Anda di halaman 1dari 4

Jawaban :

Tax Supervisor

1. Surat merupakan himbauan yang tertulis dan bentuk komunikasi yang diterbitkan oleh DJP untuk
wajib pajak. Jenis surat dikirim biasanya surat yang antara lain : SKT atau (Surat Keterangan
Terdaftar), Surat Himbauan Pajak, SP2DK atau (Surat Permintaan Penjelasan atas dan/atau
Keterangan), dan Surat Ketetapan Pajak. Cara paling bijak dalam menanggapi surat dari DJP ialah
identifikasi terlebih dahulu jenis surat yang diterima, setelah itu cari informasi tentang maksud
dan tujuan dari surat tersebut. Setelah itu telah kembali isi surat dan apa yang di minta oleh KPP.
Apabila sudah mengerti tujuan yang di maksud lakukan revisi dengan cara membalas surat
tersebut atau datang ke KPP untuk proses memberikan proses penjelasan lebih lanjut.

2. Pihak pemotong biasanya salah dalam melakukan proses perhitungan pemotongan pajak yang
dimana mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak yang mana berakibat pajak lebih besar
daripada pajak seharusnya. Berdasarkan PMK 187/PMK.03/2015 pengembalian pajak diajukan
secara tertulis harus di ttd oleh pihak yang melakukan pemotongan atau pemungutan, sertakan
dokumen pendukung seperti ; Bukti asli pemotongan atau pemungutan pajak, perhitungan pajak
yang seharusnya tidak terutang, alasan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran
pajak yang seharusnya tidak terutang. Dokumen tersebut dapat permohonan dapat disampaikan
lewat pos dengan bukti pengiriman surat dan langsung datang ke kantor KPP. DJP kemudian
melakukan penelitian dan akan segera menerbitkan SKPLB.

3. Mengenal sekilas insentif pajak adalah tawaran berupa manfaat pajak yang diberikan oleh
pemerintah kepada wajib pajak pelaku sektor tertentu yang bertujuan sebagai dorongan agar
kegiatan ekonomi ke arah positif. Detail insentif pajak di atur oleh Menteri keuangan yang masih
berlaku antara lain, Insentif PPh 21, Insentif Pajak UMKM, Insentif PPh Final Jasa kontruksi,
Insentif PPh Pasal 22 Impor, Insentif PPh Pasal 25 Impor dan Insentif PPN.

4. 4.a. TP Doc atau Transfer Princing Documentation adalah suatu kebijakan dalam perusahaan yang
berguna untuk menentukan harga transfer suatu transaksi, baik barang ataupun jasa, transaksi
finansial atau harta tak berwujud yang dilakukan oleh perusahaan dimana dokumen ini harus
dibuat oleh pihak wajib pajak serta dibuat secara teliti dan juga hati-hati sesuai dengan aturan
yang berlaku di indonesia.
4.b. Dalam pasal 18 ayat (3a) UU PPh menjelaskan 3 contoh “Transaksi Para Pihak yang memiliki
Hubungan Istimewa” antara lain :
- Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling
rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di antara
dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir;
- Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah
penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau
- Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus
dan/atau ke samping satu derajat.
4.c. Prosedur dalam pembuatan TP Doc pada umumnya harus memenuhi syarat Dokumen
penentuan harga transfer harus dibuat dengan Bahasa Indonesia. Jika Wajib Pajak memiliki izin
menggunakan bahasa lain, maka TP Doc wajib disertai dengan terjemahannya; dan WP yang
diizinkan menggunakan mata uang lain selain rupiah, maka kurs yang digunakan adalah kurs pajak
yang ditetapkan oleh menteri keuangan untuk penghitungan pajak pada akhir tahun.
Melampirkan peredaran bruto. Adapun peredaran bruto adalah jumlah bruto dari penghasilan
yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan pekerjaan, usaha, atau kegiatan utama Wajib
Pajak sebelum dikurangi diskon dan pengurangan lainnya. Nilai perbedaan bruto dan nilai
transaksi afiliasi meliputi jangka waktu kurang dari 12 bulan. Apabila Wajib Pajak memiliki lebih
dari satu kegiatan usaha dengan karakter usaha yang berbeda maka dokumen lokal harus
disajikan secara tersegmentasi sesuai dengan karakter usaha yang dimiliki. Kalaupun pembuatan
dokumen induk dan dokumen lokal wajib diselenggarakan berdasarkan data serta informasi yang
tersedia pada saat dilakukan transaksi afiliasi. Dokumen induk dan dokumen lokal harus dilampiri
dengan surat pernyataan saat tersedianya dokumen penentuan harga transfer yang
ditandatangani oleh pihak yang menyediakan dokumen penentuan harga transfer. Dokumen
induk dan dokumen lokal wajib dibuat ikhtisar. Adapun ikhtisar ini wajib dilampirkan di SPT
Tahunan PPh Badan tahun pajak yang bersangkutan. Laporan per negara wajib dilakukan
berdasarkan data dan informasi yang tersedia sampai dengan akhir tahun pajak dan yag terakhir
Laporan per negara harus tersedia minimal 12 bulan setelah akhir tahun pajak.

5. Dalam pandangan sebagai leader saya akan berikan orang yang bersangkutan penjelasan bahwa
komisi penjualan mempengerauhi PKP wajib pajak per tahunnya. Apabila wajib pajak orang
pribadi dikenakan PPh pasal 21 dan namun untuk wajib pajak badan dikenakan PPh pasal 23.
Dikarenakan komisi penjualan termasuk penghasilan wajib pajak tersebut karenannya harus
dipotong dengan pajak penghasilan (PPh) dengan besaran tarif pengenaannya menyesuaikan
dengan dasar pengenaan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di indonesia.
Contoh aplikasinya ada seorang marketing mempunyai gaji pokok 5 juta rupiah sudah di potong
pph dan pada periode yang sama menerima komisi atau reward dari perusahan atas penjualan
yang melampui target sehingga dimana PKP pertahun wajib pajak tersebut sudah lebih 60juta per
tahun. Sehingga penghasilan tersebut dikenakan tarif progresif untuk pemotongan hasil
komisinya. Ini pun sama halnya dengan orang mempuyai motor atau motor 3 unit dengan nama
sama maka orang tersebut ketika bayar pajak maka akan dikenakan tarif progresif untuk 3 unit
kendaraan.

6. Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun serta mengolah data, keterangan,
dan bukti yang dilaksanakan secara objektif serta profesional berdasarkan standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Pemeriksaan pajak pada dasarnya
diatur oleh UU pasal 29 ayat 1 UU KUP Berikut ini adalah teknik yang dilakukan oleh Dirjen Pajak
dalam melakukan pemeriksaan pajak:
- Melacak informasi baik dari dalam Dirjen Pajak maupun dari luar
- Menganalisis dokumen wajib pajak dan melihat keabsahannya
- Evaluasi informasi dan kelengkapan SPT
- Analisis, penelusuran angka pajak, dan menganalisis bukti serta mengaitkannya dengan
dokumen
- Inspeksi untuk wajib pajak dan melakukan pengujian sistematis
- Wawancara wajib pajak
- Melakukan sampling dan teknik audit

Adapun alasan dilakukannya pemeriksaan pajak, yaitu untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang biasanya akan menghasilkan produk hukum yaitu surat
ketetapan pajak atau STP dan tujuan kedua yakni tujuan lain yaitu dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pada dasarnya, pemeriksaan pajak sudah diatur dalam undang-undang, yakni pasal 29 Ayat 1 UU
KUP. Sesuai dengan pasal tersebut, maka para Wajib Pajak diharapkan harus selalu siap dan dapat
bersifat terbuka serta transparan kepada petugas yang akan datang untuk melakukan
pemeriksaan.

7. Sebelum itu kita harus mengenal apa sih penagihan pajak adalah tindakan yang dilakukan agar
penanggung pajak melunasi utang pajak yang dimilikinya beserta biaya penagihan pajaknya. Dan
mengapa pihak DJP mengirim surat paksa yang mana atur dalam pasal 1 butir 10 Undang-undang
nomor 19 tahun 2000 dikarenakan Apabila setelah 21 hari penanggung pajak belum melunasi
utang pajaknya, maka surat paksa akan diterbitkan pejabat dan disampaikan langsung ke
penanggung pajak. Dalam kasus ini perusahaan telah mengabaikan surat yang diterbitkan oleh
pihak pajak sebelumnya untuk proses update alamat yang terdaftar di NPWP selama 6 tahun, yang
dimana perusahaan telah lalai dalam hal perpajakan nya. Yang WP diwajibkan untuk datang ke
kantor pajak untuk melakukan proses perubahaan data sehingga untuk proses STP yang
dilaporkan dalam administrasi perpajakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

8. Sesuai dengan ketentuan dalam PER-04/PJ/2020. Jika melakukan perubahan alamat yang berbeda
dengan wilayah kerja kantor pelayanan pajak (KPP) terdaftar, wajib pajak perlu mengajukan
permohonan pemindahan. Kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi oleh WP jika ada
perubahaan alamat kantor yang dimana adanya perubahaan dari wilyah KPP yang lama, adalah
sbb:

- Permohonan pemindahan sebagaimana dimaksud pada ayat Mengisi Formulir Pemindahan


Wajib Pajak pada Aplikasi e-Registration yang tersedia pada laman Direktorat Jenderal Pajak
di www.pajak.go.id.
- Permohonan pemindahan yang telah disampaikan oleh Wajib Pajak melalui Aplikasi e-
Registration dianggap telah ditandatangani secara elektronik atau digital dan mempunyai
kekuatan hukum.Wajib Pajak yang telah mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan
lengkap pada Aplikasi e-Registration harus mengirimkan dokumen yang disyaratkan ke KPP
Lama.
- Pengiriman dokumen yang disyaratkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
dilakukan dengan cara mengunggah (upload) salinan digital (softcopy) dokumen melalui
Aplikasi e-Registration atau mengirimkannya dengan menggunakan Surat Pengiriman
Dokumen yang telah ditandatangani.
- Apabila dokumen yang disyaratkan belum diterima KPP dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari kerja setelah permohonan pemindahan secara elektronik, permohonan tersebut
dianggap tidak diajukan.
- Apabila dokumen yang disyaratkan telah diterima secara lengkap, KPP menerbitkan Bukti
Penerimaan Surat secara elektronik.

Studi Kasus

9. A. Dari studi kasus diatas dapat dilihat bahwa WP memiliki saldo lebih besar dari pada tahun
sebelumnya. Dimana Kelebihan bayar PPN dapat terjadi ketika PKP melaporkan SPT masa PPN
yang diketahui sebagai pajak keluaran, dimana PPN yang dipungut oleh PKP jauh lebih besar
ketimbang pajak masukan. Atas kelebihan penyetoran PPN ini PKP akan diminta untuk memilih
antara melakukan restitusi (meminta kelebihan tersebut) atau mengkompensasikannya ke masa
pajak berikutnya. Jika memilih kompensasi, maka kelebihan setoran PPN akan dikompensasikan
di masa pajak bulan berikutnya. Kompensasi lebih bayar PPN ini tidak memiliki batas waktu atau
bisa terus dikompensasikan ke masa-masa pajak berikutnya.

B. Kompensasi lebih bayar PPN pada e-Faktur merupakan langkah yang dilakukan karena adanya
kelebihan pembayaran PPN saat PKP melaporkan Surat Pemberitahuan masa PPN. Kelebihan
pembayaran PPN terjadi ketika PKP melaporkan SPT masa PPN dan diketahui bahwa PPN
keluaran yang dipungut lebih besar dibandingkan PPN masukan. Berikut tata cara
mengkompensasikan lebih bayar PPN :
- Melakukan Pembetulan SPT masa PPN. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk
mengkompensasikan lebih bayar PPN adalah dengan melakukan pembetulan SPT masa PPN
terlebih dahulu.
- Memperbarui Masa Pajak.
- Mengisi Formulir Lampiran.
- Upload File ke DJP Online.

10. A. Jurnal pajak sewa PT GHI

jurnal pembayaran uang muka sewa ruko 3 tahun (1 jan 2022 – 31 des 2024)
Tgl Uraian Dr Cr
1jan 22 Sewa Dibayar dimuka 270.000.000
PPN Masukan 27.000.000
Hutang PPh pasal 23 5.400.000
Kas 291.600.000

jurnal penyesuaian untuk mengakui beban sewa (1 bulan)


Tgl Uraian Dr Cr
31jan 24 Beban Sewa 7.500.000
Sewa Dibayar Dimuka 7.500.000

B. Jurnal pajak sewa pemilik bangunan

jurnal pemilik bangunan


Tgl Uraian Dr Cr
1jan 22 Kas 291.600.000
UM PPh Pasal 23 3.000.000
Hutang Pajak 2.400.000
PPN Keluaran 27.000.000
Pendapatan Sewa Dimuka 270.000.000

jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan sewa (1 bulan)


Tgl Uraian Dr Cr
31jan 24 Pendapatan Sewa Dimuka 7.500.000
Pendapatan Sewa 7.500.000

C. Jika pajak sewa ditanggung oleh penyewa dalam artian disini adalah PT GHI, maka PT GHI
harus melaporkan dan mengklaim PPh psl 23 sebesar Rp 5.400.000 sebagai hutang pajak dan
wajib untuk membayarkan ke pada negara setiap jatuh tempo.

Anda mungkin juga menyukai