Disusun oleh :
Amanda Nur Annafi
XI Harvard
II
ABSTRAK
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena dengan rahmat dan
hidayah- Nya telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kangkung dengan tepat waktu. Makalah Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kangkung ini disusun guna memenuhi tugas pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Sangatta Utara.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari susunan, kalimat,
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman- teman dan
guru sangat saya harapkan untuk dapat memperbaiki makalah saya kedepannya.
Akhir kata penulis berharap makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi
pembaca baik untuk menambah pengetahuan maupun sebagai referensi.
Demikian makalah ini saya buat, saya ucapkan terima kasih.
Penulis,
IV
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................... II
ABSTRAK.................................................................................................................................III
KATA PENGANTAR.................................................................................................................IV
DAFTAR ISI..............................................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4
b) Definisi Pertumbuhan................................................................................................5
c) Perkecambahan (germinasi)......................................................................................5
V
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................................8
BAB V PENUTUP.....................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................12
5.2 Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................15
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1
tomat, terung dan cabai memerlukan air yang cukup, tidak tergenang,
sedangkan tanaman kangkung darat dan ubi kayu hanya memerlukan
sedikit air (Pracaya, 2004dalamOktalia 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka telah dilakukan penelitian tentang
pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat terutama proses
pemberian air sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan kangkung darat.
Penelitian ini sangat penting pula untuk meningkatkan produktifitas
tanaman kangkung darat untuk menambah pendapatan ekonomi
masyarakat, maka dari itu perlu dilakukan penelitian Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kangkung Darat Berdasarkan Interval Waktu Pemberian Air.
2
1.5 Pembatasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga
agar pembahasan tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan
pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1) Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang serta
panjang dan lebar daun.
2) Faktor yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya pengaruh
interval waktu pemberian air.
3) Jenis tumbuhan yang diamati adalah kangkung.
1.6 Metode Penelitian
Lokasi penelitian di Dusun Gunung Tehnik, Kecamatan Sangatta Selatan
Kota Sangatta pada tanggal 16 Januari sampai 23 Januari 2021. Bagian
rancangan percobaan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 taraf. Setiap polybag ditanami 2-3
buah benih.
P1= Pemberian air satu kali sehari
P2= Pemberian air dua hari sekali
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis
kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk
“terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi
tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung
berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung
darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara
generative.
b) Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh adanya
pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran
sel (pertambahan ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif, yaitu
dapat diukur menggunakan alat Auksanometer. Pertumbuhan tumbuhan
berlangsung sepanjang hidupnya.
c) Perkecambahan ( Germinasi )
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji).
Perubahan embrio saat perkecambahan umumnya adalah radikula
tumbuh dan berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua
macam tipe perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.
5
a. Perkecambahan Hipogeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah.
b. Perkecambahan Epigeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang
menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah.
Kotiledon berada di atas tanah.
Proses germinasi di mulai ketika biji menyerap air (imbibisi). Air
menyebabkan pecahnya lapisan luar biji dan mendorong hormon & enzim
aktif bekerja. Enzim akan mengambil oksigen untuk metabolisme sel,
sehingga berlangsung proses oksidasi makanan dalam endosperm
(kotiledon) biji hasil pertumbuhan biji.
d) Ekologi Kangkung Darat
a. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan
tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan
tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan
di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung
pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung
dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat
sinar matahari yang cukup.
Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan
tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam
di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas
6
sehingga disukai konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian
tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara
turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu
panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
b. Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang,
karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air
membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung
membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang
memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan
air secara baik.
c. Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik
kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat
tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran
tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
3.5 Pengumpulan Data dan Analisis Data
N TANGGAL KEGIATAN
O
1 16 Januari 2021 Mengambil Tanah dan Menanam Benih
Kangkung
2 18 Januari 2021 Kecambah Mulai Tumbuh
3 20 – 23 Januari 2021 Daun Muncul Dengan Batang dan Daun Yang
Selalu Bertambah Panjang
Tabel 3.1 Analisis Data
3.6 Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan mencatat setiap
pertumbuhan pada setiap sampel. Baik pada tanaman kangkung yang disiram
pada satu kali sehari maupun yang disiram dua hari sekali maka didapat hasil
yang tersaji dalam tabel berikut ini:
No Sampel Media Waktu Penyiraman Air Keterangan
1 Kangkung P1 Tanah Satu Kali Sehari Hidup
Humus
2 Kangkung P2 Tanah Dua Hari Sekali Hidup
Humus
Tabel 3.2 Hasil Penelitian
Sampel P1 = Sampel kangkung yang ditanam pada tanah humus dengan
perlakuan waktu penyiraman air satu kali sehari / setiap hari.
Sampel P2 = Sampel kangkung yang ditanam pada tanah humus dengan
perlakuan waktu penyiraman air dua hari sekali.
3.7 Pengaruh Waktu Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Kangkung
Hari Ke
N I II III IV V VI
Sampel Pertumbuhan
o (cm (cm (cm (cm (cm (cm VII
) ) ) ) ) ) (cm)
Panjang Batang - 1 4 7,5 8,5 9 11
Kangkun
1) Panjang Daun - - 0,5 3 3,5 4 5
g P1
Lebar Daun - - - - 0,1 0,2 0,2
10, 11,
Panjang Batang - 2 4,5 9
Kangkun 5 5 13
2)
g P2 Panjang Daun - - 1 3,5 4,5 5 5,5
Lebar Daun - - 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3
9
Tabel 3.3 Hasil Pengamatan
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas perlakuan siram setiap hari dan 2 hari
sekali memberikan hasil yang baik dari berbagai waktu pengamatan
terhadap panjang batang dan daun, tetapi untuk efisiensi waktu
penyiraman 2 hari sekali lebih baik dari pada perlakuan lainya. Hal ini
disebabkan karena pemenuhan kebutuhan air untuk digunakan dalam
pertumbuhan berada dalam keadaan optimum sehingga terjadi
kesinambungan penggunaan dan pengeluaran air yang selanjutnya dapat
merangsang aktifitas bagian tanaman seperti batang akar, dan daun.
Tanaman yang kekurangan air yang tumbuh ditanah dengan tingkatan
air pada pelayuan permanan biasanya akan segar kembali setelah diairi
bila pelayuannya hanya sebentar. Namun daun yang tua mungkin gugur,
daun baru mungkin ukurannya lebih kecil, dan di butuhkan beberapa hari
untuk mencapai fotosintesis daun tingkat sebelum kekurangan air.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
interval waktu pemberian air terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jumlah
daun berat basah dan berat akar dan hasil tanaman kangkung darat. Waktu
pemberian air 2 hari sekali, memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kangkung darat dari segi waktu, tenaga, dan air.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil penulis menyarankan agar:
1. Memperhatikan kebutuhan air, agar kebutuhan air pada tanaman
kangkung dapat selalu terpenuhi sehingga hasil budidaya dapat
memberikan keuntungan yang maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ekyd.blogspot.com/2016/10/pengaruh-pemberian-kadar-air-dan
media.html
https://docplayer.info/32397762-Pertumbuhan-dan-hasil-tanaman-kangkung
darat-waktu-pemberian-air-a-b-s-t-r-a-k.html
https://penelitianilmiah.com/contoh-lembar-pengesahan/
http://istianii.blogspot.com/2018/10/laporan-pertumbuhan-dan
perkembangan.html?m=1
https://mahasiswa.ung.ac.id/613412118/home/2013/12/12/laporan-praktikum
tanaman-kangkung-dengan-perlakuan-urea-phonska-dan-kcl.html
http://yulianaxiiak.blogspot.com/2017/01/laporan-kangkung.html?m=1
http://buahasa.blogspot.com/2015/08/laporan-perkembangan-tumbuhan
biji.html?m=1
13
LAMPIRAN/ INSTRUMEN PENELITIAN
14
Pengamatan Hari Ketujuh
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Data...........................................................................................................9
15