Anda di halaman 1dari 40

FAKTUR PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


PER-03/PJ/2022

KPP PRATAMA JAKARTA SENEN

www.pajak.go.id
Kewajiban dan Saat Pembuatan Faktur Pajak

Faktur Pajak harus dibuat pada:


 saat penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP;
PKP wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap:  saat penerimaan pembayaran dalam hal
 penyerahan BKP; penerimaan pembayaran terjadi sebelum
 penyerahan JKP; penyerahan BKP dan/atau JKP;
 ekspor BKP berwujud;  saat penerimaan pembayaran termin dalam hal
penyerahan sebagian tahap pekerjaan;
 ekspor BKP tidak berwujud; dan/atau
 saat ekspor BKP berwujud, BKP tidak berwujud,
 ekspor JKP.
dan/atau ekspor JKP; atau
 saat lain yang diatur berdasarkan PMK tersendiri.

Saat penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP serta saat ekspor NEW

BKP berwujud, ekspor BKP tidak berwujud, dan/atau ekspor JKP


dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
 Pasal 17 dan Pasal 17A PP-1/2012 s.t.d.d. PP-9/2021.

www.pajak.go.id
Faktur Pajak Gabungan
PKP dapat membuat Faktur Pajak gabungan:
 1 (satu) Faktur Pajak yang meliputi seluruh penyerahan yang
dilakukan kepada pembeli BKP dan/atau penerima JKP yang sama
selama 1 (satu) bulan kalender.
 Harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP
dan/atau JKP.
 Dalam hal terdapat pembayaran baik sebagian maupun seluruhnya sebelum NEW

penyerahan BKP dan/atau JKP yang diterima dalam bulan penyerahan,


Faktur Pajak gabungan tetap dibuat paling lama pada akhir bulan
penyerahan BKP dan/atau JKP.
 Dalam hal PKP melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP yang wajib dibuat
Faktur Pajak dengan menggunakan lebih dari 1 (satu) kode transaksi, PKP
dapat membuat Faktur Pajak gabungan atas penyerahan dengan kode
transaksi yang sama, untuk tiap-tiap kode transaksi.
 Contoh kasus pada Lampiran huruf A angka 1 PER.

PENGECUALIAN:
Faktur Pajak gabungan tidak dapat dibuat atas penyerahan BKP dan/atau
JKP yang mendapat fasilitas PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut
sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai penyerahan BKP
dan/atau JKP ke dan/atau dari kawasan tertentu atau tempat tertentu.
www.pajak.go.id
Contoh Pembuatan Faktur Pajak Gabungan (1/2)
Contoh 1:
PT A yang merupakan PKP melakukan penyerahan BKP kepada PT B dan menerima pembayaran dari PT B selama bulan April 2022
sebagai berikut:
Harga Jual/
Tanggal Uraian
Pembayaran (Rp)
4 Penyerahan BKP 1.000.000
11 Penyerahan BKP 1.500.000
18 Penyerahan BKP 2.000.000
19 Penerimaan pembayaran dari PT B atas penyerahan tanggal 4 April 2022 1.000.000
25 Penyerahan BKP 2.500.000
26 Penerimaan pembayaran uang muka dari PT B untuk penyerahan yang akan 250.000
dilakukan pada bulan Mei 2022
30 Penyerahan BKP 3.000.000

Dalam hal atas penyerahan tersebut hanya menggunakan 1 (satu) kode transaksi dan PT A memilih membuat Faktur Pajak gabungan
maka PT A wajib membuat Faktur Pajak gabungan pada tanggal 30 April 2022 yang meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan dan
pembayaran uang muka yang diterima pada bulan April 2022, yaitu dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp10.250.000,00
(Rp1.000.000,00 + Rp1.500.000,00 + Rp2.000.000,00 + Rp2.500.000,00 + Rp250.000,00 + Rp3.000.000,00).

