Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kangkung

Disusun oleh :
Amanda Nur Annafi
XI Harvard

SMA NEGERI 2 SANGATTA UTARA


TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH

Nama Lengkap : Amanda Nur Annafi


Tempat, Tangggal Lahir : Sangata, 13 Desember 2003
NIS/NIM : 1548
Jurusan : IPA
Perguruan Tinggi/ Sekolah : SMA Negeri 2 Sangatta Utara
Email : amndanurannafi14@gmail.com
Nomor Telepon : +62822-8802-6522
Alamat : Jln.Pertamina Km.1 Rt.02 No.70 Sangatta Selatan
Judul Makalah :Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah


yang saya selesaikan adalah benar. Dengan ini saya menyatakan penulisan
makalah dengan judul Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung
telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh ibu guru.

Sangatta, 19 Januari 2021

Yang Memberi Pengesahan, Yang Membuat Pernyataan,

( Rusdariyani, S.Pd ) ( Amanda Nur Annafi)

II
ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan Di Dusun Gunung Tehnik, Kecamatan Sangatta


Selatan Kota Sangatta pada tanggal 16 Januari sampai 23 Januari 2021, bertujuan
untuk mengetahui pengaruh interval waktu pemberian air pada tanaman
kangkung darat. Metode penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu interval waktu pemberian air yang terdiri
dari dua taraf. Taraf 1 Pemberian air satu kali sehari dan taraf 2 pemberian air
dua hari sekali. Setiap perlakuan di ulang 128 kali sebagai kelompok sehingga
terdapat 256 sampel. Parameter yang diamati adalah panjang batang serta
panjang dan lebar daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh
interval waktu pemberian air terhadap pertumbuhan panjang batang serta
panjang dan lebar daun. Waktu pemberian air 2 hari sekali, memberikan hasil
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat dari segi
waktu, tenaga, dan air.

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena dengan rahmat dan
hidayah- Nya telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kangkung dengan tepat waktu. Makalah Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kangkung ini disusun guna memenuhi tugas pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Sangatta Utara.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari susunan, kalimat,
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman- teman dan
guru sangat saya harapkan untuk dapat memperbaiki makalah saya kedepannya.
Akhir kata penulis berharap makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi
pembaca baik untuk menambah pengetahuan maupun sebagai referensi.
Demikian makalah ini saya buat, saya ucapkan terima kasih.

Penulis,

Amanda Nur Annafi

IV
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................... II
ABSTRAK.................................................................................................................................III
KATA PENGANTAR.................................................................................................................IV
DAFTAR ISI..............................................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................2

1.5 Pembatasan Masalah.......................................................................................................3

1.6 Metode Penelitian ...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4

2.1 Pembahasan Teori...........................................................................................................4

a) Morfologi Tumbuhan Kangkung................................................................................4

b) Definisi Pertumbuhan................................................................................................5

c) Perkecambahan (germinasi)......................................................................................5

d) Ekologi Kangkung Darat.............................................................................................6

2.2 Pengajuan Hipotesis.........................................................................................................7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................................8

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................................................8

3.2 Metode dan Rancangan Penelitian..................................................................................8

3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................................8

V
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................................8

3.5 Pengumpulan Data dan Analisis Data..............................................................................9

3.6 Hasil Penelitian.................................................................................................................9

3.7 Pengaruh Waktu Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Kangkung..............................9

BAB IV HASIL PENELITIAN......................................................................................................11


4.1 Pengajuan Hipotesis.........................................................................................................11

4.2 Pandangan Teoritis Tentang Hasil yang Didapat.............................................................11

BAB V PENUTUP.....................................................................................................................12

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................12

5.2 Saran................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

LAMPIRAN/ INSTRUMEN PENELITIAN...................................................................................14

DAFTAR TABEL.......................................................................................................................15

VI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh
baik di daerah tropis. Di Indonesia terdapat dua macam kangkung yang
dibudidayakan secara komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea reptans)
dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Tumbuhan kangkung ini banyak di
tanam oleh petani dengan skala kecil maupun besar untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Pertumbuhan ekonomi masyarakat sangat
ditentukan oleh upaya peningkatan produktikfitas komuditas pertanian.
Komuditas sayuran sangat penting dibudidayakan di Indonesia karena
merupakan komuditas yang memiliki potensi unggul sebagai bahan
makanan dalam memenuhi gizi masyarakat serta meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial
dibanding kangkung air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan ditanam
secara subsisten oleh masyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah,
karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama. Karena
itulah, harga kangkung dipasaran relatif murah dibanding jenis sayuran lain.
Untuk meningkatkan nilai tambah, kita bisa melakukan budidaya kangkung
darat secara organik. Harga kangkung darat organik relatif lebih tinggi.
Kangkung darat ini hanya bisa tumbuh di lahan kering. Ciri - cirinya adalah
batangnya lebih kecil dan berwarna putih kehijauan, daunnya lebih tipis dan
lebih lunak, bila dimasak lebih cepat layu/matang, dan memiliki bunga yang
berwarna putih bersih.
Kebutuhan air untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ada tanaman
yang banyak memerlukan air, cukup/ sedikit air, misalnya kangkung air,
genjer dan selada air memerlukan banyak dan mengalir, tanaman

1
tomat, terung dan cabai memerlukan air yang cukup, tidak tergenang,
sedangkan tanaman kangkung darat dan ubi kayu hanya memerlukan
sedikit air (Pracaya, 2004dalamOktalia 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka telah dilakukan penelitian tentang
pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat terutama proses
pemberian air sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan kangkung darat.
Penelitian ini sangat penting pula untuk meningkatkan produktifitas
tanaman kangkung darat untuk menambah pendapatan ekonomi
masyarakat, maka dari itu perlu dilakukan penelitian Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kangkung Darat Berdasarkan Interval Waktu Pemberian Air.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat dirumuskan masalah: Bagaimana pengaruh waktu pemberian air
terhadap perkembangan dan pertumbuhan kangkung darat (Ipomea Raptan
Pair)?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah: Menjelaskan pengaruh waktu pemberian air terhadap perkembangan
dan pertumbuhan kangkung darat ( Ipomea Raptan Pair).

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada masyrkat
mengenai pengaruh pemberian kadar air, terutama kangkung darat ( Ipomea
Raptan Pair). Agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik
sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

2
1.5 Pembatasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga
agar pembahasan tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan
pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1) Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang serta
panjang dan lebar daun.
2) Faktor yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya pengaruh
interval waktu pemberian air.
3) Jenis tumbuhan yang diamati adalah kangkung.
1.6 Metode Penelitian
Lokasi penelitian di Dusun Gunung Tehnik, Kecamatan Sangatta Selatan
Kota Sangatta pada tanggal 16 Januari sampai 23 Januari 2021. Bagian
rancangan percobaan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 taraf. Setiap polybag ditanami 2-3
buah benih.
P1= Pemberian air satu kali sehari
P2= Pemberian air dua hari sekali

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Teori


a) Morfologi Tumbuhan Kangkung
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), Kangkung diklasifasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulacae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomea Raptan Pair.

Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih


dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang
dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus
tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara
mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung
air. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar
akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama
batangnya akan merayap (menjalar).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan
di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya

4
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis
kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk
“terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi
tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung
berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung
darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara
generative.
b) Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh adanya
pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran
sel (pertambahan ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif, yaitu
dapat diukur menggunakan alat Auksanometer. Pertumbuhan tumbuhan
berlangsung sepanjang hidupnya.
c) Perkecambahan ( Germinasi )
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji).
Perubahan embrio saat perkecambahan umumnya adalah radikula
tumbuh dan berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua
macam tipe perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.

5
a. Perkecambahan Hipogeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah.
b. Perkecambahan Epigeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang
menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah.
Kotiledon berada di atas tanah.
Proses germinasi di mulai ketika biji menyerap air (imbibisi). Air
menyebabkan pecahnya lapisan luar biji dan mendorong hormon & enzim
aktif bekerja. Enzim akan mengambil oksigen untuk metabolisme sel,
sehingga berlangsung proses oksidasi makanan dalam endosperm
(kotiledon) biji hasil pertumbuhan biji.
d) Ekologi Kangkung Darat
a. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan
tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan
tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan
di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung
pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung
dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat
sinar matahari yang cukup.
Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan
tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam
di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas

6
sehingga disukai konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian
tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara
turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu
panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
b. Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang,
karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air
membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung
membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang
memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan
air secara baik.
c. Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik
kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat
tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran
tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.

2.2 Pengajuan Hipotesis


1. Ada pengaruh waktu pemberian air  terhadap pertumbuhan kangkung
darat (Ipomea Raptan Pair).

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 sampai 23 Januari 2021, di Dusun
Gunung Tehnik, Kecamatan Sangatta Selatan Kota Sangatta.
3.2 Metode dan Rancangan Penelitian
Lokasi penelitian di Dusun Gunung Tehnik, Kecamatan Sangatta Selatan
Kota Sangatta pada tanggal 16 Januari sampai 23 Januari 2021. Bagian
rancangan percobaan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 taraf. Setiap polybag ditanami 2-3
buah benih.
P1= Pemberian air satu kali sehari
P2= Pemberian air dua hari sekali
3.3 Populasi dan Sampel
Setiap taraf di ulang 128 kali sebagai kelompok sehingga terdapat
256 sampel karena terdiri dari 2 taraf. Parameter yang diamati adalah
panjang batang serta panjang dan lebar daun.
3.4 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa
teknik observasi dan dokumentasi. Yaitu pada teknik observasi dengan
melihat langsung kegiatan sehari-hari dan mencatat secara bersamaan
adanya kejadian tertentu. Dokumentasi juga dilakukan dengan cara
pengambilan gambar dari setiap sampel di setiap harinya yang mengalami
perubahan.

8
3.5 Pengumpulan Data dan Analisis Data
N TANGGAL KEGIATAN
O
1 16 Januari 2021 Mengambil Tanah dan Menanam Benih
Kangkung
2 18 Januari 2021 Kecambah Mulai Tumbuh
3 20 – 23 Januari 2021 Daun Muncul Dengan Batang dan Daun Yang
Selalu Bertambah Panjang
Tabel 3.1 Analisis Data
3.6 Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan mencatat setiap
pertumbuhan pada setiap sampel. Baik pada tanaman kangkung yang disiram
pada satu kali sehari maupun yang disiram dua hari sekali maka didapat hasil
yang tersaji dalam tabel berikut ini:
No Sampel Media Waktu Penyiraman Air Keterangan
1 Kangkung P1 Tanah Satu Kali Sehari Hidup
Humus
2 Kangkung P2 Tanah Dua Hari Sekali Hidup
Humus
Tabel 3.2 Hasil Penelitian
Sampel P1 = Sampel kangkung yang ditanam pada tanah humus dengan
perlakuan waktu penyiraman air satu kali sehari / setiap hari.
Sampel P2 = Sampel kangkung yang ditanam pada tanah humus dengan
perlakuan waktu penyiraman air dua hari sekali.
3.7 Pengaruh Waktu Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Kangkung
Hari Ke
N I II III IV V VI
Sampel Pertumbuhan
o (cm (cm (cm (cm (cm (cm VII
) ) ) ) ) ) (cm)
Panjang Batang - 1 4 7,5 8,5 9 11
Kangkun
1) Panjang Daun - - 0,5 3 3,5 4 5
g P1
Lebar Daun - - - - 0,1 0,2 0,2
10, 11,
Panjang Batang - 2 4,5 9
Kangkun 5 5 13
2)
g P2 Panjang Daun - - 1 3,5 4,5 5 5,5
Lebar Daun - - 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3

9
Tabel 3.3 Hasil Pengamatan
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas perlakuan siram setiap hari dan 2 hari
sekali memberikan hasil yang baik dari berbagai waktu pengamatan
terhadap panjang batang dan daun, tetapi untuk efisiensi waktu
penyiraman 2 hari sekali lebih baik dari pada perlakuan lainya. Hal ini
disebabkan karena pemenuhan kebutuhan air untuk digunakan dalam
pertumbuhan berada dalam keadaan optimum sehingga terjadi
kesinambungan penggunaan dan pengeluaran air yang selanjutnya dapat
merangsang aktifitas bagian tanaman seperti batang akar, dan daun.
Tanaman yang kekurangan air yang tumbuh ditanah dengan tingkatan
air pada pelayuan permanan biasanya akan segar kembali setelah diairi
bila pelayuannya hanya sebentar. Namun daun yang tua mungkin gugur,
daun baru mungkin ukurannya lebih kecil, dan di butuhkan beberapa hari
untuk mencapai fotosintesis daun tingkat sebelum kekurangan air.

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Pengajuan Hipotesis


1. Ada pengaruh waktu pemberian air  terhadap pertumbuhan kangkung
darat (Ipomea Raptan Pair).
4.2 Pandangan Teoritis Tentang Hasil yang Didapat
Dari hasil yang didapat dan dari pengajuan Hipotesis memang benar
bahwa adanya pengaruh waktu pemberian air  terhadap pertumbuhan
kangkung darat (Ipomea Raptan Pair). Yang dimana dengan waktu
penyiraman 2 hari sekali lebih baik dari pada perlakuan lainnya. Hal ini
disebabkan karena pemenuhan kebutuhan air untuk digunakan dalam
pertumbuhan berada dalam keadaan optimum sehingga terjadi
kesinambungan penggunaan dan pengeluaran air.

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
interval waktu pemberian air terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jumlah
daun berat basah dan berat akar dan hasil tanaman kangkung darat. Waktu
pemberian air 2 hari sekali, memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kangkung darat dari segi waktu, tenaga, dan air.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil penulis menyarankan agar:
1. Memperhatikan kebutuhan air, agar kebutuhan air pada tanaman
kangkung dapat selalu terpenuhi sehingga hasil budidaya dapat
memberikan keuntungan yang maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ekyd.blogspot.com/2016/10/pengaruh-pemberian-kadar-air-dan
media.html
https://docplayer.info/32397762-Pertumbuhan-dan-hasil-tanaman-kangkung
darat-waktu-pemberian-air-a-b-s-t-r-a-k.html
https://penelitianilmiah.com/contoh-lembar-pengesahan/
http://istianii.blogspot.com/2018/10/laporan-pertumbuhan-dan
perkembangan.html?m=1
https://mahasiswa.ung.ac.id/613412118/home/2013/12/12/laporan-praktikum
tanaman-kangkung-dengan-perlakuan-urea-phonska-dan-kcl.html
http://yulianaxiiak.blogspot.com/2017/01/laporan-kangkung.html?m=1
http://buahasa.blogspot.com/2015/08/laporan-perkembangan-tumbuhan
biji.html?m=1

13
LAMPIRAN/ INSTRUMEN PENELITIAN

Pengamatan Hari Pertama Pengamatan Hari Kedua

Pengamatan Hari Ketiga Pengamatan Hari Keempat

Pengamatan Hari Kelima Pengamatan Hari Keenam

14
Pengamatan Hari Ketujuh
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Data...........................................................................................................9

Tabel 3.2 Hasil Penelitian.......................................................................................................9

Tabel 3.3 Hasil Pengamatan...................................................................................................9

15

Anda mungkin juga menyukai