Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN GELOMBANG BUNYI DALAM

TEKNOLOGI

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika

Oleh:
KELAS : XII MIA 6
` KELOMPOK : 1
AMARA SOLLAMITA PUTRI ( 161710178 )
ANNISTHASYA DESITA ( 161710182 )
ALVIN DWI CAHYO ( 161710268 )
AJENG AMILIA PUTRI PRATIWI ( 161710266 )
AHADIYAT FATKURRIZKY ( 161710265 )
SMAN 1 KAB.TANGERANG
TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kekuatan yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam bidang study Fisika.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan makalah
ini terutama kepada : Bapak Iwan Suwandi, S.Pd . selaku guru pembimbing yang telah
banyak memberikan saran-saran dan bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan didalam makalah ini.


Namun penulis berharap kiranya dapat diambil manfaatnya karena segala sesuatu yang
tertulis didalam makalah ini.

Demi untuk memperbaiki penulisan ini penulis berharap dan lapang dada untuk
menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi
para pembaca.

Tangerang, September 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………..…………..………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………..………….. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1

C. Tujuan…………………………………………….…………………………...…… 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...……… 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….………………………...…… 15

B. Saran............……………………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu kehidupan, manusia tak lepas dari bunyi. Karena komponen itu adalah hal
yang sangat erat kaitannya dalam keberlangsungan suatu sistem kehidupan. Bunyi tersebut
dalam bidang ilmu fisika dikelompokkan sebagai gelombang. Gelombang sendiri
merupakan usikan yang merambat,atau getaran yang dirambatkan. Dalam perambatannya,
gelombang memerlukan medium perambatan.Medium perambatan gelombang merupakan
medium elastic yang merupakan medium yang mudah berubah bentuk.Berdasarkan medium
perambatannya, gelombang di bedakan atas gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.

Bunyi merupakan hasil getaran sebuah benda yang akan menggetarkan udara di
sekitarnya dan akan merambat ke segala arah. Gelombang bunyi ini di kumpulkan oleh
telinga luar dan digunakan untuk menggetarkan gendang telinga. Gelombang bunyi
merupakan gelombang mekanik, karena memerlukan medium dalam
perambatannya.sehingga bunyi tidak dapat di dengar di ruang hampa. Gelombang bunyi
merupakan gelombang longitudinal.

Berdasarkan uraian diatas akan dibahas manfaat gelombang bunyi dan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Apa sajakah aplikasi atau penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

Mengetahui manfaat, aplikasi atau peranan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Gelombang bunyi adalah gelombang membujur yang memerlukan medium dalam


perambatannya. Bunyi dihasilkan oleh getaran seperti getaran tala bunyi, getaran kon
pembesar suara, getaran tali gitar atau turus udara dalamalat musik. Proses penghasilan
bunyi yang disebabkan oleh getaran tala bunyi dan getaran kon pembesar suara. Apabila tala
bunyi atau kon pembesar suara bergetar, lapisan udara disekeliling akan bergetar dan tenaga
bunyi merambat melaluinya dalam bentuk gelombang. Gelombang bunyi merupakan
gelombang mekanik, karena memerlukan medium dalam perambatannya sehingga bunyi
tidak dapat di dengar di ruang hampa. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat


dimanfaatkan dalam berbagai keperluan penelitian. Di bidang industri misalnya untuk
mengetahui cacat yang terjadi pada benda-benda hasil produksinya, di bidang pertanian
untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan di bidang kedokteran dapat digunakan
untuk terapi adanya penyakit dalam organ tubuh.

Beberapa penerapan gelombang bunyi dalam teknologi :

1. Fathometer ( sonar pada kapal )


Kelelawar mampu terbang di malam hari yang gelap-gulita tanpa mengalami
gangguan yang berarti. Padahal diketahui bahwa mata kelelawar mengalami
disfungsi (pelemahan fungsi). Apa kiranya yang menyebabkan kelelawar bisa
terbang dengan maneuver yang sangat luar biasa di malam hari? Jika organ
penglihatan berupa mata tidak bisa berfungsi saat cahaya terbatas, lalu organ apa
pada seekor kelelawar yang bertanggung jawab dalam mendeteksi keadaan
lingkungan di sekitarnya? Ternyata Kelelawar justru menggunakan telinga (indra
pendengaran) untuk mengenali keadaan di sekitarnya. Dengan kata lain, kelelawar
menggunakan teknologi Sonar (Sound Navigation and Ranging) dalam mengenali
lingkungan. Selain kelelawar, Lumba-lumba juga diketahui menggunakan sistem
sonar dalam mencari mangsa.

2
bagaimana cara kerjanya dan bagaimana sistem sonar ini digunakan oleh manusia?
Sebagian besar kelelawar mencari sumber makanan di saat malam hari yang gelap-
gulita. Padahal agar suatu objek dapat terlihat dengan jelas dibutuhkan keberadaan
cahaya dan mata. Bagaimana kelelawar mampu mendeteksi keadaan.

lingkungannya pada keadaan gelap-gulita? Padahal mata kelelawar merupakan


organ yang telah mengalami disfungsi, sehingga fungsi penglihatannya tidak bisa
optimal. Selama bertahun-tahun, ahli saraf Universitas Brown James Simmons
membuat dokumentasi perburuan mangsa oleh kelelawar dengan terbang
berkelompok atau secara individu. Satu pertanyaan yang ingin Ia jawab, kenapa
kelelawar tak pernah menabrak benda yang dilaluinya atau menabrak kawannya?
"Bagaimana mereka bisa melakukannya?" Setelah serangkaian percobaan inovatif
yang dirancang menyerupai hutan lebat, Simmons dan rekan-rekan di Brown dan di
Jepang menemukan cara kelelawar mahir menghindari objek nyata atau objek yang
dirasakan. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Proceedings of the
National Academy of Sciences edisi awal, para ilmuwan melaporkan kelelawar
memancarkan frekuensi suara yang mendeteksi gerakan dan hambatan sekitar.
Mereka menemukan kelelawar membuat template mental dari setiap siaran dan gema
untuk membedakan pantulan echo benda satu dengan lain (KabarIndonesia.com,
Selasa, 30 Maret 2010).

Dengan kata lain, kelelawar menggunakan teknologi Sonar (Sound Navigation


and Ranging) dalam mengenali lingkungan. Kelelawar mengeluarkan bunyi dengan
frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian, ia
mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan indra pendengarannya. Dengan cara itu,
kelelawar dapat mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar
mampu terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya.
Mekanisme untuk memahami keadaan lingkungan dengan bantuan bunyi gema (echo)
sebagaimana yang dimiliki oleh kelelawar sering disebut sebagai Echolocation
(Ekolokasi).

3
Kelelawar mengeluarkan bunyi pada frekuensi tinggi (emission), kemudian
bunyi tersebut “menumbuk” pohon, sebagian bunyi akan memantul kembali
(echo), kemudian ditangkap oleh telinga kelelawar. Tiap benda akan memantulkan
bunyi echo dengan karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik bunyi echo
tersebut yang digunakan oleh kelelawar untuk mengetahui keberadaan dua pohon
yang berbeda.

Selain kelelawar, sistem sonar juga digunakan oleh lumba-lumba dalam mencari
makanan. Lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang.
Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari
makanannya. Sebagaimana kelelawar, lumba-lumba juga menggunakan sistem
Sonar untuk mengenali lingkungannya.

4
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di
bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan
udara melalui kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi.
Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang
dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang
pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara
terputus-putus. Suara lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur benda
apa pun. Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara
ini ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik". Dari sini,
informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk
diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang
jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya. Berkat perangkat
ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan samudra.
Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar laut
layaknya alat pemindai elektro-nik.

Lumba-lumba mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi, ketika bunyi tersebut


menumbuh ikan (mangsa), maka bunyi tersebut akan dipantulkan dan kembali
ditangkap oleh sistem pendengaran lumba-lumba, sehingga lumba-lumba
memperoleh informasi keberadaan mangsa.

Berdasarkan penjelasan-penjlasan tersebut, maka kita dapat mendefinisikan


sistem sonar sebagai berikut: Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound
navigation and ranging), merupakan istilah yang berarti penjarakan dan navigasi
suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam untuk
navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu objek.

Teknologi alami yang terdapat pada kelelawar dan lumba-lumba, kini ditiru oleh
manusia. Manusia memanfaatkan Sistem Sonar untuk berbagai keperluan,
diantaranya adalah untuk mendeteksi kapal selam (musuh), dan mendeteksi
kedalaman laut.

5
Cara kerja pemindaian kapal selam musuh sangat mirip dengan cara Lumba-
lumba mengetahui keberadaan mangsa.

1) Kapal melepaskan bunyi dengan frekuensi tinggi,


2) bunyi merambat di perairan,
3) Jika pada perairan terdapat kapal selam, maka bunyi akan menumbuk kapal
selam tersebut kemudian terpantul dan kembali ke kapal,
4) Selang waktu yang dibutuhkan oleh bunyi selama proses ini dapat digunakan
untuk memperhitungkan jarak dan posisi kapal selam (musuh).

Manusia tidak harus menggunakan “meteran” untuk mengukur kedalaman laut.


Bisa dibayangkan bagaimana tingkat kesulitannya jika untuk mengukur kedalaman
laut menggunakan alat ukur panjang. Lalu bagaimana cara mengetahui kedalaman
laut. Kedalaman laut bisa diketahui oleh manusia dengan menggunakan sistem sonar.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Sebuah kapal dilengkapi dengan piranti berupa Echo Sounder dan Hidrofon.
2) Echo Sounder mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi mengarah pada
dasar laut,
3) Gelombang bunyi akan merambat hingga akhirnya sampai di dasar laut,
setelah itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai bunyi gema (echo),
4) Bunyi gema (echo) ditangkap kembali oleh kapal melalui piranti Hidrofon.
5) Pengamat mengukur waktu yang dibutuhkan oleh bunyi sejak pertama kali
dikeluarkan dari Echo Sounder hingga bunyi echo tertangkap oleh hidrofon.

6
Setelah proses tersebut, bagaimana cara mengetahui kedalaman laut? Dari kapal
bunyi dipancarkan dan bergerak dengan kecepatan v. Suatu saat akan sampai di dasar
laut (h). Sampai di dasar laut bunyi akan dipantulkan kembali ke kapal. Karena
kecepatan selama proses ini dianggap sama, maka waktu yang dibutuhkan bunyi
untuk bergerak dari kapal ke dasar laut akan sama dengan waktu yang dibutuhkan
oleh bunyi pantul dari dasar laut ke kapal. Sehingga jika selang waktu yang
dibutuhkan selama proses ini adalah t, dan jarak tempuh bunyi selama proses bolak-
balik adalah 2h, maka dapat dirumuskan :

𝑣.𝑡
h=
2

Besarnya kecepatan perambatan bunyi di dalam air adalah sekitar 1500 m/s.

2. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu
ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta
peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih
dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran)
gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz
– 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada
kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam
ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang
merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan
(dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada
dalam tubuh pasiennya.
7
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ
tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya
dengan jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
1) Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui
media padat.
2) Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
3) Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.

Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak,
melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta perkembangan
sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang
tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau
gumpalan lunak di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran
darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi,
dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi
pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi
thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran
darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan
menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan
tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi
sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik , maka
pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing) .
Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan
ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu,
ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit
melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG) :
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan

8
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa
listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.

3. Sensor Parkir Mobil


Sebuah osilator menghasilkan getaran dengan frekuensi sama dengan frekuensi
kerja transducer ultrasonic, misalnya setinggi 40 kHz. Sinyal output osilator
dilalukan pada switch elektronik, misalnya gerbang TTL atau gerbang C-Mos,
sebelum dimasukkan ke penguat sinyal, sehingga dihasilkan deretan pulsa, misalnya
sebanyak 10 cycle untuk setiap deretan sinyal. Output penguat diberikan kepada
transducer yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar), sehingga secara periodik
dapat dipancarkan gelombang suara ultrasonic sebanyak 10 cycle untuk setiap
"tembakan". Ini adalah fase "mengirimkan sinyal". Pada saat ini, transducer yang
berfungsi sebagai receiver (penerima) yang bekerja selaku "microphone" harus
dibungkam, sehingga tidak menangkap gelombang yang sedang dipancarkan.
Fase kedua adalah fase: "mendengark9an". Pada fase ini, transmitter "dibungkam",
tetapi sebaliknya, "telinga" receiver dibuka lebar-lebar sehingga siap menerima
gelombang ultrasonic yang tadi diluncurkan. Setelah sederetan gelombang ultrasonic
(yang sebanyak 10 cycles) diluncurkan oleh transmitter, dan jika gelombang tersebut
mengenai sesuatu obyek, maka gelombang tersebut akan dipantulkan, dan sebagian
terpantul mengarah transducer receiver dengan keterlambatan tertentu, tergantung
jarak obyek pemantul terhadap sumber gelombang. Berapa waktu keterlambatan
gelombang pantul, dihitung dengan pendekatan sederhana menggunakan angka
kecepatan rambat gelombang bunyi di udara, yang sebesar 340 m/detik atau 330
m/detik.

9
Transducer yang berfungsi sebagai receiver akan mengubah gelombang-
gelombang (akustik) ultrasonic yang ditangkapnya, menjadi sinyal-sinyal listrik
dengan frekuensi sama, yaitu 40 kHz, namun amplitudonya bisa bervariasi,
tergantung jarak, bentuk dan sifat pantul dari obyek pemantul. Sinyal listrik dari
receiver ini dikuatkan secukupnya agar mencapai level yang dapat dideteksi oleh
diode-diode detektor, sehingga dihasilkan tegangan DC namun memiliki selubung
(envelope) sesuai frekuensi switch pada sistem transmitter ultrasonicnya, sehingga
merupakan pulsa-pulsa DC.
Frekuensi pulsa-pulsa DC tersebut dapat berubah-ubah, tergantung jarak obyek
pemantul. Jika jarak pemantul cukup jauh, maka keterlambatan sinyal pantul (echo)
akan besar, sehingga frekuensi pulsa-pulsa DC akan rendah. Namun kalau jarak
obyek pemantul kian dekat, maka gelombang-gelombang pantul akan tiba lebih cepat,
sehingga frekuensi pulsa-pulsa DC jadi lebih tinggi.
Pulsa-pulsa DC tersebut dikuatkan oleh penguat suara, sehingga cukup kuat untuk
dapat diberikan ke Speaker yang akan menghasilkan isyarat bunyi. Jika obyek berada
cukup jauh, maka speaker menghasilkan nada rendah, sedangkan kalau obyek lebih
dekat, maka speaker menghasilkan nada tinggi (melengking).

4. Kacamata Tunanetra
Lensa tunanetra di lengkapi dengan pengirim dan penerima ultrasonik dapat
disimpan dalam jarak yang berbeda. Gelombang ultrasonik dipitkan bingkai
kacamata dan objek di sekitar.
Gelombang ultrasonik dipantulkan dan diterima kembali oleh alat penerima pada
kaca mata. Ultrasonik berada pada bingkai kaca mata yang mengirimkan sinyal
getaran pada telinga tunanetra.
Pada dasarnya, kacamata tunanetra ini menggunakan prinsip elektronika
sederhana. Yang menggunakan sinar ultrasonik yang disalurkan melalui kabel untuk
mengungkapkan alarm atau pembicara yang berada di dekat telinga. Sinar inframerah
yang dipancarkan akan memantul kembali bila berhubungan halangan. Pantulan itu
kemudian diterima oleh komponen dioda peka cahaya (photodioda). Pantulan akan
meningkatkan kapasitas yang kemudian dikirimkan ke mikrokontroler dalam bentuk
pulsa. Berdasarkan pulsa itu, mikrokontroler akan mengaktifkan data-data yang
berisi informasi arah yang telah disimpan sebelumnya.
10
Berikut ini beberapa komponen yang ada pada kacamata tunanetra yang sudah di
modifikasi yaitu:
1) Headphone berfungsi untuk mendeteksi arah atau navigator.
2) Headset adalah gabungan headphone dan mikrofon, yang berfungsi untuk
berkomunikasi melalui perangkat komunikasi.
3) Mikrofon befungsi untuk menyampaikan tujuan kemana pengguna akan pergi.
4) Navigasi merupakan alat umtuk menunjuk jalan,

Tujuan pemakaian teknologi sensor adalah energi dan energi. Fungsi sensor dalam
kacamata ini untuk mendeteksi informasi pengguna dan mendeteksi gelombang yang
dikirim melalui antena yang dipasang pada kacamata.
Kinerja Kacamata Tunanetra:
1. Menekan tombol start pada kacamata ini.
2. Kacamata itu akan mengirimkan sinyal ke sinyal dan sinyal untuk operator di
mana pengguna.
3. Pengguna akan mendengar pesan berupa bunyi yang menandakan operator telah
mengetahui baliknya.
4. Cara pengguna menginput lokasi dengan mengeja nama tempat yang akan user
tuju dengan sangat dapat menghindarkan kesalahan dalam penginputan.
5. Setelah pengguna menginputkan lokasi maka mesin akan mengkonfirmasikan
lokasi yang dianggap benar kepada pengguna. Jika pengguna menyimpulkan
hasil konfirmasi tersebut, maka pengguna akan mulai dengan tombol start.
6. Mesin memberikan waktu 15 detik kepada pengguna untuk menyalakan tombol
start end jika hasil konfirmasi benar-benar salah, jika tombol bintang akhir tidak
ada maka mesin mempertimbangkan lokasi yang dituju sudah benar. Jika ada
dua nama lokasi yang sama maka operator akan memilih lokasi dari pengguna
awal ini akan mulai tombol start, agar tunanetra tidak akan pergi jauh dari
tempatnya.
7. Jika operator mesin menganggap pengguna akan tiba di lokasi tujuan, maka
pengguna akan menerima pesan bahwa dia telah ditujuannya. Dan setelah itu
dimulai tombol start end untuk menggakhirinya.

11
5. Microphone
Siapa yang tidak kenal dengan Piranti. Musik yang satu ini ” Microphone” adalah
suatu alat yang bsia mengubah getaran bunyi menjadi getaran Listrik dan hasilnya
akan kita dengar pada speaker melalui Proses suatu alat yaitu Sound system atau
amplifier. Microphone terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Magnet berbentuk bulat
2. Koker ( Membran)
3. Spull ( Gulungan Kawat Kuninga Halus)
4. Kabel
5. Saklar On off
6. Chasing.

Posisi komponen adalah Seperti ini :

Bagian atas Spull melekat pada membran, Lalu bagian magnet bulat dikelilingi oleh
gulungan spul yang juga berbentuk bulat, dengan catatan gulungan spull tidak mengenai
dinding magnet. artinya adalah bahwa gulungan spull bebas bergerak naik turun diantara
dinding magnet (tidak bersentuhan) Dan spull tersebut tetap mempertahankan posisi
awal dibantu oleh koker (membran) yang telah dilekatkan pada bagian atas Gulungan
kawat kuningan (Spull). Kedua ujung kabel kawat spull dihubungkan dengan kabel yang
akan menyatukan aliran tegangan ke saklar On Off .

Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Ketika Microphone Di direct ( Colok) ke Sound/Amplifier, Spull yang berada didekat


dinding magnet akan dialiri tegangan. dan megnet tidak dialiri tegangan. Oleh karena itu,
medan magnet yang dihasilkan gulungan spull akan berpadu dengan medan magneyang
dihasilkan magnet berbentuk bulan tersebut. Perlu kita ingat bahwa Setiap Kawat yang
dialiri listrik akan menghasilkan medan magnet ( Elektromagnetik) . Setelah itu, ketika
ada bunyi dari luar ( Suara Kita) maka membran yang berada diatas magnet bulat yang
telah dikelilingi gulungan kawat kuningan yang melekat pada koker akan bergetar. ini
menyebabkan Spull ( gulungan kawat tembaga) akan turut bergetar karena keduanya
saling terikat erat. Setelah itu spull yang bergetar. ini menyebabkan medan magnet yang
telah dihasilkan disekitar dinding magnet bergetar pula. nah..hal ini dimanfaatkan oleh
gulungan kawat kuningan (Spull) tadi, Dia menyerap getaran elektromagnet tersebut dan

12
mengubahnya menjadi getaran listrik yang akan dialirkan kedalam Sound system.
Amplifier. Dan seterusnya amplifier pun mengubah getaran listrik tersebut menjadi
suara melalui Speaker.

6. Gelombang Radio dan TV


Gelombang radio merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi
dalam orde MHz sampai GHz. Gelombang radio dan televisi banyak dimanfaatkan
bidang televisi komunikasi, misalnya: radiophone. Radiofon (radiophone)
merupakan telepon yang tidak menggunakan kabel, tetapi memanfaatkan satelit
komunikasi, sehingga gelombang yang dikirim berupa gelombang radio. Dalam
sistem komunikasi gelombang radio sebagai gelombang pembawa (carrier wave)
yang membawa gelombang bunyi dari sumber menuju penerima.
Ada dua jenis cara membawa gelombang bunyi, yaitu
1) Modulasi amplitudo (AM)
Modulasi amplitudo adalah suatu teknik dengan cara amplitudo gelombang radio
disesuaikan dengan amplitudo gelombang bunyi dengan frekuensi tetap.
2) Modulasi frekuensi (FM)
Adalah cara penyesuaian frekuensi gelombang radio dengan frekuensi gelombang
bunyi dengan amplitudo tetap. Sistim FM ini banyak mengurangi derau (noise)
akibat peristiwa kelistrikan di udara, sehingga suara diterima lebih jernih, sehingga
stasiun radio sekarang banyak yang pindah dari AM ke FM.Namun sistem ini
memiliki jangkauan terbatas, sehingga dibutuhkan stasiun-stasiun penghubung (relay)
agar jangkauan menjadi lebih luas.Gelombang Mikro Merupakan gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi, yaitu 3 GHz. Gelombang ini dapat menimbulkan efek
pemanasan pada benda yang menyerapnya. Jadi, bisa suatu makanan menyerap
radiasi gelombang mikro, maka makanan tersebut menjadi panas dalam waktu yang
sangat singkat.
Kegunaan lain dari gelombang ini adalah pada pesawat radar (radio Detection and
Ranging). Pesawat radar bekerja menggunakan sifat pemantulan gelombang mikro.

13
7. Kamera dan Perlengkapan Mobil
Dua aplikasi sona rberikut ini adalah aplikasi terbaru dalam bidang teknologi.
Pernahkah anda menggunakan sebuah kamera yang dapat mengatur fokusnya secara
otomatis? Sebuah kamera seperti ini pasti menggunakan SONAR. Gelombang-
gelombang ultrasonik dikirim oleh kamera menuju subjek yang difoto. Setelah gema
dari objek kembali ke kamera, kamera menghitung jarak subjek, dan selanjutnya
menyetel fokus yang sesuai dengan jarak ini.
Saat ini tipe SONAR sedang diuji cobakan sebagai suatu alat dari sistem
perlengkapan mobil. Sistem ini akan menggunakan SONAR untuk menghitung jarak
dari sebuah mobil ke objek-objek di dekatnya, seperti pinggiran jalan dan kendaraan-
kendaraan lainnya. Data-data ini terdisplai didepan pengemudi, sehingga pengemudi
dapat menghindari kecelakaan. Pengemudi juga dibantu sehingga memarkir mobil
menjadi mudah dan aman.

14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gelombang merupakan usikan yang merambat,atau getaran yang dirambatkan.Dalam
perambatannya, gelombang memerlukan medium perambatan.Medium perambatan
gelombang merupakan medium elastic yang merupakan medium yang mudah berubah
bentuk.Berdasarkan medium perambatannya, gelombang di bedakan atas gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Bunyi merupakan hasil getaran sebuah benda yang akan menggetarkan udara di
sekitarnya dan akan merambat ke segala arah. Gelombang bunyi ini di kumpulkan oleh
telinga luar dan digunakan untuk menggetarkan gendang telinga. Gelombang bunyi
merupakan gelombang mekanik, karena memerlukan medium dalam
perambatannya.sehingga bunyi tidak dapat di dengar di ruang hampa.Gelombang bunyi
merupakan gelombang longitudinal.
Contoh peranan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Fathometer ( sonar pada kapal )
2. Ultrasonografi (USG)
3. Sensor Parkir Mobil
4. Kacamata Tunanetra
5. Microphone
6. Gelombang Radio dan TV
7. Kamera dan Perlengkapan Mobil

SARAN

Karena peranan gelombang bunyi dan cahaya memudahkan manusia dalam menjalankan
segala aktivitasnya. Oleh karena itu manusia harus senantiasa menjaga dan memelihara agar
kedua komponen itu terjaga dengan baik, menghindari semua kegiatan yang dapat merusak
komponen tersebut. Seperti menhindari global warming. Supaya kedua komponen yaitu
bunyi dan cahaya tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal sampai akhir hayat.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://tempatkuberbagi40355.blogspot.com/2014/09/aplikasi-gelombang-bunyi.html?m=1

https://www.google.co.i/amp/fisikazone.com/penerapan-gelombang-bunyi-dalam-
teknologi/amp/

https://www.myrightspot.com/2017/02/gelombang-bunyi-dan-penerapannya-dalam-
teknologi.html?m=1

http://stefanushendy.blogspot.com/2016/10/penerapan-atau-aplikasi-penerapan.html?m=1

http://dirlantangguh.blogspot.com/2016/04/pemanfaatan-gelombang-bunyi-pada.html?m=1

http://fisika-online1.blogspot.com/2015/07/sistem-so nar.html?m=1

http://sabdaspace.org/node/10282

https://mikimikiku.wordpress.com/2013/09/23/usgultrasonografi/

Anda mungkin juga menyukai