CONTOH
TEKNIK PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN DALAM FISKAL
I. PROFIL Perusahaan
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. A
2. NPWP : xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
3. Alamat : Jl. Surabaya
4. Jenis Usaha / KLU : 21012 - Industri Produk Farmasi
6. Masa / Tahun : 2017
B. Kegiatan Usaha
Perusahaan bergerak dalam bidang usaha memproduksi obat-obatan. Misi PT. A adalah
memastikan bahwa pengguna akhir akan mendapatkan obat berkualitas tinggi yang bersumber dari
bahan-bahan terbaik dan diproses dengan teknologi terbaru dari pasar.
Gudang
Adm &Bahan
Supplier Pembelian Barang Jadi
Supplier Supplier
Supplier
Proses
Produksi
C. Pohon Kepemilikan
14 %
420.000.000
84%
2.520.000.000
NPWP xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
PT. A
KPP Pratama A
1%
308.000.000 1%
30.000.000
- Jamsostek -
1. Profitabilitas
Gross Profit Margin (GPM)
a. = Laba Kotor 30,32% 37,21% 44,04%
Peredaran usaha
Return On Asset (ROA)
b. = penghasilan netto komersial 17,89% 27,81% 30,33%
Total aktiva
Nett Profit Margin
c. = Laba Bersih 16,83% 23,71% 26,51%
Peredaran usaha
Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR)
d. = PPh terutang dibayar 4,28% 5,88% 6,58%
Peredaran usaha
2. Likuiditas
Cash Ratio
a. = Kas dan Setara Kas 11,41% 15,31% 9,17%
Kewajiban Lancar
Current Ratio
b. = Aktiva Lancar 94,50% 142,72% 96,90%
Kewajiban Lancar
-5-
3. Solvabilitas
Debt to Equity Ratio (DER)
a. = Utang 1 : 1,2 8:1 1 : 1,8
Modal
Per-25/PJ/2017 perbandingan DER maks 4:1
Sumber data :
- SPT Tahunan PPh tahun 2017
- SPT Masa PPN masa pajak Januari sd Desember 2017
- Bahwa Berdasarkan hasil equalisasi dan rekapitulasi antara SPT Tahunan PPh dengan
SPT Masa PPN diketahui terdapat selisih dengan perincian sbb :
SPT PPh
Omset 126.608.325.292
Penghasilan sewa 1.024.666.666
Jumlah 127.632.991.958
SPT PPN
DPP Ekspor 2.947.073.026
DPP dalam Negeri 130.605.850.630
Jumlah 133.552.923.656
Selisih 5.919.931.698
(Teknik ekualisasi)
2 Selisih sebesar Rp.256.534.097, terjadi karena pada beban penjualan terdapat akun
biaya entertainment/jamuan bisnis sebesar Rp. 256.534.097,- yang tidak didukung atau
dilampiri Daftar Nominatif sebagaimana diatur dalam SE-27/PJ.22/1986 tanggal 14 Juni
1986.
(Teknik pengujian keterkaitan)
3 Akun Biaya telp, listrik & air pada pos beban umum & adm sebesar Rp. 413.664.975
Bahwa selisih terjadi karena biaya tsb adalah biaya telp, listrik dan air milik rekening
pemegang saham dan pengurus perusahaan.
(Teknik permintaan keterangan atau bukti)
4 Selisih Akun biaya sumbangan pada pos beban umum & adm Rp. 41.844.851
Bahwa berdasarkan penelitian pada bukti bukti pendukung yang ada diketahui selisih
biaya sumbangan sebesar Rp. 41.844.851,- terjadi karena biaya tsb tidak sesuai dengan
PP 93 tahun 2010.
Catatan :
Pemberian Sumbangan (CSR) diatur dalam Pasal 2 PP 93 tahun 2010.
Pasal 2
Sumbangan dan/atau biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto dengan syarat:
a Perusahaan mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelumnya;
b pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan
diberikan;
c didukung oleh bukti yang sah; dan
d lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki Nomor Pokok Perusahaan,
kecuali badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Pajak Penghasilan.
Sehingga PPh Pasal 25 terutang yang masih harus dibayar oleh Perusahaan :
25% X 6.631.975.621 = 1.657.993.905
Penjelasan :
Bahwa selisih biaya tenaga kerja sebesar Rp. 870.245.493,- terjadi karena terdapat perbedaan
pelaporan biaya tenaga kerja yang dilaporkan di SPT PPh Pasal 21 dengan di Laporan Laba
Rugi dengan perincian sebagai berikut :
-7-
Januari 1.292.275.000
Februari 1.200.320.500
Maret 1.200.330.620
April 1.280.632.520
Mei 1.635.789.520
Juni 1.356.420.330
Juli 1.650.240.360
Agustus 1.150.630.000
September 1.150.600.200
Oktober 1.120.000.030
November 1.350.000.400
Desember 1.120.072.474
Jumlah 15.507.311.954
PPh Pasal 23
Sumber data :
- SPT Masa PPh Pasal 23
- Biaya yang telah dilaporkan pada Laba Rugi Audited tahun 2017
Januari 443.606.276
Februari 443.606.000
Maret 442.506.300
April 441.600.700
Mei 462.302.200
Juni 470.500.300
Juli 490.000.500
Agustus 410.650.320
September 450.320.200
Oktober 420.602.000
November 460.100.300
Desember 387.480.211
Jumlah 5.323.275.306
E. Analisis Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Sumber data :
- SPT Masa PPN, SPT Tahunan PPh
- Laporan laba rugi audited
A Simpulan analisis
No Uraian Cfm SPT Cfm Fiskus
1 DER 8:1 4:1
Penjelasan :
1 Bahwa berdasarkan penelitian pada Laporan Keuangan tahun 2017 diketahui Saldo utang dan
biaya pinjaman adalah sebagai berikut :
Saldo Utang dari laporan neraca :
Kewajiban Jangka Panjang
a. Utang usaha
- Pihak hubungan istimewa 120.101.817.000
- pihak ketiga 120.465.877.823
Jumlah 240.567.694.823
b. Utang lain
- Pihak hubungan istimewa 507.000
- pihak ketiga 4.607.483.580
Jumlah 4.607.990.580
c. Utang pembiayaan konsumen 179.021.972
Jumlah 245.354.707.375
Kewajiban jangka pendek
a. Utang Pembiayaan konsumen 231.404.375
2 Adapun jumlah ekuitas pada laporan neraca tahun 2017 adalah 29.937.344.377
3 Perhitungan Debt to equity ratio menurut Per-25 tahun 2017 adalah :
= rata utang Utang = 245.586.111.750 = 820,33% =8:1
Rata Rata Modal 29.937.344.377
Maka penghitungan Bunga menurut
4 X 8 = 4 X 1 = 4 x Biaya Bunga
1 1 1 8 8
Sehingga PPh Pasal 25 terutang atas koreksi biaya bunga adalah sbb:
25% X 1.893.020.102 = 473.255.025
(Teknik pengujian keterkaitan)
jumlah 2.131.248.931
Jumlah 2.231.270.593
- 11 -