Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KOMUNIKASI

DAN PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu :
1. Husjain Djajaningrat, SKM, M.Kes
2. Rizana Fajrunni’mah, M.Si.Med.

Disusun Oleh Kelompok 8 :


Ayu Puspitha (P3.73.34.1.19.053)
Santi Rahmawati (P3.73.34.1.19.069)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2019/2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, merupakansuatu konsesus mutlak
dan tertanaman dalam benak setiap insan manusia. Oleh karena itu manusia cenderung
melakukan interaksi dan kerjasama satudengan yang lain untuk mempermudah mencapai
tujuan. Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama, harapan bersama,kegiatan
bersama, norma yang disepakati bersama secara umum disebut dengan kelompok.
Kelompok ini beragam jenis dan pembagian klasifikasikasinya, ada yang
berdasarkan fungsinya, bentuknya, ikatanya dan lain - lain. Kuncinya menurut
Cartwright dan Zander bahwasanya masing-masing manusiadi dalam kelompok itu
saling bergantung satu dengan yang lain serta saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Kelompok adalah sekumpulan orang atau individu yang terorganisir, dengan
kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya
ditentukan bersama-sama. Sebagai titik awal dalam membangun kelompok, tujuan
kelompok adalah arah bagi berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau
kegiatan yang akan dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun
kelompok.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian dari kelompok ?

2. Apa fungsi dari kelompok ?

3. Bagaimana sifat-sifat dari kelompok ?

4. Bagaimana cara untuk mengidentifikasikan kelompok ?

5. Bagaimana pertumbuhan kelompok ?

2
6. Apa saja proses dinamika kelompok ?

7. Apa saja struktur kelompok ?

8. Apa saja peran dan fungsi kelompok

9. Bagaimana aplikasi dinamika kelompok dalam ATLM

1.3 TUJUAN

1.Untuk mengetahui pengertian kelompok

2.Untuk mengetahui fungsi dari kelompok

3.Untuk mengetahui sifat-sifat dari kelompok

4.Untuk mengidentifikasikan kelompok

5.Untuk mengetahui pertumbuhan kelompok

6.Untuk mengetahui proses dinamika kelompok

7.Untuk mengetahui struktur kelompok

8.Untuk mengetahui peran dan fungsi kelompok

9.Untuk mengetahui aplikasi dinamika kelompok dalam ATLM

1.4 MANFAAT

Agar pembaca dapat memahami tentang dinamika kelompok dan


pengaplikasiannya dalam ATLM.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK

            Istilah dinamika kelompo berasal dari bahasa inggris “dynamics” yang berarti
mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya
intraksi, saling mempengaruhi dan ketergantungan antara anggota kelompok satu
sama lain secara timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara 
keseluruhan.

            Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu
atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang
satu dengan yang lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang
terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan
anggotanya.

            Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang


bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan
membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling
mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu
norma,dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.

4
B.     TUJUAN DINAMIKA KELOMPOK

      Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan
perlu memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan
keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh
kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.

 Tujuan dinamika kelompok :


a) Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
b) Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
c) Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
d) Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

C.    MANFAAT DINAMIKA KELOMPOK

      Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam
sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :

a) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan


hidup (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain )
b) Memudahkan segala pekerjaan ( Banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
c) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan
efisien (pekerjaan besar dibagi- bagi sesuai bagian kelompoknya masing-
masing/ sesuai keahlian)

5
d) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu
bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama dalam
masyarakat)

D.    FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK

            Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup


dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

a) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan


hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain).
b)  Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
c) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,
efektif dan efesian. 
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing /
sesuai keahlian)
d) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat) 

6
E. JENIS KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan
norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa,
antara lain:

1) Kelompok Primer

            Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang


anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
            Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan
sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi
dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung
(bertatap muka) tanpa melalui perantara. 
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

2) Kelompok Sekunder

            Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan


sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih
objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

7
3) Kelompok Formal

            Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran


Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat
oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki
AD/ART.

4) Kelompok Informal

            Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya


tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya
tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari
individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi
bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya:
kelompok arisan.

F. UNSUR-UNSUR DINAMIKA KELOMPOK

       Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau dimensi
dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok  terdiri dari :

1. Tujuan kelompok

            Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran  yang diharapkan anggota
yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas
bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota
bisa :

8
a). Seluruhnya bertentangan

b). Sebagian bertentangan

c.). Netral

d). Searah

e). Identik

Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk


hubungan d adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai
perpaduan dari tujuan individu dan tujuan semua anggota kelompok.

 Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai


berikut :
1. Dapat didefinisikan secara operasional dapat diukur dan diamati
2. Mempunyai makna bagi anggota kelompok,relevan, realistis dapat diterima
dan dapat dicapai
3. Anggota mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telahditetapkan
4. Adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu
dan kelompok
5. Bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang
kecil dalam mencapainya
6. Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
7. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai
tujuan kelompok

9
2. Kekompakan kelompok

            Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok hal ini yang berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan
keterikatan. Ada enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :

a. Kepemimpinan kelompok kepemimpinan kelompok yang melindungi


menimbulkan rasa aman dapat  menetralisir setiap perbedaan
b. Keanggotaan kelompok anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki
kelompok
c. Nilai tujuan kelompok makin tinggi apresiasi anggota terhadap tujuan
kelompok, kelompok semakin kompak
d. Homogenitas anggota kelompok setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan
masing-masing, bahkan harus merasa sama merasa satu
e. Keterpaduan kegiatan kelompok keterpaduan anggoata kelompok didalam
mencapai tujuan sangatlah penting
f. Jumlah anggota kelompok bila jumlah anggota kelompok relatif kecil,
cenderung lebih kompak dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah
anggota besar

            Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah


kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok. Tingkat keseringan berinteraksi,
adanya keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok adanya evaluasi yang
menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia
bukan mesin

3. Struktur Kelompok

            Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam


kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus

10
sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:

a) Struktur Komunikasi

Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada
seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.

b) Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan

Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan peranan,


dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota
kelompok ikut berpatisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus
semakin kuat.

c) Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan

Kedinamisan kelompok sangat erat dengan  kecepatan pengambilan keputusan


selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan
(kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur
kelompok.

d) Sarana Terjadinya Interaksi

Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangakan dalam struktur


kelompok harus menjamin kelancaran interksi, kelancaran interaksi
memerlukan rencana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat
menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

4. Fungsi Tugas Kelompok

            Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok
dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya
dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang

11
menyenangkan  dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi klasifikasi
fungsi tugas yaitu:

1) Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan


antar anggota.
2) Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing masing anggota.
3) Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota.
4) Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok
kepada masyarakat atau lingkungannya.
5) Kepuasan, berfungsi untuk memberikan kepuasan pada anggota.
6) Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan
kebutuhan anggota.

5. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok

            Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha


mempertahankan kehidupan kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat
dari adanya kegiatan, yaitu:

a. Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi 


dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok
dari para anggotanya akan tinggi.
b. Tersedianya fassilitas
c. Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan agar para anggota bisa
ikut aktif berperan.
d. Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan
anggota kelompok bertindak.
e. Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah
jumlah maupun mengganti anggota yang keluar.

12
f. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru
adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya.

6. Suasana Kelompok

            Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan


bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang
baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai , saling
mempercayai dan bersahabat.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:


1) Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang
rukun, bersahabat, persaudaraan.
2) Kebebasan berpatisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
3) Lingkungan fisik yang mendukung.

7. Efektivitas Kelompok

            Efektivitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-


tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat
dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas.
Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok
akan semakin kuat.

8. Tekanan Kelompok

            Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-


tekanan dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan

13
adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan
kelompok. Tekanan kelompok yang cermat, dan terukur akan dapat
mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.

9. Maksud Terselubung

            Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang


terselubung atau ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota
lainnya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena
tujuan sebenarnya dari anggota kelompok berlawanan dan bertentangan
dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama.

G. CARA MENGIDENTIFIKASIKAN KELOMPOK

Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan beberapa hal berikut:

1) Berdasarkan persepsi
2) Berdasarkan motivasi
3) Berdasarkan tujuan
4) Berdasarkan organisasi
5) Berdasarkan interdependensi
6) Berdasarkan interaksi

14
H. PERTUMBUHAN KELOMPOK

Mills menjelaskan bahwa pertumbuhan pengertiannya “bukan penambahan


dalam keanggotaan” tetapi penambahan kapabilitas-kapabilitas untuk
mempertemukan kemungkinan permintaan dalam tingkatan yang lebih luas.

Mills menyarankan seperangkat indikator pertumbuhan kelompok sebagai berikut:

1) Adaptasi
2) Menjadi lebih terbuka dalam menerima penambahan informasi dari dunia luar
3) Kapasitas memperluas lingkup kontak kelompok dan obligasinya
4) Kapasitas untuk mengalihkan kebisaaan kelompok, aturan teknik dalam
mengakomodasikan informasi baru

A. Pencapaian Tujuan
a. Kapastias untuk menunda tujuan yang telah ditetapkan karena ada
alternatif yang dipertimbangkan.
b. Kapasitas untuk perubahan atau penambahan tujuan-tujuan baru.
B. Integrasi
1) Kapasitas untuk membedakan kedalam sub-sub bagian karena pemeliharaan
gabungan kolektif
2) Kapasitas untuk mengekspor sumber tanpa menjadikan kemiskinan dan untuk
mengirim utusan tanpa meninggalkan loyalitasnya
3) Pola Pemeliharaan dan Perluasan
4) Kapasitas untuk menerima anggota-anggota baru mentransmisikan mereka
untuk kultur dan kemampuan kelompok
5) Kapasitas untuk mempromosikan permanen dalam pengalaman kelompok
serta teknik penyampaiannya kepada kelompok lain dan generasi berikutnya.
(Bertrand, 1974: 164-165)

15
 Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para
ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam
tiga fase, yaitu:

a.       Fase orientasi

Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta


perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan
kelompok, tapi masih tampak individual.     

b.      Fase bekerja

Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai
ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada
ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada
dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.

c.       Fase terminasi

Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan


perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada
pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)

Perkembangan kelompok  dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam


kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

a. Tahap pra afiliasi

Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua


individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang
menjaadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-
masing anggota.

b. Tahap Fungsional

16
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan
terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.

c. Tahap Disolusi

Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak
membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan
pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi
pembubaran kelompok.

I. PROSES DAN DINAMIKA KELOMPOK

      Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan
yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggabarkan
proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa
tujuan, antara lain:

i. Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota


kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
ii. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan
saling menghargai pendapat orang lain.
iii. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesame anggot kelompok
iv. Meninggalkan adanya i’tikad yang baik diantara sesame anggota kelompok

17
Proses dinamika kelompok mulai dari ndividu sebagai pribadi yang masuk
kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum
mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti
es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang
lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut
sebagai “ice breaking”. Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang
mengandung makana ‘memecah es’. Dalam kelomok ice breaking ditujukan
untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara individu-individu dalam
satu kelompok sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling
berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya.  Setelah saling
mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa
sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan membawa
perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu
mengalami “forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang
disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku
semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Dimana
tahapan norming terdiri dari peran (role), norma, hubungan antar
anggota. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan
berbagai kegiatan, proses ini disebut “performing”.

Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup


sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam
memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian
kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang
demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan
efektif.

18
J. CIRI KELOMPOK SOSIAL
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

i. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
ii. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan
yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang
terlibat)
iii. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang
jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
iv. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.

K. PEMBENTUKAN KELOMPOK

            Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau


motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat
dalam bagan berikut ini:
            Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang
sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk
memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang
terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
            Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-
masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu
saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga
timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara

19
karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok
berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi
penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam


proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:

1.Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat
dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan
intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan
demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi
anggota lainnya.

2.Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk
berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan
yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat.
Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar
bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas kelompok atau individu.

4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih
efesien dan efektif.

20
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini
merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan
yang disepakati kelompok.

6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi
akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas
kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

L. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK


Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan
kelompok adalah sebagai berikut:

1. Adaptasi proses adaptasi berjalan dengan baik bila:

a. Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b. Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan
dinamika kelompok tersebut.
c. Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma
dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.

2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:

i. menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan


bersama
ii. membina dan memperluas pola
iii. terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan
dan kemampuannya.

21
M. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan
dalam kelompok tersebut.

 Kelebihan Kelompok
a. Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi
& pendapat anggota yang lain.
b. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya
dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
c. Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang
telah disepakati kelompok.
 Kekurangan Kelompok
            Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan,
tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
       Pentingnya Dinamika Kelompok dalam ATLM
a) Profesi ATLM merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya
terdiri atas analis laboratorium dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan
dan kepentingan yang sama dalam bidang kesehatan
b) Profesi ATLM terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok analis yang
memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
c) Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling
membutuhkan bantuan.

22
            Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu:

1) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
2) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak
ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
3) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima
norma yang ada.

N. SEJARAH TERBENTUKNYA DINAMIKA KELOMPOK

Sejarah munculnya dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:

1)      Zaman Yunani

Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin
dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-
masing struktur masyarakat tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama
lain dan tiap-tiap golongan memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan
pedoman dalam interaksi sosial antar anggota masing-masing golongan. Pada masa
ini ikatan persatuan dan interaksi sosial terjalin dengan kuat, sehingga masing-masing
golongan dapat mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam
kelompok/golongan yang lebih kecil.

2)      Zaman Liberalisme

Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala


sesuatu bagi dirinya dan tiap individu tidak bisa menetukan individu lain dalam

23
kehidupan. Kebebasan ini justru membawa malapetaka pada individu, karena
individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan, sehingga mereka
merasa tidak memiliki kepastian. Kondisi tersebut membuat individu merasa
ketakutan, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk untuk menghilangkan
ketakutan dan memperoleh pedoman dalam menjalani hidup. Gagasan individu yang
muncul pada saat itu adalah mengadakan perjanjian social antara sesamanya dan hal
tersebut dirumuskan dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat menjamin
hidup mereka.

3)      Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa

Pada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu
penyelidikan terhadap bangsa primitive yang memiliki ciri khas di dalam
kehidupannya. Penyelidikan dilakukan terhadap adat dan bahasa rakyat dan
hubungannya dengan tingkah laku masyarakat primitif. Hasil penyelidikan, pengaruh
adat dan bahasa menimbulkan homogenitas pada masyarakat sehingga setiap sikap
dan tingkah laku anggota masyarakat tidak berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan
karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi, dan ini tercermin
dalam tingkah laku. Terori ini berkembang, bahwa setiap masyarakat yang
mempunyai kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu, lengkap dengan
kepribadian masing-masing.

4)      Zaman Gerakan Massa

Adanya bentuk pemerintahan otokrasi dengan segala bentuk penekanannya


mengakibatkan masyarakat menunjukkan pergolakan untuk membebaskan diri dan
membentuk pemerintahan yang diinginkan. Gerakan massa ini mendorong Gustave
Le Bon melakukan penyelidikan secara intensif dan mendalam pada gerakan massa.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa dalam gerakan massa tiombul apa yang
dinamakan sugesti, yang mengakibatkan gerakan massa tersebut dala setiap individu
kehilangan control diri terhadap mereka. Apabila ditinjau, massa yang memiliki

24
gerakan sedemikian hebat, tentu massa tersebut mempunyai anggota, norma,
pimpinan dan tujuan yang hal ini tidak ubahnya seperti bentuk suatu kelompok.

5)      Zaman Psikologi Sosial

Penyelidikan terhadap massa memberikan motivasi kepada ahli untuk  mengadakan


penyelidikan lebih mendalam terhadap massa, meskipun risikonya besar. Pada abad
ke-20, para ahli mengubah arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk
mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu.
Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu
dengan lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial maka situasi tersebut adalah
situasi yang mengakibatkan berkumpulnyasejumlah individu pada saat tertentu. Hal
ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial berarti  membawa pula
adanya kelompok.

6)      Zaman Dinamika Kelompok

O. FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup


dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan


hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain).
2) Memudahkan segala pekerjaan.(Banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3) Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan
efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-
masing / sesuai keahlian)

25
4) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat)

26
BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

 Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua


individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas
antara anggota yang satu dengan yang lain. Dinamika kelompok
menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok
yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
 Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses
yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha
menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari
kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain
menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan
satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.
 Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kelompok. Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi
kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan
jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi
kriteria pengukur kemajuan.

 Tujuan dinamika kelompok :


a) Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
b) Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
c) Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
d) Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya

27
                                   

 Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik juga simpulan sebagai


berikut.
 Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan persepsi, berdasarkan
motivasi, berdasarkan tujuan, berdasarkan organisasi, berdasarkan
interdependensi, berdasarkan interaksi
 Seperangkat indikator pertumbuhan kelompok diantaranya adaptasi,
pencampaian tujuan, integrasi, pola pemeliharaan dan perluasan.
 Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota
satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami
secara bersama. Dinamika kelompok melalui proses ice breaking, storming,
forming, norming, performing.

B.     Saran

 Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup


sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam
memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian
kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang
demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan
efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli
psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap
dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh
terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.

28
DAFTAR PUSTAKA

http://niladwipsikologi.wordpress.com/2010/11/07/pembentukan-struktur-kelompok-
tahap-norming/

http://umitrastikes.blogspot.com/2010/01/dinamika-kelompok-dalam-
keperawatan.html

http://dewawika.wordpress.com/materi-dinamika-kelompok/

29

Anda mungkin juga menyukai