13/11/2013

PENGANTAR MEDIASI

Jakarta/ 11-15 November 2013

Pilihan Dalam Menghadapi

Sengketa

ƒ Menghindar / pasrah
ƒ Negosiasi
ƒ Mediasi
ƒ Arbitrase
ƒ Litigasi
ƒ Memaksakan kehendak

©PMN 2012 2

1
 13/11/2013

Apa itu Mediasi ?

©PMN 2012 3

Definisi Mediasi

Mediasi pada dasarnya merupakan negosiasi

yang mengikutsertakan pihak ketiga yang ahli
dalam cara-cara negosiasi yang efektif dan dapat
membantu para pihak dalam sengketa dengan
mengkoordinasikan kegiatan2, dan agar lebih
efektif dalam bernegosiasi.
[Christopher W. Moore, The Mediation Process (1986)]
©PMN 2012 4

2
 13/11/2013

Karakteristik
Mediasi
• Setiap mediasi memiliki karakteristik:
9 Proses
9 Para pihak yang relevan dan/ atau perwakilannya
9 Pihak ketiga yang imparsial, seorang mediator
9 Berusaha untuk mendapat kesepakatan para pihak
melalui negosiasi
• Dapat juga dipahami sebagai suatu sistem dimana
mediator mengatur proses dan para pihak mengontrol
hasil akhir

©PMN 2012 5

Rute Proses
Mediasi Luar PN

Pihak 1 Ok
Pihak ke-n

Daftar
Ok
Ditolak

Sekretariat

Daftar Mediator
Ditolak

©PMN 2012 6

3
 13/11/2013

Rute Proses
Mediasi Luar PN

Mediator

Kesepakatan Untuk
Mediasi

Para Pihak
• Persetujuan & Pembayaran

Penjadualan
Pertemuan
©PMN 2012 7

Rute Proses
Mediasi Luar PN

Pertemuan
• Problem Scoping Bersama • Kesepakatan
• Persiapan • Ketidaksepakatan
• Problem Difining
• Problem Solving

Pertemuan
Penyelesaian
Awal

©PMN 2012 8

4
 13/11/2013

Variabel Mediasi

• Mediasi merupakan inisiatif para pihak atau

diwajibkan
• Seberapa jauh mediator dapat dipilih
• Kualifikasi mediator
• Independensi dan Ketidakberpihakan
mediator
• Intervensi mediator
©PMN 2012 9

Variabel Mediasi
(lanjutan)

• Terapi atau bimbingan

• Tingkat kerahasiaan proses
• Aturan dan prosedur yang diikuti
• Status dari hasil akhir kesepakatan
• Luka lama diselesaikan dan kepentingan
masa depan diperhitungkan

©PMN 2012 10

5
 13/11/2013

Empat Model
Mediasi
1. Settlement (Kompromi)
– Membimbing para pihak dalam tawar menawar
untuk mencapai titik kompromi
– Mendefinisikan sengketa berdasarkan yang
disampaikan para pihak (keinginan)
– Menentukan posisi titik resistensi para pihak,
dan melalui intervensi secara persuasif sehingga
para pihak bergerak dari posisi tersebut
– Keahlian dan teknik mediasi: sekunder;
Mediator: berstatus tinggi
©PMN 2012 11

Empat Model Mediasi

(Lanjutan 1)

2. Facilitative (Problem solving)

– Membimbing para pihak menegosiasikan
kebutuhan, mentransformasikan keinginan ke
kebutuhan.
– Mendefinisikan sengketa dari kebutuhan
(substantif, prosedur, emosi)
– Menjaga kelangsungan dialog, intervensi proses
– Keahlian dan teknik mediasi: wajib; subyek
perkara: sekunder
©PMN 2012 12

6
 13/11/2013

Empat Model Mediasi

(Lanjutan 2)

Mediator diharapkan tidak menyarankan jalan

keluar atau mengarahkan hasilnya kepada
suatu penyelesaian pada tingkatan yang
wajar atas perselisihan tersebut, tetapi
membantu para pihak untuk mengkaji ulang
situasi secara mendasar dan mendapatkan
kesepakatan mereka sendiri

©PMN 2012 13

Empat Model Mediasi

(Lanjutan 3)
3. Therapeutic (Rekonsiliasi)
– Dimaksudkan lebih kepada perbaikan hubungan
(rekonsiliasi), tidak sekedar settled
– Mendefinisikan sengketa dari segi perilaku, emosi dan
hubungan
– Mendiagnosa penyebab konflik dan menanganinya
berdasarkan aspek psikologis dan emosional; para pihak
yang bertikai mencapai kesepakatan setelah hubungan
diperbaiki
– Keahlian konseling atau subyek terkait dan mediasi:
primer
©PMN 2012 14

7
 13/11/2013

Empat Model Mediasi

(Lanjutan 4)

4. Evaluative (Advisory)
– Mengarahkan tercapainya kesepakatan dengan
memperhatikan hak dan kekuatan para pihak,
tidak jauh dari range keputusan yudikatif
– Mendefinisikan sengketa secara hukum atau
standar industri
– Memberikan informasi tambahan, anjuran,
meyakinkan para pihak
– Keahlian subyek perkara: primer, punya
kualifikasi khusus; teknik mediasi: sekunder
©PMN 2012 15

Empat Model Mediasi

(Lanjutan 5)

Para pihak menghargai mediasi dikarenakan mereka

mendapat kesempatan untuk berbicara, untuk
didengar dan untuk terlibat aktif dalam hasil akhir.
Facilitative merupakan satu-satunya model yang
dapat dipelajari dan diaplikasikan oleh orang dari
berbagai latar belakang profesional yang berbeda,
dan merupakan model yang secara signifikan
mengurangi kemungkinan tuntutan pertanggung-
jawaban pada seorang mediator

©PMN 2012 16

8
 13/11/2013

Tugas Mediator

• Menyiapkan suasana yang kondusif untuk

proses pengambilan keputusan

• Memperbaiki komunikasi

• Fasilitasi negosiasi

• Mendorong tercapainya kesepakatan

©PMN 2012 17

Peran Mediator
Dalam Negosiasi
Salah satu peran yang harus dilakukan oleh
mediator adalah mengarahkan proses dan
meningkatkan kualitas negosiasi pihak-pihak
yang bersengketa sebelum pertemuan
mediasi, pada saat pertemuan mediasi
ataupun pada saat pertemuan terpisah

©PMN 2012 18

9
 13/11/2013

Peran Mediator
Dalam Negosiasi (2)
ƒ Perencanaan dan persiapan untuk
bernegosiasi dalam mediasi.
ƒ Tidak terlalu cepat bereaksi terhadap angka,
detil permasalahan atau syarat pra-kondisi
yang sulit ditarik kembali.
ƒ Mengarahkan para pihak untuk tidak
membahas masalah yang paling sulit terlebih
dahulu atau terlalu lama membahas suatu
masalah dan tidak pindah ke masalah lainnya.
©PMN 2012 19

Peran mediator
dalam negosiasi (3)
ƒ Mendorong kreatifitas dan fleksibilitas dalam
pemecahan masalah dan mencegah pihak
yang bertikai terlalu kaku, berpikiran sempit dan
tidak realistis.
ƒ Mencegah adanya perubahan tawaran pada
saat akhir kesepakatan.
ƒ Menjaga agar para pihak tidak kehilangan
muka dalam proses negosiasi.
ƒ Mengalihkan negosiasi dari positional menjadi
interest based.
©PMN 2012 20

10
 13/11/2013

Kendala Umum Dalam

Mencapai Kesepakatan

ƒ Pihak yang bersikeras / beremosi ?

ƒ Pengambil keputusan yang tidak hadir ?

ƒ Tuntutan yang tidak realistis ?

ƒ Negosiasi yang macet ?

©PMN 2012 21

Pusat Mediasi Nasional

www.pmn.or.id
Gd Adi Puri Wisma Subud,
Jl. RS Fatmawati no. 52, Jakarta 12430
Telp 021 7691 466, 7085 6585

Founding member of Asian Mediation Association

www.asianmediationassociation.org

©PMN 2012 22

11