Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL BISNIS KETENAGALISTRIKAN

POLISI TIDUR PIEZOELEKTRIK

Nama Kelompok :
1. Daffa Aslam (20160120016)
2. Priyo Budi Suryanto (20160120027)
3. Muhammad Irfan Kusumabrata (20160120033)
4. Alvian Depi Arianto (20160120036)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tahun Ajaran 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Piezoelektrik berasal dari bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan
dan piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali
pada tahun 1880‐an oleh Jacques dan Pierre Curie.Kata piezo berarti tekanan,
sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik terbentuk ketika material dikenai
tekanan mekanik. Kami membuat produk ini karena piezoelektrik polisi tidur bertujuan
untuk mengurangi kebutuhan tenaga listrik dan energi konvensional ,mengingat energi
konvensional semakin menipis keberadaanya di dunia. Sistem pembangkit ini
memanfaatkan tekanan dari kendaraan untuk menghasilkan energi listrik yang di bantu
mengunakan alat yang bernama piezoelektrik.alat ini merupakan sebuah alat yang
dapat mengubah dari energi tekanan menjadi energi listrik. Target market kami adalah
masyarakat yang jauh dari perkotaan dan suplai energi listrik, selain di pedesaan target
market kami di gerbang tol dan rest area.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Analisis Produk

a. Polisi Tidur Piezoelektrik

Polisi Tidur Piezoelektrik, Alat ini memanfaatkan kinerja dari Piezoelektrik.


Piezoelektrik merupakan alat yang dapat merubah “Energi Tekan” menjadi energi
listrik, Piezoelektrik akan di tempatkan di bawah Polisi Tidur. Maka pada saat Polisi
Tidur tertekan oleh bebean diatasnya yang berupa mobil atau motor piezo pun akan
ikut tertekan sehingga piezo dapat menghasilkan energi listrik.

b. Cara Kerja Kapasitor Bank

Energi Listrik yang di hasilkan oleh piezo sekitar 2-3 V. Sehingga Energi
Listrik harus di simpan dahulu pada batrai, ketika batrai penuh maka dapat di gunakan
untuk menghidupkan lampu DC ataupun motor DC. Ketika Energi Listrik akan di
gunakan bebean yang membutuhkan tegangan AC, Maka batrai harus disambungkan
ke Kit Inverter sehingga dapat di gunakan untuk beban AC. Piezoelektrik digunakan
untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan, etc. dan biasa digunakan dalam
alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah suara menjadi tulisan pada
laptop, mesin pembakaran dalam, printer, oscillator elektronik, hingga bisa dijadikan
sebagai sumber energi alternatif ditempat keramaian seperti di station ataupun di
bandara. Dan ini sedang diterapkan di negara maju seperti Jepang dan Amerika.
Ketika medan listrik melewati bagian material, molekul yang dipolarisasi akan segera
menyesuaikan dengan medan listriknya, menghasilkan dipole yang ter-induksi
molekul dan struktur kristal materi. Penyesuaian molekul ini akan merubah material
dimensi. Dan inilah yang disebut efek piezoelektrik. Piezoelectric sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja kita tidak terlalu sadar akan alat ini.
Piezoelectric digunakan untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan, etc. dan
biasa digunakan dalam alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah suara
menjadi tulisan pada laptop kita, mesin pembakaran dalam, printer, oscillator
elektronik, hingga bisa dijadikan sebagai sumber energi alternative ditempat
keramaian seperti di station ataupun di bAndara. Dan ini sedang diterapkan di negara
maju seperti Jepang dan Amerika (New York).
2.2 Analisis Pasar

a. Target Atau segmen pasa yang dituju

Target pemasaran yaitu kepada penduduk desa yang ingin mengajukan lampu
penerangan jalan, atau pun kepada BUMN yang ingin membangun lampu
penerangan jalan di plosok Desa, ataupun di restarea yang jauh dari penyuplai
energi listrik, dan untuk pos gerbang Tol yang jauh dari GI ataupun pembangkit
konvensional lain.
b. Strategi Pemasaran
Seiring berjalanya waktu dan kemajuan teknologi, kami terus meningkat ken
kualitas produk kami. Dengan cara, tidak hanya menghasilkan energi listrik dc.
Namun dapat di convert menjadi energi listrik ac. Agar energinya dapat digunakan
untuk peralatan rumah tangga yang membutuhkan energi listrik ac.

 PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN


Pada tiga tahun pertama perusahaan focus pada wilayah Yogyakarta dan
Kalimantan. Setelah dirasa memiliki kekuatan dan pengguna semakin meningkat
barulah perusahaan membuka cabang di kota-kota besar lainnya yang masih
kesulitan energy listrik, seperti sulawesi dan papua. Sehingga penjualan produk
kami makin meningkat.

 KEGIATAN PROMOSI
Iklan di tv regional, Koran regional, media sosial, penyewaan papan reklame
diruang publik, di situs resmi PT. Indotama Karya Pemuda. Selain itu, iklan di
situs-situs terkenal, khususnya dalam bidang pariwisata.

 STRATEGI PENETAPAN HARGA


Strategi yang dilakukan untuk menetapkan harga pada konsumen adalah dengan
memberikan potongan harga kepada konsumen, apa bila konsumen membeli lebih
dari 2 produk. Dengan ini diharapkan konsumen lebih tertarik dengan produk
yang dihasilkan.
2.3 Analisis Kelayakan

 Asumsi
Polisi Tidur Piezoelektrik menghasilkan 30unit perbulan
Harga satuan ialah Rp. 4.000.000
Modal awal Rp. 1. 500.000.000
Pembuatan Polisi Tidur Piezoelektrik

BAHAN BAKU KEBUTUHAN


Karet Rp.7.000.000
Piezoelektrik Rp.13.000.000
Baterai Rp.12.000.000

Besi per Rp.3.000.000

Total Rp.35.000.000

 Biaya Fasilitas dan mesin produksi

 Biaya penyusutan
1/60 bulan x Rp.13.000.000 = Rp.216.000/bulan

 Biaya operasional per bulan


-Perlengkapan Rp.1.000.000
-Biaya karyawan (@Rp.1.300.000 x 14 org) Rp.18.200.000
-Biaya Transportasi (@Rp.300.000 x 30hari) Rp.9.000.000
-Biaya Penyusuta Rp.216.000
Total Rp.28.416.000

 Omset per bulan


Omset Produksi Polisi Tidur Piezoelektrik
(30 unit) x Rp.4.000.000 = Rp.120.000.000

Laba Bersih per bulan


Rp.120.000.000 – Rp.35.000.000 – Rp.28.416.000 = Rp. 56.584.000

Laba Bersih per tahun


Rp. 56.584.000 x 12 = Rp.679.008.000

a. Payback Periode (PP)


Payback Periode (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Kriteria penilaian pada payback
periode adalah :

1. Jika payback periodenya < waktu maksimum maka proyek tersebut dapat
diterima.
2. Jika payback periodenya > waktu maksimum maka proyek tersebut ditolak.

1,5 M 680 jt 700jt 690 jt 720 jt

Tahun 0 Tahun 1 Tahun2 Tahun 3 Tahun 4


-820 jt -120 jt 570 jt 1,29 M

Cash flow pada tahun ke 2 = R700.000.000/12bulan = R58.333.333,3


Jumlah yang dubutuhkan untuk pengembalian di tahun ke-2 = R120.000.000
Payback bulan =R120.000.000/58.333.333,3 =2.05 bulan
Payback Period dalam tahun ke 2 pada buan ke 2.05

Berdasarkan perhitungan di atas perputaran uang dan mendapatkan kembali modal usaha di
dapatkan pada tahun ke 2 bulan ke 2,05. Cara diatas menggunakan perhitungan cara Payback
Periode (PP). Jadi analisis perhitungan usaha sangatlah penting guna menargetkan waktu kembali
modal usaha atau Payback Periode (PP).
b. Return Of Investment (ROI)
Return Of Investment adalah pengembalian investasi adalah penentuan jumlah
pengembalian yang diterima pada jumlah yang diinvestasikan, dinyatakan sebagai
persentase.

Return on Investment

DESCRIPTION CALCULATION
a. Cash Flow – Year 1 Rp 680.000.000
b. Cash Flow – Year 2 Rp 700.000.000
c. Cash Flow – Year 3 Rp 690.000.000
d. Clash Flow– Year 4 Rp 720.000.000
e. Total Gains Rp 2.790.000.000
f. Investment Rp 1.500.000.000
g. Profit Rp 1.290.000.000
h. Number of years 4
i. Average Annual Profit Rp 322.500.000
j. ROI 21,5 %

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa total yang dicapai selama ± 4 tahun adalah
sebesar Rp 2.790.000.000 dengan jumlah keuntungan Rp 1.290.000.000 . Dalam persentase
keuntungan tiap tahunnya berkisar 21,5%. Dapat disimpulkan tingkat ROI adalah sebesar 21,5%.
Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas produk atau jasa. Tetapi kita
seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk mendapatkan kepastian dan keyakinan
bahwa bisnis yang dijalankan mampu berkembang. Dalam menjalankan bisnis, seorang
pengusaha harus memerhatikan jumlah dana yang harus diinvestasikan dalam mencapai target
penjualan, jumlah margin keuntungan yang diperoleh, dan bagian dari margin keuntungan
tersebut yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis.

Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan margin keuntungan yang sedikit, maka
bisnis tersebut akan mengalami kesulitan untuk berkembang di masa yang akan datang dan
bahkan dalam jangka panjang akan mengalami kegagalan.
c. Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Of Return (IRR)

Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang
telah di diskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang
akan datang yang didiskontokan pada saat ini.

Internal Rate Of Return (IRR) merupakan Metode untuk membuat peringkat usulan
investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung
dengan mencari tingkat diskon yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk
proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat
diskonto yang membuat NPV sama dengan nol

Interest Rate = 20% Cash Flow DCF Discounted Cash Flow


Investmen = Tahun -0 Rp (1,500,000,000) 1 Rp (1,500,000,000)
Tahun 1 Rp 680,000,000 0.8333 Rp 566,644,000
Tahun 2 Rp 700,000,000 0.6944 Rp 486,080,000
Tahun 3 Rp 690,000,000 0.5787 Rp 399,303,000
Tahun 4 Rp 720,000,000 0.4823 Rp 347,256,000
Net Present Value: Rp 299,283,000

Interest Rate = 40% Cash Flow DCF Discounted Cash Flow


Investmen - 0 Rp (1,500,000,000) 1 Rp (1,500,000,000)
Tahun 1 Rp 680,000,000 0.7143 Rp 485,724,000
Tahun 2 Rp 700,000,000 0.5102 Rp 357,140,000
Tahun 3 Rp 690,000,000 0.3644 Rp 251,436,000
Tahun 4 Rp 720,000,000 0.2603 Rp 187,416,000
Net Present Value: Rp (218,284,000)

Interest Rate = 65% Cash Flow DCF Discounted Cash Flow


Investmen - 0 Rp (1,500,000,000) 1 Rp (1,500,000,000)
Tahun 1 Rp 680,000,000 0.6061 Rp 412,148,000
Tahun 2 Rp 700,000,000 0.3673 Rp 257,110,000
Tahun 3 Rp 690,000,000 0.2226 Rp 153,594,000
Tahun 4 Rp 720,000,000 0.1349 Rp 97,128,000
Net Present Value: Rp (580,020,000)
NPV
400000000
300000000
200000000
100000000
0
-1E+08 20% 37% 40%
-2E+08
-3E+08
-4E+08
-5E+08
-6E+08
-7E+08

NPV

() = -
Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai interest rate 20% terlihat nilai NPV lebih besar
daripada Nol membuktikan perusahaan mendapatkan keuntungan karena melebihi dari modal
pemakaian. Pada saat nilai interest rate berkisar 37-40% maka perusahaan mengalami kerugian
karena terdapat hasil yang kurang dari investasi dana yang dikeluarkan, mengakibatkan nilai
minus atau rugi.

d. Break Event Point (BEP)

Break Event Point adalah titik impas antara besar jumlah laba dan biaya total produksi
suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak
mendapatkan keuntungan dan kerugian

FIX COST (FC)


Biaya penyusutan Rp 216.000
Biaya karyawan Rp 18.200.000
Biaya transportasi Rp 9.000.000
Biaya Perlengkapan Rp 1.000.000
Total Rp 28.416.000
VARIABEL COST (VC)
Bahan Karet Rp 7.000.000
Piezoelektrik Rp 13.000.000
Baterai Rp 12.000.000
Besi per Rp 3.000.000
TOTAL BIAYA (TC=FC+VC))
Rp 63.416.000
PENJUALAN (S)
Harga Penjualan Paket Kapasitor (P) Rp 4.000.000
Penjualanan 30 Unit Rp 120.000.000
LABA (L=S-TC)
Target penjualan=360 unit/tahun
Rp 56.584.000

(𝟔𝟑.𝟒𝟏𝟔.𝟎𝟎𝟎)
Q=
(𝟑𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎−𝟒.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎)

𝟔𝟑.𝟒𝟏𝟔.𝟎𝟎𝟎
Q=
𝟑𝟏.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

Q = 2 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit polisi tidur pizeoelektrik agar terjadi Break Event
Point. Pada penjualan unit ke 2, baru mulai memperoleh keuntungan.

2.4 Rencana Project


Aktivitas Periode(Hari)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pembuatan
Quality Check
Pengemasan
Penjualan

Dalam proses pembuatan Polisi Tidur Piezoelektrik secara umum mmbutuhkan aktivitas seperti:

1. Pembuatan Polisi tidur piezoelektrik membutuhkan waktu 7 hari


2. Quality chech dibutuhkan waktu 2 hari
3. Finishing produk dilakukan sekitar 1 hari
4. Penjualan dan pwngiriman produk dilakukan setelah finishing selesai
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Proyek penjualan Polisi Tidur Piezoelektrik dalam jangka waktu 5 tahun payback
perusahaan akan kembali pada tahun ke 2 bulan ke 2 dengan total investasi sebesar
1,5 M
2. Dari perhitungan ROI dapat disimpulkan bahwa total yang dicapai selama ± 4 tahun
adalah sebesar Rp 2.790.000.000 dengan jumlah keuntungan Rp 1.290.000.000.
Dalam persentase keuntungan tiap tahunnya berkisar 21,5%
3. Pada saat Interes rate mencapai 20% perushaan masih untung, namu pada saat
interesrate lebih dari 40% membuktikan besarnya modal pemakaian daripada hasil
yang di dapatkan sehingga mengakibatkan kerugian

Anda mungkin juga menyukai