Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi Genetik dan Evolusi


DEFINISI GENETIK
Genetik secara istilah berasal dari kata Latin yaitu genos yang memiliki arti asal
usu,melahirkan.Secara umum Genetik adalah cabang biologi yang mempelajari
pewarisan sifat gen pada organismemaupun suborganisme. Adapun genetic menurut
para ahli yakni ;

1. Genetic adalah cabang biologi yang mengacu kepada study tentang gen
(brown,1989)
2. Genetik adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencakup struktur dan
fungsi gen, serta cara pewarisan gen-gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya(Russel,1992)
3. Genetika mempelajari tentang gen. Gen adalah konsep dasar yang akan
digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan secara umum pada saat ini
dan masa yang akan datang(Venville,2002)
4. Genetik dartikan sebagai ilmu cabang biologi yang mengkaji materi genetic
tentang struktu, reproduksi, kerjanya(ekspresi), perubahan dan
rekombinasinya, keberadaannya dalam populasi, serta
perekayasaannya(Corebima,2010)

DEFINISI EVOLUSI

Evolusi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya ”membuka
gulungan” atau ”membuka lapisan”. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa
inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap. evolusi
adalah perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan
perlahan-lahan. Pada intinya, evolusi adalah perubahan dari masa ke masa. Ada
berbagai macam evolusi, seperti evolusi tumbuhan, evolusi hewan, dan sebagainya. 

Evolusi pada hewan misalnya terjadi pada kuda yang ternyata dahulu memiliki
jari kaki, sama seperti manusia. Namun karena evolusinya, kuda tidak lagi memiliki jari
dan hanya menyisakan satu jari tengah besar pada masing-masing kakinya.Saat tulang-
tulang, fosil, dan pembuluh darah kuda diuji, terlihat jejak jari kaki kuda yang dianggap
telah hilang dari waktu ke waktu.
Di dalam biologi, pengertian evolusi juga telah mengalami perkembangan,
menurut Darwinisme: Evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang
sangat panjang (makro evolusi). Dengan berkembangnya genetika molekuler, para
ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensif yang menggabungkan
Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis
modern(modern synthesis). Menurut sintesis modern : evolusi adalah perubahan
frekuensi alel dari suatu populasi persatuan waktu (mikro evolusi )( Iskandar,2008)

B. PEMANFAATAN
Manfaat rekayasa genetik
Penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia, diantaranya menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas
yang lebih baik. Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya
biomass dan biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional.Kemudian
perawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih efektif. Serta
efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia yang relatif lebih
sedikit.
Produk hasil rekayasa genetik
Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa produk, yaitu:
1.Produk farmasi
Pemenuhan kebutuhan produk farmasi tertentu bila dilakukan dengan teknologi
konvensional akan memerlukan bahan dan biaya yang banyak.
Contohnya hormon somatostatin, yaitu hormon pertumbuhan pada manusia. Hormon ini
memerlukan setengah juta otak domba untuk mendapatkan 0,005 gram somatostatin

murni. Sedangkan melalui OHRG, 9 liter produk frementasi bakteri sudah


menghasilkan somatostatin dengan jumlah yang sama.
Teknologi rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin,
dan antibiotik.Selain itu xenotransplantasi, yaitu transplantasi dari hewan ke manusia
juga dilakukan. Kemudian terapi gen sebagai pengobatan penyakit kronis dan beberapa
kelainan makrogenetik.

2. Produk non-pangan
Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan,
perkebunan, dan kehutanan.Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon
pertumbuhan untuk hewan.

3. Produk pangan
Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat,

jagung, kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan sebagainya.
Pangan transgenik pertama yang diperdagangkan adadlah tomat Flav Savr pada tahun
1994. Di Amerika Serikat lebih dari 52 varietas tanaman dari 13 spesies yang berbeda.
Produk-produk pangan yang diolah dari bahan transgenik masih mengandung OHRG di
dalamnya. Artinya proses pengolahan menjadi produk pangan tidak menghilangkan
jejak transgenetik bahan tersebut

Berikut dampak positif dari rekayasa genetik:


• Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama
serta dapat meningkatkan hasil panen.
• Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian
kesehatan.
• Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan
penyakit manusia.
• Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien
diabetes. Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.

Rekayasa genetik tetap memiliki kekurangan, yaitu:


• Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies
alami.
• Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi
alergis yang sudah dapat dibuktikan.
• Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan
rekayasa genetika.
• Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa produk makanan
mempertahankan bahan genetik buatan yang akan menciptakan efek
merugikan pada kesehatan manusia.

Pemanfaatan evolusi
1.. Analisis filogenetik, yang menggunakan prinsip evolusi keturunan bersama, telah
membuktikan kegunaannya:
• Menelusuri gen dari fungsi yang diketahui dan membandingkan bagaimana
mereka terkait dengan gen yang tidak diketahui membantu seseorang untuk
memprediksi fungsi gen yang tidak diketahui, yang merupakan dasar untuk
penemuan obat (Branca, 2002; Eisen dan Wu, 2002; Searls, 2003).
• Analisis filogenetik adalah bagian standar epidemiologi, karena
memungkinkan identifikasi reservoir penyakit dan terkadang pelacakan
penularan penyakit secara bertahap. Misalnya, analisis filogenetik
menegaskan bahwa seorang dokter gigi Florida menginfeksi pasiennya
dengan HIV, bahwa HIV-1 dan HIV-2 ditularkan ke manusia dari simpanse
dan monyet mangabey pada abad kedua puluh, dan, ketika polio sedang
diberantas dari Amerika, bahwa kasus baru tidak datang dari reservoir
tersembunyi (Bull dan Wichman, 2001). Itu digunakan pada tahun 2002 untuk
membantu menghukum seorang pria yang sengaja menginfeksi seseorang
dengan HIV (Vogel, 1998). Prinsip yang sama dapat digunakan untuk
melacak sumber senjata biologis (Cummings dan Relman, 2002).
• Analisis filogenetik untuk melacak keragaman patogen dapat digunakan
untuk memilih vaksin yang sesuai untuk wilayah tertentu (Gaschen et al.
2002).
• Ribotyping adalah teknik untuk mengidentifikasi suatu organisme atau
setidaknya menemukan kerabat terdekatnya yang diketahui dengan
memetakan RNA ribosomnya ke pohon kehidupan. Ini dapat digunakan
bahkan ketika organisme tidak dapat dibiakkan atau dikenali dengan metode
lain. Ribotyping dan metode genotipe lainnya telah digunakan untuk
menemukan agen infeksi penyakit manusia yang sebelumnya tidak diketahui
(Bull dan Wichman, 2001; Relman,1999).
• Analisis filogenetik membantu dalam menentukan lipatan protein, karena
protein yang menyimpang dari nenek moyang yang sama cenderung
mempertahankan lipatannya (Benner, 2001).

2. Evolusi terarah memungkinkan “pemuliaan” molekul atau jalur molekuler untuk


membuat atau meningkatkan produk, termasuk:
• enzim (Arnold, 2001)
• pigmen (Arnold, 2001)
• antibiotik
• rasa
• biopolimer
• strain bakteri untuk menguraikan bahan berbahaya.
• Evolusi terarah juga dapat digunakan untuk mempelajari pelipatan dan fungsi
enzim alami (Taylor et al. 2001).

3. Prinsip-prinsip evolusi seleksi alam, variasi, dan rekombinasi adalah dasar untuk
algoritma genetika, teknik rekayasa yang memiliki banyak aplikasi praktis, termasuk
teknik kedirgantaraan, arsitektur, astrofisika, penambangan data, penemuan dan desain
obat, teknik listrik, keuangan, geofisika, rekayasa material, strategi militer, pengenalan
pola, robotika, penjadwalan, dan rekayasa sistem (Marczyk, 2004).

4. Alat-alat yang dikembangkan untuk ilmu evolusi telah digunakan untuk kegunaan
lain. Sebagai contoh:
• Banyak teknik statistik, termasuk analisis varians dan regresi linier,
dikembangkan oleh ahli biologi evolusi, terutama Ronald Fisher dan Karl
Pearson. Teknik statistik ini memiliki aplikasi yang jauh lebih luas saat ini.
• Teknik analisis filogenetik yang sama yang dikembangkan untuk biologi juga
dapat melacak sejarah salinan banyak naskah (Barbrook et al. 1998; Howe et
al. 2001) dan sejarah bahasa (Dunn et al. 2005).

C.KEBERLANJUTAN GENETIK DAN EVOLUSI


KEBERLANJUTAN GENETIK
Genetik tidak akan bisa terlepas dari kehidupan makhluk hidup. Genetik akan
terus berkelanjutan dari masake masa, itulah sebabnya genetic harus mampu
menjalankan 3 fungsinya yaitu :
1. Menyimpan informasi genetic dan dengan tepat harus meneruskan informasi
tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke generasi.Fungsi ini
merupakan fungsi genotipik yang dilaksanakan melalui replikasi.
2. Mengatur perkembangan fenotipe orgaanisme. Artinya, materi genetic harus
mengarahkan pertumbuhan dan diferensiai organisme mulai dari zigot hingga
indidvidu dewasa. Fungsi ini merupakan fungsi fenotipik yang dilaksanakan
melalui ekspresi gen.
3. genetic sewaktu waktu harus dapat mengalami perubahan sehingga
organisme yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang berubah. Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner yang
dilaksanakan melalui peristiwa mutasi.

KEBERLANJUTAN EVOLUSI
Teori evolusi dibangun berdasarkan beberapa pengamatan dasar. Ia
menjelaskan keberagaman dan hubungan seluruh makhluk hidup. Terdapat variasi
genetic dalam suatu populasi individu. Beberapa individu secara kebetulan memiliki
sifat sifat yang mengizinkan mereka bertahan hidup dan berkembang pesat daripada
yang lainnya. Individu yang bertahan hidup akan lebih berkemungkinan bereproduksi
dan menghasilkan keturunan. Keturunannya tersebut akan mewarisi sifat sifat yang
menguntungkan tersebut.
Evolusi merupakan akibat yang tak terelakan dari pengkopian gen yangtidak
sempurna pada organisme yang bereproduksi selama bermilyar milyar tahun di bawah
tekanan seleksi lingkungan. Hasil dari proses evolusi bukanlah organisme yang
semakin sempurna, melainkan hanya organisme yang mampu bertahan hidup dan
bereproduksi dengan lebih baik dalam lingkungan tertentu. Fosil, kode genetic, dan
distribusi khas kehidupan di bumi memberikan catatan evolusi dan menunjukkan
keberadaan nenek moyang bersama seluruh organisme, baik yang masih hidup
maupun yang telah mati. Biakan kucing, anjing, kuda, dan tumbuhan yang bermacam
macam merupakan contoh evolusi.
Walaupun beberapa kelompok mengajukan keberatannya terhadap teori evolusi,
bukti eksperimen dan pengamatan selama berates-ratus tahuan oleh beribu-ribu
ilmuwan mendukung fakta evolusi. Akibat dari evolusi selama 4 milyar tahun adalah
keanekaragaman makhluk hidup di sekitar kita, dengan skitar 1,75 juta spesies yang
sekarang hidup. Dari hasil pengamatan dan bukti eksperimen inilah evolusi terus
berlanjut sampe masa sekarang dan terus akan berlanjut ke masa yang akan dating.

Anda mungkin juga menyukai