(PLKP-S)
Disusun Oleh :
NIM : 0303182118
SUMATERA UTARA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
(PLKP-S)
Bismillahirrahmanirrahim
NIM : 0303182118
Mengetahui ,
FITK UINSU
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan penulisan laporan Praktik Lapangan
Konseling Pendidikan Sekolah (PLKP-S).Sholawat dan salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mendidik
dan mengajari manusia serta membawanya dari alam kegelapan menuju alam
yang penuh dengan rahmat dengan datangnya agama Islam.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian PLKP-S yang
dilaksanakan di MTsN 3 Labuhan Batu tanggal 15 Juni 2021 – 18 Juni 2021.
Oleh karena itu penulis bermaksud menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Ahmad Syarqawi M.Pd selaku dosen pembimbing saya, yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan.
2. Guru Bk MTsN 3 Labuhan Batu membantu dan juga kerja sama yang
baik selama proses praktik lapangan.
Penyusunan laporan PLKPS ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
PLKPS ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Rubiatun Adawiyah
Nim: 0303182118
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISIiii.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................1
C. Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan PLKP-S..........................................2
D. Gambaran Umum Madrasah/Sekolah........................................................4
A. kesimpulan .............................................................................................57
B. Saran........................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................59
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1
c. Melaksanakan jenis-jenis dan kegiatan pendukung konseling sesuai dengan
kebutuhan siswa melalui Standar Prosedur Oprasional (SPO) masing-masing
kegiatan layanan dan kegiatan pendukung.
d. Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi, laiseg
(penilaian segera), laijapen (penilaian jangka pendek) dan laijapan (penilaian
jangka panjang).
e. Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pengelolaan kegiatan
pelayanan konseling disekolah.
Lingkup kegatan PLKP-S adalah mempraktekkan seluruh isi dalam lingkup materi
diatas terhadap siswa minimal dalam suatu kelas disekolah tempat PLKP-S
diselenggaarakan di MtsN 3 Labuhan Batu selama 3 hari (dari tanggal 15 Juni 2021-
18 Juni 2021).
Untuk kegiatan ini Praktik Lapangan Konseling di Sekolah mengacu pada pola
BK-17 yang terdiri dari 4 bidang bimbingan, 7 jenis layanan, dan 5 kegiatan
pendukung yang telah di fokuskan pada kegiatan layanan pembelajaran :
2
1. Bidang Bimbingan dan Konseling
a. Bidang bimbingan pribadi.
b. Bidang bimbingan sosial.
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar.
d. Bidang pengembangan karir.
2. Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling
a. Layanan orentasi.
b. Layanan informasi.
c. Layanan penempatan dan penyaluran.
d. Layanan penguasaan konten.
e. Layanan konseling perorangan.
f. Layanan bimbingan kelompok.
g. Layanan konseling kelompok.
Pelaksanaan PLKPS ini dilaksanakan seharusnya selama 1 bulan penuh tetapi untuk
sekarang tidak sampai 1 bulan penuh karena adanya wabah COVID – 19 maka PLKPS
hanya bisa dilakukan 3 hari dan PLKPS yang berlangsung (kurang kondisional).
Setiap mahasiswa juga diwajibkan untuk memberikan satuan layanan, satuan
pendukung terhadap siswa asuhnya masing -masing. Untuk pembagian tugasnya
sendiri, dibagi satu kelas per satu Mahasiswa. Untuk jadwal pemberian layanan kepada
siswa telah ditetapkan hari dan kelasnya berdasarkan diskusi dan ketentuan dari
koordinator BK di MtsN 3 Labuhan Batu
3
D. Gambaran Umum Madrasah/Sekolah
1. Letak Geografis
Nama madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Labuhan Batu
Akreditasi :A
NPSN : 60725135
NSM :121112100003
E-mail : mtsnegeripanaitengah@yahoo.com
Lintang : 2.5193
Bujur : 100.1562
Jenjang : SMP/MTs
2. Profil Sekolah
4
IX. Sehingga jika dikalkulasikan maka ada 9 rombongan belajar di MTsN 3
Labuhan Batu. Dari ke-9 rombongan belajar ini, ada sekitar 315 orang siswa.
Semua siswa ini berasal dari daerah Labuhan Bilik dan sekitarnya.
3. Struktur Organisasi
Kepala
Sekolah
Prasarana
5
Misi tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Menanamkan Akidah yang benar kepada peserta didik
2. Membiasakan perilaku akhlak mulia dalam setiap interaksi
3. Membangun generasi pembelajar yang berprestasi
4. Peduli terhadap lingkungan sebagai khalifah dimuka bumi.
5. Tenaga Kpendidikan
Data pendidik guru
Jenjang Pendidikan
Status
SD MA SMA D3 S1 S2 JLH
Guru 1 1 2 1 25 2
Jumlah 1 1 2 1 25 2 32
Jenjang Pendidikan
Status Jumlah
SMA D2 D3 S1 S2
Tata usaha - - 1 1 1 3
Laboran - - - 1 - 1
Pustakawan - - - 1 - 1
Penjaga 1 - - - - 1
sekolah
- - 1
Petugas - -
Kebersihan 1
Jumlah 2 - 1 3 1 7
6. Siswa
Jumlah keseluruhan siswa yang ada di MTsN 3 Labuhan Batu adalah 315 siswa. Pe
rsebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas VII ada sebanya
6
k 3 kelas Peserta didik di kelas VIII ada sebanyak 3 kelas belajar. Dan Peserta didik di
kelas IX ada sebanyak 3 kelas belajar.
Sarana Prasarana Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang BK, Ruang Tata Usaha,
Utama Pos Jaga, Tempat Parkir, Kamar Mandi (Toilet), Gudang.
Sarana dan Prasarana Mushollah, Kantin, Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang OSIS, Pondok
Penunjang Tahfiz Qur’an, Pentas Seni, Mading,
7
BAB II
PEMBAHASAN
Yarmis syukur, Neviyarni,Triave Nuzila Zahri, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, hlm.59
1
8
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
penyelenggaraan himpunan data bertujuan untuk menghimpun data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik dalam berbagai
aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi
dan apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam
kegiatan layanan bimbingan3. Setelah saya membagikan data diri yang harus diisi
oleh siswa, siswa mulai mengisi formulir yang saya berikan agar saya dapat
mengetahui data-data pribadi siswa asuh saya, dan pertemuan selanjutnya, saya
meminta waktu lagi kepada siswa-siswa tersebut untuk pengisian AUM, karna ini
salah satu program saya dalam PPL, AUM yang saya gunakan adalah AUM
UMUM. Untuk mengungkapkan masalah-masalah siswa dan mahasiswa secara
menyeluruh tela dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu: 1). alat untuk
mengungkapkan masalah masalah umum dan 2). Alat untuk mengungkap masalah-
masalah yang khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan
belajar. Alat ungkap masalah atau yang biasa disebut AUM adalah sebuah
instrumen standar yang dikembangkan oleh prayitno dkk. yang dapat digunakan
dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan memastikan) masalah-
masalah yang dihadapi konseli. Alat ungkap masalah ini didesain untuk
mengungkap 10 bidang masalah yang mungkin dihadapi konseling kesepuluh
bidang masalah tersebut mencakup:4
1) Jasmani dan Kesehatan(JDK),yang terdiri dari dua puluh lima item
2) Data Pribadi(DPI) yang terdiri dua puluh item
3) Hubungan Sosial(HSO) yang terdiri dari lima belas item
4) Ekonomi dan Keuangan(EDK) yang terdiri dari lima belas item
5) Karir dan Pekerjaan(KDP) yang terdiri dari lima belas item
6) Pendidikan dan Pelajaran(PDP) yang terdiri dari lima puluh lima item
7) Agama,Nilai, dan Moral(ANM) yang terdiri dari tiga puluh item
8) Hubungan Muda Mudi(HMM) yang terdiri dari lima belas item
9) Keadaan dan hubungan Keluarga(KHK) yang terdiri dari dua puluh lima
item
10) Waktu senggang (WSG) yang terdiri dari sepuluh item
3
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling Di Sekolah, hlm 113
4
Esty Aryani Safithry, Asesmen Tekhnik Tes Dan Non Tes, hlm.80
9
Dari pengisian AUM tersebut dapat di ketahui siapa-siapa saja siswa yang
mengalami permasalahan, didalam format AUM yang saya bagikan kepada siswa
ada 155 permasalahan yang tertera didalamya maka pengisian AUM UMUM
nantilah dapat diketahui siapa saja yang mengalami permasalah dan akan
melaksanakan konseling dan pemberian layanan agar siswa tersebut terhindar dari
permasalahan yang dialaminya sebelum pengisian AUM.
1. Jadwal Kegiatan PLKP-S
1. Orientasi BK T
2. Himpunan Data T
3. AumUmumdan T
Pengolahannya
4. Penyusunan T
Program
Layanan BK
5. Pelaksanaan TT
Program
Layanan BK
6. Penyusunan T
Laporan PLKP-S
Keterangan tabel:
Selama waktu lebih kurang 3 hari menjalani PLKP-S di MTs Negeri 3 Labuhan
Batu, ada beberapa program yang terlaksana (T) dan juga tidak terlaksana (TT).
Program kegiatan yang terlaksana (T) di antaranya adalah melakukan orientasi BK
(sosialisasi BK kepada peserta didik), penghimpunan data siswa (HD), pembagian
instrumen nontes: penyelenggaraan AUM Umum Format 2 (siswa SLTP) serta
pengolahan hasilnya, penyusunan program layanan BK, serta penyusunan laporan hasil
10
pelaksanaan PLKP-S. Sedangkan program kegiatan yang tidak terlaksana (TT) adalah
pelaksanaan program layanan BK secara sistematis terhadap peserta didik.
Adapun alasa rencana program kegiatan ini tidak terlaksana adalah disebabkan oleh
terjadinya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang selama beberapa bulan
pada tahun ini hampir melumpuhkan segala aktivitas sosial secara global, termasuk di
dalamnya para siswa dan mahasiswa diamanahkan untuk belajar dari rumah dengan
sistem daring (online). Oleh sebab itu, sebagai bentuk ketaatan pada aturan pemerintah,
maka para siswa dan mahasiswa pun wajib mengindahkan aturan tersebut dengan tetap
belajar dari rumah meskipun dalam masa karantina (lock down dan psychal distancing)
demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang menular lagi mematikan
tersebut.
2. Daftar Siswa Asuh
DAFTAR NAMA SISWA ASUH
MTsN 3 Labuhan Batu
2 CANTIKA PUTRI P
3 ELVY ABELLA P
4 ERVINA P
5 FADHILA ARIFA P
6 HELSA SAPUTRI P
8 MIFTAHUL UMRI L
9 NAILA CAHAYA R P
10 PIRMANSAH L
11 RISKI ANDIKA L
12 TIA ALPINA P
11
13 SITI MAYSAROH P
14 SURYA L
12
siswanya. Anggapan-anggapan yang seperti ini pada dasarnya adalah salah. Anggapan
yang salah ini bisa saja disebabkan dari para siswa atau mungkin dari para guru
khususnya gur BK itu sendiri. Oleh karena itu anggapan-anggapan seperti ini perlu
dibenarkan sebagaimana mestinya agar maksud, peran, fungsi dan tujuan bisa
terealisasi secara optimal.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling sebagai pemberi
layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang
secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu,
layanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling8. Seperti halnya pada pelayanan
bimbingan konseling, konselor dalam hal ini guru BK berperan dalam upaya
pemberian bantuan terhadap siswa agar bisa berkembang secara mandiri dan dapat
menyelesaikan permasalahanya yang sedang dihadapi. Dengan adanya pelayanan
bimbingan konseling, siswa dapat memperoleh keuntungan. Kegunaan, manfaat ,
keuntungan, atau jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan merupakan hasil
dari terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan
7
Prayitno, Pedoman khusus bimbingan dan konseling hlm. 14
8
Ismail Suardi Wekke, Peserta Didik, Dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,hlm.22
13
konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi –fungsi pelayanan bimbingan
konseling seperti yang ada di bawah ini:
Saya sebagai guru Bk juga menjelaskan kepada siswa bagaimana posisi Guru BK
disekolah agar siswa dapat memahaminya maka dari itu adalah Bimbingan konseling
diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini
menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa rasa
khawatir akan privacynya. Lembaga ini menjadi tempat setiap persoalan diadukan,
setiap problem di bantu untuk di uraikan, bahkan orang tua siswa pun dapat
mengambil manfaatnnya dari pelayanan bimbingan konseling.
Tahap selanjutnya yang Saya sebagai guru BK atau pengasuh, mengasuh siswa
sebanyak 15 orang siswa. Sebelum saya memberikan dan melaksanakan tes AUM
UMUM di kelas VII-B banyak siswa yang mengalami permasalahan atau kenakalan
yang mereka perbuat baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, contoh
kenakalan atau permasalah yang mereka perbuat adalah tidak konsentrasi dalam
9
Afifuddin. Bimbingan dan Konseling,hlm.9
14
belajar, suka membuli kawan sekelas yang menurut merekah lemah, dan adan juga
siswa yang merasa dia sebagai pemimpin didalam kelas tersebut.
D. Menyususn Program
Kegiatan menyusunan program Bimbingan dan Konseling di sekolah perlu
dipersiapkan dengan baik. Persiapan menyususn program Bimbingan dan Konseling
di sekolah adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk
survey, serta persiapan sekolah untuk melaksanakan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Gysbers dan Henderson dalam Yusuf(2017:123) ada empat fase dalam
menyusun program bimbingan dan konseling perkembangan disekolah, yakni:
Perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian.11
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah seperangkat kegiatan dalam mengumpulkan
berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program
Bimbingan dan Konseling di sekolah.Dengan adanya studi kelayakan ini
kesimpulan dan saran yang di sajikan pada akhir studi dipakai sebagai tolak ukur
untuk menentukan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dalam studi
kelayakan yang dapat dpertimbangkan yaitu beberapa aspek:
a. Pelaksanaa program
b. Pengendalian pelaksanaan program
c. Pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan program.
2. Pertimbangan
Dalam tahap penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya
perlu diperhatikan beberapa pertimbangan diantarany:
a. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya merumuskan
masalah-masalah yang dihadapi oleh:
10
Ulul Azam, Bimbingan Dan Konseling Perkembangan Di Sekolah,hlm.150
11
Myrna apriany Lestari, Bimbingan konseling di SD, hlm.113
15
1) Siswa, baik yang berkenaan dengan masalah pribadi, emosional, hubungan
sosial, keluarga, pendidikan, pilihan pekerjaan, jabatan atau karir.
2) Guru pembimbing atau konselor dalam pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah, baik yang berkenaan dengan jenis-jenis pelayanan
maupun proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling disekolah.
3) Kepala sekolah dalam proses pengelolaan Bimbngan dan Konseling disekolah
yang berkaitan dengan program, organisasi, kepemimpinan, maupun segi
peminaan.
b. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling hendaknya dirumuskan
dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dalam menangani berbagai masalah, serta
dirumuskan bentuk-bentuk kegiatan yang berkenaan dengan butir rincian
kegiatan waktu pelaksanaan dan sasarannya.
c. Dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling disekolah hendaknya
dirumuskan dan diinvertarisasikan berbagai fasilitas yang ada, termasuk
didalamnya personal Bimbingan dan Konseling yang telah ada.
3. Waktu
Satu hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bimbingan dan
Konseling adalah faktor waktu. Dalam perencanaan program Bimbingan dan
Konseling, guru pembimbing harus dapat mengatur waktu untuk menyusun,
melaksanakan, menilai, dan menindaklanjuti program bimbingan kegiatan
Bimbingan dan Konseling dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Semua jenis program Bimbingan dan Konseling di sekolah (tahunan, semester,
bulanan, mingguan dan harian).
b. Kontak langsung dengan siswa yang dilayani.
c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling tidak merugikan waktu belajar disekolah.
d. Kegiatan Bimbingan dan Konseling diluar jam sekolah dapat sampai pada 50 %.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh guru pembimbing dalam
merencanakan program Bimbingan dan Konseling adalah mereka harus mampu
membuat jadwal kegiatan Bimbingan dan Konseling didalam dan diluar jam belajar
sekolah untuk memenuhi minimal tugas wajib mingguan.
Tidak seperti pelaksanaan program kegitan guru mata pelajaran dan guru
praktek yang disuruh kegiatan mengajarnya atau latihannya terjadwal secara tepat
16
didalam jam pelajaran sekolah (sesuai dengan alokasi jam mata pelajaran dalam
kurikulum), pelaksanaan program kegiatan guru pembimbing pada umumnya sukar
dijadwalkan sejak semula. Lebih-lebih kalau diingat bahwa dalam kurikulum 2004
tidak tertera alokasinya secara khusus untuk program Bimbingan dan Konseling.
Saat mensosalisasikan program yang disusun disini saya menjelaskan kepada siswa
kelas VII-B bagaimana dan apa itu pengertian dari layanan-layanan yang akan saya berikan
kepada mereka saat melaksanakan konseling , baik itu konseling individu, konseling
kelompok dan bimbingan kelompok.
1. Layanan Orientasi
Layanan Orientasi adalah layanan BK yang memungkinkan siswa memahami
lingkungan baru, kegiatan layanan orientasi ini dilaksanakan di minggu pertama
ketika mahasiswa PPL BKPS berada di lingkungan MTsN 3 Labuhan Batu yaitu
diberikan kepada siswa sasaran (siswa asuh) Siswa Kelas VII-2 . Layanan orientasi
sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.
Layanan ini bertujuan agar peserta didik dapat beradaptasi menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru secara tepat dan memadai12. Adapun rincian kegiatan Orientasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Waktu : Selasa, 15 Juni
2. Tempat : Kelas VII-B
3. Tujuan :
a. Menyelenggarakan maksud, tujuan dan kegiatan mahasiwa PLKP-S.
b. Menjelaskan peran Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam rangka
membantu siswa mengembangkan potensi seoptimal mungkin.
c. Siswa dapat mengetahui dan memahami bentuk pelayanan BK di sekolah dan
memanfaatkanya dalam mengembangkan potensi seoptimal mungkin Timbul
persepsi yang positif tentang BK.
4. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
5. Materi :
a. Perkenalan antara Mahasiswa PLKP-S dengan siswa asuh.
12
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan,hlm.184
17
b. Menjelaskan pentingnya kegiatan BK bagi siswa asuh.
c. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
d. Menjelaskan asas-asas yang ada di Bimbingan dan Konseling.
6. Sasaran : Siswa Kelas VII-B MTsN 3 Labuhan Batu
7. Hasil : Siswa dapat mengetahui dan memahami tujuan, manfaat, dan
bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
8. Tindak Lanjut :Siswa sangat merespon sekali kedatangan mahasiswa PLKPS BK
dan menyatakan akan bersedia mengikuti kegiatan BK sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat
memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik, menerima dan memahami
informasi seperti informasi pendidikan dan informasi karir yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai seorang
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Jenis informasi yang diberikan dapat berupa informasi tentang belajar, pribadi,
karir dan sosial. Adapun tujuanya adalah untuk memberikan pemahaman baru kepada
siswa sehingga siswa dapat menjalani kehidupan yang baik melalui informasi-informasi
yang berguna bagi pengembangan bakat, minat, dan cita-citanya serta memperoleh
keterampilan belajar yang baik, terutama tentang pemahaman yang berhubungan dengan
Bimbingan Konseling.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan Bimbingan dan Konseling
yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat, misalnya penyaluran dalam bidang kelas, kelompok belajar, minat dan
bakat,jurusan,program latihan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler yang disesuaian
dengan potensi bakat dan minat serta kondisi pribadinya.13
Layanan Penempatan dan Penyaluran juga bertujuan untuk membantu individu
yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan dalam menyalurkan potensi bakat,
minat dan hobinya serta mengembangkan dirinya agar individu tersebut dapat
menentukan pilihan yang tepat sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
13
Sutirna, Bimbingan Dan Konseling, hlm.88
18
4. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten adalah suatu bantuan kepada siswa agar menguasai
aspek-aspek konten tertentu seacara terintegrasi 14. Layanan ini merupakan layanan
bantuan kepada siswa (klien) baik diri sendiri maupun kelompok untuk menguasai
kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.Kompetensi yang
dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta-fakta, data,
konsep, proses, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Pada lsysnsn penguasaan
konten, saya membawakan materi “Mengenali Gaya Belajar Guna Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa” Saya menjelaskan gaya belajar, Visual, Auditori dan
Kinestetik. setelah saya menjelaskan materi tersebut siswa menjadi lebih paham gaya
belajar mana yang cocok untuk meningkatkan motivasi belajar/ meningkatkan mood
yang baik agar siswa lebih rajin belajar.
14
Amiruddin, Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,hl.194
19
2. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kesediaan anggota kelompok
untuk datang dalam kegiatan ini
3. Pemimpin kelompok memimpin do’a bersama
4. Pemimpin kelompok menjelaskan apa itu bimbingan kelompok, tujuan bimbingan
kelompok, asas-asas yang diperlukan dalam bimbingan kelompok dan cara
pelaksanaan bimbingan kelompok.
5. Pemimpin kelompok memperkenalkan diri setelah itu anggota kelompok diminta
secara sukarela untuk memperkenalkan dirinya, kemudian dilanjutkan dengan
rangkaian nama agar suasana kelompok lebih akrab.
6. Untuk mengakhiri tahap pembentukan diadakan permainan “ Rangkaian nama”
b. Tahap Peralihan
1. Menjelaskan kembali apa itu bimbingan kelompok dan tujuan bimbingan kelompok
2. Pemimpin kelompok menanyakan tentang kesiapan anggota kelompok untuk
mengikuti kegiatan selanjutnya
3. Pemimpin kelompok memberi contoh topik yang dapat dikemukakan dan dibahas
dalam kegiatan bimbingan kelompok. Dan pada pertemuan pertama pemimpin
kelompok yang memberikan topik tugas yaitu misalnya tentang “pergaulan bebas”.
c. Tahap Kegiatan
1. Pemimpin kelompok telah menentukan topik yang akan dibahas
2. Pemimpin kelompok memberikan sedikit gambaran tentang pergaulan bebas serta
dampaklnya.
3. Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mengemukakan
pendapat tentang apa sebenarnya pergaulan bebas itu ?
4. Setelah itu, pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk
menyebutkan apa-apa saja faktor penyebab pergaulan bebas
5. Pemimpin kelompok mempersilahkan siswa bergiliran untuk mencari apa-apa
sajakerugian yang dialami yang ketika terjerumus pergaulan bebas
6. Setelah itu, pemimpin kelompok dan anggota kelompok bersama-sama
menyimpulkan apa, mengapa, dan bagaimana dalam menyikapi tentang pergauan
bebas itu
7. Pemimpin kelompok meminta komitmen anggota kelompok tentang kesediaanya
melaksanakan apa yang telah diputuskan secara berasama dalam kegiatan
bimbingan kelompok.
20
d. Tahap Pengakhiran
1. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
2. Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan
tanggapanya terhadap kegiatan bimbingan kelompok yang baru dilaksanakan.
3. Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok.
4. Berdo’a bersama atas terlaksanaya kegiatan bimbingan kelompok dengan lancar.
8. Layanan Mediasi
Layanan ini merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap
dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.
Ketidakcocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, salng bertentangan, saling
bermusuhan.Pihak-pihak yang berhadapan itu jauh dari rasa damai, ahkan mungkin
berkehendak saling menghancurkan. Keadaan yang demikian itu akan merugikan kedua
belah pihak. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengentarai atau membangun
hubungan diantara mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari
pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak.Fungsi dari layanan ini adalah
fungsi pemahaman dan pengentasan.15
9. Layanan Konsultasi
Layanan ini memungkinkan siswa memperoleh wawasan pemahaman dan cara-
cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak
ketiga.Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap
muka antara konselor dengan konsultasi.
Tujuan utama layanan ini adalah agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat
menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ketiga. Tujuan khusus,
15
Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, hlm340
21
kemampuan sendiri yang dimaksudkan yaitu dapat berupa wawasan, pemaahaman, dan
cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana permasalahan pihak ketiga
tersebut. fungsinya adalah fungsi pemahaman dan pengentasan.
F. Melaksanakan Program
Dalam melaksanakan program saya sebagai guru BK atau guru asuh melaksanakan
Rencana Pelaksanaan Layana (RPL) Bimbingan dan Konseling baik individu maupun
kelompok.
RPL
I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : MTs. Negeri 3 Labuhan Batu
B. Tahun Ajaran : 2020-2021
C. Sasaran Layanan : Siswa kelas VII-B
D. Pelaksanaan : Pirmansyah
E. Pihak Terkait : Siswa
II. WAKTU DAN TEMPAT
A. Tempat,Tanggal Pelaksanaan: Ruang BK
B. Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
C. Jam Pelayanan ` : Diselenggarakan di luar jam pembelajaran sesuai
dengan kesepakatan Guru BK atau Konselor dengan
siswa/ sasaran layanan.
D. Spesifikasi Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling
22
I. MATERI PEMBELAJARAN
A. Tema/Subtema : 1. Tema : Masalah Kondisi Diri
2. Subtema : Pemecahan Masalah siswa yang
sering merasa sedih dan sering di asingkan kawan-
kawannya karan merasa iri dengannya.
B. Sumber Materi : Diri siswa sendiri dan data hasil aplikasi
instrumentasi
II. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN
A. Indikator :
a. Mengetahui dan memahami faktor penyebab sering merasa sedih dan sering di
asingkan oleh kawan-kawanya.
b. Mengetahui cara mengatasi rasa sedih tersebut
B. Karakter : Lapang dada dan Sabar
C. Tujuan Layanan :
Standar kompetensi : Pemahaman mengenai rasa sedih dan rasa di
asingkan
Kompetensi dasar : Mampu mengetahui factor sering merasa sedih dan
diasingkan
D. Tujuan Pokok Layanan :1.Siswa mengetahui dan memahami penyebab
sering merasa sedih dan diasingkan oleh kawannya
2.Siswa mengetahui cara mengatasi kurangnya
rasa sedih dan tidak percayaan dalam diri
I. METODE DAN TEKNIK
A. Jenis Layanan : Konseling Individual
B. Kegiatan Pendukung : Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data
C. Strategi Layanan : BMB3, kontak mata, kontak psikologis, 3M,
i. keruntutan, pertanyaaan terbuka, dorongan
minimal,
ii. refleksi, penyimpulan, saran.
II. SARANA
A. Media : Tidak menggunakan sarana khusus
B. Perlengkapan : Data hasil aplikasi instrumentasi dan himpunan
data
23
I. LANGKAH KEGIATAN
A. LANGKAH PENGANTARAN
Salam
Perkenalan
Penghangatan
Menjelaskan pengertian, azaz, dan kontrak waktu
B. LANGKAH PENJAJAKAN
Konselor melakukan 3 M yaitu mendengar dengan baik, memahami secara
cermat dan merespon secara tepat serta positif terhadap masalah-masalah
pribadi yang dialami siswa.
Merefleksikan isi dan pikiran dari penyampaian masalah pribadi siswa/ klien
dengan memberikan dorongan minimal agar pengungkapan masalah tersebut
bisa menjadi lebih mendalam lagi.
C. LANGKAH PENAFSIRAN
Mengidentifikasi masalah-masalah pribadi yang telah disampaikan oleh siswa/
klien dengan memberikan penafsiran guna memahami masalah tersebut dalam
rangka upaya pemecahan dan pengentasannya.
D. LANGKAH PEMBINAAN
Membahas fokus pokok-pokok masalah utama yang sedang dialami siswa/
klien dalam rangka upaya pemecahan dan pengentasan masalah pribadinya.
Mengajak siswa/ klien mengambil keputusan dalam hal apa yang akan
dilakukan mengenai upaya pemecahan masalah pribadi yang dialami dan
meminta komitmen siswa untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh
disertai penuh rasa tanggung jawab.
24
Siswa diminta untuk meneguhkan hasrat terhadap keputusan upaya pemecahan
masalah yang telah diambil, kemudian Guru BK atau Konselor memberikan
penguatan terhadap hal-hal positif yang telah berkembang itu demi tercapainya
kehidupan efektif sehari-hari (KES) siswa.
Rubiatun Adawiyah
NIM: 0303182118
Lampiran :
Identitas sasaran (konseli)
25
Nama : Annisa Zahra Sormin
Tempat,tanggal lahir : Labuhan Bilik, 23 juni 2008
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 03 (ketiga)
Alamat : JL.Kartini Ujung
Identitas orangtua
Nama orang tua
a. Ayah : Muhammad Sormin
b. Ibu : Herawati
26
Nama Sekolah : MTsN 3 Labuhan Batu
Kelas : VII-B
Semester/Tahun Ajaran : Genap/2021
27
Memberikan gambaran untuk pertemuan selanjutnya
Menutup pertemuan dengan kata-kata yang bersifat
membangun siswa dan tidak lupa mengucapkan
salam kembali
Sasaran Layanan : Siswa kelas VII-B
Waktu Pelaksanaan : 1x 45 menit pada tanggal 18 Juni 2021
Tempat Pelaksanaan : Ruang kelas VII-B
Penyelenggaraan Layanan : Mahasiswa PLKPS
Pihak yang terlibat : Siswa, Mahasiswa dan Guru BK
Alat dan Perlengkapan : Kertas
Penilaian : a. Laiseg
Siswa dapat mengetahui apa itu motivasi dalam belajar
c. Laijapen
Siswa mampu mengaplikasikan hasil layanan dalam
kehidupan
d. Laijapan
Siswa mampu menentukan pilihan bagaimana cara
belajar yang baik bagi diri mereka masing-masing.
Tindak Lanjut : a. Evaluasi
b. Kompetensi
c. Usaha
d. Kesungguhan
Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118
28
A. Topik bahasan : Mengenali Gaya Belajar Meningkatkan
Motivasi Belajar
B. Bidang pengembangan : Pengembangan Pribadi
C. Jenis layanan : Penguasaan konten
D. Fungsi layanan :Fungsi pemahaman, pencegahan,
pemeliharaan dan pengembangan
E. Tujuan layanan :1. Agar siswa mengetahui dan memahami
Pentingnya mengenali gaya belajar untuk
meningkatkan motivasi belajar
.
2. Agar siswa dapat mengenali gaya belajar
yang cocok dan dapat menggunakannya
dalam kehidupan sehari hari terutama
dalam kegiatan belajar
A. Sasaran layanan : Siswa kelas VII-B
B. Uraian kegiatan dan materi layanan :
1. Penyampaian materi mengenai Gaya
Belajar
2. Tanya jawab
3. Pemberian motivasi
A. Metode : sharing, tanya jawab, diskusi
B. Tempat penyelenggaraan : Rumah Maasiswi PLKP-S
C. Waktu penyelenggaraan : Jum’at, 18 Juni 2021
D. Penyelenggara layanan : Mahasiswa PLKP-S
E. Pihak-pihak yang ikut serta : siswa kelas VII-B
F. Evaluasi
1. Penilaian segera : Menanyakan kepada siswa apakah sudah paham
Mengenai materi rasa percaya diri yang diberikan.
2. Penilaian jangka pendek : Mengamati sikap percaya diri peserta didik di
dalam kelas.
3. Penilaian jangaka panjang : Melihat sikap percaya diri peserta didik dalam
aktivitasnya sehari-hari.
29
G. Tindak lanjut : Pengamatan perkembangan peserta didik dan memberikan layanan
konseling individu/kelompok bagi mereka yang bermasalah yang berkaitan dengan rasa
percaya diri.
30
Lebih suka membaca daripada dibacakan
Berbicara dengan tempo agak cepat
Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
Suka menggambar apa pun di kertas
Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang
dilihat
Senang mendengarkan
Mudah terdistraksi dengan keramaian
Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
Pandai menirukan nada atau pun irama suara
Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir
mereka
17
Ernawati, Sesaat untuk melesat, hlm.139
31
Biasanya merupakan pembicara yang fasih
Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru
18
Andri Priyatna, Pahami Gaya Belajar Anak,hlm.68
32
Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya
sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya
untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118
33
B. Topik Bahasan :
C. Bidang Bimbingan : Bimbingan belajar
D. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
E. Fungsi Layanan : Pengentasan
F. Tujuan Layanan : Siswa dapat mengubah sifat malas belajar
G. Tugas Perkembangan : Memantapkan cara belajar agar lebih rajin
H. Rumusan Kompetensi :Siswa dapat mengubah sifat malas belajarnya
menjadi
I. lebih rajin
J. Metode : Behavior (Perilaku)
K. Sasaran Layanan : siswa yang bermasalah
L. Uraian Kegiatan :
ESTIMASI
TAHAP KEGIATAN
WAKTU
Pembentukan Guru BK membentuk kelompok 5 menit
Guru BK mengucapkan salam dan doa
Guru BK melakukan perkenalan diri antar anggota
kelompok
Guru BK menyampaikan pengertian,azaz dan tujuan
diadakan konseling kelompok
34
Pengakhiran Anggota kelompok menyampaikan kesimpulan dan 5 menit
kesan pesan
Guru BK menutup kegiatan konseling kelompok
35
Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :
1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa
tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan
adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.
3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan
tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau
malah sangat rendah.
4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain
yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
intelektualnya.
Sebab-Sebab Malas Belajar Fenomena malas belajar biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
B. Faktor- faktor yang mempengaruhi siswa malas belajar
1. Faktor internal meliputi :
a. Sikap terhadap belajar
b. Motivasi belajar
c. Konsentrasi belajar
d. Mengolah bahan belajar
e. Kemampuan berprestasi
f. Rasa percaya diri siswa
g. Kebiasaan belajar
h. Cita-cita siswa
2. factor eksternal meliputi :
a. guru sebagai Pembina siswa belajar
b. sarana dan prasana pembelajaran
c. lingkungan siswa disekolah
d. kurikulum sekolah
36
C. Langkah-langkah menjamin keberhasilan belajar
Antara lain :
a. Identifikasi masalah siswa
b. Diagnose
c. Prognosa
d. Pemberian bantuan
e. Follow up (tindak lanjut)
Upaya penanggulangan masalah malas belajar antara lain :
a. Perhatikan mood
b. Siapkan ruangan belajar
c. Komunikasi
d. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
e. Mengalokasikan letak kesulitan atau permasalahannya
f. Memberikan alternatif pertolongan
Mahasiswa PLKPS
Rubiatun Adawiyah
NIM. 0303182118
G. Menilai Program
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILIAN)
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
37
A.Topik permasalahan / bahasan : Himpunan data
B.Spesifikasi kegiatan
1.Bidang bimbingan : Pribadi, sosial, karir, dan belajar
2.Jenis layanan/pendukung : Himpunan data
3. Fungsi layanan/pendukung : Memudahkan konselor melihat data
4.Sasaran layanan/pendukung : Siswa VII-B
C.Pelaksanaan layanan/pendukung
1.Hari/ Tanggal, bulan dan tahun : Jum’at/18 Juni 2021
2.Tempat : Kelas VII-B
3.Deskripsi dan komentar tentang
Pelaksanaan layanan/pendukung : Himpunan data dapat berjalan
dengan lancar yang dilaksanakan melalui format yang diberikan kepada siswa
D.Evaluasi (penilaian)
1.Cara- cara penilaian :-
2.Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :-
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILIAN)
SATUAN LAYANAN/PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
38
4. Pelaksanaan layanan/pendukung : Pengisian AUM Umum yang
dilakukan oleh siswa dapat berjalan
dengan lancar
D. Evaluasi (penilaian)
1. Cara-cara penilaian :-
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :-
39
c. Kunjungan Rumah
Permasalahan yang dihadapi siswa sangat banyak dan asal ataupun sumber
permasalahannya bukan berasal dari diri siswa, akan tetapi banyak faktor yang
menyebabkan ia mempunyai masalah, salah satunya adalah faktor keluarga. Siswa
mempunyai permasalahan misalnya saja memperoleh prestasi yang rendah, maka hal ini
bukanlah disebabkan oleh faktor inteligensinya yang lemah, tapi mungkin saja dia
memperoleh prestasi yang rendah dikarenakan keadaan keluarganya, orang tuanya yang
kurang perhatian dan lain sebagainya.Maka untuk itu dibutuhkan yang namanya
kunjungan rumah, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang
kondisi siswa.
Penanganan permasalahan siswa seringkali memerlukan pemahaman yang lebih
jauh tentang suasana rumah atau keluarga siswa.Untuk itu perlu kunjungan rumah.
Adapun tujuan kegiatan kunjungan rumah adalah :
a. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa khususnya yang bersangkut
paut dengan keadaan ekonomi.
b. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahannya.
c. Membangun komitmen orang tua terhadap penanganan masalah anaknya.
Kunjungan rumah merupakan kegiatan pendukung layanan bimbingan konseling
yang bertujuan untuk mencari tau lebih lanjut kondisi keluarga siswa atau klien yang
terkait dengan permasalahannya, akan tetapi kunjungan rumah ini juga merupakan
kegiatan pendukung yang bersifat insidental maka dalam proses PPL BKPS ini
kunjungan rumah belum dapat dilaksanakan dengan maksimal karena keterbatasan
waktu yang ada.
d. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus hanya dilakukan apabila guru pembimbing menjumpai
kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa di luar
kemampuan/kewenangan guru pembimbing.Dalam pelaksanaan praktek ini kegiatan
alih tangan kasus tidak dilaksanakan karena masalah-masalah yang dihadapi siswa
masih dapat diselesaikan.Sejauh mahasiswa PPL BKPS dilaksanakan, tidak ditemukan
masalah siswa yang perlu dialih tangankan.
40
Saya sebagai guru Bk atau mengasuh di kelas VII-B sebanyak 16 siswa, setelah
setelah melaksanakan tes dan pemberian layanan ada beberapa siswayang sudah
mengalami perubahan dan ada juga beberapa siswa tidak sama sekali mengalami
perubahan setelah melaksanakan Aum Umum, Angket Sosiometri dan pemberian
layanan.
Seperti siswa yang bernama Aisyah Rofasyah Alantiranty setelah melaksanakan tes
dan melakukan konseling individu,siswa tersebut yang awalnya mengalami permasalah
tentang tidak bisa menceritakan masalahnya ke orang lain atau memendam masalahnya
sendiri, setelah melakukan konseling konselor memberikan motivasi dan pemahaman
untuk tidak memendam masalahnya sendiri dan tetap semangat biarpun lagi ada
masalah, karna setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya , maka tetaplah percaya
setiap permasalahan yang dihadapi pasti akan teratasi dan ada hikmahnya.
Setelah itu klien tersebut merasa legah setelah melakukan konseling tersebut dan k
lien tersebut sekarang mau berbagi cerita kepada salah satu keluarganya jika sedang
mengalami masalah. Itulah salah satu siswa yang mengalami perubahan setelah
melaksanakan tes dan layanan.
Contoh salah satu siswa yang belum mengalami perubahan bernama Imam
Gojali,imam gojali adalah ketua kelas di VII-B, akan tetapi imam tidak mendapatkan
perubahan setelah melaksanakan tes dan layanan. Bahkan imam dan kawan juga sama
sekali tidak mendapat perubahan, ima dan kawannya suka rebut didalam kelas, dia
jugalah salah satu yang suka menjatuhkan martabat kawanya didepan guru, setiap saya
masuk kedalam kelas mereka saya perintahkan untuk mendiamkan dan mengamankan
kawannya satu kelas ia tidak merespon saya dan hanya terdiam saja dibankungnya.
2. AUM UMUM
Berikut adalah hasil pengolahan AUM siswa/I Kelas VII-B MTsN Labuhan Batu
Rahasia
HASIL PENGOLAHAN AUM
SERI UMUM FORMAT 2 : SISWA SLTP
(INDIVIDUAL)
41
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B/ MTs N 3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 Juni 2021
42
Tempat,Tanggal lahir : Cabang Dua, 18 September 2007
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B / MTsN 3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 juni 2021
43
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B / MTsN3 Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 juni 2021
44
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas/ Sekolah :VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM :15 Juni 2021
45
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021
46
Kelas/ Sekolah : VII-B/ MTsN Labuhan Batu
Tanggal Pengadministrasi AUM : 15 Juni 2021
47
Jenis Masalah Ka. Masalah Yang
BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
081 1 5,00 081
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 042, 044, 086, 099,
5 20,00 086
(25) 100
3. Hubungan Sosial----HSO 006, 008, 010, 051,
5 14,29
(35) 060
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 10,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
110 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
140 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
125 1 20,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 5,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
154 1 5,00
(10)
Keseluruhan
17 10,97 SDA
(155) SDA
48
Jenis Masalah Ka. Masalah Yang
BIDANG MASALAH
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
012, 013, 036,082 4 20,00 036
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 020, 041, 042, 044,
6 24,00 044
(25) 070, 099
3. Hubungan Sosial----HSO 003, 006, 008, 009,
5 100,00 006
(35) 078
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
117, 118, 141 3 15,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
129 1 5,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
150 1 5,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
0 0,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0 0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0 0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
20 12,90 SDA
(155) SDA
49
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
082 1 5,00 082
(20)
2. Diri Pribadi----DPI
88 1 4,00
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
026, 027 2 5,71 133
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
133 1 6,67
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
138, 139 2 20,00 138
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
5 3,23 SDA
(155) SDA
50
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
013, 040, 065, 083 4 20,00 065, 083
(20)
017, 019, 041, 042,
2. Diri Pribadi----DPI
043, 044, 066, 067, 11 44,00 042, 044
(25)
068, 070, 099
002, 003, 006, 008,
3. Hubungan Sosial----HSO 010, 028, 030, 033,
16 45,71 003, 028
(35) 054, 055, 056, 057,
058, 059, 077, 079
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
136 1 10,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 124, 125 3 60,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 4,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151 1 10,00
(10)
Keseluruhan
18 11,61 SDA
(155) SDA
51
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
0,00
(20)
042, 043, 045, 066,
2. Diri Pribadi----DPI
067, 068, 069, 086, 11 44,00 043, 066, 067, 069
(25)
088, 089, 097
3. Hubungan Sosial----HSO 006, 008, 029, 079,
5 14,29 029
(35) 080
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
116 1 10,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
127, 128, 130 3 60,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
108, 110 2 10,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
115, 136 2 10,00 115
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121, 125 2 10,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
48 1 4,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
151, 152, 155 3 15,00
(10)
Keseluruhan
7 4,52 SDA
(155) SDA
52
Nomor Masalah Jumlah % Berat
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK 011, 014, 015, 064,
5 25,00 011, 014, 015
(20) 081
2. Diri Pribadi----DPI
019, 043 2 8,00 019, 043
(25)
3. Hubungan Sosial----HSO
0,00
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
130 1 20,00 130
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
0,00
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM 112, 114, 115, 138,
5 50,00 138, 114, 112
(10) 140
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
121 1 20,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
0,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0,00
(10)
Keseluruhan
36 23,23 SDA
(155) SDA
53
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
065 1 5,00 065
(20)
2. Diri Pribadi----DPI 019,042, 043, 067,
5 20,00 070, 019, 043
(25) 070
3. Hubungan Sosial----HSO
031, 052 2 5,71 052
(35)
4. Ekonomi dan Keuangan----EDK
0 0,00
(10)
5. Karir dan Pekerjaan----KDP
0 0,00
(5)
6. Pendidikan dan Pelajaran----PDP
131 1 5,00 131
(15)
7. Agama, Nilai dan Moral----ANM
0 0,00
(10)
8. Hubungan Muda-Mudi----HMM
0 0,00
(5)
9. Keadaan dan Hubungan dalam
4 16,00
Keluarga ----KHK (25)
10. Waktu Senggang----WSG
0 0,00
(10)
Keseluruhan
22 14,19 SDA
(155) SDA
54
1. Jasmani Dan Kesehatan----JDK
011, 012, 085 3 15,00
(20)
HASIL PENGOLAHAN
(Kelompok)
Kelas : VII-B
55
KODE BID. MASALAH KESELURUHAN MASALAH BERAT
MASALAH TERTINGGI TERENDAH JLH % RATA 2
JLH RATA2
1 2 3 4 5 6 7 8
1. HSO (35) 14 0 102 2,91 10,2 22 2,2
2. JDK (20) 7 0 40 2 4 10 1
3. DPI (25) 16 0 115 4,6 11,5 21 2,1
4. KHK (25) 4 0 24 0,96 2,4 1 0,1
5. PDP (15) 3 0 16 1,07 1,6 2 0,2
6. ANM (10) 5 0 26 2,6 2,6 6 0,6
7. EDK (10) 4 0 16 1,6 1,6 2 0,2
8. HMM (5) 4 0 28 5,6 2,8 2 0,2
9. KDP (5) 3 0 7 1,4 0,7 0 0,0
10. WSG (5) 3 0 14 2,8 1,4 0 0,0
Keseluruhan
63 388 25,54 38,7 66 6,6
(155)
Pelaksana
Rubiatun Adawiyah
NIM : 0303182118
BAB III
PENUTUP
56
dengan baik disebabkan pemberhetian jadwal dikarenakan pandemi Covid-19. Dari
beberapa layanan dan Instrumen yang diberikan, klien mulai mendapat pengetahuan
baru seperti pemahaman diri, dan mulai mengerti konsep BK sebenarnya.
Bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan di MTsN 3 Labuhan Batu
dapat bermanfaat bagi peserta didik yang ada di Mts tersebut. Dalam berbagai
bidang baik pribadi, sosial, belajar dan karier. Dengan adanya bimbingan dan
konseling ini dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri peserta didik yang
selama ini tak terungkapkan, kemudian peserta didik dapat menyesuaikan dirinya
dengan baik di lingkungan sekitarnya serta mendapat berbagai pengetahuan-
pengetahuan (informasi) yang berguna tentang berbagai hal yang diperlukannya
untuk dapat memajukan dirinya tersebut agar lebih baik lagi. Selain itu yang
terpenting adalah dapat mengentaskan permasalahan yang sedang dialami peserta
didik dengan segenap potensi yang ada pada dirinya sendiri.
2. Faktor Penghambat
Pemberhetian pelakasanaan PLKP-S disebabkan adanya pandemi Covid-19
yang membuat pelaksanaan pemberian layanan di berhentikan. Maka program tidak
dapat terlaksana secara baik dan sempurna.
C. SARAN-SARAN
1. Mahasiswa yang mengikuti PLKP-S harus benar-benar mempersiapkan diri
dengan berbagai wawasan dan keterampilan dalam memberikan layanan
57
kepada siswa karena permasalahn yang muncul di lapangan terkadang berbeda
dengan teori yang dipelajari di bangku kuliah.
2. Diharapkan guru pembimbing senantiasa meningkatkan kerja sama dengan
personil sekolah yang lain, seperti guru mata pelajaran, wali kelas, Pembina
osis, guru piket serta tata usaha. Sehingga program yang telah direncanakan
mendapat dukungan dari berbagai pihak di sekolah.
3. Diharapkan kepada siswa agar dapat memanfaatkan layanan BK untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang mereka alami baik masalah umum
maupun khusus atau masalah yang sangat mempribadi serta masalah belajar.
Sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
4. Rasa terima kasih banyak kepada guru Pembimbing di MTsN 3 Labuhan
Batuyang telah mendukung saya, dan membantu saya selama PLKP-S di
sekolah.
5. Juga kepada Dosen PLKP-S terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan.
6. Saya harapkan kepada Prodi BK untuk dapat lebih memberikan kemudahan
dalam prosedur teknis pelaksanaan PLKP-S.
DAFTAR PUSTAKA
58
Fauziah,Mufied.2021. Usaha Pemberian Layanan Yang Optimal Guru BK Pada Masa
Pandemi Covid-19,Yogyakarta: UAD Press
Safithry, Esty Aryani.2018. Asesmen Tekhnik Tes Dan Non Tes,Purwokerto: CV IRDH
Lampiran:
59
Dokumentasi Bersama Guru BK MTsN 3 Labuhan Batu
60
Foto
ruangan kelas MTsN 3 Labuhan Batu
61
Foto Siswa/I VII-B MTsN 3 Labuhan Batu
62