www.pajak.go.id
Contoh Pembuatan Faktur Pajak Gabungan (2/2)
Contoh 2:
PT A yang merupakan PKP melakukan penyerahan BKP kepada CV C sebagai berikut:
a. penjualan BKP berupa komputer pada tanggal 2, 9, 16, 23, dan 30 April 2022; dan
b. pemberian cuma-cuma BKP berupa keyboard dan mouse komputer pada tanggal 4, 11, 18, dan 25 April 2022.
Berdasarkan data di atas maka PT A wajib membuat Faktur Pajak dengan menggunakan kode transaksi 01 atas
penyerahan (penjualan) BKP berupa komputer dan kode transaksi 04 atas penyerahan (pemberian cuma-cuma) BKP
berupa keyboard dan mouse komputer. Dalam hal PT A memilih untuk membuat Faktur Pajak gabungan maka PT A
wajib membuat:
c. 1 (satu) Faktur Pajak gabungan pada tanggal 30 April 2022 dengan menggunakan kode transaksi 01 yang meliputi
seluruh penyerahan BKP berupa komputer yang dilakukan pada bulan April 2022; dan
d. 1 (satu) Faktur Pajak gabungan pada tanggal 25 April 2022 atau paling lama tanggal 30 April 2022 dengan
menggunakan kode transaksi 04 yang meliputi seluruh penyerahan BKP berupa keyboard dan mouse komputer
yang dilakukan pada bulan April 2022.

www.pajak.go.id
Keterangan dalam Faktur Pajak
Keterangan tentang penyerahan BKP dan/atau JKP yang harus dicantumkan dalam Faktur Pajak:
 nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP/JKP;
 identitas pembeli BKP atau penerima JKP yang meliputi:
NEW
• nama, alamat, dan NPWP, bagi Wajib Pajak dalam negeri badan dan instansi pemerintah;
• nama, alamat, dan NPWP atau NIK, bagi subjek pajak dalam negeri orang pribadi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
• nama, alamat, dan nomor paspor, bagi subjek pajak luar negeri orang pribadi; atau
• nama dan alamat, bagi subjek pajak luar negeri badan atau bukan merupakan subjek pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 UU PPh;
 jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;
 PPN yang dipungut;
 PPnBM yang dipungut;
 kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
 nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.

NIK mempunyai kedudukan yang sama


dengan NPWP dalam rangka pembuatan
Faktur Pajak dan pengkreditan Pajak Masukan
 Pasal 19A ayat (3) PP-1/2012 s.t.d.d. PP-9/2021.

www.pajak.go.id
Tata Cara Pengisian Keterangan dalam Faktur Pajak (1/2)
Identitas PKP Penjual
Nama, alamat, dan NPWP wajib diisi sesuai dengan nama, alamat, dan NPWP yang tercantum dalam *) Dalam hal nama/alamat
Surat Pengukuhan PKP. *) yang tercantum dalam
SKT/SPPKP berbeda dengan
Identitas Pembeli BKP/Penerima JKP nama/alamat yang
 Nama, alamat, NPWP, NIK, dan nomor paspor wajib diisi sesuai dengan nama, alamat, NPWP, NIK, sebenarnya/sesungguhnya,
WP harus mengajukan
dan nomor paspor yang sebenarnya/sesungguhnya.
permohonan perubahan
 Bagi subjek pajak dalam negeri, nama dan alamat dapat diisi sesuai dengan nama dan alamat data berupa nama/alamat
yang tercantum dalam Surat Keterangan Terdaftar atau Surat Pengukuhan PKP. *) dalam SKT/SPPKP agar
sesuai dengan keadaan
 Dalam hal penyerahan BKP/JKP dilakukan kepada Pembeli BKP/ Penerima JKP yang merupakan yang sebenarnya/
tempat dilakukannya pemusatan tempat PPN terutang, tetapi BKP/JKP dimaksud dikirim/ sesungguhnya.
diserahkan ke tempat PPN terutang  yang dipusatkan, berlaku ketentuan sebagai berikut:
• nama dan NPWP diisi nama dan NPWP PKP tempat dilakukannya pemusatan PPN terutang; dan
• alamat diisi alamat tempat PPN terutang yang dipusatkan yang menerima BKP/JKP.
 Contoh pengisian alamat pada Lampiran huruf A angka 2 PER.
Jenis Barang/Jasa
 Wajib diisi dengan keterangan yang sebenarnya/sesungguhnya mengenai BKP/JKP yang diserahkan.
 Untuk penyerahan BKP ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas  ditambah HS Code.
 Untuk penyerahan BKP berupa kendaraan bermotor baru untuk dilakukan registrasi kendaraan bermotor baru sesuai
ketentuan yang berlaku, PKP dealer harus mencantumkan keterangan berupa merek, tipe, varian, dan nomor rangka.
 Untuk penyerahan BKP berupa tanah dan/atau bangunan diisi dengan keterangan yang paling sedikit memuat informasi
berupa alamat lengkap  tanah dan/atau bangunan dimaksud.
www.pajak.go.id
Tata Cara Pengisian Keterangan dalam Faktur Pajak (2/2)
Dasar Pengenaan Pajak
Rp  nilai pada jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin sebagaimana dimaksud pada angka 5
dikurangi dengan potongan harga dan uang muka yang telah diterima;
 dasar pengenaan pajak berupa nilai lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan; atau
 nilai tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, yang menjadi
dasar penghitungan PPN yang dipungut dan disetor dengan besaran tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal
9A ayat (1) UU PPN.
PPN yang Dipungut
Rp  tarif PPN Pasal 7 ayat (1) UU PPN x Dasar Pengenaan Pajak; atau
 besaran tertentu PPN yang dipungut berdasarkan Pasal 9A ayat (1) UU PPN.

01
Kode dan NSFP
02
03
Total 16 digit: 2 digit kode transaksi, 1 digit kode status, dan 13 NSFP.

Nama dan Penanda Tangan Faktur Pajak


 Nama diisi sesuai KTP/paspor yang berlaku.
 Telah didaftarkan sebagai penanda tangan Faktur Pajak pada aplikasi e-Faktur.
 PKP dapat menunjuk lebih dari 1 (satu) pejabat/pegawai untuk menandatangani e-Faktur.
 Termasuk pejabat/pegawai di cabang dalam hal PKP melakukan pemusatan tempat PPN terutang.
 Tanda tangan berupa Tanda Tangan Elektronik.

www.pajak.go.id
Kode Transaksi dalam Faktur Pajak
Penyerahan BKP/JKP yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh PKP yang
01 melakukan penyerahan BKP/JKP.
Urutan Prioritas Penggunaan Kode Transaksi

Kode Transaksi
Penyerahan BKP/JKP kepada pemungut PPN instansi pemerintah yang
02 PPN/PPnBM-nya dipungut oleh instansi pemerintah.

Penyerahan BKP/JKP kepada pemungut PPN lainnya (selain instansi


03 pemerintah) yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh pemungut PPN lainnya.
Termasuk Ya
07/08
07/08?

Penyerahan BKP/JKP yang DPP-nya menggunakan nilai lain cfm. Pasal 8A Tidak
04 ayat (1) UU PPN yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh PKP yang melakukan
penyerahan BKP/JKP. Termasuk Ya
02/03
02/03?
Penyerahan BKP/JKP yang PPN-nya dipungut dengan besaran tertentu cfm.
05 Pasal 9A ayat (1) UU PPN oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP. Tidak

Penyerahan lainnya yang PPN/PPnBM-nya dipungut oleh PKP yang


06 melakukan penyerahan BKP/JKP (menggunakan tarif selain Pasal 7 ayat (1) Termasuk Ya
06
06?
UU PPN, penyerahan BKP kepada turis).
Tidak
Penyerahan BKP/JKP yang PPN/PPnBM-nya mendapatkan fasilitas tidak
07 dipungut atau ditanggung pemerintah.
Termasuk Ya
04/05
Penyerahan BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas dibebaskan dari 04/05?
08 pengenaan PPN/PPnBM. Tidak
Penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
09 diperjualbelikan cfm. Pasal 16D UU PPN yang PPN-nya dipungut oleh PKP
01

yang melakukan penyerahan BKP. www.pajak.go.id


Bentuk Faktur Pajak dan Aplikasinya
FAKTUR PAJAK:
 berbentuk elektronik; e-Faktur
 dibuat menggunakan aplikasi atau sistem yang disediakan
dan/atau ditentukan oleh DJP; dan
 dicantumkan tanda tangan elektronik. Aplikasi e-Faktur
 aplikasi e-Faktur Client Desktop
 aplikasi e-Faktur Web Based
PENGECUALIAN:  aplikasi e-Faktur Host-to-Host (H2H)
• H2H Penyelenggara (PJAP)
Faktur Pajak atas:
 penyerahan BKP/JKP kepada pembeli BKP/penerima JKP dengan
karakteristik konsumen akhir cfm. Pasal 13 ayat (5a) UU PPN (eceran); PKP di TLDDP, TPB, atau KEK wajib
 penyerahan BKP/JKP dan/atau ekspor BKP/BKP tidak berwujud/ JKP, membuat e-Faktur atas penyerahan BKP 
yang bukti pungutan PPN-nya berupa dokumen tertentu yang kepada pembeli BKP di Kawasan
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak cfm. Pasal 13 ayat Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
(6) UU PPN (dokumen tertentu); dan
 penyerahan BKP kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri
cfm. Pasal 16E UU PPN (VAT refund),
 dibuat sesuai dengan peraturan terkait.

www.pajak.go.id
Tampilan PDF atau Cetakan Kertas e-Faktur

e-Faktur
Tidak Wajib
Dicetak

www.pajak.go.id
Sertifikat Elektronik dan Aktivasi Akun PKP
Memiliki:
Syarat PKP dapat membuat  Sertifikat Elektronik
e-Faktur  Akun PKP yang telah diaktivasi
 NSFP yang diberikan oleh DJP

Sertifikat Elektronik Aktivasi Akun PKP

 Permintaan dan pemberian Sertifikat Elektronik  Permintaan dan pemberian keputusan aktivasi akun
dilaksanakan berdasarkan PER-04/PJ/2020. PKP dilaksanakan berdasarkan PER-04/PJ/2020.
 Dalam hal atas permintaan aktivasi akun memenuhi
syarat, Kepala KPP/KP2KP:
• menyerahkan surat pemberitahuan Kode Aktivasi
secara langsung kepada PKP; dan
• mengirimkan Password kepada PKP melalui alamat
posel (email) yang telah terdaftar di DJP.
 Contoh format surat pemberitahuan Kode Aktivasi
pada Lampiran huruf E PER.

www.pajak.go.id
Nomor Seri Faktur Pajak
NEW
Permintaan NSFP Jumlah NSFP yang Diberikan
PKP dapat mengajukan permintaan NSFP secara:  Paling banyak 75 NSFP, bagi PKP baru dikukuhkan, PKP
 elektronik melalui laman yang disediakan/ditentukan oleh yang belum pernah membuat dan melaporkan Faktur Pajak,
DJP (berdasarkan user manual aplikasi e-Nofa atau atau PKP yang 3 Masa Pajak sebelumnya membuat dan
melaporkan ≤75 Faktur Pajak.
 langsung ke KPP/KP2KP dengan cara menyampaikan surat
permintaan NSFP.  Paling banyak 120% dari jumlah Faktur Pajak yang dibuat
dan dilaporkan dalam SPT Masa PPN 3 Masa Pajak
Syarat Pemberian NSFP sebelumnya, bagi PKP yang 3 Masa Pajak sebelumnya
 Memiliki Kode Aktivasi dan Password; membuat dan melaporkan Faktur Pajak >75 Faktur Pajak.
(jika hilang/lupa, dapat mengajukan cetak ulang Kode  Jumlah tertentu, bagi PKP baru dikukuhkan, PKP
Aktivasi/kirim ulang Password secara langsung ke KPP). pemusatan, atau PKP yang mengalami peningkatan usaha
 Memiliki akun PKP yang telah diaktivasi. yang karena kegiatan usahanya membutuhkan NSFP dengan
jumlah teretntu.
 Telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 Masa Pajak terakhir
yang telah jatuh tempo.  Permintaan NSFP dengan jumlah tertentu harus
disampaikan langsung ke KPP/KP2KP.
Penggunaan NSFP NEW
NEW
Format Surat Permintaan dan Pemberian NSFP
NSFP digunakan untuk pembuatan Faktur Pajak mulai tanggal
surat pemberian NSFP sesuai dengan tahun peruntukan yang  Contoh format surat permintaan NSFP pada Lampiran huruf
tercantum dalam surat pemberian NSFP. F PER.
 Contoh format surat pemberian NSFP pada Lampiran huruf
G dan huruf H PER.
www.pajak.go.id
Batas Waktu Upload e-Faktur

e-Faktur wajib diunggah (di-upload) menggunakan aplikasi


e-Faktur untuk memperoleh persetujuan DJP.

e-Faktur yang tidak memperoleh persetujuan DJP


 BUKAN FAKTUR PAJAK
UPLOAD
PALING LAMBAT
Syarat untuk memperoleh persetujuan DJP:
 NSFP yang digunakan untuk penomoran e-Faktur TANGGAL 15
merupakan NSFP yang diberikan oleh DJP; dan BULAN BERIKUTNYA
setelah tanggal e-Faktur
 e-Faktur diunggah (di-upload) dalam jangka
waktu paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
setelah tanggal pembuatan e-Faktur.

Contoh kasus pada Lampiran huruf A angka 3 PER

www.pajak.go.id
Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak
 Dilakukan oleh PKP yang membuat Faktur Pajak dengan menggunakan aplikasi
e-Faktur.
Pembatalan  SPT Masa PPN Masa Pajak  dilaporkannya Faktur Pajak yang dibatalkan masih
dapat disampaikan atau dilakukan pembetulan sesuai ketentuan.
 Penyerahan BKP/JKP yang
 Dalam hal pembatalan Faktur Pajak karena terjadi pembatalan transaksi, harus
transaksinya dibatalkan. didukung bukti/dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi pembatalan
 Penyerahan barang/jasa transaksi.
yang seharusnya tidak dibuatkan  Dalam hal PKP penjual belum melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam
e-Faktur. SPT Masa PPN maka PKP penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak yang
dibatalkan tersebut dalam SPT Masa PPN dengan mencantumkan nilai DPP,
PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
 Dalam hal PKP penjual telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam
SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN
yang bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
tersebut dengan mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).
 Dalam hal PKP pembeli telah melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan dalam
SPT Masa PPN maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN
yang bersangkutan dengan cara melaporkan Faktur Pajak yang dibatalkan
tersebut dengan mencantumkan nilai DPP, PPN, dan PPnBM sebesar 0 (nol).

Dengan implementasi aplikasi e-Faktur 3.0, pelaporan e-Faktur yang dibatalkan


dilakukan secara prepopulated.
www.pajak.go.id
Persyaratan Formal dan Material Faktur Pajak
NEW

Faktur Pajak harus memenuhi:

Persyaratan Formal Persyaratan Material


Berisi keterangan yang sebenarnya atau
sesungguhnya mengenai penyerahan BKP
dan/atau JKP, ekspor BKP berwujud, ekspor
Diisi secara benar, lengkap, dan jelas. BKP tidak berwujud, ekspor JKP, impor BKP,
atau pemanfaatan BKP tidak berwujud
dan/atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean

www.pajak.go.id
Faktur Pajak Tidak Lengkap, Terlambat Dibuat, dan Dianggap Tidak Dibuat

Tidak memenuhi
TIDAK LENGKAP persyaratan formal TERLAMBAT DIBUAT

 e-Faktur tidak mencantumkan keterangan cfm. Tanggal yang tercantum dalam Faktur Pajak melewati saat
Pasal 5 PER atau Faktur Pajak PKP pedagang eceran seharusnya Faktur Pajak dibuat.
tidak mencantumkan keterangan cfm. Pasal 26 ayat
(2) PER.
 Mencantumkan keterangan yang tidak sebenarnya DIANGGAP TIDAK DIBUAT
atau sesungguhnya.
 Berisi keterangan yang tidak sesuai dengan Faktur Pajak dibuat setelah melewati jangka waktu 3 bulan
ketentuan pengisian keterangan cfm. PER. sejak saat Faktur Pajak seharusnya dibuat.

PKP yang membuat Faktur Pajak tidak lengkap, terlambat membuat Faktur Pajak,
dan/atau dianggap tidak membuat Faktur Pajak dikenai sanksi Pasal 14 ayat (4) UU KUP.

PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak tidak lengkap dan/atau yang dianggap tidak
dibuat merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.

Contoh kasus pada Lampiran huruf


A angka 4, angka 5, dan angka 6 www.pajak.go.id
PER.
Kewajiban Pelaporan Faktur Pajak

NEW
 PKP yang membuat Faktur Pajak wajib melaporkan Faktur Pajak dalam SPT Masa
PPN pada Masa Pajak yang sama dengan tanggal pembuatan Faktur Pajak.
 Tata cara pelaporan Faktur Pajak dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
mengatur mengenai SPT Masa PPN.
 PER-29/PJ/2015.
 PKP yang tidak memenuhi kewajiban melaporkan Faktur Pajak dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

www.pajak.go.id
Permintaan & Pemberian Data e-Faktur yang Rusak/Hilang

Penyampaian Permintaan
Permintaan disampaikan secara online atau langsung ke KPP.
Contoh format surat permintaan pada Lampiran huruf L PER.

Data e-Faktur yang Diminta


Terbatas pada e-Faktur yang telah dibuat, di-upload, dan
memperoleh persetujuan DJP.

Penyelesaian
KPP memberikan data e-Faktur yang diminta, secara langsung
paling lama 20 hari kerja.

www.pajak.go.id
Ketentuan Penutup

Ketentuan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku: Perdirjen Faktur Pajak
PER-24/PJ/2012 s.t.d.t.d. PER-04/PJ/2020 Mulai Berlaku pada Tanggal
01 Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam

1 APRIL 2022
rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara
Pembatalan Faktur Pajak.

02 PER-16/PJ/2014 s.t.d.t.d. PER-10/PJ2020


Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik.

PER-58/PJ/2010
03 Bentuk dan Ukuran Formulir serta Tata Cara Pengisian Keterangan pada Faktur
Pajak bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran.

KEP-754/PJ/2001
04 Tata Cara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak Dengan Aplikasi Sistem Informasi
Perpajakan.

www.pajak.go.id
PMK NOMOR 59/PMK.03/2022

Perubahan atas PMK-231/PMK.03/2019


Tata Cara Pendaftaran & Penghapusan NPWP,
Pengukuhan & Pencabutan Pengukuhan PKP, serta
Pemotongan &/ Pemungutan, Penyetoran, & Pelaporan
Pajak Bagi Instansi Pemerintah 
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh Pasal 22
Pemungutan PPh sehubungan dengan pembayaran
atas pembelian barang Ada NPWP 1,5%
Tidak punya NPWP?
Tidak dilakukan pemungutan atas: TARIF 3%

Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 tidak termasuk PPN dan
bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah

Pembelian barang dengan Pembayaran kepada rekanan Pemerintah


menggunakan Kartu Kredit yang memiliki dan menyerahkan
Pemerintah fotokopi Surat Keterangan PP 23

Pembelian BBM, BBG, pelumas, Pembelian barang dari WP yang memiliki


benda pos, air, & listrik & menyerahkan fotokopi SKB

Pembelian barang menggunakan


Pembayaran dengan mekanisme Uang
dana BOS, BOP PAUD, atau BOP
Persediaan atas pembelian barang yang
pendidikan lainnya
dilakukan melalui Pihak Lain dalam
Sistem Informasi Pengadaan, yang telah
Pembelian gabah dan atau beras
dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain.

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh Pasal 22

• Instansi Pemerintah wajib memungut PPh Pasal 22 atas pembelian


barang sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN
• Apabila rekanan Instansi Pemerintah tidak memiliki NPWP tarif
pemungutan PPh Pasal 22 yang dikenakan menjadi 100% lebih
tinggi
• Pemungutan PPh Pasal 22 wajib disetor oleh Instansi Pemerintah
ke kas negara melalui kantor pos atau bank persepsi dengan
menggunakan SSP atau sarana administrasi lain atas nama
rekanan Instansi Pemerintah

• Kode Akun Pajak : 411122


• Kode Jenis Setoran : 900/910/920/930

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh 15% 30%
PPh Pasal 23 TARIF
NPWP NPWP
Tidak dilakukan pemotongan atas:
Bunga termasuk premium, diskonto, dan
1 imbalan karena jaminan pengembalian utang
dibayarkan/terutang kepada bank

sewa guna usaha dengan hak opsi 2 Royalti

badan usaha jasa keuangan penyalur


pinjaman dan/atau pembiayaan Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya
3 selain yang telah dipotong PPh Pasal 21
jasa yang telah dikenai PPh final

jasa pengangkutan/ekspedisi yang 2% 4% TARIF


dikenai PPh Pasal 15
NPWP NPWP
pembelian jasa dari WP dengan SKB
Sewa & penghasilan lain terkait penggunaan
harta, kecuali objek PPh Pasal 4 ayat (2) 1
penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan
pemerintah dengan mekanisme Uang Persediaan atas
transaksi melalui sistem informasi pengadaan Imbalan sehubungan dengan jasa yang
pemerintah, yang telah dipungut PPh 22 oleh Pihak Lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 2

Pembayaran kepada rekanan Pemerintah yang memiliki &


menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh Pasal 23

• Instansi Pemerintah wajib memotong PPh Pasal 23 dengan tarif


sebesar 15% (bunga, royalti, hadiah) dan 2% (sewa, jasa)
• Apabila rekanan Instansi Pemerintah tidak memiliki NPWP tarif
pemotongan PPh Pasal 23 yang dikenakan menjadi 100% lebih tinggi
• Pemotongan PPh Pasal 23 wajib disetor oleh Instansi Pemerintah ke
kas negara melalui kantor pos atau bank persepsi dengan
menggunakan SSP atau sarana administrasi lain atas nama Instansi
Pemerintah
• Instansi Pemerintah harus memberikan bukti pemotongan PPh Pasal
23 kepada rekanan setiap melakukan pemotongan

• Kode Akun Pajak : 411124


• Kode Jenis Setoran : 100/101/102/103/104
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPN atas BELANJA
Faktur Tagihan Faktur Pajak dibuat saat menyampaikan
tagihan berdasarkan dokumen penagihan

NPWP

Barang & Jasa


Instansi
PKP Rekanan
Pemerintah

PPN + PPh
Tidak Dipungut PPN atas transaksi:
penyerahan jasa telekomunikasi oleh
pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 tidak termasuk perusahaan telekomunikasi
PPN dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah
pembayaran jasa angkutan udara yang
diserahkan oleh perusahaan penerbangan
pembayaran menggunakan Kartu Kredit Pemerintah atas
belanja Instansi Pemerintah
pembelian barang/jasa yang mendapat FP
fasilitas PPN tidak dipungut/dibebaskan 07-08
pembayaran dalam rangka pengadaan tanah
pembayaran dengan mekanisme Uang
Persediaan yang dilakukan melalui Pihak
pembelian BBM & bahan bakar bukan minyak oleh PT Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan.
Pertamina (Persero) dan/atau anak usaha PT Pertamina
(Persero) yang meliputi PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang
Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin. Pemungutan dilakukan PKP Rekanan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPN
• PKP Rekanan Pemerintah wajib membuat tagihan kepada Instansi
Pemerintah berdasarkan dokumen penagihan, untuk sebagian maupun
seluruh pembayaran (termasuk jumlah PPN terutang)
• Instansi Pemerintah memungut PPN terutang pada saat pembayaran
dengan cara pemotongan secara langsung dari tagihan PKP Rekanan
Pemerintah
• Instansi Pemerintah membayar jumlah tagihan kepada PKP Rekanan
Pemerintah tidak termasuk jumlah PPN dan PPh Pasal 22/23
• Instansi Pemerintah menyetor PPN yang telah dipungut ke kas negara
melalui kantor pos atau bank persepsi dengan menggunakan SSP atau
sarana administrasi lain atas nama Instansi Pemerintah

• Kode Akun Pajak : 411211


• Kode Jenis Setoran : 900/910/920/930

www.pajak.go.id
Ketentuan dan Tata Cara
Pemindahbukuan (PBK)

PMK-242/PMK.03/2014
www.pajak.go.id
Definisi

PEMINDAHBUKUAN (Pbk)
adalah suatu proses memindahbukukan penerimaan pajak untuk dibukukan
pada penerimaan pajak yang sesuai.

“Dalam hal terjadi kesalahan pembayaran atau penyetoran pajak, Wajib Pajak dapat
mengajukan permohonan Pemindahbukuan kepada Direktur Jenderal Pajak”

www.pajak.go.id
Penyebab Pbk
a. Pemindahbukuan karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP, SSPCP, baik menyangkut Wajib
Pajak sendiri maupun Wajib Pajak lain;

b. Pemindahbukuan karena adanya kesalahan dalam pengisian data pembayaran pajak yang dilakukan
melalui sistem pembayaran pajak secara elektronik sebagaimana tertera dalam BPN;

c. Pemindahbukuan karena adanya kesalahan perekaman atas SSP, SSPCP, yang dilakukan Bank
Persepsi/Pos Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing;

d. Pemindahbukuan karena kesalahan perekaman atau pengisian Bukti Pbk oleh pegawai Direktorat Jenderal
Pajak;

e. Pemindahbukuan dalam rangka pemecahan setoran pajak dalam SSP, SSPCP, BPN, atau Bukti Pbk
menjadi beberapa jenis pajak atau setoran beberapa Wajib Pajak, dan/atau objek pajak PBB;

f. Pemindahbukuan karena jumlah pembayaran pada SSP, BPN, atau Bukti Pbk lebih besar daripada pajak
yang terutang dalam Surat Pemberitahuan, Surat Ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang, Surat Ketetapan Pajak PBB atau Surat Tagihan Pajak PBB; dan

g. Pemindahbukuan karena sebab lain yang diatur oleh Direktur Jenderal Pajak
www.pajak.go.id
Siapa Yang Mengajukan Permohonan
Pbk?
kesalahan pembayaran diajukan atas SSP, SSPCP, BPN, dan
atau penyetoran Bukti Pbk yang mencantumkan
NPWP dari Wajib Pajak cabang
yang telah dihapus
Wajib Pajak penyetor
Wajib Pajak pusat

diajukan atas SSP, SSPCP, BPN, dan


kesalahan perekaman Bukti Pbk yang mencantumkan
atau pengisian Bukti NPWP dari Wajib Pajak yang
Pbk melakukan penggabungan usaha
(merger)
secara jabatan atau
permohonan Wajib surviving company, entitas baru
Pajak hasil merger, atau pihak yang
menerima penggabungan
www.pajak.go.id
TATA CARA PEMINDAHBUKUAN

Permohonan pemindahbukuan diajukan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak


tempat pembayaran diadministrasikan

secara langsung melalui pos atau jasa


ke Kantor pengiriman dengan bukti
Pelayanan Pajak pengiriman surat ke Kantor
Pelayanan Pajak

www.pajak.go.id
Unduh Formulir Pbk
1. Masuk ke situs
www.pajak.go.id

2. Klik Tab Unduh


dan Klik Formulir
Perpajakan

3. Cari dan klik


formulir Pbk
untuk unduh

www.pajak.go.id
1. Pembuka / Kepala Surat

2. Isi

3. Alasan dan Penutup

www.pajak.go.id
LAMPIRAN PERMOHONAN PEMINDAHBUKUAN

No Penyebab dilakukannya Pemindahbukuan Surat permohonan Pemindahbukuan harus


dilampiri dengan :
1. Asli SSP (lembar ke-1), asli SSPCP (lembar ke-1), asli Bukti Pbk (lembar ke-1), dokumen BPN, atau asli
bukti pembayaran Pajak Penghasilan Dalam Mata Uang Dollar Amerika Serikat yang dimohonkan untuk
dipindahbukukan;

2. dalam hal permohonan Pemindahbukuan diajukan asli surat pernyataan kesalahan perekaman
karena kesalahan perekaman oleh petugas Bank dari pimpinan Bank Persepsi/Pos Persepsi/Bank
Persepsi/Pos Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing
Persepsi Mata Uang Asing; tempat pembayaran

3. dalam hal permohonan Pemindahbukuan diajukan atas asli pemberitahuan pabean impor, asli
SSPCP (surat setoran pabean, cukai, dan pajak) dokumen cukai, atau asli surat tagihan/surat
; penetapan

www.pajak.go.id
LAMPIRAN PERMOHONAN PEMINDAHBUKUAN
No Penyebab dilakukannya Pemindahbukuan Surat permohonan Pemindahbukuan harus
dilampiri dengan :
4. dalam hal permohonan Pemindahbukuan yang fotokopi Kartu Tanda Penduduk penyetor atau
diajukan atas SSP, SSPCP, BPN, atau Bukti Pbk yang pihak penerima Pemindahbukuan
tidak mencantumkan NPWP atau mencantumkan
angka 0 (nol) pada 9 (sembilan) digit pertama NPWP;

5. badan dalam hal penyetor melakukan kesalahan fotokopi dokumen identitas penyetor atau
pengisian NPWP; dan dokumen identitas wakil badan

6. dalam hal nama dan NPWP pemegang asli SSP surat pernyataan dari Wajib Pajak yang nama
(yang mengajukan permohonan Pemindahbukuan) dan NPWP-nya tercantum dalam SSP, yang
tidak sama dengan nama dan NPWP yang menyatakan bahwa SSP tersebut sebenarnya
tercantum dalam SSP. bukan pembayaran pajak untuk kepentingannya
sendiri dan tidak keberatan dipindahbukukan

www.pajak.go.id
Contoh surat pernyataan tidak keberatan
Kelengkapan
Permohonan:
1. Fotokopi KTP Bendahara
Pemungut
2. Surat Pernyataan tidak
keberatan
3. Kwitansi / faktur pajak /
info lain yang
menguatkan
4. Bukti pembayaran
5. Permohonan Pbk

www.pajak.go.id
Jangka Waktu

Jangka Waktu Penyelesaian Pbk Paling lama 30 hari


(KEP-378/PJ/2013)

LAYANAN UNGGULAN
Paling lama 21 hari
(SE-36/PJ/2021)

www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai