TA/2021-2022
X IPS 3
TENTANG:
Jamur atau Fungi adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri
dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium.Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada
juga dengan cara generatif.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. .
Selain menguntungkan jamur juga dapat merugikan, contoh peran jamur yang
merugikan antara lain:
Penyakit seperti karat putih pada cruciferaceae, kutu pada kentang dedak brjamur,
karat pada gandum, dan jamur api pada jagung,gandum dan tumbuhan sereal lainnya
disebabkan oleh jamur.
c. Pembusukan makanan
Penicillum, aspergillus, dan kapang seperti mucor dan rhizopus dapat menyebabkan
pembusukan pada makanan
Daftar jamur yang merugikan
Dan berikut ini daftar jamur yang merugikan:
Salah Satu Contoh Jamur Pada Kulit Manusia Adalah Panu (Tinea
Versicolor/Pityrriasis Versicolor)
Pengertian Panu
Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian
besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia
muda. Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka
yang tinggal di iklim subtropis.
Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga menghasilkan area kulit dengan
warna berbeda dibandingkan kulit di sekitarnya. Area ini dapat mempunyai warna
lebih gelap atau terang. Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung, leher,
dan dada. Hal yang perlu diperhatikan, masalah kulit ini tidak menyebabkan nyeri
dan tidak menular.
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya panu, antara
lain:
Penyebab utama panu adalah perkembangan jamur Malassezia pada kulit. Jamur
penyebab panu bisa ditemukan pada kulit yang sehat, dan merupakan flora yang
normal. Jamur ini baru akan menyebabkan masalah saat tumbuh secara abrnormal.
Misalnya, dipicu karena lemahnya sistem kekebalan tubuh atau perubahan hormon.
Selain itu, beberapa faktor pendorong di atas juga bisa meningkatkan risiko
seseorang untuk terserang panu.
Gejala Panu
Area kulit dengan diskolorasi, biasanya pada bagian punggung, dada, leher,
dan lengan atas, yang tampak lebih gelap atau terang.
Gatal ringan.
Kulit terasa kering, gatal, dan mungkin bersisik.
Kulit menebal.
Perubahan warna pada kulit, menjadi lebih terang atau gelap dibandingkan
kulit di sekitarnya.
Diagnosis Panu
Untuk mendiagnosis panu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit untuk
melihat ruam. Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan menggunakan sinar
ultraviolet untuk membantu mendiagnosis panu. Sinar ini akan membuat daerah yang
terkena tampak berwarna kuning-hijau neon pada lesi panu.
Dokter mungkin juga mengambil sampel kulit dengan mengikis kulit dan sisik dari
area yang terkena untuk dilihat di bawah mikroskop. Sampel kemudian dapat
ditempelkan langsung ke slide untuk dilihat dengan mikroskop.
Komplikasi Panu
Dalam beberapa kasus, panu bisa menimbulkan komplikasi pada kulit. Komplikasi yang
umum terjadi adalah perubahan warna kulit yang bisa bertahan selama berminggu-
minggu setelah perawatan. Pasalnya, melanosit (sel penghasil warna kulit)
memerlukan beberapa waktu untuk pulih. Dengan kata lain, tak ada komplikasi
permanen yang disebabkan oleh panu.
Pengobatan Panu
Jika tinea versikolor parah atau tidak bereaksi terhadap obat antijamur yang dijual
bebas, mungkin diperlukan obat resep dokter, dalam bentuk topical maupun oral.
Setelah perawatan selesai, warna kulit mungkin tetap tidak merata selama beberapa
minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Infeksi juga dapat berulang dalam cuaca panas
dan lembap. Dalam kasus persisten, mungkin perlu minum obat satu atau dua kali
sebulan untuk mencegah infeksi berulang.
Pencegahan Panu
Cara mencegah panu paling utama adalah menjaga kebersihan kulit agar tidak
lembap, dan perkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk membantu mencegah tinea
versikolor kembali, dokter dapat meresepkan perawatan kulit atau mulut yang
digunakan satu atau dua kali sebulan. Penggunaan ini hanya selama bulan-bulan yang
hangat dan lembap.
Kingdom fungi merupakan salah satu klasifikasi makhluk hidup yang sering disebut
dengan jamur. Fungi memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan kelompok
makhluk hidup lainnya, yaitu heterotrof dan mampu menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya. Jamur dapat bersifat parasite, saprofit,
dan simbiosis. Manfaat fungi juga dapat dirasakan oleh manusia, misalnya
Aspergillus wentii yang digunakan dalam pembuatan kecap.
Manfaat Fungi dalam Pembuatan Kecap
Kecap merupakan salah satu bumbu dapur atau penyedap makanan yang sering
digunakan ketika memasak. Kecap merupakan bumbu dapur yang berbentuk cairan
berwarna hitam dan memiliki rasa manis atau asin. Bahan baku utama pembuatan
kecap adalah kacang kedelai dengan penambahan bahan-bahan lain, seperti gula,
garam, dan bumbu lain.
Dikutip dari buku Top One SBMPTN Saintek 2019 yang ditulis oleh Tim Forum
Tentor (2013), kecap merupakan produk pangan hasil fermentasi kapang Aspergillus
wentii dan Rhizopus sp.
Aspergillus wentii merupakan fungi yang masuk dalam klasifikasi filum Ascomycota.
Fungi ini memiliki ciri-ciri berupa uniseluler dan multiseluler, hifanya bersekat, dan
bereproduksi secara aseksual (konidium, tunas, dan fragmentasi) dan reproduksi
seksual (akspora). Selain bermanfaat dalam pembuatan kecap, genus Aspergillus sp.
Juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dan pelunak adonan roti
(Aspergillus oryzae), asam sitrat (Aspergillus niger), racun aflatoksin (Aspergillus
flavus), dan produksi enzim amilase (Aspergillus fumigatus).
ADVERTISEMENT
Pada pembuatan kecap, biasanya bahan akan ditambahkan dengan pengawet untuk
memperpanjang masa simpan kecap. Akan tetapi seiring dengan perkembangan
masyarakat dewasa saat ini yang lebih memperhatikan keamanan produk pangan
yang akan dikonsumsi, penambahan bahan pengawet pada produk pangan cenderung
dihindari. Hal tersebut dikarenakan masyarakat menganggap pengawet dapat
menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
SEKIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [Klsifikasi Fungi]
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
IBU Dr,a ZURAIDA pada bidang studi BIOLOGI. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Klasifikasi Fungi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis