Penetapan Kadar Natrium dan Kalium secara spektroIotometri
REPIANTIKA 31108010
STIKES BHAKTI TUNAS HUSADA PRODI S-1 FARMASI TASIKMALAYA 2011 UDUL PRAKTIKUM Penetuan kadar Kalium metoda spektroIotometri 2 Penetuan kadar Natrium metoda spektroIotometri
DASAR TEORI Kalium merupakan mineral zat mikro yang penting dalam tubuh manusia yang membantu dalam kontraksi otot dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam sel tubuh Kalium juga penting dalam penghantaran impuls saraI serta pembebasan tenaga yang berasal dari protein, lemak, dan karbohidrat pada proses metabolisme Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium (K) dalam darah kurang dari 3,8 mEq / L darah Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah kecil natrium berada dalam cairan intraselular (Suhardjo, 2) Makanan sehari hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan tubuh Oleh karena itu, tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari Taksiran kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg WHO (0) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium) Pembatasan ini dilakukan karena peranan potensial natrium dalam menimbulkan tekanan darah tinggi (Almatsier, 200) Peranan kalium mirip dengan Natrium, yaitu kalium bersama - sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan asam basa Bedanya, kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraselular (Winarno, 5)
ALAT DAN BAHAN SpektroIotometer, tabung reaksi, rak tabung, clinipet, pipet mikro, Reagen, aguadest PROSEDUR Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dan setting spektroIotometer pada panjang gelombang 578 nm untuk Natrium dan 504 nm untuk kalium Praktikum yang diujikan adalah pemeriksaan cairan elektrolit tubuh yaitu Na dan K Masing- masing tabung ( tabung Na dan K ) di isi dengan sampel 00 l dan 000 l reagen, diamkan selama 2 menit kemudian ujikan pada spektroIotometer yang telah disetting PEMBAHASAN Pemenuhan kebutuhan natrium dan kalium salah satunya dapat dilakukan dengan mengonsumsi minuman isotonik Minuman isotonik adalah minuman yang dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia Dengan demikian, ketika minuman diteguk dapat sekejap terserap oleh tubuh (Yulianto,2003) Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari hipertensi Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraselular dan menurunkan tekanan darah Sedangkan konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraselular meningkat Untuk menormalkannya, cairan intraselular ditarik keluar, sehingga volume cairan ekstraselular meningkat Meningkatnya volume cairan ekstraselular tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang ambon, alpukat , melon, kentang,tomat, jeruk, kacang-kacangan, bayam dan sayuran berdaun hijau Sedangkan Natrium selain dari garam dapur dan makanan asin/bergaram, juga terdapat dalam berbagai macam bahan makanan kemungkin hal ini yang menyebabkan hipernatrium Atau pasien tersebut sedang dalam keadaan dehidrasi
KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa natrium dan kalium yang dianalisis dengan menggunakan spektroIotometer didapat kadar kalium 0,6 pada panjang gelombang 578 nm dan kadar Natrium 20 pada panjang gelombang 405 nm Dapat disimpulkan pasien tersebut menderita hipokalium dan hipernatrium
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S 200 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Yulianto,WA2003472:asi Min:2an Oah7aga yang Menyehatkan http:wwwkompascom/kompas-cetak/03035/llpeng/83236htmlDiakses pada tanggal november 855WIB
Winarno 5 Ki2ia Pangan dan Gi:i Jakarta: Gramedia Pustaka Utam