungsi layanan/pendukung : Memudahkan konselor melihat data
4.Sasaran layanan/pendukung : Siswa VII-B

C.Pelaksanaan layanan/pendukung
1.Hari/ Tanggal, bulan dan tahun : Jum’at/18 Juni 2021
2.Tempat : Kelas VII-B
3.Deskripsi dan komentar tentang
Pelaksanaan layanan/pendukung : Himpunan data dapat berjalan
dengan lancar yang dilaksanakan melalui format yang diberikan kepada siswa

D.Evaluasi (penilaian)
1.Cara- cara penilaian :-
2.Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :-

LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILIAN)
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik permasalahan/ bahasan : Alat Ungkap Masalah


B. Spesifikasi kegiatan
1. Bidang bimbingan : Pribadi, sosial, belajar, karir
2. Jenis layanan/pendukung : Aplikasi instrument
3. Fungsi layanan/pendukung : Untuk mengungkap masalah klien
4. Sasaran layanan/pendukung : Siswa Kelas VII-B
C. Pelaksanaan layanan/pendukung
1. Hari/ Tanggal, bulan dan tahun : 14 Maret 2020
2. Tempat : Kelas VII-B
3. Deskripsi dan komentar tentang :-

38
4. Pelaksanaan layanan/pendukung : Pengisian AUM Umum yang
dilakukan oleh siswa dapat berjalan
dengan lancar
D. Evaluasi (penilaian)
1. Cara-cara penilaian :-
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :-

H. Menindak Lanjuti Hasil Penilaian Program


a. Himpunan Data
Himpunan data meliputi mengumpulkan semua data yang telah diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi, dari data tersebut dikelompokkan menjadi data pribadi, data
kelompok, dan data umum. Adapun data yang telah penulis himpunan dalam PLKPS di
MTsN 3 Labuhan Batu sebagai berikut :
a. Data hasil pengolahan AUM Umum
b. Data yang diperoleh dari pemberian format himpunan data yang berisikan data
tentang pribadi siswa, keadaan keluarga yang berbentuk seperti format biodata.
c. Biodata siswa
b. Konferensi Kasus
Guru pembimbing melaksanakan konferensi kasus apabila untuk penanganan
masalah siswa diperlukan data atau keterangan tambahan atau masukan dari pihak tertentu.
Untuk itu guru pembimbing mengundang dengan pengetahuan kepala sekolah, pihak-pihak
yang dianggap dapat membantu penanganan masalah siswa, misalnya orang tua, wali
kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Tujuan dari konferensi kasus adalah :
a. Diperolehnya gambaran yang jelas, mendalam dan menyeluruh tentang permasalahan
siswa.
b. Terkomunikasikannya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan sehingga penanganan masalah itu tuntas.
c. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya penanganan
masalah lebih efektif dan efisien.
Namun dalam pelaksanaan PLKPS ini konferensi kasus tidak terlaksana, mungkin
dikarenakan tidak adanya masalah peserta didik yang perlu ditangani bersama.

