Termasuk pada serangga, yang memiliki alat pernapasan bernama trakea. Sistem pernapasan
pada serangga ini tidak melibatkan mulut. Pasalnya, mulut lebih berperan dalam proses
pengambilan dan pengolahan makanan.
Trakea merupakan sistem pernapasan yang berbentuk tabung dan memiliki banyak
percabangan di dalam tubuh, melewati berbagai bagian tubuh serangga dan kokoh karena
tersusun dari zat kitin. Pembuluh percabangan ini disebut dengan trakeola yang memenuhi
seluruh bagian tubuh serangga kemudian bermuara pada stigma.
Stigma sendiri adalah lubang atau corong yang berada di sisi tubuh bagian kanan dan kiri
yang berfungsi sebagai jalan keluar masuk udara.
Adapun, fungsi dari trakea adalah mengedarkan oksigen langsung ke semua sel tubuh dan
organ, lalu menyerap karbon dioksida dari semua sel tubuh untuk dibuang. Sedangkan fungsi
dari trakeola, hampir sama dengan kapiler darah pada kelompok vertebrata, yaitu sebagai
jalan masuk udara sehingga oksigen dapat berdifusi ke dalam tubuh serangga.
Dalam sistem pernapasan pada serangga, udara yang masuk ke trakea melalui pori-pori kecil
pada permukaan serangga yang disebut spirakel. Setelah itu, udara beredar melalui pembuluh
udara kecil. Dipembuluh darah kecil, oksigen diambil dari sel-sel tubuh. Karbon dioksida dari
sel akan mengalir ke trakeola lalu dibuang melalui lubang spirakel.
Dilansir dari Wikipedia, bahwa pendapat lama menyatakan bahwa serangga mengalami
pertukaran gas dengan lingkungan secara terus menerus dengan difusi gas sederhana ke
dalam sistem trakea. Namun, telah ditemukan variasi besar dalam pola ventilasi serangga dan
respirasi serangga tampaknya sangat bervariasi.
Beberapa serangga kecil tidak menunjukan gerakan pernapasan terus-menerus dan mungkin
tidak memiliki kendali otot yang menggerakan spirakel. Namun, serangga lain memanfaatkan
kontraksi ototbperut serta kontraksi dan relaksasi spirakel yang terkoordinasi untuk
menghasilkan pola pertukaran gas siklikal dan untuk mengurangi hilangnya air ke atmosfer.
Bentuk paling ekstrem dari pola-pola ini disebuy siklus pertukaran gas diskontinyu.
Hewan-hewan arthropoda, seperti serangga memiliki sistem pernapasan yang lebih
sederhana. Serangga memiliki organ pernapasan berupa trakea. Apa itu trakea? Trakea adalah
pembuluh-pembuluh halus berbentuk tabung yang bercabang dan memenuhi seluruh bagian
tubuh serangga. Dinding trakea tersusun dari zat kitin. Trakea terhubung dengan lubang-
lubang kecil bernama stigma atau spirakel yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
udara.
Stigma terletak berpasangan di sisi bagian kanan dan kiri setiap segmen tubuh serangga.
Namun, tidak semua serangga memiliki stigma di setiap segmen tubuhnya (hanya beberapa
bagian segmen saja). Stigma memiliki bulu-bulu yang berfungsi untuk menyaring debu dan
kotoran. Stigma juga dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup (valve) yang
diatur oleh otot. Umumnya, stigma akan terbuka saat serangga terbang dan tertutup saat
sedang beristirahat.
Kalau kamu perhatikan gambar di atas, serangga juga punya kantong udara, ya. Kantong
udara ini terbentuk dari trakea dan berfungsi untuk menjaga persediaan udara. Terutama bagi
organ-organ yang banyak membutuhkan oksigen.
Trakeolus adalah cabang-cabang trakea yang bentuknya kompleks dan tipis. Trakeolus
berhubungan langsung dengan sel-sel jaringan tubuh dan tidak dilapisi oleh zat kitin.
Trakeolus ini berisi udara dan juga cairan. Di trakeolus, terjadi proses difusi antara gas O2
dengan CO2. Nah, cairan tadi berguna untuk membasahi trakeolus agar proses difusi O2
berjalan lancar. Oleh karena itu, pada serangga, oksigen tidak diedarkan melalui darah,
melainkan sistem trakea.