Anda di halaman 1dari 21

NAMA : NIA MURNIAWATI

NIM : P27903119024
KELAS : TLM 3A

PEMBAHASAN SOAL ANALISIS KLINIS II

1. Pada suatu ketika terjadi penggerebekan oleh polisi disuatu rumah yang diduga
digunakan untuk pesta narkotika. Barang-barang bukti dikumpulkan untuk
diidentifikasi dilaboratorium untuk memperkuat dugaan tersebut. Salah satu barang
temuannya adalah sampel dengan bentuk serbuk dan tablet yang diduga zat narkotika.
Teknik apakah yang harus dilakukan seorang analis untuk membantu polisi dalam
mengidentifikasi sampel tersebut…. *

A. 400 mg dihaluskan dan tambahkan dengan 10 mL petroleum eter/toluene


B. 50 mg dilarutkan dalam 10 mL methanol dan saring jika diperlukan
C. 50 mg dilarutkan dalam 10 mL toluene
D. 100 mg dihaluskan dan tambahkan dengan 8 mL methanol
E. 40 mg dihaluskan dan tambahkan 2 mL toluene lalu tambahkan 8 mL toluene

JAWABAN : B. 50 mg dilarutkan dalam 10 mL methanol dan saring jika diperlukan


PEMBAHASAN :
Sampel berbentuk serbuk atau tablet Satu tablet sampel (50 mg serbuk) larutkan dalam
10 mL metanol, bila perlu saring.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

2. Seorang pria diduga menggunakan narkotika jenis amfetamin. Untuk dapat dilakukan
identifikasi zat tersebut seorang analis memerlukan sampel darah dan instrument
GC/MS untuk mengonfirmasi keberadaan zat tersebut dalam tubuh pasien. Langkah-
langkah preparasi sampel tersebut yaitu dengan mengekstrak dengan eter, dicuci
dengan air, dan diuapkan sampai kering. Pada fraksi apakah langkah-langkah tersebut
sehingga amfetamin dapat diidentifikasi… *

A. Fraksi A
B. Fraksi B
C. Fraksi C
D. Fraksi D
E. Fraksi E

JAWABAN : D. FRAKSI D
PEMBAHASAN :
Isi Fraksi A : Salisilat Barbiturat.
Isi Fraksi B : Kloropropamid, Glutimid, Parasetamol, Fenil, Butazon, Fenitoin.
Isi Fraksi C : Kabromal, Klodiazepoksid, Etklorvynol, Etinamet, Glutetimid,
Meprobamat, Metakualon, Nitrazepam, Parasetamol, Penazon.
Isi Fraksi D : Amitriptilin, Amfetamin, Klordiazepoksid, Klorpromazin, Kodein,
Desipramin, Dekstroproposifen, Diazepam, Ergot Alkaloid, Flurazepam, Imipramin,
Isokarboksazid, Metakualon, Metilamfetamin, Morfin,
Nitrazepam, Notrifilin.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

3. Seorang remaja mengalami overdosis narkotika golongan opioid yang menyebabkan


kematian. Dokter forensic ingin mengetahui penyebab keracunannya kokain, maka
harus dilakukan pemeriksaan metabolit kokain yang spesifik yaitu benzoilekgonin yang
mudah terurai. Spesimen apa yang paling tepat digunakan untuk pemeriksaan metabolit
tersebut? *
A. Urin
A. Darah
B. Serum
C. Plasma
D. Rambut

JAWABAN : A. URIN
PEMBAHASAN :
Heroin dan kokain merupakan narkotika golongan I, sedangkan morfin termasuk
narkotika golongan II. Sebagian besar metabolit heroin (38,2%) yaitu morfin 3-
glucuronida (M3G) diekskresi dalam urine. Sedangkan metabolit kokain adalah
benzoilecgonin (25 -40%).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

4. Amfetamin ialah zat psikotropika yang tergolong …. *

A. Stimulan
B. Antibiotik
C. Halusinogen
D. Inhalansia
E. Depresan

JAWABAN : A. Stimulan
PEMBAHASAN :
Stimulan adalah golongan obat yang meningkatkan mood, meningkatkan perasaan
baik,dan meningkatkan energi dan kewaspadaan. Stimulan dapat menyebabkan jantung
berdetak lebih cepat dan juga akan menyebabkan tekanan darah dan
pernapasanmeningkat. Penggunaan stimulan berulang dapat menyebabkan paranoid dan
permusuhan.
Stimulan mengubah cara kerja otak dengan mengubah cara sel sarafberkomunikasi satu
sama lain. Seperti banyak obat lain, stimulan memiliki potensi adiktifyang sangat tinggi.
Contohnya meliputi: kokain, methamphetamine, amfetamin, MDMA(ekstasi).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

5. Seorang wanita diduga mengalami keracunan akibat pemakaian obat parasetamol yang
telah kadaluarsa. Untuk dapat diidentifikasi praduga tersebut perlu dilakukan beberapa
pemeriksaan klinis diantarnya identifikasi parasetamol dalam urin pasien. Hasil
pemeriksaan dengan metode Lieberman menunjukkan hasil yang positif. Apa indikasi
ditemukanya parasetamol dalam urin menggunakan metode tersebut…. *

A. Biru
B. Merah
C. Ungu
D. Kuning
E. Hijau

JAWABAN : C. UNGU
PEMBAHASAN :
prinsip Metode Liebermann adalah parasetamol setelah diekstraksi dengan eter pada
pH 3-4 (HCl 2 N) bereaksi dengan NaNO2 dalam suasana H2SO4 pekat membentuk
senyawa berwarna ungu.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

6. Dilakukan pemeriksaan terhadap urine dan plasma dari korban keracunan obat. Korban
berjenis kelamin laki laki dan berusia 3 tahun. Gejala yang timbul adalah lesu,
asimptomatis berupa mual, muntah, pucat, berkeringat. Uji kualitatif: sampel diambil
dari urin Caranya: 0,5ml sampel + 0,5ml HCl pekat, didihkan kemudian dinginkan,
tambahkan 1 ml larutan O-Kresol pada 0,2ml hidrolisat, tambahkan 2ml larutan
ammonium hidroksida dan aduk 5 menit, hasil positip timbul warna biru dengan cepat.
Uji Kuantitatif: Kadar dalam plasma diperiksa dalam 4 jam setelah paparan
menggunakan metode spektrofotometri. Hasil Analisis kualitatif dan kuantitatif
menunjukan hasil positif. Jenis obat apakah yang terdapat dalam spesimen tersebut ? *

A. Barbiturat
B. Asam salisilat
C. Salisilamide
D. Parasetamol
E. Lactam

JAWABAN :D. Parasetamol


PEMBAHASAN :
Gejala keracunan parasetamol Stadium I (0-24 jam) Asimptomatis atau gangguan
sistem pencernaan berupa mual, muntah, pucat, berkeringat. Pada anak-anak lebih
sering terjadi muntah-muntah tanpa berkeringat. Uji kualitatif: sampel diambil
dari urin, isi lambung atau residu di tempat kejadian. Caranya: 0,5ml sampael +
0,5ml HCL pekat, didihkan kemudian dinginkan, tambahkan 1ml larutan O-
Kresol pada 0,2ml hidrolisat, tambahkan 2ml larutan ammonium hidroksida dan
aduk 5 menit, hasil positip timbul warna biru dengan cepat. Kuantitatif: Kadar dalam
plasma diperiksa dalam 4 jam setelah paparan dan dapat dibuat normogram untuk
memperkirakan beratnya paparan.
https://adoc.pub/bab-
2tinjauanpustakaa7b308b3e83dd88fb40ce2a39885ecfc24745.html

7. Pada toksikokinetika terkait metabolisme asetaminophen dalam tubuh, maka organ


yang berperan saat terjadi proses ini adalah hati. Hampir sebagian besar zat ini akan
dirubah dalam bentuk senyawa… *
A. NAPQI
B. konjugat nukleosida dan sulfide
C. sitokrom P-450
D. glutathione
E. CYP 2E1