39
c. Kunjungan Rumah
Permasalahan yang dihadapi siswa sangat banyak dan asal ataupun sumber
permasalahannya bukan berasal dari diri siswa, akan tetapi banyak faktor yang
menyebabkan ia mempunyai masalah, salah satunya adalah faktor keluarga. Siswa
mempunyai permasalahan misalnya saja memperoleh prestasi yang rendah, maka hal ini
bukanlah disebabkan oleh faktor inteligensinya yang lemah, tapi mungkin saja dia
memperoleh prestasi yang rendah dikarenakan keadaan keluarganya, orang tuanya yang
kurang perhatian dan lain sebagainya.Maka untuk itu dibutuhkan yang namanya
kunjungan rumah, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang
kondisi siswa.
Penanganan permasalahan siswa seringkali memerlukan pemahaman yang lebih
jauh tentang suasana rumah atau keluarga siswa.Untuk itu perlu kunjungan rumah.
Adapun tujuan kegiatan kunjungan rumah adalah :
a. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa khususnya yang bersangkut
paut dengan keadaan ekonomi.
b. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahannya.
c. Membangun komitmen orang tua terhadap penanganan masalah anaknya.
Kunjungan rumah merupakan kegiatan pendukung layanan bimbingan konseling
yang bertujuan untuk mencari tau lebih lanjut kondisi keluarga siswa atau klien yang
terkait dengan permasalahannya, akan tetapi kunjungan rumah ini juga merupakan
kegiatan pendukung yang bersifat insidental maka dalam proses PPL BKPS ini
kunjungan rumah belum dapat dilaksanakan dengan maksimal karena keterbatasan
waktu yang ada.
d. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus hanya dilakukan apabila guru pembimbing menjumpai
kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa di luar
kemampuan/kewenangan guru pembimbing.Dalam pelaksanaan praktek ini kegiatan
alih tangan kasus tidak dilaksanakan karena masalah-masalah yang dihadapi siswa
masih dapat diselesaikan.Sejauh mahasiswa PPL BKPS dilaksanakan, tidak ditemukan
masalah siswa yang perlu dialih tangankan.

1. Pengadminitrasian Istrumen (Post)

40
Saya sebagai guru Bk atau mengasuh di kelas VII-B sebanyak 16 siswa, setelah
setelah melaksanakan tes dan pemberian layanan ada beberapa siswayang sudah
mengalami perubahan dan ada juga beberapa siswa tidak sama sekali mengalami
perubahan setelah melaksanakan Aum Umum, Angket Sosiometri dan pemberian
layanan.

Seperti siswa yang bernama Aisyah Rofasyah Alantiranty setelah melaksanakan tes
dan melakukan konseling individu,siswa tersebut yang awalnya mengalami permasalah
tentang tidak bisa menceritakan masalahnya ke orang lain atau memendam masalahnya
sendiri, setelah melakukan konseling konselor memberikan motivasi dan pemahaman
untuk tidak memendam masalahnya sendiri dan tetap semangat biarpun lagi ada
masalah, karna setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya , maka tetaplah percaya
setiap permasalahan yang dihadapi pasti akan teratasi dan ada hikmahnya.

Setelah itu klien tersebut merasa legah setelah melakukan konseling tersebut dan k
lien tersebut sekarang mau berbagi cerita kepada salah satu keluarganya jika sedang
mengalami masalah. Itulah salah satu siswa yang mengalami perubahan setelah
melaksanakan tes dan layanan.

Contoh salah satu siswa yang belum mengalami perubahan bernama Imam
Gojali,imam gojali adalah ketua kelas di VII-B, akan tetapi imam tidak mendapatkan
perubahan setelah melaksanakan tes dan layanan. Bahkan imam dan kawan juga sama
sekali tidak mendapat perubahan, ima dan kawannya suka rebut didalam kelas, dia
jugalah salah satu yang suka menjatuhkan martabat kawanya didepan guru, setiap saya
masuk kedalam kelas mereka saya perintahkan untuk mendiamkan dan mengamankan
kawannya satu kelas ia tidak merespon saya dan hanya terdiam saja dibankungnya.

2. AUM UMUM
Berikut adalah hasil pengolahan AUM siswa/I Kelas VII-B MTsN Labuhan Batu

Rahasia
HASIL PENGOLAHAN AUM
SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)

Nama Siswa :Annisa Zahra Sormin


:Labuhan Bilik, 23 Juni
Tempat,Tanggal lahir
2008

41
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B/ MTs N 3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 Juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
012, 064, 103 3 15,00 012
(20)
2. Diri Pribadi----DPI
019, 020, 041, 042 4 16,00
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
006, 008 2 5,71 006
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 5,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0 0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
138, 140 2 10,00 140
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 125 2 10,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
048, 074, 101 3 15,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
SDA 17 10,97 SDA
(155)

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa :NAILA CAHAYA R

42
Tempat,Tanggal lahir : Cabang Dua, 18 September 2007
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B / MTsN 3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
0 0,00
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 019, 020, 042, 044,
5 20,00 044
(25) 045
3. Hubungan Sosial----HSO
54 1 2,86
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 5,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
133 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
139 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121 1 20,00 121
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151 1 5,00
(10)
Keseluruhan
11 7,10 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa :FADHILA ARIFA
Tempat,Tanggal lahir :Labuhan Bilik, 29 September 2008

43
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B / MTsN3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK 040, 064, 065, 081,
7 35,00
(20) 082, 083, 085
041, 042, 043, 044,
2. Diri Pribadi----DPI 045, 067, 068, 069,
16 64,00 042
(25) 070, 086, 087, 088,
089, 096, 097, 099
3. Hubungan Sosial----HSO
026, 027
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116, 120, 141, 143 4 40,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
127 1 20,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
110, 132, 133 3 20,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
137 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 122, 124, 125 4 80,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
048, 073 2 10,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
26 16,77 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa : CANTIKA PUTRI
: Telaga Suka, 02 Juli
Tempat,Tanggal lahir
2008

44
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 Juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
083 1 5,00
(20)
2. Diri Pribadi----DPI
016, 041, 042, 045 4 20,00 016
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO 026, 029, 006, 007,
6 30,00 006, 007, 009, 008
(35) 008, 009
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116, 120 2 10,00 120
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
40 1 5,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
123 1 5,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
103, 104, 105 3 15,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151 1 5,00
(10)
Keseluruhan
19 12,26
(155)

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa : ERVINA
: Kampung Selamat ,
Tempat,Tanggal lahir 04 April 2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu

45
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
0 0,00
(20)
2. Diri Pribadi----DPI
042, 044, 045, 066 4 16,00 044
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
007, 029, 054 3 12,00
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0 0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
133 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
0 0,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121 1 20,00 121
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0 0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
9 5,81 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
: PIRMANSAH
Nama Siswa
: Kampung Selamat, 02 Agustus
Tempat,Tanggal lahir 2008

Jenis Kelamin :Laki Laki

46
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
083 1 5,00 083
(20)
016, 019, 042, 043,
2. Diri Pribadi----DPI
045, 068, 086, 087, 9 36,00 068, 086, 087
(25)
098
3. Hubungan Sosial----HSO 003, 006, 008, 029,
6 17,14 029
(35) 057, 078
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 10,00 116
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
108, 110 2 10,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM 115, 137, 138, 139,
5 25,00
(10) 140
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 122 2 40,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
23 1 5,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
155 1 5,00
(10)
Keseluruhan
28 18,06 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa : RISKI ANDIKA
Tempat,Tanggal lahir : Telaga Suka, 02 Juli 2008
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021

47
Jenis Masalah Ka. Masalah Yang
BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
081 1 5,00 081
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 042, 044, 086, 099,
5 20,00 086
(25) 100
3. Hubungan Sosial----HSO 006, 008, 010, 051,
5 14,29
(35) 060
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 10,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
110 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
140 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
125 1 20,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 5,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
154 1 5,00
(10)
Keseluruhan
17 10,97 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa : TIA ALPINA
: Telaga Suka, 02 Juli
Tempat,Tanggal lahir 2008
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021

48
Jenis Masalah Ka. Masalah Yang
BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
012, 013, 036,082 4 20,00 036
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 020, 041, 042, 044,
6 24,00 044
(25) 070, 099
3. Hubungan Sosial----HSO 003, 006, 008, 009,
5 100,00 006
(35) 078
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
117, 118, 141 3 15,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
129 1 5,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
150 1 5,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
0 0,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0 0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0 0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
20 12,90 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa : ELVY ABELLA
Tempat,Tanggal lahir : Sei Nahodaris, 26 Juni 2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021

BIDANG MASALAH Jenis Masalah Ka. Masalah Yang

49
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
082 1 5,00 082
(20)
2. Diri Pribadi----DPI
88 1 4,00
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
026, 027 2 5,71 133
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
133 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
138, 139 2 20,00 138
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
5 3,23 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa SITI MAYSAROH
Tempat,Tanggal lahir Sei Merdeka, 03 Januari 2008
Jenis Kelamin Perempuan
Kelas/ Sekolah VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM 15 Juni 2021

BIDANG MASALAH Jenis Masalah Ka. Masalah Yang

50
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
013, 040, 065, 083 4 20,00 065, 083
(20)
017, 019, 041, 042,
2. Diri Pribadi----DPI
043, 044, 066, 067, 11 44,00 042, 044
(25)
068, 070, 099
002, 003, 006, 008,
3. Hubungan Sosial----HSO 010, 028, 030, 033,
16 45,71 003, 028
(35) 054, 055, 056, 057,
058, 059, 077, 079
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
136 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 124, 125 3 60,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 4,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151 1 10,00
(10)
Keseluruhan
18 11,61 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa INDAH SETIA HRP
Tempat,Tanggal lahir Sei Nahodaris, 10 Juni 2008
Jenis Kelamin Perempuan
Kelas/ Sekolah VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM 15 Juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat

51
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
0,00
(20)
042, 043, 045, 066,
2. Diri Pribadi----DPI
067, 068, 069, 086, 11 44,00 043, 066, 067, 069
(25)
088, 089, 097
3. Hubungan Sosial----HSO 006, 008, 029, 079,
5 14,29 029
(35) 080
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 10,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
127, 128, 130 3 60,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
108, 110 2 10,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
115, 136 2 10,00 115
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 125 2 10,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 4,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151, 152, 155 3 15,00
(10)
Keseluruhan
7 4,52 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
:MIFTAHUL UMRI
Nama Siswa
:Sei Merdeka, 26 Juli
Tempat,Tanggal lahir 2008
Jenis Kelamin :Laki-laki
Kelas/ Sekolah :VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 Juni 2021

BIDANG MASALAH Jenis Masalah Ka. Masalah Yang

52
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK 011, 014, 015, 064,
5 25,00 011, 014, 015
(20) 081
2. Diri Pribadi----DPI
019, 043 2 8,00 019, 043
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
0,00
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
130 1 20,00 130
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM 112, 114, 115, 138,
5 50,00 138, 114, 112
(10) 140
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121 1 20,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0,00
(10)
Keseluruhan
36 23,23 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa HELSA SAPUTRI
Labuhan Bilik, 17
Tempat,Tanggal lahir Januari 2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas/ Sekolah VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM 15 juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat

53
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
065 1 5,00 065
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 019,042, 043, 067,
5 20,00 070, 019, 043
(25) 070
3. Hubungan Sosial----HSO
031, 052 2 5,71 052
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0 0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
131 1 5,00 131
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
0 0,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0 0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
4 16,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
22 14,19 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN AUM


SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
Nama Siswa SURYA
Tempat,Tanggal lahir Gajah Mada, 02 Juli 2008
Jenis Kelamin Laki-Laki
Kelas/ Sekolah VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM 15 juni 2021

Jenis Masalah Ka. Masalah Yang


BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat

54
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
011, 012, 085 3 15,00
(20)

016, 019, 020, 042,


2. Diri Pribadi----DPI 043, 044, 045, 067, 14 56,00
(25) 069, 086, 088, 089,
096, 098
001, 003, 006, 007,
3. Hubungan Sosial----HSO 008, 029, 031, 034,
13 37,14 008, 001
(35) 051, 052, 056, 057,
077
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00 142
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
106 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
138, 139 2 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 123, 124 3 15,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
045, 091, 104, 105 4 16,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
155 1 5,00 152
(10)
Keseluruhan
25 16,13 SDA
(155) SDA

HASIL PENGOLAHAN

AUM SERI UMUM FORMAT 2: SLTP

(Kelompok)

Nama Sekolah : MTs N 3 Labuhan Batu

Kelas : VII-B

Jumlah Siswa Asuh : 14 Orang

Tgl. Pengadministrasian : 15 juni 2021

55
KODE BID. MASALAH KESELURUHAN MASALAH BERAT
MASALAH TERTINGGI TERENDAH JLH % RATA 2
JLH RATA2
1 2 3 4 5 6 7 8
1. HSO (35) 14 0 102 2,91 10,2 22 2,2
2. JDK (20) 7 0 40 2 4 10 1
3. DPI (25) 16 0 115 4,6 11,5 21 2,1
4. KHK (25) 4 0 24 0,96 2,4 1 0,1
5. PDP (15) 3 0 16 1,07 1,6 2 0,2
6. ANM (10) 5 0 26 2,6 2,6 6 0,6
7. EDK (10) 4 0 16 1,6 1,6 2 0,2
8. HMM (5) 4 0 28 5,6 2,8 2 0,2
9. KDP (5) 3 0 7 1,4 0,7 0 0,0
10. WSG (5) 3 0 14 2,8 1,4 0 0,0
Keseluruhan
63 388 25,54 38,7 66 6,6
(155)

Medan, 28 Juni 2021

Pelaksana

Rubiatun Adawiyah

NIM : 0303182118
BAB III
PENUTUP

A. Gambaran Tentang Keberhasilan Layanan Konseling


Selama satu bulan tiga minggu penulis telah melaksanakan layanan
Bimbingan dan Konseling yang diprogramkan di MTsN 3 Labuhan Batu. Untuk
menilai efektifitas dan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan
tersebut, maka perlu dilakukan penilaian lebih lanjut. Namun dikarenakan waktu
yang kurang memungkinkan maka secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan
Bimbingan dan Konseling yang diprogramkan sebagian besar belum terlaksana

56
dengan baik disebabkan pemberhetian jadwal dikarenakan pandemi Covid-19. Dari
beberapa layanan dan Instrumen yang diberikan, klien mulai mendapat pengetahuan
baru seperti pemahaman diri, dan mulai mengerti konsep BK sebenarnya.
Bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan di MTsN 3 Labuhan Batu
dapat bermanfaat bagi peserta didik yang ada di Mts tersebut. Dalam berbagai
bidang baik pribadi, sosial, belajar dan karier. Dengan adanya bimbingan dan
konseling ini dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri peserta didik yang
selama ini tak terungkapkan, kemudian peserta didik dapat menyesuaikan dirinya
dengan baik di lingkungan sekitarnya serta mendapat berbagai pengetahuan-
pengetahuan (informasi) yang berguna tentang berbagai hal yang diperlukannya
untuk dapat memajukan dirinya tersebut agar lebih baik lagi. Selain itu yang
terpenting adalah dapat mengentaskan permasalahan yang sedang dialami peserta
didik dengan segenap potensi yang ada pada dirinya sendiri.

B. Faktor Penunjang, Penghambat Dan Upaya Mengatasinya


1. Faktor Penunjang
Kegiatan Bimbingan dan Konseling yang penulis programkan dapat
terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari semua pihak, yaitu dari kepala
sekolah dan seluruh pendidik yang ada di MTsN 3 Labuhan Batu. Selain itu
pelayanan Bimbingan dan Konseling yang penulis laksanakan juga ditunjang oleh
sarana dan prasarana yang tersedia, yang meliputi adanya ruang kelas dan infokus
untuk beberapa layanan yang akan disampaikan secara klasikal. Serta kelengkapan
administrasi lainnya terutama ketika penulis sedang melaksanakan PPL BK PS.

2. Faktor Penghambat
Pemberhetian pelakasanaan PLKP-S disebabkan adanya pandemi Covid-19
yang membuat pelaksanaan pemberian layanan di berhentikan. Maka program tidak
dapat terlaksana secara baik dan sempurna.

C. SARAN-SARAN
1. Mahasiswa yang mengikuti PLKP-S harus benar-benar mempersiapkan diri
dengan berbagai wawasan dan keterampilan dalam memberikan layanan

57
kepada siswa karena permasalahn yang muncul di lapangan terkadang berbeda
dengan teori yang dipelajari di bangku kuliah.
2. Diharapkan guru pembimbing senantiasa meningkatkan kerja sama dengan
personil sekolah yang lain, seperti guru mata pelajaran, wali kelas, Pembina
osis, guru piket serta tata usaha. Sehingga program yang telah direncanakan
mendapat dukungan dari berbagai pihak di sekolah.
3. Diharapkan kepada siswa agar dapat memanfaatkan layanan BK untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang mereka alami baik masalah umum
maupun khusus atau masalah yang sangat mempribadi serta masalah belajar.
Sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
4. Rasa terima kasih banyak kepada guru Pembimbing di MTsN 3 Labuhan
Batuyang telah mendukung saya, dan membantu saya selama PLKP-S di
sekolah.
5. Juga kepada Dosen PLKP-S terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan.
6. Saya harapkan kepada Prodi BK untuk dapat lebih memberikan kemudahan
dalam prosedur teknis pelaksanaan PLKP-S.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin.2018.Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,Medan:LPPI

Azam,Ulul.2016. Bimbingan Dan Konseling Disekolah Teori Dan


Praktik,Yogyakarta:Deepublish Publisher

Djehaut, Safrianus Haryanto.2010.Bimbingan Konseling Di Sekolah,


Yogyakarta:Absolute Media

Ernawati.2021.Sesaat Untuk Melesat,Deepublish Publisher

58
Fauziah,Mufied.2021. Usaha Pemberian Layanan Yang Optimal Guru BK Pada Masa
Pandemi Covid-19,Yogyakarta: UAD Press

Kusumaningrum, Endah.2021. Menulis Kreatif Dongeng Sesuai Gaya


Belajar,Yogyakarta:Jejak Pustaka

M.Luddin Abu Bakar.2010.Dasar-Dasar Konseling:Tinjauan Teori Dan


Praktik,Bandung:Citapustaka Media Perintis

Priyatna,Andri.2013.Pahami Gaya Belajar Anak,Jakarta:PT Elex Media Komputindo

Lestari,Myrna Apriany.2020.Bimbingan Konseling Di SD(Mendampingi Siswa Meraih


Mimpi),Sleman:DEEPUBLISH

Rahmat,Pupu Saeful.2018.Psikologi Pendidikan, Jakarta Timur:PT Bumi Aksara

Safithry, Esty Aryani.2018. Asesmen Tekhnik Tes Dan Non Tes,Purwokerto: CV IRDH

Sutirna.2021.Bimbingan Dan Konseling (Bagi Guru Dan Calon Guru Mata


Pelajaran),Sleman: DEEPUBLISH

Syukur Yarmis,Neviyarni,Triave Nuzila Zahri.2019. Bimbingan Dan Konseling Di


sekolah,Purwokerto:CV IRDH

Wekke,Ismail Suardi.2018. Peserta Didik Dan Guru Bimbingan Konseling Dalam


Pembelajaran

Lampiran:

Surat Balikan Dari MTsN 3 Labuhan Batu

59
Dokumentasi Bersama Guru BK MTsN 3 Labuhan Batu

60
Foto
ruangan kelas MTsN 3 Labuhan Batu

Foto Mushalla MTsN 3 Labuhan Batu

61
Foto Siswa/I VII-B MTsN 3 Labuhan Batu

62

Anda mungkin juga menyukai