Anda di halaman 1dari 3

PPh Pasal 22/23/26

90 Menit
B

Soal I
PT. Daulat termasuk perusahaan berskala besar di bidang perdagangan umum karena selain
menangani impor dan eskpor, PT. Daulat juga menangani persewaan aktiva lancar maupun aktiva
tetap. Meskipun sejak tahun 1997 harus menghadap kondisi berbagai macam krisis, tetapi untuk
tahun 1999 memperhatikan kegiatan sebagai berikut :

Tanggal 20-03-1999
Melunasi sanksi bunga sebesar Rp. 8.000.000,00 karena untuk bulan Januari s.d. Februari 1999
terlambat membayar bunga pinjaman.

Tanggal 02-04-1999
Membayar bunga atas pinjaman pada Bank NISP sebesar Rp. 20.000.000,00

Tanggal 15-04-1999
Menerima hasil penjualan sebuah mobil Blazer seharga Rp. 165.000.000,00

Tanggal 05-05-1999
Mengimpor beberapa barang elektronik, tanpa API sebagai berikut :
 AC sedang 200 unit @ US $ 2,500
 Computer 200 unit @ US $ 9,000
BM 10% dari harga barang. Biaya lain berupa TBM Rp. 60.000.000,00 Kurs US $ 1 = Rp. 8.700,00

Tanggal 10-06-1999
Menjual ATK dan continuous form untuk komputer kepada Direktorat Jenderal B & C di Jakarta
seharga Rp. 150.000.000,00 dan pada hari itu juga PT. Daulat menerima jasa perbaikan/service
mesin ketik dan komputer sebesar Rp. 30.000.000,00 dari Bendaharawan Direktorat Jenderal B &
C.

Tanggal 12-08-1999
PT. Daulat menerima deviden sebesar Rp. 200.000.000,00 dari PT. ABE dimiliki PT. Daulat
sebanyak 50% dari seluruh saham, yang bernilai Rp. 17.000.000.000,00

Tanggal 13-08-1999
PT. Daulat membangun sebuah kampus untuk Yayasan Pendidikan Bangsa dengan nilai kontrak
sebesar Rp. 3.000.000.000,00. Kontrak ini rampung dalam bulan Desember 1999.

Tanggal 02-09-1999
Dalam rangka membangun Kampus untuk Yayasan Pendidikan Bangsa tersebut oleh PT. Daulat
telah dilakukan pembayaran-pembayaran sebagai berikut :
1) Untuk mengurus perpajakan PT. Daulat telah melunasi Jasa Konsultan Pajak tiap bulan Rp.
1.000.000,00 sejak bulan Agustus 1999
2) Membayar sewa alat-alat berat sebesar 2% dari nilai kontrak.
3) Jasa manajemen Rp. 600.000,00
4) Jasa manajemen hukum 6% dari harga kontrak
5) Jasa teknik 4% dari harga kontrak.

Tanggal 03-09-1999
PT. Daulat menyewakan ruangan yang terletak disebelah ruangan kantornya # karena tidak
pernah digunakan # kepada Badan Sosial Sejahtera yang membina anak-anak jalanan. Badan ini
tidak mencari laba. Luas ruangan 200 m2 dengan harga sewa Rp. 75.000.000/m 2

Pertanyaan :
1. Hitung PPh Pasal 23 yang harus disetor oleh PT. Daulat ke Kas Negara !
2. Hitung PPh Pasal 23 yang harus dipotong dari PT. Daulat !
3. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dipungut dari PT. Daulat !

Soal II
Departemen Agama RI di Jakarta pada bulan Juni 1999 telah melakukan pembayaran-
pembayaran sebagai berikut :

Tanggal 16 Juni 1999


Membeli TV berwarna merk Grunding model mutakhir dengan harga Rp. 3.250.000,00 termasuk
PPN dan PPnBM 20%.

Tanggal 17 Juni 1999


Membayar catering untuk jamuan rapat dinas untuk masa tiga bulan terakhir ini sebesar Rp.
4.000.000,00

Tanggal 18 Juni 1999


Membeli air minum botolan merk Moya dari PT. Moya Jakarta sebesar Rp. 2.500.000,00

Tanggal 19 Juni 1999


Membeli ATK dari Fa. Kirtos seharga Rp. 485.000,00

Tanggal 20 Juni 1999


Membeli mesin tik panjang, untuk membuat daftar gaji merk BROTHER beserta filing cabinet merk
BOSTINCO seharga Rp. 12.100.000,00 termasuk PPN.

Pertanyaan :
1. Hitung PPh Pasal 22 yang harus disetor oleh Bendaharawan Departemen Agama ke Kas
Negara !
2. Kapan Bendaharawan Departemen Agama selambat-lambatnya harus menyetor PPh Pasal 22
ke Kas Negara ?

Soal III
PT. Johnson Indonesia adalah BUT. Meskipun menghadapi bermacam-macam krisis di Indonesia
tetapi hasil kegiatan usahanya dalam tahun 1999 masih mencapai laba bruto Rp.
5.000.000.000,00 dengan biaya mencapai 35%. Atas biaya tersebut masih harus
dimasukkan/diperhitungkan:
a. Penyusutan atas kelompok aktiva sebesar Rp. 4.000.000,00
b. Hasil penjualan promosi yang terlambat dilaporkan Bagian Dinas Luar sebesar Rp.
15.000.000,00

Pertanyaan :
1. Hitung PPh Badan a.n PT. Johnson Indonesia untuk tahun 1999 !
2. Berapa besarnya PPh Pasal 26 ayat (4) yang harus disetor ?
3. Apa yang dapat ditempuh PT. Johnson Indonesia agar ia tidak harus membayar PPh Pasal 26
ayat (4)? Sebutkan syarat-syaratnya!

Anda mungkin juga menyukai