Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Hereditas biasa didefinisikan sebagai Diskusi hereditas yang paling panas dibidang
transmisi genetik dari orang tua pada sosial terjadi pada tahun 1970-an sampai
keturunannya, meski kejadian sesungguhnya 1980-anpada topik IQ dan ras (Mehler,
tidaklah sesederhana itu. Anak pada dasarnya 1996).Salah satu cabang ilmu Biologi yang
tidak mewarisi bentukan fisik seperti tinggi berpengaruh besar setelah ditemukannya
badan, warna kulit ataupun rambut. Anak juga hukum Mendel ialah teori evolusi Darwin.
tidak mewarisi bakat bermusik atau Darwin mengemukakan teorinya pada masa
kecenderungan berbuat kriminal, yang pra-Mendel ketika orang-orang belum
diwarisi anak dari ayah dan ibunya adalah mengenal gen dan kromosom. Meski DNA
genotif mereka. Teori hereditas merupakan sudah berhasil di ekstraksi ketika itu
bahasan filsafat sains yang menarik untuk namun belum diketahui fungsinya, ketika
diperdebatkan karena selain mempengaruhi itu orang masih beranggapan bahwa sifat
perkembang bidang keilmuan biologi modern, hanya diwariskan oleh sperma dan tetua
hereditas juga mempengaruhi bidang sosial. betina tidak menyumbang apapun pada
Artikel ini akan membahas teori hereditas sifat anaknya ataupun sebaliknya.Darwin
Mendel sebagai bagian dari filsafat dalam On the Origin of Species (1859)
perkembangan sains dengan menyatakan dua hal penting dalam teori
membandingkannya pada teori-teori hereditas evolusi yaitu: a) Spesies-spesies yang hidup
pra dan pasca Mendel. Dari hasil analisis dan sekarang berasal dari spesies nenek
kajian pustaka dapat disimpulkan bahwa teori moyangnya di masa lalu; b) perkembangan
hereditas Mendel merupakan revolusi spesies dipengaruhi oleh seleksi alam
paradigma sains jika dibandingkan dengan dan variasi antar populasi. Teori evolusi
pra-Mendel tetapi merupakan evolusi Darwin berhasil meyakinkan sebagian
paradigma sains jika dihubungkan dengan besar ahli biologi bahwa variasi telah
perkembangan teori hereditas pasca-Mendel mengarah pada evolusi hereditas, tetapi
Serangkaian ide filsafat sains tentang evolusi kurang berhasil menyakinkan mereka
atau revolusi paradigma, normal sains, bahwa seleksi alam merupakan
falsifikasi dan tradisi ilmiah penelitian mekanisme utamanya. Darwin
merupakan satu set alat pendeteksi kemajuan tidak menawarkan penjelasan yang tepat
keilmuan sains. Diperlukan pemahaman yang tentang kemunculan spesies baru hingga
memadai terhadap proses sains yang kemudian teori hereditas Mendel yang
berlangsung agar mampu meletakkan sebuah bersifat empiris menutupi kekurangan
konsep pada puzzle ilmu pengetahuan yang teori evolusi Darwin dan ini terjadi pada
ada dan salah satu konsep yang menjadi teori-teori lain yang muncul setelahnya
perdebatan menarik hingga saat ini ialah teori Bonduriansky,
hereditas.
Penemuan hukum hereditas oleh Mendel
(1866) pada perkembangan mempengaruhi
cabang ilmu dan konsep penting dalam
biologi seperti evolusi, perkembangan embrio
makhluk hidup dan biologi molekuler bahkan
bidang sosial.
Berdasarkan fakta tentang peran dan Teori Hereditas Pra-Mendel
pengaruh teori hereditas Mendel diatas maka Filsuf Yunani mempunyai bermacam
pertanyaan yang muncul dan akan dibahas ide tentang hereditas, Theophrastus
pada artikel ini ialah bagaimana posisi teori menyatakan bahwa bunga jantan membuat
hereditas Mendel terhadap paradigma- bunga betina menjadi matang Hipokrates
paradigma pra-Mendelism dan pasca- menduga bahwa “benih” diproduksi oleh
Mendelismapakah merupakan evolusi atau berbagai anggota tubuh dan diwariskan pada
sebuah revolusi dalam paradigma filsafat saat terjadi pembuahan sementara Aristoteles
sains? menyatakan bahwa semen jantan dan betina
bercampur pada saat pembuahan. Aeskhylus
Hereditas pada tahun 458 SM mengajukan ide bahwa
Hereditas ialah genotif yang pejantan adalah orang sebenarnya dan betina
diwariskan dari induk pada keturunannya dan adalah perawat dari bayi yang disemai di
akan membuat keturunan memiliki karakter dalamnya.
seperti induknya. Warna kulit tinggi badan Teori hereditas paling awal yang
warna rambut, bentuk hidung bahkan paling berpengaruh adalah teori
“penyakit warisan” merupakan dampakk dari Preformationyang menyatakan bahwa
penurunan sifat. Hereditas dibawa oleh oleh organisme yang diwariskan akan
gen yang ada dalam DNA masing-masing sel mempertahankan bentuknya dari satu generasi
makhluk hidup dan pada makluk hidup ke generasi berikutnya, organisme tersebut
multiseluler, tubuhnya tersusun atas puluhan merupakan miniatur dari organisme dewasa
sampai trilyunan sel dengan massa DNA yang dan telah terbentuk jauh sebelumnya. Jauh
saling mengkait sebelum penelitian Mendel dengan “faktor
Definisi hereditas sebagai transmisi mendel” yang menjadi faktor penentu
genetik dari orang tua pada keturunannya hereditas, manusia percaya bahwa terdapat
merupakan penyederhanaan yang berlebih proses penurunan sifat dari induk kepada
karena sesungguhnya yang diwariskan oleh keturunannya. Aristoteles (384-323 SM)
anak dari orangtuanya adalah satu set alel dari menyatakan bahwa organisme sederhana
masing-masing orang tua serta mitokondria dapat menjadi kompleks dan sempurna karena
yang terletak di luar nukleus (inti sel), kode peristiwa metafisika, sedang Lamarck
genetik inilah yang memproduksi protein menyatakan bahwa perubahan organisme
kemudian berinteraksi dengan lingkungan dipengaruhi lingkungan bermacam mekanisme
,
untuk membentuk karakter fenotif (Mehler, hereditas.
1996). Istilah hereditas akan mengenalkan diajukan tanpa dikuantifikasi dengan layak
terminologi Gen dan Alel sebagai ekspresi beberapa diantaranya tentang pewarisan
alternatif yang terkait sifat. Setiap individu campuran dan pewarisan sifat dapatan namun
memiliki sepasang alel yang khas dan terkait memvariasikan hewan dan tanaman domestik
dengan tetuanya. Pasangan alel ini dinamakan yang dapat dikembangkan melalui selektif
genotif apabila individu memiliki pasangan artificial.Selanjutnya penemuan “binatang
alel yang samamakan maka individu tersebut kecil” oleh Antoine Van Leeuwenhoek
bergenotipehomozigotdan jika berbeda maka (1632-1723) menjadi dasar dari teori
disebut heterozigot (Campbell, 1999). Jadi “spermis” yang dilanjutkan dengan teori
karakter atau sifat merupakan fenotif dan lainnya yang bertentangan yaitu teori “Ovis”
manusia merupakan karakter yang komplek sedang ide yang kelihatan menyatukan kedua
dari interaksi genotif yang unik dan teori tersebut ialah pangenesis.
lingkungan yang khas.
Pangenesis merupakan sebuah ide ke 17 oleh Kohlreuter yang bertujuan untuk
yang menyatakan bahwa pria dan wanita menghasilkan tanaman yang memiliki lobak
membentuk sebuah “pangen” dalam setiap sebagai umbinya dan kubis di atas tanah dan
organ tubuhnya. Pangen tersebut kemudian penelitian ini tidak berhasil dilakukan; b)
berjalan ke alat kelamin melalui darah. Secara Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan
umum ide ini sama dengan ide awal filsuf ganda pada tumbuhan berbunga
Yunani kuno dan mempengaruhi konsep (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878)
hereditas sampai seratus tahun hingga dan S Nawaschin (1898); c) Percobaan
kemudian Francis Galton melakukan terhadap ribuan persilangan olah Charles
percobaan yang berhasil membatah ide Darwin pada abad ke-19 yang dipublikasi
pangenesis tersebut pada tahun 1870. pada tahun 1896 dengan judul “The variation
Weissmann (1892) mendalilkan “teori of animal and plant under domestication”
plasma nutfah” untuk menjelaskan faktor pada percobaan tersebut Darwin menemukan
hereditas. Menurut Weismann tubuh adanya penurunan tampilan pada generasi
organisme mengandung dua jenis sel yaitu sel hasil perkawinan sekerabat (depresi
somatik dan reproduksi. Sel somatik yang inbreed)dan penguatan penampilan pada
bertanggung jawab membentuk tubuh dan persilangan antar inbreed (heterosis) meski
berbagai jenis organ sedangkan sel reproduksi Darwin tidak mampu memberikan
membentuk sperma dan ovum. Sel somatik penjelasan.; d) Usaha menjelaskan kemiripan
mengandung “somatoplasma” sedang sel oleh Karl Pearson melalui metode regresi
reproduksi mengandung plasma nutfah. yang kemudian menjadi dasar dari teknik
statistik modern.
Plasma nutfah dapat membentuk Perbedaan Mendel dengan teori
somatoplasma tetapi tidak sebaliknya. hereditas klasik ialah Mendel mampu
Berdasarkan percobaan Weismann pada ekor mengamati keseluruhan sifat yang kompleks
tikus yang dipotong pada beberapa generasi, dan menemukan pola pewarisan tersebut sifat
perubahan sel-sel somatik karena lingkungan demi sifat sehingga mudah untuk diikuti
tidak dapat mempengaruh sel-sel reproduksi (Sandler, 2005). Karya Mendel tentang pola
dengan percobaan tersebut Weissmann pewarisan sifat ini dipublikasikan pada tahun
menolak Lamarkisme dan teori Pangenesis. 1966 pada Proceeding of the Brunn Society
Meski teori partikulat Weissmann for Natural History dan baru ditemukan
menghadapi banyak pertentangan tetapi teori kembali 30 tahun setelahnya (tahun 1900).
tersebut menjadi konsep dasar Peristiwa ini menandai era dari
dari pemahaman genetika modern Teori genetika klasi Teori Hereditas Pasca Mendel
HereditasKlasik
Penelitian empiris tentang hereditas Menurut Suriasumantri ada empat
dimulai ketika penelitian Mendel (1822-844) cara memperoleh pengetahuan yaitu pertama
ditemukan kembali oleh Hugo De Vries dan dengan rasio yang dikembangkan oleh
Erich Tshermark secara terpisah pada tahun pendukung rasionalis dan dikenal dengan
1900.Sebenarnya Mendel bukanlah orang nama rasiolisme, kedua ialah pengetahuan
yang pertama kali melakukan percobaan- yang diperoleh berdasarkan pengalaman atau
percobaan persilangan. Sejumlah percobaan empirisme, ketiga ialah pengetahuan yang
yang terdokumentasi telah dilakukan sebelum diperoleh ketika seseorang memikirkan
masa Mendel diantaranya adalah: a) permasalahannya secara penuh dan terfokus
pembuatan Raphanobrassica melalui kemudian secara tiba-tiba menemukan
pesilangan lobak dan kubis pada abad jawaban atas permasalahan tersebut. Hal ini
dinamakan intuitif, sedangkan yang keempat Mendel mengemukakan teorinya dalam
ialah pengetahuan berdasarkan wahyu. hukun Mendel.
Teori hereditas mengalami Perkembangan signifikan teori
perkembangan yang sengit pada dua hereditas terjadi setelah ditemukannya hukum
kelompok yaitu rasionalis dan empiris. Teori Mendel, perbedaan signifikan antara pra-
hereditas sebelum mendel lebih banyak mendel dan pasca-mendel ialah menguatnya
dipengaruhi oeh rasionalis. Penggabungan kajian empiris ketimbang rasionalis semata.
rasionalis dengan sedikir empiris ialah teori Menurut Popper (1968), teori-teori ilmiah
variasi/hereditas Darwin, akan tetapi teori selalu dan hanyalah bersifat hipotesis (dugaan
seleksi alam oleh Darwin memerlukan sementara) dan tidak ada kebenaran terakhir.
penjelasan lebih lanjut yang tidak dapat Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan
dijelaskan oleh Darwin sendiri. Sebagai oleh teori yang lebih tepat, dengan kata lain
bagian dari ketidak sepakatan tentang kebenaran hanyalah sementara, hal ini
kecukupan seleksi alam sebagai faktor dari disebutnya sebagai The Thesis of Futability
variasi, George Romanes menciptakan istilah Perkembangan teori hereditas lebih
neo-darwinisme yang merujuk pada Alfred lanjut pasca Mendel terjadi ketika Walter S
Russel Wallace dan Agust Weisman.Wallace Sutton dan T Boveri secara terpisah
dan Weismann lebih cenderung pada seleksi mengembangkan riset tentang perilaku
alam daripada gagasan Lamarck tentang kromosom dalam pembelahan sel tubuh dan
warisan karakter meskipun dalam Difficulties sel kelamin serta mengemukakan adanya
of Theory Darwin mempertanyakan sendiri keterpautan gen (gen lingkage). Istilah gen
teorinya dengan menyatakan “jika suatu sendiri mula-mula digunakan oleh ahli
spesies memang berasal dari spesies lainnya, genetika Denmark, Johansen pada tahun 1906
mengapa perubahannya sedikit demi sedikit?, sebagai nama bagian dari satuan pewarisan
mengapa kita tidak melihatnya dalam jumlah sifat yang dipostulatkan oleh Mendel.
yang besar bentuk transisi tersebut di mana Menjelang 1940-an,studi genetika
pun?, mengapa alam tidak berada dalam berkembang pesat dan pada saat itu telah
kacau balau tetapi justru kita melihat spesies dipastikan bahwa pembawa faktor-faktor
tersebut dalam bentuk yang sebaik-baiknya? keturunan ialah kromosomdalamsel dan
Karena menurut teori ini , seharusnya ada istilah gen digunakan untuk unit-unit
bentuk peralihan yang besar tetapi kenapa pembawa faktor keturunan dalam kromosom.
kita tidak menemukannya di kerak bumi Pada tahun 1940, dua orang ahli biologi
dalam jumlah tak terhitung dan pada daerah Amerika yaitu Beadle dan Tatumm
peralihan mengapa kita menemukan kondisi mengerjakan riset yang menghasilkan
hidup peralihan, mengapa sekarang kita tidak kesimpulan bahwa produksi suatu enzim
temukan jenis-jenis peralihan dengan ditentukan oleh ada atau tidak adanya gen
kekerabatan yang erat? Sungguh telah lama tertentu dan dalam pekerjaannya tersebut
sesulitan ini membingungkan saya”. mereka mereduksi peristiwa biologi menjadi
Kelemahan teori Darwin ialah tidak peristiwa kimia. Di tahun 1944 tiga orang
menawarkan penjelasan yang tepat tentang ilmuwan lainnya dari Amerika yaitu Avery,
bagaimana spesies baru dapat muncul, seleksi Leod dan Mc. Carty menunjukkan bahwa
alam membutuhkan proses penurunan bakteri melakukan perpindahan faktor
hereditas yang tidak dapat dijelaskan oleh hereditas melalui DNA, dalam penelitian
Darwin tetapi kemudian menjadi terang ketika tersebut mereka mengekstrak sel bakteri yang
gagal mentransformasi sel bakteri lainnya
kecuali jka DNA dalam ekstrak dibiarkan
utuh. Eksperimen Hersey
dan Chase membuktikan hal yang sama polimerase dan DNA ligase menyempurkan
dengan menggunakan pencari jejak radioaktif hasil koreksi dari enzim eksinuklease tersebut.
(radioactive tracers). Misteri yang belum Modrich mengungkapkan bahwa dalam proses
terpecahkan pada periode ini ialah bagaimana replikasi kadangkala terjadi basa berpasangan
struktur DNA sehingga ia mampu bertugas dengan basa yang salah dan kesalahan
sebagai materi genetik. Persoalan ini tersebut kemudian di salin. Menurut hasil
kemudian dijawab oleh Crick dan Watson pengamatan Modrich dua enzim yang disebut
berdasarkan hasil difraksi sinarX DNA oleh Muts dan MutL berperan penting dalam
Wilkins dan Franklin hingga kemudian hari menemukan kesalahan tersebut kemudian
Crick, Watson danWilkin mendapatkan MutH memotong bagian yang dan
hadiah Nobel kedokteran pada tahun 1962 selanjutnya dikoreksi dan diperbaiki
atas penemuan-penemuan di atas. oleh DNA polimerase dan ligase
Definisi gen sendiri telah mengalami Peta Perkembangan Sains Pra-Mendel dan
evolusi sejalan dengan genetika. Pada konsep Pasca-Mendel
Mendelism, suatu gen digambarkan sebagai
unit penurunan sifat yang memiliki ciri-ciri Pengetahuan ilmiah akan terus
tersendiri dan mempengaruhi karakter berubah berbanding lurus dengan
fenotifnya. Sementara itu Morgan dan ditemukannya fakta-fakta baru. Hal ini
koleganya menempatkan gen dalamlokus- karena tujuan sains ialah untuk menggantikan
lokus tertentu di kromosom sedangkan ahli gagasan-gagasan yang ada sehingga progresif
genetika berikutnya menggunakan lokus terhadap kebenaran. Sains kontingen terhadap
sebagai nama lain dari gen. Evolusi lebih dinamika sejarah dan komunitas ilmuwan
lanjut dari gen ialah ia dipandang sebagai sehingga kebenaran ilmiah pun berubah-ubah
suatu daerah urutan nukleotida spesifik di secara revolusioner. Sains merupakan
sepanjang molekul DNA sehingga pada pengetahuan ilmiah, terbentuk bukan hanya
akhirnya ilmuwan menggunakan istilah gen dari akumulasi fenomena alam yang
fungsional sebagai urutan DNA yang sistematik tetapi juga metode dan sikap
mengkode rantai polipeptida atau molekul ilmiah.Perkembangan gagasan sains dapat
RNA (Hartl & Jones, 1998; Campbell, 1999). terjadi dengan dua cara yaitu evolusi atau
Penemuan terbarutentang karakter DNA dan revolusi. Evolusi terjadi jika teori-teori ilmiah
gen oleh Tomas Lindahl, Paul Modrich yang yang telah ada berhasil difalsifikasi teori yang
memperoleh Nobel pada tahun 2015 baru yang lebih dekat kebenarannya,
menunjukkan bahwa molekul DNA meski meskipun demikian teori-teori yang berhasil
rentan mengalami mutasi tetapi memiliki memfasilfikasi teori-teori lama ini tetap
kemampuan untuk memperbaiki dirinya. berpijak pada sebagian dari teori lama
Lindahl menemukan bahwa enzim glikolase tersebut (Popper, 1968).Revolusi menurut
berperan untuk menemukan kecacatan pada Kuhn (1970) berasal dari konsep kunci
sitosin, ketika sitosin kehilangan amino dan “paradigma”. Kegiatan keilmuan dalam satu
berubah menjadi basa urasil enzim glikolase paradigma disebut dengan nama normal sains,
akan mengkoreksinya. Sementara itu Sancar jika sebuah aktivitas keilmuan berada pada
berhasil mengungkapkan “bengkel satu paradigma maka pengetahuan ilmiah
molekuler” namun dalam skenario yang yang dihasilkan tidak lebih dari akumulasi
berbeda, Sancar menemukan bahwa enzim eksplanasi ilmiah pada sebuah normal sains.
eksinuklease mampu mendeteksi kelainan Proses akumulasi ini akan terus berlangsung
pada sel yang rusak akibat sinar ultraviolet hingga ditemukan sebuah anomali yang tidak
selanjutnya DNA dapat dijelaskan secara sainstifik. Akumulasi
dari anomali-anomali akan memunculkan antara kedua induk yang diwariskan ke
krisis pada normal sains dan akan generasi berikutnya (Vapour and Liquid
memunculkan sebuah paradigma baru yang Theory & Partikulat Theory) dan
dapat menjelaskan anomali yang muncul dari pendominasian salah satu karakter orang tua
paradigma normal sains. Proses ini akan terhadap keturunannya (preformation Theory).
menempatkan paradigma-paradigma yang Variasi yang terjadi pada generasi menurut
saling bertentangan ini dalam sebuah pra-Mendel terjadi karena pengaruh
pertarungan paradigma dan ketika paradigma lingkungan (Lamark dan Darwin) yang
baru mendapatkan dukungan dari penelitian- kemudian di wariskan dari generasi ke
penelitian setelahnya maka terjadilah generasi. Variasi yang terjadi pada skala
pergeseran paradigma. individu ini yang akhirnya akan mendorong
Dari uraian tentang perkembangan pada proses evolusi.Penolakan hukum Mendel
pengetahuan ilmiah paradigma teori hereditas oleh pendukung paradigma pra-Mendel
pra-Mendel dan Pasca-Mendel di atas, maka dikarenakan perbedaan gagasan proses
bagaimana posisi hukum Mendel pada peta terjadinya variasi hereditas. Pendukung pra-
pengetahuan pra dan pasca Mendel, apakah Mendel memiliki perbedaan paradigma
hukum Mendel merupakan sebuah evolusi terhadap terjadinya variasi hereditas yang
atau menjadi revolusi dari paradigma- berdampak pada evolusi makhluk hidup yaitu
paradigma pengetahuan tersebut. Menurut akibat pengaruh lingkungan atau karena
Kuhn terdapat dua karakteristik dari substansi faktorgen. Sementara menurut Mendel evolusi
paradigma yaitu paradigma berpotensi akan terjadi bila terdapat mutasi dan menurut
menawarkan unsur tertentu yang baru dan percobaan Morgan, mutasi tidak
akan menarik pengikutnya untuk keluar dari menyebabkan evolusi tetapi memperluas
paradigma sains normal sebelumnya atau terjadinya variasi.
paradigma yang menawarkan persoalan-
Pada kasus Mendelism dan pasca-Mendel
persoalan baru yang masih terbuka dan belum
yang terjadi ialah evolusi,akan tetapi evolusi
terselesaikan. Asumsi Kuhn ini lahir dari
pada paradigma Mendelism dan pasca-
pandangan bahwa obyektifitas sains tidak
Mendelism menurut analisa penulis tidak
bersifat otoritatif dan hanya sebatas a justified
berdasarkan model Popper tetapi lebih pada
final detection.Asumsi Kuhn menjadi
perkembangan evolusi sains menurut Laudan.
landasan bagi paradigma epistimologi yang
Menurut Laudan bisa saja para ilmuwan
mengkritisi keyakinan manusia bahwa sains
bersepakat dan menerima sebuah eksplanasi
merupakan representasi realitas. Epistimologi
ilmiah dan pada saat yang sama mereka
sains menerima teori sains sebagai sebuah
mengalami perbedaan pendapat (disensus)
revolusiatas nama kreasionisme, akibatnya
mengenai kesesuaian teori tertentu pada
akan selalu ada ruang otonomi dalam sains
kriteria tertentu yang membentuk eksplanasi
untuk mencari kebenaran pada pertarungan
ilmiah tersebut atau juga ketidaksepakatan
paradigma dan prediksi hingga saling
terhadap metode yang digunakan untuk
mengisolasi teori yang satu dengan yang
mencapai eksplanasi ilmiah yang lebih baik.
lainnya.
Bahkan menurut Laudan, orang bisa saja tidak
Pada kasus pra-Mendel dan sepakat tentang tujuan dari disiplin keilmuan
Mendelism, yang terjadi adalah revolusi yang mereka miliki sementara pada saat yang
paradigma. Ada perbedaan paradigma antara sama mereka menerima metode dan eksplanasi
Mendel dan Pra-Mendel. Pada pra-Mendel, ilmiah yang sama.
variasi hereditas terjadi akibat percampuran
Pada Fakta-fakta baru yang pada individu dengan Haryad hereditas lebih
ditemukan pasca-Mendel mengakibatkan cenderung pada paradigma Mendelism, soft
hingga saat ini terdapat tiga paradigma heredity lebih cenderung pada pasca-Mendel
dalam memandang variasi hereditas yaitu: a) sedangkan new sintesis heredity merupakan
Hard heredity; b)Soft heredity danc)new paradigma baru yang dianut oleh lindahl,
sintesis of heredity.Ketiga pandangan ini Modrich dan Sancar. Perbedaan ketiga
memfasilitasi gen dan lingkungan sebagai paradigma tersebut dapat dilihat pada gambar
faktor variasi hereditas 1.

Gambar 1. Variasi Paradigma Pasca-Mendel

Sains menurut Laudan memiliki wilayah paradigma secara bertahap. Ketiga ialah
otonom dan teritorium yang berbeda dengan bahwa perkembangan ilmu hanya dapat
pencarian kebenaran. Sains menerangi diputuskan dengan merujuk secara relatif
kebenaran ilmiah dalam perspektifyang pda sebuah tujuan tertentu yang telah
berbeda, sains tidak mengenal kebenaran ditetapkan.
sebagai sebuah dokrin abadi tetapi lebih Penutup
bersifat berkali-kali (continuous) dan Perkembangan sains pada hakikatnya
segalanya pada satu (all at one). Laudan berjalan secara progresif dan berbanding
melihat bahwa setiap ilmuwan memiliki lurus dengan ditemukannya fakta-fakta
kriteria atau patokan keilmuan masing-masing baru. Teori hereditas Mendel (Hk.
terhadap paradigma yang diikutinya dan Mendel) yang kehadirannya mampu
kemudian menjustifikasi keilmuan tersebut merevolusi paradigma teori hereditas pra-
secara bersama-sama dalam sebuah disiplin Mendel. Kehadiran Mendel dengan teori
ilmu tertentu.Karena itu model evolusi hereditasnya selanjutnya menjadi pelengkap
Laudan memiliki tiga jaringan sekaligus yang dan memperjelas dari teori-teori pasca-
berbeda dengan Popper yaitu: pertama, setiap Mendel. Karena itu memandang
level dari model hirarki bersifat terbatas dan perkembangan sains pada teori
tidak mendikte level-level lainnya, meskipun hereditas hanya sebagai sebuah revolusi
terdapat ketidaksepakatan mengenai tujuan- paradigma, tidaklah cukup. Diperlukan
tujuan yang tidak dapat dipecahkan secara model lain yang mampu menggambarkan
rasional, tetapi hal tersebut bukanlah inti dari perkembangan tersebut terutama pada
persoalan dalam perubahan sains. Kedua, periode Mendel ke pasca-Mendel dan
setiap level dari model hierarki bersifat model evolusi Laudan lebih tepat untuk hal
independen antara satu sama lain dan tersebut.
memungkinkan terjadinya perubahan

Anda mungkin juga menyukai