FENILPROPANOID
DisusunOleh:
Rizka Tazky Amalia (17030234018)
Emilisia Fatimah (170302034051)
Fatimatuz Zahroh (17030234061)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian fenil propanoid?
2. Bagaimana klasifikas fenilpropanoid?
3. Bagaimana proses biosintesis senyawa fenilpropanoid?
4. Bagaimana reaksi-reaksi yang terjadi pada fenil propanoid?
5. Apa kegunaan dari fenil propanoid?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberikan penjelasan
tentang senyawa golongan fenil propanoid.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian fenilpropanoid
Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang
mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom
karbon. Golongan fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam
hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar
lignin. Empat macam asam hidroksi sinamat banyak terdapat dalam
tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat
dan p-kumarat (Robby, 2011). Senyawa fenil propanoid merupakan salah
satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur sikimat.
Senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari
cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3)
(Lenny, 2006).
b. Kelompok Kumarin
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia “Coumarou” yang
berarti pohontonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan
pertama yang diketahui mengandung kumarin. Barulah pada tahun
1868. Senyawa yang mengandung kumarin (2H-1-benzopyran-2-one)
merupakansebuah kelompok yang penting dari heterosiklis dan
banyak contoh yang ditemukan di alam. Kumarin yang terkandung
dalam suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila tumbuhan
tersebut dikeringkan, maka akan memberikan bau yang khas. Untuk
pembuktian secara kualitatif dilakukan uji berdasarkan pada sifat
fluoresensinya dengan sinar ultraviolet (Erniwati, 2005).
Kumarin adalah lakton asam o-hidroksisinamat. Kumarin tidak
berwarna, kristal prismatik, dan mempunyai karakteristik bau yang
wangi dan rasa pahit, aromatis, rasa yang panas, larut dalam alkohol.
Kumarin juga dapat disintesis dengan cepat. Beberapa turunan
kumarin memiliki sifat antikoagulan. Kumarin juga mempunyai
aktivitas sebagai antispasmodik (Lenny, 2006).
Berikut adalah beberapa struktur senyawa turunan kumarin
6. Hidrolisis
Bila eter didihkan dalam air yang mengandung asam terjadi hidrolisis yang
menghasilkan alkohol
Hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol
sedangkan dalam suasana basa menghasilkan garam karboksilat dan alkohol.
D. Keguaan fenilpropanoid
Fenilpropanoid terdapat hampir di semua protein, ia tidak dapat
diproduksi oleh tubuh manusia, dan hanya bisa diperoleh dengan cara
mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandungnya. Bersama
dengan zat lain, Fenilalanin berkontribusi dalam pembentukan senyawa
neurotransmitter yaitu senyawa kimia otak yang dapat mengirimkan
impuls saraf.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah , maka dapat diambil kesimpulan :
1. Fenilpropanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin
aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon.
2. Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol
utama yang berasal dari jalur sikimat.
3. Klasifikasi senyawa fenil propanoid terdiri dari kelompok sinamat,
kelompok kumarin, fenilpropena dan lignin
4. Biosintesis senyawa fenil propanoid mengikuti jalur asam sikimat.
DAFTAR PUSTAKA
Erniwati. 2005. Isolasi Kumarin Dari Daun Kayu Racun (Rhinacantus nasutus).
[Tesis]. Prodi Kimia Program Pascasarjana Universitas Andalas. Padang
Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida.
Medan: USU
Rashamuse, T. J. 2008. Studies Towards The Synthesis of Novel, Coumarin –
based HIV-1 Protease Inhibitors. [Thesis]. Department of chemistry
Rhodes University. Grahamstown.
Sholehah, D. N. 2010. Pengukuran kandungan skopoletin pada beberapa tingkat
kematangan buah mengkudu dengan metode KLT Densitometri, agrovigor,
3(1), 1-9.
Tukiran. 2015. Kimia Bahan Alam. Surabaya: Unesa University Press.