PENDAHULUAN
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha ESA. Untuk mencapai SDM tersebut
membutuhkan.
lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi
1
lembaga yang ada pada masyarakat. Lembaga pada masyarakat dapat berupa
industry, instansi, badan usaha atau perusahaan pemerintah atau yang swasta.
kuliah PLI yang berlaku pada semua jurusan dengan jenjang S1 dan diploma
berikut:
1.2.1 Umum
aktivitas industry.
2
4. Dapat membentuk kepribadian yang mampu mengahadapi tantangan
1.2.2 Khusus
3. Melatih kedisiplinan.
dalam perusahaan.
yang telah dipelajari dalam pekerjaan yang telah dilaksanakan di PT. Semen
Padang. Dalam hal ini, penulis melaksanakan praktek dan membuat laporan
SEMEN PADANG.
3
1.5 Manfaat Praktek Lapangan Industri
lain:
hal.
industri.
4
1.5.3 Manfaat Bagi Industri
permasalahan perusahaan.
5
BAB II
beroperasi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun dan pernah
mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang merupakan
alih oleh menajemen Asano Cement, pada waktu kemerdekaan tahun 1945
agresi meliter 1 tahun 1947, pabrik dikuasai kembali oleh Belanda dan
PPCM).
6
status semen padang menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan Akta Notaris
semen milik Pemerintah yaitu PT. Tonasa (PTST), PT. Semen Padang
(PTSP), dan PT. Semen Gesik (PTSG) yang terealisir pada tanggal 15
Setember 1995.
Awalnya dua orang Belanda, Ir. Carel Christopher Lau dan Ir.
diduga dapat dijadian sebagai bahan baku pebuatan semen. Setelah diperiksa
bahwa bantuan tersebut merupakan bahan baku pembuatan semen yaitu batu
Sejarah PT. Semen Padang secara umum dapat dilihat dalam beberapa
periode yaitu:
periode itu.
7
2. Periode II tahun 1942-1945
Indonesia (Masa Revolusi). Pabrik pada saat itu dikuasai oleh rakyat
Produksi saat itu boleh dikatakan tidak ada karena pemerintah sibuk
perang.
Pada tahun 1947 pabrik ini ambil alih NV.NIVCM dengan nama “
8
5. Periode V tahun 1958-1961
1958.
setahun.
ton per tahun menjadi 220.000 ton per tahun. Rehabilitas kedua
9
diresmikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi M.Yusuf dan
Indarung V.
3.270.000 ton per tahun atau dua puluh satu kali lipat dibandingkan
Semen Padang sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai visi
10
Misi :
berintegritas tinggi.
jawabkan semua kegiatan dan usaha yang telah dijalankan sesuai dengan
batas wewenang yang diberikan. Makin tinggi tingkatan suatu unit tertentu,
11
organisasi yang terlihat pada gambar berikut adalah struktur organisasi yang
Dewan Komisaris
(RUPS). Tugas dewan ini secara secara umum adalah dewan pengarah
Dewan Direksi
diretur dan staf ahli bagian pengawasan intern serta program pendidikan
Departemen Penjualan
12
2. Direktur Produksi yang membawahi
Departemen Tambang
Departemen Produksi IV
Departemen Produksi V
Departemen Utilitas
Departemen Perbekalan
Departemen Perbendaharaan
Departemen SISFO
Sekretaris perusahaan
13
Karyawan tetap:
kepala bidang
Karyawan harian:
Karyawan honor:
hasil produksinya serta meningkatkan hasil kualitas Semen, maka PT. Semen
Padang yang dilengkapi dengan beberapa unit penunjang yang terdiri sebagai
berikut:
1. Unit Penambangan
14
2. Unit Pemeliharaan Listrik
sebagai berikut:
Teknisi yang bekerja haarian maupun shift dibagi dalam tiga area
yaitu raw mill, kiln dan coal mill, serta cement mill.
bidang yang bertanggungjawab atas Raw Mill, Kiln dan Coal Mill, serta
Cement Mill.
4. Unit Laboratorium
15
Biro Laboratorium Penelitian, yaitu bidang laboratorium penelitian
dan kualitas, laboratorium beton dan aplikasi semen. Biro ini berada di
5. Unit Kantong
bangun. Ruang lingkup pekerjaan unit ini dari ide dasar hingga
rancang bangun, terutama pekerjaan teknis. Dari unit ini telah dihasilkan
16
beberapa komponen peralatan proses termasuk mill, rotary kiln dan lain-
lain.
batuan jika semen tersebut sudah bereaksi dengan air. Sifat hidraulik
Reaksi ini di pengaruhi oleh kehalusan semen, jumlah air, suhu, dan
(Mutu) beton.
17
adonan sampai semen mulai kaku. Herdening (Pengerasan) yaitu
28 hari.
Penyusutan (Skrinkage)
beton karena adanya penguapan air yang ada dalam adonan semen
mungkin.
Ketahanan (Durability)
Ada lima material dasar semen, yaitu Batu Kapur (Lime Stone),
Batu Silika (Silika Stone), Tanah Liat (Clay), Pasir Besi (Iron Sand)
dan Gypsum.
18
2. Batu Silika (Silica Stone)
tambang pasir besi, tetapi bahan itu didapat dari Pulau Jawa ( PT.
5. Gypsum
19
2.6.4 Proses produksi Semen
1. Jenis Proses
%.
1. Batu Kapur
2. Batu Silika
3. Tanah Liat WATER
4. Pasir Besi
VAPOUR
PACKING
RAW FUEL FUEL
1. GRYING
2. GRINDING
3. COMPRESSING
4. HEATING
20
2) Proses Kering (Dry Process)
tepung /bubuk yang di sebut dengan Raw Mix, dengan kadar air
Jenis produk
5. Batu Kapur
6. Batu Silika
7. Tanah Liat WATER
8. Pasir Besi VAPOUR
PACKING
RAW FUEL FUEL
1. GRYING
2. GRINDING
3. COMPRESSING
4. HEATING
21
2.7 Tahapan Proses Semen
yaitu:
silika, clay dan pasir besi (Irond Sand). Basanya pada pemasukan
Homogenesi.
Pada proses pembaaran ini, raw mix (Slurry pada Proses Basah)
22
setengah jadi yang disebut Klinker. Tujuan utama dari proses
Kalsinasi (Calcination).
Pemijaran (Sintering).
Pendinginan (Cooling).
Kiln ini disebut sebagai Klinker dengan temperatur yang mencapai 140° C.
Jadi.
23
gypsum sekitar 4% sampai 6% ke dalam Cement Mill (Tromol Cement).
2.7.5 Pengantongan
dibutuhkan, jadi tidak ada penumpukan. Semen yang diambil dari silo
2.7.6 Pemasaran
Indonesia, yaitu:
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Bengkulu
24
5. Riau Kepulauan
6. Jambi
7. Sumatera Selatan
8. Lampung
9. DKI Jakarta
11. Banten
1) Memenuhi :
SNI 15-2049-2004
ASTM C 150-07
BS 12-1996
JISR5210-1981
3) Kegunaan :
25
2. SEMEN PORTLAND TIPE II (Moderate Sulphate Resistance)
1) Memenuhi:
SNI 15-2049-2004
ASTM C 150-07
memerlukan persyaratan :
sedang
3) Kegunaan :
1) Memenuhi :
SNI 15-2049-2004
ASTM C 150-07
3) Kegunaan:
26
4. SEMEN PORTLAND TIPE V (High Sulphate Resistance)
1) Memenuhi :
SNI 15-2049-2004
ASTM C 150-07
memerlukan persyaratan :
3) Kegunaan :
1) Memenuhi :
SNI 15-3500-2004
ASTM C 91 - 05 Type M
tingginya 20 mpa)
27
3) Keuntungan :
Kedap air
4) Kegunaan :
1) Memenuhi :
SNI 15-0302-2004
ASTM C 595 - 08
3) Kegunaan :
Perumahan
1) Memenuhi :
28
2) Semen PCC cocok untuk bahan pengikat dan direkomendasikan
bangunan
3) Kegunaan :
Struktur jembatan
Bahan bangunan
4) Keunggulan :
1) Memenuhi :
SNI 15-3044-1992
29
2) Semen ini khusus dipakai untuk pembuatan sumur minyak
dan temperatur
1) Memenuhi :
SNI 15-3500-2004
ASTM C 91 - 05 Type M
tingginya 20 mpa)
3) Keuntungan :
Kedap air
4) Kegunaan :
30
Bangunan RS & RSS, plesteran dan acian
BAB III
PEMBAHASAN
kondisi mesin agar dapat beroperasi dengan baik saat diperlukan. Mesin-
mesin yang digunakan dalam kuantitas waktu yang cukup tinggi akan cepat
mesin itu sendiri. Kerusakan kecil hingga kerusakan besar dapat menghambat
aktivitas pabrik yang cukup besar untuk menperbaiki atau pergantian mesin .
suatu perusahaan.
31
7. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
kerusakan mesin agar umur mesin tersebut dapat bertahan lebih lama.
Perawatan (maintenence)
Tindakan darurat
Perbaikan Pencegahan
(emergency)
(korective) (preventive)
Perawatan terencana
1. Preventive Maintenance
32
produksi, baik perbaikan kecil maupun perbaikan besar ataupun over
perawatan oleh suatu mesin, hal itu tidak dapat diabaikan begitu saja,
kerusakan kecil.
perawatan harian
perawatan mingguan
perawatan bulanan
perawatan tahunan
perawatan dilapangan
adalah:
kebocoran
33
kotoran berupa tanah
dan sebagainya
getaran
kebisingan
perubahan temperatur
2. corrective Maintenace
perusahaan.
yang minimum.
3. Pelumasan
34
Pelumasan adalah suatu sistem yang terdapat pada alat atau
berbesekan.
mesin berhenti.
Padang
Tinjauan umum
35
Crausher adalah peralatan yang berfungsi untuk memecah
material seperti batu kapur, batu selica, coal dan linker menjadi ukuran-
material yang keluar dari Grate Bar. Berat dan jumlah hammer crusher
jadi ) setelah melalui beberapa proses pada klin. Di dalam klin setelah
ukuran clinker yang akan masuk melalui hopper menuju crusher masih
berikut :
bearing. Rotor tersebut ditumpu oleh frame yang kaku dan pada
lingkaran disc plate rotor tersebut dipasang satu set ammer. Sistem
36
system V-belt drive untuk memutar rotor. Padang indarung II dan
IIIA Clinker Crusher ini juga dipasang pada bagian outlet dari
Type-type Crusher
type yakni:
a. Jaw crusher
Gyratory Crusher
37
Cara kerja crusher ini pada dasarnya hampir sama
Roller Crusher
Jaw.
Impact Crusher
Hammer Crusher
38
kapasitas Crusher. Biasanya hammer yang dipakai oleh seluruh
Motor Penggerak.
rotor. Material yang dipukul akan membentur rantai dan dinding yang
telah dilapisi oleh liner. Material akan pecah sebagai akibat pemukulan
diatur agar tidak terlalu banyak berada di dalam Crusher dan begitu
39
Maintenance
maksimal.
fungsinya.
1. Pelumasan
2. Pemeliharaan
mengoperasikan alat ini pada saat star harusla benar-benar bebas dari
beban. Hal ini untuk menghindari beban awal yang besar yang dapat
40
menimbulkan kerusakan pada alat-alat transmisi (karena shock load
besar).
penyetelan.
dilakukan:
1) Pemeriksaan Harian
Periksa pelumasan .
41
Periksa semua sambungan-sambungan seperti baut-baut
2) Pemeriksaan Mingguan
Perhatikan pelumasan.
menimbulkan gaya impact dan gaya gesek antara body Crusher yang telah
dilapisi dengan liner dengan palu dan material. Gaya impact dan gaya
hammer
42
Berdasarkan beberapa faktor awal penyebabnya terjadinya keausan
di atas sudah tentu laju keausan akan lebih tinggi jika hammer berada
penerapan prinsip ini harus lebih lunak dari elemen yang dijaganya.
4. Trouble Shooting
1) Rotor Bergetar
43
a. Penyebab : - Keausan yang berlebihan pada Grage Bar.
static.
kalau perlu.
hal berikut :
44
b. Penyebab : - Kualitas grease dan kuantitas grease yang dipakai
Spesifikasi.
maupun kuantitasnya.
material yang
45
b. Penyebab : - Mesin tiba-tiba over load.
perbaikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
46
2. Bagi mahasiswa berguna untuk mempersiapkan diri sebelum terjun
selama kuliah dengan tuntutan dan kebutuhan yang ada di dunia industri.
dari ilmu yang telah di dapat di perguruan tinggi, dan pengembangan ilmu
dunia kerja.
yang tepat dan berarti bagi perusahaan sebagai ide perbandingan atau
4. Bagi perusahaan, sesuai prinsip mutual kerja sama, pelaksanaan PLI ini
4.2 Saran
47
dengan arah yang lebih matang seperti penelusuran industry atau perusahaan
terjalin hubungan kerja sama yang baik antar pihak perusahaan dan Fakultas.
DAFTAR PUSTAKA
48
49
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS
Nama : Desmarianto
NIM/Bp : 97687/2009
50i
HALAMAN PENGESAHAN DARI INDUSTRI
Oleh
Desmarianto
NIM/Bp : 97687/2009
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Program Studi S1 Teknik Mesin
SYAHRIR
Ka. Bid. PM Kiln IV
Win Bernadino
Ka. Biro Pemeliharaan Mesin IV
51
ii
KATA PENGANTAR
praktek industry di PT. SEMEN PADANG dari tanggal 1 Juni 2012 sampai
laporan Praktek Lapangan Industri (PLI) ini dimaksudkan sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Lapangan Industri. Pada
Padang.
3. Bapak Drs. Nelvi Erizon, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
SEMEN PADANG.
iii
52
8. Serta semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan
Padang, 2012
Penulis
iv
53
DAFTAR ISI
Halama
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERSETUJUAN .................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
54
v
BAB III. PEMBAHASAN
Padang............................................................................................. 35
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN ...........................................................................................................
vi
55