Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BIOLOGI

NAMA : Akhmad Muzammil Tazkir


KELAS : XI MIA
ALUR PERNAFASAN BURUNG MERPATI

Alur pernafasan Burung Merpati terdiri : Trakea, servikal(kantong udara


di leher), korakoid/interklavikular(diantara tulang selangka), toraks
anterior(di dada depan), toraks posterior(di belakang), abdominal (di
perut), paru-paru.

Burung memiliki dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal


paruh sebelah atas (lubang hidung luar) dan langit-langit rongga mulut
(lubang hidung dalam). Saluran utama pernapasan (trakea) burung
berupa pipa yang tersusun dari tulang rawan berbentuk cincin yang
diselimuti otot-otot polos. Di bagian bawah trakea terdapat siring yang
berfungsi untuk menimbulkan suara.

Paru-paru burung terdiri dari bronkus primer, bronkus sekunder, dan


parabronkus. Bronkus primer merupakan saluran percabangan dari
trakea. Percabangan ini membagi bronkus primer menjadi dua, yaitu
bronkus kiri dan kanan. Kemudian, bronkus primer bercabang lagi
menjadi bronkus sekunder (mesobronkus). Paru-paru burung tidak
memiliki alveolus, tetapi digantikan oleh pembuluh udara (parabronkus).
Nah, parabronkus ini berhubungan dengan pembuluh darah kapiler,
sehingga dapat terjadi proses pertukaran gas secara difusi. Paru-paru
burung berhubungan dengan kantong udara. Kantong udara berjumlah
sembilan. Dua kantong udara terletak di leher, satu di antartulang
selangka, dua di rongga dada bagian depan, dua di rongga dada bagian
belakang, dan dua di perut. Kantong udara memiliki beberapa fungsi,
yaitu:

1) Membantu pernapasan saat terbang karena menyimpan banyak


cadangan oksigen.

2) Memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.

3) Mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas


badan secara berlebihan.

4) Mengatur massa jenis tubuh dengan memperbesar atau memperkecil


kantong udara.

MEKANISME PERNAFASAN BURUNG MERPATI

Pada waktu istirahat, fase inspirasi (penarikan napas) terjadi ketika


tulang rusuk bergerak ke bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang. Paru-paru yang mengembang menyebabkan
udara dapat masuk. Kemudian, udara yang kaya oksigen sebagian
diserap oleh paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Sementara itu,
sebagian lagi dialirkan menuju kantong udara bagian belakang. Nah,
udara yang sudah ada di kantong udara bagian belakang mengalir lagi ke
paru-paru dan menuju kantong udara bagian depan. Di sana, udara
sudah tidak banyak mengandung oksigen.

Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi ketika tulang rusuk kembali ke


posisi semula, rongga dada mengecil, dan paru-paru mengempis.
Akibatnya, udara dari kantong udara masuk ke paru-paru. Di sana, juga
berlangsung proses pertukaran gas O2 dengan CO2 secara difusi. Udara
yang mengandung CO2 akan dikeluarkan melalui paru-paru, menuju
trakea, dan berakhir melewati hidung.

Pada waktu terbang, pernapasan burung dibantu oleh kantong-kantong


udara. Hal ini karena saat mengepakkan sayap, gerakan otot sayap
menekan paru-paru, sehingga menghambat masuknya udara. Akibatnya,
burung tidak dapat bernapas dengan baik.
Ketika sayap diangkat ke atas, terjadilah fase inspirasi. Kantong udara
bagian ketiak mengembang, sedangkan kantong udara di antartulang
korakoid terjepit. Udara luar kemudian masuk ke kantong udara di ketiak
dan mengalir masuk ke kantong udara di perut (abdominal). Sebagian
kecil udara akan dialirkan ke paru-paru dan kantong udara yang lain.
Selanjutnya, kantong-kantong udara tersebut kemudian mengempis dan
udara akan masuk ke paru-paru untuk proses difusi.

Ketika sayap diturunkan, dimulailah fase ekspirasi. Kantong udara bagian


ketiak terjepit, sedangkan kantong udara di antartulang korakoid
mengembang. Oleh karena kantong udara di ketiak terjepit, maka udara
yang sebelumnya ada di sana mengalir ke paru-paru. Di sana terjadi
proses pertukaran gas. Nah, udara dari paru-paru kemudian mengisi
kantong udara bagian dada, sehingga kantong udara di dada
mengembang. Selanjutnya, udara kotor dialirkan keluar melalui bronkus,
trakea, lalu ke hidung.

Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung harus


mengepakkan sayapnya, agar memperoleh lebih banyak oksigen. Udara
yang dihirup dari luar, sebagian kecil tetap berada di paru-paru dan
sebagian besar akan diteruskan ke kantong udara sebagai cadangan.
Sementara itu, udara di kantong udara hanya dimanfaatkan saat oksigen
di paru-paru telah berkurang, yaitu saat burung sedang terbang.

ALAT PERNAFASAN BURUNG MERPATI


1. Lubang Hidung
Lubang hidung adalah lubang yang terdapat pada pangkal paruh
dimana berfungsi masuknya udara kedalam paru-paru.
2. Trakea
Merupakan pipa yang tersusun oleh tulang rawan yang berbentuk
cincin, yang membawa udara menuju paru-paru. Dibagian pangkal
Trakea terdapat cabang yang disebut Bifurkatiotrahea, dibagian
terdapat syrinx yaitu pita suara burung.
3. Cervical Air Sac
Kantung udara yang berada dibelakang tengkuk, fungsinya adalah
untuk menahan udara keluar sewaktu burung terbang.
4. Interclavicular Air Sac
Kantung udara yang pertama menerima udara setelah trakea.
5. Anterior Thoracic Air Sac
Kantung udara bagian depan yang menerima udara setelah
Interclavicular.
6. Pasterior Thoracic Air Sac
Kantung udara bagian belakang yang menerima udara setelah
Interclavicular.
7. Parabronchi
Parabronchi adalah bagian dari paru-paru, dimana berfungsi
dalam pertukaran gas/udara tetap di dalam paru-paru.
8. Lung / Paru-paru
Paru-paru fungsinya adalah memberikan tempat peredaran udara
dan pertukaran gas sewaktu inspirasi dan ekspirasi.
9. Mesobronchus
Saluran halus yang menghubungkan udara murni masuk menuju
Abdominal Air Sac.
10.Recurrent bronchus
Recurrent bronchus adalah saluran pipa untuk perulangan.
11.Abdominal Air Sac
Kantung udara dimana paling banyak menerima udara
murni/bersih.

ALUR PERNAFASAN BELALANG

Belalang memiliki organ pernapasan berupa trakea. Dinding trakea


tersusun dari zat kitin. Trakea terhubung dengan lubang-lubang kecil
bernama stigma atau spirakel yang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya udara. Stigma terletak berpasangan di sisi bagian kanan dan
kiri setiap segmen tubuh belalang. Namun, tidak semua belalang
memiliki stigma di setiap segmen tubuhnya (hanya beberapa bagian
segmen saja). Stigma memiliki bulu-bulu yang berfungsi untuk
menyaring debu dan kotoran. Stigma juga dapat terbuka dan tertutup
karena adanya katup-katup (valve) yang diatur oleh otot. Umumnya,
stigma akan terbuka saat serangga terbang dan tertutup saat sedang
beristirahat. Trakeolus adalah cabang-cabang trakea yang bentuknya
kompleks dan tipis. Trakeolus berhubungan langsung dengan sel-sel
jaringan tubuh dan tidak dilapisi oleh zat kitin. Trakeolus ini berisi udara
dan juga cairan. Di trakeolus, terjadi proses difusi antara gas O 2 dengan
CO2. Nah, cairan tadi berguna untuk membasahi trakeolus agar proses
difusi O2 berjalan lancar. Oleh karena itu, pada belalang, oksigen tidak
diedarkan melalui darah, melainkan sistem trakea.

MEKANISME PERNAFASAN BELALANG


Mekanisme pernapasan belalang berukuran besar diatur oleh gerakan
otot perut (abdomen), sedangkan pernapasan belalang berukuran kecil
dapat berjalan tanpa adanya gerakan tersebut. Gerakan otot ini
berfungsi untuk mengatur dan menjaga jumlah udara yang masuk ke
dalam tubuh.

Ketika otot katup stigma berelaksasi, stigma akan terbuka dan udara
akan masuk melalui empat pasang stigma tubuh bagian depan. Proses ini
bisa kita sebut sebagai awal fase inspirasi. Udara yang mengandung
oksigen kemudian bergerak menuju trakea, lalu dialirkan ke trakeolus. Di
sana, udara mengalami proses difusi dan pertukaran gas dari O 2 menjadi
CO2.

Gerakan otot perut (abdomen) yang seperti memompa (kontraksi-


relaksasi) akan membantu mengatur aliran udara di dalam tubuh. Jika
abdomen berelaksasi, maka trakea akan berukuran normal. Hal ini
menyebabkan tekanan udara di dalam tubuh belalang lebih kecil
dibandingkan dengan tekanan udara di luar. Akibatnya, oksigen akan
diserap masuk ke dalam trakea. Sebaliknya, jika abdomen berkontraksi,
maka trakea akan memipih dan udara yang mengandung karbon
dioksida dalam tubuh akan dikeluarkan. Udara kotor ini akan keluar
melalui enam pasang stigma tubuh bagian belakang. Otot katup stigma
akan berkontraksi dan stigma akan tertutup (berakhirnya fase ekspirasi).

 Otot-otot yang menggerakkan sayap akan membuat kantong udara


mengembang dan mengempis untuk menjaga ketersediaan udara saat
terbang. Oh iya, ada satu fakta menarik terkait belalang. Oleh karena
saluran pernapasan serangga terletak di bagian tubuhnya, memotong
bagian kepala belalang tidak akan membuat mereka langsung mati.
Proses pernapasan masih tetap berjalan. Namun, lama-kelamaan,
mereka juga akan mati karena kelaparan atau kehausan.

ALAT PERNAFASAN BELALANG 


Trakea adalah pembuluh – pembuluh halus yang bercabang dan
memenuhi seluruh bagian tubuh serangga kemudian bermuara pada
stigma.

Stigma ialah lubang (corong) yang terletak di sisi tubuh bagian kanan kiri.
Stigma berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara. Oksigen tidak
diedarkan melalui darah tetapi diedarkan melalui sistem trakea.

Anda mungkin juga menyukai