Dosen Pengampu :
1. Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes
2. Rizana Fajrunni’mah, M.Si.Med.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, merupakansuatu konsesus mutlak
dan tertanaman dalam benak setiap insan manusia. Oleh karena itu manusia cenderung
melakukan interaksi dan kerjasama satudengan yang lain untuk mempermudah mencapai
tujuan. Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama, harapan bersama,kegiatan
bersama, norma yang disepakati bersama secara umum disebut dengan kelompok.
Kelompok ini beragam jenis dan pembagian klasifikasikasinya, ada yang
berdasarkan fungsinya, bentuknya, ikatanya dan lain - lain. Kuncinya menurut
Cartwright dan Zander bahwasanya masing-masing manusiadi dalam kelompok itu
saling bergantung satu dengan yang lain serta saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Kelompok adalah sekumpulan orang atau individu yang terorganisir, dengan
kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya
ditentukan bersama-sama. Sebagai titik awal dalam membangun kelompok, tujuan
kelompok adalah arah bagi berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau
kegiatan yang akan dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun
kelompok.
2
6. Apa saja proses dinamika kelompok ?
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
3
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah dinamika kelompo berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang berarti
mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya
intraksi, saling mempengaruhi dan ketergantungan antara anggota kelompok satu
sama lain secara timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara
keseluruhan.
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu
atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang
satu dengan yang lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang
terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan
anggotanya.
4
B. TUJUAN DINAMIKA KELOMPOK
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan
perlu memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan
keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh
kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam
sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :
5
d) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu
bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama dalam
masyarakat)
6
E. JENIS KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan
norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa,
antara lain:
1) Kelompok Primer
2) Kelompok Sekunder
7
3) Kelompok Formal
4) Kelompok Informal
Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi
dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota
yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas
bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota
bisa :
8
a). Seluruhnya bertentangan
c.). Netral
d). Searah
e). Identik
9
2. Kekompakan kelompok
Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok hal ini yang berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan
keterikatan. Ada enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :
3. Struktur Kelompok
10
sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:
a) Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada
seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok
dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya
dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang
11
menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi klasifikasi
fungsi tugas yaitu:
12
f. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru
adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya.
6. Suasana Kelompok
7. Efektivitas Kelompok
8. Tekanan Kelompok
13
adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan
kelompok. Tekanan kelompok yang cermat, dan terukur akan dapat
mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
9. Maksud Terselubung
1) Berdasarkan persepsi
2) Berdasarkan motivasi
3) Berdasarkan tujuan
4) Berdasarkan organisasi
5) Berdasarkan interdependensi
6) Berdasarkan interaksi
14
H. PERTUMBUHAN KELOMPOK
1) Adaptasi
2) Menjadi lebih terbuka dalam menerima penambahan informasi dari dunia luar
3) Kapasitas memperluas lingkup kontak kelompok dan obligasinya
4) Kapasitas untuk mengalihkan kebisaaan kelompok, aturan teknik dalam
mengakomodasikan informasi baru
A. Pencapaian Tujuan
a. Kapastias untuk menunda tujuan yang telah ditetapkan karena ada
alternatif yang dipertimbangkan.
b. Kapasitas untuk perubahan atau penambahan tujuan-tujuan baru.
B. Integrasi
1) Kapasitas untuk membedakan kedalam sub-sub bagian karena pemeliharaan
gabungan kolektif
2) Kapasitas untuk mengekspor sumber tanpa menjadikan kemiskinan dan untuk
mengirim utusan tanpa meninggalkan loyalitasnya
3) Pola Pemeliharaan dan Perluasan
4) Kapasitas untuk menerima anggota-anggota baru mentransmisikan mereka
untuk kultur dan kemampuan kelompok
5) Kapasitas untuk mempromosikan permanen dalam pengalaman kelompok
serta teknik penyampaiannya kepada kelompok lain dan generasi berikutnya.
(Bertrand, 1974: 164-165)
15
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para
ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam
tiga fase, yaitu:
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai
ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada
ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada
dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
b. Tahap Fungsional
16
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan
terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
c. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak
membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan
pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi
pembubaran kelompok.
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan
yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggabarkan
proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa
tujuan, antara lain:
17
Proses dinamika kelompok mulai dari ndividu sebagai pribadi yang masuk
kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum
mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti
es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang
lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut
sebagai “ice breaking”. Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang
mengandung makana ‘memecah es’. Dalam kelomok ice breaking ditujukan
untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara individu-individu dalam
satu kelompok sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling
berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Setelah saling
mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa
sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan membawa
perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu
mengalami “forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang
disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku
semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Dimana
tahapan norming terdiri dari peran (role), norma, hubungan antar
anggota. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan
berbagai kegiatan, proses ini disebut “performing”.
18
J. CIRI KELOMPOK SOSIAL
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
i. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
ii. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan
yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang
terlibat)
iii. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang
jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
iv. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
K. PEMBENTUKAN KELOMPOK
19
karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok
berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi
penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
1.Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat
dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan
intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan
demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi
anggota lainnya.
2.Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk
berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan
yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat.
Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar
bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih
efesien dan efektif.
20
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini
merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan
yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi
akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas
kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
a. Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b. Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan
dinamika kelompok tersebut.
c. Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma
dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
21
M. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan
dalam kelompok tersebut.
Kelebihan Kelompok
a. Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi
& pendapat anggota yang lain.
b. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya
dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
c. Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang
telah disepakati kelompok.
Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan,
tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
Pentingnya Dinamika Kelompok dalam ATLM
a) Profesi ATLM merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya
terdiri atas analis laboratorium dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan
dan kepentingan yang sama dalam bidang kesehatan
b) Profesi ATLM terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok analis yang
memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
c) Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling
membutuhkan bantuan.
22
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu:
1) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
2) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak
ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
3) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima
norma yang ada.
1) Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin
dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-
masing struktur masyarakat tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama
lain dan tiap-tiap golongan memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan
pedoman dalam interaksi sosial antar anggota masing-masing golongan. Pada masa
ini ikatan persatuan dan interaksi sosial terjalin dengan kuat, sehingga masing-masing
golongan dapat mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam
kelompok/golongan yang lebih kecil.
2) Zaman Liberalisme
23
kehidupan. Kebebasan ini justru membawa malapetaka pada individu, karena
individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan, sehingga mereka
merasa tidak memiliki kepastian. Kondisi tersebut membuat individu merasa
ketakutan, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk untuk menghilangkan
ketakutan dan memperoleh pedoman dalam menjalani hidup. Gagasan individu yang
muncul pada saat itu adalah mengadakan perjanjian social antara sesamanya dan hal
tersebut dirumuskan dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat menjamin
hidup mereka.
Pada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu
penyelidikan terhadap bangsa primitive yang memiliki ciri khas di dalam
kehidupannya. Penyelidikan dilakukan terhadap adat dan bahasa rakyat dan
hubungannya dengan tingkah laku masyarakat primitif. Hasil penyelidikan, pengaruh
adat dan bahasa menimbulkan homogenitas pada masyarakat sehingga setiap sikap
dan tingkah laku anggota masyarakat tidak berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan
karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi, dan ini tercermin
dalam tingkah laku. Terori ini berkembang, bahwa setiap masyarakat yang
mempunyai kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu, lengkap dengan
kepribadian masing-masing.
24
gerakan sedemikian hebat, tentu massa tersebut mempunyai anggota, norma,
pimpinan dan tujuan yang hal ini tidak ubahnya seperti bentuk suatu kelompok.
25
4) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat)
26
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
27
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
http://niladwipsikologi.wordpress.com/2010/11/07/pembentukan-struktur-kelompok-
tahap-norming/
http://umitrastikes.blogspot.com/2010/01/dinamika-kelompok-dalam-
keperawatan.html
http://dewawika.wordpress.com/materi-dinamika-kelompok/
29