Anda di halaman 1dari 12

PMK - 6 /PMK.

010/2022

INSENTIF PPN DTP ATAS PENYERAHAN


RUMAH TAPAK DAN SATUAN RUMAH SUSUN
TAHUN ANGGARAN 2022
www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 2

PPN Ditanggung Pemerintah Penyerahan terjadi pada saat:


atas penyerahan:
1. ditandatanganinya AKTA JUAL BELI, atau
1. rumah tapak; dan 2. ditandatanganinya perjanjian pengikatan NOTARIS
2. satuan rumah susun jual beli lunas*

serta dilakukan penyerahan hak secara nyata yang


termasuk ruko (rumah toko) dibuktikan dengan berita acara serah terima (BAST)
dan rukan (rumah kantor) paling lambat 1 Januari 2022 s/d 30 September
yang berfungsi sebagai tempat tinggal 2022

BAST didaftarkan di aplikasi “SIKUMBANG” di


KEMENPUPR paling lambat AKHIR BULAN
berikutnya*

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 3
Kriteria Rumah Tapak Dan/Atau Rumah Susun Yang Diberikan Fasilitas

Memiliki harga jual maksimal Rp 5 miliar


Merupakan unit baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni dan
belum pernah dilakukan pemindahtanganan
Unit sudah mendapatkan Kode Identitas Rumah (KIR)*
Diserahkan secara fisik pada periode pemberian insentif
Diberikan maksimal 1 unit rumah tapak/ unit hunian rumah susun
untuk 1 orang dan tidak boleh dijual kembali dalam jangka waktu 1 tahun
• WNI memiliki NPWP atau NIK Dalam hal telah memanfaatkan pada tahun 2021
• WNA memiliki NPWP dapat memanfaatkan kembali di tahun 2022.

*Kode Identitas Rumah = Kode dari Aplikasi “SIKUMBANG” di KEMENPUPR / BPTAPERA


www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 4

Besaran PPN DTP


Dalam hal telah dilakukan pembayaran uang muka atau
cicilan kepada PKP sebelum berlaku PMK-6/2022, dapat
diberikan PPN DTP sesuai PMK-6/2022 dengan
Harga jual rumah tapak dan ketentuan:
50% unit hunian rumah susun
paling tinggi Rp 2 miliar 1. Dimulai pembayaran uang muka atau cicilan pertama
kali paling lambat 1 Januari 2021;
2. Penandatanganan akta jual beli atau PPJB lunas di
hadapan notaris dan BAST dilakukan dalam periode 1
Harga jual rumah tapak dan Januari 2022 s/d 30 September 2022;

25%
3. PPN DTP diberikan hanya atas PPN terutang atas
unit hunian rumah susun
pembayaran sisa cicilan dan pelunasan yang dimulai
lebih dari Rp 2 miliar s.d. masa pajak Maret 2021 sampai 30 September 2022.
Rp 5 miliar

www.pajak.go.id
ILUSTRASI PERIODE FASILITAS 5

Harga Jual = 1,5 M


* Sepanjang memenuhi ketentuan PMK- 6/PMK.010/2022

FASILITAS PPN DTP → 50%


Uang Muka Cicilan 1
50 jt 150 Jt Cicilan 2 Cicilan 3 Cicilan … Cicilan … LUNAS BAST

2020 2021 2022


DES JAN FEB MAR … DES JAN … SEP OKT

Uang Muka Cicilan 1 Cicilan 1 Cicilan 3 Cicilan … Cicilan … Cicilan … LUNAS BAST
50 jt 150 Jt 150 Jt

TIDAK MENDAPAT FASILITAS PPN DTP

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 6
Kewajiban Penjual (Pengusaha Kena Pajak)

1 Melakukan PENDAFTARAN Rincian Ketersediaan Rumah dan


Sarusun di aplikasi SIKUMBANG
• Rincian yang sudah jadi 100% dan siap diserahterimakan
• Rincian yang dalam proses pembangunan dan akan siap
diserahterimakan dalam periode insentif.
• Paling lambat 31 Maret 2022

2 Mendapatkan Kode Identitas Rumah melalui aplikasi


“SIKUMBANG” di KEMENPUPR
• Melengkapi proses pengisian di aplikasi SIKUMBANG
• Untuk mendapatkan Kode Identitas Rumah

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 7
Kewajiban Penjual (Pengusaha Kena Pajak)

3 Membuat Faktur Pajak

Diisi lengkap dan benar

Dibuat dengan 2 Faktur Pajak:


Untuk PPN DTP 50% : Faktur Pajak 01, dengan DPP 50% dari harga jual
Faktur Pajak 07, dengan DPP 50% dari harga jual
Untuk PPN DTP 25% : Faktur Pajak 01, dengan DPP 75% dari harga jual
Faktur Pajak 07, dengan DPP 25% dari harga jual

Mencantumkan NPWP atau NIK Pembeli


Mencantumkan Kode Identitas Rumah pada nama barang*

Mencantumkan PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR


6/PMK.010/2021 pada Faktur Pajak

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 8
Kewajiban Penjual (Pengusaha Kena Pajak)

4 Mendaftarkan BAST pada aplikasi “SIKUMBANG” di


KEMENPUPR
➢ Mengupload AJB atau PPJB Lunas
➢ Mengupload BAST

5 Membuat laporan realisasi PPN DTP

Faktur pajak yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 9

Tidak Mendapatkan Fasilitas PPN DTP jika:

PKP tidak melakukan pendaftaran rincian ketersediaan s.d. 31 Maret 2022


Penyerahan sebelum 31 Maret 2021 atau setelah 30 September 2022

Dipindahtangankan dalam jangka waktu 1 tahun sejak penyerahan

Tidak menggunakan Faktur Pajak sesuai ketentuan

Tidak melaporkan laporan realisasi

Tidak mendaftarkan BAST*

www.pajak.go.id
KETENTUAN PERALIHAN 11

1. Atas rumah tapak dan/atau satuan rumah susun yang telah


memenuhi persyaratan PMK-103/2021, namun belum terjadi
penyerahan hak secara nyata (hingga 31 Des 2021 belum dibuat
BAST) → diberikan PPN DTP sesuai PMK-6/2022
(sepanjang penyerahan secara nyata dengan BAST paling lambat
30 September 2022)

2. Terhadap Faktur Pajak yang telah diterbitkan sebelum PMK-


6/2022 atas penyerahan pada poin 1:
a. dilakukan pembetulan atau penggantian
b. Faktur Pajak pembetulan atau penggantian dilaporkan di SPT
PPN paling lambat 31 Oktober 2022.
c. SPT masa PPN pembetulan tersebut merupakan laporan
realisasi pemanfaatan PPN DTP.

www.pajak.go.id
ILUSTRASI KETENTUAN PERALIHAN
Telah diberikan insentif PPN
DTP berdasarkan PMK-103
Uang Muka Cicilan 1 Cicilan 2 Cicilan ... LUNAS BAST
Dapat diberikan PPN DTP sesuai PMK-
6/2022 sepanjang memenuhi
ketentuan PMK-6/2011

2021 2022
JAN FEB MAR …. DES JAN …. SEP OKT

TIDAK diberikan insentif PPN


Dapat diberikan PPN
DTP karena pelunasan dan
DTP sesuai PMK-6/2022
BAST tidak dapat Uang Muka Cicilan 1 Cicilan … Cicilan … LUNAS BAST
sepanjang memenuhi
diselesaikan sampai 31 Des
ketentuan PMK-6/2011
2021

• Faktur Pajak “07” • Faktur Pajak “01” Diberikan PPN DTP sesuai PMK-6/2022, sepanjang:
dibetulkan sesuai dengan dibetulkan sesuai dengan • Unit sudah terdaftar diaplikasi sikumbang;
ketentuan PMK-6/2022. ketentuan PMK-6/2022. • BAST paling lambat 30 September 2022;
• FP pembetulan • FP pembetulan • BAST didaftarkan di aplikasi Sikumbang;
dilaporkan di SPT PPN dilaporkan di SPT PPN • FP dibuat sesuai ketentuan
• FP dilaporkan di SPT masa PPN
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai