Anda di halaman 1dari 8

AMPHIBIA

Nama : Dwi Darmayanti

NIM : 150341601390

KLASIFIKASI AMPHIBIA

SPES GAMBAR DESKRIPSI


IME
N
Order Gymnophiona (Apoda): tidak mempunyai kaki sehingga
Caecilians disebut Apoda.
Tubuh menyerupai cacing (gilig),
bersegmen, tidak bertungkai, dan
ekor mereduksi.
mempunyai kulit yang kompak,
mata tereduksi, tertutup oleh kulit
atau tulang, retina pada beberapa
spesies berfungsi sebagai
fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat
Anatomi tubuh
tentakel yang fungsinya sebagai
organ sensory.
menunjukkan 2 bentuk dalam
daur hidupnya. Pada fase larva
hidup dalam air dan bernafas
dengan insang. Pada fase dewasa
insang mengalami reduksi, dan
biasanya ditemukan di dalam
tanah atau di lingkungan akuatik.
Anatomi tengkorak Fertilisasi pada Caecilia terjadi
secara internal. (Webb et.al, 1981)
ORDO CAUDATA (URODELA) SALAMANDER RAKSASA
Cryptobranchidae CINA (Andrias Davidianus)
memiliki kepala besar,
mata kecil dan kulit yang gelap
dan berkerut-kerut.
hidup di aliran air dingin di
pegunungan dan suka hidup di
gua.
memakan serangga, kodok dan
ikan.
Fungsi mata pada salamander
raksasa ini tidak terlalu baik,
sehingga ia bergantung pada
nodus sensoris khusus yang
terletak pada dahinya untuk
mendeteksi setiap pergerakan
yang ada

Anatomi tubuh salamander


Plethodontidae SALAMANDER PUNGGUNG
MERAH
(Plethodoncinereus)
salamander hutan kecil.
mendiami lereng berhutan di
Amerika Utara sisi timur yaitu ke
barat hingga Missouri selatan
hingga Carolina Utara dan utara
dari Quebec bagian selatan dan
Provinsi Maritimes di Kanada
hingga Minnesota.
Salamandridae SALAMANDER PUTIH
MEKSIKO
(Ambystoma mexicanum)
ukuran tubuhnya kecil, panjang
antara 10-20 cm dari mulut
hingga ujung ekor
mempunyai bentuk seperti larva
katak,
kepala membulat
matanya kecil
ekor nampak pipih, ujung
meruncing,
jari-jari kakinya pendek.
Terdapat insang nampak besar
membentuk sirip, berambut.
Warna dasar tubuhnya putih,
terdapat seperti bitir-butir pasir
berwarna coklat di bagian atas
kepala ke belakang sampai tubuh.
Habitat:Danau dataran tinggi.
Hutan Tersebar di Amerika Utara
Hynobiidae SALAMANDER ABE
(Hynobius abe)
Habitat alaminya adalah hutan,
rawa-rawa dan sumber air.
Salamander Abe kini berstatus
kritis akibat dari hilangnya habitat
salamander ini.
Ambystomatidae MOLE SALAMANDER
(Ambystoma tigrinum)
salamander endemik di Amerika
Utara,
genus hanya dalam
Ambystomatidae keluarga.

Ordo anura ( salientia) BANGKONG SERASAH


Megophryidae (Leptobrachiumhasseltii)
bertubuh sedang, antara 50-70
mm.
Jantan umumnya lebih kecil
daripada yang betina.
Gendut pendek dengan kepala
bulat dan besar, lebih besar
daripada tubuhnya
mata besar dan melotot.
Dorsal (bagian punggung)
berwarna coklat abu-abu kebiruan
atau keunguan (fase gelap), atau
keemasan (fase terang).
Terdapat bercak-bercak bulat telur
berwarna gelap yang terletak
simetris, tepi luar bercak
berwarna keemasan.
Iris berwarna gelap kehitaman.
Ventral (sisi bawah tubuh) abu-
abu hingga kehitaman di perut,
berbintik-bintik putih.
Tangan dan kaki bercoret-coret
gelap.
Selaput renang hanya terdapat di
kaki, pendek.
Katak ini menyebar terbatas
hanya di Jawa, Madura, Bali
hingga Kangean.

Bombinatoridae KATAK KEPALA-PIPIH


KALIMANTAN
(Barbourula kalimantanensis)
berukuran sedang; jantan dengan
panjang tubuh 68 mm dan betina
77 mm.
Kepalanya memipih datar, dengan
moncong yang lebar membundar.
Tungkai depan dan belakang
dengan selaput renang penuh
hingga ke ujung-ujung jarinya
yang sedikit membenjol.
Jari-jari yang ketiga dan keempat
di kaki sama panjang,
sebagaimana pula jari-jari kedua
dan ketiga di tangan.
Sisi luar jari tangan dengan sibir

Anatomi anura kulit sempit.


Demikian pula di sepanjang sisi
tubuh dan tungkai belakang.
Punggungnya dengan kulit yang
berbingkul-bingkul atau berbintil
runcing, kecoklatan atau
kehitaman.
Gendang telinga (timpanum) tidak
nampak.
Katak ini menyebar terbatas
(endemik) hanya di sekitar Nanga
Pinoh, Kalimantan Barat.

Fase berudu anura


Fejervarya KODOK SAWAH
(Fejervaryacancrivora)
bertubuh kecil sampai agak besar,
gempal, dengan kaki yang kuat
dan paha yang berotot besar.
Hewan jantan dewasa sekitar 60
mm dan betina dewasa sekitar 70-
80 mm; namun yang terbesar bisa
sampai dengan 120 mm dari
moncong ke anus.
Spesimen yang kecil agak sukar
dibedakan dari kodok tegalan.
Punggung berwarna lumpur
kecoklatan, dengan bercak-bercak
gelap tidak simetris.
Terkadang terdapat warna hijau
lumut terang pada spesimen-
spesimen yang besar.
Sisi tubuh dan lipatan paha
dengan bercak-bercak hitam.
Tangan dan kaki kerap
bercoreng-coreng.
Bibir berbelang hitam.
Katak ini menyebar luas mulai
dari Indochina, Hainan,
Semenanjung Malaya sampai ke
Filipina, Borneo, Sulawesi, dan
Nusa Tenggara. Kodok ini juga
terintroduksi ke Papua.

Bufonidae BANGKONG SUNGAI


(Bufo asper)
Kodok buduk yang besar, tidak
gendut dan agak ramping. Sering
dengan bintil-bintil kasar dan
benjol-benjol besar (asper, bahasa
Latin = kasar, berduri).
Jantan berukuran (dari moncong
ke anus) 70-100 mm, betina 95-
120 mm.
Punggung berwarna coklat tua
kusam, keabu-abuan atau
kehitaman.
Sisi bawah berbintik hitam.
Jantan biasanya dengan kulit dagu
yang kehitaman.
Selaput renang sampai ke ujung
jari kaki.
Bangkong yang sering ditemui di
dekat sungai, di bebatuan sampai
ke tebing-tebing di bagian atas.
Terkadang didapati pula di
ranting semak belukar yang
rendah.
Aktif di waktu malam (nokturnal),
kodok ini di siang hari
bersembunyi di balik bebatuan;
kadang-kadang berendam
berkelompok dalam air yang
tersembunyi.

Microhylidae, BELENTUNG (Kaloulabaleata)


bertubuh kecil sedang, bulat (licin
dengan kaki-kaki yang pendek.
Hewan jantan dewasa dengan
panjang tubuh dari moncong
sampai sekitar 60 mm, yang
betina lebih besar sedikit hingga
65-66 mm.
Kepala melebar, dengan moncong
yang pendek.
Timpanum (gendang telinga)
tersembunyi di bawah kulit.
Jari tangan panjang dan memipih
datar di muka, serupa spatula,
membentuk hurut T sempit.
Ujung jari kaki menumpul.
Selaput renang di kaki
panjangnya hanya sekitar
sepertiga jari, mencapai bintil
subartikuler tengah di bawah jari
kaki keempat.

Anda mungkin juga menyukai