penghitungan biaya :
Biaya bernilai tambah = SQ x SP
Biaya tak bernilai tambah = ( AQ–SQ ) SP
Dimana :
SQ = Tingkat ouput bernilai tambah suatu aktivitas
SP = Harga standar per unit ukuran ouput aktivitas
AQ = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan untuk sumber dayafleksivel atau kapasitas aktivitas
praktis yang dibutuhkan untuk sumber dayaterikat
Contoh:
Figur 5.1.
Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai Tambah
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005
Biaya bernilai Biaya tak bernilai Biaya
Aktivitas
tambah tambah sesungguhnya
Pengelasan 400.000 80.000 480.000
Pengerjaan ulang 0 90.000 90.000
Persiapan 0 360.000 360.000
Pengawasan 0 60.000 60.000
Total 400.000 590.000 990.000
Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-,dibandingkan dengan definisi
konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanyameliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan
hidup adalah Rp 12,-. Untukdapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua biaya
daur hidupdan menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target). Harga target Rp 15,-
dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target.Misalkan laba target
adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidupadalah Rp 8,50.
F. Balanced Scorecard: Konsep dasar
Tujuan : Menjelaskan fitur dasar dari balanced scorecard
Contoh soal
Pollard Manufacturing telah mengembangkan standar bernilai tambahuntuk aktivitasnya,
diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan bahan,pembelian, dan inspeksi. Tingkat
output bernilai tambah untuk tiap aktivitas,tingkat aktual yang dicapai, dan harga standar
adalah sebagai berikut :
PENGGERAK
AKTIVITAS SQ AQ SP
AKTIVITAS
Penggunaan kayu Panjang papan 24.000 30.000 10
Pembelian Pesanan pembelian 800 1.000 50
Inspeksi Jam inspeksi 0 4.000 12
Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungandengan sumber daya
fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksimenggunakan sumber daya yang didapatkan
dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang dibayar untuk input sama dengan
harga standar.
Diminta :
Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan menurunkan permintaaninspeksi menjadi 30
persen selama tahun berjalan (penggunaan aktivitassesungguhnya menurun menjadi 30
persen). Hitunglah volume aktivitas danselisih kapasitas yang tidak digunakan pada aktivitas
inspeksi.
Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilaitambah
Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilaitambah hingga 30 persen
di tahun mendatang. Siapkan standar kaizen yangdapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan
perusahaan. Berapa banyak halini akan menghemat pengeluaran sumber daya?
Jawab :
1.
SP x SQ SP x AQ SP x AU
412 x 0 Rp 12 x 4.000 Rp 12 x 2.800
Rp 0 Rp 48.000 Rp 33.60
Selisih Volume Aktivitas Selisih Kapasitas
Rp 48.000 U Yang tak digunakan
Rp 14.400 F
2.
BIAYA TAK
BIAYA BIAYA
AKTIVITAS BERNILAI
BERNILAI SESUNGGUHNYA
TAMBAH
Menggunakan kayu 240.000 60.000 300.000
Pembelian 40.000 10.000 50.000
Inspeksi 0 48.000 48.000
Total 280.000 118.000 398.000
3. Fsg
Standar kaizen
Kuantitas Biaya
Menggunakan kayu 28.200 282.000
Pembelian 940 47.000
Inspeksi 2.800 33.600
Jika standar dipenuhi, maka penghematannya adalah sebagai berikut :
Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp. 90.000
Pembelian Rp 50 x 300 = 15.000
Pengematan Rp 105.000
Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan padainspeksi karena harus
dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam dihemat – 800 jam lagi harus diturunkan sebelum
penurunan dalam sumber daya yangdikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak
digunakan harusmencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan.