Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SDM SERTA

HUBUNGAN INDUSTRI INTERNASIONAL DALAM


BISNIS INTERNASIONAL

Oleh Kelompok VII:

ALMIRIWAHIKA (1910005530010)
FAKHRI AL WAFI (1910005530092)
HESTI KUMAIRA (1910005530106)
M ARIF RAHMAT (1910005530070)
NURLIA RIZKI SAWITA (1910005530104)
A.Manajemen keuangan dalam bisnis internasional

Menurut Hamdi Hadi (2016:3) manejemen keuangan international adalah ilmu


dan seni yang merupakan bagian dari ekonomi international yang mempelajari dan
Pengertian menganalisis pengelolaan fungsi POAC (Planing,Organizing,Actuating,Controling)

Adapun beberapa tujuan dari manajemen keuangan dalam bisnis internasional


yaitu:
 Meningkatkan nilai perusahaan melalui perdagangan internasional.
 Membantu manajer keuangan memutuskan yang positif untuk perusahaan dan
tujuan dapat menghindari dampak negatif .
 Membantu manajer keuangan mengantisipasi kejadian dan membuat keputusan
yang menguntungkan .
 Membantu menajer keuangan untuk memperediksi kejadian dan dampak yang
akan terjadi setelah pengambilan keputusan
 Mengetahui siklus ekonomi dunia (tumbuh ,krisi dan recovery)
 Mengetahui moral bangsa(patriot,kapitalis dan birokrat)
B. Isu –isu manajemen keuangan dalam bisnis internasional

Dalam setiap transaksi bisnis, yang melibatkan pembeli dan penjual dari
dua negara, beberapa isu yang akan muncul :

 Mata uang mana yang akan digunakan untuk bertransaksi


 Kapan dan bagaimana cara mengecek kredit
 Bentuk pembayaran apa yang akan dipakai
 Bagaimana mengatur pembiayaan
C. Mengelola resiko nilai tukar

Risiko nilai tukar adalah yang diakibatkan karena adanya perubahan


nilai tukar mata uang asing. Pada umumnya, transaksi-transaksi bisnis yang
berhubungan dengan mata uang asing (valuta asing) biasanya akan
menghadapi masalah perubahan nilai mata uang tersebut.
Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai tukar
 Inflasi
 pertumbuhan ekonomi
 perbedaan tingkat bunga riil
 Perbedaan tingkat bunga nominal
 Independensi bank sentral
 Daya saing negara
 Kebijakan moneter longgar
 Ekspektasi
D. Manajemen modal kerja

secara kuantitatif modal kerja adalah sama dengan jumlah aset


saat ini dikurangi hutang yang ada saat ini. Prakteknya modal kerja
lebih memperhatikan efisiensi dari aset saat ini seperti kas, piutang dan
persediaan.

Dalam proses manajemen kerja para pejabat keuangan harus


mempertimbangkan tiga tujuan perusahaan yaitu:

 Meminimalkan jumlah modal kerja

 Meminimalkan biaya konversi mata uang

 Meminimalkan risiko nilai tukar


E. Sumber- sumber investasi internasional

 Sumber dana yang tersedia

 kredit dari luar negara induk

 saham lokal yang berasal dari pemegang saham lokal perseorangan dan mitra
pautangan.
A.Pengertian MSDM Internasional

Menurut Dowling Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional


adalah penggunaan sumber daya Internasional untuk mencapai tujuan
organisasi tanpa memandang batasan geografis.
Morgan (1986 : 44) mendefinisikan Manajemen SDM Global sebagai
pengaruh yang mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-
akivitas SDM, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi.
Dari kedua pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Manajemen sumberdaya manusia internasional adalah proses mempekerjakan,
mengembangkan dan memberi penghargaan orang di dalam organisasi
internasional atau global. Hal ini melibatkananajemen manusia di seluruh
dunia, tidak hanya manajemen orang-orang ekspatriat/mancanegara saja.
Masalah-masalah MSDM Bagi Perusahaan
Multinasional/Perusahaan Global

Banyak masalah yang dihadapi oleh perusahaan multinasional atau perusahaan global
dikaitkan dengan tanggung jawab departemen SDM.
 Hambatan-hambatan kebudayaan
 Proses-proses Manajemen
 Masalah-masalah Organisasional
untuk mengembangkan pandangan internasional yang seutuhnya, manajer SDM
Internasional haruslah :
 Secara eksplisit mengenal bagaimana cara negara asal mengelola sumber daya manusianya,
yang merupakan fungsi nilai-nilai dan asumsi-asumsi budaya;
 Memahami bahwa suatu cara bukanlah yang lebih baik atau lebih buruk daripada cara
lainnya di seluruh dunia;
 Mengambil tindakan untuk membuat perbedaan-perbedaan kebudayaan dapat dibicarakan
dan karenanya dapat digunakan;
 Mengembangkan suatu keyakinan bahwa cara yang lebih kreatif dan efektif dalam
A. Pengertian hubungan industrial

Pengertian hubungan industrial menurut beberapa ahli :


1. Michael Saloman Hubungan industrial melibatkan sejumlah konsep,
misalnya konsep keadilan dan kenyamanan, kekuatan dan kewenangan,
individualisme dan kolektivitas, hak dan kewajiban, serta integritas dan
kepercayaan.
2. Suwarto (2000) Hubungan industrial diartikan sebagai sistem hubungan
yang terbentuk antara para pelaku proses produksi barang dan/atau jasa.
Jadi, dari pendapat para ahli yang diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
hubungan industri adalah hubungan yang dijalin antara pekerja, pihak yang
mempekerjakannya, dan pemerintah.
RUANG LINGKUP HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Ruang Lingkup Cakupan


2. Ruang Lingkup Fungsi Pemerintah
3. Ruang Lingkup Masalah
4. Ruang Lingkup Peraturan/Perundang-undangan
ketenagakerjaan
Tujuan hubungan industrial

Tujuan Hubungan Industrial adalah mewujudkan Hubungan Industrial yang


hamonis, dinamis, kondusif dan berkeadilan di perusahaan.
Ada tiga hal yang mendukung tercapainya tujuan industri, yaitu :
 Hak dan kewajiban dijamin dan dilaksanakan
 Jika timbul perselisihandapat diselesaikan secara internal/bipartit
 Mogok kerja oleh pekerja serta penutupan perusahaan (lock out) oleh
pengusaha, tidak perlu digunakan tanpa kehendak masing-masing, karena
segala sesuatu yang telah terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
Prinsip- prinsip hubungan industrial

1. pengusaha dan pekerja, demikian pula pemerintah dan masyarakat pada


umumnya, sama-sama memiliki kepentingan atas keberhasilan dan
keberlangsungan perusahaan.
2. perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang.
3. pengusaha dan pekerja memiliki hubungan fungsional dan masing-masing
memiliki fungsi dan tugas yang berbeda dengan pembagian kerja dan tugas.
4. pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan.
5. perlu dipahami pula bahwa tujuan dari pembinaan industri adalah menciptakan
usaha dan ketentraman dalam bekerja agar dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan
6. peningkatan produktivitas perusahaan harus mampu meningkatkan
kesejahteraan bersama, yakni kesejahteraan pengusaha maupun kesejahteraan
pekerja.
Perkembangan hubungan industrial

perkembangan sistem hubungan kerjasama dalam suatu


perekonomian sebagai dasar terbentuknya sistem hubungan industri
Dalam beberapa tahapan, yakni :

1. tahap masyarakat primitif,


2. tahap masyarakat,
3. tahap masyarakat pengrajin,
4. tahap masyarakat industri pertanian,
5. dan tahap pertumbuhan yang berkelanjutan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai