Anda di halaman 1dari 7

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2020

Biologi
Bioteknologi

Buat pemahamanmu lebih mantap!

Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Bioteknologi, ada baiknya


kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.

1. Materi TKA Saintek Biologi – Bioteknologi

2. Biologi – Bioteknologi

3. Bioteknologi – Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern

A. Bioteknologi Konvensional dan Modern


Bioteknologi adalah teknologi dengan menggunakan organisme dan agen-agen biologis

untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, baik berupa barang atau jasa untuk

kepentingan manusia. Dewasa ini, bioteknologi telah berkembang pesat dan modern,

namun cara-cara konvensional masih banyak yang dipertahankan. Berikut ini adalah tabel

perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi
No. Faktor Pembeda Bioteknologi Modern
Konvensional
Sejak ribuan tahun lalu Sejak ditemukan struktur
1. Pelaksanaan
dan fungsi DNA
Peralatan dan
2. metode yang Sederhana Modern
digunakan
Proses kurang steril dan Proses steril dan
3. Proses dan hasil
kualitasnya belum terjamin kualitasnya terjamin

Bioteknologi 1
Menggunakan hasil Menggunakan
produksi mikroorganisme mikroorganisme,
secara langsung makroorganisme, atau
4. Pemanfaatan
bagian-bagiannya untuk
meningkatkan kinerja
genetik organisme
Pembuatan tempe, tapai, Organisme transgenik,
5. Contoh arak, roti, yoghurt, nata de kloning, kultur jaringan, dan
coco, dan keju insulin buatan

B. Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi


Sejak dahulu, mikroorganisme banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat berbagai

macam produk makanan dan minuman. Dewasa ini, mikroorganisme tidak hanya

dimanfaatkan untuk membuat produk makanan dan minuman. Namun, digunakan juga

untuk membuat produk lain yang bermanfaat bagi manusia, seperti vitamin, enzim, obat-

obatan, energi, biopestisida, dan sebagainya. Berikut ini adalah tabel peran mikroorganisme

dalam bioteknologi.

No. Pemanfaatan Produk Mikroorganisme


• Oncom Neurospora crassa
Makanan dan • Tempe Rhizopus stolonifer
1.
minuman • Yoghurt Lactobacillus bulgaricus
• Keju Propionibacterium shermanii
Penicillium notatum,
• Penisilin Penicillium chrysogenum
2. Obat-obatan • Sefalosporin Cephalosporium sp.
• Vaksin Virus polio, campak, bakteri
TBC
Sianobakteri Spirulina, alga
3. Penghasil protein Protein sel tunggal Chlorella, dan jamur Candida
utilis atau Saccharomyces
Corynebacterium glutamicum
• Asam amino
Ashbya gossypii
Penghasil zat • Vitamin
4. Aspergillus niger
organik • Asam sitrat
Saccharomyces fragilis,
• Enzim
Aspergillus niger
5. Pembasmi hama Biopestisida Bacillus thuringiensis
Gas metana Methanobacterium
6. Penghasil energi Gas hidrogen Clostridium butyricum
Bahan bakar alkohol Saccharomyces cerevisiae
Clostridium butyricum
Limbah organik
7. Pengolahan limbah Cladosporium resinae
Limbah minyak bumi
Pseudomonas putida
Bioteknologi 2
Memisahkan bijih dan
8. Pertambangan Thiobacillus ferrooxidans
logam
Aureobasidium pullulans dan
9. Pengolahan plastik Pembuatan bioplastik
Alxaligenes eutrophus

C. Kultur Jaringan
Kultur jaringan yang dilakukan terhadap tumbuhan merupakan cara perbanyakan tanaman

secara vegetatif berdasarkan sifat totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel

tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna. Pada kultur jaringan,

jaringan ditumbuhkan pada media kaya nutrisi dalam kondisi steril hingga tumbuh menjadi

tumbuhan yang lengkap.

Tahapan yang dilakukan dalam kultur jaringan adalah sebagai berikut.

1. Sterilisasi alat, ruangan, dan eksplan.

2. Pembuatan media tumbuh eksplan.

3. Inisiasi (pengambilan eksplan).

4. Multiplikasi (perbanyakan eksplan).

5. Pengakaran (fase pertumbuhan akar pada eksplan).

6. Aklimatisasi plantlet dari kehidupan di laboratorium ke tempat tumbuh yang baru.

Keuntungan dari kultur jaringan antara lain adalah bibit yang dihasilkan seragam, waktu

tanamnya singkat, tidak bergantung pada musim, dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar,

dan sifat genetik tanaman sama dengan induknya sehingga dapat digunakan untuk

melestarikan plasma nutfah.

D. Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika adalah usaha memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan

makhluk hidup baru yang memiliki sifat sesuai dengan keinginan. Rekayasa genetika meliputi

teknik hibridoma (fusi sel), rekombinasi DNA (teknologi plasmid), dan kloning. Rekayasa

genetika dimanfaatkan antara lain untuk terapi gen, pembuatan vaksin baru, dan

pembuatan organisme transgenik.

1. Teknik Hibridoma (Fusi Sel)

Teknik hibridoma (fusi sel) adalah teknik menyatukan dua sel somatik yang berbeda

menjadi satu kesatuan tunggal dan mengandung gen dari kedua sel aslinya. Pada teknik

hibridoma, salah satu dari kedua sel somatik yang digunakan adalah sel kanker. Hal ini

Bioteknologi 3
bertujuan agar sel yang difusikan dapat membelah dengan cepat. Teknik hibridoma

dapat diterapkan dalam pembuatan antibodi monoklonal, pemetaan gen, dan

pembuatan spesies baru. Dalam pelaksanaan teknik hibridoma, dibutuhkan sel wadah,

sel sumber gen, dan zat fusi gen.

a. Sel wadah adalah sel yang memiliki kemampuan membelah dengan cepat, misalnya

sel kanker (myeloma).

b. Sel sumber gen adalah sel dengan sifat yang diinginkan.

c. Zat fusi gen adalah zat-zat yang memicu terjadinya penggabungan sel, seperti medan

listrik, PEG (polietilen glikol), dan DMSO (dimetil sulfoksida).

2. Teknologi Plasmid (Rekombinasi DNA)

Teknologi plasmid (rekombinasi DNA) adalah suatu teknologi menyisipkan gen

tertentu yang dikehendaki ke dalam plasmid bakteri. Plasmid bakteri adalah DNA

sirkuler yang terletak di luar inti sel bakteri. Pada teknologi plasmid, proses pemotongan

dan penyambungan DNA dilakukan secara in vitro. Dalam pelaksanaan teknologi

tersebut, diperlukan sel wadah, gen yang akan disisipkan, enzim pemotong dan

penyambung DNA, serta vektor pembawa gen sisipan.

a. Sel wadah adalah sel yang menerima DNA rekombinan, misalnya Escherichia coli.

b. Gen yang akan disisipkan, misalnya gen insulin yang diperoleh dengan cara

mengambil gen tersebut dari sel pankreas.

c. Enzim pemotong dan penyambung DNA berturut-turut adalah enzim endonuklease

restriksi dan ligase.

d. Vektor pembawa gen sisipan adalah plasmid bakteri. Plasmid bakteri bertugas

membawa DNA rekombinan ke dalam sel wadah, yaitu sel bakteri.

Teknologi plasmid telah diterapkan dalam pembuatan hormon insulin.

3. Kloning

Kloning yang dilakukan pada hewan adalah usaha perbanyakan individu secara vegetatif.

Ada dua macam kloning, yaitu kloning embrio dan kloning transfer inti.

a. Kloning embrio adalah usaha untuk menghasilkan individu baru yang secara genetik

sama dengan dengan kedua induknya, tetapi tanpa perkawinan secara alamiah.

Tujuan dari proses kloning ini adalah untuk mendapatkan hewan yang berkualitas

baik dalam jumlah besar dan dalam waktu yang cepat. Hewan yang biasa dikloning

adalah sapi, domba, dan kelinci. Proses kloning embrio adalah sebagai berikut.

Bioteknologi 4
1.) Ovum dan sperma difertilisasikan secara in vitro.

2.) Terbentuk zigot.

3.) Terbentuk embrio.

4.) Embrio dibagi menjadi beberapa embrio kecil.

5.) Masing-masing embrio ditanam pada beberapa rahim sapi betina.

6.) Lahir anak-anak sapi yang memiliki sifat seperti kedua induk asalnya.

Pada manusia, proses kloning embrio ini disebut dengan teknologi bayi tabung.

Tujuan dari pengembangan teknologi tersebut adalah untuk membantu pasangan

suami-istri yang kesulitan mendapatkan keturunan.

b. Kloning transfer inti adalah proses pemindahan inti dari sel donor ke sel lain agar

diperoleh individu baru dengan sifat yang sama dengan inti sel donor. Kloning ini

bertujuan untuk mendapatkan individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang

sama dalam jumlah besar. Proses ini telah berhasil diterapkan pada domba Dolly.

Diperlukan setidaknya 3 induk pendonor, yaitu induk pendonor ovum (induk I),

pendonor inti sel somatik (induk II), dan pendonor rahim atau induk asuh (induk

III).Tahapan yang dilakukan pada kloning transfer inti adalah sebagai berikut.

1.) Inti ovum dari induk I dirusak menggunakan sinar UV.

2.) Inti ovum diganti dengan inti sel somatik dari induk II yang bersifat diploid.

3.) Ovum diklon hingga tumbuh menjadi morula.

4.) Morula diimplantasikan ke dalam rahim induk III.

5.) Morula ditumbuhkan hingga menjadi anak domba yang siap lahir.

4. Terapi Gen
Terapi gen adalah suatu teknik terapi dengan cara menghilangkan gen-gen mutan yang

dapat menyebabkan penyakit tertentu dan menggantinya dengan gen normal. Tujuan

dari terapi gen adalah menyembuhkan penyakit akibat kelainan genetik. Selain itu, terapi

gen juga bertujuan untuk mengubah DNA seseorang guna memperbaiki gangguan yang

mendasarinya. Terapi gen dapat dilakukan pada sel embrional dan sel somatik, baik

secara in vivo maupun ex vivo. Penyisipan gen pada proses terapi gen ini dapat

menggunakan vektor virus maupun nonvirus. Penyakit yang diharapkan dapat

disembuhkan melalui terapi gen antara lain adalah berbagai jenis kanker, fibrosis sistik,

dan distrofi otot.

Bioteknologi 5
E. Dampak Positif dan Negatif dari Bioteknologi
Bioteknologi telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Namun

di sisi lain, jika pelaksanaannya tidak diawasi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif

yang merugikan manusia. Beberapa dampak negatif bioteknologi antara lain adalah sebagai

berikut.

1. Erosi plasma nutfah

Erosi plasma nutfah dapat terjadi akibat tanaman transgenik lebih dikembangkan

daripada tanaman nontransgenik.

2. Munculnya tanaman supergulma

Tanaman supergulma muncul jika yang dijadikan tanaman transgenik adalah tanaman

yang tahan terhadap herbisida atau hama dan sangat adaptif terhadap lingkungan.

3. Penyebaran bakteri strain secara liar

Penyebaran bakteri strain secara liar dapat membawa kerugian besar dan

membahayakan. Misalnya bakteri pembersih tumpahan minyak yang justru berada di

pengeboran-pengeboran minyak bumi.

4. Terganggunya keseimbangan ekosistem

Terganggunya keseimbangan ekosistem terjadi akibat kematian organisme nontarget

ketika memakan tanaman transgenik yang resisten terhadap pestisida.

5. Kemungkinan diciptakan mikroorganisme patogen jenis baru

Mikroorganisme hasil rekayasa genetik dan bersifat patogen sangat berbahaya jika

terlepas keluar dari laboratorium.

6. Risiko tinggi bagi organisme hasil kloning

Organisme hasil kloning kemungkinan mengalami kelainan, seperti sistem kekebalan

tubuh tidak baik, penuaan dini, kelainan fungsi hati, jantung, dan gangguan darah.

7. Timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat toksik

Protein baru yang berasal dari organisme transgenik kemungkinan dapat menimbulkan

alergi pada sebagian orang, bahkan bisa bersifat toksik.

8. Teknik bayi tabung yang dapat membingungkan status orang tuanya

Jika pembuatannya menggunakan sel sperma dan sel telur yang keduanya diambil dari

bank sel kelamin, akan menimbulkan kebingungan untuk menetapkan status orang tua

bagi si bayi.

9. Penyalahgunaan senjata biologis

Bioteknologi 6
Senjata biologis berupa bakteri atau virus patogen lebih berbahaya jika digunakan dalam

perang. Hal ini dikarenakan organisme-organisme tersebut dapat berkembang biak

secara liar sehingga keberadaannya lebih lestari.

SUPER "Solusi Quipper"


Ingat!

• Melalui proses fermentasi, mikroorganisme dimanfaatkan untuk


membuat berbagai produk yang dibutuhkan manusia.
• Kultur jaringan pada tumbuhan harus dilakukan dalam kondisi steril.
• Kloning embrio akan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat
seperti kedua induknya. Sementara kloning transfer inti akan
menghasilkan keturunan yang memiliki jenis kelamin dan sifat seperti
induk pendonor inti sel.

Bioteknologi 7

Anda mungkin juga menyukai