JAWABAN : A. NAPQI
PEMBAHASAN :
Metabolisme
Asetaminofen dimetabolisme hampir secara eksklusif di hati. Lebih dari 90 persen secara
langsung dikonversi menjadi konjugat nukleoksida dan sulfida nontoksik dan kurang dari
5 persen diekskresikan tidak berubah dalam urin. Sisanya (sekitar 5 persen) dioksidasi
oleh berbagai enzim sitokrom P-450, termasuk P4502E1, P4501A2, dan P4503A4.
Metabolisme melalui enzim ini menghasilkan elektrofil reaktif N-asetilp-
benzoquinoneimin (NAPQI) (Gambar 8.9). Dalam kebanyakan keadaan, NAPQIsegera
bergabung dengan glutathione untuk membentuk konjugasi mercaptide yang
tidak beracun. Enzim sitokrom P-450 juga ditemukan di ginjal, dan beberapa NAPQI
terbentuk di ginjal (Ford, 2007).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

8. Seorang petani menggunakan pestisida untuk membunuh hama diarea pertaniannya.


Suatu ketika petani tersebut mengalami keracunan zat pestisida yang mengandung
organofosfat sehingga perlu dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Salah satu metabolit zat tersebut adalah p-nitrofenol. Specimen apakah yang
analis butuhkan untuk menguji adanya zat metabolit tersebut… *
A. Keringat
B. Rambut
C. Saliva
D. Sputum
E. Urin
JAWABAN : A. Keringat
PEMBAHASAN :
John H.R. et al. (1999) menyatakan bahwa salah satu faktor utama dalam keterpaparan
seseorang terhadap pestisida adalah penggunaan APD.36 Satu hal yang sering dilupakan
oleh petani (di negara tropis), umumnya adalah contact poison. Oleh sebab itu, route of
entry melalui kulit sangat efektif. Apalagi kalau ada kelainan pada kulit dan/atau
bersama keringat, penyerapan pestisida melalui kulit akan lebih efektif
https://core.ac.uk/download/pdf/11717243.pdf

9. Salah satu zat yang terkandung dalam pemakaian pestisida adalah karbamat. Seorang
teknisi laboratorium diminta untuk melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosa adanya
factor keracunan akibat zat tersebut. Pemeriksaan apakah yang dilakukan untuk melihat
paparan zat karbamat dalam tubuh… *
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan kreatinin
C. Pemeriksaan enzim kolinesterase
D. Pemeriksaan hormone
E. Pemeriksaan analisa gas darah

JAWABAN : A. Pemeriksaan Darah Lengkap


PEMBAHASAN :
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat bagaimana respon
tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi.
https://patologiklinik.com/2010/06/23/pemeriksaan-darah-lengkap/

10. Seorang petani di Desa Tejosari mengalami sakit kepala, mulit kering, diare dan pada
perutnya merasakantidak nyaman. Petani tersebut dibawa ke RSUD, diduga mengalami
keracunan karbamat pestisida. Antidotum yang dapat diberikan pada orang tersebut
adalah ….. *
A. Acetylcysteine
B. Atropin
C. Deferoxamine
D. Flumazenil
E. DMSA

JAWABAN : B. Atropin
PEMBAHASAN :
Obat atropin adalah suatu alkaloid, pertama kali diisolsi dari tanaman belladonna.
Atropin merupakan jenis antagonis muskarinik nonselektif. Stabilitas atropin
bergantung pada dua hal yaitu ph dan temperature. Atropin merupakan midriatik dan
sikloplegik yang paling poten yang saat ini ada, bergantung pada konsentrasi yang
digunakan, efek midriatik dari atropin bisa bertahan sampai dengan 10 hari dan efek
sikloplegiknya bisa sampai 7-12 hari. Atropin yang tersedia di pasaran adalah
golongan derivat sulfat dalam bentuk sediaan 1% larutan dan 1% salep.
http://perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/07/obat-midriatik-pada-
operasi-katarak-.mia-rachmawati.pdf

11. Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan petani,biasa menggunakan herbisida dan
masa kerja selama 10 tahun. atas rujukan dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh
mual, muntah, dan sedikit tremor . Kejadian sakit berulang dan rutin berobat ke
puskesmas terdekat. Diagnosa dokter untuk sementara pasen menderita sakit maag
kronis. Hasil pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, SGOT 76 ul, dan SGPT 79 ul. Hasil
pemeriksaan dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida. Tindakan apakah
yang seharusnya diambil oleh seorang analis dengan kasus di atas? *
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV -
VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi kertas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC - MS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi lapis tipis

JAWABAN : A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri


UV – VIS

PEMBAHASAN :
Analisis kandungan rhodamin B dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis
berdasarkan kemampuan molekul dalam mengabsorpsi radiasi dalam daerah UV-Vis
karena elektron yang terdapat di dalamnya mengalami eksitasi menuju tingkat energi
yang lebih tinggi (Aprilia et al., 2018).
Analisis spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil uji kualitatif
yang dilakukan sebelumnya dengan KLT. Pengujian ini dilakukan dengan cara
membandingkan spektra sampel dengan standar rhodamin B. Hasil yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri UV-Vis memiliki keterulangan
yang masih dapat diterima dengan baik dan memenuhi syarat presisi validasi metode
analisis.
https://jurnal.uns.ac.id/apc/article/download/35459/23048

12. Narkotika yang sangat kuat menyebabkan adiksi merupakan golongan yang
dilarangpenggunaannya untuk terapi, hanya diijinkan digunakan untuk keperluan
penelitian.Manakah narkotika yang termasuk golongan tersebut? *

A. Morfin, heroin, ganja


B. Heroin, ganja, cocain
C. Morfin, putaw, codein
D. Codein, ectasy, LSD
E. Luminal, diazepam, benzodiazepine

JAWABAN : B. Heroin, ganja, cocain


PEMBAHASAN :
Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

13. Sampel darah untuk peperiksaan toksikologis memiliki kelebihan dan kekurangan.
Apakahkekurangannya? *
A. Sulit diperoleh
B. Mudah membeku
C. Mudah dipalsukan
D. Konsentrasi racun rendah
E. Beresiko terjadi kontaminasi

JAWABAN : E. Beresiko terjadi kontaminasi


PEMBAHASAN :
Pengambilan darah kurang aseptis dapat menjadi pemicu terjadinya kontaminasi.
Sumber: https://jurnal.um-Palembang.ac.id

14. Urin masih menjadi sampel standar untuk pemeriksaan obat-obat terlarang. Apakah
kelemahan sampel urin? *
A. Sulit diawetkan
B. Mudah dipalsukan
C. Hanya untuk senyawa terlarut
D. Bisa untuk kualitatif dan kuantitatif
E. Mengandung banyak unsur organik

JAWABAN : B. Mudah Dipalsukan


PEMBAHASAN :
Kelemahan pemeriksaan urine adalah mudahnya dilakukan pemalsuan dengan cara
substitusi dengan bahan lain maupun diencerkan sehingga mengacaukan hasil
pemeriksaan.
http://pustaka.unpad.ac.id

15. Jika pada sampel berupa urin dilakukan ekstraksi menggunakan kloroform yang
dibasakandengan ammonia, maka akan diperoleh fraksi D. Senyawa apakah yang
mungkin dideteksipada fraksi tersebut? *
A. Salisilat
B. Barbital
C. Parasetamol
D. Fenitoin
E. Morfin

JAWABAN : E. Morfin
PEMBAHASAN :
Ekstraksi dengan larutan asam atau larutan buffer
Inkubasi pada HCl berair 0,01-0,50 M atau buffer fosfat M pada pH 6,4-7,6 biasanya
dilakukan pada suhu 56°C atau 60°C dalam semalam. Bila diperlukan (misalnya untuk
menyingkirkan kontaminasi eksternal), morfin glukuronida, yang merupakan fraksi
minor dari morfin total, dapat ditentukan dengan membandingkan konsentrasi morfin
sebelum dan sesudah perlakuan dengan glukuronidase / arilulfatase.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

16. Jika hasil metabolit p-nitrofenol yang akan dibuktikan, sampel apakah yang paling
tepat? *
A. Urin
B. Darah
C. Muntahan
D. Udara ekspirasi
E. Cairan lambung

JAWABAN : A. Urin
PEMBAHASAN :
P-nitrophenol adalah metabolit beberapa organofosfat (misalnya parathion, ethion),
dan diekskresikan dalam urin. Destilasi uap 10 ml air kencing dan mengumpulkan
sulingan. Tambahkan sodium hidroksida (2 pelet) dan panaskan pada pemandian air
selama 10 menit. Produksi warna kuning menunjukkan adanya p-nitrophenol. Tes juga
bisa dilakukan pada muntahan atau isi perut (Pillay, 2013).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

17. Berkaitan dengan kelarutan senyawa organoklorin, maka ekskresi utama senyawa ini
adalah melalui…. *
A. Pernafasan
B. Keringat
C. Empedu
D. Urin
E. ASI

JAWABAN : C. Empedu
PEMBAHASAN :
Organoklorin diklasifikasikan secara kasar dalam hal kecepatan ekskresi dan tingkat
penyimpanan yang merupakan ancaman toksisitas akut sebagai berikut:
a. Diekskresi atau dimetabolisme dalam beberapa jam sampai beberapa hari:
chlordane (kecuali komponen heptachlor), chlorobenzilate, endosulfan, endrin,
kelthane, methoxychlor, perthane, toxaphene
b. Ekskresi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan: aldrin, dieldrin,
heptachlor, hexachlorobenzene.
c. Ekskresi selama beberapa bulan atau tahun: beta isomer benzena heksaklorida,
DDT, kepone, mirex (Pillay, 2013).

Setelah terpapar, senyawa organoklorin diklorinasi dan dikonjugasikan di hati di mana


ekskresi empedu merupakan mekanisme utama untuk eliminasi. Namun, senyawa
organoklorin diserap kembali pada tingkat tertentu dalam sirkulasi enterohepatik dan
fenomena daur ulang ini menyebabkan persistensi dalam tubuh manusia.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

18. Pestisida organoklorin termasuk senyawa toksik, salah satunya adalah DDT dengan
LD51mg/kg. Termasuk kategori apakah toksisitas diazinon? *
A. Super toksik
B. Sangat toksik
C. Toksik
D. Kurang toksik
E. Relatif tidak toksik

JAWABAN : A. Super toksik


PEMBAHASAN :
Toksisitas berdasarkan LD50, tingkat toksisitas Dieldrin adalah kategori “extremely
toxic” (LD50: 1 to 50 mg/kg), sedangkan DDT, endosulfan, dan lindane termasuk“highly
toxic” (LD50: 51 to 500 mg/kg). Selain itu, berikut ini sangat beracun: endrin, aldrin,
chlordane, dan toxaphene, sementara ini sangat beracun: kepone, heptachlor, mirex.

Berikut ini adalah yang paling tidak beracun methoxychlor, perthane, kelthane,
chlorobenzilate, dan hexa-chlorobenzene. Potensi bahaya akut dapat diurutkan (paling
tinggi sampai yang terendah) kira-kira sebagai berikut: endrin, aldrin, dieldrin,
chlordane, toxaphene, kepone, heptachlor, DDT dan methoxychlor (Pillay, 2013)
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

19. Pada pengujian parasetamol dalam jamu didapatkan data sebagai berikut: Rf
standarparasetamol: 0.57, Rf bercak sampel : 0,50 ; bagaimanakah interpretasi hasil
tersebut? *
A. Sampel positif mengandung parasetamol
B. Sampel negatif, tidak mengandung parasetamol
C. Sampel positif mengandung BKO selain parasetamol
D. Sampel negatif, tidak mengandung BKO
E. Sampel positif mengandung BKO

JAWABAN : D. Sampel negatif, tidak mengandung BKO


PEMBAHASAN :
Pada uji Identifikasi Parasetamol (bahan kimia obat = BKO) pada Jamu metode KLT
Lakukan kromatografi engan kondisi sebagai berikut :
Fase diam : silica gel GF 254
Fase gerak : 1. Asam asetat glassial dan 1,2 dichloroetan (1 : 12)
2. 1,2 dichloroetan : aceton : etanol : heksana (5 1:1:2 )
3. Etil acetat dan asam asetat glassial (25 : 1)
Penjenuhan : kertas saring
Jarak rambat : 12-15 cm
Penampak bercak : UV 254/366 nm
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf
20. Senyawa apakah yang dapat terdeteksi dalam urin pada pemeriksaan pengguna
Metamfetamin? *

A. Amfetamin
B. Metamfetamin
C. Asam urat
D. Asam orotat
E. Asam hipurat

JAWABAN : A. Amfetamin
PEMBAHASAN :
Metamfetamin dikeluarkan dalam bentuk aslinya (44%) dan metabolit mayornya yaitu
amfetamin (6-20%) dan 4-hidroksimethamfetamin (10%). Seperti amfetamin, keasaman
urin meningkatkan kecepatan ekskresi dan prosentase zat dalam bentuk asli yang
dikeluarkan. Target analisis adalah metamfetamin dan atau amfetamin dalam bentuk
bebas.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

21. Jika diterima suatu sampel berupa herbal kering untuk pemeriksaan ganja, uji screening
apakah yang tepat dilakukan? *
A. Makroskopis
B. Mikroskopis
C. Uji warna Mayer
D. Uji warna Marquis
E. Metode LFI atau ICT

JAWABAN : B. Mikroskopis
PEMBAHASAN :
Pemeriksaan screening hanya untuk mengarahkan kemungkinan jenis zat yang terdapat
dalam sampel, sehingga hasilnya harus dilanjutkan dengan tes konfirmasi karena zat
selainnarkoba juga mempunyai kemungkinan memberikan hasil yang sama (false
positive).
Untuk produk ganja yang menunjukkan karakteristik botani, kombinasi uji warna,
kromatografi lapis tipis dan pemeriksaan fisik (makroskopis dan mikroskopis) dianggap
sebagai pendekatan analitik minimum yang dapat diterima untuk identifikasi positif.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

22. Jika hasil pemeriksaan sampel urin untuk pemeriksaan dugaan penggunaan ganja
dengan metode LFI atau ICT didapatkan hasil positif, tindakan apa yang selanjutnya
tepat dilakukan? *
A. Sampel urin segera dibuang
B. Sampel urin sebera diberi pengawet
C. Hasil positif didokumentasikan dengan foto
D. Uji kunatitasi atau penetapan kadar
E. Uji konfirmasi dengan KLT

JAWABAN : E. Uji Konfirmasi dengan KLT


PEMBAHASAN :
Uji konfirmasi dapat menggunakan KLT, KG, dan KCKT. KLT juga bisa digunakan
untuk uji konfirmasi yang dapat dilanjutkan ke uji kuantitasi.

Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai RF yang berguna untuk identifikasi senyawa.
Nilai RF untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai RF dari senyawa standar
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

23. Senyawa apakah yang terdeteksi pada sampel urin pada pengguna morfin? *
A. Heroin
B. Dimetil morfin
C. Benzoilecgonin
D. Monoasetilmorfin
E. Morfin glukoronida

JAWABAN : D. Monoasetilmorfin
PEMBAHASAN :
Jika masuk melalui suntikan heroin dengan cepat mengalami reaksi deasetilasi menjadi
MAM (Mono Asetil Morfin), kemudian terhidrolisa menjadi morfin secara perlahan-
lahan.Sebagian besar metabolit heroin (38,2%) yaitu morfin 3-glucuronida (M3G)
ditemukan dalam urine dalam waktu 20-40 jam setelah pemberian secara intravena.
Metabolit lainnya yaitu MAM (1,3%), Morfin bebas (4,2%), Heroin yang tidak berubah
(0,1%), dan Norformin.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

24. Senyawa apakah yang dapat terdeteksi dalam urin pada pemeriksaan pengguna
Metamfetamin? *
A. Amfetamin
B. Metamfetamin
C. Asam urat
D. Asam orotat
E. Asam hipurat

JAWABAN : A. Amfetamin
PEMBAHASAN :
Metamfetamin dan Amfetamin mulai terdeteksi dalam urin 20 menit setelah pemakaian.
Amfetamin dikeluarkan dalam bentuk aslinya 20-30%,sedangkan 25% adalah bentuk
asam hipurat dan asam benzoat (deaminasi) serta metabolit terhidroksilasi sebagian
sebagai konjugat.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

25. Diagnosis definitive keracunan etanol adalah kadarnya dalam darah. Sampel yang
digunakan adalah darah utuh. Antikoagulan apakah yang paling tepat? *
A. EDTA
B. heparin
C. Na-citrat
D. K-oksalat
E. Li-heparin

JAWABAN : D. K-oksalat
PEMBAHASAN :
Sampel yang digunakan pada diagnosis keracunan etanol adalah darah utuh dan
antikoagulan yang digunakan pada pemeriksaan darah utuh adalah K-oksalat.
http://sinergimsas.net.com

26. Seorang pasien pergi ke laboratorium untuk pemeriksaan tes NAPZA. Pada strip test
tersebut menghasilkan strip 1 pada bagian control (C) BZO. Senyawa apa yang
terdeteksi dalam urin tersebut … *
A. Amfetamin
B. Benzodiazepine
C. Metaamfetamin
D. Kokain
E. Tetra hidrokanabinol
JAWABAN : B. Benzodiazepine
PEMBAHASAN :
Karena BZO merupakan singkatan dari Benzoldiazepine dan indikator hasil positif
pada strip test narkoba adalah adanya garis 1 pada strip C (control).
Sumber:Jika pada pemeriksaan Strip/Stick Test menggunakan metode
imunokromatografi kompetitif kualitif maka akan ditandai hasil positif jika terbentuk
berupa 1 garis yaitu pada area control (C), dan hasil akan negative jika terbentuk 2
garis yaitu pada area control (C) dan test (T). Hasil dikatakan invalid jika terbentuk
garis pada test (T) atau garis tidak terbentuk sama sekali. Dan BZO merupakan salah
satu pemeriksaan yang terdapat dalam strip test narkoba. Adapun BZO merupakan
akronim dari Benzodiazepine.
https://www.medicalogy.com/blog/deteksi-cepat-narkoba-dengan-rapid-test-narkoba/

27. Seorang pasien berusia 35 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dari
dokter untuk diperiksa urinnya. Pada specimen urin diperiksa dengan penambahan
reagen marquis di mana uji tersebut menunjukkan warna ungu. Jenis opium apakah
yang ditemukan pada kasus di atas? *
A. Amphetamin
B. Morphin
C. Papaverin
D. Thebain
E. Narkotin

JAWABAN :B. Morphin


PEMBAHASAN :
Reaksi warna morfin dengan Marquis Reagent menghasilkan warna ungu ke
violet.Reaksi terjadi antara dua molekul morfin dan dua molekul formaldehid
berkondensasidengan asam sulfat pekat membentuk dimer yang diprotonasi menjadi
garam oxoniumcarbenalum.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf
28. Seorang mahasiswa sedang melakukan kegiatan praktikum. Mahasiswa tersebut akan
mengidentifikasi golongan amfetamin. Metode apa yang tepat digunakan oleh
mahasiswa tersebut… *
A. Metode Marquis
B. Metode Mecke
C. Metode Frohde
D. Metode Simon
E. Metode Brotton Marshall

JAWABAN : D. Metode Simon


PEMBAHASAN :
Karena sampel yang digunakan pada metode simon adalah metamfetamin dan
amfetamin.
Hasil akhir memberikan warna biru untuk metamfetamin dan amin sekunder lain.
Amfetamin dan amin primer lain memberikan warna merah muda perlahan sampai
merah cherry. Tes ini dapat membedakan amfetamin dan metamfetamin.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

29. Seorang TLM akan memeriksa sampel urin yang diduga terpapar oleh zat kokain.
Reagen yang digunakan yairu reagen kit. Penyimpanan regen tersebut sebaiknya
disimpan pada suhu … *
A. 4ºC
B. 15ºC
C. 22ºC
D. 37ºC
E. 40ºC

JAWABAN : 4o C
PEMBAHASAN :
Karena reagen uji kokain harus di simpan dalam wadah yang tertutup rapat pada suhu
4-30 derajat C.
https://pakarbiomedika.co.id

30. Sampel pengujian yang tidak dapat digunakan pada uji POCT dalam toksikologi
adalah… *
A. Urin
B. Saliva
C. Keringat
D. Darah
E. Udara ekspirasi

JAWABAN : D. Darah
PEMBAHASAN :
Karena sampel darah itu digunakan untuk pengukuran glukosa penderita diabetes,
tidak digunakan untuk analisis obat terlarang.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-
Klinik_SC.pdf

Anda mungkin juga menyukai