Anda di halaman 1dari 3

Senin, 2/11/15

Tugas Bahasa Indonesia


Menulis Teks Tanggapan Kritis secara Mandiri
Pengendara di Bawah Umur
Transportasi merupakan sarana yang tergolong penting bagi masyarakat.
Dengan transportasi, kita dapat dengan cepat sampai ke tujuan. Tak dipungkiri
lagi bahwa banyak masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi. Mulai dari
sepeda motor sampai dengan mobil. Keadaan ini membuat sebagian anak di
bawah umur dapat mengendarai kendaraan pribadinya tersebut. Banyak
penyebab mengapa mereka bisa mengendarainya. Misalnya diajari orang tua,
teman, maupun belajar sendiri. Hal ini pun menyebabkan banyak pelajar di
bawah umur ikut mengendarai kendaraan pribadinya tersebut di jalan raya.
Keadaan ini pasti membawa dampak dan pengaruh pada lalu lintas masyarakat
maupun pelajar itu sendiri.
Di Indonesia, sudah banyak pengendara di bawah umur. Mulai dari
sepeda motor bahkan mobil. Padahal, untuk mendapatkan SIM (Surat Izin
Mengemudi) yang sah dari pemerintah harus memiliki KTP. Dengan kata lain,
mereka harus berumur minimal 17 tahun untuk memiliki KTP dan SIM tersebut.
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa pengendara dibawah umur
merupakan hal yang sah-sah saja. Salah satunya adalah alasan agar anak
tersebut bisa menjadi pribadi yang mandiri, sehingga saat dewasa mereka sudah
berpengalaman dalam mengendarai kendaraan. Selain itu, dengan mengendarai
kendaraan, mereka juga dapat melatih tanggung jawab. Alasan lainnya adalah
pekerjaan orang tua yang padat, sehingga mereka mengizinkan anaknya untuk
mengendarai motor sendiri saat les, sekolah, kerja kelompok, dan lain-lain.
Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. Akan tetapi,
pendapat tersebut hanyalah berdasarkan asumsi masyarakat semata. Apalagi
pendapat tersebut memiliki kemungkinan yang sangat kecil. Ditambah lagi
dengan dampak negatif yang sudah tercermin pada keadaan lalu lintas saat ini.
Ada beberapa alasan yang kuat bahwa pelajar tidak seharusnya mengendarai
kendaraan pribadinya ke jalan raya maupun ke sekolah.
Alasan pertama, secara fisik, kendaraan didesain untuk orang dewasa,
bukan untuk anak-anak. "Sering terlihat ada anak kecil mengendarai motor,
sementara kaki belum bisa menjangkau tanah. Ada juga nyetir mobil, kaki tidak
menjangkau rem dan akhirnya diganjal bantal," kata AKBP Sabilul.
1

Senin, 2/11/15

Alasan kedua, kata AKPB Sabilul adalah faktor kognitif. Kemampuan


yang terbatas sehingga kurang menganalisa dan mengatur strategi. Kebanyakan
orang tua menganggap anak-anaknya mampu berkendara ketika melihat
anaknya berjalan lurus. Padahal yang paling penting dalam berkendara adalah
bagaimana jika ada di tanjakan, atau pada waktu berpapasan dengan kendaraan
lain.
Alasan ketiga adalah faktor emosi. Tingkat emosi yang tidak diimbangi
oleh kemampuan kognitif akan mengakibatkan anak cenderung meledak-ledak.
Serta alasan keempat adalah faktor sosial, dimana kecenderungan anak
berkendara sebelum dewasa biasanya akan mendorongnya belajar melanggar
aturan lalu lintas.
Dari uraian di atas, saya sebagai penanggap setuju bahwa pengendara di
bawah umur seharusnya tidak diperbolehkan berkendara. Hal ini sangat relevan
dengan keselamatan pengendara demi mewujudkan lalu lintas yang aman dan
tertib. Untuk itu, peran orang tua dalam memberikan arahan dan bimbingan
kepada anaknya untuk memikirkan keselamatan mereka saat berkendara
sangatlah penting.

Senin, 2/11/15
Kenapa Anak di Bawah Umur Dilarang Mengemudi?
Laporan Restu Indah | Selasa, 10 September 2013 | 12:13 WIB
suarasurabaya.net - Lantas Polrestabes Surabaya meminta agar para orang tua tidak
memberikan atau mengizinkan anak-anaknya yang masih di bawah umur menggunakan
kendaraan bermotor. AKBP Sabilul Alif Kasatlantas Polrestabes Surabaya menjelaskan
pihaknya sudah melakukan operasi besar-besaran.
"Sebelumnya kami telah melakukan operasi besar-besaran, dari beberapa yang kami
amankan, rata-rata orang tua mencari pembenaran. Kalau tidak diperbolehkan, siapa yang
mengantar anak saya, karena naik angkot susah, dan kalau naik sepeda itu jauh," kata
Kasatlantas pada Suara Surabaya.
Faktor utama, penyebab kenapa anak-anak
dibawa umur berkendara di jalan raya adalah
karena orang tua.
"Faktor yang paling dominan adalah orang tua,
selanjutnya penegakan hukum. Tapi law
enforcement itu pengaruhnya sangat kecil, yang
paling penting orang tuanya, seharusnya jangan
diizinkan," terang AKPB Sabilul.
Ditanya tentang kenapa anak-anak dilarang mengemudi di jalan raya ? AKBP Sabilul
menjelaskan ada empat hal yang paling mempengaruhi.
Yang pertama secara Fisik, kendaraan didesain untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak.
"Sering terlihat ada anak kecil mengendarai motor, sementara kaki belum bisa menjangkau
tanah. Ada juga nyetir mobil, kaki tidak menjangkau rem dan akhirnya diganjal bantal," kata
dia.
Selanjutnya, kata AKPB Sabilul adalah faktor kognitif, kemampuan yang terbatas sehingga
kurang menganalisa dan mengatur strategi. Kebanyakan orang tua menganggap anak-anaknya
mampu berkendara, ketika melihat putranya berjalan lurus. Padahal yang paling penting
dalam berkendara adalah bagaimana jika ada di tanjakan, atau pada waktu berpapasan dengan
kendaraan lain.
Ketiga adalah faktor emosi. Tingkat emosi yang tidak diimbangi kemampuan kognitif akan
mengakibatkan anak cenderung meledak-ledak. Dan yang keempat adalah faktor sosial,
dimana kecenderungannya berkendara sebelum dewasa, biasanya akan mendorong anak,
belajar melanggar aturan lalu lintas.
Anak-anak yang terlibat kecelakaan, kata AKBP Sabilul Alif tetap harus bertanggung jawab
secara hukum. Karena dalam UU, yang disebutkan adalah kata "barangsiapa.." yang berarti
merujuk pada pelaku. Sementara orang tua juga tetap harus bertanggung jawab secara moral
dan hukum.(rst/edy)
Editor: Eddy Prastyo

Anda mungkin juga menyukai