Anda di halaman 1dari 10

SOLID PHASE EXTRACTION

A. Pengertian
Ekstraksi fase padat (SPE) adalah metode yang digunakan untuk isolasi dan
konsentrasi analit yang dipilih dari aliran sampel gas, fluida atau cairan mengalir melalui
transfer mereka ke dan retensi pada fase padat. Prinsip dan praktik SPE untuk analisis
sampel cairan menggunakan perangkat kartrid dan disk. SPE pada awalnya dianggap
sebagai pengganti ekstraksi cair-cair (LLE). SPE memiliki sifat yang menguntungkan
untuk pengambilan sampel lapangan, menghilangkan kebutuhan untuk mengangkut dan
menyimpan sampel massal untuk diproses oleh laboratorium penerima. Terlepas dari
kematangan yang relatif, strategi berbantuan komputer untuk pengembangan metode SPE
masih jarang.. Ekstraksi fase padat adalah teknik persiapan sampel yang mapan dengan
basis aplikasi yang terus melebar. Teknologi SPE telah menetapkan peluang baru untuk
digunakan dalam pengambilan sampel pasif, penyimpanan dan pelestarian ekstrak,
pengambilan sampel lapangan, dan sebagai indikator biometrik.
Dalam SPE partisi analit terjadi anatar fase padat dan fase cair sehingga
terkadang di sebut sebagai ekstrasi padat cair. Dengan demikian SPE memiliki
mekanisme retensi yang analog dengan kromatografi kolom, karena analog dengan
kromatografi SPE dapat di lakukan dengan mode fase terbalik, fase normal, atau dalam
mode penukaran ion.

B. Prinsip
Prinsip ekstraksi fase padat yaitu analit yang terlarut dalam suatu pelarut yang
memiliki daya elusi rendah dimasukkan ke dalam cartridge dan kemudian akan
terperangkap pada medium SPE. Analit tersebut kemudian dapat dibilas dengan pelarut
lain yang berdaya elusi rendah dan kemudian akhirnya dielusi dengan pelarut berdaya
elusi kuat bervolume kecil (Watson, 2010)

PENJERAP EKTRAKSI PADAT


SPE dapat dibagi menjadi 4 berdasarkan jenis fase diam atau penjerap yang di kemas
dalam cartridge, yakni fase normal (normal phase), fase terbalik (reversed phase),
adsorpsi (adsorption) dan pertukaran ion (ion exchange).

Dalam fase normal mekanisme di dasarkan pada interaksi-interaksi polar, yaitu interaksi
dipol-dipol, ikatan hydrogen, ikatan phi-phi. Adsorben paling umum di gunakan silica
gel, alumina, magnesium silikat. Senyawa tersebut bersifat efisien terhadap kepolaran
tinggi dan menengah. Untuk fase terbalik partisi terjadi melalui interaksi –interaksi
hidrofobik (van der wals).

C. PROSEDURE SPE.

Terdapat dua stategi, yang pertama memilih pelarut yang dapat mampu menahan
secara total analit yang di tuju pada penjerap yang di gunakan, sedangkan senyawa yang
mengganggu akan terelusi. Yang kedua dengan tetap mengupayakan analit akan terelusi
dan senyawa pengganggu tetap tertahan.
Terdapat 4 tahap dalam prosedur SPE

1. Pengkondisian..
Dengan mengkondisikan penjerap dengan pelarut yang sesuai. Kolom di aliri
dengan pelarut untuk membasahi permukaan, sedangkan penjerap nonpolar di
kondisikan dengan membasahi dengan methanol, lalu aquades.
2. Retensi (tertahanya sampel).
3. Pembilasan.
Menghilangkan seluruh komponen yang tidak tertahan.
4. Elusi.
Pengambilan analit yang di kehendaki jika analit tertahan oleh penjerap.
D. Tipe-tipe adsorban yang digunakan dalam SPE
1. Gel Silika Lipofilik

Metodologi :
Biasanya kolom dikondisikan dengan pembilasan dengan 5-10 volume-dasar metanol
yang diikuti dengn 5-10 volume dasar air atau dapar yang sesuai
 Senyawa basa diadsorpsi dari larutan berair dengan cara menyesuaikan pH basa
dengan dapar, misalnya suatu dapar pH 10 akan sesuai untuk kebanyakan basa.
 Senyawa asam diekstraksi dari larutan berair dengan meyesuaikan pH asam.
 Senyawa netral dapat diekstraksi tanpa pengontrolan pH.

2. Gel Silika termodifikasi-permukaan polar


Gel silika ini menahan analit melalui interaksi antar gugus polar; gel silika itu sendiri
atau silika polar termodifikasi permukaan yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
dapat digunakan.
3. Metodologi khusus menggunakan adsorban fase lurus
Adsorban-adsorban ini biasanya digunakan untuk senyawa polar yang tidak ditahan
dengan baik oleh adsorban fase balik.

4. Penukaran anion berbasis gel silika termodifikasi-permukaan


Penukaran anion biasanya dikondisikan melalui pembilasan dengan dapar 0,01-0,1 M
pada pH laruttan sampel tersebut. Dapar-dapar tersebut harus mengandung ion-ion
yang relatif mudah dipindahkan.

5. Penukaran kation berbasis gel silika termodifikasi-permukaan


Kolom penukaran kationdikondisikan dengan cara dibilas dengan dapar 0,01-0,1 M
pada pH larutan sampel. Dapar tersebut harus mengandung ion K+, Na+, atau NH4+,
yang mudah dipindahkan dari gel oleh kation-kation organik.
6. Gel Borat
Gel-gel ini berbasis asam boronat alkil yang diimobilasi. Gel ini memiliki afinitas
yang selektif untuk gugus 1,2-diol atau 1,3-diol seperti yang ditemukan dalam molekul
yang mengandung katekol, contohnya dopamin, dan dalam gula atau glikosida.
7. Gel Imunoafinitas
Adsorban ini berbasis ligan yang dimobilisasi, yang memiliki afinitas tinggi untuk
analit tertentu. Salah satu contoh tipe adsorbanafinitas yang sangat spesifik ini adalah
antibodi monoklonal untuk senyawa tertentu dimobilisasi seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dibawah ini.

(Watson, 2005)
E. Kelebihan dan Kekurangan Ekstraksi Fase Padat
Jika dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair, SPE merupakan teknik yang relative
baru, akan tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk praperlakuan
sampel atau untuk clean-up sampel-sampel kotor, misalnya sampel-sampel yang
mempunyai kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin
dan lain-lain.
Keunggulan SPE dibanding dengan ekstraksi cair-cair adalah :
 Proses ekstraksi lebih sempurna.
 Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efisien.
 Mengurangi pelarut organik yang digunakan.
 Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan.
 Mampu menghilangkan partikulat.
 Lebih mudah diatomisasi.
Sementara itu kekurangan atau kerugian SPE adalah banyaknya jenis catridge
(berisi penyerap tertentu) yang beredar dipasaran sehingga reprodusibilitas hasil
bervariasi jika menggunakan catridge yang berbeda dan juga adanya adsorbs yang bolak-
balik pada catridge SPE.
Karena SPE merupakan proses pemisahan yang efisien maka untuk memperoleh
recovery yang tinggi (>99%) pada SPE lebih mudah dari pada ekstraksi cair-cair. Dengan
ekstraksi cair-cair diperlukan ekstraksi beberapa kali untuk memperoleh recovery yang
tinggi, sedangkan dengan SPE hanya dibutuhkan satu tahap saja untuk memperolehnya.
F. Penerapan SPE
 Pemanfaatan utama untuk pemisahan selektif pengganggu-pengganggu dari analit
yang tidak mudah dicapai dengan ekstraksi cair/cair
 Banyak digunakan dalam pengukuran bioanalisis dan pemantauan lingkungan untuk
memekatkan sesepora analit (Watson, 2005)

Anda mungkin juga menyukai