Dashboard / My courses / Universitas Prima Indonesia / Fakultas Ekonomi / Sarjana Akuntansi / 2021/2 Brevet A & B / Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & PPnBM / Dasar Pengenaan Pajak dan Faktur Pajak
Dasar Pengenaan Pajak
dan Faktur Pajak
Dasar Pengenaan Pajak
1. HARGA JUAL Pasal 1 angka 18
2. PENGGANTIAN Pasal 1 angka 19
3. NILAI IMPOR Pasal 1 angka 20
4. NILAI EKSPOR Pasal 1 angka 26
5. NILAI LAIN YG DITETAPKAN KMK
251/KMK.03/2002
Saat Terutang Pajak
saat pembayaran, apabila pembayaran diterima
sebelum terjadinya:
1. penyerahan bkp dan atau jkp;
2. pemanfaatan bkp tdk berwujud / jkp dari luar
daerah pabean di dlm drh pabean.
Faktur Pajak
1. Faktur Pajak (FP)
- Dalam Pasal 1 angka 23, Faktur Pajak adalah
bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak.
Saat Pembuatan FP
- Saat penyerahan BKP atau JKP;
- saat penerimaan pembayaran dalam hal
penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;
- saat penerimaan pembayaran termin dalam hal
penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau
- saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
FP Gabungan
- meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan
kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1 (satu) bulan kalender. Dan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan
Penggantian FP
- Atas salah dalam pengisian sehingga tidak
memuat keterangan yang lengkap, jelas, dan benar, PKP yang menerbitkan Faktur Pajak tersebut dapat menerbitkan Faktur Pajak pengganti
Dokumen Tertentu Yang Dipersamakan
- Agar dapat dipersamakan dengan Faktur Pajak
maka dokumen paling tidak harus berisi data : Identitas, Nama dan alamat, NPWP, Jumlah satuan barang apabila ada, Dasar Pengenaan Pajak,
Pengkreditan PPN Masukan
Harus Memenuhi syarat:
1. Material
- Berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
2. Formal
- Di isi lengkap, benar, ditandatangani orang yg
berwenang dan dibuat tepat waktu
Pajak Masukan dikreditkan dengan Pajak Keluaran
untuk masa pajak yang sama.
Jika,
Pajak Keluaran Lebih besar dari pada Pajak
Masukan maka Selisih dibayar oleh PKP
Pajak Masukan Lebih besar dari pada Pajak
Keluaran maka Selisih dapat diminta kembali atau dikompensasi ke masa pajak berikutnya
Pemungut PPN
berikut adalah pemungut PPN
1. Bendaharawan Pemerintah dan Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara KPPN
2. Kontraktor kontrak kerja sama pengusahaan
minyak dan gas bumi dan kontraktor atau pemegang kuasa/pemegang izin pengusahaan sumber daya panas bumi
3. BUMN
mekanisme transaksi dengan pemungut PPN
adalah PPN terutang dipungut, disetor, dilaporkan oleh pemungut PPN